Anda di halaman 1dari 3

Nama Toni Pangestu

NIM : 20030004

Pengembangan Budaya Islam Melalui Masjid Kampus

Secara harfiah masjid merupakan rumah tempat ibadah umat Islam atau
Muslim. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat
kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian
agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam
sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan
hingga kemiliteran. 
Di zaman Rasulullah, masjid dijadikan sebagai sentra utama seluruh aktivitas
keummatan. Baik untuk kegiatan pendidikan yakni tempat pembinaan dan
pembentukan karakter sahabat maupun aspek-aspek lainnya termasuk politik, strategi
perang hingga pada bidang ekonomi, hukum, sosial dan budaya. Pendek kata, masjid
difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah spritual juga dijadikan tempat untuk
melaksanakan ibadah muamalah yang bersifat sosial.
Peran dan fungsi masjid yang begitu besar bagi umat muslim  menjadikan
perkembangan masjid terus meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh dari
website http://simas.kemenag.go.id/ tercatat  jumlah masjid sampai dengan bulan
April 2020 mencapai 263.855 yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Dengan
semakin meningkatnya perkembangan jumlah masjid, diharapkan mampu
pengembangan mental secara islami bagi masyarakat muslim di Indonesia. Karena
masjid menjadi sarana untuk mengembangkan pribadi baik secara spiritual dan
emosional secara islami. Dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang agama islam ditengah berkembangnya dua pemahaman ekstrim yaitu
liberalisme dan radikalisme. 
Seperti pada hakikatnya  Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin.
Artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi
seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia.
Allah tegaskan hal tersebut dalam firman-Nya, "Dan tidaklah engkau (Muhammad)
diutus ke muka bumi ini kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS. al-Anbiya:
107).
Perguruan tinggi memiliki peranan dan tanggung jawab moral dalam
pembentukan dan pengembangan akademik mahasiswa. Selain secara akademik,
perguruan tinggi juga memiliki peran untuk mengembangkan pribadi secara spiritual
dan emosional. Hal ini sangat penting mengingat perkembangan zaman yang semakin
kuat menuju era digital dan kebebasan dunia. Kemajemukan Indonesia juga dapat
menjadi pemicu perpecahan apabila tidak diimbangi dengan kesadaran kemajemukan
dan sikap toleransi untuk hidup bersama sebagai warga Negara. Dalam hal ini, Masjid
Kampus memiliki kedudukan dan peran strategis dalam mengembangkan pemahaman
keagamaan mahasiswa dengan wawasan Islam rahmatan lil 'alamin.
Masjid kampus merupakan bagian kecil dari sebuah kampus. Meskipun
begitu, peran masjid kampus dalam membentuk mahasiswa berintegritas sangat besar.
Masjid kampus tidak saja menjadi tempat shalat, saat ini masjid menjelma menjadi
pusat kegiatan mahasiswa yang memiliki segudang lembaga dan kegiatan. Lembaga-
lembaga dan kegiatan yang berada dibawah naungan masjid akan lebih maksimal jika
dioptimalkan untuk membentuk mahasiswa yang berintegritas. 
Dalam perannya membentuk mahasiswa berintegritas, masjid kampus
sekurang-kurangnya bisa memanfaatkan dua hal yaitu fungsi spiritual masjid dan
lembaga-lembaga yang berada di dalamnya. Masjid kampus memiliki peran strategis
dalam membangun dan membentuk karakter mahasiswa untuk peradaban Indonesia
yang unggul. Di kampus lah semua idealisme, intelektualitas, semangat, mimpi, aksi,
dan kontribusi bernaung. 
Tak ada tempat di muka bumi ini yang seunik kampus dengan segala aktivitas
di dalamnya. Bukankah tak sedikit peradaban besar dunia lahir dan berkembang dari
aktivitas kampus. Inilah yang harus dimanfaatkan oleh Universitas dimana masjid
kampus sebagai pembentukan integritas mahasiswa yang lebih baik untuk masa
depan. Selain pusat pengembangan keagamaan, masjid kampus sering di gunakan
oleh mahasiswa untuk sekedar beristirahat di teras masjid ataupun tempat mencari
inspirasi ketika mengerjakan tugas kuliah. Letaknya yang strategis, asri dan nyaman
dapat menghilangkan kepenatan dan menyegarkan kembali pikiran.

Soal

1. Apa dan mengapa perlunya pengembangan budaya Islam melalui masjid


kampus?

Jawaban :
Karena masjid menjadi sarana untuk mengembangkan pribadi baik secara
spiritual dan emosional secara islami. Dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang agama islam ditengah berkembangnya dua
pemahaman ekstrim yaitu liberalisme dan radikalisme. 

Seperti pada hakikatnya  islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin.
Artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan
bagi seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi
sesama manusia. Allah tegaskan hal tersebut dalam firman-Nya, "Dan
tidaklah engkau (Muhammad) diutus ke muka bumi ini kecuali sebagai
rahmat bagi seluruh alam." (QS. al-Anbiya: 107).

2. Bagaimana cara yang relevan dalam mengembangkan budaya Islami melalui


masjid kampus dengan nilai-nilai keberagaman dan toleransi dalam kehidupan
kampus yang akhirnya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari?

Jawaban:

Dalam upaya mengambangkan budaya Islami melalui masjid kampus


diperlukan sikap toleran dalam kehidupan beragama. Karena setiap orang
tentu meyakini salah satu agama atau kepercayaan yang ada. Pemerintah
Indonesia mengakui enam agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha dan Konghucu. Sikap toleran dalam kehidupan beragama di antaranya
diwujudkan dalam bentuk, antara lain:

1. Melaksanakan ajaran agama dengan baik.


2. Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain.
3. Tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda
agama.
4. Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh
yang memiliki keyakinan dan agama yang berbeda.
5. Tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai