Anda di halaman 1dari 2

Kultum singkat 10 Karakter Kepribadian Muslim (10 muwasshofat)

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas tentang "10 Muwasshofat" atau "10 sifat
terpuji atau karakter kepribadian muslim". Sepuluh sifat terpuji ini merupakan sifat-sifat yang
harus dimiliki oleh setiap Muslim agar dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Berikut adalah 10 Muwasshofat beserta contoh yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW:
1. Salimul Aqidah: Ini merujuk pada keimanan yang kokoh dan mantap yang diperoleh melalui
pemahaman yang benar dan sempurna tentang aqidah atau keyakinan Islam. Orang yang
memiliki aqidah yang kokoh cenderung tidak mudah terpengaruh oleh keraguan atau
pandangan yang bertentangan dengan keyakinannya. Contoh yang diterapkan oleh Nabi dalam
hal ini adalah ketika beliau selalu mengajarkan tawhid (keesaan Allah) dan mengajak umatnya
untuk beriman pada aqidah yang benar.

2. Shahihul Ibadah: Ini merujuk pada ibadah yang dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai
dengan tuntunan agama. Orang yang melakukan ibadah dengan cara yang benar dan benar-
benar memahami makna dan tujuan dari ibadah tersebut cenderung lebih fokus dan khusyuk
dalam ibadahnya. Contoh yang diterapkan oleh Nabi adalah ketika beliau selalu mencontohkan
cara-cara yang benar dalam melakukan ibadah seperti shalat, puasa, dan lain-lain.

3. Matinul Khuluq: Ini merujuk pada kepribadian yang kuat dan kokoh. Orang yang memiliki
karakter yang kuat cenderung mampu menghadapi berbagai situasi dan masalah dengan
tenang dan bijaksana. Contoh yang diterapkan oleh Nabi adalah ketika beliau selalu
mencontohkan sikap yang sabar, lembut, dan penuh kasih sayang dalam pergaulannya dengan
sesama.

4. Qowiyyul Jismi: Ini merujuk pada kekuatan fisik yang kuat dan sehat. Orang yang memiliki
tubuh yang kuat cenderung lebih mampu menghadapi berbagai tantangan dan aktivitas yang
memerlukan kekuatan fisik. Contoh yang diterapkan oleh Nabi adalah ketika beliau selalu
menjaga kesehatan tubuhnya dengan berolahraga dan makan makanan yang sehat.

5. Mutsaqqoful Fikri: Ini merujuk pada kemampuan berpikir yang baik dan cermat. Orang yang
memiliki kemampuan berpikir yang baik cenderung lebih mampu memecahkan masalah dengan
cara yang bijaksana dan tepat. Contoh yang diterapkan oleh Nabi adalah ketika beliau selalu
mencontohkan cara berpikir yang logis dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
6. Harishun Ala Waqtihi: Ini merujuk pada kebiasaan untuk selalu tepat waktu. Orang yang
selalu tepat waktu cenderung lebih dihargai dan dihormati oleh orang lain karena sikapnya yang
disiplin dan teratur. Contoh yang diterapkan oleh Nabi adalah ketika beliau selalu tepat waktu
dalam melakukan shalat dan menunaikan kewajiban lainnya.
7. Munazhzhamun fi Syu’unihi: Ini merujuk pada kemampuan untuk mengatur dan mengelola
waktu dengan baik. Orang yang mampu mengatur waktu dengan baik cenderung lebih
produktif dan efisien dalam melakukan berbagai kegiatan. Contoh yang diterapkan oleh Nabi
adalah ketika beliau selalu mengatur waktu dengan baik dalam melakukan berbagai kegiatan
seperti beribadah, berdakwah, dan mengurus urusan negara.

8. Qodirun ‘alal Kasbi: Ini merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan sesuatu dengan usaha
dan kerja keras yang terus-menerus. Orang yang memiliki kemampuan ini cenderung lebih
berhasil dalam mencapai tujuannya dan meraih kesuksesan. Contoh yang diterapkan oleh Nabi
adalah ketika beliau selalu berusaha untuk menghasilkan sesuatu dengan kerja keras dan terus
menerus dalam berdakwah dan memperjuangkan agama.

9. Naafi’un Lighoirihi: Ini merujuk pada sifat yang membawa manfaat bagi orang lain tanpa
menimbulkan mudarat bagi dirinya sendiri. Orang yang memiliki sifat ini cenderung lebih
dihargai oleh orang lain karena sikapnya yang altruistik dan peduli terhadap kepentingan orang
lain. Contoh yang diterapkan oleh Nabi adalah ketika beliau selalu membantu dan
memperhatikan kebutuhan orang lain, seperti membantu orang miskin, memberikan nasihat
yang baik, dan lain-lain.

10. Shahihul Ibadah: Ini merujuk pada ibadah yang dilakukan dengan cara yang benar dan
sesuai dengan tuntunan agama. Orang yang melakukan ibadah dengan cara yang benar dan
benar-benar memahami makna dan tujuan dari ibadah tersebut cenderung lebih fokus dan
khusyuk dalam ibadahnya. Contoh yang diterapkan oleh Nabi adalah ketika beliau selalu
mencontohkan cara-cara yang benar dalam melakukan ibadah seperti shalat, puasa, dan lain-
lain.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana Nabi Muhammad mencontohkan sikap dan


perilaku yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Hal ini mengajarkan kepada
umat Islam untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan mencerminkan nilai-nilai
Islam yang sejati dalam kehidupan sehari-hari.
Sekian kultum yang dapat saya sampaikan, apabila ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai