Anda di halaman 1dari 48

Peranan makhluk hidup dalam kehidupan yaitu :

Hewan = Sebagai bahan makanan atau bahan pangan tapi sebelumya harus dimasak/atau direbus
dulu sebelum dimakan

Tumbuhan = Sebagai penghasil udara , penyejuk lingkungan

Manusia = Sebagai konsumen

Jadikan jawaban terbaik kalau boleh

Memahami Keseimbangan Ekosistem

Kategori : Ekosistem

Keseimbangan ekosistem adalah suatu kondisi dimana interaksi antara komponen-komponen


di dalamnya berlangsung secara harmonis dan seimbang. Keseimbangan ekosistem tersebut
berdampak signifikan pada keselerasan serta kesejahteraan hidup manusia dan mahluk hidup
lainnya. Sayangnya, mencermati keadaan yang terjadi dewasa ini, bisa kita simpulkan bahwa
telah terjadi perubahan lingkungan secara besar-besaran yang berdampak pada kehidupan
manusia yang tidak lagi selaras. Penyebab terganggunya keseimbangan lingkungan tersebut
ada beragam. Apa saja? Berikut uraiannya.

Faktor Perusak Keseimbangan Lingkungan

Secara umum, penyebab terganggunya keseimbangan ekosistem atau lingkungan dibagi ke


dalam dua garis besar, yakni:

1. Faktor penyebab yang terjadi sebagai akibat bencana alam. Misalnya saja terjadinya
banjir, terjadinya gempa bumi, gunung yang meletus, bencana tsunami, dan masih
banyak lagi lainnya. Bencana yang terjadi secara alamiah ini akan memicu kacaunya
keseimbangan ekosistem yang berdampak pada kacaunya interaksi komponen-
komponen di dalam ekosistem tersebut.
2. Faktor penyebab yang terjadi akibat ulah manunsia. Tindakan yang dilakukan oleh
anusia bisa memicu terganggunya keseimbangan di dalam lingkungan ekosistem.
Tindakan yang dilakukan manusia ini bisa memicu terjadinya bencana alam seperti
banjir, longsor, perubahan iklim yang ekstrim dan masih banyak lagi lainnya.

Faktor Manusia

Ada beberapa kegiatan manusia yang menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem.


Antara lain:

1. Kegiatan penambangan pohon juga pembakaran hutan. Dua kegiatan ini bisa
menimbulkan kerusakan yang sangat serius bagi ekosistem. Tak hanya menyebabkan
banjir juga longsor, berkurangnya pohon yang merupakan paru-paru dunia ini akan
membuat iklim di bumi terganggu. Penebangan pepohonan akan membuat tanah tidak
lagi terkunci secara benar sehingga mudah longsor dan udara tidak lagi bida didaur
ulang sehingga kadar oksigen semakin berkurang. Sementara itu, pembakaran hutan
jauh lebih berbahaya lagi sebab bisa membunuh semua makhluk hidup yang ada di
dalam hutan tersebut dan menyebabkan kelangkaan beberapa tanaman tertentu.
2. Perburuan hewan yang tak terkendali. Manusia membutuhkan hewan baik itu sebagai
salah satu bahan makanan maupun sebagai rekreasi. Poin pertama, manusia
mengkonsumsi hewan , misalnya ikan, bukan hal yang merusak jika dilakukan dengan
cara yang wajar. Namun, manakala manusia menangkap ikan dengan bom peledak,
racun atau kejut listrik, maka bisa dipastikan akan berakibat buruk pada
keseimbangan lingkungan. Bom ikan misalnya akan merusak ekosistem terumbu
karang yang merupakan tempat hidup ikan. Poin kedua adalah hewan sebagai
rekreasi. Terkadang banyak manusia yang menangkap hewan hanya untuk dipelihara
dan dijual demi tujuan komersil mislanya bahan garmen dan semcamnya. Hal ini
sangat buruk dan berdampak pada kelangkaan hewan tertentu. Hilangnya satu
organisme hewan dalam satu lingkungan akan berdampak pada keseimbangan
ekosistem.
3. Kegiatan pemakaian pupuk yang berlebihan. Aktivitas pertanian manusia juga
terkadang bisa mengganggu keseimbangan alam. Pupuk digunakan untuk
memaksimalkan hasil pertanian. Ada dua jenis pupuk yang digunakan yakni pupuk
alami dan pupuk buatan. Penggunaan pupuk alami tidak membahayakan organisme
lainnya sementara itu penggunaan pupuk buatan atau insektisida misalnya, jika
digunakan secara berlebihan akan berbahaya bagi organisme lainnya misalnya saja
burung yang tidak mengganggu tanaman sama sekali.
4. Kegiatan pembuangan sampah juga limbah. Ratusan milyar manusia di dunia ini,
setiap melakukan kegiatan pasti menghasilkan sampah juga limbah. Sebut saja limbah
dari rumah tangga, transportasi, pertanian, hingga limbah industri. Apabila tidak
diurai secara cermat makan limbah dan sampah ini akan mengganggu keseimbangan
ekosistem dan mengancam nyawa organisme lainnya.
5. Kegiatan yang mencemari lingkungan. Cakupan poin ini adalah pencemaran terhadap
tanah, pencemaran terhadap udara, pencemaran terhadap suara, dan juga pencemaran
terhadap air. Pencemaran tanah terjadi dengan cara menciptakan limbah yang tak bisa
diurai hingga ribuan tahun lamanya, misalnya saja plastik. Pencemaran suara
misalnya oleh suara bising yang merusak pendengaran organisme. Pemcemaran air
misalnya dengan masuknya bahan padat maupun cair di dalam air yang
membahayakan organisme di dalam air. Sedangkan pencemaran udara adalah
masuknya berbagai polutan ke udara baik itu dari asap kendaraan, debu juga jelaga.

Semua kegiatan tersebut di atas, dalam batas waktu tertentu akan menyebabkan terganggunya
keseimbangan ekosistem yang berujung pada sistem kehidupan oranisme termasuk manusia
yang juga akan ikut terganggu. Upaya-upaya untuk menjaga keseimbangan ekosistem mutlak
dilakukan.

 Home
 Cerita Wayang
 Kumpulan Soal
 Daftar Isi
 Kontak

Home » Biologi » IPA » Berbagai Macam Sistem Organ Pada Manusia dan Fungsinya

Berbagai Macam Sistem Organ Pada Manusia dan Fungsinya


Diposting oleh Cah Samin di 6:40 AM

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini
dapat kami bagikan materi IPA tentang 9 Macam Sistem Organ Pada Manusia dan Fungsinya.
Baiklah mari kita bahas selengkapnya.

Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh.

Sistem organ tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi tertentu.
Menurut Brum, et al (1994: 455-457), manusia memiliki 9 sistem organ, yaitu Sistem Pencernaan,
Sistem Pernapasan/ Respirasi, Sistem Peredaran Darah / Sirkulasi, Sistem Pengeluaran, Sistem Gerak,
Sistem Reproduksi, Sistem Saraf, Sistem Integumen dan Sistem Endokrin / Hormon.

Berikut adalah 9 Macam Sistem Organ Pada Manusia dan Fungsinya :

No. Sistem Organ Fungsi

1 Sistem pencernaan Mulut, faring, esofagus, Mencerna makanan dan mengabsorbsi


lambung, usus, hati, (menyerap) molekul-molekul yang sudah
kantung empedu, dan disederhanakan.
pankreas

2 Sistem pernapasan Hidung, faring, laring, Pertukaran gas, oksigen dihisap karena
trakhea, bonkus, dan diperlukan oleh tubuh dan karbondioksida
paru-paru dikeluarkan dari jaringan dan tubuh.

3 Sistem gerak Tulang, otot Menyokong tubuh, menggerakkan tubuh,


dan melindungi organ-organ dalam tubuh.

4 Sistem Sirkulasi Jantung, pembuluh arteri, Mengangkut oksigen dan sari makanan ke
vena, kapiler, pembuluh seluruh bagian tubuh. Mengangkut
limfatik, dan kelenjar karbondioksida dan sampah-sampah
limfa tubuh dari jaringan untuk dikeluarkan dari
tubuh. Juga berperan dalam pertahanan
tubuh (sistem limfatik).

5 Sistem ekskresi Paru-paru, ginjal, kulit, Mengeluarkan sisa metabolisme dari


dan hati dalam tubuh dan menjaga keseimbangan
cairan di dalam sel dengan lingkungan
sekitarnya.

6 Sistem saraf Otak, serabut saraf, Menerima, mengolah, dan merespon


simpul saraf, medulla setiap rangsang yang datang dari dalam
oblongata, dan medulla maupun luar tubuh.
spinalis

7 Sistem reproduksi Testis dan penis (laki-laki), Perkembangbiakkan, menghasilkan


ovarium, oviduk, uterus, keturunan baru.
dan vagina (perempuan)

8 Sistem integumen Kulit, rambut, kuku Berfungsi menutup organ atau jaringan
dalam manusia dari kontak luar.

9 Sistem Indokrin / Kelenjar Hipotalamus, Mengatur fungsi organ,mengendalikan


Hormon Kelenjar Hipofisis, proses pertumbuhan, reproduksi,
Kelenjar Tiroid, Kelenjar metabolisme, kekebalan, dan pola hidup
Paratiroid, Kelenjar Timus, manusia sekalipun
Kelenjar Adrenal, Kelenjar
Pankreas, Kelenjar
Ovarium

JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN

JARINGAN DAN ORGAN PADA TUMBUHAN

1. struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 Jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan untuk memperbanyak

diri atau untuk tumbuh, yaitu :

a. Jaringan meristem

 Jaringan meristem adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang selalu membelah

diri dan belum terdiferensiasi.

 Berdasarkan posisinya dalam tubuh, jaringan meristem dapat dibagi menjadi :

1) meristem apikal  terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, dan ujung akar.

2) Meristem interkalar  terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem

pada pangkal ruas tumbuhan rumput-rumputan,

3) Mersitem lateral  terletak sejajar dengan permukaan organ tempat meristem

tersebut ditemukan. Jaringan ini berperan dalam tumbuhan sekunder yang menambha ukuran

lebar batang tumbuh.

 Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi :

1) Meristem primer  selnya berkembang langsung dari sel embrionik (meristem


apikal).

2) Meristem sekunder  sel berkembang dari jaringan dewasa yang sudah

megalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus.

b. Jaringan Permanen

 pada jaringan permanen, selnya tidak membelah lagi. Jaringan ini terbentuk karena

perkembangan sel-sel meristem.

 Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibagi menjadi :

1) Jaringan epidermis (jaringan pelindung) : terletak paling luar dan berfungsi

sebagai pelindung bagi jaringan yang berada di dalamnya. Selnya berbentuk balok dan

tersusun rapat. Sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivat

epidermis, misalnya stomata ( mulut daun), trikoma, sel kipas, dan epidermis ganda.

2) Jaringan parenkim (jaringan dasar/ jaringan pengisi) : tersebar di seluruh

bagian tubuhan ; berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi antara lain menjadi parenkim untuk

menyimpan bahan makanan, untuk menyimpan air, dan untuk transportasi.

3) Jaringan penyokong (jaringan penunjang) : berfungsi menyokong tumbuhan

agar tetap dapat berdiri ; dibagi menjadi dua macam, yaitu kolenkima (sel penyusunnya

merupakan sel hidup) dan sklerenkima (sel penyusunnya merupakan sel mati).

4) Jaringan endodermis : terletak di sebelah dalam korteks dan melingkari silinder

pusat (stele). Sebagian sel penyusun endodermis mengalami penebalan gabus pada

dindingnya dan disebut titik kaspari. Sel yang dindingnya tidak mengalami perubahan disebut

sel penerus. Sel ini berfungsi sebagai jalan air dari bagian korteks ke stele.

5) Jaringan pengangkut : terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi

mengangkut air serta garam minerl dari akar ke daun dan floem berfungsi mengangkut sari

makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.


2. Organ pada tumbuhan

 Organ pokok pada tumbuhan yang bersifat vegetatif adalah sebagai berikut :

a. Akar

1) Fungsi

a) Menyerap air dan mineral dari dalam tanah.

b) Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.

c) Sebagai alat pernafasan

d) Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

2) Struktur anatomi (Struktur dalam)

 Struktur anatomi akar terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder

pusat (stele).

 Korteks terdiri atas parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Korteks berfungsi

sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

 Stele pada akar tersusun atas perisikel atau peikambium, xilem dan floem. Xilem

dan floem tersusun di sebelah dalam perisikel.

 Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium

berperan dalam pertumbuhan sekunder akar, yaitu untuk memperbesar akar. Aktivitas

kambium berlangsung dua arah, yaitu kedalam dan ke luar. Aktivitas ke dalam membentuk

unsur kayu, sedangkan aktivitas ke luar membentuk unsur kulit.

 Pada sel endodermis muda akar terdapat penebalan dinding sel oleh zat suberin

(gabus) atau lignin. Peebalan terswebut membentuk pita kaspari.

3) Perbedaan struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil

Perbedaan Monikotil Dikotil

Kambium Tidak ada Ada


Perisikel Terdiri atas beberapa lapis sel Terdiri atas satu lapis sel

berdinding tebal berdinding tebal

Berkas Xilem dan floem terletak Kolateral, xilem di dalam dan

pengangkut berselang-seling floem di luar

Empulur Luas Sempit atau tidak ada empulur

Perisikel Hanya membentuk cabang akar Membentuk cabang akar dan

meristem sekunder

Gambar 2.1 (a) akar monokotil dan (b) akar dikotil

b. Batang

1) Struktur anatomi batang

 Struktur anatomi batang terdiri atas epidermis, korteks, dan stele.

 Pada tumbuhan kayu yang sudah tua, fungsi jaringan primer digantikan oleh

kambium gabus. Pada kambium gabus terdapat celah lentisel. Lentisel ini berfungsi sebagai

tempat pertukaran gas.

Pada stele terdapat sel parenkim, xilem dan floem.

 Xilem dan floem membentuk berkas pembuluh. Bagian dalam stele adalah

empulur.
 Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium. Kambium yang terletak di antara

berkas pengangkut dan parenkim disebut kambium fasikuler. Kambium yang terletak di

antara dua berkas pengangkut disebut kambium interfasikuler.

2) Perbedaan struktur anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil

Perbedaan Monokotil Dikotil

Letak pembuluh angkut Tersebar Terletsk teratur dalam

lingkaran atau berseling radial

Jari-jari empulur Tidak ada Berupa deretan parenkim di

antara berkas pembuluh

Kambium Tidak ada Ada

Empulur Tidak dapat dibedakan dengan Dapat dibedakan dengan

korteks korteks

Gambar 2.2 (a) batang monokotil dan (b) dikotil

c. Daun

1) Fungsi daun

a) Tempat transpirasi tumbuhan.

b) Alat pernafasan.

c) Alat reproduksi vegetatif (pada beberapa tumbuhan).

d) Tempat terjadinya fotosintesis.

2) Struktur anatomi daun


 Daun tersusun atas tiga sistem jaringan, yaitu jaringan pelindung (epidermis),

jaringan dasar (mesofil), dan jaringan pengangkut (vaskular).

 Pada epidermis terdapat kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan

yang berlebihan.

 Mesofil terdiri atas sel parenkim yang tersusun renggang sehingga banyak

terdapat ruang antar sel. Mesofil merupakan daerah utama terjadinya fotosintesis.

 Pada sebagian besar daun dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi pelisade

(jaringan tiang/pagar) dan spons (jaringan bunga karang).

3) perbedaan struktur daun tumbuhan monokotil dan dikotil

Perbedaan Monokotil Dikotil

Susunan tulang daun Melengkung atau sejajar Menjari atau menyirip

Parenkim mesofil Umumnya tidak terdiferensiasi Terdiferensiasi menjadi palisade

menjadi palisade dan spons dan spons

Gambar 2.3 Anatomi daun

B. JARINGAN PADA HEWAN


1. Jaringan Epitel

 Jaringan epitel mrupakan jaringan penutup tubuh. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung

jaringan yang terdapat di dalamnya.

 Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibagi menjadi :

a. Epitel berlapis tunggal

1) Epitel pipih selapis  Contoh : epitel pada pembuluh darah dan pembuluh limfa.

2) Epitel kubus selapis  Contoh : Epitel pada saluran ginjal dan kelenjar keringat.

3) Epitel silindris selapis (kolumner)  Contoh : epitel pada usus dan lambung.

b. Epitel berlapis banyak

1) Epitel pipih berlapis banyak  Contoh : epitel pada rongga mulut dan rongga

hidung.

2) Epitel kubus berlapis banyak  Contoh epitel pada kelenjar keringat dan ovarium.

3) Epitel silindris berlapis banyak  Contoh : epitel pada konjungtiva mata.

4) Epitel silindris berlapis banyak bersilia  Contoh : epitel pada trakea dan bronkus.

5) Epitel transisional  merupkan jaringan epitel berlapis yang bentuk sel-selnya

dapat berubah-ubah. Contoh : epitel pada ureter dan ginjal.

6) Epitel berlapis semu  merupakan epitel selapis yang hanya terdiri atas sel-sel

epitel batang yang berdekatan satu sama lain dan tidak semua selnya mencapai permukaan

sehingga menyerupai epitel berlapis banyak. Contoh : epitel pada rongga pendengaran.

 Berdasarkan struktur dan fungsinya, epitel dibedakan menjadi epitel penutup dan epitel

kelenjar.

2. Jaringan Otot

 Sel otot umumnya panjang, langsing, dan mengandung serabut halus yang disebut

miofibril.

 Serat otot mengandung filamen aktin dan miosin yang mrupakan protein kontraktil yang
memungkinka otot memanjang dan memendek.

 Pada sel otot ditemukan juga plasma sel otot (sarkoplasma). Seluruh sel otot dibungkus

oleh suatu membran sel yang dinamakan sarkolema.

 Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga kelompok seperti yang terlihat pada tabel

berikut :

Otot Polos Otot lurik/rangka Otot jantung

Jumlah inti sel satu banyak Banyak

Letak inti sel Di tengah sel Di tepi sel Di pusat sel

Sistem kerja Bekerja tidak sadar Bekerja sadar Bekerja tidak sadar

Reaksi terhadap lambat cepat Lambat

rangsangan

Gerakan Tidak cepat lelah Cepat lelah Tidak cepat lelah

Letak Misalnya pada usus Melekat pada rangka Jantung

dan pembuluh darah

3. Jaringan Saraf

 Sel saraf disebut neuron. Jaringan saraf tersusun atas neuron-neuron. Neuron berfungsi

untuk menerima dan menghantarkan rangsang.

 neuron terdiri atas dendrit, badan sel, dan neurit (akson).

 dalam membentuk jaringan saraf, ujung neuron yang satu dengan ujung neuron yang lain

saling berhubungan. Hubungan antara ujung-ujung neuron ini disebut sinapsis.

4. Jaringan Ikat

 Jaringan ikat menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.

 berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serabut pada matriks jaringan ikat dibagi menjadi
serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut retikulum (jala).

 Jaringan ikat dapat dibagi menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

5. Jaringan Tulang

a. Jaringan tulang rawan (kartilago)

 Pada manusia tulang rawan terdapat pada hidung, telinga, laring, trakea, antarruas

tulang belakang, permukaan hubungan tulang dan ujung tulang rusuk.

 Berdasarkan matriks yang membentuknya tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa.

 Tulang rawan hialin terdapat antara lain pada saluran pernafasan dan ujung tulang

rusuk.

 Tulang rawan elastis terdapat antara lain pada bagian luar telingan dan epiglotis.

 Tulang rawan fibrosa dapat ditemukan antara lain pada sambungan tulang belakang.

b. Jaringan tulang keras (osteon)

 Jaringan tulang keras berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak dan elindung

organ-organ dalam. Diantara sel-sel tulang terdapat bahan dasar (matriks) yang mengandung

zat kapur.

 Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas. Osteosit terletak di dalam

lakuna. Osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Tulang dibungkus

oleh selaput pembungkus tulang yang disebut periosteum.

 Contoh soal

1. Pita kaspari dapat kita temukan di...

A. Epidermis daun C. Endodermis akar E. Xilem dan floem


B. Epidermis batang D. Stele

Jawaban : C

Pembahasan :

Pada sel endodermis muda, akar terdapat penebalan dinding sel oleh zat suberin ( gabus) atau

lignin. Penebalan tersebut membentuk pita kaspari. Pita kaspari mencegah air masuk

melintasi dinding sel. Air dapat masuk ke stele melalui sel penerus. Endodermis berperan

sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.

2. Fungsi rambut-rambut akar pada tumbuhan adalah...

A. Membantu pembelahan sel-sel meristem. C. Sebagai penimbun zat makanan.

B. Sebagai alat pernafasan. D. Memperluas bidang penyerapan air dan

mineral terlarut oleh akar. E. Penguapan.

Jawaban : D

Pembahasan : Rambut akar memperluas bidang penyerapan air, dan mineral terlarut. Dengan

adanya rambut akar, air dan mineral terlarut yang diserap akan lebih banyak.

3. Tulang rawan elastis terdapat di ...

A. Daun telinga C. Ujung tulang rusuk D. Usus

B. Laring D. Sambungan antar-ruas tulang belakang

Jawaban : A

Pembahasan :

Tulang rawan elastis terdapat di telinga bagian luar (contohnya daun telinga) dan epigloris.

Di laring da ujung tulang rusuk terdapat tulang rawan hialin. Di sambungan antar-ruas tulang

belakang terdpat tulang rawan fibro

Home › DNA › gen › Kelas XII › kromosom › materi genetik

Gen, DNA, dan Kromosom


By Bio duarebu 11/03/2012 Add Comment
Gambar sel, kromosom, DNA dan gen.

HUBUNGAN GEN, DNA DAN KROMOSOM


Coba perhatikan gambar gen, DNA dan kromosom diatas!

Dari gambar diatas dapat kita simpulkan bahwa kromosom terdapat di dalam inti sel, bentuknya
menyerupai huruf X dan terdiri dari benang-benang. Kromosom hanya bisa dilihat ketika sel akan
membelah (menggunakan mikroskop).

Benang inilah yang disebut DNA dan di dalam DNA terdapat gen. Satu gen mewakili satu sifat
tertentu, misal warna kulit.

Berikut adalah definisi DNA dalam ilmu Biologi:

DNA adalah sebuah polimer yang terdiri dari satuan-satuan berulang yang disebut nukleotida.

Jadi gen merupakan bagian dari DNA dan DNA adalah bagian dari kromosom.

Kromosom adalah struktur menyerupai benang di dalam inti sel hewan dan tumbuhan.

Mungkin teman kamu pernah mengatakan bahwa warna kulitmu sama dengan warna kulit ayahmu.
Sebenarnya, bapak kamu tidak mewariskan warna kulit.

Lalu, apa sebenarnya yang diwariskan?

Orang tua mewariskan sifat kepada anaknya dengan informasi yang terkode dalam bentuk unit-unit
herediter yang dinamakan gen.

Jadi..

Gen adalah adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup


Tubuh kamu terdiri dari puluhan ribu gen yang kita warisi dari orang tua. Kedekatan genetik itulah
yang menunjukkan kekerabatan kamu dengan keluarga.

Definisi gen telah berubah sejalan dengan perkembangan ilmu genetika.

Dulu, pada konsep Mendelian, suatu gen digambarkan sebagai unit penurunan sifat yang
mempunyai ciri-ciri tersendiri yang mempengaruhi karakter fenotipik (fenotipe).

Morgan dan koleganya menempatkan gen-gen seperti itu pada lokus-lokus tertentu di dalam
kromosom dan bahwa ahli-ahli genetik menggunakan lokus sebagai nama lain untuk gen. Kemudian
para ahli lainnya melihat suatu gen sebagai daerah urutan nukleotida spesifik di sepanjang molekul
DNA.

Akhirnya para ahli menggunakan defenisi fungsional dari gen sebagai urutan DNA yang mengkode
rantai polipeptida tertentu.

Walaupun demikian defenisi satu gen–satu polipeptida harus diperbaharui dan diterapkan secara
selektif. Sebagian besar gen-gen eukariotik terdiri dari segmen bukan pengkode (intron), jadi
sebagian besar gen-gen ini tidak memiliki segmen-segmen pasangannya di dalam polipetida. Ahli
biologi molekuler juga sering memasukan promoter dan daerah regulator DNA lain di dalam ruang
lingkup suatu gen.

Urutan DNA tersebut tidak ditranskripsi tetapi dianggap sebagai bagian dari gen fungsional sebab
urutan tersebut harus ada agar proses transkripsi dapat berlangsung. Defenisi molekuler sebuah gen
juga harus cukup luas agar mencakup DNA yang ditranskripsi menjadi rRNA, tRNA, dan RNA-lainnya
yang tidak ditranslasi (Gambar 1).

Gen-gen tersebut tidak mempunyai produk polipeptida. Jadi dari penjelasan ini ada definisi lain
tentang gen, sebuah gen adalah suatu daerah DNA yang produk akhirnya bisa suatu polipeptida atau
bisa juga suatu molekul RNA.

Sebuah gen tidak terbatas berkaitan dengan bagian spesifik dari DNA, tetapi

berkaitan juga dengan berbagai bentuk produk lainnya yang berperanan penting dalam sintesis
protein.

Namun demikian, untuk sebagian besar gen, tetap ada gunanya untuk mempertahankan ide satu
gen satu polipeptida.

Dalam kajian genetika molekuler bagaimana sebuah gen diekspresikan melalui transkripsi menjadi
RNA dan selanjutnya translasi menjadi polipeptida yang membentuk aebuah protein yang spesifik
dalam struktur dan fungsinya. Protein, pada akhirnya, menghasilkan fenotipe organism yang diamati.
KROMOSOM

Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk
hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan Protein-
protein.

Setiap sel terdiri dari tiga bagian utama yaitu Membran sel, Sitoplasma atau cairan sel, dan
Inti Sel atau Nukleus. di dalam nukleus terdapat membran inti atau karioteka yang
merupakan bagian paling luar dari nukleus, nukleusplasma, dan kromatin atau benang-
benang halus yang dapat menyerap warna,

Kromatin ini dapat memendek ataupun menebal dinamakan Kromosom dan menggandakan
atau memperbanyak diri yang disebut dengan Kromatid.

Struktur Kromosom

 Satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom


 Benang Kromonema yaitu pita berbentuk spiral pada kromosom
 Kromomer yaitu bahan protein yang mengendap di kromonemata
 Sentromen yaitu kromonemata yang berbentuk lurus
 Lokus yaitu tempat terbentuknys nukleolus
 Telomer pangkal dari ujung kromosom

Fungsi Kromosom

1. Penyimpanan kode genetik


2. Penentuan seks
3. Pengendalian divisi sel
4. Pembentukan protein dan penyimpanan

Kromosom dapat dibedakan berdasarkan fungsinya:

a. Kromosom Tubuh atau Autosom

yaitu kromosom yang tidak menentukan jenis kelamin

b. Kromosom Kelamin atau Gonosom

yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin


Contoh

Satu sel somatik/ tubuh manusia memiliki 46 kromosom atau 23 pasang kromoson (2N)
maka..

46 kromosom

- 44 Autosom/ Kromosom tubuh

- 2 Gonosom/ Kromosom kelamin

Kariotip 1 sel somatik pada

- Wanita : 44 A + XX atau 22 AA + XX

- Pria : 44 A + XY atau 22 AA + XY

Kromosom dapat dibedakan berdasarkan letak sentromernya:

a. Metasentrik

yaitu letak sentromernya berada di tengah (lihat pada gambar d)

b. Submetasentrik

yaitu letak sentromernya berada agak tengah (lihat pada gambar c)

c. Akrosentrik

yaitu letak sentromernya berada agak ujung (lihat pada gambar b)

d. Telosentrik

yaitu letak sentromernya berada di ujung (lihat pada gambar a)

Gambar letak sentromer


GEN/ DNA
yaitu tempat penyimpanan informasi genetik. DNA ini memiliki ciri-ciri atau sifat, diantaranya:

1. Mengandung informasi genetik


2. dapat memperbanyak/menggandakan/replikasi pada interfase (fase istirahat)
3. Menempati suatu lokus pada kromosom
4. dapat mengalami mutasi atau perubahan
5. Memiliki berat molekul besar
6. Tersusun dari beberapa Nukleutida/ Polinukleutida

Asam Nukleat/ DNA/Gen tersusun oleh

1. polinukleotida atau banyak nukleutida. Dalam satu nukleutida terbentuk oleh gula
pentosa pada DNA dinamakan Deoksiribosa
2. basa nitrogen yang tersusun oleh Purin (guanin dan adenin) dan Pirimidin (sitonin
dan timin)
3. fosfat

Hipotesa Penggandaan DNA

1. Semi Konservatif yang di kemukaan oleh Watson and Crick, yaitu dimana DNA awal
yang terdiri dari untaian ganda, terputus menjadi 2 rantai di ikatan hidrogen dan
membentuk pasangan yang baru. Hipotesa ini yang diterima oleh para ilmuwan
2. Konservatif yang molekul DNA untaian ganda tetap bergabung. Kedua untaian DNA
terdiri atas molekul hasil sintesis baru
3. Dispersif yaitu molekul mengalami fragmentasi sehingga molekul awal terputus
sembarang diantara basa nitrogen dengan basa nitrogen atau fosfat dan gula
pentosa atau pun gula pentosa dengan basa nitrogen

gambar hipotesa penggandaan DNA

RNA
yaitu satu dari tiga makromolekul utama bersama DNA dan Protein yang berperan penting
dalam segala kehidupan. Fungsi RNA ini yaitu sebagai penyimpanan dan penyalur informasi
genetik.
RNA tersusun oleh:

1. Gula Pentosa yang disebut Ribosa


2. Basa nitrogen Purin (guanin dan adenin) dan Pirimidin (sitonin dan urasil)
3. Fosfat

SINTESA PROTEIN
yaitu pembentukan partikel protein yang didalamnya melibatkan sintesis RNA yang dipengaruhi oleh
DNA. Dalam sintesis protein, dikenal beberapa tahap yaitu:

1. Transkripsi yaitu pembentukan RNA pada inti


2. Translasi yaitu penerjemah kode genetik pada RNA

Proses untuk menghasilakn sintesis protein

1. Inti sel/ nukleus membuka ikatan diantara basa nitrogen dibantu ATP, enzim, RNA
polymerase/inisiasi
2. Membuat dRNA/ transkripsi di dalam inti sel untuk membawa kode genetik
3. dRNA keluar dari inti menuju ribosom
4. dari sitoplasma datang tRNA membawa kode genetik yang akan diterjemahkan keladalm
bentuk asam amino, meskipun tidak semua kode akan diterjemahkan.

gambar proses sintesis prote

Teori Darwin dan Lamarck

Charles Darwin dianggap sebagai pencetus teori evolusi sekalipun telah banyak ahli
sebelum Darwin yang mengemukakan gagasannya mengenai evolusi, antara lain
Anaximander, Empeclodes, Erasmus Darwin, Count de Buffon, dan Lamarck. Hal itu
disebabkan karena dalam mengemukakan pendapatnya Darwin menyertakan bukti dan alasan
yang dapat diterima di dunia ilmiah.

Teori evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck

Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat


berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh
lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari makhluk hidup
selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin
lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada
lingkungan tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak
pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan
menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah
mengalami perubahan dan sudah sesuai dengan
lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah
beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini
dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan
kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat
nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan
Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.

Pendapat Lamarck mengenai panjang leher jerapah

Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang
jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian
rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang
ada di pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya
leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu
leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang
berleher panjang.

Teori evolusi menurut Charles Darwin

Charles Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan


Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena
adanya proses seleksi alam (natural selection). Yang
dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan yang
dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di
dalamnya. Hanya makhluk hidup yang memiliki variasi
sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang
yang tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup
inilah yang selanjutnya akan mewariskan sifat-sifat yang
sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Pendapat Darwin mengenai penjang leher jerapah

Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan
teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang
berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan,
lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam. Jerapah berleher pendek
tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa
bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari
daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup maka
jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada
generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher panjang.

Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

1. Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin


menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini
disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
2. Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa
batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini
kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
3. Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle of
Population” yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih
cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya
suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.

Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya “On the Origin of Species
by Means of Natural Selection” yang berisi dua hal pokok:

 spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau, dan
 evolusi terjadi melalui proses seleksi alam

Contoh-contoh konsep yang mendukung teori Darwin

1. Percobaan August Weismann

Untuk membuktikan apakah lingkungan menyebabkan


perubahan sifat yang menurun (teori Lamarck) Weismann
melakukan percobaan dengan memotong ekor tikus, lalu
mereka dikawinkan. Ternyata anak tikus yang lahir tetap
berekor panjang. Lalu anak tikus tersebut dipotong lagi
ekornya dan dikawinkan lagi, ternyata keturunan selanjutnya
tetap berekor panjang. Langkah itu dilakukan sampai dengan
21 generasi dan keturunan yang lahir ternyata tetap berekor panjang.

Dari apa yang dilakukan, Weismann mengambil kesimpulan bahwa perubahan sel tubuh
karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi adalah
proses yang menyangkut seleksi alam terhadap faktor genetika. Individu yang memiliki
variasi genetik yang sesuai dengan lingkungan yang akan lestari dan memiliki kesempatan
mewariskan gen yang adaptif pada generasi berikut.

2. Kupu-kupu Biston betularia

Ada 2 jenis Biston betularia: bersayap terang dan bersayap gelap

Perhatikan perubahan lingkungan yang terjadi. Gambar kiri sebelum Revolusi industri, kupu bersayap gelap lebih gampang terlihat.
Gambar kanan setelah Revolusi Industri, kupu bersayap terang yang lebih gampang terlihat. Ini mempengaruhi pergeseran peluang
predasi.

Sekitar tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu
Biston berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah
berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih banyak daripada
yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum revolusi industri pohon di
habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk
dilihat predator. Ketika berlangsung revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun
habitat kupu tersebut tertutup oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif
sehingga sulit dilihat predator.

3. Seleksi alam berdasarkan resistensi


Evolusi dan adaptasi tidak selamanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Bakteri yang
resisten terhadap penicillin misalnya, dapat terbentuk dengan cepat. Kejadiannya juga
diterangkan berdasar konsep seleksi alam. Dimana dalam suatu koloni bakteri, hanya sedikit
bakteri yang bertahan hidup ketika penicillin diberikan. Namun beberapa lama kemudian
koloni bakteri yang resisten terhadap penicillin menjadi banyak. Pada peristiwa ini penicillin
hanya merupakan faktor pengarah terhadap perkembangan populasi bakteri yang resisten
terhadap antibiotik.

Bukti Tentang Adanya Evolusi

Evolusi dapat dilihat dari dua segi yaitu sebagai proses


historis dan cara bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses
historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan
lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang
suatu kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat
disaksikan oleh mata. Hal ini berarti bahwa evolusi itu ada
dan merupakan suatu kenyataan yang telah terjadi. Berikut ini
merupakan bukti-bukti evolusi yang ada.

1. Adanya variasi antar individu dalam satu keturunan

Di dunia ini tidak pernah dijumpai dua individu yang identik sama, bahkan anak kembar
sekalipun pasti punya suatu perbedaan. Demikian pula individu yang termasuk dalam satu
spesies. Misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kebiasaan, dan lain-lain. Jadi antar
individu dalam satu spesies pun terdapat variasi. Variasi adalah segala macam perbedaan
yang terdapat antar individu dalam satu spesies. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh
berbagai faktor seperti suhu, tanah, makanan, dan habitat.
Perhatikan bahwa dalam satu keturunan pun akan selalu memunculkan variasi. Ini disebabkan karena pada perkawinan selalu terjadi
rekombinasi gen.

Seleksi yang dilakukan bertahun-tahun terhadap suatu spesies akan menyebabkan munculnya
spesies baru yang berbeda dengan moyangnya. Oleh karena itu adanya variasi merupakan
bahan dasar terjadinya evolusi yang menuju ke arah terbentuknya spesies baru.

2. Pengaruh penyebaran geografis

Makhluk hidup yang berasal dari satu spesies yang hidup pada satu tempat setelah mengalami
penyebaran ke tempat lain sifatnya dapat berubah. Perubahan itu terjadi karena di tempat
yang baru makhluk hidup tersebut harus beradaptasi demi kelestariannya. Selanjutnya,
adaptasi bertahun-tahun yang dilakukan akan menyebabkan semakin banyaknya
penyimpangan sifat bila dibandingkan dengan makhluk hidup semula. Dua tempat yang
dipisahkan oleh pegunungan yang tinggi atau samudera yang luas mempunyai flora dan fauna
yang berbeda sama sekali. Perbedaan susunan flora dan fauna di kedua tempat itu antara lain
disebabkan adanya isolasi geografis.

Perkembangan variasi paruh burung Finch. Terjadi karena terseleksi secara alami oleh jenis makanan yang berbeda.

Contohnya adalah mengenai bentuk paruh burung Finch yang ditemukan Darwin di
kepulauan Galapagos. Dari pengamatannya tampak burung-burung Finch tersebut memiliki
bentuk paruh dan ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan
burung Finch yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu
bermigrasi ke Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan
lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan keturunannya yang
mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedang yang tidak akan
mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu menyesuaikan diri dengan jenis
makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya terbentuklah 14 spesies burung Finch yang
berbeda dalam bentuk dan ukuran paruhnya.

3. Ditemukannya fosil di berbagai lapisan batuan bumi

Fosil adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah membatu atau jejak-jejak yang tercetak
pada batuan. Darwin menyatakan bahwa fosil yang ditemukan pada lapisan batuan muda
berbeda dengan fosil yang terdapat pada lapisan batuan yang lebih tua, dan menunjukkan
suatu bentuk perkembangan.

Bagan yang menunjukkan perkembangan evolusi kuda

Dari sekian banyak fosil yang ditemukan, yang paling lengkap dan dapat digunakan sebagai
petunjuk adanya evolusi adalah fosil kuda yang ditemukan oleh Marsh dan Osborn. Dari
studi yang dilakukan dapat dicatat beberapa perubahan dari nenek moyang kuda (Eohippus)
yang hidup 58 juta tahun yang lalu menuju ke bentuk kuda modern sekarang (Equus), yaitu:

 tubuh bertambah besar, dari sebesar kucing hingga sebesar kuda sekarang
 leher makin panjang, kepala makin besar, jarak antara ujung mulut hingga bagian mata
menjadi makin jauh
 perubahan dari geraham depan dan belakang dari bentuk yang sesuai untuk makan daun
menjadi bentuk yang sesuai untuk makan rumput
 bertambah panjangnya anggota tubuh hingga dapat dipakai untuk berlari cepat, tetapi
bersamaan dengan itu kemampuan rotasi tubuh menurun.
 adanya reduksi jari kaki dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya
memanjang, kemudian disokong teracak.

Untuk menetapkan umur fosil dapat dilakukan dengan dua cara : secara langsung dan tak
langsung. Secara langsung dengan menetapkan umur batuan tempat fosil ditemukan. Cara
yang ini kurang valid. Secara tak langsung dengan carbon dating menggunakan isotop C14.
Cara yang kedua ini lebih valid.

4. Adanya homologi organ pada berbagai jenis makhluk hidup

Organ-organ berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian
berubah struktur sehingga fungsinya berbeda disebut organ yang homolog. Homologi organ
menunjukkan tingkat kekerabatan makhluk yang bersangkutan. Makin banyak organ yang
homolog kemungkinan kekerabatannya makin dekat, yang artinya nenek moyangnya
mungkin sama.
Homologi organ: perhatikan bahwa anggota gerak pada makhluk di atas memiliki bentuk berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki bagian
yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan fungsi.

Contohnya: tangan manusia berfungsi untuk memegang adalah homolog dengan sirip depan
paus yang digunakan untuk berenang, atau sayap kelelawar yang berguna untuk terbang
homolog dengan tungkai depan kucing yang berguna untuk berjalan.

Lawan dari homolog adalah organ yang analog, yaitu organ-organ dari berbagai makhluk
hidup yang fungsinya sama tanpa memperhatikan bentuk asalnya. Bisa juga diartikan organ-
organ tubuh dari berbagai makhluk hidup yang fungsinya sama tetapi bentuk asalnya
berbeda.

5. Studi perbandingan embriologi

Perkembangan embrio berbagai spesies yang termasuk kelas vertebrata menunjukkan adanya
persamaan pada fase tertentu yakni pada fase morulla, blastula, dan gastrula/awal embrio. Hal
ini menunjukkan adanya hubungan kekerabatan di antara hewan-hewan sesama vertebrata,
yang mungkin pula mereka memiliki satu nenek moyang.
Perbandingan perkembangan embrio pada ikan, ayam, babi, dan manusia. Mirip

Ernst Haeckel menyatakan dalam hukum Rekapitulasi yang


dikemukakannya bahwa ontogeni suatu organisme merupakan
rekapitulasi (ulangan singkat) dari filogeni. Ontogeni adalah
sejarah perkembangan individu mulai zigot sampai dewasa.
Filogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup dari bentuk
sederhana sampai dengan bentuk yang paling sempurna (evolusi).

6. Studi perbandingan biokimia

Bila membandingkan makhluk hidup pada tingkat biokimia,


ternyata hasilnya mendukung teori evolusi. Sebagai contoh, Hb manusia lebih mirip dengan
simpanse atau gorilla daripada dengan anjing atau cacing tanah. Tingkat kemiripan ini
menunjukkan manusia lebih dekat kekerabatannya dengan simpanse atau gorilla daripada
dengan anjing atau cacing tanah.

Tags: biologi sma kelas xii bukti evolusi evolusi

DNA/ADN (Deoxyribonucleid acid/Asam deoksiribosa nukleat) adalah substansi dibalik adegium


“sejenis menghasilkan sejenis”. DNA merupakan molekul paling terkenal saat ini, karena molekul ini
merupakan substansi penurunan sifat.

DNA merupakan suatu polimer heliks ganda yang terdiri dari nukleotida, setiap nukleotida terdiri
dari tiga komponen; satu basa nitrogen, satu gula pentose yang disebut deoksiribosa, dan satu gugus
fosfat (Gambar 2).
Basa nitrogennya bisa adenine (A), timin (T), guanine (G), atau sitosin (S). adenine dan guanin adalah
purin, basa nitrogen dengan dua cincin organik. Sebaliknya, sitosin dan timin adalah anggota family
basa nitrogen yang dikenal sebagai pirimidin, yang mempunyai satu cincin tunggal.

DNA merupakan materi genetik sel, pernyataan ini telah dibuktikan dengan berbagai percobaan.
Bukti lainnya, sebelum mengalami mitosis, sel eukariotik dengan tepat menggandakan kandungan
DNA-nya, dan selama mitosis, DNA ini akan terdistribusi tepat sama ke dua sel anaknya. Selain itu,
kromosom diploid mempunyai DNA dua kali lebih banyak daripada kromosom haploid yang
ditemukan di dalam gamet-gamet organism yang sama.

Bukti lainnya hasil penelitian Erwin Chargaff, pada tahun 1974 ia melaporkan bahwa komposisi DNA
berbeda-beda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Dalam satu spesies apapun yang dipilih,
banyaknya keempat basa nitrogen tidaklah sama tetapi hadir dalam rasio yang khas. Chargaff juga
menemukan adanya keteraturan yang agak ganjil dalam rasio dari basa-basa nukleotida ini.

Dalam DNA setiap spesies yang dipelajarinya, jumlah adenine kurang lebih sama denga timin, dan
jumlah guanine kurang lebih sama dengan sitosin. Contohnya, pada DNA manusia keempat basa
nitrogen hadir dalam persentase: A= 30,9% dan T= 29,4%; G= 19,9%. Kesamaan A=T dan G=C yang
kemudian dikenal dengan aturan Chargaff.

Sel manusia diperkirakan memiliki 50.000 sampai 100.000 gen – sekitar 20 kali lebih banyak daripada
bakteri umumnya. Terlebih lagi, genom-genom manusia dan eukariota lainnya juga memiliki begitu
banyak DNA yang tidak bertugas memprogram sintesis RNA atau protein.

Keseluruhan masa DNA harus direplikasi secara tepat dalam setiap tahapan siklus sel. Mengelola
DNA yang jumlahnya begitu banyak ini memerlukan pengaturan yang tepat. Baik pada prokariota
maupun eukariota, DNA berikatan dengan protein, pada sel eukariotik kompleks DNA-nya, disebut
kromatin. Selama interfase, kromatin biasanya membentang sangat panjang di dalam nukleus
(tampak seperti benang).

Ketika sel pada stadium interfase diwarnai, kromatin terlihatseperti suatu massa yang berwarna dan
tampak hablur. Namun ketika sel bersiap-siap untuk melakukan mitosis, kromatinya akan
menggulung dan melipat (memadat) membentuk sejumlah kromosom tebal dan pendek yang dapat
telihat dengan mikroskop cahaya.

Protein histon merupakan protein yang bertanggung jawab untuk tahap pertama pengemasan DNA
pada kromatin eukariotik. Massa histon dan DNA kira-kira sebanding. Histon memiliki asam-asam ini
terikat kuat pada DNA yang bermuatan negative (dari gugus fosfat). Kompleks DNA histon adalah
bentuk pokok dari kromatin. Ada lima tipe histon (H2A,H2B,H3,H4, dan H1).

Kromatin yang tidak melipat memiliki penampilan seperti manic-manik yang menempel pada tali.
Setiap manik dan DNA yang mendampinginya membentuk nukleosom, unit dasar dari pengemasan
DNA. Manik nuikleosom ini terdiri dari gulungan DNA yang mengelilingi sebuah inti protein yang
tersusun dari dua molekul yang masing-masing tersusun dari empat tipe histon yang berbeda
(H2A,H2B,H3, dan H4). Molekul histon kelima (H1), menempel pada DNA di dekat manic ketika
kromatin tersebut mengalami pengemasan tahap selanjutnya Gambar (Gambar 3).

Tali manik-manik tersebut kelihatanya tetap terjaga utuh selama siklus sel. Histon-histon tersebut
meninggalkan DNA hanya untuk sementara selama replikasi DNA, dan mereka tinggal bersama DNA
selama proses transkripsi. Para ahli telah mempelajari bahwa nukleosom memungkinkan
polymerase pensintsis RNA bergerak di sepanjang DNA.

Tali manik-manik dikemas lebih lanjut. Dengan bantuan histon H1, tali manik-manik tersebut
menggulung atau melipat membentuk benang yang tebalnya sekitar 30 nm, dikenal sebagai benang
kromatin 30 nm. Serat 30 nm ini, pada saatnya, akan membentuk lingkaran yang disebut domain
yang melipat, yang menempel pada suatu tangga kromosom yang terbuat dari protein non histon.

Di dalam kromosom mitotic, dominan melipat ini sendirilah yang menggulung dan melipat,
melanjutkan proses pengkompakan seluruh kromatin untuk menghasilkan kromosom metaphase
yang unik seperti yang sering terlihat di bawah mikroskop cahaya. Langkah-langkah pembuatan ini
tampaknya sangat spesifik dan presisi, karena gen tertentu pada akhirnya akan terletak di tempat
yang sama di dalam kromosom metaphase.

Tingkat pengemasan kromatin, rangkaian tahap perkembangan dari penggulungan dan pelipatan
DNA yang diakhiri dengan terbentuknya kromosom metaphase yang sangat padat
CARA KERJA SISTEM ORGAN

CARA KERJA ORGAN TUBUH PADA MANUSIA

Limpa adalah kelenjar tanpa saluran (ductless) yang berhubungan erat dengan sistem
sirkulasi dan berfungsi menghancurkan sel darah merah tua. Organ ini dianggap merupakan
salah satu pusat kegiatan pada sistem retikuloendotelium. Awalnya, peranan limpa tidak
dimengerti dengan jelas. Tapi, akhir-akhir ini, ditemukan bahwa ketidakhadiran limpa dapat
mendorong timbulnya beberapa jenis infeksi.

DEFINISI
Limpa terletak di perut kiri bagian atas, sehingga pukulan hebat di daerah lambung bisa
memecahkan limpa, merobek pembungkusnya dan jaringan di dalamnya.
Jika limpa pecah, sejumlah besar darah akan masuk dalam rongga perut.
Kapsul limpa bagian luar yang kuat untuk sementara waktu bisa menahan perdarahan, tetapi
diperlukan pembedahan segera untuk mencegah kehilangan darah yang bisa berakibat fatal.

PENYEBAB
Limpa yang pecah merupakan komplikasi yang paling serius dari cedera bagian perut karena
kecelakaan mobil, kecelakaan pada olahragawan atau karena pemukulan.

GEJALA
Limpa yang pecah menyebabkan perut terasa nyeri.
Darah di dalam perut merupakan iritan dan menyebabkan nyeri; otot-otot perut berkontraksi
secara refleks dan teraba kaku.

Jika secara berangsur-angsur darah mengalir keluar, bisa tidak timbul gejala-gejala sampai
pasokan darah tubuh benar-benar habis dan menyebabkan tekanan darah menurun atau
oksigen tidak dapat diantarkan ke otak dan jantung.
Keadaan ini memerlukan transfusi darah segera untuk mempertahankan sirkulasi yang baik
dan memerlukan pembedahan segera untuk menghentikan kebocoran; tanpa tindakan
tersebut, penderita bisa masuk ke dalam keadaan syok dan meninggal.

DIAGNOSA
Dilalukan pengambilan foto rontgen perut untuk menentukan penyebab lain (selain limpa
yang pecah) dari gejala-gejala tersebut.

Mungkin perlu dilakukan skening dengan bahan radioaktif untuk menelusuri aliran darah dan
menemukan kebocoran.
Atau bisa dilakukan pengambilan sedikit cairan perut dengan jarum untuk melihat kandungan
darah di dalamnya.

PENGOBATAN
Jika diduga suatu limpa yang pecah, segera dilakukan pembedahan untuk menghentikan
perdarahan.
Biasanya seluruh limpa diangkat, tetapi kadang ahli bedah bisa menutup pecahan yang kecil
dan menyelamatkan limpa.

Sebelum dan sesudah dilakukan pengangkatan limpa, diperlukan tindakan tertentu untuk
mencegah infeksi.
Misalnya dilakukan vaksinasi pneumokokus sebelum pembedahan splenektomi dan sesudah
pembedahan dianjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza setiap tahun.
Banyak juga dokter yang menganjurkan pemberiaFungsi limpa antara lain:
a) Mengatur transportasi sari makanan dan mengubahnya
menjadi darah dan bioenersi.
b) Mempengaruhi kerja otot-otot dan saluran pencernaan.
c) Meridian lambung yang berkaitan dengan meridian limpa
melewati daerah pangkal paha dan suprasimpisis. Dermatom
tersebut berkaitan dengan daerah genitali
n antibiotik sebagai pencegahan.
www.kalbe.co.id/files/.../14ImpotensiaAkupunktur105.html
Tugas limpa, seperti berkontribusi pada produksi sel, fagositosis, perlindungan sel darah
merah, dan pembangunan kekebalan, sangat pen-ting sekaligus sulit.

LAMBUNG
Jam 07.00 – 09.00: Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk
proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum
sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.

LIMPA
Jam 09.00 – 11.00 : Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk
energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi
konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani.

JANTUNG
Jam 11.00 – 13.00 : Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas dan olah
fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah.

HATI
Jam 13.00 – 15.00 : Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul
dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka
tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.

PARU-PARU
Jam 15.00 – 17.00 : Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untuk proses
pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru

GINJAL
Jam 17.00 – 19.00 : Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena
terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.

LAMBUNG
Jam 19.00 – 21.00 : Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi makan
yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan

LIMPA
Jam 21.00 – 23.00 : Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan
proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang
menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.
JANTUNG
Jam 23.00 – 01.00 : Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur,
apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.

HATI
Jam 01.00 – 03.00 : Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil
metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan
mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.

PARU-PARU
Jam 03.00 – 05.00 : Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun
pada organ paru-paru, apabila terjadi batuk, bersin-bersin dan berkeringat menandakan
adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk
mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.

USUS BESAR
Jam 05.00 – 07.00 : Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan buang air besar
secara teratur

Daur ulang

ur Materi dan Aliran Energi

Daur Materi

Daur materi merupakan siklus perubahan dan perpindahan materi yang terjadi dalam suatu
rantai makanan.

Sumber materi utama adalah planet bumi. Materi (H2O / air dan CO2 / karbondioksida) yang
diserap oleh tumbuhan akan diubah menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis yang
terjadi di daun dengan bantuan klorofil dan energi dari matahari. Secara sederhana reaksinya
adalah:

6 H2O + 6 CO2 -------> C6H12O6 + 6 O2

Secara berturut- turut materi tersebut akan berpindah dari makhluk hidup yang satu ke
makhluk yang lain dan suatu saat akan kembali ke bumi. Setelah mengalami berbagai proses
akan kembali menjadi air (H2O) dan CO2 yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan
hijau, selanjutnya akan memasuki tubuh organisme lain. Jadi materi memiliki siklus,
misalnya siklus Karbon atau daur karbon.

Daur Karbon
Sumber karbon di alam bebas adalah gas karbon dioksida (CO2), yang banyak terdapat bebas
di udara, maupun yang terlarut di dalam air serta terdapat di kerak bumi dalam bentuk batu
bara dan minyak bumi (bahan bakar minyak).

Karbon dioksida masuk ke dalam ekosistem melalui produsen. Produsen yang terdapat di
darat atau di perairan menggunakan CO2 untuk membentuk senyawa organik yaitu
karbohidrat melalui proses fotosintesis. Senyawa organik yang dihasilkan produsen ini
menjadi sumber makanan bagi organisme heterotof khususnya herbivora. Apabila herbivora
dimakan oleh karnivora maka senyawa organik dari herbivora akan diubah menjadi bentuk
lain. Respirasi dari organisme seperti tumbuhan, hewan maka akan membebaskan karbon
dioksida ke udara bebas. Dan jika tumbuhan, hewan, serta manusia yang mati akan di
uraikan, salah satunya akan menjadi karbon dioksida.

Aliran Energi

Sumber energi utama bagi semua kehidupan di bumi adalah energi cahaya matahari. Dan
hanya tumbuhan hijau yang dapat memanfaatkan energi matahari untuk aktivitas hidupnya
melalui proses fotosintesis. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat
berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka energi
matahari yang telah digunakan oleh makhluk hidup tidak akan kembali ke matahari lagi,
tetapi akan lepas ke alam bebas karena peristiwa radiasi dan tidak dapat dimanfaatkan oleh
kehidupan. Peristiwa perpindahan energi dalam ekosistem disebut aliran energi, dan karena
perpindahan energi hanya satu arah saja, maka pada energi tidak ada siklus energi.

Energi angin
Memang sumber energy utama di bumi ini adalah sinar matahari, pergerakan angina yang
saya gambarkan ini saja akibat adanya pengaruh dari sinar matahari yang mengakibatkan
perbedaan suhu dan tekanan, maka timbulah angina yang bergerak dari tekanan tinggi
ketekanan yang lebih rendah.

Kemudian pada gambar di atas angina dimanfaat kan sehingga menjadi energi mekanik,
seterusnya akan mengerakan rotor dan kemudian di konvensikan menjadi listrik. Yang akan
di pakai oleh masyarakat.

sekian lagi nih soooobbbbb . hangers sekalian silahkan di copas moga bermanfaat aja
yaaa……

Be Smarter With Us
Kumpulan Ilmu Pengetahuan, fakta, dan ragam dunia

Home » Education » GANGGUAN SISTEM ORGAN MANUSIA

GANGGUAN SISTEM ORGAN MANUSIA

Posted by Education World on Tuesday, 11 December 2012

Make You Smarter Blog - PEMBULUH DARAH

Arteri

 Sklerosis (Penyumbatan) meliputi


1. Arteriosklerosis : penyumbatan arteri oleh zat kapur sehingga terjadi pengerasan
2. Aterosklerosis : penyumbatan arteri oleh lemak ( fat )
Vena :
 Pelebaran pembuluh
1. Varises : pelebaran pembuluh vena di Betis
2. Hemoroid / wasir : pelebaran pembuluh vena di Anus
Kapiler

·Arteriol . kapiler jantung / nadi tajuk jantung atau sering disebut arteria coronaria

1. Trombus : sumbatan brnda padat


2. Embolus : sumbatan berupa udara
3. Coronarialis : penyempitan arteri koroner pada jantung.
SEL DARAHNYA
 Hemophily : darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
 Thalasemia : kanker darah ( darah merah umurnya muda ) Thalasemia : rendahnya daya ikat eritrosit
terhadap O2 karena kegagalan pembentu kan haemoglobin (eritrosit pecah). .
1. Thalasemia mayor bersifat lethal ( ThTh )
2. Thalasemia minor tetap hidup pembawa ( Thth )
3. Normal darahnya ( thth )
 Siklemia : darah memrah membentuk bulan sabit
 Anemia : penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit atau menurunnya
volume darah dari normal
 Polistemia : kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.
 Leukimia : kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.
 Leukopenia : menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit dapat
menurun hingga 3000 per mm3.
 Eritroblastosis fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir akibat
kemasukan aglutinin dari luar.
JANTUNGNYA
 Hipertensi tekanan tidak normal (diatas 120/80) misal 160 /100
 Hipotensi Sistole dan Diastolnya sangat rendah
 Blue baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale)
GANGGUAN SYSTEM PENCERNAAN
 Apendikitis : penyebabnya karena adanya radang yang terjadi pada usus buntu. Keadaan ini bisa
disebabkan karena makanan yang membusuk biji cabe dll atau karena infeksi bakteri.
 Maldigesti : Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
 Tukak Lambung/Maag : "Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter
pylori
 Xerostomia : kelainan yang menyebabkan produksi air liur yang sangat sedikit
 Thypus : infeksi / radang pada usus halus karena bakteri Salmonella thyposa
 Diare : Gangguan pembusukan pada usus besar, disebabkan bisa oleh protozoa atau bakteri, sehingga
terjadi gangguan penyerapan air di usus besar. Akibatnya, ampas makanan yang dikeluarkan
berwujud cair.
 Parotitis, disebut juga penyakit gondong. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Hal ini merupakan suatu
kondisi, yaitu terjadinya infeksi pada kelenjar parotis.
 Karies Terjadi dalam rongga mulut pada gigi yang tidak terawat. Karies terjadi karena adanya
penumpukan sisa makanan pada gigi yang difermentasikan oleh bakteri menyebabkan lubang pada
gigi.
 Sariawan Diawali dengan timbulnya luka kecil dalam rongga mulut. Bil tidak segera disembuhkan,
sariawan dapat mengganggu pencernaan makanan di dalam mulut. Pencegahannya dilakuakan dengan
mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup.
 EnteritisPeradangan pada usus halus atau usus atau usus besar karena infeksi oleh bakteri.
 Ulkus ( radang lambung )Peradangan pada dinding lambung akibat produksi asam lambung lebih
banyak dari jumlah makanan yang masuk atau karena infeksi oleh bakteri.
 Kanker lambung Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi alcohol yang berlebihan, merokok, dan
sering mengkonsumsi makanan berbahan pengawet.
 Kolitis ( radang usus besar )Gejalanya berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat terjadi
luka atau pendarahan di usus
 Gastritis, yaitu radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa dinding lambung, penyebabnya karena
makanan yang terkena kuman atau kelebihan HCl.
 Disfagia, adalah keadaan lambung yang rusak akibat alkohol dan suatu racun tertentu.
 Peritonitis, terjadi akibat peradangan yang terjadi pada selaput perut.
 Hepatitis, yaitu infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Penyakit ini dapat menular melalui
makanan atau minuman, transfusi darah, hubungan seksual, pemakaian jarum suntik lebih dari satu
orang.
 Konstipasi disebut juga sembelit, yaitu keadaan sulit buang air besar pada seseorang. Ini bisa
disebabkan karena penyerapan air di dalam usus besar yang berlebih, sehingga feses menjadi keras.
Perasaan stres dan takut juga dapat memicunya.
 Hemoroid / wasir penyakit ini muncul karena pecahnya pembuluh vena di daerah anus karena
sembelit sehingga faecesnya keras dengan sendirinya dapat memicu terjadinya hemoroid

GANGGUAN SYSTEM RESPIRASI

Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis.

 Bronkis disebabkan oleh bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan


 Influenza ( flu) : merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini timbul
dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
 Asma adalah penyempitan saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan mengalami
kontraksi yang mengganggu jalan napas, bunyi mendesak dan batuk yang disebabkan alergi seperti
debu, bulu, ataupun rambut, psikis atau karena penyakit menurun.kelainan. Kelainan ini juga dapat
kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
 Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas
 Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.
 Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas.
Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.
 Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.
 Bronkitis, adalah radang pada bronkus merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat
infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang menyumbat
batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas..
 Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil.
 Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri Diplococcus pneumonia
 Difteri : penyakit daluran pernafasan bagian atas karena infeksi bacteri Corynebacterium diphtheriae
 Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau viris tertentu.
 Kanker paru-paru : akibat sering merokok
 Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak sehingga pemasukan udara terganggu, sehingga
penderita sering membiarkan mulutnya terbuka.
 Rinitis : radang pada selaput lendir hidung
 Tuberkulosis (TBC) : merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini
menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-
paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering
terengah-engah.
 Kanker paru-paru : Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh.
Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya
kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.
Bersin
 Bersin merupakan aliran udara yang hebat melalui mulut dan hidung.
 Ini terjadi di luar kemauan.
 Biasanya bersin terjadi karena ada partikel pengganggu dalam hidung Anda.
 Ujung-ujung saraf di dalam hidung merangsang Anda bersin untuk menyingkirkan partikel-partikel
tersebut.
 Penyebab lain adalah udara dingin atau sakit flu.
 Pada saat sakit flu, banyak partikel asing di dalam hidung Anda sehingga memaksa hidung
merangsang bersin.
 Yang perlu Anda tahu tentang bersin yaitu kecepatan udara saat Anda bersin mencapai 166 kilometer
per jam.
 Lalu saat bersih Anda akan mengeluarkan sampai 100.000 butiran kecil lendir dan mikro organisme.
 Itu sebabnya, saat bersin sebaiknya Anda menutupi hidung dan mulut Anda karena dapat
membahayakan orang lain.
Batuk
 Sama seperti bersin, ketika Anda batuk bertujuan untuk mengusir zat berbahaya dalam tubuh Anda.
 Jika bersin terjadi karena ada partikel asing di hidung, maka batuk terjadi karena ada partikel atau zat
asing di dalam paru-paru atau tenggorokan.
 Tujuannya untuk membersihkan paru-paru dari zat yang berbahaya saat saluran pernapasan mulai
terganggu.
 Batuk dapat pula menjadi upaya yang disengaja untuk membersihkan tenggorokan.
 Batuk juga bisa menyebarkan kuman yang menyebabkan penyakit.
 Karena itu, sebaiknya ketika batuk, Anda menutupi mulut Anda.
Cegukan
 Cegukan terjadi di luar kemauan atau tidak dapat dikontrol.
 Cegukan merupakan pengambilan udara secara mendadak yang disebabkan karena kontraksi
diafragma secara tidak teratur.
 Penyebabnya karena gangguan organ-organ tubuh dekat diafragma.
 Kejang ini menarik udara dari paru-paru melalui laring, membentur epiglotis, menyebabkan pita suara
bergetar.
 Oleh karena itu, akan menimbulkan suara ’hik’ saat Anda cegukan.
Ngorok /Mendengkur
 Saat tidur, beberapa orang mendengkur atau mengorok.
 Suara kasar saat Anda tidur ini biasanya disebabkan karena bernapas melalui mulut.
 Jaringan lembut pada langit-langit mulut dekat tenggorokan bergetar karena udara melewatinya saat
Anda bernapas melalui mulut.
 Selain itu, bibir, pipi, dan lubang hidung Anda juga ikut bergetar.
 Posisi yang umum menyebabkan mendengkur adalah tidur terlentang.
 Hal ini karena mulut cenderung menganga dan lidah menghalangi saluran pernapasan.
 Salah satu solusinya adalah dengan mencoba tidur miring.
Menguap
 Saat mengantuk, Anda akan menguap.
 Mengapa Anda menguap? Karena paru-paru Anda kurang mendapat oksigen.
 Dengan mengambil nafas dalam-dalam di luar kemauan terjadi sebagai respon alami akibat
tertutupnya paru-paru oleh karbondioksida atau kekurangan oksigen.
 Yang juga menarik, yaitu menguap diduga sebagai kebiasaan menular. Jika Anda melihat atau
mendengar orang lain menguap, yang sering terjadi adalah Anda ikut-ikutan menguap. Fenomena ini
masih menjadi misteri bagi banyak ilmuwan.
Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus
 Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang menyebabkan
peradangan pada dinding alveolus.
 Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yangmengakibatkan bintil-
bintil pada dinding alveolus.
 Masuknya air ke alveolus.karena tenggelam

Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara


 Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.\
 Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh kekurangan
oksigen atau kurang darah alias anemia.
 Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau gangguan penggunaan O2 oleh jaringan
 Emfisema : gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas secara berlebihan, akibat terjadi
penggembungan paru-paru secara berlebihan.

GANGGUAN SYSTEM EKSKRESI

Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan kelainan atau penyakit yang biasa terjadi pada saluran
kencing manusia yang termasuk dalam kategori sistem ekskresi atau pembuangan disertai pengertian
arti definisi gangguannya, yaitu antara lain :

 Batu Ginjal adalah gangguan yang terjadi dengan gejala penggumpalan batu ginjal karena terjadi
stagnasi urine. Biasanya terjadi pada orang yang kurang minum sehingga terjadi penggumpalan serta
kristalisasi zat-zat yang seharusnya dibuang dari ginjal ke luar tubuh.
 Nefritis adalah gangguan berupa radang ginjal yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan ginjal.
 Gagal ginjal adalah penyakit yang menyebabkan tidak terbentuknya urin / urine (anuria) sehingga
apabila sudah akut / parah dapat menyebabkan nefritis, pendarahan dan jantung berhenti bekerja /
berfungsi secara tiba-tiba.
 Nefrosis adalah kondisi di mana membran glomerulus bocor, meyebabkan sejumlah besar
proteinkeluar dari darah menuju urin. Air dan natrium berakumulasi dalam tubuh menyebabkan edem,
khususnya di bagian pergelangan kaki, kaki, perut, dan mata. Nefrosis umumnya terjadi pada anak-
anak.
 Nefritis glomerulus adalah radang membran filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum renalis.
Penyebab radang secara umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri
streptococcus yang menginfeksi bagian tubuh lain, khususnya tenggorokan. Penyakit ini ditandai
dengan kenaikan permeabilitas membran filtrasi dan akumulasi sel-sel darah putih di daerah membran
filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma memasuki urin. Keberadaan protein plasma
meningkatkan tekanan osmotik filtrat urin, sehingga volume urin meningkat dan menyebabkan gagal
ginjal.
 Pielonefritis adalah radang seluruh bagian ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi bakteri
pada pelvis ginjal dan kemudian melebar ke bagian utama ginjal.
 Sistisis adalah radang kantung kemih terutama bagian mukosa dan sub mukosa. Sistisis bisa
disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.
 Penyakit ini bisa disebabkan karena kerusakan sistem saluran ginjal yang merusak nefron dan
menghasilkan pembesaran seperti kiste (benjolan) sepanjang saluran ini. Kerusakan ginjal ini
umumnya bersifat menurun

GANGGUAN SISTEM GERAK

Gangguan Persendian

 Dislokasi
 Terkilir/keseleo
 Peradangan sendi (atritis)
 Tulang retak atau patah (fraktura)

Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang

 Skoliosis
 Kifosis
 Lordosis

Gangguan rangka yang lain

 Rakhitis
Osteoporosis
 merupakan penyakit penurunan kekuatan tulang karena tulang mengalami pengeroposan.
 Atau juga suatu penyakit tulang yang ditandai dengan adanya penurunan masa tulang dan perubahan
struktur pada jaringan mikroarsitektur tulang, yang menyebabkan kerentanan tulang meningkat
disertai kecenderungan terjadinya fraktur, terutama pada proksimal femur, tulang belakang dan pada
tulang radius. Ini sering terjadi karena matriks tulang yang terisi calsium carbonat dan Calsium
Phosphat , mineral Ca (Calsium) diambil untuk keseimbangan kadar Ca darah mis dalam pembekuan ,
Pengaturan kadar Ca dan P darah ini di atur oleh hormon Parat hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
Parathyroid. Hampir separuh masa kehidupan terjadi mekanisme kerusakan tulang ( resorpsi ) dan
pembentukan tulang (formasi). Selama masa anak-anak dan dewasa muda, pembentukan tulang jauh
lebih cepat dibandingkan dengan kerusakan tulang. Titik puncak massa tulang (Peak bone mass )
tercapai pada sekitar usia 30 tahun, dan setelah itu mekanisme resopsi tulang menjadi jauh lebih cepat
dibandingkan dengan pembentukan tulang. Penurunan massa tulang yang cepat akan menyebabkan
kerusakan pada mikroarsitektur tulang khususnya pada tulang trabekular.

Gangguan pada Otot

 Atrofi
 Hipertrofi
 Kejang Otot
 Kaku Leher atau Stiff
 TetanusHernia Abdominalis
 Mikro sefalus

GANGGUAN SYSTEM REPRODUKSI

AIDS

 Faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas penduduk adalah penyakit.


 Penyakit yang terkait dengan reproduksi secara langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui alat
reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh
Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) dan penyakit kelamin yang lain.
 AIDS adalah penyakit mengerikan yang sampai saat ini sudah menular ke berbagai negara. Penularan
AIDS ini baru disadari dalam masa modern ini, sehingga sering disebut pandemi modern.
AIDS menuntut perhatian kita semua karena:
1. Semua orang bisa terkena AIDS.
2. Belum ditemukan vaksin pencegahnya.
3. Belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.
4. Penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui, sehingga makin banyak orang yang tertular
AIDS.
 Perkembangan AIDS di dunia berlangsung cukup cepat, menurut
 Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1981 terdapat 100.000 kasus AIDS di 20 negara, pada
tahun 1992 terdapat 11-12 juta kasus, dengan rincian 6% di Asia Tenggara, 60% di Afrika, 10% di
Amerika Utara, dan 6% di Eropa.
 Pada tahun 2000 terdapat 60 juta kasus dengan rincian 41% di Asia Tenggara, 36% di Afrika, 5% di
Amerilka.
 Kondisi yang diperlukan untuk penularan HIV adalah HIV harus masuk ke dalam aliran darah. HIV
sangat rapuh dan cepat mati di luar tubuh manusia.
 Virus ini juga sensitif terhadap panas dan tidak kuat hidup pada suhu di atas 60 derajat celsius. Untuk
dapat tertular, maka jumlah virus HIV harus cukup banyak.
 HIV terdapat di hampir seluruh cairan tubuh manusia seperti keringat, air ludah, air mata, darah,
cairan sperma, cairan vagina.
 Hanya saja pada keringat, air ludah, dan air mata konsentrasinya tidak cukup tinggi untuk menularkan
HIV.
 Cairan yang dapat menularkan HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina. Penularan terjadi jika
ada salah satu dari cairan tadi mengandung virus HIV.
Fase dan gejala HIV
 Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun, berkurang dan
akhirnya hilang.
 Orang yang terinfeksi HIV fase I, nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala. Fase
ini berlangsung 5-7 tahun, tergantung kekebalan tubuh penderita.
 Pada fase II muncul gejala awal penyakit yang terkait HIV, seperti: hilang selera makan, tubuh lemah,
berkeringat berlebihan di malam hari, timbul bercak-bercak di kulit, pembengkakan kelenjar getah
bening, diare terus-menerus, flu tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung sekitar 6 bulan sampai 2
tahun.
 Tahap AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit
tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain lain). Perlu diketahui bahwa tidak
semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS.
 Fase ini berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus
dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T di laboratorium. Sampai sekarang orang tidak dapat
menyebut secara pasti gejala AIDS, karena gejala AIDS tidak khas.
Pencegahan AIDS
 Di dalam lingkungan keluarga sampaikan informasi yang sudah Anda ketahui ini kepada anggota
keluarga yang lain, teman dan tetangga.
 Jika sehari-hari Anda menemukan informasi yang salah tentang AIDS, segera luruskan dengan cara
yang benar supaya orang-orang tertarik dan juga memperbaiki informasi tersebut.
 Di lingkungan sekolah mungkin Anda bisa mengusulkan kepada guru atau kepala sekolah agar
diadakan diskusi atau seminar atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pencegahan AIDS.
 Kegiatan yang berkait dengan pencegahan AIDS dapat juga Anda lakukan bersamaan dengan
kegiatan sejenis seperti pencegahan narkoba, pendidikan keluarga, dan sebagainya.
 Di Indonesia ada kecenderungan penjaja seks komersial meluas, penyebaran penyakit kelamin tinggi,
urbanisasi dan migrasi penduduk tinggi, kecenderungan hubungan seks sebelum nikah meningkat, lalu
lintas orang dari/ke luar negeri berlangsung dengan bebas, serta penggunaan alat suntik, tato, tindik
yang tidak sehat.
Gonorhoea ( Kencing Nanah)
 Gonorhoea adalah penyakit infeksi yang menyerang pada alat kelamin (genitalia). Penyaki ini
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
 Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna
kuning hijau pada wanita.
 Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual.Bayi juga dapat tertular penyakit ini melalui proses
persalinan.
 Penyakit ini dapat menyebabkan kebuataan pada bayi yang baru lahir.
Sifilis
 Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
 Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan badaniah yang intim (ciuman),
transfusi darah, penularan oleh ibu pada janin melalui plasenta.
 Gejala awal penyakit ini adalah borok pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada
daerah sekitar kelamin.
 Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan
kerusakan pada organ tersebut.
Herpes Simplex Genitalis
 Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia
luar, anus, dan vagina.
 Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada
daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan
menimbulkan luka.
 Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat pula ditularkan oleh ibu hamil kepada
janinnya.
 Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan/tahun.

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita


Gangguan menstruasi
 Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore
sekunder.
 Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa
perkembangan seksual.
 Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang
tengah mengalami siklus menstruasi.

Kanker genitalia
 Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.

Kanker vagina
 Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang
diantaranya disebabkan oleh virus.
 Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.

Kanker serviks
 Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks.
 Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina
dan kelenjar limfe panggul.

Kanker ovarium
 Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas.
 Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami
pendarahan vagina abnormal.
 Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.

Endometriosis
 Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat
tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
 Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi.
 Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan.
 Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.

Infeksi vagina
 Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal.
 Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif.
 Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau
bakteri.

GANGGUAN SYSTEM SYARAF

1. Polio Yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi vius pada sumsum tulang belakang. Virus
polio ini sering menyerang anak-anak balita. Gejala yang dirasakan berupa rasa demam, sakit
kepala.dan akhirnya mengalami kelumpuhan. Anak –anak yang biasanya menderita polio
setelah dewasa, kakinya biasnaya berbeda ukurannya. Hal ini disebakan oleh mengecilnya
otot (atropi). Penyakit polio dapat dihindari dengan imunisasi polio.
1. Epilepsi, yaitu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak berupa sentakan otak yang
hebat sehingga timbul kejang-kejang dan mengelaurkan busa dari mulutnya. Epilepsi dapat
menyerang orang yang menderita tumor otak,cedera otak, infeksi otak dan penderita cacat
otak bawaan.
2. Meningitis, yaitu penyakit akibat radang pada bagian seaput otak (meningen) yang
disebabkan oleh bakteri atau virus.
3. Neuritis yaitu penyakit gangguan pada saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan,
keracunan atau karena ada tekanan.
4. Gegar otak, penyakit yang disebabkan benturan pada kepala.
5. Hydrocphalus, kelainan dan atau penyakit akibat pembesaran kepala karena terjadinya
penimbunan secara akif cairan otak di dalam bilik otak. Penyakit hydrocphelus antara lain
karena kelainan struktur otak sejak lahir, infeksi selaput otak, tumor otak dan trauma kepala.
6. Stroke yaitu kerusakan otak akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah dalam otak.
Keadaan ini mengakibatkan sel-sel saraf di sekitar pembuluh darah tidak memperoleh cukup
oksigen sehingga mati. Dampak penyumbatan ini tergantung letak terjadinya penyumbatan.
Penderita dapat mempunyai masalah dengan pengucpan gerakan atau ingatannya.

Anda mungkin juga menyukai