Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan topik Keanekaragaman Jenis Burung (Aves)

yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung (Aves). Alat dan bahan yang
digunakan pada praktikum ini yaitu teropong, bracket holder, alat tulis dan alat dokumentasi.
Adapun cara kerja pada praktikum ini yang pertama, menyiapkan alat dan bahan. Kedua, melakukan
pengamatan yang telah ditentukan dengan metode IPA count, line transek dan point count. Ketiga,
mengamati semua jenis aves yang didapatkan dengan waktu dari pukul 13.00-14.00 pada 1 titik
selama 20 menit. Keempat, menggambar sketsa aves dan mengamati morfologi yang ditemukan.
Kelima, mendata waktu perjumpaan, nama spesies dan jumlah individu. Keenam,
mendokumentasikan dan merekam suara aves secara langsung. Ketujuh mengukur parameter
lingkungan. Serta kedelapan, mencatat hasil pengamatan dalam tabel dan menghitung indeks
keanekaragaman dan menganalisis data.

Pada praktikum ini metode yang digunakan yaitu ada 3 terdiri dari metode IPA count, line transek,
dan point count. Dalam pengamatan aves dilakukan pada 27 titik lokasi pengamatan. Setiap lokasi
pengamatan dilakukan pada 3 titik pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara duduk diam
selama 20 menit tiap titik. Kemudian mengamati Aves ke berbagai arah dan mencatat morfologi dan
jumlah spesies yang ditemukan. Jika sudah melakukan pengamatan pada 1 titik, kemudian beralih ke
titik selanjutnya dengan berjalan sebanyak 100 langkah. Menurut Meidita et al., (2018) metode yang
digunakan pada pengamatan aves yang ditemukan adalah menggunakan metode survei dengan
menggunakan titik hitung (point count) seperti pada penelitian Hidayat et al., (2017), dimana point
count adalah metode yang dilakukan dengan tetap berada di lokasi yang telah ditentukan dan dalam
waktu tertentu, line transect dan IPA (index Ponctualle de’Abondance)

Dalam penelitian Mubarik et al., (2020), metode IPA yakni pengambilan data burung yang dilakukan
pada waktu dan tempat tertentu. Serta menurut Kamal et al., (2013) metode Line transect
digunakan untuk mengamati burung pada waktu perpindahan dari satu titik hitung ke titik hitung
berikutnya. Pengumpulan data dengan metode titik hitung dilakukan dengan cara menentukan titik
pengamatan untuk mengamati dan mencatat populasi burung. Pada satu titik hitung dilakukan
pencatatan burung selama 20 menit, dicatat setiap jenis burung yang dapat dilihat atau didengar
suaranya. Setelah waktu 20 menit tersebut selesai, pengamatan dilakukan pada tempat atau titik
pengamatan berikutnya dan melakukan hal yang sama, yaitu mencatat jenis dan jumlah burung yang
terlihat ataupun terdengar suaranya, demikian seterusnya untuk titik pengamatan selanjutnya.

Berdasarkan hasil pengamatan spesies burung didapatkan sebanyak 19 spesies aves yang
ditemukan. Spesies tersebut yaitu burung Bentet kelabu (Lanius schach), burung Cabe jawa
(Dicaeum trachileum), Prenjak sawah (Prinia inormata), Kapinis rumah (Apus nipalensis), burung
kuntul kecil (Egrata garzeta), burung Cekakak sungai (Todiramphus chloris), Cucak ketilang
(Pycnonotus aurigaster), Trinil semak (Tringa glareola), burung Madu sriganti (Nectarinia jugularis),
burung elang tikus (Elanus caeruleus), burung kuntul besar (Ardea alba), burung gereja erasia
(Passer montanus), Dara laut tengkuk hitam (Sterna sumatrana), Bubut alang-alang (Centropus
bengalensis), Kirik-kirik laut (Merops philippinus), Jalak kerbau (Acridotheres javanicus), Blekok
sawah (Ardeola speciosa), Bondol jawa (Lonchura leugastroides), dan burung merbah cerucuk
(Pycnonotus goiavier).

Berdasarkan hasil perhitungan indeks keanekaragaman, didapatkan keanekaragaman Aves di


wilayah sawah Tabanio tergolong sedang dengan hasil keanekaragaman (H’) yakni 1,33. Untuk hasil
keanekaragaman tertinggi yaitu pada spesies burung Kapinis rumah (Apus nipalensis) dengan nilai
kerapatan yaitu 18,35, kerapatan relatif yaitu 63,16, nilai frekuensi yaitu 0,90 dan nilai penting yaitu
92,98%. Kemudian, nilai keanekaragaman terendah yaitu terdapat pada spesies

Anda mungkin juga menyukai