Anda di halaman 1dari 12

Tugas Makalah IPS Masa Orde Baru

Disusun oleh :
Nama : Nabilla Wardhani Putri Perdana
Kelas : 9F / 25

Kata Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, mari kita panjatkan puji syukur kepada tuhan
yang maha esa. Karena dengan berkah nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun dengan tema masa reformasi dengan judul “Masa Orde
Baru” penulis berharap dengan dibuatnya makalh ini, dapat berguna bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bu Tessie selaku guru mata pelajaran


IPS yang sudah membimbing penulis dalam membuat makalah ini, penulis mengucapkan
terimakasih juga untuk teman – teman yang sudah membantu penulis dalam mencari materi
materi ini.

Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna, karena nya penulis meminta
mohon maaf yang sebesar besarnya jika terdapat banyak kesalahan di dalam makalah ini.
Semoga pembaca dapat memanfaatkan nya dengan baik dan benar.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf jika masih banyak
kesalahan. Pembaca minta maaf yang sebesar besarnya.

Jakarta, 11 Maret 2021


Nabilla Wardhani Putri Perdana
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN

a. Latar belakang reformasi Indonesia…………………………………………………...1


b. Rumusan masalah……………………………………………………………………..1
c. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………2

BAB 2 ISI

a. Pengertian reformasi …………………………………………………………3


b. Faktor Penyebab Munculnya Reformasi………………………………………4
c. Krisis Politik…….……………………………………………………………5
d. Krisis Hukum…………………………………………………………………5
e. Krisis Ekonomi………………………………………………………………6
f. Krisis Kepercayaan………………………………………………………….6
g. Reformasi di Indonesia………………………………………………………6
h. Kebijakan Luar Negeri Indonesia…………………………………………..7

BAB 3 PENUTUP

a. Kesimpulan………………………………………………………………….8
b. Saran…………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………………….

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Reformasi Indonesia

Kita tahu bahwa Reformasi merupakan suatu perubahan dari tatanan perikehidupan lama
(era orde baru) menuju kearah tatanan perikehidupan yang lebih baik. Gerakan Reformasi di
Indonesia yang terjafi pada tahun 1998. Ini merupakan suatu Gerakan untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan. Perubahan ini yang diprioritaskan yaitu pada bidang hukum,
politik, ekonomi, dan sosial. Perjuangan reformasi tidak dapat didapatkan begitu saja,
melainkan membutuhkan waktu yang tidak singkat yang mana itu membutuhkan proses yang
lama.
Hasil reformasi hanya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia secara bertahap,
sehingga perlu adanya agenda reformasi untuk memprioritaskan mana yang lebih dulu harus
dilaksanakan. Lebih lanjut perlu adanya control reformasi, agar pelaksanaaan reformasi tepat
pada tujuan dan sasarannya. Refornmasi yang tidak terkendali akan kehilangan arah dan bisa
melanggar norma norma hukum, sehingga tidak membawa kebaikan dalam kehidupan
masyarakat Indonesia di masa depan.
Masalah yang sangat mendesak adalah upaya untuk mengatasi kesulitan masyarakat
banyak tentang masalah kebutuhan pokok dengan harga terjangkau oleh rakyat. Sementara
itu, kondisi politik dan ekonomi Indonesia sangat kacau. Rakyat Indonesia menjadi semakin
kritis dan menyatakan bahwa pemerintahan orde baru tidak berhasil menciptakan
pemerintahan kehidupan masyarakat yang Makmur, adil, dan, sejahtera berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, munculnya Gerakan reformasi bertujuan untuk
memperbaiki tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1.1 Rumusan Masalah

Supaya penulisan makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan penulis, maka penulis
Menyusun rumusan makalah sebagai berikut :
1) Apa pengertian reformasi?
2) Faktor penyebab munculnya reformasi?
3) Bagaimana proses reformasi di Indonesia

1.2 Tujuan Penulisan

Penting bagi kita mmpelajari dan mengetahui latar belakang terjadinya reformasi serta
mempelajari susunan-susunan masa revolusi pasca kemerdekaan republik Indonesia. Karena
banyaknya terjadi penyimpangan-penyimpangan penggunaan kekuasaan pada masa-masa
tersebut sangat penting bagi kita untuk membahas dan mencari solusi Bersama-sama dengan
melihat dari sisi silam latar belakang negara.
Sebagai generasi muda kita mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru yang
berguna sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan negara kedepannya.
Penyelewengan-penyelewengan kekuasaan tidak hanya terjadi di masa silam, saat ini pun
kerap terdengar berbagai korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilalukan segelintir apparat
Page 1
pemerintahan disinilah peranan kita sebagai generasi bangsa umtuk menciptakan gagasan-
gagasan baru dalam mencari solusi menghapus setiap Tindakan penyelewengan-
penyelewengan kekuasaa yang terjadi.

Page 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reformasi


Reformasi tahun 1998 tonggak sejarah bagi Indonesia yang berhasil menolong perubahan
tata pemerintahan di negri ini. Gerakan reformasi berhasil melakukan perubahan dengan jalan
menumbangkan rezim Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun lebih. Reformasi menuntut
perubahandi berbagai lini kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, hukum termasuk dalam
konteks pemerintahan. Perubahan ini sebagai konsekuesi dari harapan akan cita-cita untuk
membawa Indonesia keluar dari masalah.
Reformasi 1998 juga membawa konsekuensi untuk melakukan reformasi pada birokrasi.
Ini tidak bisa di lepaskan dari kondisi birokrasi pemerintahan yang mengalami penyakit
bureaumania yang ditandai dengan kecenderungan inefisiensi, penyalahgunaan wewenang,
korupsi, kolusi dan nepotime serta dijadikan alat oleh pemerintah orde baru untuk
mempertahankan kekuasaan yang ada. Mengutip pendapat Karl D Jackson, birokrasi
Indonesia merupakan beuracratic polity. Model ini merupakan birokrasi dimana menjadi
akumulasi dari kekuasaan dan menyingkirkan peran masyarakat dari politik dan
pemrerintahan.
Birokrasi pada masa orde baru juga mengalami apa yang disebut sebagai parkinsonisasi
dan orwelisasi seperti yang dikatakan Hans Diater Evers. Birokrasi Parkinson merujuk pada
pertumbuhan jumlah anggota serta pemekaran struktual dalam birokrasi yang tidak
terkendali. Birokrasi Orwel merujuk pada pola birokratisasi yang merupakan proses
perluasan kekuasaan pemerintah yang dimaksudkan sebagai pengontrol kegiatan ekonomi,
politik, dan sosial dengan menggunakan regulasi yang bila perlu ada suatu pemaksaan.
Dari model ysng diutarakan di atas dapat dikatakan bahwa birokrasi yang berkembang di
Indonesia adalah birokrasi yang berbelit-belit, tidak efisien dan mepunyai pegawai birokrat
yang masih membengkak. Selain birokrasi masih menempatkan dirinya sebagai penguasa
daripada menjadi pelayan masyarakat sehingga ia justru lebih mendekatkan diri kepada
pemerintah daripada ke masyarakat. Birokrasi di zaman orde baru juga ditandai dengan
beberapa ciri-ciri seperti pegawai negeri yang menjadi pengurus partai selain Golkar,maka
dia akan tersingkirkan dari jajaran birokrasi. Selain itu, orang atau sekelompok orang yang
tidak berpihak pada Golkar, maka bisa di pastikan akan mendapat perlakuan diskriminatif
dalam birokrasi. Keberpihakan birokrasi terhadap suatu partai, tentu saja dalam hal ini
Golkar, akan mengurangi profesionalisme dari birokrasi tersebut. Dalam zaman orde baru
juga ada suatu kebijakan yang disebut zero growth. Adanya kebijakan zerom growth yang
menyebabkan jumlah anggota birokrasi makin membengkak. Hal ini menjadikan birokrasi
tidak efisien karena jumlah pekerja dengan pekerjaannya tidak sebanding.
Persoalan yang menghinggapi birokrasi membuat reformasi birokrasi menjadi isu yang
sangat kencang dan direalisasikan. Pasalnya birokrasi pemrintah telah memberikan
Page 3
sumbangan yang tidak sedikit terhadap keterpurukan bangsa. Reformasi merupakan upaya-
upaya untuk melakukan perbaikan terhadap kondisi buruknya birokrasi Indonesia sebagai
bagian drai usaha perbaikan kehidupan bangsa. Meskipun sudah melakukan reformasi di
tahun 1998 ternyata untuk melakukan suatu perubahan dalam birokrasi bukanlah hal yang
mudah. Pemerintahan yang muncul paska reformasi juga tidak menjamin keberlangsungan
reformasi birokrasi nisa terealisasi dengan baik. Meski sudah berganti pemerintahan beberapa
kali kondisi birokrisasi masih belum seperti yang di harapkan.
Kata reformasi berasal dari kata inggris reform yang artinya, perbaikan atau
pembaharuan. Hakikatnya, reformasi merupakan bagian dari dinamika masyarakat. Dalam arti
bahwa perkembangan akan menyebabkan tuntutan terhadap pembaharuan dan perubahan
untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan terebut. Reformasi juga bermakna
sebagai suatu perubahan tanpa merusak atau perubahan dengan memelihara. Dalam hal ini,
proses reformasi bukanlah proses perubahan yang radikal dan berlangsung dalam jangka
waktu singkat, tetapi merupakan proses perubahan yang terencana dan bertahap.
Reformasi birokrasi berdasarkan teori teori Max Weber adalah upaya-upaya strategis
dalam menata Kembali birokrasi yang sedang berjalan sesuai prinsip-prinsip span of control,
division of labor, line and staff, rure and regulation, and professional staff.
Reformasi birokrasi bisa dikatakan perjuangan untuk menegakan hukum dan konstitusi
dalam upaya mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih wahana
untuk mewujudkan masyarakat mudani
Reformasi birokrasi dimaksudkan agar birokrasi pemerintah selalu bisa menjalankan
kerjanya dengan baik untuk melayani masyarakat sesuai dengan prinsip prinsip manajemen
modern. Ini mengandung maksud adanya proses atau rangkaian kegiatan dan Tindakan yang
sungguh-sungguh dan rasional, sehingga ada konsep dan system yang jelas berlangsung terus
menerus secara berkelanjutan dalam enam pekerjaan meliputi evaluasi, penataan, penertiban,
perbaikan, penyempurnaan, pembaharuan. Objeknya adalah pada semua sektor penyelenggara
negara bidang pemerintahan (kelembagaan, SDM aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas,
pelayanan public).
2.2 Faktor Penyebab Munculnya Reformasi
Pemerintah orde baru yang dipimpin oleh presiden Soeharto ternyata tidak konsisten,
dulu awalnya terlihat sangat baik dan sukses, tetapi ternyata tidak demikian. Tekad awal orde
baru pada awal kemunculannya pada tahun 1996 adalah melaksanakan pemerintahan yang
murni sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Setelah rezim Soeharto memegang pemerintahan muncul suatu keinginan untuk terus
menerus mempertahankan kekuasaannya. Hal ini tentu menimbulkan pandangan negative,
yaitu semakin jauh dari tekad awal orde baru tersebut. Akhirnya berbagai penyelewengan
dilakukan, penyimpangan dari nilai nilai Pancasila dan UUD 1945 banyak dilakukan.
Penyimpangam yang dilakukan itu rekayasa untuk melindungi kepentingan penguasa
Page 4
Sehingga hal tersebut selalu dianggap benar dan sah. Walaupun merugikan rakyat,
penyimpangan yang telah berangsur lama itu telah merugikan krisis di segala bidang, yaitu
politik, hukum, ekonomi, dan kepercayaan masyarakat terhadap negara.
2.2.1 Krisis Politik
Krisis politik ini terjadi karena demokrasi yang dijalankan di Indonesia. Pada saat itu
tidak dijalankan semestinya, kesannya bahwa kedaulatan rakyat itu berada pada sekolompok
tertuntu yakni pengusaha. Keadaan politik yang kacau seperti ini munculnya rasa tidak
kepercayaan terhadap pemerintah. Ketidakpercayaan reformasi yang dipelopori oleh kalangan
mahasiswa mengajukan tuntutan untuk mengganti presiden dan dilaksanakan pemilu.

Tuntutan masyarakat terhadap perubahan kebijakan pemerintah tentang masalah politik,


ekonomi, dan hukum terus dilancarkan. Perkembangan ekonomi dan pembangunan telah
menimbulkan ketimpangan ekonomi yang lebih besar. Monopoli sumber ekonomi oleh
sekelompok tertentu, kehidupan masyarakat dan pemerintahan masih penuh dengan
pelanggaran hukum dan HAM.
2.2.2 Krisis Hukum
Krisis hukum yang terjadi di masa orde baru ini terjadi karena hukum pada saat itu
pelaksanaanya terdapat banyak pelanggaran oleh penguasaan dan ketidakadilan . kekuasaan
kehakiman pada saat itu ada di bawah kekuasaan eksekutif, ini sungguh pelanggaran berat
karena telah melanggar konstitusi negara kita. Pengadilan sangat sulit memberikan keadilan
bagi rakyat, karena mereka harus tunduk pada penguasa.

Pejabat pada saat itu seakan sungguh kebal hukum, mereka yang bersalah akan selalu
merekayasa kesalahan yang mereka perbuat. Sehingga mereka bisa lolos dari jertan hukum,
Page 5
hukum juga menjadi tuntutan dalam gerakan reformasi. Rakyat menghendaki adanya
reformasi juga di bidang hukum agar dapat menyelesaikan masalah-masalah hukum yang ada
pada saat itu. Reformasi hukum harus cepat dilaksanakan karena ini merupakan aspek atau
bagian dari tuntutan kaum reformasi.
2.2.3 Krisis Ekonomi
Pada saat itu nilai tukar rupiah Indonesia menjadi sangat lemah. Pertumbuhan ekonomi
indonesia juga makin terpurk. Bank bank banyak yang bermasalah. Ekonomi di Indonesia
ternyata belum mampu untuk mngatasi krisis global tersebut. Krisis ekonomi Indonesia
berawal dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Hal ini membuat
rakyat makin turun rasa percaya kepada presiden masa orde baru.
Utang luar negeri Indonesia menjadi salah satu penyebab masalah ekonomi. Pemerintah
orde baru ingin menjadikan Indonesia sebagai negara industry namun tidak
mempertimbangkan konsdisi nill masyrakat. Karena sebenarnya masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat agraris yang tingkat Pendidikannya masih rendah.
Pada pemerintahan yang sentralistis menjadi system pemerintahan pada masa rezim orde
baru. Semua kehidupan berbangsa dan bernegara di atur secara sentral dari pusat
pemerintahan. Oleh sebab itu peran pemerintah pusat menjadi sangat menentukan dalam
berbagai bidang kehidupan masyarakat. Pelaksanaan politik sentralisasi sangat mencolok
terlihat pada bidang ekonomi. Ini terlihat dari Sebagian besar pengelolaan kekayaan alam di
Indonesia berada di pusat.
2.2.4 Krisis Kepercayaan
Pada saat kepimpinan presiden Soeharto terjadi krisis kepercayaan terhadap
kepemimpinannya. Krisis multidimensi yang melanda Indonesia telah menghilangkan
kepercayaan masyarakat terhadap presiden, pada bulan mei 1998 para mahasiswa Bersama
sama meminta pertanggungjawaban soeharto sebagai pemimpin negara tertinggi pada saat itu.
Dan meminta ia untuk mengundurkan diri peristiwa pengunduran soeharto dan pengangkatan
B.J Habibie menjadi presiden menandai runtuhnya masa orde baru dan awal dari masa
reformasi. Tragedy trisakti mendorong munculnya solidaritas dari kalangan kampus dan
pemerintah yang menentang kebijakan pemerintah yang dipandang tidak demokratis.
2.3 Reformasi di Indonesia
Reformasi dapat dikatakan sebagai Gerakan moral untuk menjawab ketidakpuasan dan
keprihatinan atas kehidupan ekonomi, politik, hukum, dan sosial. Sebenarnya reformasi
memiliki tujuan untuk menata Kembali kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang lebih baik lagi berdasarkan nilai nilai luhur Pancasila dan UUD 1945. Reformasi
meupakan formulasi bukan untuk menjatuhkan pemerintah orde baru, apalagi untuk
menurunkan soeharto dari kursi kepresidenan. Akan tetapi, karena pemerintahan rezim
soeharto dipandang sudah tidak mampu mengatasi persoalan bangsa dan negara, maka
soeharto diminta untuk mengundurkan secara ikhlas demi perbaikan kehidupan bangsa dan
negara Indonesia untuk masa mendatang.
Page 6
2.4 Kebijakan Luar Negeri Indonesia
Sejak proklamasi Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif. Bebas artinya
Indonesia tidak memihak kepada kepada salah satu blom dan menempuh cara sendiri dalam
menangani masalah masalah internasional. Sedangkah aktif artinya Indonesia berusaha sekuat
tenaga untuk ikut memelihara perdamaian dunia dan berpatisipasi meredakan ketegangan
internasional
Politik ini dipilih dalam rangka menjamin Kerjasama dan hubungan baikdengan bangsa
lain di dunia. Poliyik yang dicetuskan Mohammad Hatta ini dijalankan dari awal terbentuknya
Indonesia hingga saat ini meskipun dalam pelaksanaanya tidak sesuai karena adanya pengaruh
dengan perubahan politik didunia.
1. Penyimpangan terhadap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dianggap mulai
muncul ketikia Indonesia pada masa cabinet Sukiman dengan mengadakan pertukaran
sura tantara Menteri luar negeri Ahmad Subarjo dan duta besar Amerika Serikat
Merle Cochran dalam rangka mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat.
2. Sementara itu pada masa cabinet Ali Sastroadmojo 1 menitik beratkan pada Kerjasama
antara negara negara Asia-Afrika dengan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika.
3. Pada masa Burhanuddin Harahap politiki luar negeri Indonesia lebih dekat dengan
Blok Barat, baik dengan Amerika, Australia, Inggris, Singapura, dan Malaysia.
Indonesia mendapatkan bantuan dari Amerika.

Upaya yang dilakukan Indonesia yaitu dengan ;


1. Mempertahankan persahabatab dengan pihak barat
2. Menjalankan politik pintu terbuka bagi infestor asing serta pinjaman luar negeri
3. Bergabungnya Kembali Indonesia sebagai anggota PBB pada 28 Desember 1966
4. Memperbaiki hubungan dengan sejumlah negara yang sempat renggang karena adanya
politik konfrontasi masa orde lama
5. Didirikan pula bentuk Kerjasama regional ASEAN dalam rangka menjga stabilitas
Kawasan

Page 7
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Dari semua pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan demokrasi yang
baik dan aman dapt membuat keadaan politik dan pemerintahan yang semakin baik dan
dewasa dimata internasional. Demokrasi Indonesia harus dijalankan dengan baik oleh semua
dukungan kalangan masyarakat tanpa memandang bulu. Mulai dari kegiatan demokrasi yang
paling kompleks didalam pemerintahan Indonesia. Oleh sebab itu yang dapat menjalankan
demokrasi yang baik diperlukan aturan-aturan hukum yang dapat ,menjadi panutan untuk
semua masyarakat agar terciptanya demokrasi yang aman, tentram, serta rukun untuk semua
kalangan.

3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat digunakan agar keadaan demokrasi di Indonesia
dapat semakin berkembang dan dewasa dalam pemerintahan negara. Diharapkan diadakannya
dapat tercipta aturan hukum yang tegas yang dapat mengatur demokrasi yang berada di
Indonesia untuk keadaan masyarakat Indonesia yang aman, tentram, damai serta semakin
dewasa pemikirin, untuk perkembangan negara Indonesia yang semakin maju dan sejahtera.

Page 8
DAFTAR PUSTAKA
https://andinurhasanah.wordpress.com/2012/12/31/makalah-masa-reformasi/

Page 9

Anda mungkin juga menyukai