Anda di halaman 1dari 3

Prosedur Untuk Memasuki Ruang Tertutup Di Kapal

Mengenal Prosedur untuk memasuki ruang tertutup di kapal, Pada Ruang-ruangan tertutup di
kapal seperti palka, tanki, ruang pompa, gudang/store dan lainnya yang tidak berventilasi baik
bisa terdapat kemungkinan timbul gas-gas beracun atau uap beracun serta berkurangnya
kandungan oksigen

Hal tersebut merupakan bisa membahayakan keselamatan kerja apa bila tidak memperhatikan
prosedur peraturan yang sudah ditentukan untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan
kerja pada saat akan memasuki ruang tertutup di kapal

Dalam Pasal 12b , 12c UU No.1 Tahun 1970 disebutkan bahwa tenaga kerja diwajibkan :
1.Memahami alat-alat pelindung diri
2.Memenuhi dan Mentaati semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja

Dalam pasal 13 disebutkan barang siapa yang akan memasuki tempat kerja diwajibkan mentaati
semua petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja dan memakai alat-alat pelindung diri yang
diwajibkan, dan perusahaan diwajibkan secara cuma-cuma menyediakan semua alat pelindung
diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinan dan bagi setiap orang lain
yang akan memasuki tempat kerja tersebut (pasal 14)

Pada ruangan tertutup kemungkinan timbul gas, uap beracun dan berkurangnya
kandungan oksigen, Contohnya :
1.Ruangan yang telah di isi dengan muatan dapat terbakar
2.Ruangan yang telah dimuat muatan beracun dan menyerap oksigen palka, tanki ballast atau
ruang lainnya
3.Ruang Boiler, atau ruang mesin pembakaran dalam
4.Ruangan yang baru selesai di Las, dan sebagainya

Langkah-Langkah Memasuki Ruang tertutup


1).Pengujian Oksigen, Gas dan Uap
Sebelum memasuki ruangan perlu dilakukan pengujian atau test terlebih dahulu terhadap oksigen
, gas dan uap sebelum dinyatakan Aman, pada prinsipnya terdapat tiga tipe peralatan untuk
pengujian atmosfer dalam ruang tertutup :
1.The combustible gas indicator (explosimeter)
2.The chemical absorption type of detector
3.The oxygen content meter

Explosimeter dapat mengukur keberadaan dan kandungan uap hidrokarbon di udara, alat ini
cocok untuk mendeteksi gas dan uap dengan konsentrasi terlalu rendah, tidak mengindikasikan
penurunan kandungan oksigen atau presentasi kandungan hydrogen dan juga tidak mengukur
kandungan racun dalam atmosfer

Chemical Absorption detector terutama berguna untuk mendeteksi keberadaan gas dan uap
tertentu pada threshold limit value levels, (biasanya menunjukan gas dalam PPM) berkaitan
dengan tingkat penunjukan harian untuk delapan jam, rata-rata konsentrasi yang dapat ditoleransi
dan merupakan petunjuk yang berguna dalam mengontrol bahaya dalam ruangan tertentu, Zat
yang dapat ditentukan secara teliti detector ini adalah Benzene dan Hydrogen

Oxygen Content Meter yang harus dimiliki setiap kapal dan harus digunakan untuk mengukur
presentasi kandungan oksigen di dalam ruangan dicurigai kekurangan oksigen

2).Tindakan Memasuki Ruangan Tertutup


Bila perlu untuk memasuki ruangan tertutup maka tindakan penting berikut perlu diperhatikan :
1.Identifikasi bahaya potensial
2.Pastikan bahwa ruangan aman dari zat berbahaya
3.Keluarkan gas dan sampah serta bahan yang menimbulkan gas dari ruangan
4.Uji kandungan gas beracun dan oksigen
5.Awak kapal dilatih dan di instruksikan bertindak yang aman
6.Lengkapi dengan cukup peralatan keselamatan
7.Organisasi Tim Penyelamat dan P3K

3).Nahkoda dan Perwira yang bertanggung jawab harus benar-benar memperhatikan setiap
bahaya yang relevan dan persoalan yang mungkin akan terjadi :
1.Tidak diperkenankan orang memasuki ruang tertutup atau ruang yang belum dikenal Ijin
Nahkoda dan Perwira yang bertanggung jawab, bagi yang akan masuk tindakan-tindakan
keselamatan yang harus dilakukan

2.Ruang yang akan dimasuki harus diberi ventilasi sebelum dimasuki dan ventilasi harus terus
dijalankan selama ruang tersebut dimasuki termasuk pada saat-saat istirahat, apa bila terdapat
kerusakan pada ventilasi orang yang berada di dalam ruangan harus segera keluar

3.Bila mana memerlukan pengujian atmosfer ruangan yang akan dimasuki harus di uji/test pada
tingkat yang berada kandungan oksigen dan gas atau uap beracun nya, test selanjutnya dilakukan
secara berkala sesuai dengan tingkat nya orang berada di dalam ruangan itu

4.Bila mana Nahkoda dan Perwira Ragu-ragu atau hasil pengujian kandungan oksigen, gas, uap
dan ventilasi, maka alat bantu pernapasan (breathing apparatus) harus digunakan

5.Alat penolong pernapasan (resuscitation equipment) dan regu penolong harus disiapkan pada
pintu ruang yang akan dimasuki

6.Orang yang bertanggung jawab harus tetap berada di pintu masuk selama ruangan tersebut
dimasuki

7.Sistim komunikasi harus memadai dan telah diuji untuk komunikasi orang yang berada di
dalam ruangan dengan orang yang berada di pintu masuk

8.Jika orang yang berada di dalam ruangan merasa terganggu oleh uap/gas dia harus segera
memberi isyarat dan segera tinggalkan ruangan
9.Mualim jaga dan masinis jaga harus di informasikan bila ada tanki atau ruangan yang dimasuki

10.Untuk keselamatan, tindakan menjamin persediaan udara pada breathing apparatus yang
sumbernya dari ruang mesin harus diperhatikan

Dalam hal darurat dimana ruangan yang dimaksud dicurigai tidak aman gunakan lah alat bantu
pernapasan dari type yang telah disahkan (approved type), namun sebelum memakai alat tersebut
periksalah dengan disaksikan oleh Nahkoda atau Perwira yang bertugas

Hal-hal yang diperiksa minimal :

 Tekanan sumber udara (air supply pressure)


 Alarm tekanan udara rendah (low pressure alarm) pada self contained breathing apparatus
 Kekedapan masker dan jumlah sumber udaranya

Anda mungkin juga menyukai