Anda di halaman 1dari 3

Resolution A.

1050(27) 20 December 2011

REVISI REKOMENDASI UNTUK MEMASUKI RUANGAN TERTUTUP DI ATAS


KAPAL
Oleh Wahyu Adi Nugraha

International Maritime Organization (IMO) adalah Antisipasi Umum


bagian dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
bertanggung jawab terhadap keamanan dan Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
keselamatan kapal dan pencegahan polusi laut memasuki ruang tertutup demi keamanan dan
oleh kapal. Pada akhir tahun 2011 IMO membuat keselamatan di atas kapal antara lain:
sebuah resolusi yang mengatur tentang aturan
dalam memasuki ruangan tertutup di atas kapal. 1. Semua pintu atau hatch cover pada ruang
Munculnya resolusi ini dipicu karena semakin tertutup harus tertutup selama tidak
banyak korban jiwa yang diakibatkan oleh diperlukan masuknya seseorang ke
masuknya orang ke dalam ruangan kapal yang dalamnya.
kekurangan kadar oksigen, kadar oksigen berlebih, 2. Jika ruangan tertutup sedang dimasuki,
udara beracun ataupun atmosfir yang mudah semua pintu atau hatch cover harus dibuka
terbakar. Sudah banyak kematian diakibatkan sebagai ventilasi dan harus dijaga atau
kondisi di atas, bahkan crew Samudera Indonesia dipasang penghalang agar tetap terbuka.
pun sudah ada yang menjadi korban. 3. Semua perlengkapan yang digunakan harus
dalam good working condition dan
Tujuan diberlakukannya resolusi ini adalah untuk dilakukan pengecekan sebelum digunakan.
mendorong adopsi prosedur keselamatan yang
bertujuan untuk pencegahan kru kapal menjadi Setiap orang yang akan memasuki ruang tertutup
korban ketika memasuki ruangan tertutup di kapal harus mendapatkan izin dari kapten atau
yang mungkin kekurangan kadar oksigen, kadar responsible person berupa entry permit dan telah
oksigen berlebih, udara beracun atau pun udara menerapkan prosedur keamanan di atas kapal.
yang mudah terbakar. Investigasi terhadap kasus- Kapten atau responsible person dalam menentukan
kasus tersebut menunjukan bahwa sebagian besar bahwa ruang tertutup aman untuk dimasuki harus
kasus terjadi karena kurangnya pengetahuan atau memperhatikan beberapa hal, yaitu:
pun tindakan mengabaikan prosedur keselamatan.
1. Potensi bahaya telah diidentifikasi dalam
Yang dimaksud sebagai ruangan tertutup di atas assessment dan dinyatakan aman
kapal memiliki karakteristik berikut: 2. Ventilasi ruangan harus memadai untuk
menghilangkan racun atau gas yang mudah
1. Memiliki bukaan untuk keluar dan masuk terbakar dan memastikan kadar oksigen
terbatas / sempit mencukupi
2. Ventilasi tidak memadai 3. Atmosfir ruangan harus dites dengan alat
3. Tidak diperuntukan untuk kegiatan kerja yang terkalibrasi untuk memastikan kadar
secara terus-menerus oksigen dan kadar gas mudah terbakar atau
racun dapat diterima
Beberapa contoh ruang tertutup di atas kapal 4. Ruangan diamankan untuk masuknya
seperti, cargo spaces, double bottoms, fuel tanks, seseorang dan diberikan pencahayaan
ballast tanks, cargo pump-rooms, cargo 5. Semua pihak yang terkait harus
compressor rooms, cofferdams, chain lockers, void menggunakan alat komunikasi yang sesuai
spaces, duct keels, inter-barrier spaces, boilers, 6. Attendant diinstruksikan untuk berjaga di
engine crankcases, engine scavenge air receivers, jalan masuk ke ruang tertutup selama ada
sewage tanks, dan ruangan yang berdekatan atau orang yang memasukinya*
tersambung dengan ruang tertutup tersebut di atas. 7. Perlengkapan rescue dan resuscitation
(P3K untuk menyadarkan korban) telah
diposisikan di dekat jalan masuk dalam
kondisi siap pakai dan rescue arrangement
telah disetujui*
8. Perlengkapan keselamatan dan pakaian
telah digunakan untuk pekerjaan terkait
9. Izin telah diberikan
* Point nomor 6 dan 7 diberlakukan hanya jika
dianggap perlu

Hanya orang yang terlatih yang ditugaskan untuk


masuk, sebagai attendant ataupun sebagi rescue
team. Kru kapal yang ditugaskan untuk pertolongan
pertama harus melakukan drill secara periodik
untuk prosedur pertolongan pertama. Drill harus
berisi sebagai berikut, minimal:

1. Identifikasi bahaya yang mungkin akan


dihadapi selama memasuki ruang tertutup Pengecekan kadar oksigen dan gas dalam ruang
2. Pengenalan efek yang merugikan tertutup
kesehatan jika memasuki ruang tertutup
dan terpapar bahayanya Jika dalam pemeriksaan awal ada indikasi adanya
3. Pengetahuan mengenai alat pelindung diri vapour atau gas beracun maka pengecekan
yang diperlukan untuk masuk menggunakan alat deteksi vapour atau gas harus
dilakukan dan dinyatakan aman ketika masih di
Pengecekan Atmosfir bawah ambang batas yang disebutkan pada
paragraf di atas.
Pemeriksaan atmosfir dalam ruangan harus
dilakukan dengan alat yang terkalibrasi dan Antisipasi Selama Memasuki Ruang Tertutup
seseorang yang terlatih menggunakannya.
Pemeriksaan harus dilakukan sebelum ruangan Orang yang memasuki ruang tertutup harus
dimasuki, saat istirahat kerja dan selanjutnya saat dibekali dengan multi-gas detector terkalibrasi yang
pekerjaan telah selesai. dapat mengukur kadar oksigen, karbon monoksida
dan gas lain yang terkait. Atmosfir harus dicek
Sebelum memasuki ruang tertutup tersebut, secara berkala ketika pekerjaan sedang dilakukan
pemeriksaan terhadap atmosfir (kondisi udara) di dalam ruang tertutup.
harus dilakukan terlebih dahulu dan memastikan
bahwa atmosfir aman untuk dimasuki, yaitu dengan Selama masih ada orang yang bekerja di dalam
ketentuan: ruang tersebut dan selama jam istirahat, sistem
ventilasi harus terus mengalir. Jika aliran udara
1. Kadar oksigen 21% dilihat dari Oxygen melewati sistem ventilasi tiba-tiba terhenti, orang
Meter yang berada di dalam ruang tertutup harus segera
Catatan : ketentuan setiap negara keluar.
memiliki range kadar oksigen yang dapat
berbeda-beda Jika dalam keadaan mendesak, jangan sekali-kali
2. Jika ada kemungkinan gas atau uap yang kru memasuki ruangan tertutup sebelum bantuan
mudah terbakar maka pengecekan Lower datang dan situasi telah dievaluasi untuk
Flammable Limit (LFL) tidak lebih dari 1% memastikan keamanan yang akan masuk untuk
dilihat dari Combustible Gas Indicator melakukan penyelamatan. Hanya orang yang
3. Occupational Exposure Limit (OEL)** tidak terlatih dan dengan perlengkapan penyelamatan
lebih dari 50% dari uap atau pun gas lengkap yang dapat melakukan operasi
beracun penyelamatan di dalam ruang tertutup.
** OEL termasuk dalam Permissible Exposure Limit
(PEL), Maximum Admissible Concentration dan Antisipasi Tambahan Untuk Masuk ke Dalam
Threshold Limit Value (TLV) atau aturan
internasional lainya.
Ruangan yang Diduga atau Diketahui Tidak
Aman

Ruangan yang belum dites keadaan atmosfirnya


dianggap tidak aman untuk dimasuki orang. Jika
atmosfir dalam ruang tertutup diduga atau diketahui Curah Padat
tidak aman, ruangan hanya boleh dimasuki jika
tidak ada alternatif lain yang tersedia. Memasuki Kapal yang mengangkut kargo curah padat,
ruang tersebut hanya boleh dilakukan untuk atmosfir berbahaya dapat terjadi di ruang muat dan
pengecekan lebih lanjut, tindakan yang sangat ruang yang berdekatan. Bahaya yang mungkin
penting ataupun penyelamatan jiwa atau terjadi yaitu gas mudah terbakar, beracun, kurang
penyelamatan kapal. Jumlah orang yang memasuki oksigen atau self-heating. Referensi terkait dapat
ruangan tersebut minimum sesuai dengan ditemukan pada International Maritime Solid Bulk
kebutuhan orang untuk pekerjaan yang akan Cargoes (IMSBC) Code.
dilakukan.
Penggunaan Nitrogen Sebagai Gas Inert

Nitrogen tidak berwarna dan tidak berbau, saat


digunakan sebagai gas inert dapat menyebabkan
kurangnya oksigen dalam ruang tertutup ataupun
exhaust opening di dek selama proses purging
tanki, void space dan cargo holds. Harus diketahui
bahwa satu tarikan nafas panjang dengan atmosfir
udara 100% oksigen mengakibatkan kematian.

Material dan Kargo yang Dapat Menipiskan Kadar


Oksigen

Resiko penipisan kadar oksigen disebabkan oleh


sifat alami yang melekat pada kargo, seperti self-
heating, oksidasi logam dan bijih atau dekomposisi
PPE dan rescue equipment minyak nabati, minyak ikan, lemak hewani, biji-
bijian dan material organik lain atau pun residunya.
Breathing apparatus yang sesuai seperti contoh air- Beberapa contoh kargo yang dapat menipiskan
line atau jenis self-contained harus selalu kadar oksigen antara lain:
digunakan. Orang yang masuk harus membawa
multi-gas detector yang terkalibrasi dan dites 1. Biji-bijian, olahannya ataupun residunya
sebelumnya. Rescue harness harus digunakan, jika 2. Biji minyak, olahannya ataupun residunya
tidak mungkin maka menggunakan lifelines. 3. Kopra
Pakaian pelindung harus digunakan, terlebih jika 4. Kayu dalam berbagai bentuk
ada resiko kontak antara kulit dengan racun atau 5. Goni, rami, lenan, sisal, kapok, katun dan
bahan kimia. serat tumbuhan lain, kantong kosong,
limbah katun, serat hewan, bahan kain
Bahaya Terkait dengan Jenis Kapal atau Jenis hewan atau tumbuhan, limbah wool dan
Barang yang Diangkut kain majun.
6. Ikan, pakan ikan dan potongan ikan
Paket Barang Berbahaya (Dangerous Goods) 7. Pupuk kandang
8. Bijih sulfida dan bijih konsentrat
Atmosfir dalam ruangan yang mengangkut barang 9. Arang, batu bara, batu bara muda, dan
berbahaya dan ruangan yang berdekatan dengan produk batu bara
tersebut dapat beresiko terbakar, beracun atau 10. Direct reduced iron (DRI)
korosif. Informasi untuk bahaya barang tertentu 11. Es kering
dapat dilihat di IMDG Code, EMS dan MSDS. 12. Limbah logam, kepingan logam, serutan
logam dan baja
Curah Cair 13. Besi tua
Industri tanker telah membuat petunjuk secara luas Sumber: IMO Resolution A.1050(27)
kepada operator maupun kru kapal dalam
pengangkutan minyak, cairan kimia dan gas cair
dalam bentuk specialist international safety guide.

Anda mungkin juga menyukai