Anda di halaman 1dari 33

MIKROSKOPIS MALARIA

Sampai saat ini diagnose


laboratorium yang tepat untuk
penyakit malaria adalah dengan
mikroskopis.
Spesimen yang diperlukan
adalah darah vena dengan
antikoagulan atau dapat juga
darah kapiler.
Pengambilan spesimen dapat
dilakukan sewaktu waktu.
Beberapa hal yang berhubungan
dengan mikroskopis malaria :

1. Pembuatan sediaan darah


2. Pewarnaan Giemsa
3. Kemampuan petugas
mikroskopis
1. Pembuatan sediaan darah.
Ada 2 macam sediaan darah untuk
pemeriksaan malaria:
Sediaan darah tebal (thick film)
Sediaan darah tipis (thin film)
Yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan sediaan darah a.l. :
 Pembuatan sediaan darah tebal dibuat
secukupnya, tidak terlalu tebal juga
tidak terlalu tipis
 Sediaan darah tipis dibuat sedemikian
rupa sehingga bagian ujungnya
menipis habis tidak terputus.
 Sediaan darah tipis sebelum diwarnai
dengan Giemsa harus difiksasi dulu
dengan methanol.
2. Pewarnaan Giemsa.
 Encerkan Giemsa induk dengan
larutan buffer fosfat dengan
konsentrasi 5%
 Sediaan darah sebelum
diwarnai harus betul2 kering
 Tuangi sediaan dengan Giemsa
5% sampai menggenangi
seluruh gelas obyek.
 Diamkan selama 25-30 menit.
 Setelah 25-30 menit, cuci
sediaan perlahan-lahan dengan
air mengalir.
 Keringkan diudara terbuka.
 Sediaan siap diamati dengan
mikroskop.
3. Kemampuan petugas.
 Kemampuan petugas
mikroskopis sangat
menentukan hasil pemeriksaan
malaria.
 Petugas mikroskopis harus
mampu membedakan berbagai
jenis Plasmodium, terutama
Plasmodium falciparum dan
Plasmodium vivax.
Slide berikut ini menunjukkan
cara mudah membedakan
Plasmodium vivax dan
Plasmodium falciparum beserta
stadiumnya
Trofozoit muda

P. vivax P. falciparum

- eri membesar - eri tidak membesar


- cincin lebar - cincin kecil
- 1 eri 1 parasit - 1 eri 1 parasit / lebih
Trofozoit matang

P. vivax P. falciparum

- bintik Schuffner - bintik Maurer


- sitoplasma amuboid - sitoplasma tidak amuboid
- terdapat pigmen - terdapat pigmen
Schizon

P. vivax P. falciparum

- bintik Schuffner - bintik Maurer


- inti 8-24 - inti 8-36
- parasit menempati hampir - parasit menempati
seluruh permukaan eri sebagian permukaan eri
Gametosit

P. vivax P. falciparum

- bentuk bulat - bentuk lonjong


- inti padat / diffus - inti padat / tipis
- pigmen menggumpal / - pigmen mengumpul
menyebar ditengah / menyebar
Stadium P.vivax P.falciparum
Trofozoit muda - eri membesar - eri tidak membesar
- cincin lebar - cincin kecil
- 1 eri 1 parasit - multiple infection
Trofozoit matang - bintik Schuffner - bintik Maurer
-sitoplasma amuboid -sitoplasma tidak amuboid
-terdapat pigmen -terdapat pigmen
Schizon muda -bintik Schuffner -bintik Meurer
-inti 4-8 -Inti 4-8
Schizon matang -bintik Schuffner -bintik Maurer
-inti 8-24 -inti 8-36
-parasit menempati seluruh -Parasit menempati sebagian
permukaan eri permukaan eri

Makro Gametosit -bentuk bulat -bentuk lonjong


-inti padat -inti padat
-pigmen menggumpal -pigmen mengumpul ditengah
Mikro Gametosit -bentuk bulat -bentuk lonjong
-inti melebar -inti melebar
-pigmen menyebar -pigmen menyebar
Kesalahan yang sering terjadi :
 Pewarnaan yang kurang tepat,
sehingga parasit tidak terwarnai
dengan benar yang berakibat tidak
terbaca pada sediaan.
 Kurangnya kemampuan petugas
untuk mengenali morphologi
Plasmodium, baik spesies maupun
stadiumnya
Schizon P.falciparum
Trofozoit muda P.
vivax

Trofozoit matang P.
vivax
Schizon muda P.
falciparum

Trofozoit muda P.
falciparum multiple
infection
Mix infection
P. vivax &
P.falciparum

Anda mungkin juga menyukai