Anda di halaman 1dari 2

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KESATUAN

IBIK
Jl. Ranggagading No.1 Bogor 16123 Telp. (0251) 8381112 - 8358787, Fax. (0251) 8319925
http://www.ibik.ac.id │ e-mail : info@ibik.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL QUALITY CONTROL


TAHUN AKADEMIK 2020/2021 Edited by :
Mata Kuliah/Kode/Kds : Pengantar Manajemen dan Bisnis
Jumlah SKS : 3 (tiga) SKS
Semester / Kelas : I (satu) / Pagi ( ______________ )
Jurusan : Akuntansi A – D3 Peer Review :
Dosen Penguji : H. Bambang Hengky Rainanto, S.Pi., MM, CSM, CHRP
Hari /Tanggal : Senin, 01 Februari 2021
Waktu Ujian : 10.30 – 12.30 WIB
Sifat Ujian : Work From Home (Online) ( ______________ )

 Bacalah secara seksama sebelum mengerjakan pertanyaan ini.


 Berilah penjelasan selengkap mungkin atas jawaban Anda yang merupakan pendapat pribadi Anda dan
bukan hanya berdasarkan atas buku/bahan perkuliahan.
 Jawaban diketik dengan Microsoft Word, A4, Margin Normal, Diawali dengan: (1) Nama, (2) NPM, (3)
Kelas, (4) Mata Kuliah, (5) Program Studi, (6) Nama Dosen, (7) Hari & Tanggal, serta (8) Waktu Ujian
 Jawaban yang berasal dari tindakan Kerjasama antar mahasiswa atau melakukan Copy-Paste dari
sumber manapun akan berakibat mendapatkan Nilai 0 (Nol).

SOAL:
1. Berilah minimal 5 (lima) alasan mengapa Bagian Personalia atau Human Resources Development (HRD)
dibutuhkan dalam suatu perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki banyak karyawan ? (Nilai: 20)

2. Dengan adanya pandemic Covid-19 yang hampir berjalan selama 1 tahun ini pastinya sangat
mempengaruhi kegiatan dan aktifitas suatu perusahaan bisnis. Sebagian besar pelaku bisnis Coffee Shop
(Kedai Kopi) di Bogor juga terdampak dengan adanya pandemic Covid-19 ini. Sehubungan dengan bab
tentang Pembelajaran Perusahaan, dibahas tentang hal-hal dilakukan oleh pelaku bisnis untuk belajar
dan berubah. Coffee Shop (Kedai Kopi) juga perlu berubah dengan kondisi saat ini agar tetap bertahan
saat menghadapi keterbatasan akibat adanya pandemic Covid-19 ini.
Bila Anda adalah salah satu pemilik atau Manager dari Coffee Shop (Kedai Kopi) di Bogor, sebutkan
minimal 3 usulan strategi Anda beserta penjelasannya bagaimana cara agar usaha Coffe Shop (Kedai
Kopi) Anda tetap bertahan dengan kondisi ini. (Nilai: 20)

3. Studi Kasus: Strategi BPTJ untuk Atasi Kemacetan Kawasan Puncak. Penulis: Syanti Mustika.
detikTravel.
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menghadapi permasalahan kemacetan di
Puncak, Bogor, Jawa Barat dengan serius. Beberapa langkah pun mereka telah siapkan. Terdapat
rangkaian kebijakan perkotaan dalam mengurangi kemacetan puncak. Hal ini disampaikan oleh Kepala
BPTJ Kemenhub Polana B Pramesti dalam webinar yang diadakan Badan Pengelola Transportasi
Jabodetabek (BPTJ) melalui Youtube dengan tajuk Puncak, Mengapa Diminati Meski Macet Menanti.
“Hal-hal yang sudah dilaksanakan dalam upaya mengurangi kemacetan yaitu mulai dari sistem one
wa"y oleh kepolisian, penyampaian informasi lalu lintas melalui VMS Mobile menjelang exit Cibubur Tol
Jagorawi. Juga monitoring lalu lintas di simpang Gadog dan pemasangan perlengkapan jalan di ruas Jl
Raya Puncak," ujarnya.
Polana pun memaparkan langkah-langkah yang akan dilakukan BPTJ ke depannya untuk mengurai
kemacetan di kawasan Puncak. "Menambah pemasangan fasilitas perlengkapan jalan. Juga ada usulan
kebijakan untuk shuttle bus, pembangunan jalan baru, penataan hambatan samping, sistem ganjil
genap, High Occupancy Vehicle (HOV) dan eskalasi tarif parkir kendaraan pribadi dan perpindahan
moda," ujarnya.
"Nantinya juga dilakukan push strategy, dimana pemerintah mendorong masyarakat menggunakan
bus dengan menerapkan manajemen ruang dan waktu akses kendaraan pribadi. Serta pull strategy
dilakukan untuk menarik masyarakat menggunakan bus dengan menyediakan angkutan masal perkotaan,"
paparnya.
Dalam kesempatan ini Polana mengungkapkan bahwa kemacetan yang timbul saat weekend dan
libur di kawasan Puncak karena dominannya kendaraan pribadi. "Wisatawan dari Jakarta menuju puncak
itu banyak menggunakan angkutan pribadi. Hal ini dipersepsikan juga karena tidak adanya layanan
angkutan umum dari Jakarta menuju Puncak.
BPTJ pun membuat kebijakan-kebijakan berdasarkan kondisi ini. "Kita membuat kebijakan dengan
prinsip dasar dimana kegiatan ekonomi di wilayah puncak harus tetap dipertahankan. Kalaupun ada
pengembangan lebih lanjut harus memperhatikan daya dukung wilayah," ujarnya.
"Teruntuk wisatawan dari Jakarta yang ingin berlibur ke daerah Puncak tidak dihambat, tetapi
difasilitasi dengan memperbanyak pilihan moda transportasi," Polana menambahkan.
"Kebijakan dasar yang diterapkan adalah merubah paradigma dari memfasilitasi kendaraan ke
memfasilitasi pergerakan orang. Dengan demikian kebijakannya adalah memperbanyak pilihan angkutan
umum berkapasitas besar sehingga pengguna kendaraan pribadi dapat beralih ke angkutan yang memiliki
kapasitas yang lebih besar," ujar Polana. Kementerian Perhubungan berharap seluruh komponen yang
terlibat bisa bergandengan tangan untuk menyelesaikan kemacetan di Puncak.
"Untuk bisa melaksanakan semua itu kita butuh juga bantuan dari banyak pihak. Bekerja sama
dengan kementerian-kementerian, pihak berwenang dan pemerintah daerah," kata dia.
Pernyataan Kesimpulan:
BPTJ pun membuat kebijakan-kebijakan dalam rangka mengurangi kemacetan di kawasan puncak.
Pertanyaan:
Sebukan minimal 3 (tiga) alasan beserta penjelasan tentang mengapa BPTJ tersebut “membuat
kebijakan-kebijakan” yang demikian. Hal-hal apa yang kira-kira melatar-belakangi keputusan strategis
tersebut ? (Nilai: 20)

4. Bicara tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, kita masih menemukan berbagai
kendala (problem) yang perlu menjadi perhatian, baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Pelaku UMUM, serta semua warga masyarakat. Problem tersebut pastinya bisa diatasi dengan langkah-
langkah yang dilakukan dengan kerjasama antara semua pihak yang terlibat (stakeholder).
Dari latar belakang tersebut, jelaskan tentang Problem Solving sesuai dengan Proses Problem Solving
yang ada dalam teori untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, yaitu :
(1) Define the problem - Tentukan masalahnya : Sebutkan dan jelaskan minimal 2 macam masalah yang
terjadi pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia saat ini (Nilai: 10)
(2) Generate alternative solutions - Hasilkan solusi alternatif : Sebutkan dan jelaskan masing-masing
minimal 2 alternatif solusi untuk masing-masing masalah di nomor (1) di atas. (Nilai:10)
(3) Evaluate and select an alternative - Evaluasi dan pilih alternatif : Jelaskan hasil evaluasi atas
pilihan alternative solusi pilihan Anda dari masing-masing nomor (1) dan (2). (Nilai:10)
(4) Implement and follow up on the solution - Menerapkan dan menindaklanjuti solusinya : Jelaskan
bagaimana rencana penerapan dan pelaksanaan dari solusi tersebut. (Nilai: 10)

PERINGATAN!!

1. Mencontek / bekerja sama dalam ujian adalah PELANGGARAN BERAT terhadap Tata Tertib Mahasiswa di kampus
khususnya Tata Tertib Ujian.
2. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap Tata Tertib Ujian akan dikenakan sanksi Akademik berupa
Pemberian Nilai E untuk mata kuliah yang bersangkutan.
3. Mahasiswa yang terbukti mencontek sesuai dengan yang tercantum pada berita acara ujian TIDAK DAPAT
mengajukan pengampunan / keringanan dengan alasan apapun.
4. Keputusan Panitia Ujian bersifat mutlak dan mengikat.

Anda mungkin juga menyukai