Anda di halaman 1dari 3

Beginning timeline

BBPB adalah sebuah inisiatif sosial yang digerakkan oleh anak-anak, baik lokal
maupun internasional, yang tinggal di Bali antara 10 dan 15 tahun yang
berkomitmen untuk melestarikan keindahan Bali dengan melarang penggunaan
kantong plastik. Inisiatif ini didirikan oleh siswa Green School,. Melati Wijsen dan
Isabel Wijsen menggagas gerakan Bye-Bye Plastic Bags (BBPB) pada tahun 2015.
Bye Bye Plastic Bag pada awalnya adalah sebuah gerakan mengajak wisatawan
maupun masyarakat lokal Bali untuk membersihkan sampah plastik di pesisir pantai,
hingga mengumpulkan petisi

Concern
Melati dan Isabel mulai berpikir membawa perubahan pada hal terdekat di sekitar
mereka, Bali. “Kami tinggal di Bali, lalu saya berpikir masalah apa yang bisa kita
pecahkan dan kami terpikir mengenai waste plastic. Itu adalah masalah besar bagi
semua orang di dunia, tidak hanya Bali. Sebuah masalah besar yang kami bisa
ambil andil di dalamnya,” tambah dia
Melati dan Isabel merasa bahwa jika negara lain bisa, kenapa tidak dengan Bali atau
Indonesia? Dari sanalah gerakan kecil ini bermuncul. “Awalnya, kami hanya
berpikiran untuk membuat Bali sebagai pulau yang bebas dari kantong plastik, very
simple,” cetus Melati.

Timeline
Pada Januari 2016, sebanyak 13 negara menunjukkan minatnya bergabung dan
menerapkan program yang mereka luncurkan, “Bye Bye Plastic Bags” di negara
masing-masing.
Tiga bulan kemudian Bye Bye Plastic Bags telah sampai ibukota Jakarta, berhasil
melibatkan sekitar 12 ribu orang relawan yang bersedia mengumpulkan 40 ton
sampah di seluruh pantai di pulau Bali pada Februari 2017. Acara yang digelar
bertajuk One Island One Voice. Di media sosial, mereka juga menandai toko dan
warung yang sudah tidak menggunakan kantong plastic
Aksi mogok makan, akhirnya Pada Senin, 24 Desember 2018, Gubernur Bali I
Wayan Koster mengumumkan larangan penggunaan kantong plastik, styrofoam, dan
sedotan plastik. Larangan tersebut dicantumkan dalam Peraturan Gubernur
(Pergub) Nomor 97 Tahun 2018 untuk menekan sampah plastik yang diharapkan
bisa mencapai 70% dalam satu tahun mendatang.
Selain berhasil bekerja sama dengan pemerintahan Bali, Bye Bye Plastic Bags juga
menggagas gerakan bersih-bersih pantai di seluruh Pulau Dewata yakni One Island
One Voice. Gerakan ini merupakan rangkaian dari Hari Peduli Sampah Nasional
yang diperingati setiap 24 Februari.
Bye Bye Plastic Bags telah menjadi gerakan anak muda secara global. Menurut
Isabel, saat ini BBPB memiliki sekitar 30 volunteer di Bali yang usianya belasan
tahun. Secara global, gerakan BBPB telah memiliki 17 cabang komunitas yang
tersebar di beberapa kota  di Indonesia dan di beberapa negara seperti Singapura,
Spanyol, Australia, China, Meksiko, hingga New York.
Effect
Berdasarkan survei Making Oceans Plastic Free yang merupakan salah satu
partner Bye Bye Plastic Bags, menyatakan jumlah kantong plastik berkurang 40
persen pada 2020. Bungkus makanan berkurang sebanyak 20 persen, puntung
rokok berkurang 17 persen, serta botol dan gelas plastik berkurang sebanyak 16
persen. 
BBPB now
Speaker in Ted talks
Partnership with WWF Indonesia
Rasanya permalahan sampah
Saat itu mereka masih berumur 10 dan 12 tahun
Berbekal permasalahn yang mereka dihadapi di tempat lahir dan tinggal mereka,
Bali. Sekarang menjadi world ide
Riset permaslahan di Indonesia now
BBPB now

Anda mungkin juga menyukai