Anda di halaman 1dari 28

Yuana Susmiati

BAHAN BAKU BIOETANOL

1. Bahan bergula (glukosa, sukrosa,


molase)
2. Bahan Berpati (tapioka, pati sagu, pati
kentang, pati jagung)
3. Bahan berselulosa (bagase, TKKS), dll
 Tanaman bergula atau menghasilkan gula.
 Tanaman berpati
 Tanaman berlignoselulosa
 Tebu
 Aren
 Nira kelapa
 Sorgum manis
 Serealia : padi, sorgum, jagung
 Umbi-umbian : singkong, ubi jalar, kentang,

 Sagu
 Semua tanaman yang mengandung selulosa,
utama yang kandungan kayunya sedikit.
 Contoh : Sisa hasil pertanian, jerami, tandan
kosong kelapa sawit, tongkol jagung, bagas
tebu, …
 Hasil samping dari usaha pertanian
 Sisa atau hasil ikutan dari produk utama
 Bagian tanaman, pucuk, batang, daun, kulit,
yang tersisa setelah dipanen atau diambil
hasil utamanya.
 Produk ikutan dari industri pengolahan hasil
pertanian
Sampah buah Jerami

TKKS

Kulit pisang Sabut kelapa

Kulit kakao
Sampah sayur Onggok Ubi
kayu
Diagram perbandingan proses pengolahan
etanol dengan harga bahan bakunya
Technical Process

SUGAR STARCH CELLULOSE

semakin tinggi harga bahan baku


semakin mudah teknik pengolahan
 Tersusun atas polisakarida-polisakarida
 Karbohidrat merupakan komponen utama
biomassa yang dikonversi menjadi bioetanol

Serat :
Selulosa,
hemiselulosa,
lignin
Karbohidrat

Pati :
Amilosa,
Amilopektin
 Pati merupakan homopolimer glukosa dengan
ikatan α-glikosidik.
 Berbagai macam pati tidak sama sifatnya,
tergantung dari panjang rantai molekulnya.
 Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas. Fraksi yang terlarut disebut
dengan amilosa dan fraksi tidak larut disebut
amilopektin.
 Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan
α-(1,4)-D-glukosa,
 Amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan
α-(1,6)-D-glukosa sebanyak 4-5% dari berat
total (Winarno 1992).
Amilosa

Amilopektin
Pati
•Selulosa merupakan serat-serat panjang yang secara bersama-sama
hemiselulosa, pektin dan lignin membentuk struktur jaringan yang
memperkuat dinding sel tanaman.
•Selulosa terdiri atas sejumlah besar molekul glukosa yang saling
bergandengan melalui gugus β-glukosida dari molekul glukosa yang
satu dengan gugus hidroksil C4 dari molekul glukosa yang lain.
Secara normal selulosa berbentuk kristal.
•Kristal-kristal selulosa tersebut saling bergandengan melalui sejenis
gula (bukan glukosa) membentuk rantai panjang yang dinamakan
misela. Misela dari selulosa sangat tahan terhadap pengaruh kimia
ataupun enzim (Tjokroadikoesoemo 1986).
•Seperti juga amilosa, selulosa adalah polimer berantai lurus β-(1,4)-
D-glukosa, bedanya dengan amilosa adalah pada jenis ikatan
glukosidanya.
•Selulosa bila dihidrolisis oleh enzim selobiase, yang cara kerjanya
serupa dengan β-amilase, akan terhidrolisis dan menghasilkan dua
molekul glukosa dari ujung rantai, sehingga dihasilkan selobiosa β-
(1,4)-D-glukosa (Winarno 1992).
a) struktur selulosa yang terdiri dari ikatan unit-unit β-1,4-
anhydroselobiosa ; b) kristal selulosa yang terdiri dari ikatan
selobiosa ; c) susunan lignoselulosa dalam suatu bentuk dasar fibril
dan mikrofibril (Zhang dan Lynd, 2004)
 Selulosa (30 - 50% berat) [(C6H10O5)n]
merupakan polimer dari glukosa (C6H12O6).
 Hemiselulosa (15 – 35% berat) [(C5H8O4)m]
merupakan heteropolimer dari pentosa
(C5H10O5), terutama xilosa, dan sedikit
heksosa (seperti glukosa).
 Lignin (13 – 30% berat) adalah bahan non
karbohidrat yang berupa polimer kompleks
3-dimensi berbasis fenilpropan
Lignoselulosa tersusun dari mikrofibril-mikrofibril
selulosa yang membentuk ruang-ruang, dengan ruang
antar mikrofibril terisi dengan hemiselulosa, ruang-
ruang terikat kuat oleh lignin (Sumber : Harimurti,
2010).
 Persiapan bahan baku
 Fermentasi
 Distilasi dan Dehidrasi
Bahan Baku
Bioetanol

Pemilihan dan Pemisahan Bahan Baku

Gula Pati Lignoselulosa

Sakarifikasi
Pretreatment
(Hidrolisis)

Fermentasi

Pemurnian
(Distilasi dan Dehidrasi)

Bioetanol
Proses Produksi Bioetanol

Pati & Serat


Enzim

Sakarifikasi Asam

Kombinasi Asam
Gula-gula dan Enzim
sederhana
(monosakarida)

Fermentasi Distilasi

Bioetanol
(crude ethanol)
Lignosellulosic  Pretreatmen →
biomass
delignifikasi
 Hidrolisis
Selulosa Hemiselulosa  Fermentasi
(40-50%) (25-35%)  Purifikasi

Lignin (20-35%)

Sumber : Joshi et.al, 2011


Delignifikasi, tujuannya :
- membuka struktur rapat dari bahan lignoselulosa
agar air dan enzim selulosa dapat mencapai
selulosa (Harimurti, 2010).
- mempertegas perbedaan karakteristik selulosa,
hemiselulosa dan lignin (Harimurti, 2010).
- memecah ikatan lignin, hemiselulosa, pectin dalam
bahan, mengurangi atau menghilangkan struktur
kristal pada selulosa dan meningkatkan porositas
dari biomassa tersebut (Joshi et.al , 2011)
- meningkatkan gula yang dihasilkan, 20%→90%
(Wiraatmaja, 2011).
 Menyiapkan bahan menjadi gula sederhana
yang siap di fermentasi menjadi bioetanol.
 Bahan bergula ➔ pemerasan atau
pengambilan nira
 Bahan berpati dan berselulosa ➔ proses
hidrolisis (pemecahan karbohidrat menjadi
gula sederhana menggunakan katalis)
 Hidrolisis : secara asam atau enzim
 Asam : HCl, H2SO4
 Enzim : alpha amilase, amiloglukosidase,
selulase, dll
 Proses pengubahan gula menjadi bioetanol
dengan pengkodisian lingkungan
menggunakan mikroba saccharomyces
cerevisiae.
 Distilasi : proses pemurnian bioetanol dengan
menggunakan prinsip perbedaan titik didih
dan volatilitas
 Dehidrasi : proses penguapan dan
penghilangan kadar air

Anda mungkin juga menyukai