Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi
Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN.................................................................................................1
V. RANGKUMAN…………………..………………………….. …………………….....10
DAFTAR KEPUSTAKAAN.........................................................................................12
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
I. PENDAHULUAN
Hampir seluruh sel-sel jaringan tubuh perlu dan dapat menggunakan karbohidrat
hidup. Kebutuhan tersebut pada beberapa jaringan, misalnya otak, sangat besar,
sementara pada sel eritrosit kebutuhan ini bersifat hampir total. Glukosa di dalam darah
yang di kenal dengan istilah KGD di pakai sebagai parameter bagi keberhasilan
Glikolisis. Pada proses ini glukosa akan dipecah menjadi Asam Piruvat ataupun Asam
Selain itu beberapa proses metabolisme pada karbohidrat yang juga dapat bertujuan
Glukoneogenesis
sitoplasma sel-sel tubuh. Untuk dapat mencapai sel-sel tubuh, karbohidrat dari
makanan harus terlebih dahulu mengalami proses pencernaan dan absorbs sehingga
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Karbohidrat dalam diet umumnya terdapat dalam bentuk zat pati, laktosa,
sukrosa dan selulosa. Di rongga mulut, enzim α amilase saliva bekerja pada zat pati
secara acak menghasilkan maltosa, beberapa glukosa, unit-unit moekul pati yang kecil /
dekstrin. Memasuki lambung, karena tingkat keasaman yang tinggi ( HCl) kerja α
amilase terhenti. Di usus halus, pH makanan menjadi alkali oleh sekresi dari saluran
yang sama dengan enzim dari saliva. Bila kerja α amilase menghidrolisis zat pati
sempurna, lumen usus halus akan mengandung glukosa, maltosa, isomaltosa, serta
laktosa dan sukrosa dari diet. Selulosa yang dimakan adalah polisakarida yang pada
manusia tidak ada enzim yang menghidrolisisnya dengan demikian tidak dicerna.
border yang terdapat pada mukosa usus halusHidrolisis ini oleh kerja enzim
(glukosa, fruktosa, galaktosa) bersama glukosa dari lumen akan masuk ke sistem portal
glukosa. Glukosa ini diangkut oleh peredaran darah dan didistribusikan ke sel-sel
jaringan tubuh yang memerlukan. Glukosa yang berada di darah lazim disebut sebagai
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Glukosa dari hasil proses pencernaan dan absorbsi sepanjang saluran cerna dari
sirkulasi darah akan masuk ke dalam sel dan dipecah di dalam sel untuk menghasilkan
energi dalam proses glikolisis. Proses ini berlangsung di sitoplasma dari sel karena
Pada proses glikolisis, glukosa akan mengalami oksidasi yang di couple dengan
fosforilasi menjadi energi dalam bentuk ATP baik dalam lingkungan aerob maupun
anaerob.Dalam keadaan aerob, glukosa dioksidasi menjadi piruvat di mana piruvat ini
dapat berpindah dari sitoplasma ke mitokhondria dan disini dioksidasi menjadi Asetil Ko
A yang kemudian dapat dioksidasi dan difosforilasi melalui siklus kreb yang
Proses gikolisis dalam keadaan anaerob terjadi pada sel yang tidak mengandung
mitokhondria misalnya sel eritrosit atau jaringan yang dalam keadaan anoksia. Asam
laktat sebagai produk akhir dalam glikolisis anaerob ini. Penumpukan asam laktat pada
sel otot dapat menyebabkan kekebasan otot.Asam laktat tersebut biasanya (walau
lambat) dapat dikeluarkan dari sel, mengikuti peredaran darah membentuk glukosa
melalui
JALUR GLIKOLISIS
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Glukosa memasuki lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa 6 fosfat
(senyawa yang merupakan titik temu antar lintasan metabolik seperti glikolisis,
Pengambilan glukosa darah untuk fosforilasi ini untuk semua sel kecuali sel parenkim
hati dan β Langerhans Pankreas dikatalisis oleh enzim Heksokinase. Di sel sel
parenkim hati dan β Langerhans Pankreas ini fosforilasi glukosa dikatalisis oleh enzim
Glukokinase yang aktifitasnya dalam hati dapat dipicu dan dipengaruhi oleh perubahan
1. HEKSOKINASE
yang rendah (0,1 mmol/L=2mg%), melalui fosforilasi semua glukosa yang masuk
ke dalam sel.
2. GLUKOKINASE
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Langkah berikutnya pada glikolisis adalah isomerisasi glukosa 6 fosfat menjadi
aldosa menjadi ketosa. Reaksi ini dikatalisi enzim fosfoheksosa isomerase. Kemudian
fruktosa 6 fosfat difosforilasi oleh ATP menjadi fruktosa 1,6 bisfosfat oleh enzim
fosfofruktokinase, suatu enzim allosterik dikontrol oleh ATP dan beberapa metabolit
lain. Fruktosa 1,6 bisfosfat selanjutnya di pecah oleh enzim aldolase menjadi
gliseraldehid 3 fosfat dan dihidroksiaseton fosfat yang segera dapat dikonversi menjadi
akan dioksidasi oleh enzim fosfogliserat kinase menjadi senyawa 3 fosfogliserat yang
enol dibentuk dari dehidrasi 2 fosfogliserat. Enzim enolase, yang dapat dihambat oleh
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
GLIKOLISIS DIATUR TIGA TAHAP REAKSI NONEIKUILIBRIUM
Pada jalur glikolisis ada 3 buah enzim yang mengkatalisis reaksi non ekuilibrium
yaitu reaksi yang pada keadaan fisioligis dianggap tidak reversibel yaitu : Heksokinase
glikolisis.
Fosfofruktokinase, pengontrol terpenting pada glikolisis, dihambat oleh kadar tinggi ATP
dan sitrat dan diaktifkan oleh AMP dan fruktosa 2,6 bisfosfat.Heksokinase dihambat
oleh glukosa 6 fosfat yang berakumulasi bila fosfofruktokinase tidak aktif. Piruvat
kinase secara allosterik dihambat oleh ATP dan alanin dan diaktifkan oleh fruktosa 1,6
bisfosfat
Dalam sel eritrosit, tahapan yang dikatalisis oleh enzim fosfogliserat kinase dapat
fosfogliserat oleh kerja enzim 2,3- bisfosfogliseat fosfatase suatu aktivitas enzim yang
juga diperlihatkan oleh kerja enzim fosfogliserat mutase. Tidak ada produksi ATP kalau
glikolisis mengambil jalur ini. 2,3- bisfosfogliserat yang terdapat dengan konsentrasi
yang tinggi dalam sel eritrosit akan membantu oksihemoglobin melepas oksigen.
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
REDUKSI PIRUVAT MENJADI LAKTAT
Dalam keadaan anaerob, piruvat direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi dikatalisis
Proses ini dapat dilihat pada otot rangka khususnya serabut putih, dimana kecepatan
Jaringan lain mencakup jaringan otak, traktus gastrointestinal, medula ginjal, retina dan
kulit, memperoleh sebahagian besar energinya dari glikolisis dan menghasilkan laktat .
piruvat memasuki siklus asam sitrat , senyawa ini diangkut ke mitokhondria melalui
Ko A.
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Reaksi ini dikatalisis beberapa enzim yang berbeda dan bekerja berurutan yaitu :
- Piruvat Dekarboksilase
- Dihidrolipoil Transasetilase
- Dihidrolipoil Dehidrogenase
Secara kolektif enzim tersebu diberi nama Kompleks Piruvat Dehidrogenase , yang
tergantung pada kofaktor vitamin Thiamin Difosfat. Tiamin adalah anggota vitamin B
Piruvat dehidrogenase dihambat oleh produknya, yaitu asetil KoA dan NADH.
penting demi berlangsungnya terus Siklus Asam Sitrat dan tersedianya substrat untuk
proses Glukoneogenesis.
sejumlah energi dalam bentuk ATP. Pada keadaan aerob sepanjang lintasan glikolisis
akan terbentuk molekul ATP pertama melalui reaksi fosforilasi yang dikatalisi oleh
enzim fosfogliserat kinase. Fosfogliserat kinase mengkatalisis transfer gugus fosfat dari
asil fosfat 1,3 BPG ke ADP. Pembentukan ATP berikut melalui reaksi fosforilasi yang
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Ini merupakan contoh fosforilasi pada tingkat substrat. Dari fosforilasi tingkat substrat ini
terbentuk masing–masing 2 molekul ATP. NAD yang merupakan aseptor elektron pada
berlangsung terus
sehingga untuk 2 molekul NADH yang direoksidasi akan menghasilkan 6 molekul ATP.
Pada reaksi awal dari jalur glikolisis, 2 molekulATP telah terpakai sebagai donor
menghasilkan senyawa glukosa 6 fosfat serta reaksi yang dikatalisis oleh enzim
dioksidasi menjadi asetil ko A akan menghasilkan 3 molekul ATP, jadi untuk 2 molekul
Asetil ko A sendiri akan dioksidasi fosforilasi melalui Kreb Cycle yang berdampingan
Akhirnya dari uraian diatas untuk, glikolisis 1 molekul glukosa pada keadaan aerob
Disini NADH yang terbentuk digunakan untuk mereduksi piruvat menjadi laktat oleh
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
dalam jumlah banyak, maka lebih banyak glukosa yang menjalani glikolisis pada
Ditemukan pertama kali oleh Hans Krebs dan Kurt Henseleit. Disebut juga Siklus
Kreb, Trikarboxilic acid/TCA cycle. Berlangsung di matriks mitokhondria dari sel. Fungsi
utama siklus ini adalah untuk oksidasi asetil KoA menjadi CO2 dan H2O. Senyawa
asetil KoA yang dihasilkan pada glikolisis aerob akan memasuki siklus ini untuk
(C2) dengan Oksaloasetat Asam Dikarboksilat (C4) membentuk Sitrat (C6). Reaksi
samping molekul lain dapat keluar atau masuk pada siklus tersebut. Rangkaian reaksi
membebaskan sejumlah eikuivalen pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron dari
enzim dehidrogenase spesifik. Unsur eikuivalen pereduksi ini akan memasuki rantai
pernapasan . Di sini sejumlah ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidasi. Proses
eikuivalen pereduksi.
Enzim-enzim untuk siklus ini terdapat dalam matriks mitokhondria, baik dalam
bentuk bebas maupun terikat pada bagian internal membran mitokhondria . Ini
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
memudahkan perpindahan unsur ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai
- Sitrat sitase
- Akonitase
- Isositrat dehidrogenase
- Suksinat tiokinase
- Suksinat dehidrogenase
- Fumarase
- Malat dehidrogenase
Empat vitamin B kompleks yang larut air memeliki peranan untuk menjalani fungsi
siklus asam sitrat.Ke empat vitamin yang berperan dalam siklus ini adalah :
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Tiga molekul NADH dan satu molekul FADH2 dihasilkan untuk setiap molekul
Asetil Ko A yang dikatabolisasi dalam satu putaran siklus asam sitrat. Molekul ini akan
Pada tingkat siklus itu sendiri , saat Suksinil Ko A di ubah menjadi Suksinat
dihasilkan 1 ikatan fosfat energi tinggi. Jadi 12 molekul ATP akan dihasilkan untuk
V. RANGKUMAN
karbohidrat yang memasuki el-sel tubuh dapat di metabolisme sebagai sumber energi
utama bagi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dan sel-sel eritrosit. Proses pemecahan
atau oksidasi glukosa sebagai sumber energi ini disebut sebgai proses glikolisis. Dalam
keadaan aerob, glukosa dioksidasi menjadi piruvat di mana piruvat ini dapat berpindah
kemudian dapat dioksidasi dan difosforilasi melalui siklus kreb yang berdampingan
dengan rantai pernapasan. Pada keadaan aerob untuk 1 molekul glukosa yang
Asam laktat sebagai produk akhir dalam jika proses glikolisis berlangsung dalam
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
berakhiran dengan senyawa laktat karena sel-sel eritrosit tidak mengandung
ginjal, retina dan kulit, memperoleh sebahagian besar energinya dari glikolisis dan
molekul ATP. Disini NADH yang terbentuk digunakan untuk mereduksi piruvat menjadi
lebih banyak glukosa yang menjalani glikolisis pada keadaan anaerob daripada
keadaan aerob
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Devlin T M, PhD. Text Book of Biochemistry with Clinical Correlations 5thed. Wiley-
Liss, New York. 2002
Greenspan F S MD, Baxter J D MD. Basic and Clinical Endocrinology 4th ed.
Appletton & Lange, California. 1994
Mark D B, PhD, Marks A MD, Smith C M, PhD. Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah
Pendekatan Klinis. EGC, Jakarta.2000
Murray R K, et al. Harper’s Biochemistry 25thed. Appleton & Lange. America 2003
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007
Stryer L. Biokimia. Edisi 4. EGC, Jakarta. 2000.
Mutiara Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan Energi, 2007