Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas
Mulawarman
20 Desember 2020
Krisis Utang Di Yunani 2
Krisis utang bukanlah hal yang menjadi permasalahan baru lagi. Permasalahan
krisis utang ini tidak mengenal dengan yang namanya negara core ataupun periphery.
Eropa memiliki luas wilayah sebesar 4,6% dari luas wilayah dunia, lalu tingkat populasi
dunia sebanyak 8,2% dari jumlah populasi di dunia, dan juga dengan produk domestik
bruto dunianya sebesar 23,9% dari produk domestik bruto di dunia yang di mana jika
dibandingkan dengan Asia yang memiliki tingkat populasi yang memenuhi separuh
total populasi dunia yaitu dengan sebanyak 61,8% dengan luas wilayah sebesar 36.5%
dan dengan jumlah produk domestik bruto sebanyak 36,9% (Ghosh, 2020) dapat
dikatakan bahwa perkembangan yang dimiliki oleh Eropa sangatlah luar biasa. Karena
dengan populasi dan luas wilayahnya yang kecil dan sedikit namun tetap dapat mampu
mengalahkan Asia jika dilihat dari perbandingannya. Hal ini tentunya tidak membuat
benua Eropa menjadi benua yang terlepas dari yang namanya problematika krisis
ekonomi. Saya akan membahas salah satu negara di Eropa yang juga mengalami
dikatakan wajar karena bahkan negara dengan salah satu kekuatan ekonomi terbesar
yaitu US sendiri merupakan salah satu negara dengan utang terbesar di dunia bahkan
melebihi utang dari negara-negara seperti perancis, yemen, singapur, dan lain-lain yaitu
sekitar 22,6 triliun dollar Amerika (Chapkanovska, 2020). Namun dikarenakan dengan
kekuatan ekonominya juga yang kuat dapat mengimbangi dan membuat US di dalam
posisi yang cukup aman. Berbeda dengan Yunani yang kondisi perekonomiannya tidak
Negara dengan sejarahnya yang sangat panjang dan dikenal sebagai tempat
lahirnya demokrasi ini memiliki kesulitannya sendiri dalam menghadapi krisis ekonomi.
Krisis utang di Yunani merupakan krisis utang negara pertama di Eropa yang dimulai
pada 2009. Krisis ini disepakati oleh banyak pihak bahwa penyebabnya dikarenakan
oleh The Great Recession yang merupakan penurunan tajam aktivitas ekonomi yang
berlangsung pada Desember 2007 sampai dengan Juni 2009 yang membuatnya menjadi
resesi terpanjang sejang Perang Dunia II (Rich, 2013). The Great Recession terjadi
berawal dari Federal Reserve atau yang biasa dikenal dengan The Fed yaitu sebuah
bank sentral di US mendorong suku bunga ke level terendah yang terlihat hingga saat
itu di era pasca-Bretton Woods dalam upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi. The Fed
kebijakan federal untuk mendorong kepemilikan rumah, suku bunga rendah ini
membantu memicu ledakan tajam di pasar real estat dan keuangan dan peningkatan
berdasarkan ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap rendah dan harga rumah akan
terus naik tanpa batas. Namun, dari tahun 2004 hingga 2006, Federal Reserve terus
menaikkan suku bunga sebagai upaya untuk mempertahankan tingkat inflasi yang stabil
dalam perekonomian. Ketika suku bunga pasar naik sebagai tanggapan, aliran kredit
baru melalui saluran perbankan tradisional ke real estat menjadi moderat. Mungkin yang
lebih serius, suku bunga pada hipotek yang dapat disesuaikan yang ada dan
meletusnya apa yang kemudian dikenal luas sebagai Real Estate Bubble atau Houssing
lembaga keuangan mulai memasarkan sekuritas berbasis hipotik dan produk turunan
canggih pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ketika pasar real estat
runtuh pada tahun 2007, nilai sekuritas ini menurun drastis. Pasar kredit yang telah
penurunan karena krisis kredit mulai terjadi pada tahun 2007. Solvabilitas bank atau
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban dan juga lembaga keuangan yang terlalu
banyak mencapai titik puncaknya dimulai dengan jatuhnya Bear Stearns pada bulan
Maret. 2008. Segalanya memuncak pada akhir tahun itu dengan bangkrutnya Lehman
Brothers, yang merupakan bank investasi terbesar keempat di negara itu, pada
September 2008. Penularan dengan cepat menyebar ke ekonomi lain di seluruh dunia,
Selalin terjadinya resesi besar yang terjadi penyebab utamanya adalah perpaduan
kelemahan struktural ekonomi Yunani dengan defisit struktural & rasio utang PDB yang
terlalu tinggi dan sudah lama terjadi. Pada akhir 2009, kekhawatiran akan krisis utang
untuk melunasi utang-utangnya karena data tingkat utang pemerintah dan defisit tahun-
tahun sebelumnya dipalsukan oleh pemerintah Yunani (Willis, 2010). Utang yang
dimiliki Yunani kepada Uni Eropa sangatlah besar sampai-sampai Yunani sendiri
menganggap bahwa ia tidak mampu untuk membayar balik kepada Uni Eropa. Karena
memberikan bantuan kepada Yunani dan sebagai gantinya, Uni Eropa meminta Yunani
kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi hutang sektor publik. Austeirty
mengurangi untangnya. Lalu ada juga menurunkan belanja pemerintah agar pengeluaran
yang dianggap tidak perlu dapat disimpan saja untuk menurunkan tingkat utang
bailout. Meski berganti nama, uang itu juga datang dari negara-negara Uni Eropa.
Pemegang Obligasi akhirnya setuju dan menukarkan obligasi 77 miliar euro dengan
hutang senilai 75% lebih sedikit. Pada tahun 2014, ekonomi Yunani tampak pulih,
anggaran. Pada tanggal 30 Juni 2015, Yunani melewatkan pembayaran 1,55 miliar euro
baru sebesar 60 miliar euro. Ini memberi tahu kreditor untuk mengambil pengurangan
lebih lanjut atas lebih dari 300 miliar euro yang dihutang Yunani kepada
yang parah selama dua minggu menjelang pemungutan suara. Bank menutup dan
membatasi penarikan ATM hingga 60 euro per hari. Itu mengancam industri pariwisata
pada puncak musim, dengan 14 juta turis mengunjungi negara itu. Bank Sentral Eropa
miliar euro, memungkinkan mereka untuk dibuka kembali. Bank memberlakukan batas
mingguan € 420 untuk penarikan. Itu mencegah deposan menguras akun mereka dan
Krisis Utang Di Yunani 6
orang beralih ke kartu debit dan kredit untuk pembelian. Akibatnya, pendapatan federal
meningkat sebesar 1 miliar euro setahun. Pada 15 Juli, parlemen Yunani mengeluarkan
menerima pinjaman sebesar 86 miliar euro. ECB setuju dengan IMF untuk mengurangi
pembayarannya ke ECB, berkat pinjaman sebesar 7 miliar euro dari dana darurat Uni
14,4 euro miliar seperti yang disyaratkan oleh ECB. Dana tersebut menutupi pinjaman
buruk dan mengembalikan bank ke fungsi penuh. Hampir setengah dari pinjaman yang
memperkirakan ekonomi akan kembali tumbuh pada musim panas. Itu hanya menyusut
0,2% pada 2015, tetapi bank-bank Yunani masih merugi. Mereka enggan menagih
hutang buruk, percaya bahwa peminjam mereka akan membayar kembali setelah
ekonomi membaik. Itu dana terikat yang bisa mereka pinjamkan ke usaha baru. Pada 17
untuk memprivatisasi lebih banyak perusahaan, dan menjual pinjaman yang bermasalah.
Krisis Utang Di Yunani 7
Yunani dapat menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya sejak 2014. Mereka
berencana menukar wesel yang diterbitkan dalam restrukturisasi dengan wesel baru
mengurangi kredit macet, membuka pasar energi dan farmasi, dan menghitung ulang
tunjangan anak. Pada 20 Agustus 2018, program bailout berakhir. Sebagian besar
hutang yang belum dibayarkan kepada badan pendanaan darurat Uni Eropa. Ini terutama
References
https://www.visualcapitalist.com/animated-map-the-comparative-might-of-
continents/
Chapkanovska, E. (2020). National Debt by Country: The Top IOU Nations of 2020.
https://spendmenot.com/blog/national-debt-by-country/
https://www.federalreservehistory.org/essays/great-recession-of-200709
https://www.investopedia.com/terms/g/great-recession.asp
https://euobserver.com/economic/29258
https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/economics/austerity/
https://www.thebalance.com/what-is-the-greece-debt-crisis-3305525