Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

BENGKEL LISTRIK 2

Oleh :
Rizqi Ryan Ardiansyah
2241150122

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2023
Prosedur dan Modul Bengkel Listrik 2

Kata Pengantar

Program Studi Teknik Listrik dan Sistem Kelistrikan merupakan salah satu program
studi yang ada di Politeknik Negeri Malang, salah satu mata kuliahnya adalah Bengkel Listrik
2. Praktik bengkel listrik 2 ini bertujuan untuk melatih keterampilan yang telah diperoleh
mahasiswa dalam mata kuliah teori dan meningkatkan ketrampilan praktik bagi mahasiswa
sendiri.
Pada mata kuliah bengkel Listrik 2 di semester 2 ini mahasiswa ditugaskan untuk
belajar mulai dari pengenalan alat dan bahan, jenis starting motor, desain diagram rangkaian
kontrol dan daya, pemasangan rangkaian kontrol pada kontaktor, kabel panel, pengukuran
tahanan isolasi, Pengkabelan daya dari panel ke kontaktor dialirkan ke motor sesuai dengan
job sheet yang diberikan oleh dosen pengajar.

Tabel 1. Jadwal Pertemuan Bengkel Listrik 2


Pertemuan
No. Aktifitas 1-2 3-4 5-6 7-8 9-10 11-12 13-14 15-16
1 Pendahuluan dan penjelasan job
X
sheet bengkel listrik 2.
2 Teori instalasi motor listrik X
3 Desain rangkaian kontrol dan
X
rangkaian daya
4 Pengadaan material / komponen
X
dan pengecekan material
5 Merakit panel (sesuai layout panel)
X X
dan wiring panel
6 Wiring instalasi rangkaian kontrol
X X X
(DOL, F/R, Y/D, Double Speed)
7 Tes rangkaian kontrol (semua
X X
starting)
8 Wiring instalasi rangkaian daya
X X
(DOL, F/R, Y/D, Double Speed)
9 Comissioning X X
10 Tes semua rangkaian (cara kerja
X
sesuai diskripsi)
11 Evaluasi dan pengembalian
X X
material

i
Prosedur dan Modul Bengkel Listrik 2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
Safety Kelistrikan Di Tempat Kerja.......................................................................................................3
1. Pendahuluan......................................................................................................................................4
2. Tujuan dan Ruang Lingkup...............................................................................................................4
3. Teori Dasar........................................................................................................................................5
3.1. Komponen Instalasi Motor Induksi 3 Fasa.................................................................................5
3.1.1. MCB........................................................................................................................................7
3.1.2. Kontaktor.................................................................................................................................7
3.1.3. Thermal Overload Relay (TOR)..............................................................................................8
3.2. Starting DOL (Direct On Line)...................................................................................................9
3.3. Starting Y/D atau Bintang Segitiga...........................................................................................10
3.4. Kontrol Arah atau F/R (Forward Reverse)................................................................................10
4. Diskripsi Job sheet...........................................................................................................................11
4.1. Starter Direct Online (DOL).....................................................................................................11
4.2. Starter Star Delta (Y/D)............................................................................................................11
4.3. Kontrol Motor Forward Reverse (F/R).....................................................................................12
5. Layout Instalasi...............................................................................................................................12
6. Layout Panel....................................................................................................................................13
7. Kebutuhan Material.........................................................................................................................14
8. Rangkaian kontrol dan Daya............................................................................................................15
9. Identifikasi Line up Terminal..........................................................................................................15
10. Laporan Kerja................................................................................................................................16
10.1. Offline Commissioning (Insulation Tester)..............................................................................1
10.2. Online Commissioning (urutan fasa dan sumber tegangan)......................................................2
10.3. On-Load Commissioning (kecepatan motor, tegangan terminal, arus).....................................2
11. Analisa dan Kesimpulan..................................................................................................................6
11.1. Analisa......................................................................................................................................6
11.2. Kesimpulan...............................................................................................................................8

ii
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

Safety Kelistrikan Di Tempat Kerja


Pada area kerja anda sangat diharapkan harus bersih dan rapi agar aman dan
menyenangkan untuk anda bekerja, menyediakan tempat untuk barang-barang dan
menyimpan di tempat yang sudah di sediakan. Jaga agar setiap jalan bebas dari gangguan.
Pindahkan segera oli, cat, lemak, dan cairan lain yang bisa menodai lantai. Jagalah tempat
kerja pribadi anda agar tetap bersih dan rapi jangan biarkan barang-barang yang harus di
buang menjadi numpuk. Jangan sampai barang-barang atau peralatan berantakan dan
terabaikan sementara anda bekerja. Letakkan kembali peralatan ke tempat yang semestinya
apabila anda tidak memakainya. Mengembalikan peralatan kerja ditempat yang benar bukan
hanya aman tetapi juga perhatian terhadap teman kerja yang juga membutuhkan peralatan
tersebut. Gunakan wadah yang telah disediakan untuk pembuangan dan tempat sampah.
Susun bahan atau partikel agar tidak jatuh sehingga mereka tidak melakukan pekerjaan yang
berbahaya.
Sengatan listrik terjadi apabila
arus listrik (kira – kira 0,05 ampere)
mengalir melalui tubuh manusia.
Seseorang dapat terkea sengatan listrik
dengan berbagai macam cara dalam hal
ini terjadi apabila tubuh manusia
bertindak sebagai jalan penyambung
diantara dua ujung yang berbeda
potensialnya, dan menyebabkan arus
listrik mengalir pada pada manusia.
Untuk membentuk jalan/lintasan arus, maka tubuh manusia secara simultan menyentuh dua
dari tiga kabel, satu kabel yang bertegangan (penghantar aktif) dengan kabel netral atau kabel
yang bertegangan (penghantar aktif) dengan kabel ground. Terjadinya sengatan listrik adalah
karena adanya kontak antara saluran yang bertegangan dengan mudah.
Tindakan Pencegahan :
- Memeriksa secara teratur apakah terjadi kerusakan atau terkelupas pada kabel flexibel
dan memastikan bahwa kabel ground tetap tersambung dengan baik.
- Pada saat menggunakan beban yang masih asing buat anda maka periksalah lebih
dahulu untuk memastikan apakah beban terpasang groundnya dengan baik.
- Jangan menaikkan/mengangkat atau menurunkan perlatan portable, misalnya bor,
gergaji dengan kabel flexibelnya (penghantarnya).
- Jangan meninggalkan extension cords diatas lantai pada saat tidak digunakan.
Gunakan alat isolasi kapan saja memungkinkan untuk digunakan.
- Jika anda harus bekerja dibagian instalasi yang disambungkan ke supply, maka hal
yang paling perlu adalah keselamatan anda agar anda jauh dari peralatan yang
bertegangan sebelum anda melakukan pemasangan.
- Disarankan sebelum mematikan supply, perikasa dan minta ijin dari orang yang
berwenang agar tidak mengganggu proses operasi atau menciptakan situasi
yang dapat membahayakan orang lain.
Sadari bahwa anda tidak memiliki kekebalan karena sengatan listrik dibandingkan
dengan orang lain, sekalipun anda bekerja di bagian listrik.

3
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

1. Pendahuluan
Mahasiswa Program Studi Teknik Listrik dan Sistem Kelistrikan Politeknik Negeri
Malang harus mampu melakukan instalasi tenaga dan trouble dasar instalasi motor sebagai
teknisi listrik yang bekerja di industri. Instalasi listrik digunakan untuk mengalirkan listrik
dari sumber ke beban. Motor listrik adalah salah satu beban terpenting dalam industri. Motor
induksi sangkar tiga fasa banyak digunakan sebagai penggerak industri karena self starting,
handal, dan ekonomis. Motor induksi fase tunggal digunakan secara ekstensif untuk beban
yang lebih kecil, seperti peralatan rumah tangga seperti kipas angin. Motor listrik perlu
dilengkapi dengan peralatan yang sesuai agar dapat bekerja dengan baik dan aman. Ini
termasuk sumber, koneksi, proteksi, kontrol, starting, dan sebagainya.
Rangkaian kontrol digunakan untuk start, stop, mempercepat, memperlambat,
mengubah arah, dan melindungi motor. Mereka juga dapat terdiri dari sejumlah perangkat
penginderaan seperti limit switch, float switch, push button, flow switch, pressure switch,
temperature switch, dan sebagainya, yang memberi perintah pada rangkaian apa yang harus
dilakukan.

2. Tujuan dan Ruang Lingkup


Modul ini bertujuan untuk membantu mahasiswa memperdalam pemahaman tentang
instalasi kelistrikan industri, khususnya instalasi motor melalui pengalaman langsung.
Lingkup pekerjaannya adalah identifikasi, desain, pengadaan, pemasangan, komisioning, dan
pengoperasian instalasi motor listrik 3 fasa.
Tujuan dan ruang lingkup bengkel listrik 2 :
1. Mampu menjelaskan fungsi dan prinsip kerja berbagai alat ukur, dan komponen
kelistrikan untuk instalasi motor listrik.
2. Mampu mendesain dan membaca gambar rangkaian control dan rangkaian daya.
3. Mampu menyiapkan alat dan komponen yang dibutuhkan untuk pemasangan start
motor.
4. Mampu memasang starter motor DOL, Y/D, dan F/R serta double speed.
5. Mampu melakukan commissioning instalasi motor.
6. Membiasakan mahasiswa teknik listrik dan system kelistrikan dalam lingkungan
kerja di bengkel.

4
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

3. Teori Dasar
3.1. Komponen Instalasi Motor Induksi 3 Fasa
Motor listrik adalah salah satu beban terpenting dalam industri. Motor induksi sangkar tiga fasa
banyak digunakan sebagai penggerak industri karena dapat start mandiri, andal, dan ekonomis. Motor
induksi sangkar 3 fasa adalah jenis motor induksi tiga fasa yang berfungsi berdasarkan prinsip
elektromagnetisme. Ini disebut motor sangkar karena rotor di dalamnya,
yang dikenal sebagai rotor sangkar (terlihat seperti L1
L2
sangkar tupai). Rotor ini adalah silinder laminasi L3

baja, dengan logam yang sangat konduktif (biasanya 1 3 5


aluminium atau tembaga) yang tertanam di MCB
permukaannya. Ketika arus bolak-balik mengalir 24 6

melalui belitan stator, medan magnet yang berputar 13 5

dihasilkan. Contactor
2 4 6
Ini menginduksi arus pada belitan rotor, yang 1 3 5
menghasilkan medan magnetnya sendiri. Interaksi TOR
2 4 6
medan magnet yang dihasilkan oleh belitan stator
dan rotor menghasilkan torsi pada rotor sangkar. M
Satu keuntungan besar dari motor sangkar adalah
betapa
mudahnya kita dapat mengubah karakteristik
Gambar 1. Rangkaian Daya Motor
kecepatan-torsi. Ini dapat dilakukan dengan hanya
menyesuaikan bentuk palang di rotor. Motor induksi sangkar banyak digunakan di industri
karena dapat diandalkan, menyala secara mandiri dan mudah diatur.
Untuk menjamin keselamatan dan pengoperasian yang baik, pemasangan motor listrik
memerlukan peralatan yang sesuai, termasuk perlindungan dan pengendalian. Dasar
pemasangan motor ditunjukkan pada Gambar 1.
Tabel 1 menunjukkan simbol standar yang akan digunakan sesuai dengan IEC 60617.
Bentuk starter motor yang paling sederhana untuk motor induksi terdiri dari MCB atau
Circuit Breaker, Kontaktor dan relai beban berlebih untuk proteksi. Starting motor dirancang
untuk:
– start motor;
– memutuskan dan menyambung motor dari supplay
– menjamin keamanan motor terhadap beban lebih.

5
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

Tabel 1. Standar Simbol dan Diskripsi


Symbol Description Symbol Description
Contactor Coil NO and NC Contacts

Coil with on delay On Delay


NO and NC Contacts

Coil with off delay Off Delay


NO and NC Contacts

NO and NC Emergency Switch


Push Buttons

Change over contact Limit Switch

Pilot Lamp Fuse

Three pole switch Three pole Circuit


disconnectors Breaker

Contactor main Thermal Overload


contact Relay (TOR)

Three phase squirrel Three phase wound


cage induction rotor induction motor
motor

6
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

3.1.1. MCB
Pemutus rangkaian: didefinisikan
oleh IEC 60947-2 sebagai
perangkat sakelar mekanis, yang
mampu membuat, menyambung 1. Actuator lever
2. Actuator mechanism
dan memutus arus dalam kondisi 3. Contacts
4. Terminals
sirkuit normal dan juga membuat,
5. Bimetallic strip
menyambung untuk waktu 6. Calibration screw
7. Solenoid
tertentu dan memutus arus dalam 8. Arc divider/
extinguisher
kondisi sirkuit abnormal yang
ditentukan. MCB atau miniature
circuit breaker adalah alat Gambar 2. Bagian dari MCB
elektromagnetik untuk mengalihkan rangkaian, yaitu untuk membuka rangkaian (yang telah
terhubung dengannya) secara otomatis ketika arus yang melewatinya (MCB) melebihi nilai
yang ditetapkan. Tidak seperti sekring, yang beroperasi sekali dan kemudian harus diganti,
pemutus arus dapat disetel ulang (baik secara manual maupun otomatis) untuk melanjutkan
pengoperasian normal. Ini dapat dinyalakan dan dimatikan secara manual seperti halnya
sakelar normal.
MCB adalah perangkat tripping waktu tunda, yang besarnya arus lebih mengontrol
waktu pengoperasian. Ini berarti dapat dioperasikan setiap kali ada kelebihan beban yang
cukup lama untuk membahayakan sirkuit yang dilindungi. Oleh karena itu, MCB tidak
merespons beban transien seperti lonjakan sakelar dan arus start motor. MCB diproduksi
dalam versi kutub yang berbeda seperti struktur kutub tunggal, ganda, tripel, dan empat
dengan tingkat arus gangguan yang berbeda.

3.1.2. Kontaktor
Kontaktor adalah perangkat listrik yang digunakan untuk menghidupkan atau
mematikan rangkaian listrik. Ini dianggap sebagai jenis relai khusus. Namun, perbedaan
mendasar antara relai dan kontaktor adalah kontaktor digunakan pada aplikasi dengan daya
dukung arus yang lebih tinggi, sedangkan relai digunakan untuk aplikasi arus yang lebih
rendah. Kontaktor dapat dipasang di lapangan dengan mudah dan ukurannya kompak.
Umumnya, perangkat listrik ini memiliki banyak kontak. Kontak ini dalam banyak kasus

7
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

biasanya terbuka dan memberikan daya operasi ke beban saat koil kontaktor diberi energi.
Kontaktor paling sering digunakan untuk mengendalikan motor listrik.
Ada berbagai jenis kontaktor, dan setiap jenis memiliki rangkaian fitur, kapabilitas,
dan aplikasinya sendiri. Kontaktor dapat memutus arus pada berbagai arus, dari beberapa
ampere hingga ribuan ampere, dan tegangan dari 24 VDC hingga ribuan volt DC. Selain itu,
konaktor ini hadir dalam berbagai ukuran.

Gambar 3. Bagian dari Kontaktor Magnetik


Kontaktor magnetik menggunakan energi elektromagnetik untuk menutup sakelar.
Elektromagnet terdiri dari gulungan kawat yang ditempatkan pada inti besi. Ketika arus
mengalir melalui kumparan, besi magnet menjadi termagnetisasi, menarik batang besi yang
disebut angker. Gangguan aliran arus melalui kumparan kawat menyebabkan jangkar putus
karena adanya celah udara pada rangkaian magnet.
Kontaktor memiliki tiga kontak utama NO dan kontak pengenal daya yang lebih
rendah yang disebut Kontak Tambahan [NO dan NC] yang digunakan untuk rangkaian
kontrol. Kontak sedang menghantarkan bagian logam yang menyelesaikan atau memutus
sirkuit listrik. Kontaktor atau relai magnet pada dasarnya adalah solenoida listrik yang
menutup serangkaian kontak saat kumparan diberi energi. Kontaktor dimaksudkan untuk
menangani arus beban dalam jumlah besar. Kontak utamanya digunakan untuk
menghubungkan beban seperti motor atau perangkat arus tinggi lainnya ke saluran listrik.
Kontaktor mungkin juga tidak berisi kontak tambahan. Kontak bantu ini dapat digunakan di
sirkuit kontrol.

3.1.3. Thermal Overload Relay (TOR)


TOR untuk motor listrik diperlukan untuk mencegah kejenuhan dan untuk
memastikan umur pengoperasian maksimum. Dalam kondisi kelebihan beban apapun, motor
menarik arus berlebih yang menyebabkan panas berlebih. Karena isolasi belitan motor
8
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

memburuk karena

9
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

panas berlebih, ada batasan yang ditetapkan pada suhu pengoperasian motor untuk
melindungi motor dari panas berlebih. Relai beban berlebih digunakan pada kontrol motor
untuk membatasi jumlah arus yang ditarik.

Gambar 4. Bagian dari Thermal Overload Relay

3.2. Starting DOL (Direct On Line)


Metode pengasutan yang berbeda digunakan untuk start
motor induksi karena Motor Induksi menarik lebih banyak arus
start selama pengasutan. Bentuk starter motor yang paling
sederhana untuk motor induksi adalah Starter Direct On Line.
Starting motor Direct On Line (DOL) terdiri dari MCB atau
Circuit Breaker, Kontaktor dan relai beban berlebih untuk
perlindungan. Kontaktor elektromagnetik yang dapat dibuka oleh
relai kelebihan beban termal dalam kondisi gangguan.
Biasanya, kontaktor akan dikontrol oleh tombol start dan
stop terpisah, dan kontak tambahan pada kontaktor digunakan, di
pararel tombol start, sebagai penahan dalam kontak atau
mengunci. Yaitu. kontaktor terkunci secara elektrik saat motor beroperasi. Untuk memulai,
kontaktor menutup, menerapkan tegangan saluran penuh ke belitan motor.
Karena DOL starter menghubungkan motor langsung ke jalur suplai utama, motor
menarik arus masuk yang sangat tinggi dibandingkan dengan arus beban penuh motor
(hingga 5-8 kali lebih tinggi). Nilai arus besar ini berkurang saat motor mencapai kecepatan
nominal.
Starter DOL hanya dapat digunakan jika arus masuk motor yang tinggi tidak

10
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

menyebabkan penurunan tegangan yang berlebihan pada rangkaian suplai. Jika penurunan

11
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

tegangan tinggi perlu dihindari, starter bintang segitiga harus digunakan sebagai gantinya.
Starter DOL biasanya digunakan untuk menghidupkan motor kecil, terutama motor induksi
sangkar 3 fasa.

3.3. Starting Y/D atau Bintang Segitiga


Starter Y/D adalah metode yang paling
umum digunakan untuk start motor induksi 3
fasa. Di Y/D, pengaktifan motor induksi
dihubungkan melalui koneksi bintang selama
periode pengasutan. Kemudian setelah motor
mencapai kecepatan yang diinginkan, motor
dihubungkan melalui koneksi delta. Starter Y/D
akan menghidupkan motor dengan belitan stator
terhubung bintang. Ketika motor mencapai
sekitar 80% dari kecepatan beban penuhnya,
motor akan mulai berjalan dalam belitan stator
terhubung delta.
Starter Y/D adalah jenis starter tegangan rendah. Kami menggunakannya untuk
mengurangi arus start motor tanpa menggunakan perangkat atau peralatan eksternal. Ini
adalah keuntungan besar dari starter star delta, karena biasanya memiliki sekitar 1/3 arus
masuk dibandingkan dengan starter DOL.

3.4. Kontrol Arah atau F/R (Forward Reverse)


Arah putaran motor induksi 3 fasa dapat
L1 L2 L3 L1 L2 L3
dibalik dengan menukar dua dari tiga line suplai
motor.
Biarkan urutan fasa dari tegangan tiga fasa
yang diterapkan ke belitan stator adalah L1-L2-L3.
Jika urutan ini diubah menjadi L2-L1-L3, terlihat
bahwa arah putaran akan terbalik, yaitu bidang
berputar berlawanan arah jarum jam, bukan searah
jarum jam. Namun, jumlah kutub dan kecepatan
rotasi
medan magnet tetap tidak berubah. CW CCW

12
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

Dengan demikian, hanya perlu mengubah urutan fase untuk mengubah arah rotasi
medan magnet. Untuk suplai tiga fase, ini dapat dilakukan dengan menukar dua dari tiga line.
Mengubah urutan sambungan kawat sebenarnya mengubah jalur aliran arus pada rangkaian
primer yang pada gilirannya mengubah arah medan magnet pada inti sehingga arah gerak
motor berubah dari searah putaran jarum jam menjadi berlawanan searah jarum jam.

4. Diskripsi Job sheet

4.1. Starter Direct Online (DOL)


Prinsip kerja DOL starter adalah sebagai berikut :

a. Saat kita menekan tombol start, arus mengalir melalui kumparan kontaktor
(magnetizing coil).
b. Arus memberi energi pada koil kontaktor dan akan menutup kontak NO, dan
tegangan 3-fase masuk ke motor.
c. Kontak bantu NO yang paralel dengan tombol start akan menutup, kemudian
tombol ini saling mengunci. Oleh karena itu, walaupun kita melepaskan tombol
start, rangkaian akan tetap terhubung.
d. Jika kita menekan tombol stop, arus yang melalui kontak menjadi terputus,
sehingga suplai ke motor akan terputus.
e. Hal serupa akan terjadi overload, TOR akan beroperasi untuk memutus suplai.
Karena suplai motor putus, putaran motor akan berhenti.

4.2. Starter Star Delta (Y/D)


Prinsip kerja stater star delta adalah sebagai berikut :

a. Starter Y / D terdiri dari tiga kontaktor: Main, Star, dan Delta.


b. Ketika tombol START ditekan, timer dan kontaktor utama dihidupkan dan
kemudian kontaktor Bintang juga diberi energi. Motor mulai berjalan dalam
koneksi bintang.
c. Setelah pengaturan waktu on delay kontaktor terpenuhi, Kontaktor Star akan
dimatikan, kemudian Kontaktor Delta akan bekerja.

13
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

d. Motor mulai bekerja dalam koneksi Delta.


e. Kontaktor bintang dan delta tidak boleh bekerja bersamaan.
f. Saat tombol STOP ditekan, sirkuit terbuka dan motor akan dimatikan.
g. Motor dilindungi oleh TOR, ketika terjadi kelebihan beban rangkaian harus
diputuskan secara otomatis.

4.3. Kontrol Motor Forward Reverse (F/R)


Prinsip kerja kontrol motor F/R adalah sebagai berikut :

a. Kontrol motor F / R terdiri dari dua kontaktor: Forward dan Reverse.


b. Ketika tombol Start maju ditekan, kontaktor Maju diberi energi dan motor
terhubung langsung direct on line, dan motor mulai berjalan ke arah Maju.
c. Saat Limit Switch Maju tertekan, sirkuit akan terbuka dan motor akan berhenti.
d. Untuk memutar arah motor, tekan tombol STOP untuk menonaktifkan daya motor
sebelum mengubah arah motor.
e. Ketika tombol start mundur ditekan, Kontaktor mundur diberi energi dan motor
terhubung langsung pada saluran, dan motor mulai berjalan dalam arah mundur.
f. Saat Limit Switch Mundur tertekan, sirkuit akan terbuka dan motor akan berhenti
g. Kontaktor Maju dan Mundur harus saling mengunci untuk memastikan bahwa
kedua kontaktor tidak boleh hidup pada saat yang bersamaan.
h. Saat tombol STOP ditekan, rangkaian akan terbuka dan motor berhenti.
i. Motor dilindungi oleh TOR, ketika terjadi kelebihan beban rangkaian harus
diputuskan secara otomatis

5. Layout Instalasi
Petunjuk Kerja:
1. Identifikasi tata letak ruangan praktek.
2. Sesuaikan kondisi yang ada dengan gambar Layout Instalasi BL2-1
3. Jika ada perbedaan, perbaiki gambarnya. Atau, Anda bisa menggambar ulang.
4. Dari gambar layout Instalasi (BL2-1), tentukan jumlah kabel yang dimiliki setiap baris.

14
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

6. Layout Panel
Petunjuk Kerja:
1. Identifikasi tata letak panel yang Anda butuhkan.
2. Sesuaikan kondisi yang ada dengan gambar Layout Panel (BL2-2).
3. Jika ada perbedaan, perbaiki gambarnya. Atau, Anda bisa menggambar ulang.
4. Dari gambar BL2-2, gambarkan rangkaian wiring dalam panel.
5. Jangan lupa untuk mencantumkan semua nomor terminal.

15
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

7. Kebutuhan Material
Petunjuk Kerja : Isi tabel di bawah ini sesuai job sheet.

No Component Unit Quantity Remarks


1 Limit switch forward 1
2 Limit switch reverse 1
3 Junction box 1
4 Cable Deck 2
5 Lampu merah 4
6 Lampu hijau 5
7 Lampu kuning 1
8 MCB 3fasa 4
9 MCB 1 fasa 4
10 Kontaktor 6
11 TOR 3
12 Timer On Delay 1
13 Kontak bantu 1
14 Line up terminal power 5
15 Line up terminal atas 45
16 Line up terminal bawah 20
17 Push button NO 4
18 Push button NC 3
19 1 set push button DOL 1
20 1 set push button F/R 1
21 1 set push button Y/∆ 1
22
23
24
25
26
27
28
29
30

16
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

8. Rangkaian kontrol dan Daya


Petunjuk Kerja:
1. Pahami prinsip kerja setiap instalasi motor.
2. Berdasarkan pemahaman Anda, rancang diagram rangkaian kontrol dan daya dari
starter DOL, F/R. Y/D pada BL2-3 hingga BL2-6.
3. Pastikan gambar sesuai dengan nomor terminal.

9. Identifikasi Line up Terminal


Petunjuk Kerja:
1. Berdasarkan layout panel dan gambar rangkaian kontrol dan daya (B2-2 hingga BL2-6)
tadi, buat daftar semua identifikasi terminal line-up di bawah ini.
2. Implementasinya harus dilakukan sesuai dengan daftar di sini.

17
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

NO. Terminal Fungsi NO. Terminal Fungsi


1 Untuk kontak 96 TOR dan input 20 Untuk output push button S1,
10. push button S01 S2, input 55, 67 KT dan kontak
Laporan
Kerja 14 KUT serta koil A1 KUT

2 Untuk output push button S01 21 Lampu running Y/∆


Prosedur
dan input push button S02
13
3 Output
Untuk SR1,
Input SR2,
push kontak
button S1,14S2 52
22 Untuk R
Lampu OLmotor
Y/∆ Y/∆ (KU dan
KR,
dan dan input
kontak 13 KULSR
DOL KD)
4 Untuk output push button S1, S2 23
14 Output LSR dan kontak 21 53 Untuk S motor Y/∆ (KU dan
dan kontak 14 KU DOL serta
KF KD)
koil A1 KU DOL
5
15 Untuk
Kontaklampu running
22 KF, DOL
koil A1 KR, 24
54 Untuk T motor Y/∆ (KU dan
6 dan lampu running
Untuk lampu OL DOL reverse 25 KD)
7
16 Untuk
Lampukontak 96 TOR dan input
OL F/R 46
55 Untuk
UntukRRmotor
motorDOL
Y/∆ (KU d)
push button
Untuk S01 96 TOR dan
kontak
17
8 Untuk
inputoutput push button
push button S01 S01 56
47 UntukSSmotor
Untuk motorDOL
Y/∆ (KU dan
dan input push button S02 KD)
9 Untuk
Untuk output
Input push
push button
button SF1,S01 48 Untuk
18 dan input push button S02 57 UntukTTmotor
motorDOL
Y/∆ (KU dan
SF2, SR1, SR2, kontak 13 KR KD)
dan kontak 13 KF
10
19 Output
UntukSF1, SF2,
Input pushkontak
button14S1,
KF, 49
58 Untuk R motor F/R
dan input LSF
S2 dan kontak 13 KU (Y/∆)
11 Output LSF dan kontak 21 KR 50 Untuk S motor F/R
12 Kontak 22 KR, koil A1 KF, dan 51 Untuk T motor F/R
lampu running forward
Keseluruhan Bengkel Listrik 2 adalah sebagai berikut :
1. Gambarlah desain rangkaian kontrol dan daya.

2. Gambarlah wiring panel

3. Jelaskan cara kerja rangkaian kontrol dan daya.

4. Identifikasi semua terminal yang akan digunakan.

5. Pengadaan bahan dan peralatan yang dibutuhkan di loket gudang.

6. Periksa semua bahan dan peralatan yang diperoleh sebelum mulai bekerja.

7. Selalu ikuti tindakan pencegahan keselamatan di tempat kerja.

8. Pasang peralatan berdasarkan diagram instalasi.

9. Pasang kabel panel berdasarkan diagram panel.

10. Pasang rangkaian kontrol DOL, Y / D, dan F / R berdasarkan diagram sirkuit kendali.

11. Tes rangkaian kontrol.

18
Laporan Praktikum Bengkel Listrik 2

12. Ukur urutan fase pada sumber.

13. Pasang kabel daya berdasarkan gambar diagram daya.

14. Lakukan commissioning offline – pengujian tahanan isolasi. Jika semua hasil baik,
silahkan lanjutkan. Jika tidak, periksa rangkaian. Tuliskan semua hasilnya.

15. Lakukan commissioning online - tegangan sumber. Jika tegangan dalam standar,
lanjutkan. Jika tidak, periksa. Tuliskan semua hasilnya.

16. Komisioning saat berbeban - rpm, tegangan terminal, arus. Tuliskan semua hasilnya.

17. Periksa fungsi keseluruhan sesuai diskripsi. Jika masalah terjadi, lakukan pemecahan
masalah dan analisis.

18. Bongkar instalasi, periksa kondisi material dan peralatan, lalu kembalikan ke loket
gudang.

19. Membuat laporan.

19
10.1. Offline Commissioning (Insulation Tester)
Tahanan isolasi digunakan untuk memverifikasi keutuhan bahan isolasi, baik isolasi
kabel maupun isolasi lilitan motor / generator. Pengujian tahanan isolasi dilakukan dengan
menerapkan tegangan konstan pada peralatan yang diuji sambil mengukur arus yang
mengalir. Tegangan DC tinggi digunakan, menyebabkan arus kecil mengalir melalui
permukaan isolator. Untuk memulai pengujian isolasi, beban harus dilepas, Matikan sumber,
Sakelar terbuka. Putuskan sambungan dari peralatan dan sirkuit lain, termasuk koneksi arde
netral dan pelindung. Peralatan yang diuji tidak boleh dalam kondisi bekerja!

Gambar 8. Contoh Pengukuran Tahanan Isolasi.

Prosedur :
1. Matikan suplai: Matikan MCB kabin di panel utama.
2. Buka semua terminal A2 / A1 pada kontaktor.
3. Siapkan alat pengukur – insulation tester / Meger.
4. Cek kondisi battery
5. Atur probe untuk mengukur tahanan isolasi antara L1-L2.
6. Atur insulation tester ke 500 V, lalu tekan tombol press.
7. Baca tahanan isolasi, tulis hasilnya.
8. Lakukan prosedur yang sama untuk L2-L3, L1-L3, L1-N, L2-N, L3-N, L1-PE, L2-PE,
L3-PE, N-PE.
9. Apakah hasil pengukuran masih dalam batas standar? Analisis hasilnya.
10. Kembalikan koneksi semua terminal A2 / A1 pada kontaktor.
10.2. Online Commissioning (urutan fasa dan sumber tegangan)
Urutan fasa ditentukan menggunakan pengukur alat phase squence untuk mengetahui
apakah urutannya positif atau negatif. Jika urutannya negatif, kita hanya memperbaikinya
menjadi urutan positif dengan menukar koneksi fase.
Tegangan antar fasa ditentukan menggunakan multimeter dan hal yang sama
dilakukan pada belitan motor induksi.

Prosedur:
1. Nyalakan suplai: Nyalakan MCB kabin di panel utama.
2. Nyalakan semua MCB di dalam panel kabin.
3. Siapkan alat ukur - Multi meter.
4. Atur Multi meter ke kisaran yang sesuai untuk pengukuran tegangan AC.
5. Atur probe untuk mengukur tegangan di panel masuk, antara L1-L2.
6. Baca tegangan dan tulis hasilnya.
7. Lakukan hal yang sama pada L2-L3, L1-L3, L1-N, L2-N, L3-N.
8. Apakah hasil pengukuran masih dalam batas? Analisis hasilnya.

10.3. On-Load Commissioning (kecepatan motor, tegangan terminal, arus)


Untuk commissioning dengan beban, semua motor harus berjalan. Beberapa
pengukuran perlu dilakukan, seperti kecepatan putaran (dalam rpm), tegangan (pada terminal
dan sumber), dan arus motor. Beberapa alat ukur yang akan digunakan adalah tachometer,
multi meter, dan ampere meter / clamp ampere.

Prosedur:
1. Nyalakan suplai: Nyalakan MCB kabin di panel utama.
2. Nyalakan semua MCB di dalam panel kabin.
3. Siapkan alat ukur - Multi meter, Tachometer, Clamp Amper.
4. Atur multi meter ke kisaran yang sesuai.
5. Beri tanda pada motor rotor, reflektor untuk mengukur kecepatan.
6. Start motor, kemudian ukur tegangan, arus, dan kecepatan putarannya.
7. Tuliskan hasilnya dan analisis.
Hasil dan Analisa Offline Commissioning
 Insulation tester pada kabel

Insulation Tester
L1-L2 ∞ (Tak hingga)
L2-L3 ∞ (Tak hingga)
L1-L3 ∞ (Tak hingga)
L1-N ∞ (Tak hingga)
L2-N ∞ (Tak hingga)
L3-N ∞ (Tak hingga)

 Insulation tester pada motor

M1 M2 M3
L1-L2 ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga)
L2-L3 ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga)
L1-L3 ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga)
L1-B ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga)
L2-B ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga)
L3-B ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga) ∞ (Tak hingga)
Hasil dan Analisa Online Commissioning

 Hasil ukur tegangan

Tegangan (V)
R-S 396,5
S-T 399,6
R-T 393
R-N 225,7
S-N 232
T-N 227,8
Hasil dan Analisa On-load Commissioning

 Hasil ukur tegangan pada beban

Motor Tegangan R-S Tegangan R-T Tegangan S-T


(keadaan) (V) (V) (V)
M1 (DOL) 396,3 391,9 396,7
M2 (forward) 392,1 395,5 398,5
M2 (reverse) 396 392,6 398,6
M3 (Y/∆) 397 393,1 399,4

 Hasil ukur arus pada beban

Motor R S T
(keadaan) (A) (A) (A)
M1 (DOL) 2,2 2,3 1,9
M2 (F/R) 4,7 4,6 4,3
M3 (Y) 0,9 1 0,9
M3 (∆) 2,9 3,1 2,7

 Hasil ukur RPM pada beban

Motor RPM
DOL 1517
Forward/Reverse 1512/1514
Y/∆ 1490/1490
11. Analisa dan Kesimpulan
11.1. Analisa
Pada praktikum kali ini kita melakukan pengoprasian , pemasangan , dan
pengukuran pada motor. Disini kami melakukan starting 3 motor menggunakan
beberapa rangkaian control yaitu Direct on line (DOL) , Forward Revers , dan Star
Delta.

Pada kali kita diwajibkan untuk dapat bisa memahami name plate pada motor
terlebih dahulu dan memastikan bahwa motor tidak ada kendala seperti terminal dalam
kondisi baik dan tidak ada suara pada saat rotor digerakan (gesekan dengan
kumparan), tidak terdapat kebocoran pada kabel yang terhubung, dan tidak ada salah
penyambungan

Saat pengoprasian saat ini kita dapat mengendalikan control dengan posisi
tempat yang berbeda dimana terdapat push button di dalam panel dan juga push button
control luar untuk dapat mengendalikan control dari jarak jauh

Pada pengoprasian forward revers kita tidak bisa mengerjakan motor dengan
secara langsung karena di masing” control terdapat pengaman tersendiri untuk dapat
mengamankan motor tidak terjadi lonjakan yang sangat besar. dimana lonjakan
tersebut dapat mengakibatkan motor terbakar, maka kita dapat mengerjakan motor
secara forward telebih dahulu atau revers terlebih dahulu yang bekerja kemudian
menunggu hingga berhenti berputar kemudian kita dapat mengoprasikan secara
reverse ataupun forward.

Pada saat pengoprasian rangkaian star delta kita harus mengerti nampeplate
motor terlebih dahulu dimana nantinya jika menggunakan sambungan star kita dapat
menetralisir terjadinya lonjakan secara besar kemudian setelah beberapa detik motor
akan dapat berpindah dengan bekerja secara delta dengan kemampuan yang penuh
atau maksimal. Jika kita menggunakan hubungan delta terlebih dahulu maka motor
akan terjadi lonjakan secara delta dan motor akan mengeluarkan power yang lebih
tinggi. Maka dari itu kita harus tau terlebih dahulu apa nameplate motor tersebut agar
tidak terjadi kebakaran motor.
11.2. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum,ada beberapa hal yang dapat disimpulkan.diantaranya
yaitu:
1.Sebelum melakukan praktikum kita harus menyiapkan beberapa hal yaitu
alat,bahan,rancangan dengan benar' baik dan tidak ada salah sedikitpun

2.Gunakan alat dan bahan secara efisien dalam praktikum

3.Mampu membaca rancangan perangkaian yang sudah dibuat.Karena dengan


membaca rancangan rangkaian yang sudah dibuat itu memberi petunjuk untuk
melakukan perancangan

4.Dalam pengawatan atau penyambungan harus sangat diperhatikan karena jika salah
menyambung akan berakibat fatal

5.Jika terjadi trouble dalam rangkaian kita harus dapat mengatasinya dengan cara
mencari posisi trouble dimana.oleh karena itu kita harus mengindentifikasi kabel
dengan cara memberi nama disetiap sambungan kabel yang dapat mempermudah
dalam terjadinya trouble

6.Dapat memasang instalasi DOL,F/R dan star delta

7.Memahami fungsi dan cara penggunaan dari alat dan komponen panel

8.Menjaga keselamatan disekitar kita


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai