Anda di halaman 1dari 7

KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAPANGAN SEPAK

BOLA UNIVERSITAS LAMPUNG


(SPECIES DIVERSITY OF BIRD TYPES IN THE FIELD OF BATTLES
UNIVERSITY LAMPUNG)

Nyimas Dita Maharani

Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Jl.siomantgri brojonegoro no. 1 bandar lampung, Telp.+6285658666097
E-mail: nyimas.dita19@gmail.com

ABSTRAK
The diversity of bird species found in a region indicates how things are in the region.
One of them in Lampung University Ball Field is one place that has a diversity of different bird
species. Diversity is a peculiar characteristic of a community associated with species or
species richness, and species species as community builders. Practicum aims to know the
index of diversity, fairness index and wealth index. The method used in this research is point
count method for bird observation. Birds with species diversity index (H ') of the Bird (Passer
montanus) of 0.33, the index of diversity of species of swallow birds (Collocalia linchi) of 0.31,
river birds (Todramphus chololaris) is 0, 16 and java bondol (Lonchura leucogastroides) that
is equal to 0.29. Equivalent index value has a value above 0.75 and the value of species
richness index that is all have a value of 0.76
KEYWORDS.
Evenness, Wealth, Diversity

INTISARI
Keanekaragaman jenis burung yang ditemukan dalam suatu kawasan
mengindikasikan bagaimana keadaan di kawasan tersebut. Salah satunya di
Lapangan Bola Universitas Lampung merupakan salah satu tempat yang memiliki
keanekaragaman jenis burung yang berbeda. Keanekaragaman merupakan sifat
yang khas dari komunitas yang berhubungan dengan jumlah jenis atau kekayaan
jenis, dan kelim-pahan jenis sebagai penyusun komunitas. Praktikum bertujuan
untuk mengetahui indeks keanekaragaman, indeks kemerataan dan indeks
kekayaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode point count
untuk pengamatan burung. Burung-burung dengan indeks keanekaragaman jenis
(H) Burung Gereja (Passer montanus) yaitu sebesar 0,33, indeks keanekaragaman
spesies burung walet linci (Collocalia linchi) yaitu sebesar 0,31, burung cekakak
sungai (Todramphus chololaris) yaitu sebesar 0,16 dan burung bondol jawa
(Lonchura leucogastroides) yaitu sebesar 0,29. Nilai indeks kesamarataan
seluruhnya memiliki nilai diatas 0,75 dan nilai indeks kekayaan spesies yaitu
seluruhnya memiliki nilai 0,76.
KATA KUNCI.
Kemerataan, Kekayaan, Keanekaragaman
PENDAHULUAN

Indonesia memiliki kekayaan jenis burung yang tinggi, menduduki peringkat


keempat negara-negara kaya akan jenis burung setelah Kolumbia, Zaire dan Brazil.
Terdapat 1.539 spesies burung yang di jumpai di Indonesia (17% dari jumlah seluruh spesies
burung di dunia), 381 spesies diantaranya merupakan spesies endemik Indonesia
(Sujatnika, Jepson, Soeharto, Crosby, dan Mardiastuti, 1995).

Keanekaragaman merupakan sifat yang khas dari komunitas yang berhubungan


dengan jumlah jenis atau kekayaan jenis, dan kelim-pahan jenis sebagai penyusun
komunitas. Keanekaragaman jenis (species diversity) merupakan kajian yang paling
mendasar dalam ekologi (Magurran, 1988). Keanekaragaman jenis tidak hannya kekayaan
atau banyaknya jenis, tetapi juga kemerataan jenis (evenness) dari kelimpahan individu
setiap jenis. Keanakaragaman dapat dibedakan menjadi 3 ukuran yaitu meliputi kekayaan
jenis (richness), keanekaragaman (diversity) dan kemerataan (evenness). Salah satu fauna
yang dapat diukur keanekaragaman jenisnya adalah burung. Burung merupakan satwa liar
yang bisa ditemukan di berbagai tipe ekosis-tem. Tingkat penyebaran yang merata menja-
dikan burung sebagai sumber kekayaan hayati yang berperan dalam ekosistem dan peka
terhadap perubahan lingkungan (Hadinoto et al., 2012).

Setiap jenis burung pada dasarnya memiliki potensi habitat yang berbeda-beda,
suatu habitat yang digemari oleh suatu jenis burung belum tentu sesuai untuk jenis burung
yang lain (Sujatnika dkk, 1995). Penelitian tentang burung merupakan hal yang sangat
penting karena burung bersifat dinamis dan mampu menjadi indikator perubahan
lingkungan yang terjadi pada daerah tersebut (Bibby, Neil, dan David, 2004). Kondisi
ekosistem alami yang terus mengalami tekanan menyebabkan perlu dilakukan upaya-
upaya konservasi (Holmes dan Rombang, 2001).

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, praktikum ini dilakukan untuk
mengetahui keanekaragaman jenis burung di Lapangan Bola Universitas Lampung.
Keanekaragaman jenis burung di Lapangan Bola Universitas Lampung dapat dijadikan
sebagai informasi untuk penelitian yang berkelanjutan.
BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Praktikum ini dilaksanakan di Lapangan Bola Universitas Lampung pada tanggal


08 September 2017.

B. Bahan dan Alat Praktikum

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah adalah berbagai jenis burung yang
ditemukan dan vegetasi yang dimanfaatkan oleh burung. Sedangkan alat yang digunakan
adalah ATK , tally sheet dan Lapangan Bola Universitas Lampung.

C. Metode Praktikum

Praktikum ini dilakukan pada tanggal 8 September 2017 berlokasi di lapangan bola
dengan menggunakan metode titik hitung/ metode poin count method. Sedangkan
analisisnya menggunakan parameter yaitu indek Shannon-Wienner untuk mengukur
tingkat keragaman, kekayaan dan kemerataan. Pelaksanaan dilakukan dengan diam pada
titik yang telah ditentukan kemudian mencatat perjumpaan terhadap bburung. Parameter
yang diukur yaitu jenis dan jumlah. Pengamatan menggunakan empat titik hitung/stasiun
pengamatan. Seluruh titik hitung tersebut berada dalam jalur transek dengan panjang
400m dengan sejauh mata memandang pada radius 50 m dan 10 menit untuk pengamatan
di setiap titik.

D. Analisis Data

1. Analisis Keanekaragaman Burung


Kekayaan spesies dihitung berdasarkan ukuran sampel dengan menggunakan
Indeks Margalef (Odum, 1993 dalam Indriyanto, 2006) yang rumusnya sebagai berikut :
R = S-1/ln N
Keterangan :
R= Indeks kekayaan spesies
S= Jumlah spesies yang diamati
N= Jumlah seluruh spesies yang teramati

Keanekaragaman spesies dihitung dengan menggunakan indeks Shannon-Wienner


(Krebs, 1989 dalam Santosa dkk, 2008), dengan rumus sebagai berikut:
H= - Pi ln(Pi), dimana Pi = (ni/N)
Keterangan :
H = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
ni = Jumlah individu spesies ke-i

Indeks kesamarataan digunakan untuk mengetahui kemerataan setiap spesies


dalam setiap komunitas yang dijumpai, dihitung dengan menggunakan rumus :
J = H/ H max atau J = -Pi ln (Pi)/ ln(S)
Keterangan :
J = Indeks kesamarataan
S = Jumlah spesies

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan di Lapangan Sepakbola


Universitas Lampung, Jenis burung di Lapangan Bola Universitas Lampung. Sedikitnya
dapat dijumpai sebanyak 53 spesies yang tercakup dalam 4 famili dan dapat dilihat pada
Tabel 1. Famili Apodidae merupakan famili terbesar yang ditemukan di lokasi penelitian,
dimana famili tersebut yaitu Burung burung walet linci (Collocalia linchi) memiliki
kelimpahan individu tertinggi di wilayah ini, sebanyak 31 individu. Burung cekakak sungai
(Todramphus chololaris) merupakan jenis burung yang memiliki kelimpahan terendah,
hanya 3 individu.

Tabel 1.
Table.1. Species of birds that are inventoried in Field Ball University of Lampung

No Waktu Nama Burung Nma Ilmiah Famili Jumlah


1 08.40 Burung Gereja Passer montanus Passeridae 5
08.41 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 1
08.41 Burung Cekakak Sungai Todramphus chololaris Alcedinidae 1
08.42 Burung Bondol Jawa Lonchura leucogastroides Estrildidae 2
08.42 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 3
08.43 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 1
08.44 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 11
2 08.53 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 1
08.53 Burung Bondol Jawa Lonchura leucogastroides Estrildidae 3
08.54 Burung Gereja Passer montanus Passeridae 2
08.54 Burung Bondol Jawa Lonchura leucogastroides Estrildidae 1
08.55 Burung Gereja Passer montanus Passeridae 1
08.55 Burung Bondol Jawa Lonchura leucogastroides Estrildidae 2
3 09.05 Burung Gereja Passer montanus Passeridae 1
09.05 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 2
09.06 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 2
09.13 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 4
4 09.17 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 4
09.17 Burung Cekakak Sungai Todramphus chololaris Alcedinidae 1
09.18 Burung Gereja Passer montanus Passeridae 2
09.20 Burung Walet Linci Collocalia linchi Apodidae 2
09.22 Burung Cekakak Sungai Todramphus chololaris Alcedinidae 1

Keanekaragaman jenis yang ada pada aboreum ini terdapat empat jenis burung
yang berbeda diantarannya Burung gereja (Passer montanus) berjumlah 11, Walet linchi
(Collocalia linchi) berjumlah 31, Cekakak-sungai (Todramphus chololaris) berjumlah 3 dan
Burung bondol jawa (Lonchura leucogastroides) berjumlah 8 satwa, agar lebih jelas dapat
dilihat pada Gambar 1 mengenai grafik jumlah burung setiap speses di Lapangan Bola
Universitas Lampung.

35
30
jumlah spesies

25
20
15
10
5
0
Burung Gereja Burung walet Burung cekakak Burung bondol
linci sungai jawa
nama spesies burung

Diagram 1.
Figure 1. Graph differences in the number of individuals in the field of university ball lampung

Tabulasi hasil perhitungan indeks keanekaragaman spesies burung di Lapangan


Bola Universitas Lampung dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil praktikum
diketahui indeks keanekaragaman spesies Burung Gereja (Passer montanus) yaitu sebesar

0,33, indeks keanekaragaman spesies burung walet linci (Collocalia linchi) yaitu sebesar

0,31, indeks keanekaragaman spesies burung cekakak sungai (Todramphus chololaris)

yaitu sebesar 0,16 dan indeks keanekaragaman spesies burung bondol jawa (Lonchura

leucogastroides) yaitu sebesar 0,29. Nilai indeks kesamarataan di Lapangan Bola


Universitas Lampung dapat dilihat pada Tabel 2, seluruhnya memiliki nilai diatas 0,75 dan
nilai indeks kekayaan spesies yaitu seluruhnya memiliki nilai 0,76.
Table.2. The Bird Diversity Index at Lampung University's soccer field

No Spesies Jumlah Pi ln Pi H' R E


1 Burung Gereja 11 0,21 -1,57 -0,33 0,76 0,78
2 Burung walet linci 31 0,58 -0,54 -0,31 0,76 0,78
3 Burung cekakak sungai 3 0,06 -2,87 -0,16 0,76 0,78
4 Burung bondol jawa 8 0,15 -1,89 -0,29 0,76 0,78

Jumlah 53 1,00 1,09

Untuk lebih jelas mengenai pembagian indeks keanekaragaman jenis burung di Lapanagan
Bola Universitas Lampung telah disajikan pada gambar 2.

Indeks Keanekaragaman

27% 30% Burung Gereja


Burung walet linci
Burung cekakak sungai

15% Burung bondol jawa

28%

Figure 2. an index of bird diversity of each species

KESIMPULAN

Kesimpulan yang di dapat pada praktikum ini adalah niliai indeks keanekaragaman
pada point count burung gereja 0,33, burung walet linci 0,31, burung cekakak sungai 0,16
dan burung bondol jawa 0,29. Dengan nilai kekayaaan 0,76 dan indeks kesamarataan yaitu
0,78. Dengan jumlah individu burung gereja 11, burung walet linci 31, burung cekakak
sungai 3 dan burung bondol jawa 8.

UCAPAN TERIMAKASIH

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam, berkat rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Sholawat serta
salam selalu tercurah kepada tauladan sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW, beserta
para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam sunnahnya
hingga akhir jaman. Melalui kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Hj. Bainah Sari Dewi, S.Hut., M.P. selaku dosen PJ mata kuliah Inventarisasi Flora
dan Fauna, yang telah bersedia membimbing selama praktikum berlangsung.
2. Dian Iswandaru, S.Hut., M.Sc. selaku dosen mata kuliah Inventarisasi Flora dan Fauna,
yang telah mendampingi dan memberi arahan selama berjalannya praktikum.
3. Angkatan 15 Konservasi yang telah bekerja sama melakukan praktikum pengamatan
burung menggunakan metode Point Count.

DAFTAR PUSTAKA

Hadinoto, Mulyadi, A., & Siregar, I. S. (2012). Keanekaragaman jenis burung di Hutan Kota
Pekanbaru. Jurnal Ilmu Lingkung-an, 6(1), 25-42.

Krebs, J.R. and N.B.Davies.1989. Behavioural ecology: an evolutionary approach. 3rd ed.
Blackwell Scientific Publications, London.

Magurran, A. E. (1988). Ecological diversity and its measurement. London: Croom Helm
Limited.

Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga . Gajah mada University Press.
Jogjakarta. H. 134-162.

Santosa, Y. 2008. Studi Keanekaragaman Mamalia Pada Beberapa Tipe Habitat di Stasiun
Penelitian Pondok Ambung, Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah.
Media Konservasi Vol. 13, No. 3 Desember 2008 : 1-7. Bogor

Sujatnika, P. Jepson., T.R. soehartono., M. Crosby., dan A. Mardiastuti. 1995. Melestarikan


Keanekaragaman Hayati Indonesia : Pendekatan Burung Endemik (Conserving
Indonesia Biodiversity: The Bird Area Approach). PHPA & Bird Life International
Program-Indonesia Programme. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai