Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Diana Feromida

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044003869

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4214/Sistem Sosial Budaya Indonesia

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)


1. Bacalah artikel berikut.

KOMPAS.com - Sepucuk surat dari Lembaga Adat Baduy dilayangkan ke Presiden Joko
Widodo, Gubernur Banten, Bupati Lebak hingga Kementerian/Lembaga terkait. Surat dengan
tiga cap jempol-- Jaro Saidi sebagai Tangunggan Jaro 12, Jaro Aja sebagai Jaro Dangka Cipati,
dan Jaro Madali sebagai Pusat Jaro 7 itu berisi permintaan menghapus Baduy dari peta
kawasan wisata. Ada beragam alasan yang melatari permintaan lembaga yang menaungi
warga Baduy tersebut. Alasan yang kentara adalah persoalan sampah plastik di Baduy,
Lebak, Banten. Lantas, bagaimana sengkarut soal Baduy yang kini kian panas
Pencemaran sampah plastik di Baduy adalah momok yang tak bisa lepas dari pengembangan
pariwisata di kawasan tersebut. Sebagai salah satu kawasan dengan suku yang memegang
teguh adat istiadat, persoalan sampah plastik adalah hal genting. Terlebih, Suku Baduy
memiliki cara hidup tradisional dan dekat dengan alam--sebuah filosofi yang diwariskan
turun-temurun. Khusus Baduy Dalam, para warganya dikenal memegang teguh adat istiadat,
salah satunya tidak memakai peralatan modern. Adapun kemasan plastik termasuk sebagai
hal modern. Namun, seiring perkembangan Baduy jadi kawasan wisata--tepatnya pada
pemekaran Banten dari Jawa Barat, wisatawan mulai meningkat dan berimbas pada
banyaknya sampah plastik. Baca juga: Wisatawan Bikin Baduy Tercermar Sampah Plastik, Ini
Kata Tur Operator Dilansir dari BBC Indonesia, meningkatnya kunjungan wisatawan,
ditambah ramainya usaha dagang warga yang sebagian besar menjual produk makanan
minuman berkemasan plastik, mendatangkan persoalan baru. Sampah plastik kian banyak
ditemukan berserakan di sekitar pemukiman warga Baduy, yang juga area kawasan wisata.
Botol-botol minuman kemasan, bungkus plastik makanan ringan, juga sedotan adalah jenis
sampah yang dominan ditemukan di jalan maupun di sungai atau di tempat sampah yang
tersedia sepanjang jalan. Baca juga: Liburan ke Baduy, Wisatawan Bisa Jajal Hidup ala Suku
Baduy Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya juga mengakui jika keluhan para warga Baduy
lantaran wilayahnya tercemar karena kunjungan wisatawan. "Kenapa mereka keluarkan
statemen seperti itu, karena banyak pengunjung tidak taat, bangun warung di sana dan
buang sampah sembarangan," kata Iti ditemui di Pendopo Kabupaten Lebak di
Rangkasbitung. Sampahsampah yang dibuang sembarangan oleh wisatawan banyak
berserakan di sepanjang rute wisata Baduy. Baca juga: Kawasan Wisata Baduy Masih Ditutup
Sementara itu, Marketing and Sales Bantamtraveler, Deri Hermawan, sependapat jika
wisatawan kurang peduli lingkungan meski pihak Baduy sudah menyiapkan tempat sampah.
Deri menuturkan, di sepanjang jalur yang kerap dilalui wisatawan, banyak sekali tempat
sampah yang terbuat dari bambu atau karung. Kendati demikian, berdasarkan
pengalamannya membawa wisatawan ke sana, hanya segelintir orang saja yang membuang
sampah pada tempatnya. CEO Kili Kili Adventure, Bima Pangarso, mengakui kawasan wisata
Baduy tercemar sampah plastik, tetapi hanya Baduy luar saja yang mengalaminya. “Sampah
plastik lebih banyak di Baduy luar. Kalau di dalam, bahkan puntung rokok pun diambil. Baduy
dalam sepengetahuan saya bersih,” ujar Bima.

Sumber: https://travel.kompas.com/read/2020/07/10/172330527/ketika-warga-baduy-tak-
ingin-lagiterima-wisatawan?page=all

a. Setujukah Anda dengan apa yang dilakukan oleh warga Baduy tersebut? Berikan
alasannya.
b. Apa upaya untuk mengatasi masalah tersebut? Kaitkan dengan materi pengelolaan
lingkungan hidup.
Jawab:

a. Setuju. Karena mengelola lingkungan hidup harus mendapat perhatian serius


sebab lingkungan sangat dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan
(stakeholders). Tata Kelola yang kurang baik akan menjadikan lingkungan sebagai
arena perebutan. Terlebih pada saat penduduk semakin padat dan pemenuhan
kebutuhan yang semakin meningkat, lingkungan, dan sumber daya alam di
sekitar akan dipilih sebagai penopang kebutuhan hidup.
b. Partisipasi masyarakat menjadi unsur penting dalam pengelolaan lingkungan
hidup karena ia subjek dan objek pembangunan. Peran masyarakat tidak boleh
ditinggalkan, sebab jika proyek berjalan dan menghasilkan risiko tertentu,
masyarakatlah yang akan menjadi korban pertama. Kunci untuk control
pengelolaan lingkungan yang dimainkan negara yakni menggerakkan keterlibatan
masyarakat sebanyak mungkin. terlebih perundang-undangan LH sudah
mengatur dan menjamin partisipasi masyarakat dalam kebijakan pengelolaan
lingkungan hidup.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari para pengunjung membuang
sampah sembarangan yaitu;
1) Hindari penggunaan kantong dan botol plastic.
2) Gunakan piring, mangkuk berbahan kaca dan yang bukan sekali pakai
3) Belanja local
4) Perbaiki barang rusak (daur ulang)
5) Ubah sampah organic menjadi pupuk kompos
6) Memberikan sanksi untuk para pengunjung yang melanggar aturan

2. Indonesia memiliki beragam kearifan lokal yang dipraktikkan oleh masyarakat adat
sehingga dapat membantu pemerintah untuk mengatasi kerusakan lingkungan
hidup. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut? Berikan alasan dan contoh
konkret kearifan lokal yang dapat membantu pemerintah mengatasi kerusakan
lingkungan.

Jawab:

Setuju karena hukum adat merupakan kebiasaan yang selalu di lakukan dan di
patuhi. Dan itu semua merupakan budaya, setiap daerah memiliki kebudayaan
sendiri sendiri. Oleh karena itu wajib bagi kita generasi muda untuk terus
melestarikan hukum adat dengan cara mematuhi dan menjalankan kewajibannya.

Anda mungkin juga menyukai