Anda di halaman 1dari 10

Karakteristik Burung Liar

Anggota Kelompok:
Afifah Putri Kinanti
Anisa Fauziah
Den Sissye R. S
Fitri Latifah I
Herlangga
Isma Husni Afifah
Pendahuluan

Indonesia memiliki 13 spesies burung rangkong. Spesies tersebut


tersebar di lima pulau besar, yaitu di Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan Irian Jaya. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di
Indonesia merupakan satwa yang dilindungi melalui Undang-undang
No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang
Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. (Sukmantoro, et al, 2007).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keberadaan
burung rangkong serta mengidentifikasi morfologinya, mengetahui
ketersediaan pohon pakan dan potensi pohon sarang serta ancaman
yang dihadapi burung tersebut di Gunung Betung Tahura WAR.
Alat dan Metode

Alat: 6. Hagameter
1. Teropong binokuler 7. Petameter
2. Camera digital 8. Tally sheet
3. Jam tangan 9. Alat tulis kantor
4. Buku panduan lapangan 10. GPS
5. Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan 11. Peta wilayah

Metode:
Pengumpulan data keberadaan jenis rangkong dilakukan dengan
menggunakan metode area terkonsentrasi yang ditentukan dengan observasi lapang
dan informasi dari masyarakat mengenai lokasi yang sering di temukan burung
rangkong. Data yang diambil yaitu nama jenis rangkong, waktu perjumpaan, jumlah
individu, jenis perjumpaan (visual/audio) dan lokasi perjumpaan. Pengumpulan data
untuk potensi pohon sarang dan ketersedian pohon pakan dilakukan dengan
menggunakan metode Rapid assessment di sekitar daerah pengamatan.
Hasil dan Pembahasan
A. Lokasi Keberadaan Burung Rangkong

Titik pengamatan 1 pada koordinat S 5⁰ 25’ 26,3” E 105⁰ 09’ 31,8” di ketinggian 1036 mdpl
Titik pengamatan 2 pada koordinat S 5⁰ 25’ 32,5” E 105⁰ 09’ 27,8” di ketinggian 1067 mdpl
Titik pengamatan 3 pada koordinat S 5⁰ 25’ 39,5” E 105⁰ 09’ 21,2” di ketinggian 1171 mdpl

B. Keberadaan Burung Rangkong


C. Potensi Pohon Sarang dan Ketersediaan Pohon Pakan Burung Rangkong
D. Ancaman terhadap burung Rangkong dan habitatnya
Ancaman terhadap burung rangkong di Gunung Betung terjadi secara tidak langsung
terhadap burung rangkong. Akan tetapi, ancaman tersebut terjadi pada habitat burung
rangkong dengan banyaknya aktivitas manusia seperti perusakan hutan meliputi kegiatan
pencarian kayu bakar, pengambilan rebung bambu, camping dan perburuan liar seperti babi
hutan, primata dan burung-burung kecil. Ancaman juga terjadi dengan adanya perluasan
tanaman perkebunan seperti kopi, kakao dan karet. Hal tersebut dapat merusak kestabilan
ekosistem yang ada di dalam hutan dan menjadi ancaman bagi keberadaan burung rangkong
di Gunung Betung karena kondisi habitat yang terganggu.

E. Ciri-Ciri burung Rangkong


1. Ukuran tubuh, panjang total antara 381 sampai 1600 mm.
2. Memiliki paruh yang sangat besar dan kokoh tetapi ringan disebut dengan hornbill
berwarna putih kemerahan atau kekuningan melengkung dan beberapa diantaranya mirip
cula
3. Bulunya berwarna coklat, hitam, putih, atau hitam dan putih pada punggung, sayap, dan
tubuhnya. Sedangkan pada bagian paha warna bulunya tampak putih.
4. Kulit dan bulu di sekitar tenggorokan berwarna terang, sayapnya kuat, ekornya panjang,
kakinya pendek, jari-jari kaki besar, dan sindaktil
5. Bagian iris matanya berwarna putih sampai biru pada betina dan berwarna merah pada
jantan
6. Ekor berwarna putih mencolok dengan garis hitam lebar melintang sedangkan di
bagian kaki berwarna abu kehijauan
7. Setia pada satu pasangan
8. Selain memakan buah-buahan, burung ini juga sering memakan serangga, reptil kecil,
hewan pengerat, dan burung kecil lainnya
9. Perilaku betina : bersarang dalam lubang pohon besar dan bertelur didalamnya,
sedangkan sang jantan mencari makan dan memberikan kepada betina yang sedang
menjaga telur dan sarang.
10. Radius terbang burung Rangkong 100km²
11. Berperan sebagai penebar benih sehingga dijuluki sebagai petani hutan
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Ordo : Coraciiformes
Famili : Bucerotidae
Genus : Buceros
Species : Buceros rhinoceros
Kesimpulan

1. Burung rangkong ditemukan pada koordinat S 5⁰ 25’ 26,3” E 105⁰ 09’ 31,8”
ketinggian 1036 mdpl, S 5⁰ 25’ 32,5” E 105⁰ 09’ 27,8” ketinggian 1067 mdpl
dan S 5⁰ 25’ 39,5” E 105⁰ 09’ 21,2” ketinggian 1171 mdpl.
2. Ukuran tubuh besar, memiliki hornbill melengkung, kakinya pendek, jari-
jari kaki besar, dan sindaktil.
3. Total potensi pohon pakan di Tahura WAR adalah sebanyak 7 buah.
4. Total potensi pohon sarang di Tahura WAR adalah sebanyak 5 buah.

Anda mungkin juga menyukai