Anda di halaman 1dari 2

NAMA: HUSNA KHOIRIYAH STPL

NIM : 3192122002

KELAS : D REG 2019

MK : ANTROPOLOGI LINGKUNGAN

ANALISIS VIDEO SUKU BADUY DAN SAMPAH

Suku Baduy merupakan suku yang terdapat di Banten yang terkenal dengan tradidi
hidup yang alami. Suku Baduy dikenal dengan tradisi hidup alami yang sekarang sudah mulai
tercemar oleh sampah plastic. Suku Baduy Banten terbagi menjadi 2 yaitu Baduy luar dan
baduy dalam. Orang Baduy disebut dengan orang Kanekes yaitu masyarakat adat yang masih
mempertahankan tradisinya di tengah modernisasi di sekitar mereka. Lokasi baduy luar
berdekatan dengan masyarakat luar, Suku baduy luar lebih rentan mengalami perubahan
karena lokasi yang yang berdekatan dengan masyarakat luar sehingga budaya masyarakat
luar mudah masuk ke kehidupan masyarakat baduy luar.

Seiring berjalannya zaman, akses keluar Baduy itu sudah tidak terlalu jauh. Terdapat
perbedaan antara orang baduy luar dan baduy dalam. Kampung baduy menjadi daya tarik
wisatawan untuk berkunjung karena tertarik pada alam dan adat isitiadatnya. Pada tahun
2000-an kampung baduy jarang ditermukan sampah plastik yang berceceran di jalan.
Kehadiran wisatawan ini terjadi mulai tahun 2003, yang menyebabkan warga baduy beralih
profesi yang awalnya sebagai petani dan berubah menggantungkan hidupnya pada sector
pariwisata. Orang Baduy mulai membuka warung di rumah mereka yang menjual makanan
dan minuman yang berkemasan plastik. Orang baduy menjual makanan dan minuman yang
berbentuk kemasan plastik, karena orang baduy melihat para wisatawan selalu menggunakan
kantong plastik. Orang Baduy luar mengatakan bahwa kalau mereka menjual makananan dan
minuman dibungkus dengan daun, tidak ada pengunjung yang membelinya, tetapi kalau
dengan kemasan wisatawan mau membeli makanan dan minuman yang mereka jual.

Penggunaan makanan dan minuman dalam bentuk kemasan membuat meningkatkan


jumlah sampah plastic di lingkungan mereka.Karena pertumbuhan wisatawan yang meingkat
tiap tahunnya. Imbasnya, sampah plastic berceceran di sekitar kampung baduy. Perubahan
yang terjadi di kampung baduy ini tidak diiringi dengan kesadaran orang baduy dalam
menjaga lingkungan tempat tinggal mereka. Masyarakat baduy belum paham bagaimana cara
untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dari sampah. Masyarakat baduy juga belum
mengetahui dampak dari penggunaan plastik bagi lingkungan mereka. Hal ini terjadi karena
penggunaan kantong plastik merupakan hal yang baru bagi masyarakat baduy. Sehingga
mereka tidak mengetahui dampaknya.

Untuk mengurangi sampah yang berceceran di jalan, masyarakat baduy memilih


mengurangi jumlah sampah plastik dengan membakar sampah di lahan kosong yang jauh dari
permukiman warga. Karena sampai saat ini mereka belum mengetahui cara yang tepat untuk
mengelola sampah plastik tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi dari para wisatawan
local kepada masyarakat baduy untuk menjaga lingkungan. Karena dengann sampah yang
berceceran dimana-mana membuat kampung baduy menjadi kurang nyaman, kumuh dan
tidak asri lagi. Seharunya wisatawan yang datang dari luar bisa mengingatkan kepada warga
baduy tentang dampak dari penggunaan kemasan plastik tersebut melalui edukasi tentang
kelebihan sekaligus kekurangan dari penggunaan plastik tersebut.

Sedangkan warga Baduy dalam lebih teguh memegang adat yang telah diwariskan
oleh leluhur mereka. Mereka menolak menggunakan semua bentuk peralatan modern dengan
tujuan untuk menjaga tradisi dan kelestarian alam. Di Baduy dalam tidak ada warung yang
menyediakan kantong plastic. Dalam kehidupannya, masyarakat baduy dalam sepemuhnya
menggantungkan dirinya dari sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Sehari-hari
masyarakat Baduy membungkus nasi dengan menggunakan daun pisang ataupun daun patat.
Contoh lain yaitu, sehari-hari warga Baduy dalam menyikat gigi dengan memggunakan
serabut kayu, meggunakan daun-daunan sebagai sabun yang bermanfaat untuk
menghilangkan kuman dan penyakit gatal. Hal ini mereka lakukan untuk mempertahankan
adat istiadat dan kebudyaan luhur yang diwariskan kepada mereka.

Masyarakat baduy berharap keselarasan moernitas dan tradisi bisa terjaga agar
kampung baduy tetap lestari. Dengan demikian, dengan adanya edukasi dari para wisatawan
tentang dampak sampah plastik kepada warga baduy nantinya, khususnya baduy luar,
diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran warga baduy untuk menjaga kebersihan
lingkungan mereka agar kampung baduy tetap bersih dan tetap lestari.

Anda mungkin juga menyukai