Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI KULIAH

ANALISIS KELAYAKAN PRODUK, PRODUCT LIFE CYCLE (PLC),


DAN MACHINE LIFE CYCLE (MLC)

Mata Kuliah : Manajemen Operasi


Dosen Pengampu : Lies Nurhaini, S.Pd., M.Si.

Disusun oleh :
Dela Rovita (K7720021)
Fitri Rohmadzany (K7720036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
ANALISIS KELAYAKAN PRODUK, PRODUCT LIFE CYCLE (PLC),
DAN MACHINE LIFE CYCLE (MLC)

A. Analisis Kelayakan Produk


Menurut Porter (2011), analisis kelayakan produk terdiri dari:
1. Analisis Pasar
Analisis pasar terdiri dari evaluasi konsep produk dengan
pelanggan potensial melalui wawancara, kelompok fokus, dan metode
pengumpulan data lainnya. Produk fisik dapat diuji dengan memberikan
sampel untuk evaluasi pelanggan. Analisis pasar harus mengidentifikasi
apakah permintaan yang cukup untuk produk yang diusulkan ada dan
cocok dengan strategi pemasaran yang ada. Pada tingkat strategis,
organisasi dapat menggunakan siklus hidup produk untuk menentukan
kemungkinan karakteristik biaya dan volume produk. Siklus hidup produk
menggambarkan volume penjualan produk dari waktu ke waktu. Pada
tahap pengenalan awal, biaya produksi tinggi dan perubahan desain
mungkin sering terjadi. Namun harus ada sedikit atau tidak ada persaingan
untuk produk baru sehingga harga premium dapat dibebankan kepada
pelanggan yang tertarik pada produk inovatif.
Fase pertumbuhan melihat peningkatan volume yang cepat dan
kemungkinan pesaing memasuki pasar. Pada tahap ini penting untuk
memantapkan produk di pasar sekuat mungkin untuk mengamankan
penjualan di masa depan. Biaya produksi harus menurun karena perbaikan
proses dan standarisasi terjadi. Pada fase dewasa tekanan persaingan akan
meningkat dan penting bahwa penjualan dijamin melalui produk bermerek
untuk membedakannya dari pesaing dan harga yang bersaing. Harus ada
upaya berkelanjutan untuk perbaikan desain baik untuk produk maupun
proses. Beberapa produk, seperti barang tahan lama konsumen, mungkin
berada dalam fase matang hampir tanpa batas waktu, dan teknik seperti
iklan digunakan untuk mempertahankan minat dan pangsa pasar.
2. Analisis Ekonomi
Analisis Ekonomi terdiri dari mengembangkan perkiraan biaya
produksi dan permintaan dan membandingkannya dengan perkiraan
permintaan. Untuk melakukan analisis diperlukan perkiraan permintaan
yang akurat mungkin yang berasal dari perkiraan statistik penjualan
industri dan perkiraan pangsa pasar di sektor produk yang bersaing.
Perkiraan ini akan didasarkan pada kisaran harga yang diprediksi untuk
produk yang kompatibel dengan posisi produk baru di pasar. Untuk
menilai kelayakan perkiraan biaya produk yang diproyeksikan dalam hal
faktor-faktor seperti bahan, peralatan dan personel harus diperkirakan.
Teknik seperti analisis biaya/manfaat, teori keputusan dan ukuran
akuntansi seperti net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR)
dapat digunakan untuk menghitung profitabilitas suatu produk. Alat lain
yang dapat digunakan adalah model biaya-volume-laba yang menyediakan
representasi sederhana yang dapat digunakan untuk memperkirakan
tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh suatu produk pada volume
produk tertentu.
3. Analisis Teknis
Analisis teknis terdiri dari menentukan apakah kemampuan teknis
untuk memproduksi produk. Ini mencakup isu-isu seperti memastikan
bahan tersedia untuk membuat produk sesuai spesifikasi yang dibutuhkan,
dan memastikan mesin dan keterampilan yang sesuai tersedia untuk
bekerja dengan bahan ini. Analisis teknis harus mempertimbangkan target
pasar sehingga perancang produk harus mempertimbangkan biaya
pembuatan dan distribusi produk untuk memastikan produk dapat dijual
dengan harga yang kompetitif. Analisis strategis melibatkan memastikan
bahwa produk memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi,
memanfaatkan kekuatan kompetitifnya dan kompatibel dengan bisnis inti.

B. Product Life Cycle (PLC)


Product life cycle (PLC) adalah pola permintaan selama masa pakai
produk; pola dan tahapan yang serupa dapat diidentifikasi untuk masa manfaat
suatu proses (Kumar & Suresh, 2009). Siklus Hidup Produk atau Product Life
Cycle ini yakni suatu grafik yang menggambarkan suatu riwayat produk sejak
diperkenalkan ke dalam pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) ini adalah suatu konsep yang penting didalam
pemasaran dikarenakan memberikan pemahaman yang mendalam tentang
dinamika bersaing suatu produk. Konsep Siklus Hidup Produk atau Product
Life Cycle dipopulerkan oleh levitt (1978) yang setelah penggunaannya
dikembangkan dan juga diperluas oleh para ahli lainnya.
Pada dasarnya, Siklus Hidup Produk adalah tahapan-tahapan proses
perjalanan hidup suatu produk mulai dari diperkenalkannya kepada pasar
(market) hingga pada akhirnya hilang dari pasaran. Untuk memperpanjang
umur hidup suatu produk, produsen harus bekerja keras melakukan berbagai
strategi agar produknya dapat bertahan lebih lama lagi di pasar (market)
Menurut Swastha (1984), daur hidup produk itu terbagi menjadi 4
tahap, yakni:
1. Tahap perkenalan (introduction)
Dalam tahap perkenalan, barang mulai dipasarkan ke dalam jumlah yang
besar meskipun volume penjualannya belum sesuai. Barang yang di jual
dasarnya barang baru (yang betul-betul baru) dikarenakan masih berada di
tahap permulaan, dan biasanya ongkos yang dikeluarkan ini juga tinggi
terutama biaya periklanan (Promosi). Promosi yang dilakukan tersebut
memang harus agresif serta juga mengarah kepada merek penjual. Di
samping hal itu distribusi barang itu juga masih terbatas serta laba yang
diperoleh juga masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap ini, penjualan serta juga laba akan meningkat dengan sangat
cepat. disebabkan permintaan sudah sangat meningkat serta juga
masyarakat sekitar sudah mengetahui produk bersangkutan, maka dari
usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut tidak
seagresif tahap sebelumnya. Di dalam tahap ini laha pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga terdapat persaingan menjadi lebih ketat. Cara
lain yang dapat dilakukan untuk dapat memperluas serta juga
meningkatkan distribusinya adalah dengan cara menurunkan harga
jualnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada kedewasaan ini, kita semua dapat melihat bahwa penjualan masih
meningkat serta juga pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba
produsen ataupun laba pengecer mulai turun. Persaingan pada harga
menjadi sangat tajam sehingga suatu perusahaan perlu memperkenalkan
produktivitas dengan kreativitas model yang baru. Dalam tahap
kedewasaan ini, usaha dalam periklanan(promosi) biasanya mulai
ditingkatkan lagi untuk dapat menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir di semua macam jenis barang yang dihasilkan suatu perusahaan
selalu mengalami kekunoan atau juga keusangan serta juga harus diganti
dengan barang yang baru. Dalam tahap kemunduran ini, barang baru harus
sudah dipasarkan untuk dapat menggantikan barang lama yang sudah
jadul. walaupun dalam jumlah pesaing sudah berkurang namun
pengawasan biaya menjadi sangat penting disebabkan karena permintaan
sudah jauh menurun. Jika barang yang lama itu tidak segera ditinggalkan
tanpa digantikan dengan barang baru, maka perusahaan tersebut hanya
dapat beroperasi di suatu pasar tertentu yang sangat terbatas. Alternatif-
alternatif yang bisa dilakukan oleh manajemen disaat penjualan menurun
antara lain sebagai berikut:
a. Memperbarui barang (fungsinya).
b. Meninjau kembali serta juga memperbaiki program pemasaran dan
juga program produksinya agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, serta juga model yang kurang baik.
d. Mengurangi sebagian jenis barang untuk dapat mencapai laba
optimum pada barang yang telah ada.
e. Membuat kreativitas baru.
C. Machine Life Cycle (MLC)
Machine Life Cycle (MLC) adalah siklus hidup mesin. Mesin yang
dimaksud merupakan mesin yang digunakan untuk memproduksi produk yang
dijual perusahaan hendaknya mempunyai siklus hidup yang seimbang dengan
siklus hidup produk. Adapun tahapan MLC menurut Argantha antara lain :
1. Tahap persiapan dan instalasi
Dalam tahap ini belum ada satupun produk yang dihasilkan melalui mesin
dan peralatan tersebut. Sehingga dalam tahap ini jarang digambarkan
dalam grafik yang menghubungkan jumlah unit yang diproduksi dengan
waktu. Setelah tahap persiapan dan instalasi selesai selesai, dimulailah
tahap percobaan.
2. Tahap produksi percobaan
Tahap produksi percobaan merupakan percobaan terhadap mesin dan
peralatan produksi yang baru. Oleh karena yang dicoba adalah mesin dan
bukan produk, maka produk dari proses produksi percobaan merupakan
produk normal, sejauh produk yang dihasilkan tidak menyimpang, dan
bisa digunakan seperti produk normal yang dihasilkan oleh mesin atau alat
produksi yang lama. Produksi percobaan dimulai dengan kapasitas yang
rendah.
3. Tahap produksi normal
Pada tahapan ini, mesin dan peralatan produksi dipergunakan sesuai
kapasitas normal. Walaupun begitu, tetap diperlukan adanya pemeliharaan
mesin secara rutin dan pemeliharaan berkala harus selalu dilakukan agar
mesin dan peralatan produksi tetap berfungsi dengan baik.
4. Tahap pemberhentian
Pada tahapan ini, mesin dan peralatan produksi diberhentikan tugasnya
dari proses konversi. Sehubungan dengan ini, ada 2 macam
pemberhentian, yaitu :
a. Pemberhentian sementara
Pemberhentian in berarti pemberhentian untuk sementara waktu saja.
Dalam tahap ini manajemen akan melakukan perbaikan besar-
besaran. Seperti penggantian suku cadang, dan sebagainya. Bisa jadi
perbaikan yang dilakukan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Apabila perbaikan sudah siap, maka akan disusul dengan percobaan
mesin dan kemudian masuk ke tahap produksi normal.
b. Pemberhentian permanen
Pemberhentian permanen diartikan bahwa mesin dan alat produksi

Produksi normal

tersebut benar – benar tidak dapat lagi dipergunakan.


DAFTAR PUSTAKA

Argantha, A. (2017, 25 Februari). Produk & Desain. Diperoleh 1 Maret 2023, dari
https://maimelajahekonomi.blogspot.com/2017/02/produk-desain-
manajemen-operasi.html.

Basu Swastha DH. 1984. Azaz-Azaz Marketing Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit
Liberty.

Kumar, S.A. & Suresh, N. (2009). Operations Management. New Delhi: New Age
International (P) Limited, Publishers.

Porter, A. (2011). Operations Management. Albert Porter & Ventus Publishing.

Anda mungkin juga menyukai