Anda di halaman 1dari 127

LAPORAN AKHIR

SISTEM PENYIMPANAN ARSIP DINAMIS DI BIDANG


PENGELOLAAN, LAYANAN DAN PEMANFAATAN ARSIP PADA DEPO
ARSIP DAN GALERI ARSIP DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN BARAT

Untuk Memenuhi Persyaratan


Kelulusan Program Diploma III
Disusun Oleh :

ASIH PURWASIH
NIM : E0131171038

Program Studi Kearsipan


PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
i
HALAMAN PENGESAHAN
SISTEM PENYIMPANAN ARSIP DINAMIS DI BIDANG
PENGELOLAAN, LAYANAN DAN PEMANFAATAN ARSIP PADA DEPO
ARSIP DAN GALERI ARSIP DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN BARAT

Tannggung Jawab Yuridis Pada :

ASIH PURWASIH
NIM : E0131171038
Yang Telah disidangkan
Pada Tanggal

Martinus, S.Sos, M.Si Pembimbing


NIP. 197212272006041002

Antonia Sasap Abao, S.Sos, M.Si Penguji


NIP. 198105102005012017

ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Mahasiswa : Asih Purwasih
Nim : E0131171038
Program Studi : Kearsipan
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Tanjungpura Pontianak
Judul : “Sistem Penyimpanan Arsip Dinamis Di Bidang
Pengelolaan, Layanan Dan Pemanfaatan Arsip Pada
Depo Arsip Dan Galeri Arsip Daerah Provinsi
Kalimantan Barat”

Pontianak, 22 September 2021


Penulis

Asih Purwasih
Nim : E0131171038

iii
MOTTO HIDUP
Bertekun Dalam Segala Hal
Karena Siapa Mendapatkan Aku, Mendapatkan Hidup, Dan Tuhan Berkenan
Akan Dia
Amsal 8:35
Orang Yang Beriman Akan Hidup Oleh Iman
Kamu Telah Dibeli Dan Harganya Telah Lunas Dibayar Karena Itu Janganlah
Kamu Menjadi Hamba Manusia
1 Korintus 7:23

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

Rahmat dan KaruniaNYA, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat

menyelesaikan laporan akhir ini adapun judul dari laporan akhir ini adalah :

“SISTEM PENYIMPANAN ARSIP DINAMIS DI BIDANG


PENGELOLAAN, LAYANAN DAN PEMANFATAAN ARSIP PADA DEPO
ARSIP DAN GALERI ARSIP PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Tujuan Penulisan Laporan Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

Program Diploma III FISIP UNTAN. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan

hasil PKL, observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini.

Melalui laporan akhir penulis berharap agar kita dapat lebih memahami dan

mengerti tentang Sistem penyimpanan arsip dan lebih memperhatikan bahwa sistem

penyimpanan arsip itu penting.

Tidak lupa pula penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah banyak membantu atau memberi saran dan semangat serta kepada

pembimbing yang telah mendampingi dengan setia, memberi semangat dalam

menyelesaikan penulisan untuk menyusun laporan akhir ini.

Ucapan terima kasih dan apresiasi juga penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Herlan, M.Si, Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas TanjungPura Pontianak.

2. Bapak Martinus,S. Sos.M,Si, Selaku Dosen Pembimbing dan Ketua

v
Program Studi Kearsipan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Tanjungpura Pontianak.

3. Ibu Antonia Sasap Abao. S.Sos, M.Si. Selaku Dosen Penguji saya

4. Bapak dan ibu Dosen serta seluruh Staf / Karyawan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik

Semoga laporan akhir yang penulis buat ini dapat menjadi referensi bagi adik-

adik dan seluruh mahasiswa/i universitas tanjungpura pontianak. Penulis sangat

menyadari bahwa penulisan laporan akhir ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini

dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia kearsipan.

Pontianak, 22 September 2021

Penulis

Asih Purwasih
Nim.E0131171038

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan rasa Syukur dan Ucapan Terima Kasih yang mendalam, dengan telah

diselesaikannya Laporan Akhir ini Penulis Mempersembahkan Kepada :

1. Setiap Pagi saya Berterima Kasih dan mengucap syukur kepada Tuhan

Yesus Karena tanpa pimpinan Tuhan saya tidak akan bisa melalui setiap

Proses yang harus saya lalui, berterima kasih selalu disertai dan diberi

kekuatan dan kesabaran untuk melewati setiap segala hal.

2. Laporan Akhir ini adalah persembahan untuk kedua orangtua terutama

Papa saya dan mama saya. karena kalian berdua, hidup terasa begitu mudah

dan penuh kebahagiaan. Terima Kasih karena selalu menjaga saya dalam

doa-doa kalian.

3. Segala perjuangan saya hingga titik ini saya persembahkan pada kakak-

kakak saya orang yang paling berharga dalam hidup saya.

4. saya ingin mengucapkan Terima Kasih Kepada Teman-Teman saya sudah

membantu dan memberi nasehat serta masukan pada Laporan akhir ini.

Pontianak, 22 September 2021

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN JUDUL LAPORAN AKHIR .......................................... i


LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... i
LEMBAR TIM PENGESAHAN PENGUJI ......................................... ii
LEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................... iii
LEMBARAN MOTTO .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Penulisan .......................................................... 1
1.2. Tujuan Dan Manfaat .................................................................. 3
1.2.1. Tujuan Penulisan Penulisan Laporan Akhir ................... 3
1.2.2. Manfaat Penulisan Laporan Akhir .................................. 4
1.3. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 5
1.3.1. Pengertian Sistem ........................................................... 5
1.3.2. Pengertian Arsip ............................................................. 5
1.3.3. Fungsi Sistem Penyimpanan Arsip ................................ 6
1.3.4. Sistem Penyimpanan Arsip ............................................. 7
1.3.5. Pemeliharaan Arsip......................................................... 13
1.3.6. Perlengkapan Arsip ........................................................ 16
1.3.7. Prosedur Penyimpanan Arsip ......................................... 22
1.3.8. Jenis Arsip ...................................................................... 26
1.4. Metode Penulisan ...................................................................... 27
1.4.1. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data .............................. 27
1.4.2. Teknik Analisa Data ....................................................... 31
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKL ...................................... 33

viii
2.1. Profil Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi
Kalimantan Barat ........................................................................ 33
2.2. Visi Dan Misi ............................................................................ 34
2.3. Struktur Organisasi .................................................................... 34
2.4. Tugas Pokok Dan Fungsi........................................................... 38
2.4.1. Kepala Dinas................................................................... 39
2.4.2. Sekretariat ....................................................................... 41
2.4.3. Sub Bagian Rencana Kerja Monitoring Dan Evaluasi ... 43
2.4.4. Sub Bagian Aparatur ...................................................... 44
2.4.5. Sub Bagian Keuangan dan Aset ..................................... 46
2.4.6. Bidang Deposit Konservasi Pengembangan Koleksi Dan
Pengolahan Bahan Pustaka ............................................. 47
2.4.6.1. Seksi Deposit ........................................................ 49
2.4.6.2. Seksi Konservasi .................................................. 50
2.4.6.3. Seksi Pengembangan Koleksi Dan Pengolahan Bahan
Perpustakaan ......................................................... 51
2.4.7. Bidang Pengembangan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan
Dan Pembudayaan Kegemaran Membaca ...................... 52
2.4.7.1. Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga
Perpustakaan ......................................................... 55
2.4.8. Bagian Pengembangan Dan Budidaya Favorit Bacaan .. 56
2.4.9. Bidang Pelayanan Perpustakaan ..................................... 57
2.4.9.1. Seksi Layanan Perpustakaan ................................ 59
2.4.9.2. Seksi Otomasi Dan Teknologi Informasi ............. 60
2.4.9.3. Seksi Alih Media ................................................... 61
2.4.10. Bidang Pengawasan, Pembinaan Dan Sistem Informasi
Kearsipan ........................................................................ 62
2.4.10.1. Seksi Pengawasan Kearsipan .............................. 64
2.4.10.2. Seksi Pembinaan Kearsipan ................................ 65
2.4.10.3. Seksi Sistem Informasi ........................................ 67
2.4.11. Bidang Pengelolaan Layanan Dan Pemanfaatan Arsip .. 68
2.4.11.1. Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis ....................... 69
2.4.11.2. Seksi Pengelolaan Arsip Statis ............................ 70
2.4.11.3. Seksi Layanan Dan Pemanfaatan Arsip .............. 71
2.5. Sarana Dan Prasarana ................................................................ 72
2.6. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu .................................... 76
2.7. Tata Tertib Layanan Arsip......................................................... 83
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ............ 85
3.1. Deskripsi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ....................... 85

ix
3.1.1. Uraian Aktivitas PKL ..................................................... 86
3.2. Analisa Data ............................................................................. 96
3.2.1. Sistem Penyimpanan Arsip Dinamis Di Depo Arsip Dan Galeri
Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Barat ....................... 96
3.2.2. Prosedur Sistem Penyimpanan Arsip Dinamis Di Depo
Arsip Dan Galeri Arsip Pontianak .................................. 97
3.2.3. Prosedur Surat Masuk Dan Surat Keluar ........................ 100
3.2.4. Penggunaan Atau Layanan Arsip Di Depo Arsip Dan
Galeri Arsip Kota Pontianak........................................... 101
3.2.5. Peminjaman Arsip .......................................................... 101
3.2.6. Kendala-Kendala Dalam Sistem Penyimpanan Arsip .... 102
BAB IV PENUTUP ................................................................................ 104
4.1. KESIMPULAN.......................................................................... 104
4.2. SARAN-SARAN ....................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 106

x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Daftar Sarana Dan Prasarana Kantor Depo
Arsip Dan Galeri Arsip Kota Pontianak ..................................... 74
Tabel 2.2. Tingkat Kepangaktan /Golongan ................................................ 77
Tabel 2.3. Tingkat Kualifikasi Pendidikan .................................................. 77
Tabel 2.4. Pegawai Yang Sudah Mengikuti Diklatpim ............................... 78
Tabel 2.5. Jabatan Struktural / Essleon........................................................ 79
Tabel 2.6. Jabatan Fungsional ..................................................................... 80
Tabel 2.7. Kualifikasi Pendidikan ............................................................... 81
Tabel 2.8. Realisasi Anggaran ..................................................................... 82
Tabel 2.9. Waktu Layanan Akses Arsip ...................................................... 84
Tabel 2.10. Uraian Kegiatan PKL ............................................................... 86

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Map Pengganti ................................................................... 17


Gambar 1.2. Lembaran Pinjam Arsip ..................................................... 18
Gambar 1.3. Lembaran Tunjuk Silang ................................................... 19
Gambar 1.4. Kartu Indeks ...................................................................... 19
Gambar 1.5. Filing Cabinet .................................................................... 20
Gambar 1.6. Kardus/Boks ...................................................................... 21
Gambar 1.7. Numerator .......................................................................... 21
Gambar 1.8. Struktur Organisasi ............................................................ 37

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 DOKUMENTASI .......................................................... 107

LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN PKL ..................................... 109

LAMPIRAN 3 ACUAN PENILAIAN INSTRUKTUR ........................ 110

LAMPIRAN 4 SERTIFIKAT PKL ........................................................ 111

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 112

PEDOMAN WAWANCARA ................................................................ 113

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penulisan Laporan Akhir

Dalam pelaksanaan kegiatan kantor yang semakin maju dan

berkembang, maka semakin banyak pula data-data, berkas maupun arsip yang

terkumpul dan disimpan karena masih mempunyai nilai guna. sehingga perlu

penyimpanan secara sistematis sehingga apabila dibutuhkan dapat

diketemukan dengan mudah dan cepat.

Kearsiapan memegang peranan bagi kelancaran jalannya organisasi,

yaitu sebagai sumber informasi, Dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi.

Demikian pentingnya arsip, Oleh karena itu perlu dilakukan dengan

prosedur yang baik dan benar dalam sistem penyimpanan arsip, sehingga

arsip tersimpan dengan baik.

Dalam bahasa Yunani arsip berasal dari kata “Archeon” yang memiliki

arti milik sebuah kantor. Asal kata arsip bermula dari banyaknya dokumen

yang diciptakan oleh pemerintahan. Secara sederhana arsip memiliki arti

record, rekam, rekaman, catatan atau berkas yang diciptakan oleh sebuah

organisasi baik organisasi publik maupun privat. Menurut kamus lengkap

bahasa Indonesia, arti arsip adalah dokumen yang disimpan sebagai

referensi, dokumen berupa surat atau akta dan sebagainya yang dikeluarkan

oleh instansi resmi.

(Abdillah & Prasetya).

1
Didalam perkerjaan menyimpan arsip tidak hanya menyimpan saja, tetapi

menyangkut penempatan dan penemuan kembli. Penyimpanan arsip

dikatakan baik apabila pada waktu diperlukan mudah untuk ditemukan,

cepat dan tepat. Mengigat arti pentingnya, pemerintah menaruh perhatian

yang cukup besar terhadap kearsiapan. Hal itu terbukti dengan

dikeluarkannya Undang-undang Nomor 7 tahun 1971 pasal (1) yang

mendefinisikan arsip sebagai berikut:

a. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga

negara dan rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta

dan atau perorangan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan

tunggal maupun berkelompok, pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan Barat,

merupakan Dinas yang bergerak dibidang Pengelolaan, Layanan dan

Pemanfaatan Arsip yang dilakukan di Depo Arsip dan galeri arsip yang

beralamatkan di Jl. Sutan Syahir No.17 Telp (0561) 761845 Pontianak. Depo

arsip dan galeri arsip juga tidak terlepas dari pekerjaan dalam pengelolaan

dan penyimpanan arsip. Dalam proses penyimpanan arsip memilik beberapa

kendala seperti ;

1 Kurangnya fasilitas penyimpanan pada arsip, Sehingga terjadinya

volume penumpukan arsip.

2 Kurangnya tenaga Arsiparis yang menangani dibidang arsip.

2
3 Sistem Penyimpanan arsip di Depo Arsip Dan Galeri Arsip Provinsi

Kalimatan Barat masih Kurang baik Penyimpanannya. hal ini dapat

dilihat dari kesulitan yang dialami oleh petugas arsip pada saat harus

mencari sebuah arsip. adanya arsip yang hilang, pemberian nomor

kode yang berulang dan tidak adanya pengkodean pada arsip

merupakan permasalaha yang harus segera diatasi.

Maka dari itu penulis bertujuan untuk memberikan contoh bagaimana

menggunakan sarana dan prasarana yang ada untuk mendukung sistem

penyimpan arsip yang baik dan benar seperti melakukan penataan terhadap

arsip secara rapi, menggunakan sistem abjad. agar arsip dapat langsung

mudah ditemukan kembali sewaktu-waktu diperlukan sehingga kesalahan

berkas mudah untuk dicek dengan sistem abjad yang berurutan serta petunjuk

penataan berkas sangat sederhana dan mudah untuk dipahami.

Permasalahan itulah yang melatar belakangi judul dari laporan akhir ini

dengan judul Sistem Penyimpanan Arsip Dinamis di Depo Arsip dan galeri

arsip Daerah Provinsi Kalimantan Barat.

1.2. Tujuan Dan Mnfaat

1.2.1. Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Praktek kerja lapangan (PKL) Yang dilakukan oleh penulis pada

Depo arsip dan Galeri Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Barat

mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan

tersebut berdasarkan judul Sistem Penyimpanan Arsip. Maka tujuan

yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

3
1. Untuk memenuhi persyaratan kelulusan dengan menulis laporan

penelitian atau laporan Tugas Akhir dengan judul yang telah

ditetapkan oleh penulis.

2. Untuk memperdalam tentang dunia kearsipan khususnya dalam

hal penyimpanan arsip maka dengan hal tersebut tentunya akan

menambah wawasan pengetahuan luas karena dengan tema

sistem penyimpanan arsip, bahwa seseorang yang hendak

menjadi ahli dalam kearsipan harus mempunyai keahlian khusus

di bidang arsip dan dibutuhkan ketelitian terhadap penyimpanan

arsip.

3. Untuk mengetahui bagaimana proses sistem penyimpanan arsip

pada depo arsip dan galeri arsip provinsi kalimatan barat.

1.2.2. Manfaat Penulisan Laporan

Adapun manfaat dari pengamatan pada Depo Arsip dan Galeri

Arsip daerah Provinsi Kalimantan Barat tentang sistem penyimpanan

arsip sebagai berikut :

1. Dapat dijadikan referensi bagaimana cara menyimpan dan

menata arsip yang benar.

2. Dapat menambah wawasan, pengetahun dan pengalaman

tentang cara sistem penyimpanan arsip.

3. Agar tata cara penyimpanan arsip tertata dengan rapi dan

teratur.

4
1.3. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan sistem

penyimpanan arsip dan menujukan pada referensi yang berkaitan dengan

judul maupun masalah yang dihadapi.

1.3.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa

Yunani (sustēma). Pengertian sistem secara bahasa adalah suatu

kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan

bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi

untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian sistem dan contohnya yang

paling sering dijumpai adalah sistem informasi. Menurut para ahli,

pengertian sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,

informasi, orang, dan teknologi informasi yang terorganisir. Contoh

sistem informasi ini mampu menyediakan, menyimpan, dan

memberikan akses informasi, serta perangkat unsur yang secara

teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.

1.3.2. Pengertian Arsip

Di Belanda, arsip dikenal dengan istilah archief, di Inggris

dikenal dengan istilah records, di Yunani dikenal dengan istilah arche,

di Prancis dikenal dengan istilah archives, dan di Amerika dikenal

dengan istilah record atau archives. Kata-kata tersebut mengandung arti

yang sama, yaitu catatan tertulis yang disimpan.

5
dalam Undang- Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan

disebutkan bahwa Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam

berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga

negara, pemerintahan daerah, lembega pendidikan, perusahaan,

organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam

pelaksanaan kehidupan berbangsa, dan bernegara.

Arsip mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan

organisasi, mengakibatkan arsip perlu sistem penyimpanan arsip

dengan baik, sehingga apabila ada pihak yang membutuhkan arsip,

maka arsip akan dapat disajikan dengan cepat dan tepat. Pengertian

arsip menurut parah ahli sebagai berikut : 1. Menurut Dick Weisinger

(2011:10), arsip adalah bagian dari semua dokumen yang masuk atau

yang telah dibuat oleh organisasi dan kumpulan dokumen yang berisi

informasi tentang tindakan, keputusan, dan operasi yang telah terjadi

dalam organisasi. 2. Menurut Rick (1992:2), arsip adalah suatu

informasi yang terekam dalam media dan bentuk apapun, yang dibuat

atau diterima oleh organisasi dalam rangka operasional organisasi.

1.3.3. Fungsi Arsip

Sistem penyimpann arsip yang baik perlu dilakukan karena arsip

memiliki banyak fungsi, terutama sebagai sumber informasi. Sebagai

sumber informasi, arsip dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sebagai

berikut :

6
1 Menunjang proses perencanaan. Perencanaan merupakan

suatu proses kegiatan untuk memperkirakan kondisi yang

akan datang, yang akan dicapai. Untuk menyusun rencana,

dibutuhkan banyak informasi yang mendukung tercapainya

tujuan.Informasi tersebut dapat diperoleh dari arsip.

2 Mendukung pengawasan. Dalam melakukan pengawasan,

dibutuhkan informasi terekam tentang rencana yang telah

disusun, hal-hal yang telah dilakukan, dan hal-hal yang

belum dilaksanakan. Semuanya direkam dalam bentuk arsip.

3 Mendukung proses pengambilan keputusan. Dalam proses

pengambilan keputusan, pimpinan dalam tingkat manajerial

manapun pasti membutuhkan informasi.Ketersediaan

informasi yang cukup, baik dari segi kualitas maupun

kuantitas, dapat mendukung tercapainya tujuan pengambilan

keputusan.

4 Sebagai alat pembuktiaan. Institusi pengadilan akan

menghasilkan banyak informasi terekam yang dapat

digunakan kembali oleh pengadilan tersebut. Seluruh

informasi ini merupakan arsip yang dapat digunakan dalam

proses pembuktian.

1.3.4. Sistem Penyimpanan Arsip

Sistem penyimpanan arsip adalah sistem yang dipergunakan pada

penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat

7
diciptakan dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat

dilakuakan dengan cepat bila mana warkat tersebut sewaktu-waktu

diperlukan.

Sistem penyimpanan pada prinsipnya adalah penyimpanan

berdasarkan kata-tangkap (caption) dari warkat yang disimpan baik

berupa huruf maupun angka yang disusun menurut urutan tertentu.

Sistem merupakan suatu proses pengaturan dan penyimpanan,

bahan atau warkat-warkat secara sistematis, sehingga warkat

tersebut dengan cepat dapat dicari atau diketahui tempatnya setiap

kali diperlukan.

Terdapat 4 cara dalam system pengarsipan di Depo Arsip dan Galeri


Arsip Provinsi Kalimatan Barat yaitu:
1 Sistem Abjad

Sistem abjad adalah sistem penyimpanan dokumen yang

berdasarkan susunan abjad dari kata tangkap (nama)

dokumen bersangkutan. Melalui sistem abjad ini, dokumen

disimpan berdasarkan urutan nama orang dan nama badan.

Keuntungan pemakaian sistem penyimpanan abjad adalah:

a. Dokumen yang berasal dari satu nama (nama individu

dan nama badan) yang sama akan berkelompok

menjadi satu.

b. Pemahaman serta kegiatannya mudah dan sederhana.

8
c. Pencarian dokumen dapat dilakukan secara langsung

melalui nama pengirim yang dikirimi surat, tanpa

mempergunakan indeks. Karena itu disebut sebagai

sistem langsung.

d. Surat masuk dan surat-keluar disimpan bersebelahan

dalam satu map.

e. Mudah dikerjakan dan cepat di dalam penemuan.

f. Dapat juga mempunyai file campuran.

Kerugian dari sistem penyimpanan abjad adalah:

a. Surat-surat atau dokumen-dokumen yang ada

hubungan satu sama lain tetapi berbeda nama

pengirimnya akan berbeda letak di dalam

penyimpanan.

b. Harus mempergunakan peraturan mengindeks sehingga

perlu pemahaman tentang peraturan mengindeks.

c. Ejaan huruf sering berubah seperti oe-u, dj-j, ch-kh,

tj-c, sedangkan nama orang ditulis berdasarkan

kemauan ejaan masing-masing.

d. Pencarian dokumen untuk nama orang tidak dapat

dilakukan melalui bagian nama yang lain seperti

nama depan atau panggilan, tetapi harus melalui

belakang (last-name).

2. Sistem Subjek

9
Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dokumen

yang berdasarkan kepada isi dari dokumen

bersangkutan. Isi dokumen sering juga disebut perihal,

pokok masalah, permasalahan, pokok surat atau subjek.

Dengan kata lain merupakan suatu sistem penyimpanan

dokumen yang didasarkan pada isi dokumen dan

kepentingan dokumen.

Keuntungan dalam sistem subjek adalah:

a. Dokumen subjek dapat diperluas secara mudah

dengan cara menyisipkan subjek baru ataupun

menambahkan sub-subjek pada subjek utama.

b. Penghematan waktu pencarian dokumen, karena

semua hal yang menyangkut sebuah permasalahan

terdapat dalam satu tempat penyimpanan.

Sedangkan kelemahan dari sistem penyimpanan subjek

adalah:

a. Diperlukan petunjuk silang yang memadai, untuk

menyatukan berbagai subjek dan informasi yang

terkait.

b. Penyimpanan berdasarkan subjek tidak akan efektif

bila istilah yang digunakan tidak dibatasi

10
c. Pengembangan atau perluasan daftar klasifikasi,

memerlukan bantuan analisa arsip yang

berpengalaman.

d. Ada kecendrungan daftar subjek atau daftar

klasifikasi tumbuh tak terkendali.

e. Sering terjadi penggunaan nama seseorang untuk

daftar subjek, sehingga hal itu dapat mempersulit

penemuan arsip.

3. Sistem Nomor

Sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kode

nomor sebagai pengganti dari nama-orang atau nama

badan disebut sistem-nomor (numeric filling system).

Hampir sama dengan sistem abjad yang penyimpanan

dokumen didasarkan kepada nama, sistem nomor pun

penyimpanan dokumen berdasarkan nama, hanya disini

diganti dengan kode nomor. Keuntungan pemakaian

sistem nomor:

a. Kode nomor dapat disamakan untuk semua unit kerja.

b. Perluasan nomor tidak terbatas.

c. Teliti, karena penggunaan nomor tidak mungkin

adanya nomor ganda.

d. Indeks memuat seluruh nama koresponden.

11
e. Penunjuk silang disusun bersama-sama dengan

indeks.

Kerugian pemakaian sistem nomor:


a. Kearsipan tidak langsung, karena untuk dapat

menemukan dokumen diperlukan alat bantu berupa

indeks nomor.

b. biaya agak tinggi, karena harus menyediakan.

c. Indeks yang disusun alfabetis harus mengikuti

ketentuan peraturan mengindeks.

d. Untuk map campuran diperlukan file tersendiri,

beberap perlengkapan yang dibutuhkan dalam

sistem ini.

4. Sistem Kornologis

Sistem penyimpanan kronologi merupakan sistem

penyimpanan yang didasarkan pada urutan waktu. Waktu

disini dapat dijabarkan sebagai tanggal, bulan, tahun,

dekade, ataupun abad.

Keuntungan sistem kronologi:

a. Cocok untuk klasifikasi menyeluruh dan berkelanjutan.

b. Susunan dan urutan guide sederhana.

c. Mudah dalam pelaksanaannya.

Kerugian sistem kronologi:

12
a. Tidak berguna apabila tanggal,

bulan dan tahun sebuah dokumen

tdak diketahui.

b. Surat masuk dan surat keluar akan terpisah

penyimpanannya.

c. Hanya bermanfaat untuk organisasi yang relatif kecil

dengan jumlah dokumen yang tidak banyak.

1.3.5. Pemeliharaan Dan Perawatan Arsip

Pemeliharaan dan perawatan arsip-arsip merupakan salah satu

elemen penting sebagai pendukung berjalannya peroses kerja pada

sustu istansi atau perusahaan, oleh karena itu sangat penting bagi

perusahaan untuk merawat dan memelihara arsip agar arsip tersebut

bisa dugunakan dalam jangka waktu yang panjang.

1. Pemeliharaan

Pemeliharaan arsip secara fisik dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

a. Pengaturan Ruangan.

Ruang penyimpanan arsip harus dijaga agar tetap

kering, terang ( terkena sinar matahari tak langsung ).

Mempunyai ventilasi yang merata dan terhindar dari

kemungkinan serangan api, air, serangga dan lain

sebagainya.

b. Tempat Penyimpanan Arsip.

13
Tempat penyimpanan arsip hendaknya diatur secara

renggang, agar ada udara diantara berkas yang

disimpan. Tingkat kelembaban yang diinginkan perlu

dipenuhi.

c. Penggunaan Bahan-Bahan Pencegah Rusaknya Arsip.

Salah satu caranya adalah meletakan kapur barus

(kamper) ditempat penyimpanan, atau mengadakan

penyemprotan dengan bahan kimia, secara berkala.

d. Larangan-Larangan

Perlu dibuat peraturan yang harus dilaksanakan,

dilarang membawa dan makan ditempat penyimpanan

arsip serta dalam ruang penyimpanan arsip dilarang

merokok karena percikan api dapat menimbulkan

bahaya kebakaran.

e. Kebersihan

Arsip selalu dibersihkan dan dijaga dari noda karat dan

lain-lain. Tujuan Pemeliharaan arsip adalah untuk

menjamin keamanan dari penyimpanan arsip itu

sendiri. Dengan demikian setiap pejabat yang

bertanggungjawab atas pengelolaan arsip harus

melakukan pengawasan arsip sudah tersimpan pada

tempat seharusnya dan agar penanggungjawab arsip

14
dapat mengetahui dan mengawasi arsip telah diproses

menurut prosedur yang seharusnya.

2. Perawatan

Perawtan arsip adalah aktivitas untuk menyimpan dan

melindungi fisik arsip dari kerusakan serta mempertahankan

kondisi arsip agar tetap baik dan mengadakan perbaikan

terhadap arsip yang rusak agar informasinya tetap

terpelihara. Kerusakan yang paling sering terjadi adalah

sobek, terserang jamur, terkena air dan terbakar. Arsip yang

rusak karena sobek dapat diperbaiki dengan cara bagian yang

sobek ditempeli kertas yang sejenis dengan menggunakan

perekat. Apabila kerusakan sangat berat dapat meminta

pertolongan pada ahli di Arsip Nasional.

Beberapa faktor yang terkait dengan perawtan antara lain:

a. Pembersih arsip secara rutin dan berkala.

b. Penghilangan noda dan bercak.

c. Penanganan arsip basah dan lembab.

d. Pemutihan kertas yang sudah berubah warna.

e. Menambal dan menyambung arsip yang sudah

berlubang atau robek.

f. Enkapitulasi yaitu penggunaan pelindung pada

arsip untuk menghindari kerusakan yang bersifat

fisik.

15
g. Laminasi yaitu proses melapis lembaran arsip

dengan dua lembar bahan penguat.

Memang dalam hal pengelolaan arsip membutuhkan biaya

dan waktu yang tdak sedikit, akan tetapi hal ini justru sangat

penting dilakukan karena hanya dengan cara inilah maka

semua arsip yang ada akan terawat dengan baik dan

informasi yang terdapat didalamnya akan lebih panjang masa

penggunaanya, jika di asumsikan dengan biaya pemeliharaan

dan perawatan yang cukup tinggi akan tetapi hasil yang

didapatkan juga sangat bermanfaat dan bahkan akan lebih

tinggi nilai manfaatnya dibandig dengan biaya yang

dikeluarkan.

1.3.6. Perlengkapan Arsip

Peralatan kearsipan adalah alat atau sarana yang digunakan

dalam bidang kearsipan. Peralatan ini pada umumnya tahan lama

(dapat digunakan bertahun-tahun).

Kantor atau perusahan yang sudah jalan selama bertahun-tahun pasti

memiliki dokumen yang penting, bagian pengarsipan biasanya

ditugasi untuk menyimpan dokumen tersebut agar sewaktu-waktu

dibutuhkan bisa langsung diambil.

Ada beberapa perlengkapan arsip seperti :

1. Map Pengganti

16
Map penganti digunakan untuk menyimpan surat-surat

yang dipinjam dalam jumlah banyak misalnya surat-

surat tersebut tadinya sudah dimasukan didalam map.

tapi untuk alasan tertentu dikeluarkan. dan map tadi pun

menjadi tidak efektif lagi untuk menyimpan surat

semula. maka dibutuhkan map pengganti agar surat-

surat itu bisa diarsipkan kembali.

Gambar 1.1

Gambar Map Pengganti

2. Lembar Pinjam Arsip

Lembar pinjam arsip atau out slip digunakan untuk

mencatat peminjaman arsip. jadi, lembar ini bisa

dijadikan bukti peminjaman. selain itu, lembar pinjam

arsip juga bisa berfungsi sebagai pengigat kapan dan

siapa yang berkewajiban mengembalikan arsip. adanya

lembar ini juga bisa mencegah terjadinya kehilangan

arsip karena tidak dikembalikan.

17
Gambar 1.2

Gambar Lembar Pinjam Arsip

3. Kartu Tunjuk Silang

Proses search dan filtering dalam upaya menemukan

arsip tentu akan sulit tanpa petunjuk. dan kartu tunjuk

silang ini berfungsi membantu menemukan arsip yang

diingikan. biasanya kartu ini dibuat dengan ukuran 12.5

cm x 7.5 cm. kartu tunjuk silang dimungkinkan bila arsip

punya lebih dari satu nama atau judul. selain itu kartu

tunjuk silang juga dibuat dengan alasan arsip pada filling

cabinet punya lampiran dokumen lain. biar lebih mudah,

maka kartu tunjuk silang menggunakan sistem alfabetis

dan memakai laci cardex. adapun jika kartu tunjuk

silangnya berjumlah sedikit, maka cukup ditempatkan

pada bagian belakang laci filling cabinet.

18
Gambar 1.3

Gambar Lembar Tunjuk Silang

4. Kartu Indeks

Para pengarsip sebelum mengarsipkan dokumen-

dokumen, biasanya membuat kartu indeks dulu.

terutama kalau jumlah dokumen sebelumnya sudah

banyak. jadi ketika peminjam datang mencari arsiparsi

langsung bisa menunjukan lokasi tempatnya. arsiparis

juga perlu menyimpan kartu indeks di tempat yang aman

karena menyangkut dokumen penting.

Gambar 1.4

Gambar Kartu Indeks

19
5. Filling Cabinet

Laksana lemari, filling cabinet berdiri tegak dan dibuat

dari bahan logam. fungsinya untuk menyimpan arsip

memiliki perusahaan. dari kejauhan, perawakannya

mirip dengan brankas, tapi tidak setebal brangka. ada

yang satu pintu, dua pintu, bahkan tiga pintu. prihal

ukuran tertentu disesuaikan dengan kemungkinan

banyaknya arsip yang hendak disimpan.

Gambar 1.5

Gambar Filling Cabinet

6. Kotak kardus/ boks

Meski seblumnya arsip perusahaan bersifat penting, tapi

sewaktu-waktu bisa saja berubah status jadi inaktif. mau

dibuang, belum waktunya. maka, tidak ada cara lain

selain memasukannya ke dalam kotak kardus. sebelum

dimasukan ke kotak, arsip lebih dahulu disimpan di

20
dalam folder setelah itu, kotak tersebut ditempatkan ke

rak arsip.

Gambar 1.6

Gambar Kardus / Boks

7. Numerator

Alat ini digunakan untuk membuat penomoran pada

lembaran dokumen. untuk mumerator kecil, angkanya

pun kecil, yakini hanya terdiri dari 4-6 digit. sedangkan

numerator besar digit angkanya bisa lebih dari 6. cara

kerja numerator digunakan dengan tangan. angka secara

otomatis terbentuk setelah menekan bagian tangkinya ke

dokumen.

Gambar 1.7

Gambar Numerator

21
1.3.7. Prosedur Penyimpanan Arsip

Prosedur penyimpanan arsip adalah langkah-langkah

perkerjaan yang dilakukan sehubungan dengan akan disimpannya

suatu warkat. ada dua macam penyimpanan yaitu penyimpanan

warkat yang belum selesai proses (file pending) dan penyimpanan

warkat yang sudah di proses (file tetap).

a. Penyimpanan Sementara (File Pending)

File pending atau file tindak lanjut (follow up file) adalah

file yang digunakan untuk penyimpanan sementara

sebelum suatu warkat selesai diproses. file ini terdiri dari

map-map yang diberi label tanggal yang berlaku untuk

tiga bualn. setiap bulan terdiri dari 31 map tanggal, yang

meliputi 31 map bulan-bulan yang sedang berjalan, 31

map bulan berikutnya, dan 31 map bulan berikutnya lagi.

pengertian bulan ditunjukan dengan pengertian

penunjuk (guide) bulan yang jumlahnya 12. warkat yang

dipending sampai waktu tertentu misalnya dapat

dimasukan dalam map di bawah bulan dan tanggal yang

dikehendaki. sesudah selesai diproses barulah warkat

yang dipending itu disimpan pada file penyimpana. file

pending biasanya ditempatkan pada salah satu laci dari

lemari arsip (filing cabinet) yang dipergunakan.

b. Penyimpanan Tetap (File Permanen)

22
Umumnya kantor-kantor kurang memperhatikan

prosedur atau langkah-langkah penyimpanan warkat.

memang pengalaman menunjukan bahwa banyak

dokumen atau warkat yang hilang pada prosedur

permulaan, sedang kalau sudah sampai ke penyimpanan,

kecepatan penemuan dokumen memegang peranan. dan

kecepatan ini banyak tergantung kepada sistem yang

dipergunakan, peralatan dan petugas filing.

Langkah-langkah atau prosedur penyimpanan arsip

dapat dijelaskan sebagai berikut (Amsyah, 2008:5) :

1. Pemeriksaan Arsip

Langkah ini adalah langkah persiapan menyimpan

arsip dengan cara memeriksa setiap lembar arsip

untuk memperoleh kepastian bahwa arsip-arsip

tersebut sudah siap untuk disimpan maka surat

tersebut harus dimintakan dahulu kejelasannya

kepada yang berhak dan kalau terjadi bahwa surat

yang belum ditandai sudah disimpan, maka pada

kasus ini dapat disebut bahwa arsip tersebut

dinyatakan hilang.

2. Mengindeks Arsip

Mengindeks adalah perkerjaan yang menentukan

pada nama atau subjek apa, atau kata tangkap

23
lainnya surat akan disimpan pada sistem abjad kata

tangkapannya adalah nama pengirim yaitu nama

badan pada pada kepala surat untuk jenis surat

masuk dan nama individu untuk jenis surat keluar

dengan demikian surat masuk dan surat keluar

akan disimpan pada satu map dengan kata tangkap

yang sama.

3. Memberi Tanda

Langkah ini lazim juga disebut pengkodean,

dilakukan secara sederhana yaitu dengan memberi

tanda garis atau lingkaran dengan warna yang

mencolok pada kata langkah pekerjaan

mengindeks, dengan adanya tanda ini maka surat

akan disortir dan disimpan, di samping itu bila

suatu saat nanti surat ini dipinjam atau keluar file,

petugas akan mudah menyimpan dan kembali surat

tersebut berdasrkan tanda (kode) penyimpanan

yang sudah ada.

4. Menyortir Arsip

Menyortir arsip adalah mengelompokkan warkat-

warkat untuk persiapan kelangkah terakhir yaitu

penyimpanan. langkah ini diadakan khusus untuk

jumlah volume warkat yang banyak, sehingga

24
untuk memudahkan penyimpanan perlu

dikelompokan terlebih dahulu sesuai dengan

pengelompokan sistem penyimpanan yang

dipergunakan. tanpa pengelompokan petugas

niscaya akan selalu bolak balik dari laci pada

waktu penyimpanan dokumen, di samping berkali-

kali membuka dan menutup laci sangat menyita

energi dan tidak sistematis apabila dikerjakan

dengan berdiri yang sangat melelahkan. untuk

sistem abja, pengelompokan di dalam sortir

dilakuakan menurut abjad untuk sistem numerik

dikelompokan menurut kelompok angak, untuk

sistem geografis dikelompokan menurut nama

tempat, dan untuk sistem subjek surat-surat

dikelompokan menurut kelompok subjek atau

masalah.

5. Menyimpan Arsip

Langkah terakhir adalah penyimpanan, yaitu

menempatkan dokumen atau arsip sesuai dengan

sistem penyimpanan dan peralatan yang

dipergunakan, sistem penyimpanan akan menjadi

efektif dan efisien bilamana didukung oleh

peralatan dan perlengkapan yang memadai dan

25
sesuai ke empat sistem tersebut di atas akan sangat

sesuai bilamana mempergunakan lemari arsip,

sedangkan bila menggunakan order map surat

tersebut harus dilubangi terlebih dahulu dengan

mempergunakan perforator, dan jika akan

menyimpan atau mengambil surat tersebut diikuti

melalu lubang-lubang perforatornya. untuk

memudahkan penemuan kembali surat masuk yang

diterima dan surat balasan dalam bentuk arsip dan

surat keluar maka menggunakan penyimpanan

moderen, surat masuk dan surat keluar dari satu

koresponen disimpan jadi satu dalam map yang

sama dan letaknya berdampingan (Amsyah,

2003:63). berikut tata cara penyimpanan arsip :

1.3.8. Jenis Arsip

Berdasrakn jenis dan kegunaannya, arsip dapat dibedakan

menjadi arsip dinamis dan arsip statis, Arsip dinamis adalah arsip

yang digunakan secara langsung dalam kegiatan penciptaan arsip

dan disimpan selama jangka waktu tertentu sedangkan arsip statis

adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta karena memiliki nilai

guna kesejarahan. Yang termasuk kedalam arsip dinamis yaitu :

1. Arsip Vital, yaitu arsip yang keberadaanya merupakan

persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta

26
arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabila

rusak atau hilang.

2. Arsip Aktif, yaitu arsip yang ferkuensi penggunaanya tinggi

atau terus-menerus.

3. Arsip Inaktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaanya telah

menurun. Adapun arsip Statis adalah arsip yang dihasilkan

oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan,

telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan

yang telah diverifikasi, baik secara langsung maupun tidak

langsung oleh Arsip Nasional Indinesia (ANRI) dan

Lembaga Kearsipan.

1.4. Metode Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa

teknik dalam pengumpulan data laporan yang faktual dan akurat menurut.

Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan

suatu cara yang digunakan dalam memperoleh dan mengumpulkan data

dari beberapa informasi.

1.4.1. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

a. Teknik pengumpulan data

Menurut Djaman Satori dan Aan Komariah (2011:103)

pengertian teknik pengumpulan data adalah pengumpulan

data dalam penelitian ilmiah adalah persedur sistematis untuk

27
memperoleh data yang diperlukan. adapun teknik atau cara

pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini yaitu

untuk mendapatkan sumber data. obsevasi menurut

(Sriyanti 2019) merupakan observasi dan penulisaan

secara terncana terhadap unsur-unsur yang terlihat

pada suatu petunjuk dalam objek penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua

orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber

dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah

untuk mendapatkan informasi yang tepat dari

narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan

dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari

pewawamcara kepada narasumber. Adapun hasil dari

wawancara dengan para arsiparis sebagai berikut :

Wawancara dengan Ibu Widi Astuti Selaku Arsiparis

di Seksi Pengelolaan Arsip Statis.

1 Menurut Ibu Apakah Penataan Arsip

Kepegawaian dan Arsip Statis di Depo Arsip

dan Galeri Arsip Pontianak Sudah Sesuai

Dengan Aturan Yang Berlaku ?

28
Jawaban : Menurut Ibu Widi Astuti, sudah

sesuai dengan aturan yang berlaku, namun

masih ada beberapa aturan yang belom di

gunakan dikarenakan aturan tersebut belom

secara resmi disamapiaknan oleh atasan.

Wawancara dengan ibu Rae Sulaswati selaku Arsiparis

di Pengelolaan Arsip Dinamis.

1 Jenis Arsip apa saja yang dikelola di Depo

Arsip dan Galeri arsip Pontianak ?

Jawaban : Menurut ibu Rae Sulaswati Arsip

yang dikelola di Depo Arsip dan Galeri Arsip

ialah Arsip Inaktif, Karena menurut penjelasan

Ibu Rae Sulaswati di depo hanya dikhusus kan

untuk mengelola arsip inaktif sementara arsip

aktif di kelola di dinas perpustakaan dan

kearsipan pontianak.

2 Bagaimana Pengelolaan Arsip Inaktif di Depo

Arsip dan Galeri Arsip Pontianak ?

Jawaban : Pengelolaan arsip inaktif di depo

arsip Pontianak, melaksanakan kegiatan seperti

pengaturan fisik arsip, pengolahan informasi

arsip dan penyusunan daftar arsip. Sementara

itu di depo arsip dan galeri arsip masih

29
menggunakan sistem pengolahan arsip secara

desentralisai, semua unit kerja atau bidang

mengelola arsipnya masing-masing. karena hal

tersebut semua unit dapat menggunakan sistem

penyimpanan yang sesuai dengan ketentuan

dari unit atau bidang yang bersangkutan.

3 Bagamana sistem penyimpana arsip di Depo

Galeri Arsip Pontianak?

Jawaban : Sistem Penyimpanan arsip biasanya

digunakan oleh arsiparis yang melakukan

indexing atau klasifikasi dokumen atau arsip

berdasarkan nomor atau numerik sebagai

pengganti nama atau badan.

Wawancara Dengan Ibu Emi Maryati Selaku Arsiparis

di Layanan Kearsipan.

1 Menurut Ibu Apakah Penyediaan Fasilitas

Untuk Kepentigan Dalam Kegiatan

Pengelolaan Arsip Sudah Terpenuhi ?

Jawaban : Belom, di karenakan pendanaan yang

adapun terbatas dan fasilitas sarana

prasaranapun masih terbilang kurang sehingga

mengakibatkan tempat dan peralatan yang

tersedia tidak dapat menampung arsip.

30
3. Dukumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan

untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan

menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan

sumber-sumber informasi khusus dari karangan atau

tulisan, wasiat, buku, undang-undang dan sebagainya.

b. Alat pengumpulan data

1. Observasi

2. Pedoman wawancara

3. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dokumentasi

adalah handphone, laptop, pulpen dan buku tulis.

1.4.2. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah peroses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono 2014). Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yaitu dengan

cara menganalisa data-data yang terkumpul kemudian

diklasifikasikan menurut jenisnya, kemudian dilakukan pengolahan

data dan dianalisa dengan cara menggambarkan permasalahan yang

ada serta menyajikan dalam bentuk laporan akhir. proses analisa data

yang dilakukan penelitian ini mengunakan tiga langkah yaitu :

31
1. Reduksi data ( Data Reduction )

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya.

2. Penyajian Data (Display Data)

Setelah data direduksi kemudian tahap selanjutnya adalah

display data atau penyajian data. penyajian data dalam

penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchhart dan sejenisnya.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusing Drawing Verivication)

langakah ketiga dalam proses analisa data adalah penarikan

kesimpulan atau verifikasi. kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

bila tidak ditemukan bukti-buktiyang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya.

32
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

2.1. Profil Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Kalimatan Barat

Dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi kalimantan barat adalah

unsur pelaksana pemerintah daerah, dipimpin oleh sesorang kepala dinas

yang berada dibawah dan tanggungjawab kepada gubenur melalui sekretaris

daerah. Dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi kalimantan barat

dibentuk berdasarkan pada :

1 Peraturan daerah kalimantan barat nomor 8 tahun 2016 tentang

pembentukan organisasi dan perangkat daerah provinsi kalimantan

barat.

2 Peraturan daerah tersebut ditindaklajuti dengan peraturan gubenur

nomor 113 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi,

tugas dan fungsi serta tata kerja dinas perpustakaan dan kearsipan

provinsi kalimantan barat yang kemudian di perbaharui kembali

dengan peraturan daerah nomor 7 tahun 2018 tentang perubahan

atas peraturan gubenur nomor 113 tahun 2016 tentang kedudukan,

susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat.

33
2.2. Visi Dan Misi

1. Visi

Terwujudnya Kesejahtraan Masyarakat Kalimantan Barat

Melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dan Perbaikan Tata

Kelola Pemerintahan. Terlaksananya penyelamatan dan pelestarian

arsip daerah dan pengikatan kualitas sistem informasi dan layanan

kearsipan.

2. Misi

Mewujudkan tata kelola pemerintahan berkualitas dengan

prinsip-prinsip Good Governance. Terlaksananya pengembangan,

pembinaan dan peningkatan layanan perpustakaan dan terlaksananya

pelestarian karya cetak dan karya rekam koleksi daerah.

meningkatkan pengelolaan arsip, serta mewujudkan masyarakat yang

sehat, cerdas, produktif dan inofatif. Tujuannya untuk penigkatan

kualitas pendidikan, kebudayaan dan literasi.

2.3. Struktur Organisasi

urutan struktur organisasi kantor dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi

kalimantan barat :

1 Kepala dinas kantor dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi

kalimantan barat :

Yuline Marhaeni, S. Sos, M.Si

NIP : 196307071983032019

34
2 Sekretaris

Idil Fiaty, S.H.

NIP. 196402151995032001

3 Kepala bidang deposit, konservasi, pengembangan koleksi pengolahan

bahan pustaka

Veronika D, S,Pd, M.Pd.

NIP : 1997202181998022006

4 Kepala Bidang pelayanan perpustakaan

Irwan S, S.IP, M.AP

NIP : 197007181990031003

5 Kepala bidang pengelolaan, layanan dan pemanfaatan arsip

Domisius S, S.Sos, MPA.

NIP : 197402162000031003

6 Kepala bidang pengawasan pembinaan dan sistem informasi kearsipan

Fenny R, S .Sos. M.Si.

NIP. 197001251989032001

7 Kepala bidang pengembangan perpustakaan, dan tenaga perpustakaan

dan pembudayaan kegemaran membaca

Erwin Sitorus, S.Sos.

NIP. 196802231993031005

Struktur organisasi dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi

kalimantan barat berdasarkan peraturan daerah kalimantan barat nomor 8

tahun 2016 tentang pembentukan organisasi dan perangkat Daerah Provinsi

35
Kalimantan Barat dan peraturan daerah nomor 7 tahun 2018 tentang

perubahan atas Peraturan Gubenur nomor 113 tahun 2016 tentang

kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja dinas

perpustakaan dan kearsipan provinsi kalimantan barat dapat ditunjukan :

36
Gambar 1.8

Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat

KEPALA DINAS

KELOMPOK JAFUNG SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN UMUM DAN SUB BAGIAN


RENCANA KERJA APARATUR KEUANGAN
DAN MONEV DAN ASET

BIDANG DEPOSIT, BIDANG BIDANG


BIDANG PENGAWASAN, PEMBINAAN BIDANG PENGELOLAAN,
KONSERVASI, PENGEMBANGAN PELAYANAN
DAN SISTEM INFORMASI KEARSIPAN LAYANAN DAN
PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, PERPUSTAKAAN
PEMANFATAAN ARSIP
DAN PENGOLAHAN BAHAN TENAGA
PERPUSTAKAAN
SEKSI SEKSI PENGAWASAN
SEKSI PEMBINAAN SEKSI
PELAYANAN KEARSIPAN
DAN PENGELOLAAN
SEKSI DEPOSIT PERPUSTAKAAN
PENGEMBANGAN ARSIP DINAMIS
SEKSI KONSERVASI PERPUSTAKAAN SEKSI OTOMASI SEKSI PEMBINAAN SEKSI
TEKNOLOGI KEARSIPAN
SEKSI SISTEM PENGELOLAAN
INFORMASI
SEKSI SEKSI PEMBINAAN INFORMASI KEARSIPAN ARSIP STATIS
A
PENGEMBANGAN DAN
KOLEKSI DAN PENGEMBANGAN
PENGOLAHAN TENAGA SEKSI ALIH SEKSI LAYANAN
BAHAN PERPUSTAKAAN MEDIA DAN PEMANFAATAN
PERPUSTAKAAN ARSIP
SEKSI PENGEMBANGAN
DAN PEMBUDAYAAN UPT
KEGEMARAN
MEMBACA
37
2.4. Tugas Pokok Dan Fungsi

4. Pokok

Membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah dan tugas perbantuan di bidang

perpustakaan dan kearsipan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

5. Fungsi

a. Perumusan program kerja dibidang perpustakaan dan kearsipan

b. Perumusan kebijakan dibidang deposit, konservasi,

pengembangan koleksi dan, pengolahan bahan perpustakaan,

pengembangan perpustakaan, tenaga perpustakaan,

pembudayaan kegemaran membaca, pengawasan pembinaan dan

sistem informasi kearsipan, pengelolaan, layanan dan

pemanfaatan arsip serta layanan perpustakaan.

c. Pelaksanaan kebijakan dibidang deposit, konservasi,

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan,

pengembangan perpustakaan, tenaga perpustakaan,

pembudayaan kegemaran membaca, pengawasaan, pembinaan

dan sistem informasi kearsipan, pengelolaan, layanan dan

pemanfaatan arsip serta layanan perpustakaan.

d. Koordinasi teknis dan pembinaan dibidang perpustakaan dan

kearsipan

38
e. Penyelenggaraan urusan pemerintah dibidang perpustakaan

dan kearsipan sesuai ketentuan peraturan peraturan perundang-

undangan

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang perpustakaan dan

kearsipan

g. Pelaksanaan administrasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

h. Pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembantuan yang diberikan

oleh Gubernur di bidang perpustakaan dan Kearsipan sesuai

dengan peraturan perundang- undangan.

Nomor 7 Tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan Gubenur Nomor 113

Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata

kerja Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat adalah

sebagai berikut :

2.4.1 Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merumuskan,

mengkoordinasikan, membina, mengarahkan, menyelenggarakan,

mengevaluasi dan pelaporan kegiatan dinas di bidang perpustakaan dan

kearsipan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. untuk

menyelenggarakan tugas dimaksud. kepala dinas mempunyai fungsi :

1. Penetapan program kerja di bidang perpustakaan dan kearsipan.

2. Perumusan kebijakan di bidang bidang deposit, konservasi,

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan,

pengembangan perpustakaan, tenaga perpustakaan,

39
pembudayaan kegemaran membaca, pengawasan, pembinaan dan

sistem informasi kearsipan, pengelolaan, layanan dan

pemanfaatan arsip serta layanan perpustakaan.

3. Pelaksanaan pengkoordinasian kegiatan dibidang deposit,

konservasi, pengembangan koleksi dan pengolahan bahan

perpustakaan, pengembangan perpustakaaan, tenaga

perpustakaan, pembudayaan kegemaran membaca, pengawasan,

pembinaan, dan sistem informasi kearsipan, pengelolaan, layanan

dan pemanfaatan arsip serta layanan perpustakaan.

4. Pembinaan dan mengarahkan kegiatan di bidang deposit

konservasi, pengembangan koleksi dan pengolahan bahan

perpustakaan,pengembangan perpustakaan, tenaga perpustakaa

n, pembudayaan kegemaran membaca, pengawasan, pembinaan

dan sistem informasi kearsipan, pengelolaan, layanan dan

pemanfaatan arsip serta layanan perpustakaan.

5. Penyelenggaraan kegiatan dibidang deposit, konservasi,

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan,

pengembangan perpustakaan, tenaga perpustakaan,

pembudayaan kegemaran membaca, pengawasan, pembinaan dan

sistem informasi kearsipan, pengelolaan, layanan dan

pemanfaatan arsip serta layanan perpustakaan.

6. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dilingkungan

dinas.

40
7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap penyelenggaraan

kegiatan di bidang deposit, konservasi, pengembangan koleksi

dan pengolahan bahan perpustakaan, pengembangan

perpustakaan, tenaga perpustakaan, pembudayaan kegemaran

membaca, pengawasan, pembinaan dan sistem informasi

kearsipan, pengelolaan, layanan dan pemanfaatan arsip serta

layanan perpustakaan.

8. Pemberian saran dan pertimbangan kepada gubernur berkenaan

dengan perumusan kebijakan dibidang deposit, konservasi,

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan,

pengembangan perpustakaan, tenaga perpustakaan,

pembudayaan kegemaran membaca, pengawasan, pembinaan dan

sistem informasi kearsipan, pengelolaan layanan dan

pemanfaatan arsip serta layanan perpustakaan.

9. Pelaksanaan fungsi lain dan tugas pembuatan dibidang

perpustakaan dan kearsipan yang diberikan oleh gubernur sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.4.2 Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas menyiapakan bahan perumusan

kebijakan di bidang rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum

dan administrasi kepegawaian, pengelolaan keuangan dan aset, serta

bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan

pelayanan dan administrasi di lingkungan Dinas Perpustakaan dan

41
Kearsipan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

tersebut sekretariat mempunyai fungsi :

1. Penyusunan program kerja di lingkungan sekretariat.;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan di bidang

penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum

dan aparatur, serta pengelolaan keuangan dan aset;

3. Pengkoordinasian dan fasilitas terhadap penyusunan rencana

kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan aparatur, serta

pengelolaan keuangan dan aset;

4. Pemberian dukungan pelayanan administrasi penyusunan

rencana kerja, monitoring dan evaluasi, umum dan aparatur,

serta pengelolaan keuangan dan aset di lingkungan dinas

perpustakaan dan kearsipan;

5. Penyelarasan dan kompilasi penyusunan rencana kerja di

lingkungan dinas perpustakaan dan kearsipan sesuai ketentuan

peraturan perundangundangan;

6. Penyelenggaraan urusan penyelenggaraan urusan dan

pelayanan di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring

dan evaluasi, umum dan aparatur, serta pengelolaan keuangan

dan aset di lingkungan dinas sesuai ketentuan peraturan

perundang- undangan;

7. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi

dilingkungan sekretariat;

42
8. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala dinas

berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang sekretariat;

9. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan dinas

perpustakaan dan kearsipan;

10. Pelaksanaan fungsi lain dibidang kesekretariatan yang

diserahkan oleh kepala badan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

2.4.3 Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring Dan Evaluasi

Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi mempunyai

tugas mengumpul dan mengolah bahan kebijakan penyusunan rencana

kerja, monitoring dan evaluasi, serta mengendalikan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud diatas, Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring

dan Evaluasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Rencana Kerja,

Monitoring dan Evaluasi;

2. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan di

bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan evaluasi di

lingkungan dinas;

3. Pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan

fungsi di lingkungan sekretariat;

43
4. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas dan

fungsi di bidang penyusunan rencana kerja, monitoring dan

evaluasi;

5. Pelaksanaan urusan di bidang penyusunan rencana kerja,

monitoring dan evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

6. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

di Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi;

7. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada sekretaris

mengenai tugas dan fungsi di bidang penyusunan, pemantauan

dan evaluasi rencana kerja;

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang penyusunan

rencana kerja, monitoring dan evaluasi;

9. Pelaksanaan fungsi lain di bidang rencana kerja, monitoring

dan evaluasi yang diserahkan oleh sekretaris.

2.4.4 Sub Bagian Aparatur

Sub Bagian Umum dan Aparatur, mempunyai tugas mengumpul

dan mengolah bahan kebijakan di bidang umum dan aparatur serta

mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan

44
fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Sub

Bagian Umum dan Aparatur mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan

Aparatur;

2. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan di

bidang umum dan aparatur di lingkungan Dinas;

3. Pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi

di lingkungan sekretariat;

4. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas

dan fungsi di bidang umum dan aparatur;

5. Pelaksanaan urusan di bidang umum dan perangkat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan;

6. Pengendalian dan pengawasan tugas di Sub Bagian Umum

dan Aparatur;

7. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada sekretaris

mengenai tugas dan fungsinya di bidang umum dan perangkat;

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang umum dan

aparatur;

9. Pelaksanaan fungsi lain di bidang umum dan aparatur

yang diserahkan oleh sekretaris.

45
2.4.5 Sub Bagian Keuangan Dan Aset

Sub Bagian Keuangan dan Asset, mempunyai tugas mengumpul

dan mengolah bahan kebijakan di bidang Keuangan dan Aset serta

mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan

fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Sub Bagian

Keuangan dan Aset mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan Aset;

2. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan kebijakan di

bidang umum dan aparatur di lingkungan Dinas;

3. Pemberian dukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi

di lingkungan sekretariat;

4. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi sesuai dengan tugas dan

fungsi di bidang Keuangan dan Aset;

5. Pelaksanaan urusan di bidang Keuangan dan Aset sesuai

peraturan perundang-undangan;

6. Pengendalian dan pengawasan tugas di Sub Bagian

Keuangan dan Aset;

7. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada sekretaris

sehubungan dengan tugas dan fungsi di bidang Keuangan dan

Aset;

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang Keuangan dan

Aset;

46
9. Pelaksanaan fungsi lain di bidang Keuangan dan Aset

yang diserahkan oleh sekretaris.

2.4.6 Bidang Deposit konservasi, pengembangan koleksi dan pengolahan

bahan pustaka

Bidang Deposit, Konservasi, Pengembangan Koleksi dan

Pengolahan Badan Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala bidang

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Bidang Deposit, Konservasi, Pengembangan Koleksi dan Pengolahan

Bahan Perpustakaan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan

merumuskan kebijakan teknis daerah di bidang deposit, konservasi,

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan serta

bertanggungjawab memimpin seluruh kegiatan pelayanan dan

administrasi di bidang deposit, konservasi, pengembangan koleksi dan

pengolahan bahan perpustakaan untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud diatas, bidang deposit, konservasi,

pengabungan koleksi dan pengolahan badan perpustakaan mempunyai

fungsi :

1. Penyusunan program kerja di Bidang deposit,

konservasi, pengembangan koleksi dan pengolahan

bahan perpustakaan;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di

bidang deposit;

47
3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di

bidang konservasi;

4. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis

di bidang, pengembangan koleksi;

5. Koordinasi dan pembinaan teknis kegiatan di bidang

pengolahan bahan pustaka;

6. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi di bidang deposit, konservasi, pengembangan

koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan sesuai

peraturan perundang-undangan;

7. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang

deposit, konservasi, pengembangan koleksi dan

pengolahan bahan perpustakaan sesuai peraturan

perundang-undangan;

8. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di

bidang deposit, konservasi, pengembangan koleksi dan

pengolahan bahan perpustakaan sesuai peraturan

perundang-undangan;

9. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

Dinas berkenaan dengan fungsi dan tugas dibidang

deposit, konservasi, pengembangan koleksi dan

pengolahan bahan perpustakaan;

48
10. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap

pelaksanaan tugas di bidang deposit, konservasi,

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan

perpustakaan;

11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas dibidang deposit, konservasi, pengembangan

koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.4.6.1. Seksi Deposit

Seksi deposit mempunyai tugas mengumpul dan mengolah

bahan perumusan kebijakan teknis dibidang deposit serta

mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan

fungsinya. Untuk melaksanakan tugas tersebut seksi deposit

mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan di Seksi Deposit;

2. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan

kebijakan teknis dibidang deposit;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang

deposit;

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang

simpanan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

49
5. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada

Kepala Departemen mengenai tugas dan fungsi di

bidang simpanan;

6. Pelaksanaan pemantauan dan penyusunan laporan

pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang simpanan;

7. Pelaksanaan fungsi lain di bidang simpanan yang

diajukan oleh Kepala Departemen.

2.4.6.2. Seksi Konservasi

Seksi konservasi mempunyai tugas mengumpul dan

mengolah bahan perumusan kebijakan teknis dibidang

konservasi serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas

tersebut seksi konservasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan di seksi Konservasi;

2. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan

kebijakan teknis di bidang konservasi;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi di bidang

konservasi;

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang

konservasi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugss dan fungsi dibidang konservasi;

50
6. Memberikan nasehat dan pertimbangan kepada

Kepala Departemen mengenai tugas dan fungsi

dibidang konservasi;

7. Pelaksanaan pemantauan dan penyusunan laporan

pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang konservasi;

8. Pelaksanaan fungsi lain di bidang konservasi

diajukan oleh Kepala Dinas.

2.4.6.3. Seksi Pengembangan Koleksi Dan Pengolahan Bahan

Perpustakaan

Seksi konservasi mempunyai tugas mengumpul dan

mengolah bahan perumusan kebijakan teknis dibidang

konservasi serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas

tersebut seksi konservasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan di seksi pengembangan

koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan;

2. Pengumpulan, pengolahan bahan dan perumusan

kebijakan teknis di bidang pengembangan koleksi

dan pengolahan bahan perpustakaan;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan

perpustakaan;

51
4. Pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan

perpustakaan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

terhadap tugas dan fungsi di bidang pengembangan

koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan;

6. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada kepala

departemen mengenai tugas dan fungsi dibidang

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan

pustaka;

7. Pelaksanaan monitoring dan penyunsunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang

pengembangan koleksi dan pengolahan bahan

perpustakaan;

8. Pelaksanaan fungsi lain di bidang pengembangan

koleksi dan pengolahan bahan perpustakaan yang

diserahkan oleh kepala bidang.

2.4.7. Bidang Pengembangan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan

Dan Pembudayaan Kegemaran Membaca

Bidang Pengembangan Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan

dan Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai tugas

menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang

52
pembinaan dan pengembangan Perpustakaan, pembinaan dan

pengembangan tenaga perpustakaan, pengembangan

pembudayaan kegemaran membaca serta bertanggung jawab

memimpin seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang

pengembangan perpustakaan tenaga perpustakaan dan

pembudayaan kegemaran membaca. Untuk melaksanakan tugas

di atas maka bidang Bidang Pengembangan Perpustakaan, tenaga

perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja dibidang Pengembangan

Perpustakaan, Energi Perpustakaan dan Budidaya

Favorit Bacaan;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis

dibidang pembinaan dan pengembangan

perpustakaan;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis

dibidang pembinaan dan pengembangan tenaga

perpustakaan;

4. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan

teknis dibidang pengembangan dan pembudayaan

kegemaran membaca;

53
5. Koordinasi dibidang pengembangan perpustakaan,

energi perpustakaan dan pengembangan preferensi

membaca;

6. Pembinaan dan supervisi pelaksanaan tugas dan

fungsi dibidang pengembangan perpustakaan, tenaga

perpustakaan dan pembinaan kesukaan membaca

sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

7. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang

pengembangan perpustakaan, tenaga perpustakaan

dan pembinaan kesukaan membaca sesuai dengan

peraturan perundang-undangan;

8. Terselenggaranya pelayanan dan kegiatan

administrasi dibidang pengembangan perpustakaan,

tenaga perpustakaan dan pembinaan kesukaan

membaca sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

9. Memberikan nasehat dan pertimbangan kepada ketua

jurusan mengenai fungsi dan tugas dibidang

pengembangan perpustakaan, energi perpustakaan

dan pembinaan kesukaan membaca;

10. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas dibidang pengembangan perpustakaan, staf

perpustakaan dan pembinaan kesukaan membaca;

54
11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

Departemen dibidang pengembangan perpustakaan,

tenaga perpustakaan dan pembinaan preferensi

membaca sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

2.4.7.1. Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Tenaga Perustakaan

Seksi pembinaan dan pengembangan perpustakaan

mempunyai tugas mengumpul dan mengolah bahan kebijakan

teknis di bidang pembinaan dan pengembangan perpustakaan

serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas tersebut seksi

pembinaan dan pengembangan perpustakaan mempunyai

fungsi :

1. Penyusun rencana kegiatan seksi pembinaan dan

pengembangan tenaga perpustakaan;

2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis di bidang pembinaan dan tenaga

pengembangan perpustakaan;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas di bidang

pembinaan dan tenaga pengembangan perpustakaan;

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang

pembinaan dan tenaga perpustakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

55
5. Pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas

dan fungsi dibidang pembinaan dan pengembangan

tenaga perpustakaan;

6. Memberikan nasehat dan pertimbangan kepada

kepala departemen sehubungan dengan tugas dan

fungsinya dibidang pembinaan dan pengembangan

tenaga perpustakaan;

7. Pelaksanaan pemantauan dan penyusunan laporan

pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang pembinaan

dan pengembangan tenaga perpustakaan;

8. Pelaksanaan fungsi lain dibidang pembinaan dan

pengembangan tenaga perpustakaan disampaikan

oleh kepala departemen.

2.4.8 Bagian Pengembangan Dan Budidaya Favorit Bacaan

Bagian pengembangan dan pembinaan kesukaan membaca

mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan kebijakan

teknis di bidang pengembangan dan pembinaan kesukaan bacaan serta

pengendalian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan

fungsinya. Untuk melakukan tugas ini, bagian tentang pengembangan

dan pengembangan preferensi membaca memiliki fungsi berikut :

1. Sebuah Persiapan rencana kegiatan untuk

pengembangan dan pengembangan preferensi membaca;

56
2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis dibidang pengembangan dan

pembudayaan kegemaran membaca;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang

pengembangan dan pembinaan kesukaan membaca;

4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang

pembinaan dan pembinaan kesukaan membaca sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Kontrol dan pengawasan kinerja tugas dan fungsi dalam

pengembangan dan pengembangan preferensi membaca;

6. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Kepala

Bidang mengenai tugas dan fungsi dibidang pembinaan

dan pembinaan kesukaan membaca;

7. Pelaksanaan pemantauan dan penyusunan laporan

pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pengembangan dan

pembinaan preferensi membaca;

8. Pelaksanaan fungsi lain dibidang pengembangan dan

pembinaan preferensi membaca disampaikan oleh

Kepala Bidang.

2.4.9 Bidang Pelayanan Perpustakaan


Bidang Pelayanan Perpustakaan mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan merumuskan kebijakan teknis di bidang layanan

perpustakaan, otomasi dan teknologi informasi, alih media serta

57
bertanggungjawab memimpin seluruh kegiatan pelayanan dan

administrasi dibidang pelayanan perpustakaan. Untuk melaksanakan

tugas sebagaimana di atas, maka bidang Pelayanan Perpustakaan

mempunyai fungsi :

1. Penyusunan perogram kerja di bidang pelayanan

perpustakaan;

2. Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis di

bidang layanan perpustakaan;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang

bidang otomasi dan teknologi informasi;

4. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis di bidang

alih media;

5. Koordinasi di bidang pelayanan perpustakaan;

6. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dan fungsi di

bidang pelayanan perpustakaan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan;

7. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pelayanan

perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

8. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di

bidang pelayanan perpustakaan sesuai peraturan perundang-

undangan;

58
9. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Kepala

Daerah mengenai tugas dan fungsi di bidang pelayanan

perpustakaan;

10. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan

tugas di bidang pelayanan perpustakaan;

11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas di bidang pelayanan perpustukaan sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2.4.9.1. Seksi Layanan Perpustakaan

Seksi layanan perpustakaan mempunyai tugas mengumpul

dan mengolah bahan kebijakan teknis di bidang layanan

perpustakaan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan tugas dan fungsinya. untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud di atas, seksi layanan perpustakan

mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi layanan

perpustakaan;

2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis dibidang layanan perpustakaan;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang

layanan perpustakaan;

59
4. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang

pelayanan perpustakaan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi di bidang layanan perpustakaan;

6. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada kepala

departemen mengenai tugas dan fungsi di bidang

pelayanan perpustakaan;

7. Pelaksanaan pemantauan dan penyusunan laporan

pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pelayanan

perpustakaan;

8. Pelaksanaan fungsi lain di bidang layanan

perpustakaan disampaikan oleh kepala departemen.

2.4.9.2. Seksi Otomasi Dan Teknologi Informasi


Seksi otomasi dan teknologi informasi mempunyai tugas

mengumpul dan mengolah bahan kebijakan teknis di bidang

otomasi dan teknologi informasi serta mengendalikan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,

Seksi otomasi dan teknologi informasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi otomasi dan

teknologi informasi;

60
2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis dibidang otomasi dan teknologi

informasi;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang

otomasi dan teknologi informasi;

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang

otomasi dan teknologi informasi sesuai ketentuan

peraturan perundang- undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi di bidang otomasi dan teknologi

informasi;

6. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang

otomasi dan teknologi informasi;

7. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

otomasi dan teknologi informasi;

8. Pelaksanaan fungsi lain di bidang otomasi dan

teknologi informasi yang diserahkan oleh kepala

bidang.

2.4.9.3. Seksi Alih Media


Seksi Alih media mempunyai tugas mengumpul dan

mengolah bahan kebijakan teknis di bidang alih media serta

61
mengendalikan pelaksanaan kegi Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud di atas, Bagian Media Transfer

mempunyai fungsi sebagai berikut:atan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi alih media;

2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis di bidang otomasi dan alih media;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang alih

media;

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang media

transfer sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas dan

fungsi di bidang media transfer;

6. Memberikan nasehat dan pertimbangan kepada

kepala departemen mengenai tugas dan fungsi di

bidang media transfer.

2.4.10. Bidang Pengawasan, Pembinaan Dan Sistem Informasi

Kearsipan

Bidang pengawasan, pembinaan dan sistem informasi

kearsipan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan

perumusan kebijakan teknis dibidang pengawasan,

pembinaan dan sistem informasi kearsipan serta bertanggung

62
jawab memimpin seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi

dibidang pengawasan, pembinaan dan sistem informasi

kearsipan. Untuk melaksanakan tugas di atas maka

bidang pengawasan, pembinaan dan sistem informasi kearsipan

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan program kerja dibidang pengawasan,

pembinaan dan sistem informasi kearsipan;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis dibidang

pengawasan kearsipan;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis

dibidang pembinaan kearsipan;

4. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis dibidang

sistem informasi kearsipan;

5. Koordinasi dibidang pengawasan, pembinaan dan sistem

informasi kearsipan;

6. Pembinaan dan supervisi pelaksanaan tugas dan fungsi

dibidang pengawasan, pembinaan dan sistem informasi

kearsipan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

7. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang

pengawasan, pembinaan dan sistem informasi kearsipan

sesuai peraturan perundang-undangan;

63
8. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi

dibidang pengawasan, pembinaan dan sistem informasi

kearsipan sesuai peraturan perundang-undangan;

9. Memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Kepala

Departemen mengenai fungsi dan tugas di bidang

pengawasan, pembinaan dan sistem informasi kearsipan;

10. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan

tugas dibidang pengawasan, pembinaan dan sistem

informasi kearsipan;

11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas dibidang pengawasan, pembinaan dan sistem

informasi kearsipan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

1.4.10.1. Seksi Pengawasan Kearsipan

Seksi pengawasan kearsipan mempunyai tugas

mengumpul dan mengolah bahan kebijakan teknis dibidang

pengawasan kearsipan serta mengendalikan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk

melaksanakan tugas tersebut seksi pengawasan kearsipan

mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi pengawasan

kearsipan;

64
2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis di bidang pengawasan kearsipan;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang

pengawasan kearsipan;

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang

pengawasan kearsipan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pengawasan

kearsipan;

6. Memberikan nasihat dan pertimbangan kepada kepala

departemen sehubungan dengan tugas dan fungsinya

di bidang pengawasan kearsipan;

7. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang

pengawasan kearsipan;

8. Pelaksanaan fungsi lain dibidang pengawasan

kearsipan yang diserahkan oleh kepala bidang.

1.4.10.2. Seksi Pembinaan Kearsipan

Seksi pembinaan kearsipan mempunyai tugas mengumpul

dan mengolah bahan kebijakan teknis di bidang pembinaan

kearsipan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai

65
dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas

tersebut seksi pembinaan kearsipan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi pembinaan

kearsipan;

2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis di bidang pembinaan kearsipan;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang

pembinaan kearsipan;

4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang

pengembangan kearsipan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pembinaan

kearsipan;

6. Memberikan nasehat dan pertimbangan kepada

kepala departemen sehubungan dengan tugas dan

fungsinya dibidang konstruksi kearsipan;

7. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang

pembinaan kearsipan;

8. Pelaksanaan fungsi lain dibidang pembangunan

kearsipan disampaikan oleh kepala bidang.

66
1.4.10.3. Seksi Sistem Informasi Kearsipan

Seksi sistem informasi kearsipan mempunyai tugas mengumpul

dan mengolah bahan kebijakan teknis di bidang pembinaan

kearsipan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas

tersebut seksi sistem informasi kearsipan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi sistem informasi

kearsipan;

2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis di bidang sistem informasi kearsipan;

3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang sistem

informasi kearsipan;

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang sistem

informasi kearsipan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi di bidang sistem informasi kearsipan;

6. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi dibidang

sistem informasi kearsipan;

7. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang sistem

informasi kearsipan;

67
8. Pelaksanaan fungsi lain dibidang sistem informasi

kearsipan yang diserahkan oleh kepala bidang.

1.4.11. Bidang Pengelolaan Layanan Dan Pemanfaatan Arsip.

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan

teknis di bidang Pengelolaan arsip dinamis, pengelolaan arsip statis,

Layanan dan Pemanfaatan Arsip serta bertanggungjawab memimpin

seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang pengelolaan,

layanan dan pemanfaatan arsip. Untuk melaksanakan tugas tersebut,

bidang pengelolaan, layanan dan pemanfaatan arsip mempunyai fungsi:

1. Penyusunan program kerja dibidang Pengelolaan, Layanan

dan Pemanfaatan Arsip;

2. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis dibidang

pengelolaan arsip dinamis;

3. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis dibidang

pengelolaan arsip statis;

4. Penyiapan bahan dan perumusan kebijakan teknis dibidang

layanan dan pemanfaatan arsip;

5. Pengkoordinasian dibidang pengelolaan, layanan dan pemanfaatan

arsip;

6. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi

di bidang pengelolaan, layanan dan pemanfaatan arsip sesuai

peraturan perundang-undangan;

68
7. Penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan,

layanan dan pemanfaatan arsip sesuai peraturan perundang-

undangan;

8. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan dan administrasi di

bidang pengelolaan, layanan dan pemanfaatan arsip sesuai

peraturan perundang- undangan;

9. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala Dinas

berkenaan dengan fungsi dan tugas di bidang pengelolaan, layanan

dan pemanfaatan arsip;

10. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas

di bidang pengelolaan, layanan dan pemanfaatan arsip;

11. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas di

bidang pengelolaan, layanan dan pemanfaatan arsip sesuai

ketentuan peraturan perundang- undangan.

1.4.11.1. Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis


Seksi pengelolaan arsip dinamis mempunyai tugas

mengumpul dan mengolah bahan kebijakan teknis dibidang

pengelolaan arsip dinamis serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas

tersebut seksi pengelolaan arsip dinamis mempunyai fungsi :

1. Penyususnan rencana kegiatan seksi pengelolaan arsip

dinamis

2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis dibidang pengelolaan arsip dinamis.

69
3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas dibidang pengelolaan

arsip dinamis.

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang pengelolaan

arsip dinamis sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi di pengelolaan arsip dinamis.

6. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang pengelolaan arsip

dinamis.

7. Pelaksanaan fungsi lain dibidang pengelolaan arsip

dinamis yang diserahkan oleh kepala bidang.

1.4.11.2.Seksi Pengelolaan Arsip Statis

Seksi Pengelolaan Arsip Statis mempunyai tugas mengumpul

dan mengolah bahan kebijakan teknis di bidang pengelolaan arsip

statis serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

tugas dan fungsinya. untuk melaksanakan tugas tersebut seksi

pengelolaan arsip statis mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi pengelolaan arsip

dinamis.

2. Pengumpulan. pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis dibidang pengelolaan arsip statis

70
3. Pelaksanaan Koordinasi dan fasilitasi dibidang

pengelolaan arsip statis

4. Pelaksanaan urusan pemerintah dibidang pengelolaan

arsip statis

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi di pengelolaan arsip statis

6. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi dibidang

pengelolaan arsip statis

7. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang

pengelolaan arsip statis.

1.4.11.3.Seksi Layanan Dan Pemanfaatan Arsip

Seksi layanan dan pemanfaatan arsip mempunyai tugas

mengumpul dan mengolah bahan kebijakan teknis di bidang

layanan dan pemanfaatan arsip serta mengendalikan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan

tugas tersebut seksi layanan dan pemanfaatan arsip mempunyai

fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan seksi layanan dan

pemanfaatan arsip;

2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan

kebijakan teknis di bidang layanan dan pemanfaatan arsip;

71
3. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang layanan

dan pemanfaatan arsip;

4. Pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang layanan

dan pemanfaatan arsip sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan;

5. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi di bidang layanan dan pemanfaatan arsip;

6. Pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala

bidang berkenaan dengan tugas dan fungsi di bidang

layanan dan pemanfaatan arsip;

7. Pelaksanaan monitoring dan penyusunan laporan

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang layanan

dan pemanfaatan arsip;

2.5. Sarana Dan Prasarana

Salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pelaksanaan

tugas adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan

prasarana yang tersedia di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Kalimantan Barat adalah :

1. Gedung kantor utama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi Kalimantan Barat yang terletak di Jl. Letna Jendral

Sutoyo No. 6 Pontianak (0561) 762096. dengan kondisi yang

cukup baik dan memiliki letak strategis serta memiliki fasilitas

yang cukup lengkap namun yang diwaktu yang akan datang

72
perlu dilakukan rehap gedung kantor untuk penambahan

beberapa ruangan yang penataan nya secara rapi.

2. Untuk membantu dan menunjang pelaksanaan tugas, Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat telah

memiliki jaringan komunikasi elektronik dengan pesawat

nomor (0561) 762096 dan nomor faximile (0561) 761845.

3. Memiliki Gedung Kantor Depo Arsip dan Galeri arsip yang

terletak di Jl. Sutan Syahrir No. 17 Pontianak telp. (0561)

761845. Dengan kondisi cukup baik dan memiliki tempat

strategis serta memiliki fasilitas yang cukup baik, namun letak

kantor nya jauh dari tempat gedung utama serta fasilitas yang

ada banyak rusak dantidak bisa digunakan seperti komputer

dan ruangan yang sempit sehingga untuk kedepannya perlu

direhap untuk kantor depo arsip dan galeri arsip agar penataan

pada kondisi kantor dapat terlihat rapi dan dapat memiliki

penyimpanan arsip yang cukup.

4. Selain alat komunikasi tersebut Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat juga telah memiliki

jaringan internet (Wi-fi) sebagai upaya untuk pengkatan

kinerja dan kemudahan para pegawai.

5. Telah memiliki alat absen berbasis sistem komputer yaitu

absen cap jempol agar memudahkan para pegawai untuk absen

73
kehadiran sehingga tidak perlu lagi untuk absen menggunakan

buku kehadiran pegawai.

6. Serta telah melakukan kewajiban setiap pegawai untuk

menggunakan E-Activity kinerja pegawai dari pemerintah

guna untuk laporan kinerja setiap pegawai yang berstatus

Aparatur Sipil Negara (ASN).

7. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat

dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan Prasarana

adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu proses seperti usaha, pembangunan

dan proyek. Untuk lebih memudahkan membedakan

keduanya, sarana lebih ditunjukan untuk benda-benda yang

bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan

prasarana lebih ditunjukan untuk benda-benda yang tidak

bergerak seperti gedung dan tanah.

Tabel 2.1
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN DEPO ARSIP
DAN GALERI ARSIP DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

JUMLAH
NAMA BIDANG BARANG
BARANG
Gedung Utama 1
Gedung kantor Depo Arsip 1
Gedung Perpustakaan 1
Meja 40
Kursi Tunggu 3
Kursi Putar 8
Kursi Rapat Kadis 10
Filing Cabinet 6
Roll Opeck 5

74
Rak Arsip 3
Lemari Penyimpanan Arsip Khusus Peta 3
Lemari Kaca Penyimpana Alat-Alat Kimia
4
Untuk Arsip
Lemari Kayu Penyimpanan Buku-Buku
2
Sejarah
Rak Penyimpanan CD Sejarah 2
Boks Penyimpanan Arsip 100
Baju Lep Arsip 4
Lemari Penyimpanan Alat Arsip 2
Komputer 10
Laptop 2
Loudspeker 2
Mouse 21
Printer Line / Printer tonix 16
Televisi 4
Lcd 2
Scanner 1
Telephone 2
Fingerprint 1
Wireless Modem 2
Ac Split 4
Kipas Angin 4
Camera Cctv 2
Cpu (Central Processing Unit) 20
Monitor 10
Microphone 2
Faxsimile 2
Kabel 2
Peralatan Studio Video dan Film 3
Alat Studio 2
Peralatan Studio Visual 3
Gambar Presiden / Wakil Presiden 2
Foto-foto Sejarah Kab/Kota 40
Benner Peta Kab / Kota 6
Foto-Foto Pejabat dari masa ke masa Kab/
60
Kota
Foto-foto Para Pahlawan Kalimantan
10
Barat
Foto-foto / Benner Dokumentasi Kegiatan
5
Arsiparis 2
Benner 6
Buku Agenda Tamu 1

75
Buku Pedoman Arsip 7
Alat Pemadaman / portable 3
Tangga Lipat 1
Gorden Vertical Blind 6
Kapur Barus 10
Sapu Kemoceng / Sapu Khusus Box Arsip 3
Kaca / Cermin 4
Dipenser 3
Jam Dinding 1
Mobil Dinas / Penyuluhan 2
TOTAL 482
Sumber data : Pengurus Barang Kantor Depo Arsip dan Galeri Arsip Derah
Provinsi Kalimantan Barat
2.6. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil

dalam jenjang jabatan fungsional tertentu berdasarkan bidang keahlian

dan keterampilan tertentu. Dipimpin oleh pejabat fugsional yang berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan melalui

Sekretaris. Jenis jabatan fungsional dan jumlah pemegang jabatan

fungsional akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur

berdasarkan formasi melalui analisis jabatan. Dilingkungan Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat, sampai dengan

saat ini ada 5 (lima) jenis jabatan fungsional, yaitu :

1. Pustakawan

2. Arsiparis;

3. Penerjemah;

4. Pranata Komputer

5. Analis Kepagawaian

76
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Barat dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi didukung oleh 129 orang pegawai

dengan komposisi sebagai berikut :

a. Pegawai Negeri Sipil dengan Jumlah 97 Orang, yang terdiri atas :

Tabel 2.2
Kepangkatan / Golongan Ruang

Kepangkatan / Golongan Ruang


Tahun 2019
Golongan I - Orang
Golongan II 27 Orang
Golongan III 58 Orang
Golongan IV 12 Orang
“Sumber Data : Dari Arsiparis Funsional DPK Provinsi Kalbar

Tabel 2.3
Pendidikan Formal

TINGKAT PENDIDIKAN
TAHUN 2019
No. Jenis Golongan Jumlah PNS
LK PR LK-PR
1 S2 4 4 8
2 S1 18 18 36
3 D3 2 7 9
4 D1 1 - 1
5 SLTA/SMA/SMK 20 20 40
6 SLTP/SMP - - -
7 SD 1 1 2
Jumlah 46 50 96
“Sumber Data : Dari Arsiparis Funsional DPK Provinsi
Kalbar

77
Tabel 2.4
Pegawai Yang Sudah Mengikuti Diklatpim

Pegawai Yang Sudah Mengikuti Diklatpim


Tahun 2019

DIKLATPIM II 1 Orang
DIKLATPIM III 6 Orang
DIKLATPIM IV 16 Orang
“Sumber Data : Dari Arsiparis Funsional DPK Provinsi
Kalbar.
Pelatihan adalah suatu proses mengajarkan keterampilan yang

dibutuhkan pegawai untuk melakukan tugas atau pekerjaan

tertentu. Dengan diberikannya pendidikan dan pelatihan

diharapkan pegawai mampu bekerja lebih efisien dan pegawai

mampu melaksanakan tugas dengan lebih baik, sehingga dapat

terwujud terciptanya tenaga aparatur perencanaan pembangunan

yang handal, sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. Salah satu Diklat yang tujuan utamanya agar setiap

pegawai mampu bekerja lebih efisien dan pegawai mampu

melaksanakan tugas dengan lebih baik adalah Pendidikan dan

Latihan Kepemimpinan (Diklat Pim) II, III dan IV. Syarat untuk

peserta Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan II untuk ASN yang

telah menduduki Eselon IIIa (Sarjana), Pendidikan dan Pelatihan

III untuk ASN yang telah menduduki Eselon IVa dan perangkat

paling rendah IIIc (Sarjana) dan Pendidikan dan Pelatihan IV untuk

ASN dengan pangkat paling rendah IIIb (Sarjana). Pendidikan dan

78
latihan kepemimpinan atau sering disingkat dengan Diklat Pim

merupakan salah satu jenis Pendidikan dan Pelatihan yang

diperlukan dalam pembentukan kinerja ASN untuk jabatan

struktural Eselon II, III dan IV. Dengan diadakannya Diklat Pim

ini diharapkan aparatur pemerintahan memiliki peningkatan

kemampuan serta keterampilan dalam menjalankan tugas-tugas.

Tabel 2.5
Jabatan Struktural / Esselon

Jabatan Struktural / Esselon


Tahun 2019
Esselon II 1
Esselon III 6
Esselon IV 17
“Sumber Data : Dari Arsiparis Funsional DPK Provinsi
Kalbar.
Setiap jabatan atau esslon pada dinas perpustakaandan

kearsipan provinsi kalimatan barat mempunyai tugas umum. Tugas

umum struktural atau esslon sebagai dimana dimaksudkan pada

ayat 1, meliputi :

1. Memimpin dan mempertanggungjawabkan kegiatan.

2. Merencanakan kegiatan dan anggaran.

3. Menyusun standar teknis dan standar oprisional

prosedur.

4. Mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja lain.

5. Memberikan masukan dan pertimbangan pada atasan

sesuai lingkup tugasnya.

6. Mendistribusikan tugas kepada pegawai.

79
7. Mengevaluasi dan menganalisa kegiatan sebagai bahan

perencanaan dan pengendalian.

8. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas dan

kinerja pegawai.

9. Menilai dan mengevaluasi tugas dan kinerja pegawai.

10. Menyusun sistem informasi.

11. Melaporkan kegiatan.

Tabel 2.6
Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional
Tahun 2019
Pustakawan 25
Arsiparis 13
Analisa Kepegawaian 1
Pranata Komputer 1

“Sumber Data : Dari Arsiparis Funsional DPK Provinsi


Kalbar
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas dan fungsi sesuai dengan keahlian dan

keterampilannya.

1. Kelompok dan jabatan fungsional sebagaimana dimaksud

diatas, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan

sesuai dengan keahliannya.

2. Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditujuk dan bertanggung jawab

kepada kepala dinas.

80
3. Jumlah jabatan fungsional sebagamana di maksud diatas,

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

4. Jenis dan jejang jabatan fungsional sebagaimana di maksud

di atas, di atur sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

b. Disamping itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Kalimantan Barat dibantu oleh tenaga perbantuan sebanyak 32

orang. Adapun kualifikasi Pendidikannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.7
Kualifikasi Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan
Tahun 2019
SI 7
D3 3
DI 1
SLTA / SMA / SMK 19
SLTP / SMP 2
“Sumber Data : Dari Arsiparis Funsional DPK Provinsi Kalbar
Dari beberapa pengertian kualifikasi di atas istilah kulifikasi

secara garis besar dipahami dalam dua sudut pandang yang

berbeda.

1. Kualifikasi sebagai tingkat pendidikan yang harus di

tempuh oleh seorang untuk memperoleh kewenangan

dan legitimasi dalam menjalankan profesinya.

81
2. Kualifikasi sebagai kemampuan atau kompetensi yang

harus dimiliki atau dikuasai seseorang sehingga dapat

melakukan perkerjaannya secara berkualitas.

c. Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Perangakat Daerah


Tabel 2.8
Realisasi Anggaran

No Anggaran Realisasi %
Belanja Belanja Jenis Belanja Langsung Total
Tidak Realisasi
Pemeliha Barang & Modal Belanja 83,
Langsung raan jasa 27
1 16.770.21 10.971.909. 286.289.8 2.100.242. 606.894.4 13.965.336.
3.268,00 190,00 58,00 821,00 00,00 269,00
“ Sumber Data : SPJ Fungsional DPK Prov. Kalbar”

Beberapa Permasalahan Yang Terkait Dengan Urusan Kearsipan di

Depo Arsip Dan Galeri Arsip Pontianak, diantaranya sebagai berikut :

a. Sarana dan prasarana depo arsip yang tersedia tidak sesuai

dengan standar peraturan yang berlaku;

b. Belum adanya ruang untuk pelaksanaan preservasi arsip;

c. PD sebagian besar belum mau menyerahkan arsip statis

yang dimilikinya dengan berbagai alasan, seperti arsip

tersebut bersifat rahasia, padahal arsip statis yang

retensinya sudah berdasarkan UU No. 43 Tahun 2009

tentang kearsipan harus diserahkan kelembaga kearsipan

untuk dikelola dengan baik dan menjadi tanggungjawab

82
lembaga kearsipan bukan pencipta arsip. Masalah

kerahasiaan juga sudah diatur didalam UU tersebut;

d. Perangkat daerah belum melaksanakan pengelolaan

kearsipan sesuai dengan amanat UU No. 43 Tahun 2009

tentang kearsipan;

e. Kurangnya SDM kearsipan yang berkompeten di lembaga

kearsipan kab/kota.

f. Kurangnya fungsional arsiparis di PD Prov. Kalbar;

g. Roll Opeack sebagai tempat penyimpanan arsip di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Kalbar masih menyatu

dengan ruang kerja pegawai;

h. Layanan Kearsipan bersifat informasi, karena kurangnya

SDM dan sarana sehingga belum optimal.

2.7. Tata Tertib Layanan Arsip


1. Badan perpustakaaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi

Kalimantan Barat menerapkan azas layanan arsip satu pintu, artinya

setiap permintaan arsip yang ditujukan kepada badan Perpustakaan

Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat akan

dilayani oleh bidang Arsip Statis Pada Badan Perpustakaan

Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat.

2. Pemberian Layanan arsip dilaksanakan di ruang layanan arsip statis,

Galeri Arsip dan Ruang Audio Visual.

83
3. Setiap Tamu wajib mengisi buku tamu yang telah disediakan dan

mematuhi mekanisme layanan arsip statis.

4. Segala sesuatu yang berkaitan dengan hambatan penyediaan arsip

atau referensi lain oleh karena berbagai alasan akan di

komunikasikan oleh pejabat layanan arsip kepada peminjam arsip.

Tabel 2.9
Waktu Layanan Akses Arsip

Waktu
Layanan Akses Arsip
Senin – Kamis 08.00 – 16.00
Istirahat 12.00 – 13.00
Jum’at 08.30 – 16.30
Istirahat 11.00 – 13.30
Sabtu – Minggu LIBUR / TUTUP
Sumber : Staf kantor Depo Arsip dan Galeri Arsip Daerah Provinsi Kalimantan
Barat

84
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1. Deskripsi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Dalam kegiatan PKL, penulis ditempatkan pada bidang pengelolaan,

layanan dan pemanfaatan arsip di depo arsip dan galeri arsip yang beralamat

Jl. Sutan syahrir No. 17 telp. (0561) 761845 pontianak. Penulis bertugas

membantu dalam kegiatan kerja yang ada di bidang pengelolaan, layanan

dan pemanfaatan arsip.

Sistem penyimpanan arsip dalam suatu instansi merupakan bagian

penting didalam suatu organisasi atau kedinasan demi menunjang

kelancaran dan terpenuhnya tujuan suatu dinas. Misalnya peranan sistem

penyimpanan arsip adalah dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan

arsip dalam penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitasi kinerja

dan alat bukti yang sah. Sistem penyimpanan arsip merupakan salah satu

fungsi penting dalam suatu kegiatan. Tujuan dari sistem penyimpanan

arsip yaitu untuk menciptakan efisiensi aktivitas penemuan kembali

informasi secara cepat, tepat, dan akurat dalam rangka menunjang

pengambilan keputusan, pelaksanaan operasional umum serta

mewujudkan suatu manajemen arsip yang efisien dan efektif dalam

organisasi untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran organisasi tersebut.

Hari kerja untuk depo arsip dan galeri arsip, terhitung dari hari senin

sampai hari jumat jam kerja di depo arsip dan galeri arsip, terhitung dari

85
hari senin pukul 07.00 Wib sampai pukul 15.30 Wib dan pada hari jumat

pukul 07.00 Wib sampai pukul 16.00 wib.

Aktivitas PKL pertama kali dilakukan pada hari senin tanggal 8 febuari

2021 samapi pada tanggal 8 april 2021.

3.1.1. Uraian Kegiatan PKL

Tabel 2.10

NO HARI/ KEGIATAN
TANGGAL PKL
 Perkenalan dengan para pegawai

 Pengarahan dari pak domisius

kabid pengelolaan, layanan dan


1 Senin, 8 Febuari 2021
pemanfataan arsip

 Memilah arsip yang masih kacau

dan membuat fichis

 Pengarahan dari ibu sri martini

kepala seksi pengelolaan arsip

dinamis

 Menyusun dan membuat kebat


2 Selasa, 9 Febuari 2021
pada arsip yang telah dipilah

serta menyusun arsip

berdasarkan tahun dan membuat

daftar arsip inaktif

 Pengarahan dai arsiparis untuk


3 Rabu 10 Febauri 2021
mengetik daftar arsip TU musnah

86
 Pengarahan cara mengagendakan

surat masuk dan penataanya

 Pengarahan dari arsiparis untuk

melanjutkan pengetikan daftar

arsip TU musnah

4 Kamis 11 Febuari 2021  Serta pengarahan dari arsiparis

memberi kode klasifikasi sesuai

dengan isi surat dan diarahkan

sesuai bidang pengelolaan surat.

 Pengarahan dari arsiparis untuk

mengetik daftar arsip

pemberdayaan arsip musnah

 Serta pengarahan arsiparis cara

5 Senin 15 Febuari 2021 mengagendakan surat sebelum

surat diteruskan ke unit

pengelolaan kita naikkan ke

pimpinan disertai lembaran

disposisi

 Pengarahan arsiparis untuk

6 Selasa 16 Febuari 2021 melanjutkan pengetikan daftar

arsip permanen

87
 Dilanjutkan cara

mengagendakan surat, setelah

surat diteruskan keunit pimpinan

baru bisa diteruskan ke bidang

pengelolaan sesuai arahan /

disposisi pimpinan untuk

ditib=ndak lanjuti

 Pengarahan dari arsiparis untuk

melanjutkan pengetikan daftar

arsip permanen

 Dan dilanjutkan pemgarahan

7 Rabu 17 Febuari 2021 cara mengagendakan surat

masuk dengan cara apabila surat

tersebut hanya untuk diketahui

dapat kita tata langsung / simpan

difiling cabinet

 Pengarahan dari arsiparis

melanjutkan pengetikan daftar

arsip permanen

8 Kamis 18 Febuari 2021  Dan dilanjutkan pengarahan

arsiparis cara menagendakan

surat masuk dengan cara surat

tesebut ditindak lanjuti kita

88
naikan kembali kepimpinan

untuk dikorweksi dan ditanda

tangani

 Pengarahan dari arsiparis

melanjutkan pengetikan daftar

arsip permanen
9 Senin 22 Febuari 2021
 Dan dilanjutkan pengarahan

arsiparis cara mengagendakan

surat masuk

 Pengarahan arsiparis Ibu Rahma

Ria Poerba tentang pedoma

10 Selasa 23 Febuari 2021 praktek surat

 Dan dilanjutkan memilah arsip

dan membuat fhicis

 Pengarah arsiparis untuk

melanjutkan cara pengurusan

surat, surat masuk dan surat


11 Rabu 24 Febuari 2021
keluar

 Pengarahan, cara surat diberi

nomor dan stempel cap dinas

 Pengarahan arsiparis untuk

12 Kamis 25 Febuari 2021 membuat nomor pada dokumen

arsip BP2DT

89
 Serta cara penataan surat seperti

surat masuk dan surat keluar

 Pengarahan arsiparis cara

penataan arsip inaktif seperti

13 Jumat 26 Febuari 2021 dengan bahan alat tulis, arsip,

kartu Deskripsi/fhicis, label box,

box arsip dan daftar arsip inaktif

 Pengarahan dari arsiparis pindah

ke bagian ruang statis

 Pengarahan arsiparis untuk


14 Senin 1 Maret 2021
memindahkan file ke komputer

dan membuat kebat dan fhicis

arsip

 Pengarahan dari arsiparis tentang


Selasa 2 Maret 2021
15 pedoman penelusuran arsip statis

di lingkungan pencipta arsip

 Pengarahan arsiparis tentang

sumber dan jenis arsip statis

seperti percipta arsip


16 Rabu 3 Maret 2021
 Dilanjutkan dengan membuat

kode klasifikasi berkas yang

sudah di kebat

90
 Pengarahan arsiparis tentang

strategi penelusuran arsip statis

17 Kamis 4 Maret 2021  Serta dilanjutkan membuat kode

klasifikasi berkas yang sudah di

kebat

 Pengarahan dari arsiparis tentang

ketentuan umum dan sasaran


18 Jumat 5 Maret 2021
pada arsip statis, lembaga serta

arsip statis perseorangan

 Pengarahan dari arsiparis tentang

teknik penelusuran seperti arsip

statis lembaga berupa

identifikasi JRA dan daftar arsip


19 Senin 8 Maret 2021
 Dilanjutkan memilah dan

penyusutan pada arsip yang telah

dipilah dan membuat fhicis dan

kode pada arsip

 Pengarahan arsiparis untuk

merapikan kebat dan menyusun

arsip berdasarkan urutan tahun


20 Selasa 9 Maret 2021
 Dilanjutkan menata arsip kode

klasifikasi dan dilanjutkan

dengan cara identifikasi arsip

91
 Pengarahan dari arsiparis tentang

laporan penelusuran arsip statis

21 Rabu 10 Maret 2021 sepertis identitas pencipta arsip

dan data arsip statis serta

rekomendasi

 Pengarahan dari arsiparis tentang

penciptaan arsip

22 Senin 15 Maret 2021  Dilanjutkan merapikan arsip

yang telah dipilah dan membuat

kebat, untuk arsip

 Pengarahan arsiparis untuk

23 Selasa 16 Maret 2021 menata dan menyusun arsip yang

telah dipilah

 Pengarahan dari arsiparis untuk

melanjutkan menata dan

menyusun arsip yang telah

24 Rabu 17 Maret 2021 dipilah

 Serta membuat kebat dan

memilah arsip dan melakukan

penyusutan pada arsip

 Pengarahan dari arsiparis untuk


25 Kamis 18 Maret 2021
merapikan arsip yang telah

92
dipilah dan membuat kebat untuk

arsip

 Pengarahan dari arsiparis untuk

melanjutkan merapikan arsip

26 Jumat 19 Maret 2021 yang telah dipilah

 Dilanjutkan proses pengeboxkan

pada arsip dpk prov. Kalbar

 Pengarahan dari arsiparis untuk

melanjutkan proses pengeboxkan

27 Senin 22 Maret 2021 arsip DPK Prov. Kalbar

 Dilanjutkan menyusun arsip ke

box berdasarkan urutan tahun

 Pengarahan dari arsiparis untuk

melanjutkan pengetikan arsip

28 Selasa 23 Maret 2021 DPK Prov. Kalbar

 Dilanjutkan dengan merapikan

arsip yang telah dipilah

 Pengarahan dari arsiparis untuk

mengetik daftar arsip inaktif


29 Rabu 24 Maret 2021
DPK Prov. Kalbar yang belum

dipilah

 Pengarahan dari arsiparis untuk


30 Kamis 25 Maret 2021
mengetik daftar arsip inaktif

93
 Dilanjutkan merapikan arsip

yang telah di box

 Pengarahan dari arsiparis untuk

31 Senin 29 Maret 2021 melanjutkan mengetik daftar

arsip inaktif dan merapikan arsip

 Pengarahan dari arsiparis untuk

perbaikan daftar arsip inaktif dan


32 Selasa 30 Maret 2021
memulihkan file yang terkena

virus

 Pengarahan dari arsiparis untuk

merapikan arsip

33 Rabu 31 Maret 2021  Dilanjutkan dengan

memindahkan file arsip inaktif

dpk

 Pengarahan dari arsiparis untuk


34 Kamis 1 April 2021
merapikan arsip inaktif

 Pengarahan dari arsiparis untuk

35 Senis 5 April 2021 pengambilan data ke kantor

perpustakaan dan kearsipan

 Pengarahan dari arsiparis untuk

36 Selasa 6 April 2021 melanjutkan merapikan arsip

yang telah dipilah dan

94
pengenalan terhadap alat

penyimpan arsip

 Pengarahan dari arsiparis untuk

37 Rabu 7 April 2021 memperbaiki daftar arsip inaktif

DPK Prov. Kalbar

 Pengarahan dari arsiparis untuk

melanjutkan perbaikan arsip

inaktif DPK Prov. Kalbar dan

perbaikan pengurutan box arsip

DPK Prov. Kalbar

 Pamitan kepada atasan dan

38 Kamis 8 April 2021 arsiparis serta staf-staf kantor di

dinas

 Dilanjutkan pelepasan

mahasiswa magang oleh atasan

dan para pegawai dinas

 Serta diakiri dengan foto

bersama

Dalam pelaksanaan praktek kerja, penulis tidak melakukannya

sendiri tetapi dibimbing oleh seorang pegawai arsiparis, hal ini dilakukan

agar kegiatan yang penulis lakukan sesuai dan meminimalisir terjadi

kesalahan, sehingga apaun kegiatan yang penulis lakukan selalu diawasi

95
oleh pegawai arsiparis tersebut, dan apabila penulis belum paham tentang

perkerjaannya penulis dapat bertanya langsung kepada pegawai arsiparis

tersebut.

Pemahaman peran dan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL)

adalah bagaimana penulis memahami bidang praktek kerjanya dengan

mengetahui secara benar hal-hal yang berhubungan dengan materi praktek

yang dilaksanakan oleh penulis.

3.2. Analisa Data

Proses analisa data dimulai dari awal penelitian bagaimana sistem

penyimpana arsip, tata cara penyimpanan arsip dan penyediaan fasilitas

untuk kepentingan dalam pengelolaan arsip serta penyimpanan

arsip.kemudian dilanjutkan dengan menelaah seluruh data yang diperoleh

dari selama melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Depo Arsip

Dan Galeri Arsip Pontianak. Kearsipan merupakan faktor yang paling

penting untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Administrasi kearsipan

yang baik akan mempermudah suatu organisasi mencapai tujuannya. Pada

Depo Arsip Dan Galeri Arsip Pontianak pengeloaan arsip diserahkan pada

masing-masing unit (Disentralisasi). Jadi setiap unit kerja mempunyai

kewenngan untuk mengelola, memelihara dan menyimpan arsip.

3.2.1. Sistem Penyimpanan Arsip Dinamis di Depo Arsip dan Galeri


Arsip Daerah Provinsi Kalimantan Barat

Sistem penyimpanan arsip dinamis di Depo Arsip dan Galeri Arsip

Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Sistem penyimpanan adalah sistem

yang digunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja

96
penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan warkat yang sudah

disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana warkat tersebut

sewaktu-waktu diperlukan. sistem penyimpanan arsip yang digunakan

adalah sistem penyimpanan yang berdasarkan sistem abjad.

3.2.2. Prosedur Sistem Penyimpanan Arsip Dinamis di Depo Arsip dan

Galeri Arsip Pontianak

Prosedur sistem penyimpanan arsip adalah suatu langkah-langkah

perkerjaan yang dilakukan sehubungan dengan akan disimpanyan suatu

warkat. Prosedur sistem penyimpanan yang digunakan di Depo arsip

dan galeri arsip pontianak mengunakan sistem penyimpanan arsip yaitu

sistem penyimpanan sementara (file pending) dan sistem penyimpanan

tetap (file permanen). prosedur sistem penyimpanan arsip yang perlu

diperhatiankan adalah :

1. Pemeriksaan Arsip

pemeriksaan pada arsip langkah ini adalah persiapan

menyimpan arsip dengan cara memeriksa setiap lembar arsip

untuk memperoleh kepastian bahwa arsip-arsip tersebut sudah

siap untuk disimpan maka surat tersebut sudah siap untuk

disimpan maka surat tersebut harus dimintakan dahulu

kejelasanya kepada yang berhak dan kalau terjadi bahwa surat

yang belum ditandai sudah disimpan, maka pada kasus ini

dapat disebut bahwa arsip tersebut dinyataan hilang.

2. Mengindeks Arsip

97
mengindeks adalah perkerjaan yang menentukan pada nama

subjek apa, atau kata tangkap lainnya surat akan disimpan,

pada sistem abjad kata tangkapanya adalah nama pengirim

yaitu nama badan pada kepala surat untuk jenis surat masuk

dan nama induvidu untuk jenis surat keluar dengan demikian

surat masuk dan surat keluar akan tersimpan pada satu map

dengan kata tangkap yang sama.

3. Memberi Tanda

Pengkodean dilakukan secara sederhana yaitu dengan

memberi tanda garis atau lingkaran dengan warna yang

mencolok pada kata lengkap yang sudah ditentukan pada

langkah mengindeks, dengan adanya tanda ini maka surat akan

disortir dan disimpan, di samping itu bila suatu saat nanti surat

ini dipinjam atau keluar file, petugas akan mudah menyimpan

akan kembali surat tersebut berdasarkan tanda (kode)

penyimpanan yang sudah ada.

4. Menyortir Arsip

Menyotir adalah mengelompokan warkat-warkat untuk

persiapan kelangkah terakhir yaitu penyimpanan. langkah ini

diadakan khusus untuk jumlah volume warkat yang banyak,

sehingga untuk memudahkan penyimpanan perlu

dikelompokan terlebih dahulu sesuai dengan pengelompokan

sistem penyimpanan yang dipergunakan. Untuk sistem abjad

98
pengelompokan di dalam sartir dilakukan menurut abjad dan

untuk sistem subjek surat-surat dikelompokan menurut

kelompok subjek atau maasalah.

5. Menyimpan Arsip

Langakah terakhir adalah penyimpanan, yaitu menempatkan

dokumen atau arsip sesuai dengan sistem penyimpanan dan

peralatan yang dipergunakan, sistem penyimpanan yang

menjadi efektif dan efisien bilamana didukung oleh peralatan

dan perlengkapan yang memadai dan sesuai ke empat sistem

tersebut diatas akan sangat sesuai bilamana mempergunakan

lemari arsip, sedangkan bila menggunakan order map surat

tersebut harus di lubangi terlebih dahulu dengan mengunakan

perforator, dan jika menyimpan atau mengambil surat tersebut

melalui lubang-lubang perforatornya. untuk memudahkan

penemuan kembali surat masuk yang diterima dan surat

balasan dalam bentuk arsip dan surat keluar maka

menggunakan penyimpanan moderen, surat masuk dan surat

keluar dari dan untuk satu koresponen disimpan jadi satu

dalam map yang sama dan letaknya berdampingan.

Adapun faktor-faktor yang dihadapi di Depo Arsip dan Galeri

Arsip Pontianak adalah karena faktor Usia dan Pendidikan. faktor usia

sangat berpengaruh besar dalam pekerjaan seperti yang dialami di depo

arsip dan galeri arsip, akibat dari itu banyak pekerjaan yang terhambat

99
dikarenakan kurangnya ketelitian terhadap sistem penyimpanan arsip

dan penataan arsip sehingga penemuan terhadap arsip membutuhkan

waktu yang lama, serta sering terjadinya mis komunikasi antara

arsiparis dan atasan contohnya dari atasan dalam menyampaikan suatu

informasi atau kebijakan peraturan baru dari pusat tidak disampaikan

secara langsung kepada atasan arsiparis hanya melalui staf yang lain

yang bukan dibidangnya sehingga pegawai arsiparis yang lain menjadi

tidak tau akan kebijakan yang terbaru dalam suatu prosedur sistem

penyimpanan arsip tersebut sehingga terjadi kesalahan dalam sistem

penyimpanan pada arsip.

3.2.3. Prosedur Surat Masuk Dan Surat Keluar

Surat masuk yang telah diterima di kantor Depo Arsip Dan Galeri

Arsip Pontianak langsung diletakan ke dalam ruangan kepala atasan

kantor untuk dibaca terlebih dahulu oleh kepala atasan bertujuan agar

surat yang ada dapat diberikan lembar disposisi arsip, lembar disposisi

arsip adalah lembaran untuk menuliskan disposisi surat baik yang

diberikan oleh atasan ke bawah maupun sebaliknya lalu surat

diserahkan ke pada petugas arsip untuk dibaca setelah surat tersebut

selesai dibaca, surat dicatat dibuku agenda yang telah dicatat oleh

petugas arsip diproses sesuai dengan lembar disposisi yang telah

diberikan oleh kepala atasan kantor, apabila perintahnya dari disposisi

tersebut disimpan maka surat akan disimpan berdasarkan

kelasifikasinya. sedangkan Surat keluar yaitu surat sudah lengkap

100
(bertanggal, bernama, berstempel, dan telah ditandatangani,oleh yang

berwenang) yang dibuat oleh instansi, kantor atau lembaga lain.

prosedur surat keluar yang diterapkan pada pusat arsip Depo Arsip Dan

Galeri Arsip Pontianak, setelah konsep surat yang akan keluar disetujui

kepala atasan kantor lalu surat diberikan nomor sesuai dengan agenda

setelah surat tersebut mendapatkan nomor surat, lalu surat diketik ulang

oleh petugas tata usaha setelah surat diketik, petugas menyerahkan

kembali surat tersebut ke kepala atasan kantor untuk ditandatangani,

setelah itu surat diberi stempel dan setelah itu barulah arsip surat

tersebut disimpan berdasarkan klasifikasinya yang ada.

3.2.4. Penggunaan Atau Layanan Arsip Di Depo Arsip dan Galeri Arsip

Kota Pontianak

Pada Depo Arsip dan Galeri Arsip Kota Pontianak. penggunaan

dan layanan arsip, dilakukan untuk memenuhi kepentingan layanan

publik. Adapun langkah-langkah penemuan kembali atau prosedur

layanan arsip yang dilakukan pada Depo Arsip dan Galeri Arsip kota

pontianak :

1. Permintaan, baik secara lisan maupun tulis

2. Konsultasi kepada Fungsional Arsiparis dibidangnya

3. langsung diambil dan melakukan pencatatan terlebih dahulu.

3.2.5. Peminjaman Arsip

Peminjaman arsip pada Depo Arsip dan Galeri Arsip Kota

Pontianak, dilakukan pencatatan terlebih dahulu dan setiap tamu wajib

101
mengisi buku agenda tamu sebelum konsultasi kepada arsiparis, dan

harus memenuhi prosedur dan syarat yang telah ditetapkan dari kantor

untuk peminjaman dan pengambilan terhadap arsip yang disimpan di

Depo arsip baik arsip Kepegawai ataupun arsip yang lain.

3.2.6. Kendala-Kendala Dalam Sistem Penyimpanan Arsip

Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi pada Depo Arsip dan Galeri

Arsip Kota Pontianak. dalam sistem penyimpanan arsip adalah :

1. kurangnya tenaga arsiparis yang khusus dibidang nya

sehingga membuat kinerja tenaga-tenaga kearsipan kurang

optimal dan terjadinya jumlah arsip yang terus bertambah

secara terus-menerus juga termasuk kendala sistem

penyimpanan arsip. Karena kondisi ini bisa mengakibatkan

tempat atau ruangan penyimpanannya tak mampu

menampung arsip.sehingga resiko arsip penting mengalami

kerusakan dan hilang. Oleh sebab itu kendala penyimpanan

arsip ini harus dicegah.

2. kurangnya ketelitian terhadap sistem penyimpanan arsip

sehingga penemuaan terhadap arsip membutuhkan waktu

yang lama. Karena sistem yang kurang maksimal dan terampil

akan menyulitkan seseorang dalam mencari arsip dengan

cepat dan tepat. Sistem penyimpanan arsip adalah rangkaian

tata cara dan langkah-langkah yang harus dilasanakan dalam

102
menyimpan warkat-warkat itu bisa ditemukan kembali lebih

cepat ketika diperlukan lagi.

3. Kurangnya peralatan yang menujang pada bidang kearsipan

dan pendanaan terhadap fasilitas serta kinerja terhadap arsip.

Sehingga terjadinya penumpukan pada arsip dan sistem

penyimpanan arsip menjadi tidak beraturan dan susah untuk

mencari arsip yang diperlukan.

4. kurangnya komunikasi antara arsiparis dan atasan atau tenaga

kerja lain seperti menyampaikan bagaimana menengelola dan

menyimpan arsip dengan cara yang berbeda , sehingga terjadi

kesalah pahaman antara arsiparis dan atasan, dan sistem

penyimpanan arsip menjadi kacau dan tidak beraturan.

103
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sistem penyimpanan arsip adalah sistem yang dipergunakan pada

penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan

dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakuakan dengan cepat

bila mana warkat tersebut sewaktu-waktu diperlukan. berdasarkan hasil

penelitian pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Sistem Penyimpanan Arsip masih sangat sederahan dan masih

kurangnya fasilitas untuk penyimpanan terhadap arsip.

2. Kurangnya Sarana dan Prasarana di kantor seperti belum

adanya ruang untuk pelaksanaan preservasi arsip.

3. Sumber daya manusia (SDM), yang masih kurang khususnya

dibidang kearsipan, sehingga mengakibatkan kurangnya

kualitas kinerja dalam sistem penyimpanan pada arsip.

4.2. Saran-Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka penulis

memberikan masukan berupa saran untuk perbaikan yang mungkin dapat

bermanfaat bagi kantor Depo Arsip dan Galeri Arsip Daerah Provinsi

Kaliamantan Barat. Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah :

104
1. Perlunya Peningkatan Kualitas SDM dengan cara Mengikut

sertakan Pegawai yang bertugas Mengelola arsip dalam

bimbingan-bimbingan tentang kearsipan.

2. Perlunya penambahan alat penyimpan arsip agar berkas dapat

tersimpan dengan baik dan benar, sehingga tidak terjadi

kerusakan pada arsip

3. Sistem penyimpanan arsip lebih diperhatikan lagi guna

kelancaran kegiatan Administrasi, dan penemuan kembali

terhadap penyimpanan arsip.

105
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah & Prasetya. (2017). Pemahaman Pengertian Arsip.

Aan Komariah, Djaman Satori (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung.

Alfabeta.

Amsyah. (2003). Manajemen Kearsipan. Grand Media: Pustaka Utama.

Dick Weisinger. (2011). Pengertian Kearsipan & Arsip.

Musliichah. (2016). Jenis-Jenis Arsip.

Rick. (1992). Tentang Penilaian Arsip.

Sriyanti. (2019). Studi Observasi (Observation Research).

Sugiarto. (2005). Jenis Peralatan & Perlengkapan Arsip.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung:

Alpabeta.

Wursanto. (2001). Sistem Penyimpanan Arsip.

106
LAMPIRAN 1 DOKUMENTASI

Alat Penyimpanan Arsip Dan Penataan Arsip Depo Arsip Dan Galeri

Arsip Kota Pontianak

Kegatan Pemilahan dan Pembuatan Kebat Pada Arsip

107
Kegiatan Pembuatan Daftar Arsip Dan Fhicis Pada Arsip

108
LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

LAMPIRAN 3 ACUAN PENILAIAN INSTRUKTUR

109
110
LAMPIRAN 4 SERTIFIKAT PKL

111
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Penulis

Nim : E013117038

Nama : Asih Purwasih

Tempat, Tanggal Lahir : Piawas, 22 Juli 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Alamat Lengkap :Desa Piawas Kec.Belimbing Hulu Kab.

Melawi

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN 03 Piawas Lulus Tahun 2012

2. SMPN 01 Belimbing Hulu Lulus Tahun 2014

3. SMKN 01 Belimbing Hulu Lulus Tahun 2017

4. D-III Kearsipan – Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Tanjungpura Pontianak.

C. Riwayat Pengalaman Organisasi

1. Himadata Fisip Untan Tahun Akademik 2017/2021

2. Imkp Fisip Untan Tahun Akademik 2017/2021

Pontianak, 15 Agustus 2022


Saya Yang Bersangkutan

Asih Purwasih
Nim. E0131171038

112
PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara Dengan Ibu Rae Sulaswati Selaku Arsiparis Di Seksi

Pengelolaan Arsip Dinamis

1. Bagamana sistem penyimpanan arsip di Depo Arsip Dan Galeri Arsip

Pontianak?

2. Jenis arsip apa saja yang dikelola di Depo Arsip Dan Galeri Arisp Pontianak?

Pedoman Wawancara Dengan Ibu Emi Maryati Selaku Arsiparis Di

Layanan Kearsipan

1. Menurut Ibu apakah penyediaan fasilitas untuk kepentingan dalam kegiatan

pengelolaan arsip sudah terpenuhi?

Pedoman Wawancara Dengan Ibu Widi Selaku Arsiparis Di Seksi

Pengelolaan Arsip Statis

1. Menurut Ibu apakah penataan arsip kepegawaian dan arsip statis di Depo Arsip

Dan Galeri Arsip Pontianak sudah sesuai dengan aturan yang berlaku?

113

Anda mungkin juga menyukai