Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REVIEW BUKU

https://pustakaturats.com

Poltekes Kesgi

Ulasan buku
“Mama Kudang & kota santri”
Nama : ZAINAL NURUL ARIPIN
NIM : P20625122043 ( Alih_Jengjang Tingkat 1 semester 1 )

Abstrak
[Mama Kudang & kota santri ] Buku ini merupakan kolaborasi dua hasil penelitianyaitu tentang Mama
Kudang dan Gerakan Ulama berbasis Masjid Agung Kota Tasikmalaya. Kedua penelitian ini diramu secara komprehensif dan
diambil benang merah kesesuaiannya. Secara historis, gerakan ulama dan KotaTasikmalaya memiliki hubungan erat
bahkan sulit dipisahkan. Kota Tasikmalaya yang dikenal dengan “Kota Santri" pun adalah sebuah indikator bahwa sejarah
kota initidak lepas dari perjuangan kaum santri secara turun temurun.
Oleh karena itu, tema dalam buku ini sangatlah pentinguntuk ditulis. Tujuannya jelas yakni menghadirkan narasi
historiografi tentang dua hal yaitu (1) Kota Tasikmalaya sebagai kota santri dengan sejarah dan tokohnya, (2) Mama
Kudang yang menjadi tokoh sentral pada masa kolonial, masa perintisan kemerdekaan dan masa awal kemerdekaan
Republik Indonesia. Tidak bisa disanggah bahwa Sebagian besar masyarakat Kota Tasikmalaya sudah lupa tentang sejarah
kota dan tokohnya sehingga buku ini hadir untuk mengisi ruang itu. Buku ini pun bisa menjadi rujukan bagi para peneliti
lanjutan agar bisa menggali banyak informasi dari Kota Tasikmalaya dan tokoh yang ada di dalamnya.

Abstrak
[Mama Kudang & kota santri] Mama Kudang dan Kota Tasikmalaya memiliki sejarah yang tak bisa
dipisahkan.Kota yang berada di Priangan Timur ini dikenal dengan"Kota antri". Istilah ini pun adalah hasil kesepakatan KH.
Muhammad Sudja'i atau nama populernya "Mama Kudang" dan Presiden Soekarno atas tumbuh dan tersebarnya pesantren
di setiap sudut di daerah Tasikmalaya. Memang Tasikmalaya adalah daerah dengan seribu pesantren dan jutaan santri.
Maka tidak heran jika"Kota Santri" adalah keunikan dan kekhasan Tasikmalaya walaupun ada beberapa daerah yang
mendeklarasikan kota santri lainnya. Dari sini pula alasan kenapa Kota Tasikmalaya dipersepsikan sebagai sebuah kota
dengan nuansa Islami dan kepesantrenan yang kental. Aktor utamanya adalah Mama Kudang. Beliau memiliki tiga periode
penting yang memiliki jasa kepahlawanan secara nasional selama hidupnya.Periode pertama adalah periode penjajahan di
mana Mama Kudang menjadi ulama dan maha guru para ulama di tatar pasundan. Idharu Baiatul Muluk wal Umara (IBMU)
dan Pekoempoelan Goeroe Ngaji (PGN) dengan seribu tiga ratusan anggota ajengan di dalamnya adalah bukti bahwa beliau
memimpin para ulama dalam penyebaran Islam dan peran sosial politik di dalamnya.

1
Poltekes Kesgi Tasikmalaya, Indonesia

1. Pengantar yang menjadi tokoh sentral pada masa kolonial,


masa perintisan kemerdekaan dan masa awal
Buku ini merupakan kolaborasi dua hasil kemerdekaan Republik Indonesia. Tidak bisa
penelitian yaitu tentang Mama Kudang dan disanggah bahwa Sebagian besar masyarakat Kota
Gerakan Ulama berbasisMasjid Agung Kota Tasikmalaya sudah lupa tentang sejarah kota dan
Tasikmalaya. Kedua penelitian ini diramu secara tokohnya sehingga buku ini hadir untuk mengisi
komprehensif dan diambil benang merah ruang itu. Buku ini pun bisa menjadi rujukan
kesesuaiannya. Secara historis, gerakan ulama dan bagipara peneliti lanjutan agar bisa menggali
Kota Tasikmalaya memiliki hubungan erat bahkan banyak informasidari Kota Tasikmalaya dan tokoh
sulit dipisahkan. Kota Tasikmalaya yang dikenal yang ada di dalamnya.
dengan “KotaSantri" pun adalah sebuah indikator
bahwa sejarah kota ini tidak lepas dari perjuangan 2. Melanjutkan
kaum santri secara turun temurun.
Oleh karena itu, tema dalam buku ini sangatlah Buku ini tidak akan hadir tanpa ada bantuan dari
penting untuk ditulis. Tujuannya jelas yakni nara sumber penelitian. Ucapan terimakasih tak
menghadirkan narasi historiografi tentang dua hal terhingga pada mereka yang dengan tangan
yaitu (1) Kota Tasikmalaya sebagai kota santri terbuka menjelaskan serpihan-serpihan informasi
dengan sejarah dan tokohnya, (2) Mama Kudang

1
TUGAS REVIEW BUKU

https://pustakaturats.com

Poltekes Kesgi

yang jelas sehingga bisa dituliskan dalam bentuk dengan perjalanan kehidupan bernegara Indonesia
karya seperti ini, terutama kepada: yang juga tak lepas dari tokoh-tokoh sentralnya.
1.Keluarga besar Mama Kudang dan para santri- Lima periode itu adalah periode pertama yaitu saat
santrin yaang sesung guhnya sudah beranjak era Sumedang Larang dengan tokoh utama adalah
sepuh. Terimakasih atas data yang diberikan Pangeran AriaAdipati H. Soeriaatmadja dan
secara gamblang sehingga data primer bisa adiknya H. Soelaeman sebagai Naib Tasikmalaya.
disampaikan kepada pembaca yang jika buku ini Periode kedua adalah periode perjuangan
telat ditulis akan kehilangan banyak data penting. kemerdekaan yang tokoh utamanya adalah Mama
2. Keluarga Masjid Agung Tasikmalaya, Pimpinan Kudang atauKH Muhammad Soedja'i dengan
Organisasi Massa Islam seperti NU, didampingi oleh Penghulu Haji Aboe Bakar.
Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia. Periode ketiga adalah saat berpindahnya
Terimakasih telah memberikan kesempatan yang ketokohan dari mama Kudang kepada KH Choer
berharga kepada penulis untuk tetap mengkaji Affandi danulama pesantren yang tergabung dalam
ulama-ulama Tasikmalaya walaupun tidak MUI Kabupaten Tasikmalaya.
sempurna.
3. Walikota Tasikmalaya Bapak Drs. H. Muhammad 2.2 Bagan II, dst.
Yusuf yang telah memberikan support yang besar
terhadap lahirnya buku ini. Walikota Tasikmalaya Tasikmalaya adalah serpihan kecil dari sejarah
periode 2012-2020,Bapak H. Budi Budiman yang perkembangan manusia di dunia. Jika dirunut
telah membuka jalandan memberikan instruksi sejarahnya, maka paling tidak ada beberapa fase
untuk menggarap Buku Mama Kudang untuk memahami Tasikmalaya sebagai salah satu
sebelumnya. situs peradaban. Pertama adalah masa
4.Kepada sahabat-sahabat dari organisasi dan Tasikmalaya yang lebih dikenal dengan
lembaga tempat penulis bernaung. Kepada rekan Galunggung Purba. Masa ini menjelaskan
di LPTNU, kepada Pimpinan di MUI Kota bagaimana peran Galunggung menjadi Karesian
Tasikmalaya, kepada Pimpinan diPD DMI dan PW yang tidak bisa lepas dari kerajaan Galuh. Kerajaan
DMI Jawa Barat, kepada sahabat di BaznasKota Galuh tidak bisa lepas dari kerajaan Sundapura
Tasikmalaya, kepada rekan dan pimpinan di dan Padjajaran. Padjajaran tidak bisa lepas dari
Institut Agama Islam Cipasung, dan kepada kerajaan terdahulu seperti Tarumanagara dan
sahabat yang tidak mungkin disebutkan satu Salakanagara. Artinya, sederhananya menjelaskan
persatu. Tasikmalaya paling tidakharus menjelaskan
Buku ini tentu bukanlah buku yang sempurna. Galunggung dan peradabannya.
Mungkin terdapat kecacatan baik dari sudut Kedua adalah masa Sukapura dimana Tasikmalaya
rangkaian kalimat maupun dari isi yang kurang sebagai bagian dari Kesultanan Mataram.
valid. Kritik membangun akan diterima dengan Keberhasilan Dalem Wirawangsa dan Dalem
tangan terbuka guna memperbaiki buku inil. Cihaurbeuti dalam menangkap Dipatiukur menjadi
tonggak sejarah Tasikmalaya dalam
2.1 Bagian I kepemimpinan Sukapura. Tasikmalaya menjadi
sebuah daerah yang dibebaskan dari uang pajak
Sejarah Kota Tasikmalaya dan Gerakan Ulama. selama tujuh turunan oleh Mataram dan
Berbicara Indonesia tentu relevan jika berbicara merupakan daerah yang dianggap merdeka. Dalam
Islam. Berbicara Islam dan Pergerakan Islam di masa ini, Tasikmalaya harus dipandang sebagai
Indonesia tentu mengerucut pada banyak tempat bagiandari penguasaan Trah Sukapura.
terutama Jawa Barat. Nah berbicara pergerakan Ketiga masa penjajahan dimana Tasikmalaya
Islam di Jawa Barat tentu juga memiliki trigger terbelah menjadi dua penguasa. Penguasa pertama
yakni Tasikmalaya, Ciamis dan Cianjur. Pergerakan Sukapura yang berpindah dari Sukaraja ke
Islam yang massif memang lahir di Tasikmalaya Manonjaya serta beberapa wilayah Tasikmalaya
yang tentu saja memiliki simbol pergerakannya kini yang menjadi bagian wilayah Kabupaten
yaitu Masjid Agung dan situs serta simbol ke Sumedang. Memang agak aneh pembagian ini,
islaman lainnya yang hadir di KotaTasikmalaya. Masjid Agung Tasikmalaya yang jaraknya sekitar
Jika dirunut sejarahnya antara Kota Tasikmalaya 10,55 kilometer dari KotaManonjaya dan sekitar
dan Ulama melalui Masjid Agung, maka paling 82,88 kilometer dari Kota Sumedang menjadi
tidak Masjid Agung Kota Tasikmalaya (MAT) bagian Sumedang bukan Sukapura. Hal ini tentu
memiliki lima periode besar dalam hubungannya tidak bisa dilihat hanya dalam aspek geograpis tapi
dengan pergerakan Islam. Periode itu disesuaikan lebih kepada aspek politis. Dampaknya, perlu ada

2
TUGAS REVIEW BUKU

https://pustakaturats.com

Poltekes Kesgi

Patih Sumedang yang menjadi wakil penguasa dan Pekoempoelan Goeroe Ngaji (PGN) dengan
Sumedang di Tasikmalaya. Masa inipun adalah seribu tiga ratusan anggota ajengan di dalamnya
masa dimana banyak perubahan adalah bukti bahwa beliau memimpin para ulama
bentukTasikmalaya sehingga dinamikanya agak dalam penyebaran Islam dan peran sosial politik di
panjang jika digali secara mendalam. dalamnya.
Keempat adalah perjuangan kemerdekaan dan saat
Kemerdekaan. Tasikmalaya sebagai kota santri 3.1 Analisis Kritis Bagan I
tentu memiliki tokoh penting dalam kemerdekaan,
yaitu KH MuhammadSudja'i atau Mama Kudang Mama Kudang dan Kota Tasikmalaya memiliki
dengan ulama-ulama disekelilingnya, kemudian di sejarah yang tak bisa dipisahkan. Kota yang berada
lanjutkan oleh kiai-kiai pesantren yang mana ada di Priangan Timur ini dikenal dengan"Kota
pengaruh signifikan dari gerakan DI/TII danPKI antri".Istilah ini pun adalah hasil kesepakatan KH.
sebagai klasifikasi keulamaannya. Dari aspek Muhammad Sudja'i atau nama populernya "Mama
pemerintahan pun saat orde lama yang dipimpin Kudang" dan Presiden Soekarno atas tumbuh dan
Soekarno, Sukapura masih bertahan. Namun saat tersebarnya pesantren di setiap sudut di daerah
Orde baru pimpinan Soeharto, Dwi Fungsi ABRI Tasikmalaya. Memang Tasikmalaya adalah daerah
saat itu menjadikan trah Sukapura tercerabut dan dengan seribu pesantren dan jutaan santri. Maka
digantikan Tentara Angkatan Darat dengan tidak heran jika"Kota Santri" adalah keunikan dan
instrument utamanya adalah demokrasi. kekhasan Tasikmalaya walaupun ada beberapa
Kelíma adalah era orde reformasi sampai kini. daerah yang mendeklarasikan kota santri lainnya.
Dalam konteks Masjid Agung tasikmalaya (MAT), Dari sini pula alasan kenapa Kota Tasikmalaya
masa ini memiliki perubahan fundamental dari dipersepsikan sebagai sebuah kota dengan nuansa
arsitektur yang lebih modern dan khas ditambah Islami dan kepesantrenan yang kental. Aktor
dengan perubahan pengaruh-pengaruh gerakan utamanya adalah Mama Kudang. Beliau memiliki
keagamaan yang sedikit banyak mempengaruhi tiga periode penting yang memiliki jasa
persepsi publik terhadap MAT. Masa ini memiliki kepahlawanan secara nasional selama hidupnya.
masa yang belum panjang, tetapi dinamika Periode pertama adalah periode penjajahan di
perubahannya sangat cepat sehingga perlu mana Mama Kudang menjadi ulama dan maha
dipotret sebagai era tersendiri dan dapat dianalisa guru para ulama di tatar pasundan.Idharu Baiatul
lebih. Muluk wal Umara (IBMU) dan Pekoempoelan
Goeroe Ngaji (PGN) dengan seribu tiga ratusan
3. Analisis Kritis anggota ajengan di dalamnya adalah bukti bahwa
beliau memimpin para ulama dalam penyebaran
Mama Kudang dan Kota Tasikmalaya memiliki Islam dan peran sosial politik di dalamnya.
sejarah yang tak bisa dipisahkan. Kota yang berada Pergerakan Islam yang massif memang lahir di
di Priangan Timur ini dikenal dengan"Kota Tasikmalaya yang tentusaja memiliki simbol
antri".Istilah ini pun adalah hasil kesepakatan KH. pergerakannya yaitu Masjid Agung dansitus serta
Muhammad Sudja'i atau nama populernya "Mama simbol keislaman lainnya yang hadir di
Kudang" dan Presiden Soekarno atas tumbuh dan KotaTasikmalaya.
tersebarnya pesantren di setiap sudut di daerah
Tasikmalaya. Memang Tasikmalaya adalah daerah 3.2 Bagan II Analisis Kritis, dst.
dengan seribu pesantren dan jutaan santri.Maka
tidak heran jika"Kota Santri" adalah keunikan dan Tasikmalaya adalah serpihan kecil dari sejarah
kekhasan Tasikmalaya walaupun ada beberapa perkembangan manusia di dunia. Jika dirunut
daerah yang mendeklarasikan kota santri sejarahnya, maka paling tidak ada beberapa fase
lainnya.Dari sini pula alasan kenapa Kota untuk memahami Tasikmalaya sebagai salah satu
Tasikmalaya dipersepsikan sebagai sebuah kota situs peradaban. Pertama adalah masa
dengan nuansa Islami dan kepesantrenan yang Tasikmalaya yang lebih dikenal dengan
kental.Aktor utamanya adalah Mama Kudang. Galunggung Purba. Masa ini menjelaskan
Beliau memiliki tiga periode penting yang memiliki bagaimana peran Galunggung menjadi Karesian
jasa kepahlawanan secara nasional selama yang tidak bisa lepas dari kerajaan Galuh. Kerajaan
hidupnya.Periode pertama adalah periode Galuh tidak bisa lepas dari kerajaan Sundapura
penjajahan di mana Mama Kudang menjadi ulama dan Padjajaran. Padjajaran tidak bisa lepas dari
dan maha guru para ulama di tatar kerajaan terdahulu seperti Tarumanagara dan
pasundan.Idharu Baiatul Muluk wal Umara (IBMU) Salakanagara. Artinya, sederhananya menjelaskan

3
TUGAS REVIEW BUKU

https://pustakaturats.com

Poltekes Kesgi

Tasikmalaya paling tidakharus menjelaskan


Galunggung dan peradabannya. Dari aspek
pemerintahan pun saat orde lama yang dipimpin
Soekarno, Sukapura masih bertahan. Namun saat
Orde baru pimpinan Soeharto, Dwi Fungsi ABRI
saat itu menjadikan trah Sukapura tercerabut dan
digantikan Tentara Angkatan Darat dengan
instrument utamanya adaah demokrasi.

4. Kesimpulan

Sejarah Mama Kudang selama 125 tahun dibagi


menjadi enam periode per dua puluh tahun.
Periode pertama adalah Periode Masa Kecil
mencari ilmu yaitu mencari Ilmu kepada Ayahnya
Mama Abdurrahman, Ke Pesantren Argasari,
kepada Mama Adzro'i, Mama Bunikasih dan MIama
Hasan Mustapa dan beberapa guru yang tidak
diketahui terutama guru yang tidak menetap yang
berhaluan tasawuf dan kebathinan.
Periode kedua adalah periode Menuju dewasa
menimba ilmu dimana Mama Kudang menimba
ilmu ke Syaikh CholilBangkalan dan Ke Ciwedus
Kuningan. Di periode ini pula Mama Kudang
bertemu dengan banyak calon kiai di Jawa dan
juga melakukan komunikasi dengan guru-guru
ngaji diTasikmalaya sehingga memiliki kedekatan
dengan penghulu dan memulai komunikasi dengan
pemerintah di Tasikmalaya.
Periode ketiga adalah periode dakwah dan
penyebaran ilmu dimana Mama Kudang memulai
berpindah dari Ranca peundeuy dan Mageung ke
Tasikmalaya dan mendirikan Pesantren Kudang.
Mama Kudang mulai mencari jati diri nya melalui
pengajian di pesantrennya sekaligus membuat
jejaring ulama di Tasikmalaya. Santri-santrinya
adalah mereka yang sudah dewasa dan sudah
memiliki tingkat keilmuan yang tinggi. Pesantren
yang dibangunnya diposisikan sebagai pesantren
advance.
Periode keempat adalah periode pelebaran
Pengaruh Agama. Mama Kudang mulai dikenal dan
memiliki pengaruh dimasyarakat melalui
pengajian kiai dan pengajian umum yang dikuti
banyak pengikut. Di sini pula Mama Kudang
bertemu dengan berbagai guru termasuk gurunya
dari Arab Saudi

5. Referensi

Mubarak, A Zaki . (2021).Mama kudang & kota


santri. Kota Tasikmalaya: CV. Pustaka Turats Press.

Anda mungkin juga menyukai