Tugas:
A. DOKTER UMUM
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan
atau janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara
independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun sik, wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya
diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan
setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan
terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih
sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani
pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup
makhluk insani.
Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan
aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik sik
maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang
kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.
Sumber: https://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/
B. DOKTER GIGI
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Sumpah Dokter Gigi
Dokter Gigi di Indonesia wajib menunjung tinggi, menghayati, mentaati dan
mengamalkan Sumpah/Janji Dokter Gigi Indonesia
Pasal 2
Standar Pelayanan Profesi
Dokter Gigi di Indonesia, dalam menjalankan profesinya harus sesuai dengan ilmu /
seni kedokteran gigi, dan sesuai dengan standar pelayanan serta prinsip-prinsip
kemanusiaan.
Pasal 3
Kemandirian Profesi
Dalam menjalankan profesinya Dokter Gigi di Indonesia tidak boleh dipengaruhi oleh
pertimbangan untuk mencari keuntungan pribadi
Pasal 4
Keterangan perawatan
Dokter Gigi di Indonesia harus memberi keterangan atau pendapat yang dapat di
pertanggungjawabkan.
Pasal 5
Rabat dan komisi
Dokter Gigi di Indonesia tidak di perkenankan menjaring pasien secara pribadi,
melalui pasien atau agen.
Pasal 6
Martabat dan integritas profesi
Dokter Gigi di Indonesia wajib menjaga kehormatan, kesusilaan, martabat dan
integritas profesi dokter gigi.
Pasal 7
Infeksi Silang
Dokter Gigi di Indonesia berkewajiban untuk mencegah terjadinya infeksi silang yang
membahayakan pasien, staf dan masyarakat.
Pasal 8
Kerjasama dengan tenaga kesehatan lain
Dokter Gigi di Indonesia wajib menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga
kesehatan lainnya.
Pasal 9
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dokter Gigi di Indonesia dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
wajib bertindak sebagai motivator, pendidik dan pemberi pelayanan kesehatan
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).
Pasal 10
Penelitian dan Pengembangan
Dokter gigi di Indonesia wajib membuat hasil dan manfaat dari penelitiannya berguna
dalam menjaga dan meningkatkan kemajuan profesi kedokteran gigi.
Pasal 11
Pelecehan dan Pengabaian
Dokter gigi di Indonesia wajib peduli dengan tanda-tanda pelecehan dan pengabaian
dalam praktek kedokteran gigi serta melaporkan dugaan kasus tersebut ke pihak
berwenang sesuai peraturan hukum yang berlaku.
Pasal 12
Saksi Ahli
Dokter gigi di Indonesia, bila menjadi saksi ahli, harus memberikan kesaksian yang
dapat mendukung proses keadilan.
Sumber: file:///C:/Users/Administrator/Downloads/1627040503033%20(4).pdf
C. PERAWAT
PERAWAT DAN KLIEN
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama
yang dianut serta kedudukan social.
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien
Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan
Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Sumber: https://fkep.unand.ac.id/en/profil/pimpinan/item/52-kode-etik-
perawat#:~:text=Perawat%20dalam%20memberikan%20pelayanan
%20keperawatan,yang%20dianut%20serta%20kedudukan%20social.
D. BIDAN
KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT
Seorang bidan senantiasa menjunjung tinggi, dan mengamalkan sumpah jabatan
dalam melaksanakan tugas pengabdianya.
Seorang bidan dalam menjalankan tugas profesinya dan selalu menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
Seorang bidan saat menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman paa tugas dan
tanggung jawab terhadap klien, keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan dalam menjalankan tugasnya selalu mendahulukam kepentingan
klien, dan menghormati hak klien dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Seorang bidan dalam menjalankan tugasnya menjalankan tugasnya selalu
mendahulukam kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas
yang sama sesuai dengan kebutuhan masyarakat bedasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
Seorang bidan selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal.
Sumber: https://mhomecare.co.id/blog/kode-etik-bidan-yang-perlu-teman-sejawat-
ketahui/
E. APOTEKER
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Sumpah/Janji Setiap Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan Sumpah Apoteker.
Pasal 2
Setiap Apoteker harus berusaha dengan sungguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Apoteker Indonesia.
Pasal 3
Setiap Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi
ApotekerIndonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip
kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya
Pasal 4
Setiap Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang kesehatan
padaumumnya dan di bidang farmasi pada khususnya.
Pasal 5
Di dalam menjalankan tugasnya setiap Apoteker harus menjauhkan diri dari usaha
mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur
jabatan kefarmasian.
Pasal 6
Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.
Pasal 7
Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya.
Pasal 8
Seorang Apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-
undangan di Bidang Kesehatan pada umumnya dan di Bidang Farmasi pada
khususnya.
KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP PENDERITA
Pasal 9
Seorang Apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian harus mengutamakan
kepentingan masyarakat dan menghormati hak asazi penderita dan melindungi
makhluk hidup insani.
Sumber: https://cahayamalamdibulanjuli.files.wordpress.com/2011/04/kode-etik-
apoteker-indonesia.pdf
F. PETUGAS LABORATRIUM
KEWAJIBAN UMUM
Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi, menghayati
dan mengamalkan sumpah profesi.
Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan praktik
profesinya harus berpedoman pada standar profesi.
Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menghormati hak-hak pasien,
hak-hak teman sejawat dan hak-hak tenaga kesehatan lainnya.
Sumber: https://medlab.id/kode-etik-atlm/
G. PETUGAS RADIOLOGI
KEWAJIBAN UMUM
Setiap Radiografer dalam melaksanakan pekerjaan profesinya:
Tidak dibenarkan membeda-bedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis
kelamin, agama, politik serta status sosial kliennya.
Selalu berpedoman pada standar profesi.
Tidak
Dibenarkan melakukan perbuatan yang dipengaruhi pertimbangan keuntungan
Pribadi. Selalu berpegang teguh pada sumpah jabatan dan kode etik serta
Standar profesi Radiografer.
Setiap Radiografer :
Harus menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi.
Hanyamelakukan pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG),
Radioterapi dan Kedokteran Nuklir atas permintaan dokter tanpa
meninggalkan prosedur yang telah digariskan.
Tidakdibenarkan menyuruh orang lain yang bukan ahlinya untuk melakukan
pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG), Radioterapi dan
Kedokteran Nuklir.
Tidak dibenarkan menentukan diagnosa Radiologi.
Setiap Radiografer :
Harus menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya baik terhadap bahaya radiasi
maupun terhadap penyakit.
Senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan profesionalnya baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama dengan jalan mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
pelayanan terhadap masyarakat
Sumber: https://pengdapari-jatim.com/kodeetik.jsp