FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmatNya makalah ini dapat terselesaikan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang
demokrasi di Indonesia dalam era reformasi. Dalam penulisan makalah ini,
penulis banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih
baik dan berguna dimasa yang akan datang.
Harapan penulis mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat
bermanfaat dan digunakan sebaik-baiknya serta dapat memberikan pengaruh
positif bagi yang menggunakan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Penting bagi kita mempelajari dan mengetahui latar belakang terjadinya
reformasi, mempelajari susunan-susunan masa revolusi pasca kemerdekaan
Republik Indonesia, dan pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi. Sebelum
kita beranjak ke dalam pembahasan tentang pelaksanaan demokrasi pada masa
reformasi terlebih dahulu kita wajib mengerti apa yang dimaksud dengan
reformasi. Karena banyaknya terjadi penyimpangan-penyimpangan penggunaan
kekuasaan pada masa-masa tersebut sangat penting bagi kita untuk membahas dan
mencari solusi bersama-sama dengan melihat dari sisi silam latar belakang negara.
Sebagai generasi muda kita harus mampu menciptakan pemikiran-
pemikiran baru yang berguna sehinga dapat bermanfaat bagi kemajuan negara
kedepanya.
Penyelewengan-penyelewengan kekuasaan tidak hanya terjadi dimasa
silam, saat ini pun kerap terdengar berbagai kasus korupsi, kolusi dan nepotisme
yang dilakukan segelintir aparat pemerintahan disinilah peranan kita sebagai
generasi penerus bangsa untuk menciptakan gagasan-gagasan baru dalam mencari
solusi menghapus setiap tindakan penyelewengan-penyelewengan kekuasaan yang
terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Pada dasarnya istilah demokrasi berasal dari masa Yunani Kuno. Istilah ini
muncul di kota Athena pada abad ke-5 M.
Kata demokrasi berasal dari dua kata yaitu "demos" dan "kratos" atau
"cratein". Demos artinya rakyat, sedangkan kratos atau cratein artinya
pemerintahan. Demokrasi di sini diartikan sebagai pemerintahan rakyat. Namun,
arti ini telah berubah sejalan perkembangan kehidupan bernegara. Seperti halnya
di Indonesia, Indonesia telah mengalami beberapa perubahan dalam penerapan
demokrasi , Dan yang terakhir yang berlaku sampai era reformasi ini (1998-
sekarang) adalah demokrasi pancasila.
Kata reformasi berasal dari kata Inggris reform yang artinya perbaikan
atau pembaharuan. Hakikatnya, reformasi merupakan bagian dari dinamika
masyarakat, dalam arti bahwa perkembangan akan menyebabkan tuntutan
terhadap pembaharuan dan perubahan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan
perkembangan tersebut. Reformasi juga bermakna sebagai suatu perubahan tanpa
merusak (to change without destroying) atau perubahan dengan memelihara (to
change while preserving). Dalam hal ini, proses reformasi bukanlah proses
perubahan yang radikal dan berlangsung dalam jangka waktu singkat, tetapi
merupakan proses perubahan yang terencana dan bertahap.
Kata reform menurut Oxford Advanded Learners Dictionary (1978)
adalah make become better by removing or putting right what is bed or wrong.
Rumusan tersebut menggambarkan bahwa pada dasarnya reformasi adalah
mengubah atau membuat sesuatu menjadi lebih baik dari sesuatu yang sudah ada.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara)
atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
Demokrasi Pancasila. Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik
penyelenggaraan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik
pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi pada
Orde Reformasi sekarang ini, yaitu:
a. Pemilihan umum lebih demokratis
b. Partai politik lebih mandiri
c. Pengaturan hak asasi manusia
d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi
e. Konsep Trias politika masing-masing bersifat otonom penuh
2) 11 Maret 1998
Soeharto dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
3) 14 Maret 1998
Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai Kabinet Pembangunan VII.
4) 15 April 1998
Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes dan kembali ke kampus karena
sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri
melakukan unjuk rasa menuntut dilakukannya reformasi politik.
5) 18 April 1998
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jendral Purn. Wiranto dan 14
menteri Kabinet Pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa di
Pekan Raya Jakarta namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai
perguruan tinggi yang menolak dialog tersebut.
6) 1 Mei 1998
Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi
Dachlan mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.
7) 2 Mei 1998
Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soeharto mengatakan
reformasi bisa dilakukan sejak sekarang (tahun 1998).
8) 4 Mei 1998
Mahasiswa di Medan, Bandung dan Yogyakarta menyambut kenaikan harga bahan
bakar minyak (2 Mei 1998) dengan demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi itu
berubah menjadi kerusuhan saat para demonstran terlibat bentrok dengan petugas
keamanan. Di Universitas Pasundan Bandung, misalnya, 16 mahasiswa luka
akibat bentrokan tersebut.
9) 5 Mei 1998
Demonstrasi mahasiswa besar - besaran terjadi di Medan yang berujung pada
kerusuhan.
Semua golongan bisa menjadi caleg hanya dengan modal NEKAT dan
BERANI, para pengangguran yang biasa kerja free lance jadi tukang becak,
satpam, tiba-tiba di panggil oleh para anggota parpol agar menjadi CALEG,
memang hal ini benar sesuai dengan demokrasi, Namur apakah kita tidak kasihan
dengan orang-orang yang sudah bersekolah mal ing ke junjung S2, Namur
slotnya di ambil orang-orang semacam itu?
Membangun klientelisme
ekonomi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan melihat hal tersebut diatas maka kesimpulan daripada pelaksanaan
demokrasi di Indonesia belum mencapai titik yang pasti dan masih belajar untuk
memulai demokrasi pancasila yang sudah dilakukan selama 40 tahun sampai
sekarang masih belum bisa dilaksanakan secara baik dan benar.