Anda di halaman 1dari 14

3 April 2023

Tugas:

CARILAH KODE ETIK PROFESI

A. DOKTER UMUM
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan
atau janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara
independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun sik, wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya
diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan
setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan
terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih
sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani
pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup
makhluk insani.
Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan
aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik sik
maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang
kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling menghormati.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN


Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan
dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib
merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat
berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau
penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT


Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yang etis.

KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI


Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan
baik.
Pasal 21
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran/ kesehatan.

Sumber: https://mkekidi.id/kode-etik-kedokteran-indonesia/
B. DOKTER GIGI
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Sumpah Dokter Gigi
Dokter Gigi di Indonesia wajib menunjung tinggi, menghayati, mentaati dan
mengamalkan Sumpah/Janji Dokter Gigi Indonesia
Pasal 2
Standar Pelayanan Profesi
Dokter Gigi di Indonesia, dalam menjalankan profesinya harus sesuai dengan ilmu /
seni kedokteran gigi, dan sesuai dengan standar pelayanan serta prinsip-prinsip
kemanusiaan.
Pasal 3
Kemandirian Profesi
Dalam menjalankan profesinya Dokter Gigi di Indonesia tidak boleh dipengaruhi oleh
pertimbangan untuk mencari keuntungan pribadi
Pasal 4
Keterangan perawatan
Dokter Gigi di Indonesia harus memberi keterangan atau pendapat yang dapat di
pertanggungjawabkan.
Pasal 5
Rabat dan komisi
Dokter Gigi di Indonesia tidak di perkenankan menjaring pasien secara pribadi,
melalui pasien atau agen.
Pasal 6
Martabat dan integritas profesi
Dokter Gigi di Indonesia wajib menjaga kehormatan, kesusilaan, martabat dan
integritas profesi dokter gigi.
Pasal 7
Infeksi Silang
Dokter Gigi di Indonesia berkewajiban untuk mencegah terjadinya infeksi silang yang
membahayakan pasien, staf dan masyarakat.
Pasal 8
Kerjasama dengan tenaga kesehatan lain
Dokter Gigi di Indonesia wajib menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga
kesehatan lainnya.
Pasal 9
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dokter Gigi di Indonesia dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
wajib bertindak sebagai motivator, pendidik dan pemberi pelayanan kesehatan
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif).
Pasal 10
Penelitian dan Pengembangan
Dokter gigi di Indonesia wajib membuat hasil dan manfaat dari penelitiannya berguna
dalam menjaga dan meningkatkan kemajuan profesi kedokteran gigi.
Pasal 11
Pelecehan dan Pengabaian
Dokter gigi di Indonesia wajib peduli dengan tanda-tanda pelecehan dan pengabaian
dalam praktek kedokteran gigi serta melaporkan dugaan kasus tersebut ke pihak
berwenang sesuai peraturan hukum yang berlaku.
Pasal 12
Saksi Ahli
Dokter gigi di Indonesia, bila menjadi saksi ahli, harus memberikan kesaksian yang
dapat mendukung proses keadilan.

KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP PASIEN


Pasal 13
Hak Pasien
Dokter Gigi di Indonesia wajib menghormati hak pasien untukmenentukan pilihan
perawatan dan rahasianya.
Pasal 14
Perlindungan Pasien
Dokter Gigi di Indonesia wajib melindungi pasien dari kerugian.
Pasal 15
Kepentingan Pasien
Dokter Gigi di Indonesia wajib mengutamakan kepentingan pasien.
Pasal 16
Pelayanan yang adil bagi Pasien
Dokter gigi Indonesia wajib memperlakukan pasien dengan rasa hormat dan
berkeadilan.
Pasal 17
Komunikasi dan Persetujuan
Dokter Gigi di Indonesia wajib memberi informasi kepada pasien pilihan perawatan
dan alternatifnya.
Pasal 18
Menyimpan rahasia kedokteran
Dokter gigi di Indonesia wajib menjaga segala data dan informasi tentang kesehatan
pasien yang diperoleh pada waktu menjalankan pekerjaan atau profesinya, bahkan
setelah pasien meninggal dunia.
Pasal 19
Rekam Medik Pasien
Dokter Gigi di Indonesia wajib membuat, menyimpan, menjaga dan merahasiakan
rekam medik Pasien.
Pasal 20
Pelayanan darurat
Dokter Gigi di Indonesia wajib memberikan pelayanan kedaruratan bagi pasien.
Pasal 21
Konsul dan Rujukan
Dokter gigi di Indonesia wajibmelakukankonsul dan rujukan kepada dokter gigi
spesialis atau profesional lainnya yang memiliki kompetensi lebih tinggi.
Pasal 22
Penggunaan Bantuan Personil
Dokter gigi wajib melindungi kesehatan pasien yang tugasnya didelegasikan kepada
tenaga kesehatan yang kompeten.

KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP TEMAN SEJAWAT


Pasal 23
Teman Sejawat
Dokter Gigi di Indonesia harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia
sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 24
Pasien dari Teman Sejawat
Dokter Gigi di Indonesia apabila mengetahui pasien sedang dirawat dokter gigi lain
tidak dibenarkan mengambil alih pasien tersebut tanpa persetujuan dokter gigi lain
tersebut kecuali pasien menyatakan pilihan lain.
Pasal 25
Pasien darurat dari teman sejawat
Dokter Gigi di Indonesia wajib menolong pasien teman sejawat yang sedang dan atau
telah dirawat dan mengalami keadaan darurat, selanjutnya pasien harus dikembalikan
kepada Dokter Gigi semula, kecuali kalau pasien menyatakan pilihan lain
Pasal 26
Dokter gigi pengganti
Dokter Gigi di Indonesia apabila berhalangan melaksanakan praktik,harus membuat
pemberitahuan atau menunjuk pengganti sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pasal 27
Teman sejawat dan Obat terlarang
Dokter Gigi di Indonesia wajib memberi nasihat kepada teman sejawat yang diketahui
berpraktik di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang. Apabila dianggap perlu
dapat melaporkannya kepada Organisasi Profesi
Pasal 28
Profesionalisme ditempat kerja
Dokter gigi di Indonesia wajib menciptakan lingkungan kerja yang mendukung
suasana kerjasama dan saling menghormati untuk semua orang yang terlibat dalam
perawatan gigi dan mulut
Pasal 29
Kritik
Dokter gigi Indonesia harus mau menerima dan memberi kritik dari/ keteman sejawat
serta melaporkan kepada PDGI/badan yang berwenang bila mengetahui ada kasus
berat atau kesalahan dalam perawatan oleh sejawat yg terus menerus.

KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP DIRI SENDIRI


Pasal 30
Martabat Diri
Dokter Gigi di Indonesia wajib mempertahankan dan meningkatkan martabat dirinya.
Pasal 31
Pengembangan diri
Dokter Gigi di Indonesia wajib mengikuti secara aktif perkembangan etika, ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran gigi, baik secara mandiri
maupun yang diselenggarakan oleh Organisasi Profesi.
Pasal 32
Pendidikan dan Pelatihan
Dokter Gigi di Indonesia wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi
yang dilaksanakan oleh Organisasi Profesi.
Pasal 33
Menjaga Kesehatan
Dokter Gigi di Indonesia wajib menjaga kesehatannya supaya dapat bekerja dengan
optimal.

HAK DOKTER GIGI DAN SANKSI PELANGGARAN ETIK


Pasal 34
Hak Dokter Gigi
Dokter Gigi di Indonesia berhak mendapatkan pembelaan dan perlindungan hukum
dalam melaksanakan kewajiban umum dan kewajiban dokter gigi sehari-hari dari
tuduhan pelanggaran etik yang menimpanya.
Pasal 35
Sanksi Pelanggaran Etik
Dokter Gigi di Indonesia jika terbukti secara sah melakukan pelanggaran etik dalam
melaksanakan kewajiban umum dan kewajiban dokter gigi sehari-hari dapat
menerima sanksi.

Sumber: file:///C:/Users/Administrator/Downloads/1627040503033%20(4).pdf

C. PERAWAT
PERAWAT DAN KLIEN
 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama
yang dianut serta kedudukan social.
 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari klien
 Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan
 Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

PERAWAT DAN PRAKTIK


 Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus
 Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
 Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
 Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
selalu menunjukkan perilaku professional

PERAWAT DAN MASYARAKAT


 Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai
dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.

PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT


 Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh
 Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.

PERAWAT DAN PROFESI


 Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
 Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan
 Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan
memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan
yang bermutu tinggi.

Sumber: https://fkep.unand.ac.id/en/profil/pimpinan/item/52-kode-etik-
perawat#:~:text=Perawat%20dalam%20memberikan%20pelayanan
%20keperawatan,yang%20dianut%20serta%20kedudukan%20social.
D. BIDAN
KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT
 Seorang bidan senantiasa menjunjung tinggi, dan mengamalkan sumpah jabatan
dalam melaksanakan tugas pengabdianya.
 Seorang bidan dalam menjalankan tugas profesinya dan selalu menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan.
 Seorang bidan saat menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman paa tugas dan
tanggung jawab terhadap klien, keluarga dan masyarakat.
 Seorang bidan dalam menjalankan tugasnya selalu mendahulukam kepentingan
klien, dan menghormati hak klien dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
 Seorang bidan dalam menjalankan tugasnya menjalankan tugasnya selalu
mendahulukam kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas
yang sama sesuai dengan kebutuhan masyarakat bedasarkan kemampuan yang
dimilikinya.
 Seorang bidan selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal.

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGASNYA


 Memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga masyarakat sesuai
dengan kemampuan profesi berdasarkan kebutuhan klien.
 Memberikan sebuah pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil suatu keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan
konsultasi atau rujukan.
 Menjamin atas kerahasiaan dan keterangan klien, kecuali diminta oleh
pengadilan atau sehubungan dengan kebutuhan klien.

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN TENAGA


KESEHATAN LAINYA
 Harus menjalin hubungan baik dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasanya kerja yang serasi.
 Dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati entah dengan teman
sejawat maupun dengan tenaga kesehatan lainya.

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA


 Harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya.
 Setiap bidan harus meningkatkan kemampuan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
 Senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya
yang dapat meningkatkan muti dan citra bidan.

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI


 Setiap bidan harus menjaga kesehatan supaya bisa menjalankan tugas profesinya
dengan baik.
 Harus terus menerus untuk meningkatkan pengatahuan dan ketramilan sesuai
dengan perkembangan olmu pengetahuan dan teknologi.

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH NUSA, BANGSA DAN


TANAH AIR
 Seorang bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan
pemerintah dalam bidang kesehatan khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga dan masyarakat.
 Seorang bidan melalui profesinya harus menyumbangkan pemikiranya kepada
pemerintah terutama pada pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan
masyarakat, untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan.

Sumber: https://mhomecare.co.id/blog/kode-etik-bidan-yang-perlu-teman-sejawat-
ketahui/

E. APOTEKER
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Sumpah/Janji Setiap Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan Sumpah Apoteker.
Pasal 2
Setiap Apoteker harus berusaha dengan sungguh-sungguh menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Apoteker Indonesia.
Pasal 3
Setiap Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi
ApotekerIndonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip
kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya
Pasal 4
Setiap Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang kesehatan
padaumumnya dan di bidang farmasi pada khususnya.
Pasal 5
Di dalam menjalankan tugasnya setiap Apoteker harus menjauhkan diri dari usaha
mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur
jabatan kefarmasian.
Pasal 6
Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain.
Pasal 7
Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya.
Pasal 8
Seorang Apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-
undangan di Bidang Kesehatan pada umumnya dan di Bidang Farmasi pada
khususnya.
KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP PENDERITA
Pasal 9
Seorang Apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian harus mengutamakan
kepentingan masyarakat dan menghormati hak asazi penderita dan melindungi
makhluk hidup insani.

KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP TEMAN SEJAWAT


Pasal 10
Setiap Apoteker harus memperlakukan Teman Sejawatnya sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan.
Pasal 11
Sesama Apoteker harus selalu saling mengingatkan dan saling menasehati untuk
mematuhi ketentuan-ketentuan Kode Etik.
Pasal 12
Setiap Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan
kerjasama yang baik sesama Apoteker di dalam memelihara keluhuran martabat
jabatan kefarmasian, serta mempertebal rasa saling mempercayai di dalam
menunaikan tugasnya.

KEWAJIBAN APOTEKER/FARMASIS TERHADAP SEJAWAT PETUGAS


KESEHATANLAINNYA
Pasal 13
Setiap Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk membangun dan
meningkatkan hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai dan menghormati
Sejawat Petugas Kesehatan.
Pasal 14
Setiap Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau perbuatan yang dapat
mengakibatkan berkurangnya/hilangnya kepercayaan masyarakat kepada sejawat
petugas kesehatan lainnya.
Pasal 15
Setiap Apoteker bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan Kode Etik
Apoteker Indonesia dalam menjalankan tugas kefarmasiannya sehari-hari. Jika
seorang Apoteker baik dengan sengaja maupun idtak sengaja melanggar atau tidak
mematuhi Kode Etik Apoteker Indonesia, maka Apoteker tersebut wajib mengakui
dan menerima sanksi dari pemerintah, Ikatan/Organisasi Profesi Farmasi yang
menanganinya yaitu ISFI dan mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

Sumber: https://cahayamalamdibulanjuli.files.wordpress.com/2011/04/kode-etik-
apoteker-indonesia.pdf

F. PETUGAS LABORATRIUM
KEWAJIBAN UMUM
 Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi, menghayati
dan mengamalkan sumpah profesi.
 Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan praktik
profesinya harus berpedoman pada standar profesi.
 Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menghormati hak-hak pasien,
hak-hak teman sejawat dan hak-hak tenaga kesehatan lainnya.

Kewajiban ATLM Terhadap Profesi


 Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus menjunjung tinggi serta
memelihara martabat, kehormatan profesi, menjaga integritas, kejujuran serta
dapat dipercaya, produktif, efektif, efisien, peduli terhadap tugas dan lingkungan.
 Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik berkewajiban menjunjung tinggi
norma-norma dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan dalam penyelenggaraan
praktik profesinya.
 Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik senantiasa harus melakukan
pekerjaan profesinya sesuai dengan standar prosedur operasional, standar
keselamatan kerja yang berlaku dan kode etik profesi.
 Setiap ATLM yang akan menjalankan pekerjaannya wajib memiliki Surat Tanda
Registrasi (STR) dan Surat Ijin Praktik (SIP)

KEWAJIBAN ATLM TERHADAP TEMAN SEJAWAT DAN PROFESI LAIN


 Setiap ATLM memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-batas norma
yang berlaku sebagaimana dia sendiri ingin diperlakukan.
 Setiap ATLM harus menjunjung tinggi kesetiakawanan dan sikap saling
menghargai dengan teman sejawat dalam penyelenggaraan profesinya.
 Setiap ATLM harus membina hubungan kerjasama yang baik dan saling
menghormati dengan teman sejawat dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan
utama untuk menjamin pelayanan senantiasa berkualitas tinggi.

KEWAJIBAN ATLM TERHADAP PASIEN / PEMAKAI JASA


 Setiap ATLM dalam memberikan pelayanan harus bersikap adil dan
mengutamakan kepentingan pasien dan atau pemakai jasa tanpa membeda-
bedakan kedudukan, golongan, suku, agama, jenis kelamin dan kedudukan sosial.
 Setiap ATLM harus bertanggungjawab dan menjaga kemampuannya dalam
memberikan pelayanan kepada pasien dan atau pemakai jasa secara profesional.
 Setiap ATLM berkewajiban merahasiakan segala sesuatu baik informasi dan hasil
pemeriksaan yang diketahui berhubungan dengan tugas yang dipercayakannya
kecuali jika diperlukan oleh pihak yang berhak dan jika diminta oleh pengadilan.
 Setiap ATLM dapat berkonsultasi/merujuk kepada teman sejawat atau pihak yang
lebih ahli untuk mendapatkan hasil yang akurat.

KEWAJIBAN ATLM TERHADAP MASYARAKAT


 Setiap ATLM dalam menjalankan praktik profesinya harus mengutamakan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan aspek pelayanan kesehatan serta
nilai budaya, adat istiadat yang berkembang di masyarakat.
 Setiap ATLM harus memiliki tanggung jawab untuk menyumbangkan
kemampuan profesionalnya baik secara teori maupun praktek kepada masyarakat
luas serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat.
 Setiap ATLM dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan profesinya harus
mengikuti peraturan perundang- undangan yang berlaku serta norma-norma yang
berkembang pada masyarakat.
 Setiap ATLM harus dapat mengetahui penyimpangan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar prosedur operasional dan norma yang berlaku pada saat itu
serta melakukan upaya untuk dapat melindungi kepentingan masyarakat.

KEWAJIBAN ATLM TERHADAP DIRI SENDIRI


 Setiap ATLM senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap ATLM berkewajiban untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuannya
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Setiap ATLMberkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan
ketrampilan di bidang teknologi Laboratorium Medik maupun bidang lain yang
dapat menunjang pelayanan profesinya.
 Dalam melakukan pekerjaannya, setiap ATLM harus bersikap dan berpenampilan
sopan dan wajar serta selalu menjaga nilai-nilai kesopanan.
 Setiap ATLM harus memelihara kesehatan dirinya supaya dapat bekerja dan
melayani dengan baik.

Sumber: https://medlab.id/kode-etik-atlm/

G. PETUGAS RADIOLOGI
KEWAJIBAN UMUM
 Setiap Radiografer dalam melaksanakan pekerjaan profesinya:
 Tidak dibenarkan membeda-bedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis
kelamin, agama, politik serta status sosial kliennya.
 Selalu berpedoman pada standar profesi.
 Tidak
 Dibenarkan melakukan perbuatan yang dipengaruhi pertimbangan keuntungan
 Pribadi. Selalu berpegang teguh pada sumpah jabatan dan kode etik serta
 Standar profesi Radiografer.

KEWAJIBAN TERHADAP PROFESI

Setiap Radiografer :
 Harus menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi.
 Hanyamelakukan pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG),
 Radioterapi dan Kedokteran Nuklir atas permintaan dokter tanpa
 meninggalkan prosedur yang telah digariskan.
 Tidakdibenarkan menyuruh orang lain yang bukan ahlinya untuk melakukan
 pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG), Radioterapi dan
 Kedokteran Nuklir.
 Tidak dibenarkan menentukan diagnosa Radiologi.

KEWAJIBAN TERHADAP PASIEN

Setiap Radiografer dalam melaksanakan pekerjaan profesi :


 Senantiasa memelihara suasana dan lingkungan dengan menghayati nilai?nilai
budaya,
 adat istiadat, agama dari penderita, keluarga penderita dan masyarakat.
 Wajib dengan tulus dan ikhlas memberikan pelayanan terbaik.
 Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui baik hasil pekerjaan profesi
 maupun dari bidang lainnya tentang keadaan pasien.
 Wajib melaksanakan peraturan-peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah di dalam bidang kesehatan.
 Demi kepentingan penderita setiap saat bekerja sama dengan Ahli lain yang
 terkait dan melaksanakan tugas secara cepat, tepat dan terhormat serta
 percaya diri akan kemampuan profesinya.
 Wajib membina hubungan kerja yang baik antara profesinya dengan profesi lain
demi kepentingan pelayanan terhadap masyarakat

KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Setiap Radiografer :
 Harus menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya baik terhadap bahaya radiasi
maupun terhadap penyakit.
 Senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan profesionalnya baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama dengan jalan mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
 pelayanan terhadap masyarakat

Sumber: https://pengdapari-jatim.com/kodeetik.jsp

H. PETUGAS REKAM MEDIS

I. PETUGAS ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

Anda mungkin juga menyukai