Anda di halaman 1dari 6

Sistem-sistem Organ Pada Tubuh Manusia, Organ Penyusun Dan Fungsinya

Sistem Organ Fungsi

Tengkorak, tulang dada, tulang rusuk, tulang Memberi bentuk tubuh, melindungi organ-
Rangka belakang, tulang bahu, tulang pinggul, serta organ yang lunak dalam tubuh, dan juga
tulang anggota badan sebagai alat gerak pasif.

Membantu pergerakan tubuh (alat gerak


Otot Otot polos, otot rangka dan otot jantung.   aktif), dan tempat menyimpan senyawa
cadangan

Mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus


Pencernaan Mencerna dan menyerap sari makanan
besar, rektum dan anus.

Mengambil oksigen dan mengeluarkan


Pernapasan Hidung, laring, faring, bronkus dan paru-paru   karbondioksida dari tubuh serta
menghasilkan energi

Jantung, arteri, vena, pembuluh kapiler, Mengangkut oksigen dan sari makanan ke
Sirkulasi
pembuluh getah bening, dan kelenjar limfe. seluruh tubuh,

Otak, susmsum tulang belakang, 12 pasang


Menerima dan menanggapi sinyal-sinyal dari
Saraf saraf otak, dan 31 pasang saraf sumsum tulang
dalam tubuh dan lingkungan.
belakang.

Organ reproduksi wanita : ovarium, uterus, Mempertahankan kelangsungan hidup suatu


Reproduksi oviduk dan vagina Organ reproduksi laki-laki : jenis makhluk hidup melalui proses
testis, vas deferens, epidedemis dan uretra perkembangbiakan.

Kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar


Endokrin Memproduksi hormon yang diperlukan
hipofisis, adrenalin dan kelenjar kelamin
(hormon) untuk menjaga laju metabolisme tubuh.
(testis dan ovarium)

Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang


Ekskresi Kelenjar keringat, hati, ginjal dan paru-paru
tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
Sistem Pernapasan

Sistem Pencernaan

Sistem ekskresi Manusia


Pengertian Piramida Makanan
Piramida makanan adalah suatu gambaran yang memberikan informasi tentang pengelompokan ekosistem yang
menggunakan perbandingan antara komposisi dengan jumlah biomassa. Komposisi dan jumlah biomassa
tersebut kemudian dikelompokan menjadi produsen, konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2, konsumen
tingkat 3 dan seterusnya.
Dalam sebuah ekosistem, umumnya produsen memiliki jumlah yang terbanyak. Selanjutnya, jumlah konsumen
tingkat 1 lebih banyak dari jumlah konsumen tingkat 2. Jumlah konsumen tingkat 2 lebih banyak dari jumlah
konsumen tingkat 3, dan seterusnya.
Contoh Piramida Makanan
Piramida makanan dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok ekosistem darat dan kelompok ekosistem
air. Berikut contoh dari piramda makanan :
1. Contoh Piramida Makanan Ekosistem Darat

Pada ekosistem darat, piramida makanan tidak ditempati oleh hewan saja. Melainkan juga tumbuhan yang
menjadi salah satu bagian terpenting dalam piramida makanan ekosistem darat. Berikut tingkatan piramida
makanan pada ekosistem darat :
 Produsen ekosistem darat diisi oleh berbagai macam tumbuhan seperti rerumputan dan tumbuhan yang
daunnya dimakan oleh ekosistem darat.
 Konsumen 1 diisi oleh serangga dan tikus yang memakan tumbuhan dan sejenisnya.
 Konsumen 2 diisi oleh katak, ayam dan hewan sejenisnya yang memakan serangga dan belalang.
 Konsumen 3 diisi oleh ular, burung elang, dan hewan sejenisnya yang memangsa konsumen 2.
2. Contoh Piramida Makanan Ekosistem Air

Contoh urutan posisi untuk piramida makanan ekosistem air yaitu phytoplankton menjadi produsen. Ikan
berukuran kecil dan sedang menjadi konsumen 1. Anjing laut menjadi konsumen 2 dan paus pembunuh menjadi
konsumen tingkat 3.
 Phytoplankton menjadi produsen karena jumlahnya yang sangat banyak.
 Konsumen 1 diisi oleh ikan berukuran kecil dan sedang yang umumnya memakan phytoplankton.
 Konsumen 2 diisi oleh anjing laut dan ikan yang memakan ikan yang lebih kecil.
 Konsumen 3 diisi oleh paus pembunuh atau paus biru.
Yang menempati urutan teratas dalam biota laut yaitu ikan besar yang tidak ada organisme lain yang dapat
memakannya. Contohnya seperti paus pembunuh dan paus biru.
Jenis-Jenis Piramida Makanan
Jika dibahas lebih rinci, piramida makanan bisa dikelompokan sesuai dengan siklus rantai makanan. Hal ini
karena siklus makanan makhluk hidup berbeda. Misalnya hewan dengan habitat di hutan, gurun, dan habitat
lainnya. Piramida makanan dikelompokan menjadi 3 yaitu piramida energi, biomassa, dan populasi.
Contohnya dalam pembagian piramida di wilayah hutan, untuk konsumen tingkat 3 ditempati oleh singa,
cheetah, macan dan lain-lain. Selanjutnya pada konsumen tingkat 2 ditempati oleh hewan seperti kambing, sapi,
rusa, dan kijang. Jenis piramida ini dinamakan piramida biomassa.
Konsumen tingkat 1 dalam habitat hutan yaitu hewan-hewan kecil, serangga, dan hewan pengerat lainnya.
Selanjutnya pada tingkat produsen diisi oleh pepohonan dan berbagai jenis rerumputan yang menjadi sumber
makanan bagi makhluk hidup di daerah hutan.
1. Piramida Energi

Tingkatan pada piramida energi dikelompokan menjadi trofik 1 (produsen), trofik 2 (konsumen primer) dan
seterusnya. Sama seperti pada pembagian piramida makanan, semakin tinggi nilai trofik, maka semakin
menurun jumlah populasinya.
Jumlah organisme yang paling banyak ditempati oleh trofik 1, sedangkan jumlah organisme yang paling sedikit
ditempati oleh trofik 4. Berikut beberapa alasan mengapa setiap trofik semakin menurun.
Pertama, karena tidak semua makanan yang ada pada trofik 1 dimakan oleh makhluk hidup pada trofik 2.
Makanan yang ada pada trofik tertentu tidak bisa dicerna menjadi energi oleh sebagian makhluk hidup.
Tidak semua makanan yang dicerna makhluk hidup menjadi tambahan organ tubuh atau penambahan berat
tubuh. Tetapi, sebagian dikeluarkan dan sisanya menjadi energi. Piramida energi berfungsi untuk menghitung
jumlah aliran energi pada setiap ekosistem tertentu dengan menggunakan satuan (kal/m2/th). 
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa adalah suatu piramida makanan yang memadukan keseluruhan organisme pada suatu
lingkungan tertentu. Selanjutnya berat setiap organisme diukur dengan menggunakan satuan gram. Berat
tersebut ditentukan dari satuan berat rata-rata organisme yang menggunakan rumus perkiraan yang sudah
ditentukan.
Piramida biomassa dibedakan menjadi dua, yaitu piramida tegak dan piramida terbalik. Piramida tegak berisi
organisme pada habitat darat, sedangkan piramida terbalik berisi organisme pada habitat air.
3. Piramida Populasi

Piramida populasi berisi informasi mengenai jumlah populasi dalam suatu ekosistem secara umum. Piramida
populasi dibedakan menjadi organisme mangsa dan organisme yang menjadi mangsa. Suatu ekosistem
dikatakan memiliki jumlah yang sesuai jika jumlah mangsa lebih banyak daripada jumlah pemangsa.
Contohnya, pada dasar piramida diduduki oleh organisme yang menghasilkan makanan atau produsen. Jumlah
produsen lebih banyak dari jumlah organisme herbivora yang berada diatasnya. Demikian juga seterusnya
jumlah organisme herbivora lebih banyak dibandingkan jumlah organisme karnivora yang ada diatasnya.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa semakin ke atas jumlahnya semakin sedikit. Sehingga menjadikan
sumber makanan tidak akan pernah habis. Namun, jika terjadi hal sebaliknya, maka akan mengakibatkan
kepunahan akibat kurangnya sumber makanan.
Demikian pembahasan mengenai piramida makanan beserta jenis dan contohnya. Semoga bermanfaat.
Habitat adalah Tempat tinggal atau tempat penyesuaian diri suatu organisme . Habitat juga bisa dikatakan
sebagai tempat tinggal dimana bertemunya semua kondisi lingkungan. Kemampuan bertahan terhadap
lingkungan dan habitat disebut dengan beradaptasi. Hanya makhluk yang mampu beradaptasi dengan
lingkungan hidupnya yang bisa tinggal di habitat tersebut. Habitat untuk hewan, berarti adalah tempat untuk
menemukan pasangan dan makanannya, serta berkembang biak. Selain itu, hewan tersebut juga beradaptasi
dengan iklim sekitar untuk bertahan hidup. Habitat yang tepat untuk tumbuhan adalah habitat yang mampu
menyediakan cahaya, udara, air, dan tanah yang cukup. Contohnya, gurun merupakan habitat yang tepat untuk
tumbuhan kaktus yang mampu hidup di daerah yang panas dan tandus. Namun, gurun bukan habitat yang tepat
untuk tumbuhan lain seperti pohon pinus.
1. Ruang
Harus ada cukup ruang untuk menampung makhluk yang akan tinggal di habitat tersebut. Makhluk hidup yang
dimaksud pun beragam spesiesnya. Setiap makhluk hidup pun membutuhkan ukuran ruang yang berbeda untuk
tumbuh. Contohnya, koloni semut hanya membutuhkan area sebesar belasan sentimeter persegi. Ruang tersebut
untuk membuat terowongan, menemukan dan menyimpan makanan untuk bertahan hidup. Berbeda dengan
singa yang membutuhkan ruang yang lebih besar untuk berburu mangsa dan menemukan pasangannya. Begitu
juga dengan tumbuhan. Beragam jenis pepohonan membutuhkan luas ruang yang berbeda untuk tumbuh secara
optimal.
2. Makanan
Ini merupakan komponen habitat yang paling krusial. Tanpa ketersediaan makanan, semua makhluk hidup
dalam sautu habitat akan mati. Namun, terlalu banyak makanan juga bisa menjadi masalah bagi suatu habitat.
Misalnya algae yang tumbuh di perairan. Jika kadar nitrogen dalam air terlalu banyak, ini bisa memicu
pertumbuhan berlebihan dari algae. Akibatnya, air tempat algae tersebut hidup akan berwarna. Algae juga
menyerap oksigen dari dalam air, sehingga bisa membahayakan suplai oksigen bagi makhluk air yang lainnya.
3. Air
Air sama pentingnya bagi kehidupan. Setiap habitat perlu suplai air yang memadai. Namun, kebutuhan air
setiap makhluk hidup berbeda sesuai dengan habitatnya. Misalnya, kebutuhan air makhluk hidup di gurun tentu
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan makhluk hidup yang ada di gurun. Baca juga: Hampir Punah, 94 Persen
Habitat Kera Besar Afrika Diprediksi Lenyap pada 2050
4. Tempat berlindung
Tidak hanya manusia yang butuh rumah untuk tempat berteduh atau berlindung. Tempat berlindung bagi
makhluk hidup berfungsi untuk melindungi mereka dari pemangsa dan cuaca. Bentuk tempat berlindung ini ada
banyak, misalnya pohon, di bawah bebatuan, dan tempat lainnya sesuai kebutuhan masing-masing makhluk
hidup.

Anda mungkin juga menyukai