Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT. Sri Rejeki Isman Tbk - PT. Madu Baru - PT. Tomkins
Dan Keraton Yogyakarta

Disusun oleh:

1. Mutia Husnia 15. Abdika Naja


2. Nadia Indriyani 16. Bella Fia Puspita Sari
3. Nadia Safitri 17. Della Marsyanda
4. Nafilla Rizqiyah 18. Destri Hayati Ayu Ningsih
5. Nidia Dwi Santika 19. Dhiya Ghinaa
6. Noky Candra 20. Epi Nurmala
7. Rasya Syevira 21. Fajri Ramadhani
8. Rendi Pratama 22. Hasanah
9. Renni Safitri 23. Indah Revalia
10. Ria Novita 24. Iyana Suha
11. Rojinakimesi 25. Juwita Kosari
12. Siti Farida 26. Kania Parilla
13. Umi Indriyani 27. Larasdina Agustin
14. Viola Okta Romadhona P

SMK NEGERI 1 KALIANDA


Jln.Soekarno Hatta Komplek Ragom Mufakat II Way Urang Kalianda,
LAMPUNG SELATAN

Tahun Pelajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah saya terima, serta
petunjuk‐Nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi saya dalam
penyusunan karya tulis ini.
Didalam Laporan ini saya selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa saya
sajikan, dengan laporan kunjungan Industri  Dimana didalamnya saya sajikan beberapa
hal yang bisa kita pelajari khususnya tempat – tempat wisata yang ada di jogja yang indah
dan menawan.
Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya tentang
kota Yogyakarta, menjadikan keterbatasan saya pula untuk memberikan penjabaran yang
lebih dalam tentang masalah ini,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan saya, semoga Laporan ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk
sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kota Yogyakarta.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan ini. Terutama kepada rekan satu kelompok atas
kerjasamanya, dan guru bahasa Indonesia yang telah membimbing dalam penyusunan
karya tulis ini.

Kalianda, Maret 2023

                
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kunjungan Industri SMK Negeri 1 Kalianda Hari/Tanggal Senin, 06 sampai


dengan 10 Maret 2023 ini di setujui dan disahkan pada :
Hari/ Tangal :…………………………………
Oleh :…………………………………
Tempat : SMK Negeri 1 Kalianda

Pembimbing I Pembimbing II

MUSRIPIN,S.Pd. MASRUROH,S.Pd.I.
NIP. NIP.

Mengetahui
Kepala SMK N 1 Kalianda

Drs. YUNIRMAN
NIP. 196406122007011009
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat Kegiatan Study Tour........................................................................2
1.4 Peserta Study Tour......................................................................................................2
1.5  Tujuan Kegiatan.........................................................................................................2
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN........................................................................................................3
2.1 Sritex..........................................................................................................................3
2.2 PT. Maduskismo / Madubaru.........................................................................................3
2.2.1 Sejarah Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta............................................................3
2.2.2 Visi Dan Misi Perusahaan......................................................................................4
2.2.3 Struktur Organisasi PT. Madu Baru.........................................................................5
2.2.4  Kemajuan-Kemajuan PG. Madukismo Yogyakarta...................................................5
2.2.5 Layanan di PT. Madukismo....................................................................................5
2.3 PT. Primarindo Asia Infrastructure.................................................................................6
2.3.1 Riwayat Singkat Perseroan....................................................................................6
2.3.2 Kegiatan Usaha Perseroan....................................................................................7
2.3.3 Informasi Perseroan..............................................................................................7
2.4 Keraton Yogyakarta.....................................................................................................7
2.4.1 Sejarah singkat.....................................................................................................9
2.4.2 Kompleks Keraton Yogyakarta................................................................................9
2.4.3 Tata ruang..........................................................................................................10
PENUTUP.........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................11
3.2 Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena pendidikan itu sendiri
menyangkut masa depan, serta merupakan upaya untuk mencerdaskan anak bangsa.
Pendidikan tidak hanya tanggung jawab seorang guru, Pemerintah, Masyarakat maupun
orang tua. Namun semua lapisan masyarakat Indonesia juga ikut bertanggung jawab atas
terwujudnya pendidikan Nasional, yakni dengan menjalankan tugas sesuai dengan
kemampuan dan tanggung jawab yang merupakan upaya untuk terwujudnya Pendidikan
Nasional yang bermutu tinggi dan berbudi pekerti luhur. Sebab itulah untuk
mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang menunjang Pendidikan, salah satunya yang
sangat menunjang adalah Karya Wisata, siswa dapat lebih berpengalaman dan lebih
berpengetahuan.

Yogyakarta atau banyak orang sering menyebutnya dengan kata Jogja adalah
salah satu provinsi di Indonesia dan termasuk salah satu dari 7 Daerah Istimewa selain
Aceh, Berau, Bulongan, Kalimantan Barat, Kutai, dan Surakarta, yang sampai sekarang
hanya tersisa 2 kota saja yaitu Yogyakarta dan Aceh. Dinamakan Daerah Istimewa karena
bentuk pemerintahan yang berada di daerah tersebut sedikit berbeda dengan yang ada di
pusat.

Kita semua telah mengetahui bahwa di Yogyakarta sendiri masih terdapat


kerajaan yang sekarang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tetapi kerajaan
tersebut tidak serta merta menjadikan Jogja keluar dari Indonesia, maka karena hal
tersebut dijadikanlah Jogja sebagai Daerah Istimewa.

Study tour merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh SMA N 1 Kalianda,


khususnya untuk siswa kelas X & XI. Kegiatan ini secara khusus dimaksudkan untuk
membuka wawasan siswa tentang pengetahuan di luar kelas. Yogyakarta menjadi tujuan
karena terdapat berbagai macam tempat yang bisa menambah pengetahuan siswa; baik
itu sejarah, budaya, tempat-tempat penting, dll.
Dalam kegiatan tersebut seluruh siswa diwajibkan membuat laporan perjalanan study
tour yang menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sebagai pertanggung jawaban dan
sebagai media pembelajaran bagi para siswa peserta study tour.

1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan study tour dan laporan perjalanan ini adalah:

1. Menambah wawasan siswa mengenai seputar Yogyakarta.


2. Sebagai sarana pengenalan siswa dengan budaya lain yang beragam.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung dengan
sumber ajar.
4. Rekreasi sebelum diadakan UAS dan naik ke kelas XI1.
5. Memberikan pengalaman kepada siswa peserta study tour.

1.3 Waktu dan Tempat Kegiatan Study Tour


Kegiatan Kunjungan Industri  ini dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Senin 06 sampai 10 Maret 2023

Lokasi : PT.Sri Rejeki Isman TBK


PT.Madu Baru
PT. Tomkins
Keraton Yogyakarta

1.4 Peserta Study Tour


Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SMK N 1 Kalianda kelas X & kelas XI
beserta wali kelasnya.

1.5  Tujuan Kegiatan 
Tujuannya adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak
diajarkan di sekolah,mengetahui tempat-tempat wisata yang ada di jogja, dan dapat
mengetahui seluk beluk tempat-tempat wisata yang ada di jogja.
BAB II

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN


2.1 Sritex
PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau biasa dikenal dengan nama Sritex, adalah sebuah
perusahaan tekstil yang berkantor pusat di Sukoharjo, Jawa Tengah. Untuk mendukung
kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki sebuah kantor perwakilan di Jakarta
Perusahaan ini didirikan oleh HM. Lukminto pada tahun 1966 sebagai sebuah usaha
perdagangan tekstil di Pasar Klewer, Solo dengan nama “UD Sri Redjeki”. Pada tahun
1968, UD Sri Redjeki mendirikan sebuah pabrik di Joyosuran, Solo untuk memproduksi
kain mentah dan bahan putihan. Pada tahun 1978, nama dan badan hukum UD Sri
Redjeki resmi diubah menjadi "PT Sri Rejeki Isman". Pada tahun 1982, perusahaan ini
mendirikan pabrik penenunan pertamanya. Pada tahun 1984, perusahaan ini dipercaya
memproduksi seragam militer untuk pasukan militer NATO dan Jerman.
Pada tahun 1992, perusahaan ini memperluas pabriknya, sehingga dapat
menampung empat lini produksi sekaligus, yakni pemintalan, penenunan, penyelesaian,
dan garmen. Pada tahun 2013, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2018, perusahaan ini mengakuisisi PT Primayudha Mandirijaya dan PT
Bitratex Industries untuk meningkatkan kapasitas pemintalannya. Pada tahun 2020,
sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19, perusahaan ini
berhasil mendistribusikan 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu. Pada tahun
yang sama, untuk pertama kalinya, perusahaan ini mengekspor produknya ke Filipina.
Saat ini, Sritex memusatkan sebagian besar operasinya di lahan seluas 79 hektar
di Sukoharjo. Selain dari Indonesia, Sritex juga mempekerjakan sejumlah tenaga
profesional dari luar negeri, seperti dari Korea Selatan, Filipina, India, Jerman,
dan Tiongkok. Klien besar Sritex antara lain H&M, Walmart, K-Mart, dan Jones Apparel

2.2 PT. Maduskismo / Madubaru

2.2.1 Sejarah Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta


            Dibangun pada tahun 1955 Atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan
diresmikan pada tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden Ir. Soekarno. Pabrik Gula Madukismo
memulai produksi pabrik gula tahun 1958. Pabrik Gula Madukismo adalah satu-satunya
pabrik gula dan pabrik alkohol atau spritus di Provinsi DIY.
            Pabrik spritus 1959 yang mempunyai kontraktor utama yaitu Machine Fabriek
Sangerhausen, Jerman Timur dimana Status perusahaan ini adalah perseroan
terbatas dan didirikan 14 juni 1955.

            Diberi nama Pabrik-Pabrik Gula Madubaru PT. (P2G. Madubaru PT), Memiliki 2


pabrik yaitu Pabrik Gula (PG) Madukismo, Pabrik Alkohol atau Pabrik Spiritus (PS)
Madukismo yang menjadi satu dalam cabang pabrik tersebut.

            Pabrik Gula Madukismo memiliki saham awal berdiri 75% dari Sri Sultan


Hamengkubuwana IX, dan 25% milik pemerintah RI. Namun saat ini dirubah menjadi
65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono X, 35% milik pemerintah RI.

            Pada tahun 1955-1962 masih menjadi perusahaan swasta Perseroan tersbatas,


kemudian 1962-1966 bergabung dengan perusahaan negara dibawah BPU-PPN (Badan
Pimpinan Umum-Perusahaan Negara), karena adanya polisi pemerintah RI yang
mengambil alih semua perusahaan di Indonesia.

            Tahun 1966 BPU-PPN bubar PT. Madubaru memilih perusahaan swasta yang


kemudian PT. Madubaru menjadi perusahaan swasta dengan susunan direksi yang
dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai presiden direktur pada tahun 1984.

            Pada 4 maret 1984-24 Februari 2004 : diadakan kontrak management dengan PT.
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang kemudian satu bulan selanjutnya PT Madubaru
menjadi perusahaan mandiri

2.2.2 Visi Dan Misi Perusahaan

PG Madukismo adalah salah satu pabrik gula dan pabrik alkohol atau spirtus di
Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mengsukseskan program
pengadaan pangan Nasional, khususnya gula pasir. Sebagai Perusahaan padat karya
banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Visi :

PT Madu Baru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan
petani sebagai mitra sejati

Misi :

 Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi


permintaan masyarakat dan industri di Indonesia
 Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah
lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif memberikan
pelayanan yang prima kepada pelanggan serta mengutamakan kemitraan
dengan petani
 Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti\
 Menempatkan karyawan dan stackholder lainnya sebagai bagian
terpenting dalam proses penciptaan keunggulan produksi dan pencapaian
shareholder value

2.2.3 Struktur Organisasi PT. Madu Baru


Susunan pegurus saat ini sebagai berikut :

       1.       Komisaris Utama

      -  GKR Pembayun

       2.       Komisaris

      -  Drs. H. Sumargono Kusumohadiningrat

      -  Ir. H. Bambang Sumardiko

       3.       Direktur

      -  Ir. Rachmad Edi Cahyono, M.SI

     2.2.4  Kemajuan-Kemajuan PG. Madukismo Yogyakarta


         Desain awal 1.500 ton tebu perhari (tt)

         Tahun 1976 ditingkatkan lagi menjadi 2500 tth

         Tahun 1992 ditingkatkan lagi menjadi 3000 tth

         Tahun 2000 – sekarang berhasil mencapai hingga 3500 tth

2.2.5 Layanan di PT. Madukismo

Pabrik Gula dan Pabrik Alkohol / Spiritus “MADUKISMO” dengan bangga


membuka kesempatan bagi wisatawan untuk datang berkunjung mengamati Proses
Produksi Gula dan Proses Produksi Alkohol di PT MADUBARU
Tempat yang Aman Nyaman dan Bersih untuk Kegiatan Keluarga, Kantor ataupun yang
lainnya seperti :

 Pesta Pernikahan
 Kegiatan Bisnis
 Ulang Tahun
 Rapat Dll.

2.3 PT. Primarindo Asia Infrastructure


2.3.1 Riwayat Singkat Perseroan
PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1988
dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek
Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti
nama dari PT Bintang Kharisma Tbk  menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.   
Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis
sports/casual ke pasar lokal dan internasional.   
 
2.3.2 Kegiatan Usaha Perseroan
Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan
tujuan ekspor.  Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama
Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order.  Seiring dengan
terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar
dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”.  Sampai saat ini, penjualan sepatu
Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia.   
Selain memproduksi dan memasarkan sepatu TOMKINS, Perseroan juga menerima order
produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan
lain-lain.
 
2.3.3 Informasi Perseroan
Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa
Barat dengan alamat sebagai berikut:
 PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.
Kantor Pusat:
Pabrik:
Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A
Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230 Jl. Raya Ranca Bolang No. 98
Telepon             : +6221 3148331, 3913640 Gedebage – Bandung
Faksimili            : +6221 3148317 Jawa Barat
Email                : corsec@primarindo.com
Telepon             : +6222 7560555
Website             : www.primarindo.co.id;
Faksimili            : +6222 7562406
                         www.tomkins.id

2.4 Keraton Yogyakarta


Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa
bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas
sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk
istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan
dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata
air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton
Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang
sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti
Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti,
Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil
Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya
baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain,
Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku
adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi
menyelubungi Keraton Yogyakarta. Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia
UNESCO.

Arsitek kepala istana ini adalah Sultan Hamengkubuwana I, pendiri Kesultanan


Ngayogyakarta Hadiningrat. Keahliannya dalam bidang arsitektur dihargai oleh ilmuwan
berkebangsaan Belanda, Theodoor Gautier Thomas Pigeaud dan Lucien Adam yang
menganggapnya sebagai "arsitek" dari saudara Pakubuwono II Surakarta"[6]. Bangunan
pokok dan desain dasar tata ruang dari keraton berikut desain dasar landscape kota tua
Yogyakarta[7] diselesaikan antara tahun 1755-1756. Bangunan lain di tambahkan kemudian
oleh para Sultan Yogyakarta berikutnya. Bentuk istana yang tampak sekarang ini sebagian
besar merupakan hasil pemugaran dan restorasi yang dilakukan oleh Sultan Hamengku
Buwono VIII (bertahta tahun 1921-1939).

Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan


pemangku adat. Permukaan  atap joglo berupa trapesium. Atap tersebut ditopang oleh
tiang utama yang disebut dengan Soko Guru yang berada di tengah bangunan serta tiang-
tiang lainnya. Pada zaman dahulu Alun-Alun Lor  digunakan sebagai tempat
penyelenggaraan  acara dan upacara kerajaan yang melibatkan rakyat
banyak.  Diantaranya adalah upacara gerebeg serta sekaten. Bangsal Sri Manganti tempat
pertunjukkan tari dan seni karawitan gamelan di Keraton Yogyakarta. Alun-alun Lor adalah
lapangan berumput di bagian utara Keraton Yogyakarta. Di pinggir Alun-alun ditanami
deretan pohon beringin dan ditengah-tengahnya terdapat sepasang pohon beringin yang
diberi pagar.

2.4.1 Sejarah singkat


Pada tahun 1755 M Sultan Hamengkubuwono I membangun keraton. Tepat di
depan keraton tersebut terdapat 2 pohon beringin besar yang dimitoskan pohon beringin
laki-laki dan perempuan. Menurut catatan sejarah, pohon beringin sebelah barat berasal
dari kerajaan Majapahit dan yang timur dari kerajaan Padjajaran. Di sekeliling alun-alun
depan keraton juga terdapat 62 buah pohon beringin. Menurut mistosnya yang dituliskan
dalam sejarah jika dijumlahkan 62 beringin pada sekeliling alun-alun ditambah 2 pohon
beringin di tengah alun-alun menjadi 64 buah pohon beringin. Dengan itu pula dimaknai
sepanjang usia Nabi Muhammad SAW adalah 64 tahun.

Kemudian pada tahun 1758 Sri Sultan hamengkubuwono I membangun sebuah


pusat perdagangan untuk menunjang kelangsungan ekonomi masyarakat yogyakarta.
Pembangunan pusat ekonomi ini di lakukan pada sebuah lahan di utara keraton yang pada
waktu itu masih di tumbuhi pohon beringin. Sri Sultan Hamengkubuwono I akhirnya
membabat pohon beringin tersebut dengan harapan lahan yang ditumbuhi beringin itu
dapat mendatangkan kesejahteraan. Dan berdirilah sebuah pusat ekonomi pada waktu itu
dengan bentuk pasar tradisional. Hingga akhirnya pasar tersebut dinamakan “Beringharjo”
asal kata dari “Beringin (pohon beringin)” dan “Harjo (Bahasa jawa (Kesejahteraan)). Jadi
bila digabungkan dapat dimaknai sebagai pohon beringin yang awalnya ditumbangkan dan
diharapkan dapat mendatang-kan kesejahteraan rakyat dari sektor perdagangan. Hingga
sampai saat ini pasar itu masih eksis dan menjadi salah satu obyek wisata perbelanjaan di
yogyakarta.

2.4.2 Kompleks Keraton Yogyakarta


- Kompleks depan = Gladhag – Pangurakan, Alun – alun Lor, Mesjid Gedhe
Kasultanan.
- Kompleks inti = Kompleks Pagelaran, Siti Hinggir Ler, Kemandhungan Lor, Sri
Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul, Siti Hinggil Kidul.
- Kompleks belakang = Alun – alun Kidul, Plengkung Nirbaya.

2.4.3 Tata ruang


Dahulu bagian utama istana, dari utara keselatan, dimulai dari Gapura Gladhag di
utara sampai di Plengkung  Nirboyo di selatan. Bagian-bagian utama keraton Yogyakarta
dari utara ke selatan adalah: Gapura Gladag-Pangurakan; Kompleks Alun-alun Ler
(Lapangan Utara) dan Mesjid Gedhe (Masjid Raya Kerajaan); Kompleks Pagelaran,
Kompleks Siti Hinggil Ler, Kompleks Kamandhungan Ler; Kompleks Sri Manganti;
Kompleks Kedhaton; Kompleks Kamagangan; Kompleks Kamandhungan Kidul; Kompleks
Siti Hinggil Kidul (sekarang disebut Sasana Hinggil); serta Alun-alun Kidul (Lapangan
Selatan) dan Plengkung Nirbaya yang biasa disebut Plengkung Gadhing.

Bagian-bagian sebelah utara Kedhaton dengan sebelah selatannya boleh


dikatakan simetris. Sebagian besar bagunan di utara Kompleks Kedhaton menghadap
arah utara dan di sebelah selatan Kompleks Kedhaton menghadap ke selatan. Di daerah
Kedhaton sendiri bangunan kebanyakan menghadap timur atau barat. Namun demikian
ada bangunan yang menghadap ke arah yang lain.

Selain bagian-bagian utama yang berporos utara-selatan keraton juga memiliki


bagian yang lain. Bagian tersebut antara lain adalah Kompleks Pracimosono, Kompleks
Roto Wijayan, Kompleks Keraton Kilen, Kompleks Taman Sari, dan Kompleks Istana Putra
Mahkota (mula-mula Sawojajar kemudian di nDalem Mangkubumen). Di sekeliling Keraton
dan di dalamnya terdapat sistem pertahanan yang terdiri dari tembok/dinding Cepuri dan
Baluwerti. Di luar dinding tersebut ada beberapa bangunan yang terkait dengan keraton
antara lain Tugu Pal Putih, Gedhong Krapyak, nDalem Kepatihan (Istana Perdana
Menteri), dan Pasar Beringharjo.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas, kegiatan widya wisata ini dapat di simpulkan bahwa di
indonesia terutama di Yogyakarta banyak terdapat tempat wisata maupun industry
yang perlu kita jaga dan lestarikan. Semua wisata maupun industry yang kami
kunjungi sangat memuaskan. Disana tempatnya sangat bagus, banyak wahana-
wahana yang menarik dan mengasyikan baik untuk belajar maupun rekreasi.

3.2 Saran

 Diharapkan agenda program kunjungan industri ini tetap berjalan setiap


tahunnya.
 Tetaplah menjadikan kunjungan industri sebagai sarana siswa untuk
menambah pengetahuan, wawasan, dan pengelaman. Dan menjadikan
para siswa yang aktif dan kreatif
 Kunjungan industri hendaknya dilaksanakan dengan biaya yang
terjangkau oleh siswa
DAFTAR PUSTAKA

http://alwi14hernandes.blogspot.co.id/2014/05/laporan-kkl-pabrik-gula-
madukismo.html

https://anakesemka.blogspot.com

https://acamedia.co.id
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEKGIATAN
DOKUMENTASI DI PT.TOMKINS
DOKUMENTASI KEGIATAN

DI KERATON YOGYAKARTA
DOKUMENTASI KEGIATAN

DI PT.SRI REJEKI


DOKUMENTASI KEGIATAN

DI PT. MADU BARU / MADUKISMO

Anda mungkin juga menyukai