Anggota Kelompok:
Afifah Putri Kinanti
Anisa Fauziah
Den Sissye R. S
Fitri Latifah I
Herlangga
Isma Husni Afifah
Pendahuluan
Alat: 6. Hagameter
1. Teropong binokuler 7. Petameter
2. Camera digital 8. Tally sheet
3. Jam tangan 9. Alat tulis kantor
4. Buku panduan lapangan 10. GPS
5. Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan 11. Peta wilayah
Metode:
Pengumpulan data keberadaan jenis rangkong dilakukan dengan
menggunakan metode area terkonsentrasi yang ditentukan dengan observasi lapang
dan informasi dari masyarakat mengenai lokasi yang sering di temukan burung
rangkong. Data yang diambil yaitu nama jenis rangkong, waktu perjumpaan, jumlah
individu, jenis perjumpaan (visual/audio) dan lokasi perjumpaan. Pengumpulan data
untuk potensi pohon sarang dan ketersedian pohon pakan dilakukan dengan
menggunakan metode Rapid assessment di sekitar daerah pengamatan.
Hasil dan Pembahasan
A. Lokasi Keberadaan Burung Rangkong
Titik pengamatan 1 pada koordinat S 5⁰ 25’ 26,3” E 105⁰ 09’ 31,8” di ketinggian 1036 mdpl
Titik pengamatan 2 pada koordinat S 5⁰ 25’ 32,5” E 105⁰ 09’ 27,8” di ketinggian 1067 mdpl
Titik pengamatan 3 pada koordinat S 5⁰ 25’ 39,5” E 105⁰ 09’ 21,2” di ketinggian 1171 mdpl
1. Burung rangkong ditemukan pada koordinat S 5⁰ 25’ 26,3” E 105⁰ 09’ 31,8”
ketinggian 1036 mdpl, S 5⁰ 25’ 32,5” E 105⁰ 09’ 27,8” ketinggian 1067 mdpl
dan S 5⁰ 25’ 39,5” E 105⁰ 09’ 21,2” ketinggian 1171 mdpl.
2. Ukuran tubuh besar, memiliki hornbill melengkung, kakinya pendek, jari-
jari kaki besar, dan sindaktil.
3. Total potensi pohon pakan di Tahura WAR adalah sebanyak 7 buah.
4. Total potensi pohon sarang di Tahura WAR adalah sebanyak 5 buah.