Anda di halaman 1dari 12

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MANFAAT HUTAN

KOTA DALAM MENGURANGI BAHAYA HUJAN ASAM


Tubagus Muhammad Daffa Ramadhan (E3401201016), Rafihanif Dimas
Aprianza (E3401201023), Hafiz Syah Kautsar Rais (E3401201054), Indira
Ramayanda (E3401201086), Nanda Faradilla Putri Fahira (E3401201107), Ria
Risyanti (E3401201135)
Kelompok 9
*Mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata
Tbgs12daffa@apps.ipb.ac.id

ABSTRAK

Pertumbuhan penduduk menjadi salah satu faktor dalam menurunnya


kualitas lingkungan di wilayah perkotaan. Keberadaan hutan kota berperan sebagai
penyokong ekologi dalam kehidupan di wilayah perkotaan. Hutan Kota dapat
berfungsi sebagai paru-paru kota, ruang hidup satwa, perlindungan tanah dari erosi,
penyubur tanah, tempat pelestarian plasma nutfah dan bioindikator, serta
memberikan kenyamanan dan keindahan sehingga dapat dijadikan tempat rekreasi.
Persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan hutan kota menjadi faktor penting
keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan kota. Penelitian ini bertujuan
mengetahui persepsi responden terhadap manfaat hutan kota dalam mengurangi
bahaya hujan asam. Penelitian dilakukan pada tanggal 22 Februari - 1 Maret
menggunakan metode pengumpulan data melalui kuesioner. Hasil kuesioner
menunjukkan bahwa responden memiliki pemahaman yang baik dan persepsi yang
sangat baik mengenai manfaat hutan kota dalam mengurangi bahaya hujan asam.
Persentase rata-rata dari seluruh pertanyaan dari aspek pengetahuan dan aspek
persepsi sebesar 76,33% dan 88,19% yang berada pada kategori baik dan sangat
baik.
Kata kunci: hutan kota, pengetahuan, persepsi

ABSTRACT

Population growth is one of the factors in the decline in environmental


quality in urban areas. The existence of urban forests plays a role as a supporter of
ecology in life in urban areas. Urban forests can function as the city's lungs, living
space for animals, soil protection from erosion, soil fertilizer, a place for preserving
germplasm and bioindicators, and providing comfort and beauty to be used as a
recreation area. Community perceptions of urban forest utilization are critical in
community involvement in urban forest management. This study aims to determine
respondents' perceptions of the benefits of urban forests in reducing the dangers of
acid rain. The research was conducted on 22 February - 1 March using a data
collection method through a questionnaire. The questionnaire results show that
respondents have a good understanding and perception of the benefits of urban
forests in reducing the dangers of acid rain. The average percentage of all questions
from the knowledge and perception aspects was 76.33% and 88.19%, which were
in the sound and outstanding categories.
Keywords: knowledge, perception, urban forest

1
PENDAHULUAN

Meningkatnya pertumbuhan penduduk dalam suatau kawasan kota menjadi


faktor menurunnnya kualitas lingkungan yang ada didaerah tersebut. Hubungan
antara penigkatan populasi dengan kulaitas lingkungan ditandai dengan semakin
sempitnya wilayah resapan air atau kawasan bervegetasi. Kawasan bervegatsi
seharusnya sudah menjadi perhatian masyarakat umum karena manfaat yang
diberikan dan perannya.
Hutan kota merupakan hamparan lahan yang menjadi tempat bertumbuhnya
pohon-pohon yang kompak dan rapat didalam wilayah perkotaan baik tanah negara
maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang
berwenang (PeraturanPresiden 2002). Hutan kota memiliki peran dan manfaat
dalam kehidupan perkotaan sebagai penyokong ekologi. Menurut Nuralaili 2014
Hutan Kota dapat berfungsi sebagai paru-paru kota,ruang hidup satwa,
perlindungan tanah dari erosi, tempat pelestarian plasma nutfah dan bioindikator,
menyuburkan tanah dan dapat memberikan kenyamanan dan keindahan sehingga
dapat dijadikan tempat rekreasi.
Jika suatu wilayah tidak memiliki wilayah yang dapat medukung ekologi
perkotaan maka akan terjadi penurunan kualitas lingkungan. Cara memperbaiki dan
mengelola ekosistem diperkotaan salah satunya dengan melakukan penetapan
alokasi RTH. Menurut UU no 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pemerintah
Daerah dalam satu wilayah kota wajib memiliki ruang terbuka hijau sebanyak 30%
dari total luas wilayah, terdiri atas 20% wilayah terbuka hijau milik pemerintah dan
10% RTH privat.
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan kota dapat menunjukkan
bahwa pengelolaan hutan kota yang ada dikawasan tersebut sudah berjalan. Selain
keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan Hutan Kota, persepsi masyarakat
terhadap pemanfaatan hutan kota menjadi faktor penting yang dapat
mengindikasikan tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya hutan kota.
Penelitian dengan melakukan observasi lapang bertujuan untuk dapat memberikan
gambaran dalam pengetahuan dan persepsi masyarakat terkait manfaat hutan kota
terhadap pengurangan bahaya hujan asam.

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Praktikum


Pengambilan data persepsi masyarakat dilakukan pada tanggal 22 Februari
- 1 Maret 2023 yang dilaksanakan secara Hybrid (Online dan Offline).

B. Metode
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan kuesioner Google Form yang bersifat close ended questions dan
pengolahan data menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).

C. Analisis Data
1. Uji Coba Kuesioner
Uji coba dilakukan dengan menggunakan kuesioner Google Form kepada
30 responden yang diambil di luar sampel, kemudian melakukan uji validitas dan

2
uji reliabilitas serta analisis Tingkat Capaian Responden (TCR). Uji validitas
digunakan untuk menguji ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur sesuatu yang
seharusnya diukur dengan metode berikut,
Pada selang kepercayaan 95% dan sig. (2-tailed) < 0,05, maka
- Jika r hitung > r tabel (instrumen valid)
- Jika r hitung < r tabel (instrumen tidak valid)

Uji reliabilitas dapat disebut sebagai ketetapan dari sebuah metode atau
hasil penelitian (Budiastuti dan Bandur 2018). Adapun klasifikasi reliabilitas
seperti tabel (1) berikut,

Tabel 1 Klasifikasi reliabilitas


No Nilai Reliabilitas Keterangan

1 0,80 < r < 1,00 Derajat Reliabilitas


Sangat Tinggi

2 0,60 < r < 0,08 Derajat Reliabilitas


Tinggi

3 0,40 < r < 0,60 Derajat Reliabilitas


Cukup

4 0,20 < r < 0.40 Derajat Reliabilitas


Rendah

5 0,00 < r < 0.02 Derajat Reliabilitas


Sangat Rendah

Tingkat capaian responden dikategorikan dalam lima tingkatan persepsi


yang berfungsi untuk menggambarkan pemahaman responden terhadap pertanyaan
yang diajukan seperti tabel (2) dengan menggunakan rumus berikut,

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟


𝑇𝐶𝑅 = 𝑥 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Tabel 2 Klasifikasi Tingkat Capaian Responden (TCR)


No Persentase Capaian (%) Kriteria

1 0 - 19,99 Tidak baik

2 20 - 39,99 Kurang baik

3 40 - 59,99 Cukup baik

4 60 - 79,99 Baik

5 80 - 100 Sangat baik

3
2. Likert
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengetahuan dan persepsi
responden dalam pemanfaatan hutan kota. Skala likert ini menggunakan beberapa
butir pertanyaan untuk mengukur responden dengan merespon 5 titik pilihan pada
setiap butir pertanyaan yakni sangat setuju, setuju, tidak memutuskan, tidak setuju,
dan sangat tidak setuju (Likert 1932).
3. Uji Chi-Square
Uji ini bertujuan mengukur besarnya hubungan antara karakteristik
responden dengan pengetahuan dan persepsi responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tingkat Capaian Responden Uji Coba


Tingkat Capaian Responden (TCR) terkait persepsi masyarakat terhadap
manfaat hutan kota dalam mengurangi bahaya hujan asam didapatkan melalui
kuisioner yang berisikan pertanyaan dari aspek pengetahuan dan aspek persepsi.
TCR disajikan dalam bentuk persentase dan setiap pernyataan responden terbagi
dalam lima kategori interval, yaitu tidak baik, kurang baik, cukup baik, baik, dan
sangat baik (Pranatawijaya et al. 2019). Berdasarkan pengamatan dari 30
responden, hasil persentase responden dan kategori interval yang didapatkan
melalui pertanyaan dari aspek pengetahuan dan aspek persepsi dalam kuisioner
terlampir pada tabel 1.

Tabel 1 Tingkat capaian responden uji coba

PENGETAHUAN

Kelas Kategori Persentase


No Keterangan
interval interval responden

Responden mengetahui dengan sangat


1 80-100 Sangat baik 82.00
baik apa itu hutan kota

Responden mengetahui dengan sangat


2 80-100 Sangat baik 82.00
baik mengenai Manfaat hutan kota

Responden mengetahui dengan sangat


3 80-100 Sangat baik 80.00
baik apa itu hujan asam

Responden mengetahui dengan baik


4 60-79.99 Baik 76.67 mengenai faktor yang menyebabkan hujan
asam

4
Tabel 1 Tingkat capaian responden uji coba (Lanjutan)

PENGETAHUAN

Kategori Persentase
No Kelas interval Keterangan
interval responden

Responden mengetahui dengan sangat


5 80-100 Sangat baik 80.67 baik mengenai bahaya yang disebabkan
oleh hujan asam

Responden mengetahui dengan baik


6 60-79.99 Baik 75.33 bahwa hutan kota dapat mengurangi hujan
asam

Responden mengetahui dengan baik


7 60-79.99 Baik 60.00 bahwa daerahnya pernah mengalami
hujan asam

Responden mengetahui dengan baik


8 60-79.99 Baik 78.67 mengenai perbedaan hujan asam dan
hujan biasa

Responden mengetahui dengan baik


9 60-79.99 Baik 70.67
mengenai indikasi hujan asam

Responden mengetahui dengan baik


10 60-79.99 Baik 72.67
mengenai solusi pencegahan hujan asam

PERSEPSI

Responden beranggapan bahwa Manfaat


1 80-100 Sangat baik 90.67
keberadaan hutan kota sangat penting

Responden beranggapan bahwa hujan


2 80-100 Sangat baik 87.33
asam sangat berbahaya

Responden sangat setuju bahwa hujan


3 80-100 Sangat baik 81.33 asam dapat dihindari dengan adanya hutan
kota

Responden sangat setuju bahwa hujan


4 80-100 Sangat baik 86.67 asam disebabkan oleh faktor manusia
yang merusak Lingkungan

Responden sangat menyetujui bahwa


5 80-100 Sangat baik 84.67 hutan kota dapat mengurangi dampak dari
hujan asam

Responden sangat setuju mengenai setiap


6 80-100 Sangat baik 90.67
kota yang wajib memiliki hutan kota

Responden sangat setuju bahwa setiap


orang dikalangan masyarakat wajib
7 80-100 Sangat baik 89.33
mengetahui mengenai bahaya dan dampak
dari hujan asam

5
Hasil kuisioner menunjukkan bahwa responden memiliki pemahaman yang
baik dan persepsi yang sangat baik mengenai manfaat hutan kota dalam mengurangi
bahaya hujan asam. Persentase rata-rata dari seluruh pertanyaan dari aspek
pengetahuan dan aspek persepsi sebesar 76,33% dan 88,19% yang berada pada
kategori baik dan sangat baik. Pengetahuan responden bisa dikatakan baik karena
rata-rata responden sudah mengetahui tentang hutan kota dan perannya dalam
mengurangi bahaya yang disebabkan oleh hujan asam.

2. Tingkat Capaian Responden Riil Pada Variabel Pengetahuan


Tingkat pengetahuan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
tingkat pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki. Hasil yang diperoleh dapat
dinyatakan baik karena semua responden berasal dari lingkungan kampus yang
memiliki kemungkinan bahwa responden sebagian besar sudah memiliki
pendidikan yang cukup tinggi. Tingkat capaian pengetahuan responden terlampir
pada tabel 2.

Tabel 2 tingkat capaian responden riil pada variabel pengetahuan

No Kelas Kategori Persentase Keterangan


interval interval responden

1 80-100 Sangat baik 88.00 Responden mengetahui dengan sangat


baik apa itu hutan kota

2 80-100 Sangat baik 82.67 Responden mengetahui dengan sangat


baik mengenai Manfaat hutan kota

3 80-100 Sangat baik 83.33 Responden mengetahui dengan sangat


baik apa itu hujan asam

4 60-79.99 Baik 75.33 Responden mengetahui dengan baik


mengenai faktor yang menyebabkan
hujan asam

5 80-100 Sangat baik 81.33 Responden mengetahui dengan sangat


baik mengenai bahaya yang disebabkan
oleh hujan asam

6 60-79.99 Baik 76.00 Responden mengetahui dengan baik


bahwa hutan kota dapat mengurangi hujan
asam

6
Tabel 2 tingkat capaian responden riil pada variabel pengetahuan (lanjutan)

No Kelas Kategori Persentase Keterangan


interval interval responden

7 60-79.99 Baik 58.67 Responden mengetahui dengan baik


bahwa daerahnya pernah mengalami
hujan asam

8 60-79.99 Baik 79.33 Responden mengetahui dengan baik


mengenai perbedaan hujan asam dan
hujan biasa

9 60-79.99 Baik 70.00 Responden mengetahui dengan baik


mengenai indikasi hujan asam

10 60-79.99 Baik 68.67 Responden mengetahui dengan baik


mengenai solusi pencegahan hujan asam

Pengetahuan responden mengenai pemanfaatan hutan kota dalam


pencegahan hujan asam menunjukkan tingkat capaian yang sangat baik. Responden
memahami dengan sangat baik terkait pengertian dan manfaat hutan kota. Selain
itu, responden juga mengetahui dengan sangat baik definisi hujan asam dan bahaya
yang disebabkan oleh hujan asam. Pada pertanyaan faktor penyebab hujan asam,
persentase responden menunjukkan nilai sebesar 75,33% yang menyatakan bahwa
responden mengetahui pertanyaan tersebut dengan baik.

3. Tingkat Capaian Responden Riil Pada Variabel Persepsi

Tabel 3 tingkat capaian responden rill variabel persepsi masyarakat

No Kelas Kategori Persentase Keterangan


interval interval responden

1 80-100 Sangat baik 94.67 Responden beranggapan bahwa Manfaat


keberadaan hutan kota sangat penting

2 80-100 Sangat baik 90.00 Responden beranggapan bahwa hujan


asam sangat berbahaya

3 80-100 Sangat baik 84.00 Responden sangat setuju bahwa hujan


asam dapat dihindari dengan adanya
hutan kota

7
Tabel 3 tingkat capaian responden rill variabel persepsi masyarakat (Lanjutan)

No Kelas Kategori Persentase Keterangan


interval interval responden

4 80-100 Sangat baik 86.67 Responden sangat setuju bahwa hujan


asam disebabkan oleh faktor manusia yang
merusak Lingkungan

5 80-100 Sangat baik 84.00 Responden sangat menyetujui bahwa


hutan kota dapat mengurangi dampak dari
hujan asam

6 80-100 Sangat baik 88.67 Responden sangat setuju mengenai setiap


kota yang wajib memiliki hutan kota

7 80-100 Sangat baik 89.33 Responden sangat setuju bahwa setiap


orang dikalangan masyarakat wajib
mengetahui mengenai bahaya dan dampak
dari hujan asam

Persepsi responden memiliki hasil yang sama dengan pengetahuan


responden dengan menunjukkan tingkat capaian yang sangat baik. Persentase
tertinggi terdapat pada pernyataan mengenai manfaat keberadaan hutan kota yang
sangat penting sebesar 94,67%. Persentase terendah sebesar 84,00% terdapat pada
pernyataan mengenai hujan asam dapat dihindari dengan adanya hutan kota.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa responden memiliki persepsi yang
sangat baik dan selaras dengan pernyataan-pernyataan yang telah diberikan.
Persepsi responden yang sangat baik disebabkan oleh rasa kesadaran responden
yang sangat baik akan pentingnya keberadaan hutan kota dalam mencegah
terjadinya hujan asam.

4. Faktor yang mempengaruhi jawaban responden berdasarkan uji chi-square

Chi Square merupakan salah satu jenis komparatif non parametris yang
dilakukan pada dua buah variable yang memiliki skala nominal (Mokoginta et al
2021), dalam penelitian kali ini variabel yang digunakan dalam perhitungan chi-
square cukup beragam yaitu, variable usia, jenis kelamin, dan Pendidikan terhadap
Pengetahuan dan persepsi daripada responden, sehingga terdapat 6 uji chi-square
yang harus dilakukan, yaitu Usia terhadap Pengetahuan, jenis kelamin terhadap
Pengetahuan, Pendidikan terhadap Pengetahuan, lalu usia terhadap persepsi, jenis
kelamin terhadap persepsi serta Pendidikan terhadap persepsi, hasil perhitungan
semua variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Hasil uji chi-square keseluruhan variabel.

Faktor Nilai signifikansi Keterangan

Jenis kelamin terhadap 0.492 Tidak signifikan


Pengetahuan

8
Tabel 4. Hasil uji chi-square keseluruhan variabel. (lanjutan)

Faktor Nilai signifikansi Keterangan

Usia terhadap 0.815 Tidak signifikan


Pengetahuan

Pendidikan terhadap 0.222 Tidak signifikan


Pengetahuan

Jenis kelamin terhadap 0.704 Tidak signifikan


Persepsi

Usia terhadap Persepsi 0.026 Signifikan

Pendidikan terhadap 0.947 Tidak signifikan


Persepsi

Tabel diatas menjelaskan bahwa 5 dari 6 faktor yang dihitung menghasilkan


nilai akhir yang tidak signifikan, yaitu pada faktor jenis kelamin terhadap
pengetahuan, usia terhadap pengetahuan, pendidikan terhadap pengetahuan, jenis
kelamin terhadap persepsi dan pendidikan terhadap persepsi dan satu faktor dengan
hasil yang signifikan adalah faktor usia terhadap persepsi responden. Perhitungan
chi-square pada penelitian kali ini menggunakan dua jenis hipotesis yaitu h0 jika
tidak terdapat hubungan signifikan antara karakteristik responden terhadap
pengetahuan dan persepsinya, serta h1 jika terdapat hubungan yang signifikan
antara karakteristik terhadap pengetahuan dan persepsinya, dengan dasar
pengambilkan keputusan terhadap hipotesis tersebut adalah jika nilai signifikansi
<0.05 maka tolak H0 dan terima H1, namun jika nilai signifikansi >0.05 maka tolak
H1 terima H0.

Faktor jenis kelamin, usia serta pendidikan terhadap pengetahuan responden


memiliki nilai signifikansi dari >0.05 sehingga ketiga faktor tersebut dapat
dikatakan tidak mempengaruhi pengetahuan responden tentang hutan kota dan
peranannya terhadap hujan asam, hal ini juga berlaku pada faktor jenis kelamin dan
pendidikan terhadap persepsi dari responden, kedua faktor ini juga memiliki
nilai >0.05 atau tidak mempengaruhi persepsi responden mengenai hutan kota dan
hujan asam. Faktor usia adalah satu-satunya faktor yang mempengaruhi persepsi
masyarakat terhadap hutan kota dan hujan asam hal ini karenakan nilai signifikansi
dari faktor ini <0.05. Wihandoko (2015) menjelaskan bahwa terdapat 2 faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang yaitu faktor internal dan eksternal, faktor
internal yaitu perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir dan motivasi, hal inilah
yang menyebabkan usia menjadi faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat
terhadap suatu hal, karena semakin dewasa usia seseorang maka semakin banyak
pula pengalaman dan motivasi yang dimiliki serta semakin berkembang pula
kemampuan berpikir yang dimiliki.

9
SIMPULAN

Pengumpulan data mengenai pengetahuan dan persepsi masyarakat terkait


dampak dan manfaat hutan kota dalam mengurangi resiko hujan asam diambil dari
penyebaran kuisioner dengan TCR sebanyak 30 responden dengan interval
persentase 80% - 100%. Pengetahuan dan persepsi masyarakat berdasarkan
kuisioner yang disebarkan memiliki hasil yang sangat baik dengan mayoritas
nilai >80%. Faktor-faktor yang mempengaruhi jawaban responden dilakukan
dengan uji chi-square. Faktor usia menjadi satu-satunya faktor yang
mempengaruhi dengan nilai signifikansi <0.05.

SARAN
Pengambilan data yang dilakukan sebaiknya dimaksimalkan pada jauh-jauh
hari sehingga pernyataan-pernyataan yang diberikan dapat diketahui lebih awal
validitasnya. Selain itu wawancara dan penyebaran kuisioner dapat dilakukan
kepada lebih banyak responden sehingga data yang didapatkan juga lebih beragam
dan hasilnya akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Budiastuti D, Bandur A. 2018. Validitas dan Reliabilitas Penelitian. Jakarta: Mitra


Wacana Media.

Likert RA. 1932. Technique for the measurement of attitudes. Archives of


Psychology. 140(1): 1-55.

Mokoginta RC, Syafri, Jufriadi. 2021. Alih fungsi lahan pertanian di kawasan Jalan
Hertasning Kelurahan Kassi-Kassi Kota Makassar. Journal of Urban
Planning Studies. 1(2):204-214

Nurlaili N. 2010. Peranan hutan kota dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup.
J POLIMESIN. 8(2):826. doi:10.30811/jop.v8i2.1367.

[PP] Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 Tentang Hutan Kota. 2002.

Pranatawijaya VH, Widiatry, Priskila R, Putra PBAA. 2019. Pengembangan


aplikasi kuisioner survey berbasis web menggunakan skala likert dan
guttman. Jurnal Sains dan Informatika. 5(2): 128-137.

Wihandoko A. 2015. Persepsi dan tingkat partisipasi masyarakat pada program


nasional pemberdayaan masyarakat mandiri (PNPM Mandiri) di Kabupaten
Mesuji (Studi kasus kecamatan Tanjungraya) [thesis]. Lampung:Universitas
Lampung.

10
Lampiran

a. Tabel jobdesk

Nama NIM Jobdesk


Tubagus M. Daffa. R E3401201016 - Membuat abstrak
- Mengambil data
- Membahas TCR uji
coba
Rafihanif Dimas A E3401201023 - Membahas TCR
pengetahuan
responden riil
- Membuat metode
- Mengambil data
Hafiz Syah Kautsar R. E3401201064 - Mengambil data
- Membahas TCR
pengetahuan
responden riil
Indira Ramayanda E3401201086 - Mengolah data
- Mengambil data
Merapikan format
- Membahas faktor
yang mempengaruhi
jawaban responden
Nanda Faradilla Putri F E3401201107 - Mengambil data
- Membahas TCR
Persepsi responden
riil
- Membuat simpulan
- Membuat saran
Ria Risyanti E3401201135 - Mengambil data
- Membuat
pendahuluan
- Membahas TCR
pengetahuan
responden riil

b. Dokumentasi

11
Gambar 1 dan 2 dokumentasi wawancara

Gambar 3 dan 4 Dokumentasi Wawancara

12

Anda mungkin juga menyukai