TKKS
Kulit kakao
Sampah sayur Onggok Ubi
kayu
Diagram perbandingan proses pengolahan
etanol dengan harga bahan bakunya
Technical Process
Serat :
Selulosa,
hemiselulosa,
lignin
Karbohidrat
Pati :
Amilosa,
Amilopektin
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan
ikatan α-glikosidik.
Berbagai macam pati tidak sama sifatnya,
tergantung dari panjang rantai molekulnya.
Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas. Fraksi yang terlarut disebut
dengan amilosa dan fraksi tidak larut disebut
amilopektin.
Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan
α-(1,4)-D-glukosa,
Amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan
α-(1,6)-D-glukosa sebanyak 4-5% dari berat
total (Winarno 1992).
Amilosa
Amilopektin
Pati
•Selulosa merupakan serat-serat panjang yang secara bersama-sama
hemiselulosa, pektin dan lignin membentuk struktur jaringan yang
memperkuat dinding sel tanaman.
•Selulosa terdiri atas sejumlah besar molekul glukosa yang saling
bergandengan melalui gugus β-glukosida dari molekul glukosa yang
satu dengan gugus hidroksil C4 dari molekul glukosa yang lain.
Secara normal selulosa berbentuk kristal.
•Kristal-kristal selulosa tersebut saling bergandengan melalui sejenis
gula (bukan glukosa) membentuk rantai panjang yang dinamakan
misela. Misela dari selulosa sangat tahan terhadap pengaruh kimia
ataupun enzim (Tjokroadikoesoemo 1986).
•Seperti juga amilosa, selulosa adalah polimer berantai lurus β-(1,4)-
D-glukosa, bedanya dengan amilosa adalah pada jenis ikatan
glukosidanya.
•Selulosa bila dihidrolisis oleh enzim selobiase, yang cara kerjanya
serupa dengan β-amilase, akan terhidrolisis dan menghasilkan dua
molekul glukosa dari ujung rantai, sehingga dihasilkan selobiosa β-
(1,4)-D-glukosa (Winarno 1992).
a) struktur selulosa yang terdiri dari ikatan unit-unit β-1,4-
anhydroselobiosa ; b) kristal selulosa yang terdiri dari ikatan
selobiosa ; c) susunan lignoselulosa dalam suatu bentuk dasar fibril
dan mikrofibril (Zhang dan Lynd, 2004)
Selulosa (30 - 50% berat) [(C6H10O5)n]
merupakan polimer dari glukosa (C6H12O6).
Hemiselulosa (15 – 35% berat) [(C5H8O4)m]
merupakan heteropolimer dari pentosa
(C5H10O5), terutama xilosa, dan sedikit
heksosa (seperti glukosa).
Lignin (13 – 30% berat) adalah bahan non
karbohidrat yang berupa polimer kompleks
3-dimensi berbasis fenilpropan
Lignoselulosa tersusun dari mikrofibril-mikrofibril
selulosa yang membentuk ruang-ruang, dengan ruang
antar mikrofibril terisi dengan hemiselulosa, ruang-
ruang terikat kuat oleh lignin (Sumber : Harimurti,
2010).
Persiapan bahan baku
Fermentasi
Distilasi dan Dehidrasi
Bahan Baku
Bioetanol
Sakarifikasi
Pretreatment
(Hidrolisis)
Fermentasi
Pemurnian
(Distilasi dan Dehidrasi)
Bioetanol
Proses Produksi Bioetanol
Sakarifikasi Asam
Kombinasi Asam
Gula-gula dan Enzim
sederhana
(monosakarida)
Fermentasi Distilasi
Bioetanol
(crude ethanol)
Lignosellulosic Pretreatmen →
biomass
delignifikasi
Hidrolisis
Selulosa Hemiselulosa Fermentasi
(40-50%) (25-35%) Purifikasi
Lignin (20-35%)