Anda di halaman 1dari 8

RUNTUHNYA ORDE BARU

DAN LAHIRNYA MASA REFORMASSI 1998

Kelompok 8
Maria Kristina Ngoe (2201561036)
Muhammad Rafa Zaidi (2201561040)
Muhammad Naufal Afiannur (2201561041)
Ryand Reyfando (2201561042)

PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH


FAKULTAS ILMU BUDAYA
JIMBARAN
2023
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat kasih Tuhan Yang Maha Kuasa, kami panjatkan puji syukur kehadiratnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas peper ini dengan judul “Runtuhnya Orde Baru Dan
Lahirnya Masa Reformasi 1998” peper ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Dunia Kontemporer. Peper ini tentu tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dari rekan-rekan
kelompok yang sepenuh hati dan sekeras tenaga turut andil dalam menyelesaikan peper
sederhana ini. maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
mendukung kelancaran penulis. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahawa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Penulis sangat menerima
saran dan kritik dari para pembaca untuk memperbaiki peper kami. Akhir kata, penulis
mengharapkan semoga dari peper ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan terhadap
pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peralihan rezim orde baru menuju era reformasi telah mendapat sorotan dunia. Tenggelam
dan bungkamnya media massa pada masa kepemerintahan rezim orde baru menjadi sebuah titik
kelam jurnalistik dalam mendistribusikan aktualitas berita. Semakin luluhnya tradisi pertahanan
terhadap aktualitas berita pada masa peralihan rezim seakan memberikan celah tersendiri bagi
para kritikus untuk memberikan kritik mengenai isu sosial.

Orde baru merupakan masa pemerintahan Indonesia yang berlangsung sejak 1996 hingga
1998. Orde baru identik dengan Suharto yang menjadi presiden selama 32 tahun lamanya.
Selama era Orde Baru berlangsung, perekonomian Indonesia sangat berkembang pesat.
Pembangunan infrastruktur yang meningkat dan merata, sehingga dapat dinikmati masyarakat.
Kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat. Disamping itu melalui otonomi luas, daerah diharapkan mampu meningkatkan daya
saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan
kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

. Perubahan mendasar pasca reformasi pada tahun 1998 adalah pergeseran fungsi
pembangunan dan pemerintahan dari pusat ke daerah. Selama hampir 32 tahun pemerintahan
Orde Baru, pemerintahan berlangsung sangat otoritarian dan sentralistik. Titik kekuasaan berada
di tangan penguasa birokrasi pemerintah. Berkaitan dengan hal ini reformasi membawa
perubahan yang ditandai dengan penegasan terhadap desentralisasi tugas dan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah berupa pemberian otonomi kepada daerah.

Runtuhnya rezim Orde Baru membawa dampak yang sangat signifikan terhadap perubahan
sistem politik dan pemerintahan di Indonesia. Lahirnya pemikiran untuk melakukan suatu
perubahan sistem pemerintahan dari sistem sentralisasi menjadi sistem desentralisasi
memberikan harapan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan kesejahteraan
bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya ditandai dengan liberalisasi politik di tingkat
nasional dan tingkat lokal. Artinya, sistem politik Indonesia mengalami perubahan dari sistem
politik non-demokratis menjadi sistem politik yang demokratis. Namun, perubahan sistem politik
ini tidak serta merta berarti pemutusan kekuasan kebijakan lama yang muncul dan berkembang
di era orde baru.

Reformasi menjadi angin segar dalam demokrasi Indonesia. Rakyat dikembalikan pada posisi
semula yakni pemimpin tertinggi dalam sistem demokrasi. Kebebesan dalam berpendapat
menjadi lembaran baru bagi sejumlah media massa, kebebasan organisasi melahirkna sejumlah
partai independen, dan masih banyak perubahan lain yang menjadi jawaban atas kekecewaan
rakyat pada rezim orde baru.

Pada akhirnya gerakan reformasi mampu meyakinkan para anlis politik Indonesia bahwa
gerakan ini telah dapat mengubah secara fundamental pola kepolitikan di Indonesia. Kekuatan
politik lama berganti dengan kekuatan politik baru, identitas lama bergeser kepada identitas
politik baru. Pembangunan ekonomi yang cukup berhasil di masa orde baru telah menghasilkan
kesejahteraan yang lebih tinggi, sistem kesehatan yang lebih baik dan sistem pendidikan lebih
baik.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa penyebab runtuhnya orde baru?
2. Mengapa terjadinya reformasi 1998?

1.2 Tujuan
BAB II

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam melakukan suatu
penelitian, karena pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan cara-cara ilmiah. Oleh
karena itu, metode yang digunakan dalam suatu penelitian harus tepat. Berdasarkan pendekatan
dan jenis data yang digunakan, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif sehingga
akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata.
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Runtuhnya Orde Baru


2.2 Terjadinya Reformasi 1998
DAFTAR PUSTAKA

Sukmawari Nih Luh Ayu. 2020, “Peralihan Orde Baru Menuju Era Reformasi Dalam Cerpen
Tembok Pak Rambo Karya Taufik Ikhram Jamil Dan Detik-Detik Yang Menentukan Karya
B.J. Habibie”, Vol. 20. No. 1. https://jurnal.untag-sby.ac.id. Diakses pada 3 April 2023,
pukul 13.25 WITA.

Harsasto Priyatno. 2017, “Politik Indonesia Paska Orba”, https://media.neliti.com. Diakses pada
03 April, pukul 14.30 WITA.

Anda mungkin juga menyukai