Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PENGAWASAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN


DI PT. HEVEA MK 1 PALEMBANG

Di Susun Oleh :

1. Muhamad Rohid Romadon 10020015


2. Muhammad Hafizh Al Razi 10020016
3. Ilza Aprilia 10020008
4. Rizki Ridhona 10020017
5. Tiara Amelia Lestari 10020021
6. Ayu Rahma Wati 10020002

PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2023
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PENGAWASAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN


DI PT. HEVEA MK 1 PALEMBANG

Disusun Oleh :

1. Muhamad Rohid Romadon 10020015


2. Muhammad Hafizh Al Razi 10020016
3. Ilza Aprilia 10020008
4. Rizki Ridhona 10020017
5. Tiara Amelia Lestari 10020021
6. Ayu Rahma Wati 10020002

Disusun sebagai persyaratan untuk menempuh mata kuliah


praktek kerja industri

PROGRAM STUDI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Praktek Kerja Industri mahasiswa


pogram studi DIII Kesehatan Lingkungan IKesT Muhammadiyah Palembang di
PT. Hevea MK 1 dari tanggal 27 Maret – 14 April 2023 telah disetujui untuk
diseminarkan.

1. Muhamad Rohid Romadon 10020015


2. Muhammad Hafizh Al Razi 10020016
3. Ilza Aprilia 10020008
4. Rizki Ridhona 10020017
5. Tiara Amelia Lestari 10020021
6. Ayu Rahma Wati 10020002

Telah disetujui dan di sahkan pada tanggal 12 April 2023

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Rahmi Garmini, SKM., MKM


NBM: 1205010

Mengetahui
Ketua Program Studi

Rio Purnama, SKM., MPH (I.H)


NBM: 1112114
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Industri mahasiswa pogram studi DIII Kesehatan


Lingkungan IKesT Muhammadiyah Palembang:

1. Muhamad Rohid Romadon 10020015


2. Muhammad Hafizh Al Razi 10020016
3. Ilza Aprilia 10020008
4. Rizki Ridhona 10020017
5. Tiara Amelia Lestari 10020021
6. Ayu Rahma Wati 10020002

Dari tanggal 27 Maret 2023 sampai dengan tanggal 14 April 2023, telah
diseminarkan pada tanggal 14 April 2023.

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Rahmi Garmini, SKM., MKM


NBM: 1205010

Mengetahui
Ketua Program Studi

Rio Purnama, SKM., MPH (I.H)


NBM: 1112114
BIODATA PENYUSUN

A. Data Mahasiswa

1. Nama Lengkap : Muhamad Rohid Romadon


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Program Studi : DIII Kesehatan Lingkungan
4. Tempat/Tanggal lahir : Kayu Agung, 19 N0vember
2002
5. NIM : 10020015
6. E-mail :rohirromadon2002@gmail.com

7. NomorTelepon/HP : 082180148663

1. Nama Lengkap : Muhammad Hafizh Al Razi


2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
3. Program Studi : DIII Kesehatan Lingkungan
4. Tempat/Tanggal lahir : Muara Enim , 24 Februari
2002
5. NIM : 10020016
6. E-mail : hapisraji12345@gmail.com

7. NomorTelepon/HP : 0895359865863

1. Nama Lengkap : Ilza Aprilia


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : DIII Kesehatan Lingkungan
4. Tempat/Tanggal lahir : Pelabuhan Dalam, 06 april
2002
NIM : 10020008
6. E-mail : apriliailza9@gmail.com
7. NomorTelepon/HP : 082282697853

1. Nama Lengkap : Rizki Ridhona


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : DIII Kesehatan Lingkungan
4. Tempat/Tanggal lahir : Palembang, 12 Desember
2002
5. NIM : 10020017
6. E-mail : ridhonarizki@gmail.com
7. NomorTelepon/HP : 085709448303

1. Nama Lengkap : Tiara Amelia Lestari


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : DIII Kesehatan Lingkungan
4. Tempat/Tanggal lahir : Palembang, 12 Mei 2002
5. NIM : 10020021
6. E-mail : tiara.amelia0502@gmail.com
7. NomorTelepon/HP : 082280762598

1. Nama Lengkap : Ayu Rahma Wati


2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Program Studi : DIII Kesehatan Lingkungan
4. Tempat/Tanggal lahir : Muara Pinang, 27 april 2003
5. NIM : 10020002
6. E-mail : ayurhmwt2704@gmail.com
7. NomorTelepon/HP : 082179847042
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri
dengan judul “Pengawasan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Di PT. Hevea Mk 1
Palembang”.
Penulisan laporan ini berdasarkan hasil Praktek Kerja Industri yang
dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2023 s.d 14 April 2023 di PT. Hevea MK 1
Palembang. Laporan ini disusun sebagai persyaratan untuk menempuh mata
kuliah Praktek Kerja Industri mahasiswa program studi DIII Kesehatan
Lingkungan IKesT Muhammadiyah Palembang. Dalam penulisan laporan ini
penulis banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Heri Shatriadi CP. M.Kes selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan dan
Teknologi Muhammadiyah Palembang.
2. Ibu Zairinayati, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang.
3. Bapak Rio Purnama, SKM.MPH (I.H) selaku ketua Prodi DIII Kesehatan
Lingkungan Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah
Palembang.
4. Bapak Aprilian Risnanto selaku Operasional Manager di PT. Hevea MK 1
Palembang yang telah memberikan izin untuk Praktek Kerja Industri ini.
5. Ibu Rahmi Garmini, SKM.,MKM selaku Dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukkan.
6. Selaku pembimbing lapangan di PT. Hevea MK 1 Palembang yang banyak
memberikan bimbingan dan masukan selama penulisan laporan.
7. Seluruh pegawai/staf PT. Hevea MK 1 Palembang yang telah membantu dan
memberikan kami pengetahuan serta pengalaman tentang kegiatan yang ada di
PT. Hevea MK 1 Palembang.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Industri ini jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari semua pihak.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi civitas akademika Program Studi Kesehatan
Lingkungan IKesT Muhammadiyah Palembang dan PT. Hevea MK 1 Palembang.

Palembang, 12 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Table 3.3
Table 3.4
Table 3.5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Praktik Kerja Lapangan adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang
dilaksanakan di luar kelas atau perkuliahan bisa dalam lingkungan kampus
atau luar kampus untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan.
Praktik kerja Lapangan dapat juga disebut sebagai program belajar sambal
bekerja yang dilakukan oleh mahasiswa disalah satu inustri Karet yaitu Di
PTHEVEA MK I Palembang.
Perkembangan kinerja ekspor pertanian Indonesia menunjukkan
pertumbuhan yang cukup baik, khususnya hasil perkebunan. Salah satu
komoditas unggulan ekspor yang menjadi target pengembangan karena
memiliki potensi pasar yang cukup luas adalah karet alam. Produksi karet
alam dunia pada tahun 2016 masih dikuasai oleh Indonesia, dan Thailand
dengan pangsa pasar 59.50% (FAO, 2018). Indonesia menduduki posisi
kedua dengan produksi 3,16 juta ton setelah Thailand dengan produksi
sebesar 4,48 juta ton pada tahun 2016.1
Karet merupakan salah satu produk unggulan Indonesia setelah kelapa
dan minyak kelapa sawit. Sebagai salah satu komoditi perkebunan non
migas, karet memiliki sumbangan yang besar pada devisa negara
dikarenakan terus memberikan kontribusi yang signifikan. Sebagai salah
satu negara produsen karet terbesar di dunia, Indonesia memiliki 10
Provinsi penghasil karet terbesar 7 (tujuh) diantaranya berasal dari
Sumatera termasuk diantaranya Bengkulu, Sumatera Barat, Kalimantan
Tengah, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Riau,
Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.2
PT. Hevea MK 1 merupakan produksi industri pengolah karet mentah
yang berbadan hukum PT yang beroperasi di Kota Palembang Sumatera
Selatan. Bahan baku karet berasal dari petani karet yang ada diluar
Palembang. Bahan baku karet yang diterima pabrik dalam bentuk slabs,
lump atau cuplump atau lebih dikenal dengan “BOKAR” (Bahan Olah
Karet Rakyat) menjadi produk setengah jadi yang berkualitas ekspor.
Karet (Hevea brasiliensis) merupakan spesies tanaman yang termasuk
dalam famili Euphorbiace atau tanaman getah-getahan. Dinamakan
golongan famili ini karena memiliki jaringan tanaman yang banyak
mengandung getah (lateks) dan getah tersebut mengalir keluar apabila
jaringan tanamannya terlukai. Hibitus tanaman ini merupakan pohon
dengan tinggi tanaman yang dapat mencapai 15-20 m. Modal utama dalam
pengusahaan tanaman ini adalah batang setinggi 2,5 sampai 3 m dimana
terdapat pembuluh lateks. Oleh karena itu fokus tanaman karet adalah
bagaimana mengelola batang tanaman ini seefisien mungkin. Agar bisa
diperoleh produksi dan mutu karet yang tinggi, maka fokus budidaya harus
diperhatikan dengan baik.3
Menurut Undang-undang No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, sampah di definisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Dalam Undang-undang ini
disebutkan bahwa sampah dari Kawasan Industri (KI) merupakan sampah
sejenis sampah rumah tangga, sehingga dalam pengelolaannya dapat
disamakan dengan sampah Rumah Tangga.Sampah dari Kegiatan Industri
terdiri dari : sampah taman, serta sampah dari hasil proses kegiatan
industri, seperti pengepakan atau bahkan sampah padat dari bahan-bahan
sisa proses sertasampah dari lokasi penunjang dalam industri seperti
kantor.4
Cara kerja konsep pengelolaan sampah di Kawasan Industri adalah
sebagai berikut Sampah/limbah dari aktivitas industri dipisahkan ke dalam
tiga jenis sampah/limbah, yaitu sampah organik sampah anorganik dan
sampah hasil proses. Sampah organik ini dikumpulkan oleh petugas
pengumpul untukdibawa ke tempat pengolahan dan diolah menjadi
kompos. Kompos ini dapat digunakan sebagai pemupukan baik dalam
kawasan industri maupun oleh industri itu sendiri.Sampah/limbah
anorganik di kumpulkan ke tempat pengolahan untuk dipasarkan kepada
yang membutuhkan baik oleh industri di dalam kawasan, maupun oleh
industri diluar kawasan.Sampah hasil proses industri, selain digunakan
oleh sendiri juga dijual secara langsung, sisanya digabungkan dengan
sampah anorganik untuk dikumpulkan ke tempat pengolahan untuk
dipasarkan.Sisa hasil pengkomposan dikumpulkan bersama dengan Sisa
dari sampah anorganik yang tidak habis dimanfaatkan di gabung dengan
sampah sisa proses pengkomposan.5
Housekeeping adalah salah satu pengendalian risiko yang tergolong ke
dalam administrative control. Housekeepingadalah budaya kerja yang ber
asal dari negara Jepang. Housekeeping atau kerumahtanggaa adalah salah
satu upaya dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik dengan tujuan
untuk mencegah kecelakaan kerja sehingga kegiatan di tempat kerja dapat
berlangsung aman dengan pencapaian optimal, efisien, dan juga efektif 6
Berdasarkan data yang di dapatkan dari RIDDOR (The Reporting of
Injuries, Deseasesand Dangerous Occurrences Regulations bahwa cedera
yang di terima pekerja sebanyak 35% adalah karena terpeleset, tersandung,
dan terjatuh dari ketinggian. Hal ini menandakanbahwa K3 merupakan
bagian penting sebagai hak atas perlindungan diri pekerja agar tetap aman
dalam melakukan aktifitas kerja sehingga mampu meningkatkan
produktifitas perusahaan Hasil penelitian dari Penerapan evaluasi
housekeeping metode 5S juga dilakukan oleh Irawati yang menyatakan
ada 3 unsur housekeeping yang memiliki penilaian dengan kategori
memuaskan, yaitu unsur rapi (seiton), resik (seiso), dan rajin (shitsuke).
Sedangkan 2 unsur housekeeping yan mendapatkan kriteria penilaian
dengan perbaikan adalah unsur ringkas (seiri) dan rawat (seiketsu).7
Terdapat dua jenis perilaku masyarakat di Indonesia mengenai
kegiatan sanitasi khususnya kegiatan buang air besar, yaitu buang air besar
sembarangan dan bebas/stop buang air besar sembarangan. Buang air
besar sembarangan (BABs)/ Open Defecation (OD) adalah kondisi dimana
masyarakat masih melakukan praktik buang air besar sembarangan, yaitu
di sungai, kebun, laut atau di tempat terbuka lainnya.Sedangkan Stop
Buang Air Besar Sembarangan (SBS)/ Open Defecation Free (ODF)
adalah kondisi dimana masyarakat sudah tidak melakukan praktek buang
air besar sembarangan, yaitu di sungai, kebun, laut, atau di tempat terbuka
lainnya.8
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersikan jari-jemari menggunakan air atau pun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai ritual keagamaan,
ataupun tujuan-tujuan lainnya. Antiseptik merupakan bahan kimia untuk
mencegah multiplikasi mikroorganisme pada permukaan tubuh, dengan
cara membunuh mikroorganisme tersebut atau menghambat pertumbuhan
dan aktivitas metaboliknya. Hand sanitizer antiseptik yang sering
digunakan adalah alkohol. Alkohol telah digunakan secara luas sebagai
obat antiseptik kulit karena mempunyai efek menghambat pertumbuhan
bakteri. Dalam aktivitas sehari-hari tangan seringkali terkontaminasi
dengan mikroba, sehingga tangan dapat menjadi perantara masuknya
mikroba ke dalam tubuh. Salah satu cara yang paling sederhana dan paling
umum dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan adalah dengan mencuci
tangan menggunakan sabun9.
Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi satu hal yang penting untuk
menjaga stabilitas perusahaan yang bisa berdampak pada roda
perekonomian bangsa. Lebih jelas lagi, hal ini diatur dalam Undang-
undang Ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003 dalam pasal 86-87 tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.10
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit
akibat kerja. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi tenaga
kerja, pengusaha, pemerintah dan masyarakat, yang dapat berupa korban
jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan. Untuk itu, perlu
dilakukan langkah-langkah nyata untuk mencegah dan mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja secara maksimal. ogram Pembangunan
Nasional dalam era industrialisasi dan globalisasi yang ditandai dengan
makin meningkatnya pertumbuhan industri yang mempergunakan proses
dan teknologi canggih, hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan
kualitas tenaga kerja dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang
baik dan benar.10
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan penilaian penerapan sanitasi di industri.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan hakekat praktek kerja industri
b. Mahasiswa mampu menyusun rencana pengawasan sanitasi
industri
c. Mahasiswa mampu menyusun instrument pengawasan sanitasi
industri
d. Mahasiswa mampu melakukan pengawasan sanitasi industri
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil pengawasan sanitasi
industri.
C. Waktu
Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan mulai tanggal 27 Maret 2023 s.d
14 April 2023

D. Lokasi
Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan di PT. Hevea MK 1 yang
beralamat di Jalan Ir. Sutami RT. 14 RW. 04 Kel. Sei Selayur Kec.
Kalidoni Palembang Kode Pos 30118
BAB II
HASIL

A. Gambaran umum industri


1. Sejarah Perusahaan
PT. HEVEA MK didirikan pada tahun 2010, di atas area
kurang Lebih dari 6,8 hektar terletak di kecamatan Kalidoni
Palembang. Pada awalnya PT. HEVEA MK pengganti PT. Muara
Kelingi (est. 1957) dimana PT. HEVEA MK hanya mengambil alih
kepemilikan aset, sedangkan pengelolaan dan operasional akan
tetap dipertahankan seperti semula.
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan memperluas pasar,
PT. HEVEA MK akan meningkatkan kemampuan pengolahan
menjadi crumb rubber dengan spesifikasi dan penilaian mutu
berdasarkan analisis laboratorium sesuai Standar Karet Indonesia
(SIR)/SNI 06-1903-2000 atau revisinya. Dengan peningkatan ini
dan komitmen manajemen untuk meningkat kualitas produk secara
berkesinambungan dan dukungan dari seluruh staf dan karyawan,
maka produk PT. HEVEA MK telah menembus pasar di Amerika,
Eropa, Jepang, China, Korea, dll. Akan semakin meluas dan
terkenal di pasar internasional.
Produk PT. HEVEA MK adalah SIR 10, SIR 20, SIR 10 VK,
SIR 20 VK, dengan kapasitas produksi sekitar 3.500 ton per bulan,
yang dikonsumsi langsung oleh pabrik ban terkemuka dunia seperti
BRIDGESTONE, GOODYEAR, APOLLO TYRES, CEAT, BAN
COOPER, BAN CONTINENTAL, BAN GITI, BAN MRF, BAN
JK dan sebagainya.
2. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT HEVEA MK.1
Kode Produk SNI : SDR

Alamat Kantor Pusat : Jl. Sosial Gandus RT. 12 RW.04 Kelurahan


Gandus Kecamatan Gandus Kota Palembang –
South Sumatera, Indonesia Tel.+62-711-
7440705 / 7440717 / 7440718
Alamat Pabrik : Jl.Ir.Sutami RT.14 RW.04 Kelurahan Sei Selayur
Kecamatan Kalidoni Palembang 30118 – South
Sumatera, Indonesia Tel.+62-711-
712680/712681/713932
Email : hmk1sdr@heveamk.com
3. Visi dan Misi Perusahaan

4. Nilai Inti Perusahaan


Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) merupakan tanaman
perkebunan yang penting baik dalam konteks ekonomi masyarakat
maupun sumber penghasil devisa non migas bagi negara. Indonesia
merupakan negara penghasil karet terbesar ke dua di dunia setelah
Thailand dengan Sumatera Selatan sebagai salah satu daerah di
Indonesia penghasil karet alam terbesar. Provinsi penghasil karet
terbesar tahun 2021 adalah Sumatera Selatan, dengan produksi
891,8 ribu ton atau 28,6% dari total produksi karet nasional.
Perkembangan tersebut juga diiringi dengan keberadaan
beberapa industri pengolahan karet alam (crumb rubber) di
Sumatera Selatan khususnya di Kota Palembang. Hal ini
memberikan dampak terhadap harga jual komiditi karet alam,
dimana setelah melalui proses pengolahan harga jual karet mentah
lebih meningkat terutama untuk bahan ekspor.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri
pengolahan crumb rubber, PT. Hevea MK I telah berperan serta
dalam pengembangan industri crumb rubber di Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dari keberadaan beberapa unit pabrik pengolahan
crumb rubber di wilayah Sumatera Selatan. Salah satunya adalah
Pabrik PT. Hevea MK I yang terletak di Kelurahan Sei Selayur,
Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan
5. Produksi Perusahaan

B. Gambaran program sanitasi industri PT. Havea MK 1


1. Sanitasi Lingkungan Perusahaan
Sanitasi industri yang dilakukan di sekitar lingkungan
perusahaan antara lain yaitu pembersihan halaman luar, area
produksi, pembersihan saluran air, mesin dan peralatan kerja serta
pemangkasan rumput halaman. Sanitasi di sekitar lingkungan
perusahaan dimaksudkan untuk menjaga kebersihan lingkungan,
agar tertata dengan baik dan nyaman ketika dilihat.
Untuk menjaga kebersihan halaman pabrik/perushaan sudah
ada petugas kebersihan atau Housekeeping yang menyapu dan
membersihkan halaman secara rutin pada setiap paginya. Sampah
hasil pembersihan dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah
yang tersedia di setiap sudut halaman perusahaan. Kemudian
sampah tersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara
(TPS). Terkait pembuangan sampah, pihak pabrik bekerjasama
dengan pihak ketiga setiap sehari sekali akan datang dan
mengambil sampah yang terdapat di TPS. Selain itu untuk menjaga
kebersihan lingkungan, dilakukan pembersihan saluran
pembuangan air yang berasal dari parit-parit proses produksi dan
domestik. Kegiatan pembersihan dilakukan setiap 1 minggu sekali,
oleh petugas kebersihan/housekeeping. Kegiatan pemotongan
rumput di halaman perusahaan dilakukan setiap 1 bulan sekali.
Pemotongan rumput dilakukan dengan menggunakan mesin
pemotong rumput. Untuk menjaga kebersihan lingkungan pabrik
dan tenaga kerja, pihak perusahaan menyediakan tempat sampah
yang dilengkapi dengan tutup, tempat sampah untuk sampah
organik dipisah dengan sampah non organik. Selain itu juga
disediakan wastafel untuk mencuci tangan para pekerja, dan toilet
yang terletak di depan dan belakang pabrik. Sanitasi wastafel dan
toilet dilakukan setiap satu minggu sekali oleh petugas
kebersihan/housekeeping. Kegiatan sanitasi lingkungan perusahaan
disajikan pada Gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1 Gambar 2.2


Pembersihan area loker karyawan Pembersihan area depan mess

Gambar 2.3 Pemotongan rumput


2. Sanitasi Bangunan Ruang Produksi PT HEVEA MK.1
Sanitasi bangunan dapat dilakukan dengan pembuatan
fasilitas dan konstruksi bangunan yang baik. Fasilitas bangunan
meliputi lantai, dinding, atap, ventilasi dan penerangan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam sanitasi bangunan yaitu kontruksi
bangunan, lantai, dinding, atap dan langit-langit, ventilasi udara,
serta penerangan.
a. Desain bangunan
b. Lantai ruang
c. Dinding
d. Langit-langit
e. Ventilasi udara
f. Penerangan

C. Gambaran program keselamatan dan kesehatan kerja


1. Pengawasan Kesehatan Pekerja
a. Ruang Kesehatan
b. Kotak P3K
2. Pemakaian Alat Pelindung Diri
a. Penggunaan Masker
b. Pemakaian sarung tangan
c. Pemakaian sarung tangan
d. Pemakaian Helm
e. Pemakaian Sepatu
f. Pemakaian Baju/Pakaian pekerja
g. Pemakaian Celemek
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan sampah
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan berikut hasil
ceklist Instrumen pemantauan pengelolaan sampah industri di PT HEVEA
MK 1 Palembang
Tabel 3.1 Pengelolaan Sampah di PT Hevea
Nama Industri : PT HEVEA MK.1
Alamat Industri : Sei selincah, kec. Kalidoni, Kota
Palembang
Jenis Industri : Pengolah/ Pemasok Karet

Luas Lahan Industri : 9-27 Ha


Jumlah Petugas Pengelola : Laki-Laki: 263 orang
sampah Perempuan: 20 orang
Petugas Pemantau : Suryadi
Tanggal Pemantauan : Selasa, 28 maret 2023
NO Item pemantauan Ya Tidak Ket
1. Apakah ada upaya kebersihan lingkungan kerja √
2. Apakah tersedia tempat sampah yang memadai √
3. Apakah ada upaya pemisahan sampah √
4. Apakah semua sampah dapat tertampung √
5. Apakah tempat sampah yang tersedia kuat √
6. Apakah tempat sampah yang tersedia dilengkapi √
tutup
7. Apakah tempat sampah mudah dibersihkan √
8. Apakah tempat sampah kedap air √
9. Apakah ada upaya pegangkutan sampah yang √
baik
10. Apakah ada pengolaan sampah B3 secara √ Pihak
khusus ke-3
1. Identifikasi masalah: Indentifikasi permasalahan yang ada di PT.
HEVEA MK 1 Palembang tidak terlihat sampah yang berserakan
2. Penentuan prioritas masalah: Sampah di PT. HEVEA MK 1
Palembang tidak ada yang berserakan di halaman depan maupun
belakang
3. Analisis alternatif pemecahan masalah: Tidak adanya sampah yang
berserakan.
4. Rencana Tindakan: Untuk kedepannya terus meningkatkan lebih baik
lagi dalam pembuangan sampah
5. Tindakan intervensi: Memberikan saran kepada pegawai untuk
meningkatkan lagi kebersihan sampah di PT. HEVEA MK 1
Palembang

B. Pelaksanaan housekeeping
Berdsarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan berikut hasil
ceklist Instrumen pengawasan pelaksanaan housekeeping di PT HEVEA
MK.1 Palembang
Tabel 3.2 Pelaksanaan Housekeeping
Nama Industri : PT HEVEA MK.1
Alamat Industri : Sei selincah, kec. Kalidoni, Kota
Palembang
Jenis Industri : Pengolah/ Pemasok Karet

Jumlah Tenaga kerja : Laki-laki: 263 orang


perempuan: 20 orang
Petugas Pemantau : Suryadi
Tanggal Pemantauan : Selasa, 28 Maret 2023
NO Item pemantauan Ya Tidak Ket
1. Tempat pengelola dalam kondisi sanitair √
2. Gang-gang dalam kondisi sanitair √
3. Ruang penyimpanan dalam kondisi sanitair √
4. Atap dalam kondisi yang sanitair √
5. Lantai dalam kondisi yang sanitair √
6. Dinding dalam kondis yang sanitair √
7. Basemant dalam kondisi sanitair √
8. Gudang bawah tanah dalam kondis yang sanitair √
9. Jamban dalam kondisi yang sanitair √
10. Toilet dalam kondisi yang sanitair √
11. Seftic tank dalam kondis yang sanitair √
12. Saluran pembuangan dalam kondisi yang sanitair √
13. Setiap bangunan bebas dari akumulasi debu √
14. Setiap bangunan bebas dari sampah √
15. Halaman bebas dari akumulasi debu √
16. Halaman bebas dari sampah √

1. Identifikasi masalah: Kondisi halaman belum bebas dari akumulasi


debu
2. Penentuan prioritas masalah: kondisi halaman belum bebas dari
akumulasi debu di area ekspor
3. Analisis alternatif pemecahan masalah: meninimalisir debu pada area
tersebut
4. Rencana Tindakan: Mmberikan solusi kepada pekerja area ekspor
untuk tersu membersihkan area tersebut
5. Tindakan intervensi: Memberikan saran kepada departemen yang
memiliki wewenang untuk meminimalisir debu pada area tersebut.

C. Pengelolaan jamban dan penturasan


Berdsarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan berikut hasil
ceklist Instrumen pemantauan pengelolaan jamban dan peturasan di PT
HEVEA MK.1 Palembang

Tabel 3.3 Pengelolaan Jamban dan Peturasan


Nama Industri : PT HEVEA MK.1
Alamat Industri : Sei selincah, kec. Kalidoni, Kota
Palembang
Jenis Industri : Pengolah/ Pemasok Karet

Jumlah Tenaga kerja : Laki-Laki: 263 orang


Perempuan: 20 orang
Jumlah jamban : 12 Laki-Laki, 2 Perempuan
Jumlah peturasan : 12 Laki-Laki, 2 Perempuan
Petugas Pemantau : Suryadi
Tanggal Pemantauan ; Selasa, 28 Maret 2023
NO Item pemantauan Ya Tidak Ket
1. Kontruksi jamban kokoh/kuat √
2. Kontruksi peturasan kokoh/kuat √
3. Jumlah jamban memenuhi kebutuhan √
4. Jumlah peturan memenuhi kebutuhan √
5. Dilakukan kegiatan pembersihan jamban setiap √
hari
6. Dilakukan Tindakan pembersihan peturasan √
setiap hari
7. Tersedia air yang cukup pada setiap jamban √
8. Tersedia air yang cukup pada setiap peturasan √
9. Tersedia alat pembersih jamban yang sesuai √
10. Tersedia alat pembersih peturasan yang sesuai √
11. Tersedia sabun untuk mencuci tangan √
12. Air buangan mengalir dengan baik √
13. Tidak tercium bau amoniak disekitar jamban √
14. Penerangan dijamban dan peturasan mencukupi √
15. Lantai jamban dan peturasan kedap air √
16. Dinding jamban dan peturasan mudah √
dibersihkan

1. Identifikasi masalah: tidak adanya sabun cuci tangan di setiap jamban


2. Penentuan prioritas masalah: tidak adanya sabun cuci tangan di tempat
jamban pekerja
3. Analisis alternatif pemecahan masalah: memberikan saran untuk
menyediakan sabun cuci tangan disetiap jamban.
4. Rencana Tindakan: memberikan solusi kepada PT HEVEA MK.1
untuk menyediakan sabun cuci tangan
5. Tindakan intervensi: Memberikan saran kepada departemen yang
memiliki wewenang untuk menyediakan sabun cuci tangan di setiap
jamban.

D. Pengelolaan tempat cuci tangan


Berdsarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan berikut hasil
ceklist Instrument pemantauann pengelolaan tempat cuci tangan di PT
HEVEA MK.1 Palembang
Tabel 3.4 Pengelolaan Tempat Cuci Tangan
Nama Industri : PT HEVEA MK.1
Alamat Industri : Sei selincah, kec. Kalidoni, Kota
Palembang
Jenis Industri : Pengolah/ Pemasok Karet

Jumlah Tenaga kerja : Laki-Laki: 263 orang


Perempuan: 20 orang
Jumlah tempat cuci tangan : 7
Jumlah pancuran bilas (shower) : 7
Petugas Pemantau : Suryadi
Tanggal Pemantauan : Selasa, 28 Maret 2023
NO Item pemantauan Ya Tidak Ket
1. Terdapat tempat cuci tangan pada setiap ruang √
kerja
2. Jumlah tempat cuci tangan sesuai dengan √
kebutuhan
3. Tempat cuci tangan ditempatkan pada tempat √
yang mudah dijangkau
4. Terdapat pemisahan tempat cuci tangan untuk √
laki-laki dan perempuan
5. Terdapat dinding pemisah yang kokoh √
6. Tempat cuci tangan terbuat dari bahan yang kuat √
7. Terdapat fasilitas penunjang untuk cuci tangan √
8. Tersedia air dalam jumlah yang cukup √
9. Kualitas air untuk cuci tangan memenuhi syarat √
10. Limbah dari tempat cuci tangan mengalir dengan √
baik
11. Terdapat pancuran bilas pada tempat kerja kimia √

1. Identifikasi masalah: Tempat mencuci tangan di PT HEVEA MK.1


Palembang sudah cukup memadai dan disetiap ruangan tersedia tempat
untuk mencuci tangan
2. Penentuan prioritas masalah: Tempat cuci tangan ditempatkan
ditempat yang terjangkau dan bersifat kuat/kokoh
3. Analisis alternatif pemecahan masalah: Meningkatkan kesadaran
karyawan untuk mencuci tangan yang baik dan benar
4. Rencana tindakan; Memberikan solusi kepada PT HEVEA MK.1
Palembang untuk meningkatkan kebersihan tempat cuci tangan
5. Tindakan intervensi: Memberikan saran kepada departemen yang
memiliki wewenang untuk meningkatkan kebersihan tempat cuci
tangan

E. Pengawasan kesehatan kerja


Berdsarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan berikut hasil
ceklist Instrument pengawasan Kesehatan kerja di PT HEVEA MK 1
Palembang

Tabel 3.5 Pengawasan Kesehatan Kerja


Nama Industri PT HEVEA MK.1
Alamat Industri Sei selincah, kec. Kalidoni, Kota
Palembang
Jenis Industri Pengolah/ Pemasok Karet

Jumlah Tenaga kerja Laki-Laki: 263 orang


Perempuan: 20 orang
Petugas Pemantau Suryadi
Tanggal Pemantauan Selasa, 28 Maret 2023
NO Item pemantauan Ya Tidak Ket
1. Apakah dilakukan pemeriksaan Kesehatan √ Era
sebelum kerja covid
19
2. Apakah dilakukan pemeriksaan Kesehatan √
berkala
3. Apakah dilakukkan pemeriksaan Kesehatan √
khusus
4. Apakah ada petugas p3k sesuai kkebutuhan √
5. Apakah tersedia kotak P3K sesuai kebutuhan √
6. Apakah isi kotak P3K sesuai ketentuan √
7. Apakah semua tenaga kerja mengikuti BPJS √
Kesehatan
8. Apakah semua tenaga kerja mengikuti BPJS √
ketenaga kerjaan
9. Apakah tersedia APD yang diperlukan √
10. Apakah jumlah APD memenuhi kebutuhan √
11. Apakah ada penaganan beban secara manual √

1. Identifikasi masalah: Tidak ditemukan permasalahan di PT HEVEA


MK 1 Palembang.
2. Penentuan prioritas masalah: Tidak ditemukan permasalahan di PT
HEVEA MK 1 Palembang.
3. Analisis alternatif pemecahan masalah: Tidak ditemukan permasalahan
di PT HEVEA MK 1 Palembang.
4. Rencana Tindakan: Memberikan solusi kepada PT HEVEA MK.1
Palembang untuk lebih meningkatkan keselamatan kerja pada
karyawan PT. HEVEA MK 1 palembang
5. Tindakan intervensi: Memberikan saran kepada departemen yang
memiliki wewenang untuk meningkatkan keselamatan kerja pada
karyawan PT HEVEA MK. 1 Palembang.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Hasil dari identifikasi masalah, perumusan masalah, kemudian
studi lapangan, dapat disimpulkan bahwa PT SHEVEA MK.1 sudah
melakukan pengolahan limbah industri meliputi limbah B3,
Pengelolaan limbah B3 dengan melibatkan pihak ketiga, .
1. Housekeeping sudah memenuhi ceklist hanya saja dibagian tempat
ekspor masih belum bebas dari akumulasi debu.
2. Jamban di PT HEVEA MK.1 sudah memenuhi ceklist hanya saja
di setiap jamban tidak ada sabun cuci tangan.
3. Tempat cuci tangan di PT HEVEA MK.1 sudah ada memenuhi
ceklist dan juga ada tidak memenuhi ceklist seperti belum
terpisahnya tempat cuci tangan antara laki-laki dan perempuan
4. Kesehatan dan keselamatan kerja di PT HEVEA MK.1 telah
memenuhi ceklist yang telah kami isi. Untuk kesehatan sendiri
dilakukan pengecekan kesehatan untuk seluruh karyawan
dilakukan dalam 1 tahun sekali. Untuk keselamatan kerja karyawan
PT HEVEA MK.1 telah menggunakan APD yang telah di tentukan
seperti: helm, baju kerja, earmam,sepatu, goggles
5.
B. Saran
Dari hasil yang didapat selama kami praktik kerja lapangan di PT
HEVEA MK.1Palembang ada beberapa masukan seperti :
1. Diharapkan untuk staf bagian Housekeeping saat menyapu pada
area ekspor di siram menggunakan air sedikit demi sedikit agar
meminimalisir debu.
2. Diharapkan kepada PT HEVEA MK.1 untuk menyediakan sabun
disetiap jamban
DAFTAR PUSTAKA

1. Wahyudy HA, Khairizal K, Heriyanto H. Perkembangan Ekspor Karet


Alam Indonesia. Din Pertan. 2019;34(2):1-8.
doi:10.25299/dp.2018.vol34(2).2642
2. Sri Hertina, Khoirun Nisyak, Nur Aslamiah Supli. Daya Saing Karet Alam
Sumatera Selatan Dalam Perdagangan Internasional. Indones J Int
Relations. 2021;5(2):241-263. doi:10.32787/ijir.v5i2.226
3. Haryanto H, Sunariyo S, Abdul Mukti. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Dan Permintaan Karet Alam Di Indonesia. J
Socio Econ Agric. 2019;14(1):11-22. doi:10.52850/jsea.v14i1.467
4. Shochib Rosita. Konsep pengelolaan sampah dikawasan industri. 2016;4:2.
5. Nur Lani meirina. Pengelolaan lingkungan hidup akibat limbah industri
ditinjau dari sektor hukum, ekonomi, sosial dan budaya di indonesia. J
Thengkyang. 2019;2:1.
6. Yuliana Lina dan Nafa safira. Implementasi housekeeping sebagai upaya
preventif kecelakaan kerja di PT. XYZ Kota Balik Papan. Published online
2022.
7. trijayanto. Peranan Housekeeping departemen dalam meningkatkan tingkat
hunian diindustri kusuma sahit sukarta. Published online 2016.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Sanitasi total berbasis
masyarakat. Published online 2014.
9. Desianto ardi fajar dan dezanah Nursiti. Efektivitas mencuci tangan
menggunakan cairan pembersih tangan antiseptik terhadap jumlah angka
kuman. 2016;7:2.
10. tanpubolon jukia udre lettyzia. Efektivitas Pengawasan keselamatan dan
kesehatan kerja oleh dinas sosial dan tenaga kerja kabupaten sidoarjo
sebagai upaya mewujudkan budaya K3. 2017;3:3.

Anda mungkin juga menyukai