DASAR
Indriani
Pendidikan Geografi B
iiindriiiani04@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan
Geomorfologi arti filologisnya adalah uraian tentang bentuk bumi, tetapi yang menjadi
sasaran kajiannya bukan bentuk bumi secara global tetapi terbatas pada bentuk muka
buminya saja. Geomorfologi mempunyai pengertian studi tentang bentuk lahan (Loback,
1939), dan Thornbury (1954) mengemukakan bahwa sasaran utama dari kajian geomorfologi
adalah bentuk lahan (Fitryane Lihawa).
Dalam geomorfologi, banyak peneliti mengacu pada mahzab Amerika yang mengikuti
prinsip-prinsip Davisian tentang “siklus geomorfologi”. Prinsip ini kemudian dijabarkan oleh
Lobeck (1939) dengan suatu klasifikasi bentang alam dan bentuk muka bumi yang dikontrol
oleh tiga parameter utama, yaitu struktur (struktur geologi; proses geologi endogen yang
bersifat konstruksional / membangun), proses (prosesproses eksogen yang bersifat
destruksional / merusak atau denudasional), dan tahapan (yang kadangkala ditafsirkan
sebagai “umur” tetapi sebenarnya adalah respon batuan terhadap proses eksogen; semakin
tinggi responnya, semakin dewasa tahapannya. (Brahmantyo.2006).
Peta geomorfologi yang memuat data tentang bentuklahan dan proses geomorfologinya,
merupakan salah satu bentuk data yang relatif lengkap mengenai potensi sumberdaya lahan.
Manfaat peta geomorfologi antara lain untuk inventarisasi lahan pertanian, untuk
mempelajari masalah-masalah penggunaan lahan secara ekstensif, dan sebagai dasar untuk
mengembangkan peta terhadap penggunaan yang lebih bervariasi lagi. Peta geomorfologi
juga dapat berguna untuk penyusunan rencana tata ruang agar sesuai dengan kondisi fisik
lingkungan setempat, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi optimal bagi
peningkatan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. (Iskandar, 2008).
Secara umum keadaan bentang alam (morfologi) daerah Mallawa memperlihat- kan
kondisi dataran rendah dengan ketinggian antara 50 hingga 500 meter di atas permukaan
air laut. Satuan morfologi dataran dicirikan oleh bentuk permukaan yang sangat landai dan
data, dengan prosentase kemiringan lereng antara 0-2%, serta bentuk hal yang sangat
lebar(Fadlan,1995).Dataran tinggi adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih
tinggi dari daerah disekitarnya. Letak ketinggiannya diatas 200 m di atas permukaan laut.
Dataran rendah adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari daerah
disekitarnya. Letak ketinggian dibawah 200 m di atas permukaan laut (Kasenda et al.,
2014).
Penggunaan lahan adalah segala campur tangan manusia, baik secara permanen
maupun secara siklus terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan sumber daya buatan
secara keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan-
kebutuhannya baik secara kebendaan maupun spiritual ataupun dua-duanya
(Kusumaningrat et al., 2017).
Metode
Metode pengambilan data titik koordinat batas lembah di lapangan. Kemudian dilakukan
metode plot data titik koordinat ke dalam peta Geomorfologi Lembah Mallawa untuk
dihubungkan sehingga didapatkan batas lembah Mallawa.
Tujuan
Tujuan dari praktek lapangan ini untuk menentukan batas lembah Mallawa dengan
menggunakan data titik koordinat dan menggunakan pertimbangan bentuk datar dan
kemiringan lahan, ketinggian, dan penggunaan lahan.
1.Persiapan
Adapun titik koordinat dan elevasi dari setiap 6 arah mata angin yang didapatkan:
Lokasi 1 mengarah ke Utara di 335º yang berada pada titik koordinat 4º48'57,75" LS
dan119º51'23.70" BT dengan evalasi 448.8 mdpl.
Lokasi ke 2 mengarah ke Timur Laut di 45º pada titik koordinat 4º48'31,65" LS dan
119º51'41.26" BT dengan Evalasi 417,15mdpl.
3). Barat Laut (315º)
Gambar 3. Mengarah pada Barat Laut
Lokasi ke 3 mengarah ke Barat Laut di 315º pada titik koordinat 4º49'54.0" LS dan 119º 52'
21.2" BT dengan Evalasi 376,37 mdpl.
Lokasi ke 4 mengarah ke Tenggara di 135º pada titik koordinat 4º49'54.0" LS dan 119º 52'
21.2" BT dengan Evalasi 382,20 mdpl.
5). Barat Daya (225º)
Gambar 5. Mengarah pada Barat Daya
Lokasi keempat mengarah ke Barat Daya di 225º pada titik koordinat 4º49'38.2" LS
119º51'35" BT dengan Evalasi 400 mdpl.
Lokasi keenam mengarah ke Selatan di 180º pada titik koordinat 4º49' 41.0" LS dan 119º51'
49.6" BT dengan Evalasi 394,87 mdpl
Setelah mengetahui semua titik koordinat dan elevasi dari setiap kelompok, kemudian
kita menyambungkan setiap titik yang didapatkan dengan cara kita memplot titik koordinat
yang telah kita dapatkan pada peta kemudian menghubungkan titik tersebut dengan
mengikuti batas penggunaan lahan yang mulai menanjak yang merupakan batas lembah
sehingga didapatkan garis batas lembah yang benar baik yang lurus maupun yang bengkok.
Kenapa batas lembah dapat dilihat dengan batas penggunaan lahan?. Karena
penggunaan lahan adalah titik temu antara dataran dan tanjakan. Contoh: Pada ketinggian 406
mdpl bentuk lahannya pemukiman dan persawahan. Pada ketinggian kurang lebih 471 mdpl
penggunaan lahannya sudah berubah yaitu perkebunan. Dan pada ketinggian 561 mdpl
penggunaan lahannya adalah hutan belantara.
Cara memasukkan titik koordinat ke dalam peta dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
NK (detik)
¿ x PK (cm)
I ( detik)
I =Interval yaitu selisih antara dua grid letak titik koordinat ( detik)
1. Semua data titik koordinat setiap kelompok disatukan, kemudian di konversi menjadi
satuan koordinat DMS.
2. Memplot titik koordinat ke dalam peta Geomorfologi, dengan menggunakan rumus
memasukkan titik koordinat ke dalam peta.
3. Menghubungkan titik koordinat tersebut (batas lembah) dengan mengikuti batas
penggunaan lahan sehingga didapatkan batas lembah Mallawa pada peta,baik yang
lurus atau bengkok.
Kesimpulan
Batas lembah dapat ditentukan dengan pertimbangan datar dan kemiringan, ketinggian,
dan jenis penggunaan lahan.Batas penggunan lahan digunakan sebagai untuk menentukan
batas lembah karena batas penggunaan lahan adalah titik temu anatara dataran dengan
wilayah yg mulai menanjak.Batas lembah bengkok karena semua batas lembah yang
ditemukan tidak pada ketinggian yang sama.
Saran