Adzraa Nahdah Nabillah - UJIAN TENGAH SEMESTER PERKERI
Adzraa Nahdah Nabillah - UJIAN TENGAH SEMESTER PERKERI
NIM : 2221210071
Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kompetensi dan aspek apa saja yang termasuk
dalam kompetensi tersebut
2. Jelaskan tiga kategori keterampilan ERI-21, serta jelaskan minimal 6 keterampilan
khusus ERI-21
3. Jelaskan tiga tingkatan kompetensi masa depan, dan perbedaan pembelajaran abad 19
dengan abad 21
4. Jelaskan nilai-nilai strategis SDM dan karakteristik SDM bermutu
5. Jelaskan jenis-jenis keterampilan life skill dan literacy abad 21, serta model-model
pembelajaran abad 21
6. Jelaskan 4 dimensi utama kecerdasan dan karakteristik anak cerdas
Jawaban
2. Tiga kategori keterampilan era revolusi industri abad 21 adalah keterampilan teknologi,
keterampilan manusia, dan keterampilan konten.
Keterampilan teknologi: Keterampilan teknologi mencakup kemampuan untuk
menggunakan dan memahami teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
seperti pemrograman, analisis data, keamanan siber, dan teknologi cloud
computing.
Keterampilan manusia: Keterampilan manusia mencakup kemampuan untuk
berinteraksi dengan orang lain secara efektif, seperti kemampuan
berkomunikasi dengan baik, kolaborasi, kepemimpinan, empati, dan
adaptabilitas.
Keterampilan konten: Keterampilan konten mencakup kemampuan untuk
memahami dan menerapkan pengetahuan dalam bidang tertentu, seperti ilmu
pengetahuan, matematika, sastra, seni, dan sejarah.
Contoh dari enam keterampilan khusus era revolusi industri abad 21:
Literasi digital: kemampuan untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) secara efektif.
Pemecahan masalah dan kritis: kemampuan untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah dengan cara yang inovatif dan kritis.
Kreativitas dan inovasi: kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan
orisinal serta menerapkannya dalam pekerjaan.
Kolaborasi dan komunikasi: kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain
dan berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
Keterampilan keuangan: kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi dan
bisnis, seperti mengelola anggaran, berinvestasi, dan mengelola risiko
keuangan.
Kemampuan belajar seumur hidup: kemampuan untuk terus belajar dan
beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tuntutan pekerjaan yang baru.
3. Tiga tingkatan kompetensi masa depan adalah:
Kompetensi dasar: Kompetensi dasar mencakup keterampilan dan pengetahuan
dasar yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat dan pasar kerja
yang semakin kompleks. Ini mencakup literasi, numerasi, pemahaman
teknologi, dan kemampuan bahasa.
Kompetensi tinggi: Kompetensi tinggi mencakup keterampilan yang lebih
kompleks dan terintegrasi yang diperlukan untuk berhasil dalam profesi
tertentu, seperti kemampuan analisis data, keterampilan kreatif, dan
kemampuan pemecahan masalah.
Kompetensi khusus: Kompetensi khusus mencakup keterampilan dan
pengetahuan yang sangat spesifik untuk bidang pekerjaan tertentu, seperti
keterampilan medis, keterampilan teknis, dan keterampilan keuangan.
Perbedaan pembelajaran abad 19 dengan abad 21 adalah:
Pendekatan pembelajaran: Pendidikan di abad 19 cenderung menggunakan
pendekatan pembelajaran yang bersifat linier dan berpusat pada guru,
sedangkan di abad 21, pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan
berpusat pada siswa menjadi lebih populer.
Teknologi: Teknologi telah memainkan peran penting dalam perubahan
pendidikan pada abad 21, dengan penggunaan teknologi seperti perangkat
mobile, internet, dan media sosial yang memungkinkan pembelajaran jarak jauh
dan mengaktifkan pembelajaran kreatif dan kolaboratif.
Keterampilan yang ditekankan: Abad 21 menekankan pada pengembangan
keterampilan abad 21 seperti kemampuan kritis, kreativitas, kolaborasi, dan
komunikasi, sementara abad 19 lebih menekankan pada keterampilan dasar
seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Kebutuhan pekerjaan: Kebutuhan pasar kerja telah berubah secara dramatis
sejak abad 19, yang memerlukan keterampilan yang lebih kompleks dan
terintegrasi untuk berpartisipasi dalam ekonomi global. Pendidikan di abad 21
cenderung lebih berfokus pada mempersiapkan siswa untuk pekerjaan masa
depan.
4. Nilai-nilai strategis SDM (Sumber Daya Manusia) adalah nilai-nilai yang dipegang
teguh oleh organisasi dalam membangun dan mengelola sumber daya manusia yang
berkualitas dan produktif. Beberapa nilai strategis SDM yang umumnya diakui antara
lain:
Inovasi: Kemampuan SDM untuk berinovasi dan menciptakan solusi kreatif
dalam menjawab perubahan dan tantangan bisnis.
Kolaborasi: Kemampuan SDM untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan
baik dengan rekan kerja, pelanggan, dan pihak lain yang terkait dalam
organisasi.
Kualitas: SDM yang berkualitas adalah SDM yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai serta mampu menjalankan tugas-tugas mereka
dengan efisien dan efektif.
Integritas: SDM yang berintegritas adalah SDM yang bertindak dengan etika
dan kejujuran dalam semua aspek pekerjaan mereka.
Kepemimpinan: SDM yang berkualitas juga harus memiliki kemampuan
kepemimpinan yang baik, termasuk kemampuan untuk memotivasi dan
menginspirasi rekan kerja mereka.
Karakteristik SDM bermutu meliputi:
Kompetensi: SDM yang berkualitas harus memiliki kompetensi dan
keterampilan yang memadai dalam bidangnya.
Inovasi: SDM yang berkualitas harus memiliki kemampuan untuk berinovasi
dan menciptakan solusi kreatif dalam menjawab perubahan dan tantangan
bisnis.
Kolaborasi: SDM yang berkualitas harus memiliki kemampuan untuk bekerja
sama dan berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja, pelanggan, dan pihak
lain yang terkait dalam organisasi.
Orientasi pada hasil: SDM yang berkualitas harus memiliki orientasi pada hasil,
yaitu fokus pada pencapaian tujuan dan memberikan hasil yang berkualitas
dalam setiap tugas yang dijalankan.
Kepemimpinan: SDM yang berkualitas harus memiliki kemampuan
kepemimpinan yang baik, termasuk kemampuan untuk memotivasi dan
menginspirasi rekan kerja mereka.
Belajar seumur hidup: SDM yang berkualitas harus memiliki kemampuan dan
kesediaan untuk terus belajar dan mengembangkan diri sepanjang karir mereka.
5. Jenis-jenis keterampilan life skill dan literacy abad 21 meliputi:
Literasi digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dan
informasi secara efektif dan efisien.
Keterampilan kreatif dan inovatif: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan
menciptakan solusi inovatif dalam menghadapi masalah.
Keterampilan kritis: Kemampuan untuk berpikir kritis dan menganalisis
informasi untuk membuat keputusan yang baik.
Keterampilan sosial dan emosional: Kemampuan untuk berinteraksi dengan
orang lain dengan baik, termasuk kemampuan untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan membangun hubungan yang sehat.
Keterampilan adaptabilitas: Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan dan tantangan yang muncul.
Model-model pembelajaran abad 21 meliputi:
PBL (Problem-Based Learning): Model pembelajaran yang berpusat pada
penyelesaian masalah dengan cara memecahkan masalah nyata yang dihadapi
oleh siswa.
CTL (Contextual Teaching and Learning): Model pembelajaran yang
menempatkan konteks dunia nyata ke dalam pengajaran agar siswa dapat lebih
memahami bagaimana materi pelajaran terkait dengan kehidupan sehari-hari
mereka.
Blended Learning: Model pembelajaran yang menggabungkan pengajaran
daring dan tatap muka untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih
holistik dan interaktif.
Inquiry-Based Learning: Model pembelajaran yang menekankan pada proses
penemuan dan eksplorasi dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat aktif dan
lebih berpartisipasi dalam proses belajar.
Cooperative Learning: Model pembelajaran yang menekankan pada kerja sama
antara siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dalam
model ini, siswa belajar bersama-sama dalam kelompok untuk mencapai hasil
yang lebih baik.
6. Teori kecerdasan majemuk atau multiple intelligences menjabarkan empat dimensi
utama kecerdasan, yaitu:
Kecerdasan Linguistik: Kemampuan untuk menggunakan bahasa secara efektif,
baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, serta kemampuan untuk memahami
informasi melalui kata-kata.
Logis-Matematis: Kemampuan untuk menggunakan logika dan pemikiran
matematis secara efektif, seperti kemampuan untuk memecahkan masalah
matematika, mengenal pola, dan membuat hubungan sebab-akibat.
Kecerdasan Visual-Spasial: Kemampuan untuk mengenali dan memanipulasi
gambar, bentuk, dan warna secara efektif, serta kemampuan untuk
memvisualisasikan ide-ide dan gagasan.
Kecerdasan Kinestetik: Kemampuan untuk menggunakan tubuh secara efektif,
seperti kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi fisik, serta
kemampuan untuk belajar melalui pengalaman fisik.
Karakteristik anak cerdas yang dapat dilihat dari keempat dimensi kecerdasan ini antara
lain:
Anak yang cerdas linguistik memiliki kemampuan berbicara yang baik dan
mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan tepat dan jelas.
Anak yang cerdas logis-matematis memiliki kemampuan untuk memecahkan
masalah dengan cepat dan akurat serta mampu melakukan analisis logis.
Anak yang cerdas visual-spatial memiliki kemampuan untuk
memvisualisasikan ide-ide dan gagasan dengan baik serta memiliki kemampuan
untuk mengamati dan menghafal dengan mudah.
Anak yang cerdas kinestetik memiliki kemampuan untuk menggunakan
tubuhnya dengan baik dan mampu belajar melalui pengalaman fisik, serta
memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan tubuh dengan baik.