de’Abondance)
Oleh :
Kelompok I
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Burung adalah salah satu kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia. Struktur vegetasi
merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi kekayaan spesies burung pada tingkat
lokal. Burung dijumpai hampir di setiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah
satu kekayaan satwa Indonesia. Jenisnya sangat beranekaragam dan masing-masing jenis
memiliki nilai keindahan tersendiri. Hidupnya memerlukan syarat-syarat tertentu yaitu
adanya kondisi habitat yang cocok dan aman dari segala macam gangguan (Hernowo, 1985).
Sebagai salah satu komponen ekosistem, burung mempunyai hubungan timbal balik dan
saling tergantung dengan lingkungannya. Atas dasar peran dan manfaat ini maka kehadiran
burung dalam suatu ekosistem perlu dipertahankan (Arumasari, 1989).
Struktur vegetasi merupakan salah satu faktor kunci yang mempengaruhi kekayaan spesies
burung pada tingkat lokal Hubungan yang sangat erat antara komunitas burung dengan indeks
keragaman habitat menunjukkan bahwa burung sangat tergantung pada keragaman kompleksitas
dari pohon, tiang dan semak). Ada perbedaan struktur komunitas burung pada daerah yang
mempunyai struktur vegetasi yang berbeda ataupun antara vegetasi alami dengan yang terganggu
(Paeman, 2002).
Pada praktikum ini dilakukan pengambilan data tentang keaneragaman jenis burung di
Universitas Lampung pada vegetasi di sekitar Gedung Fakultas Teknik. Pengambilan data
burung tersebut dilakukan dengan metode IPA (Index Ponctualle de’Abondance). Metoda
IPA dimaksudkan untuk mencatat populasi hewan dan biasanya dipergunakan untuk burung
secara semi kuantitatif. Cara kerjanya diawali dengan menentukan tempat-tempat untuk
mencatat populasi hewan secara acak di masing-masing habitat yang ada. Tempat yang
dipilih ini merupakan nomor-nomor IPA yang menjadi titik-titik pengamatan di areal
pengamatan. Dari data itu dapat dianalisis nilai frekuensi, dominasi dan index diversitas
hewan pada masing-masing habitat serta bias pula dianalisis nilai kesamaan (similarity index)
komunitas hewan tertentu antara suatu habitat dengan habitat yang lain.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui kelimpahan, dominansi dan mengetahui
berbagai index keanekaragaman jenis di sekitar Gedung Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
Peralatan dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain Panduan Praktikum
Analisis Keanekaragaman Flora dan Fauna, tali rapia, alat tulis, tally sheet, dan jam digital.
C. Cara kerja
Metode yang digunakan ialah metode kombinasi titik hitung atau IPA (Index Ponctualle
de’Abondance) dengan langkah kerja sebagai berikut :
1. Menentukan 5 titik sebagai stasiun pengamatan;
2. Jarak setiap stasiun pengamatan ialah 100 meter. Jadi jarak dari stasiun awal ke stasiun
pengamatan terakhir sejauh 400 meter;
100 m
400 meter
3. Pengamatan dilakukan mulai pukul 07.30 s.d. 09.00 WIB;
4. Waktu pengamatan di setiap stasiun adalah 15 menit;
- Mencatat dan membuat sketsa jenis burung yang terlihat maupun yang terdengar,
- Mencatat jumlah individu per spesies pada setiap stasiun pengamatan,
- Membuat pengamatan.
5. Menganalisis data ;
6. Pembuatan laporan akhir.
III. HASIL PENGAMATAN
Paeman, PB. 2002. The Scale of Community Structure: Habitat Varition and Avian Guilds in The
Tropical Forest. Ecological Monographs 72: 19-39.
1. Seriti
2. Kutilang
3. Prenjak
4. Cicit / Burung Madu (Anthereptes malacensis)
0 komentar:
Poskan Komentar