Inventarisasi jenis burung yaitu proses untuk mengetahui jenis burung apa saja yang terdapat di lokasi
penelitian. Pengamatan dilakukan dengan menjelajahi seluruh lokasi yang diteliti dengan harapan dapat
menemukan sebanyak mungkin jenis burung. Pengamat melakukan upaya maksimal dalam menemukan
jenis-jenis burung pada saat pengamatan. Kegiatan ini seringkali disebut juga kegiatan sensus burung.
• Prinsip: diam di satu titik kemudian mencatat setiap jenis burung yang terdeteksi pada radius
tertentu dan dalam durasi waktu yang ditentukan
• Tipe lokasi yang cocok yaitu tipe habitat yang tertutup, seperti hutan alam
• Cara-cara:
2. Tentukan jumlah dan letak titik hitung di lokasi penelitian (umumnya luas sampel adalah 20% dari
luas wilayah penelitian)
Metode Transek
• Prinsip: pengamat berjalan terus dengan kecepatan konstan dan mencatat semua perjumpaan
dengan burung di kedua sisi transek (masuk ke wilayah transek sabuk).
• Tipe lokasi yang cocok yaitu tipe habitat yang lebih terbuka seperti di taman kota, lahan
perkebunan, kampus pendidikan.
• Cara-cara:
berjalan kaki sepanjang jalur pusat transek dengan kecepatan kurang lebih 1 km/jam.
Panjang dan lebar transek disesuaikan dengan luasan wilayah yang akan diteliti. Biasanya 20% dari luas
wilayah.
Burung yang ditemukan di dalam lokasi sampling dicatat jenis dan jumlah individunya.
Untuk setiap individu burung yang ketika terlihat sedang melakukan pergerakan, interval jarak yang
dicatat adalah saat pertama kali individu terlihat.
Burung merupakan kelas satwa yang sangat mudah kita temukan. Beberapa jenis burung bahkan hidup
di sekitar kita. Beberapa literatur menyebutkan burung merupakan kelompok satwa yang mampu hidup
pada berbagai kondisi lingkungan. Dari mulai kutub es sampai gurun pasir, dari lautan sampai puncak
gunung, dari hutan belantara sampai perkotaan, burung mampu hidup.
Secara umum burung memiliki ciri-ciri yaitu: memiliki bulu sebagai penutup tubuhnya, alat gerak tubuh
bagian depan berupa sayap, mulut berbentuk paruh, memiliki pundi-pundi udara, homokiotherm,
bagian akhir sistem pencernaan menyatu dengan bagian tubuh untuk reproduksi dalam bentuk kloaka.
Seringkali, bagian-bagian tubuh burung memiliki bentuk yang unik. Seperti pola warna pada bulu yang
beragam, berbeda setiap jenisnya. Bentuk paruh, bentuk kaki, merupakan bagian-bagian tubuh yang
seringkali memiliki bentuk yang unik.
Pengamatan burung, dengan istilah bahasa inggris birdwatching, merupakan suatu kegiatan
memperhatikan suatu jenis burung yang dilakukan di alam. Siapa pun bisa melakukan kegiatan ini. Bisa
dilakukan dengan menyengajakan diri maupun hanya kebetulan semata.
Pengamatan burung dilakukan dengan berbagai alasan. Alasan tersebut yaitu, burung bisa
dijadikan objek penelitian ilmiah dan burung memiliki nilai ekologis. Dengan hanya mengetahui jenis-
jenis burung di suatu lokasi tertentu dan membuat tabulasi datanya kita dapat menentukan kualitas
suatu habitat. Selain dua hal tersebut, pengamatan burung merupakan kegiatan yang dapat
memberikan berbagai inspirasi sekaligus berupa hiburan dari kesibukan dan kepenatan rutinitas sehari-
hari.
Pengamatan burung bisa dilakukan di berbagai tempat, selama jenis burung bisa hidup di tempat
tersebut. Kita bisa melakukan pengamatan di sekolah, kebun, taman, rumah, sawah, kota, hutan, danau,
pantai, dan sebagainya. Bahkan, di tempat yang kotor sekalipun seperti tempat sampah kita bisa
melakukan pengamatan burung.
Kegiatan pengamatan burung salah satu tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi jenis burung yang
diamati. Pengamat harus memperhatikan ciri-ciri morfologis burung dan juga perilaku yang dilakukannya
untuk dapat mengidentifikasi jenis.
- Suara: Setiap jenis burung memiliki ciri khas tersendiri pada suaranya
1. jalan mengendap-endap
5. tidak melepaskan binokuler sampai deskripsi jenis burung dapat tergambarkan ketika melakukan
identifikasi