0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan3 halaman
Resolusi IMO mengatur prosedur keselamatan ketika memasuki ruang tertutup di atas kapal untuk mencegah korban jiwa. Ruang tertutup memiliki ventilasi yang kurang dan berpotensi mengandung gas berbahaya. Sebelum memasuki ruang, perlu mengecek kadar oksigen, gas mudah terbakar, dan racun untuk memastikan keamanan. Selama bekerja di dalam, perlu memantau kondisi udara dan siap untuk segera keluar b
Resolusi IMO mengatur prosedur keselamatan ketika memasuki ruang tertutup di atas kapal untuk mencegah korban jiwa. Ruang tertutup memiliki ventilasi yang kurang dan berpotensi mengandung gas berbahaya. Sebelum memasuki ruang, perlu mengecek kadar oksigen, gas mudah terbakar, dan racun untuk memastikan keamanan. Selama bekerja di dalam, perlu memantau kondisi udara dan siap untuk segera keluar b
Resolusi IMO mengatur prosedur keselamatan ketika memasuki ruang tertutup di atas kapal untuk mencegah korban jiwa. Ruang tertutup memiliki ventilasi yang kurang dan berpotensi mengandung gas berbahaya. Sebelum memasuki ruang, perlu mengecek kadar oksigen, gas mudah terbakar, dan racun untuk memastikan keamanan. Selama bekerja di dalam, perlu memantau kondisi udara dan siap untuk segera keluar b
REVISI REKOMENDASI UNTUK MEMASUKI RUANGAN TERTUTUP DI ATAS
KAPAL Oleh Wahyu Adi Nugraha
International Maritime Organization (IMO) adalah Antisipasi Umum
bagian dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab terhadap keamanan dan Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk keselamatan kapal dan pencegahan polusi laut memasuki ruang tertutup demi keamanan dan oleh kapal. Pada akhir tahun 2011 IMO membuat keselamatan di atas kapal antara lain: sebuah resolusi yang mengatur tentang aturan dalam memasuki ruangan tertutup di atas kapal. 1. Semua pintu atau hatch cover pada ruang Munculnya resolusi ini dipicu karena semakin tertutup harus tertutup selama tidak banyak korban jiwa yang diakibatkan oleh diperlukan masuknya seseorang ke masuknya orang ke dalam ruangan kapal yang dalamnya. kekurangan kadar oksigen, kadar oksigen berlebih, 2. Jika ruangan tertutup sedang dimasuki, udara beracun ataupun atmosfir yang mudah semua pintu atau hatch cover harus dibuka terbakar. Sudah banyak kematian diakibatkan sebagai ventilasi dan harus dijaga atau kondisi di atas, bahkan crew Samudera Indonesia dipasang penghalang agar tetap terbuka. pun sudah ada yang menjadi korban. 3. Semua perlengkapan yang digunakan harus dalam good working condition dan Tujuan diberlakukannya resolusi ini adalah untuk dilakukan pengecekan sebelum digunakan. mendorong adopsi prosedur keselamatan yang bertujuan untuk pencegahan kru kapal menjadi Setiap orang yang akan memasuki ruang tertutup korban ketika memasuki ruangan tertutup di kapal harus mendapatkan izin dari kapten atau yang mungkin kekurangan kadar oksigen, kadar responsible person berupa entry permit dan telah oksigen berlebih, udara beracun atau pun udara menerapkan prosedur keamanan di atas kapal. yang mudah terbakar. Investigasi terhadap kasus- Kapten atau responsible person dalam menentukan kasus tersebut menunjukan bahwa sebagian besar bahwa ruang tertutup aman untuk dimasuki harus kasus terjadi karena kurangnya pengetahuan atau memperhatikan beberapa hal, yaitu: pun tindakan mengabaikan prosedur keselamatan. 1. Potensi bahaya telah diidentifikasi dalam Yang dimaksud sebagai ruangan tertutup di atas assessment dan dinyatakan aman kapal memiliki karakteristik berikut: 2. Ventilasi ruangan harus memadai untuk menghilangkan racun atau gas yang mudah 1. Memiliki bukaan untuk keluar dan masuk terbakar dan memastikan kadar oksigen terbatas / sempit mencukupi 2. Ventilasi tidak memadai 3. Atmosfir ruangan harus dites dengan alat 3. Tidak diperuntukan untuk kegiatan kerja yang terkalibrasi untuk memastikan kadar secara terus-menerus oksigen dan kadar gas mudah terbakar atau racun dapat diterima Beberapa contoh ruang tertutup di atas kapal 4. Ruangan diamankan untuk masuknya seperti, cargo spaces, double bottoms, fuel tanks, seseorang dan diberikan pencahayaan ballast tanks, cargo pump-rooms, cargo 5. Semua pihak yang terkait harus compressor rooms, cofferdams, chain lockers, void menggunakan alat komunikasi yang sesuai spaces, duct keels, inter-barrier spaces, boilers, 6. Attendant diinstruksikan untuk berjaga di engine crankcases, engine scavenge air receivers, jalan masuk ke ruang tertutup selama ada sewage tanks, dan ruangan yang berdekatan atau orang yang memasukinya* tersambung dengan ruang tertutup tersebut di atas. 7. Perlengkapan rescue dan resuscitation (P3K untuk menyadarkan korban) telah diposisikan di dekat jalan masuk dalam kondisi siap pakai dan rescue arrangement telah disetujui* 8. Perlengkapan keselamatan dan pakaian telah digunakan untuk pekerjaan terkait 9. Izin telah diberikan * Point nomor 6 dan 7 diberlakukan hanya jika dianggap perlu
Hanya orang yang terlatih yang ditugaskan untuk
masuk, sebagai attendant ataupun sebagi rescue team. Kru kapal yang ditugaskan untuk pertolongan pertama harus melakukan drill secara periodik untuk prosedur pertolongan pertama. Drill harus berisi sebagai berikut, minimal:
1. Identifikasi bahaya yang mungkin akan
dihadapi selama memasuki ruang tertutup Pengecekan kadar oksigen dan gas dalam ruang 2. Pengenalan efek yang merugikan tertutup kesehatan jika memasuki ruang tertutup dan terpapar bahayanya Jika dalam pemeriksaan awal ada indikasi adanya 3. Pengetahuan mengenai alat pelindung diri vapour atau gas beracun maka pengecekan yang diperlukan untuk masuk menggunakan alat deteksi vapour atau gas harus dilakukan dan dinyatakan aman ketika masih di Pengecekan Atmosfir bawah ambang batas yang disebutkan pada paragraf di atas. Pemeriksaan atmosfir dalam ruangan harus dilakukan dengan alat yang terkalibrasi dan Antisipasi Selama Memasuki Ruang Tertutup seseorang yang terlatih menggunakannya. Pemeriksaan harus dilakukan sebelum ruangan Orang yang memasuki ruang tertutup harus dimasuki, saat istirahat kerja dan selanjutnya saat dibekali dengan multi-gas detector terkalibrasi yang pekerjaan telah selesai. dapat mengukur kadar oksigen, karbon monoksida dan gas lain yang terkait. Atmosfir harus dicek Sebelum memasuki ruang tertutup tersebut, secara berkala ketika pekerjaan sedang dilakukan pemeriksaan terhadap atmosfir (kondisi udara) di dalam ruang tertutup. harus dilakukan terlebih dahulu dan memastikan bahwa atmosfir aman untuk dimasuki, yaitu dengan Selama masih ada orang yang bekerja di dalam ketentuan: ruang tersebut dan selama jam istirahat, sistem ventilasi harus terus mengalir. Jika aliran udara 1. Kadar oksigen 21% dilihat dari Oxygen melewati sistem ventilasi tiba-tiba terhenti, orang Meter yang berada di dalam ruang tertutup harus segera Catatan : ketentuan setiap negara keluar. memiliki range kadar oksigen yang dapat berbeda-beda Jika dalam keadaan mendesak, jangan sekali-kali 2. Jika ada kemungkinan gas atau uap yang kru memasuki ruangan tertutup sebelum bantuan mudah terbakar maka pengecekan Lower datang dan situasi telah dievaluasi untuk Flammable Limit (LFL) tidak lebih dari 1% memastikan keamanan yang akan masuk untuk dilihat dari Combustible Gas Indicator melakukan penyelamatan. Hanya orang yang 3. Occupational Exposure Limit (OEL)** tidak terlatih dan dengan perlengkapan penyelamatan lebih dari 50% dari uap atau pun gas lengkap yang dapat melakukan operasi beracun penyelamatan di dalam ruang tertutup. ** OEL termasuk dalam Permissible Exposure Limit (PEL), Maximum Admissible Concentration dan Antisipasi Tambahan Untuk Masuk ke Dalam Threshold Limit Value (TLV) atau aturan internasional lainya. Ruangan yang Diduga atau Diketahui Tidak Aman
Ruangan yang belum dites keadaan atmosfirnya
dianggap tidak aman untuk dimasuki orang. Jika atmosfir dalam ruang tertutup diduga atau diketahui Curah Padat tidak aman, ruangan hanya boleh dimasuki jika tidak ada alternatif lain yang tersedia. Memasuki Kapal yang mengangkut kargo curah padat, ruang tersebut hanya boleh dilakukan untuk atmosfir berbahaya dapat terjadi di ruang muat dan pengecekan lebih lanjut, tindakan yang sangat ruang yang berdekatan. Bahaya yang mungkin penting ataupun penyelamatan jiwa atau terjadi yaitu gas mudah terbakar, beracun, kurang penyelamatan kapal. Jumlah orang yang memasuki oksigen atau self-heating. Referensi terkait dapat ruangan tersebut minimum sesuai dengan ditemukan pada International Maritime Solid Bulk kebutuhan orang untuk pekerjaan yang akan Cargoes (IMSBC) Code. dilakukan. Penggunaan Nitrogen Sebagai Gas Inert
Nitrogen tidak berwarna dan tidak berbau, saat
digunakan sebagai gas inert dapat menyebabkan kurangnya oksigen dalam ruang tertutup ataupun exhaust opening di dek selama proses purging tanki, void space dan cargo holds. Harus diketahui bahwa satu tarikan nafas panjang dengan atmosfir udara 100% oksigen mengakibatkan kematian.
Material dan Kargo yang Dapat Menipiskan Kadar
Oksigen
Resiko penipisan kadar oksigen disebabkan oleh
sifat alami yang melekat pada kargo, seperti self- heating, oksidasi logam dan bijih atau dekomposisi PPE dan rescue equipment minyak nabati, minyak ikan, lemak hewani, biji- bijian dan material organik lain atau pun residunya. Breathing apparatus yang sesuai seperti contoh air- Beberapa contoh kargo yang dapat menipiskan line atau jenis self-contained harus selalu kadar oksigen antara lain: digunakan. Orang yang masuk harus membawa multi-gas detector yang terkalibrasi dan dites 1. Biji-bijian, olahannya ataupun residunya sebelumnya. Rescue harness harus digunakan, jika 2. Biji minyak, olahannya ataupun residunya tidak mungkin maka menggunakan lifelines. 3. Kopra Pakaian pelindung harus digunakan, terlebih jika 4. Kayu dalam berbagai bentuk ada resiko kontak antara kulit dengan racun atau 5. Goni, rami, lenan, sisal, kapok, katun dan bahan kimia. serat tumbuhan lain, kantong kosong, limbah katun, serat hewan, bahan kain Bahaya Terkait dengan Jenis Kapal atau Jenis hewan atau tumbuhan, limbah wool dan Barang yang Diangkut kain majun. 6. Ikan, pakan ikan dan potongan ikan Paket Barang Berbahaya (Dangerous Goods) 7. Pupuk kandang 8. Bijih sulfida dan bijih konsentrat Atmosfir dalam ruangan yang mengangkut barang 9. Arang, batu bara, batu bara muda, dan berbahaya dan ruangan yang berdekatan dengan produk batu bara tersebut dapat beresiko terbakar, beracun atau 10. Direct reduced iron (DRI) korosif. Informasi untuk bahaya barang tertentu 11. Es kering dapat dilihat di IMDG Code, EMS dan MSDS. 12. Limbah logam, kepingan logam, serutan logam dan baja Curah Cair 13. Besi tua Industri tanker telah membuat petunjuk secara luas Sumber: IMO Resolution A.1050(27) kepada operator maupun kru kapal dalam pengangkutan minyak, cairan kimia dan gas cair dalam bentuk specialist international safety guide.