Di Susun Oleh :
Disusun Oleh :
Mengetahui
Ketua Program Studi
Dari tanggal 27 Maret 2023 sampai dengan tanggal 14 April 2023, telah
diseminarkan pada tanggal 14 April 2023.
Mengetahui
Ketua Program Studi
A. Data Mahasiswa
7. NomorTelepon/HP : 082180148663
7. NomorTelepon/HP : 0895359865863
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri
dengan judul “Pengawasan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Di PT. Hevea Mk 1
Palembang”.
Penulisan laporan ini berdasarkan hasil Praktek Kerja Industri yang
dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2023 s.d 14 April 2023 di PT. Hevea MK 1
Palembang. Laporan ini disusun sebagai persyaratan untuk menempuh mata
kuliah Praktek Kerja Industri mahasiswa program studi DIII Kesehatan
Lingkungan IKesT Muhammadiyah Palembang. Dalam penulisan laporan ini
penulis banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Heri Shatriadi CP. M.Kes selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan dan
Teknologi Muhammadiyah Palembang.
2. Ibu Zairinayati, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang.
3. Bapak Rio Purnama, SKM.MPH (I.H) selaku ketua Prodi DIII Kesehatan
Lingkungan Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah
Palembang.
4. Bapak Aprilian Risnanto selaku Operasional Manager di PT. Hevea MK 1
Palembang yang telah memberikan izin untuk Praktek Kerja Industri ini.
5. Ibu Rahmi Garmini, SKM.,MKM selaku Dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi masukkan.
6. Selaku pembimbing lapangan di PT. Hevea MK 1 Palembang yang banyak
memberikan bimbingan dan masukan selama penulisan laporan.
7. Seluruh pegawai/staf PT. Hevea MK 1 Palembang yang telah membantu dan
memberikan kami pengetahuan serta pengalaman tentang kegiatan yang ada di
PT. Hevea MK 1 Palembang.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Industri ini jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dari semua pihak.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi civitas akademika Program Studi Kesehatan
Lingkungan IKesT Muhammadiyah Palembang dan PT. Hevea MK 1 Palembang.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Table 3.3
Table 3.4
Table 3.5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Praktik Kerja Lapangan adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang
dilaksanakan di luar kelas atau perkuliahan bisa dalam lingkungan kampus
atau luar kampus untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan.
Praktik kerja Lapangan dapat juga disebut sebagai program belajar sambal
bekerja yang dilakukan oleh mahasiswa disalah satu inustri Karet yaitu Di
PTHEVEA MK I Palembang.
Perkembangan kinerja ekspor pertanian Indonesia menunjukkan
pertumbuhan yang cukup baik, khususnya hasil perkebunan. Salah satu
komoditas unggulan ekspor yang menjadi target pengembangan karena
memiliki potensi pasar yang cukup luas adalah karet alam. Produksi karet
alam dunia pada tahun 2016 masih dikuasai oleh Indonesia, dan Thailand
dengan pangsa pasar 59.50% (FAO, 2018). Indonesia menduduki posisi
kedua dengan produksi 3,16 juta ton setelah Thailand dengan produksi
sebesar 4,48 juta ton pada tahun 2016.1
Karet merupakan salah satu produk unggulan Indonesia setelah kelapa
dan minyak kelapa sawit. Sebagai salah satu komoditi perkebunan non
migas, karet memiliki sumbangan yang besar pada devisa negara
dikarenakan terus memberikan kontribusi yang signifikan. Sebagai salah
satu negara produsen karet terbesar di dunia, Indonesia memiliki 10
Provinsi penghasil karet terbesar 7 (tujuh) diantaranya berasal dari
Sumatera termasuk diantaranya Bengkulu, Sumatera Barat, Kalimantan
Tengah, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Riau,
Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.2
PT. Hevea MK 1 merupakan produksi industri pengolah karet mentah
yang berbadan hukum PT yang beroperasi di Kota Palembang Sumatera
Selatan. Bahan baku karet berasal dari petani karet yang ada diluar
Palembang. Bahan baku karet yang diterima pabrik dalam bentuk slabs,
lump atau cuplump atau lebih dikenal dengan “BOKAR” (Bahan Olah
Karet Rakyat) menjadi produk setengah jadi yang berkualitas ekspor.
Karet (Hevea brasiliensis) merupakan spesies tanaman yang termasuk
dalam famili Euphorbiace atau tanaman getah-getahan. Dinamakan
golongan famili ini karena memiliki jaringan tanaman yang banyak
mengandung getah (lateks) dan getah tersebut mengalir keluar apabila
jaringan tanamannya terlukai. Hibitus tanaman ini merupakan pohon
dengan tinggi tanaman yang dapat mencapai 15-20 m. Modal utama dalam
pengusahaan tanaman ini adalah batang setinggi 2,5 sampai 3 m dimana
terdapat pembuluh lateks. Oleh karena itu fokus tanaman karet adalah
bagaimana mengelola batang tanaman ini seefisien mungkin. Agar bisa
diperoleh produksi dan mutu karet yang tinggi, maka fokus budidaya harus
diperhatikan dengan baik.3
Menurut Undang-undang No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, sampah di definisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Dalam Undang-undang ini
disebutkan bahwa sampah dari Kawasan Industri (KI) merupakan sampah
sejenis sampah rumah tangga, sehingga dalam pengelolaannya dapat
disamakan dengan sampah Rumah Tangga.Sampah dari Kegiatan Industri
terdiri dari : sampah taman, serta sampah dari hasil proses kegiatan
industri, seperti pengepakan atau bahkan sampah padat dari bahan-bahan
sisa proses sertasampah dari lokasi penunjang dalam industri seperti
kantor.4
Cara kerja konsep pengelolaan sampah di Kawasan Industri adalah
sebagai berikut Sampah/limbah dari aktivitas industri dipisahkan ke dalam
tiga jenis sampah/limbah, yaitu sampah organik sampah anorganik dan
sampah hasil proses. Sampah organik ini dikumpulkan oleh petugas
pengumpul untukdibawa ke tempat pengolahan dan diolah menjadi
kompos. Kompos ini dapat digunakan sebagai pemupukan baik dalam
kawasan industri maupun oleh industri itu sendiri.Sampah/limbah
anorganik di kumpulkan ke tempat pengolahan untuk dipasarkan kepada
yang membutuhkan baik oleh industri di dalam kawasan, maupun oleh
industri diluar kawasan.Sampah hasil proses industri, selain digunakan
oleh sendiri juga dijual secara langsung, sisanya digabungkan dengan
sampah anorganik untuk dikumpulkan ke tempat pengolahan untuk
dipasarkan.Sisa hasil pengkomposan dikumpulkan bersama dengan Sisa
dari sampah anorganik yang tidak habis dimanfaatkan di gabung dengan
sampah sisa proses pengkomposan.5
Housekeeping adalah salah satu pengendalian risiko yang tergolong ke
dalam administrative control. Housekeepingadalah budaya kerja yang ber
asal dari negara Jepang. Housekeeping atau kerumahtanggaa adalah salah
satu upaya dalam menciptakan lingkungan kerja yang baik dengan tujuan
untuk mencegah kecelakaan kerja sehingga kegiatan di tempat kerja dapat
berlangsung aman dengan pencapaian optimal, efisien, dan juga efektif 6
Berdasarkan data yang di dapatkan dari RIDDOR (The Reporting of
Injuries, Deseasesand Dangerous Occurrences Regulations bahwa cedera
yang di terima pekerja sebanyak 35% adalah karena terpeleset, tersandung,
dan terjatuh dari ketinggian. Hal ini menandakanbahwa K3 merupakan
bagian penting sebagai hak atas perlindungan diri pekerja agar tetap aman
dalam melakukan aktifitas kerja sehingga mampu meningkatkan
produktifitas perusahaan Hasil penelitian dari Penerapan evaluasi
housekeeping metode 5S juga dilakukan oleh Irawati yang menyatakan
ada 3 unsur housekeeping yang memiliki penilaian dengan kategori
memuaskan, yaitu unsur rapi (seiton), resik (seiso), dan rajin (shitsuke).
Sedangkan 2 unsur housekeeping yan mendapatkan kriteria penilaian
dengan perbaikan adalah unsur ringkas (seiri) dan rawat (seiketsu).7
Terdapat dua jenis perilaku masyarakat di Indonesia mengenai
kegiatan sanitasi khususnya kegiatan buang air besar, yaitu buang air besar
sembarangan dan bebas/stop buang air besar sembarangan. Buang air
besar sembarangan (BABs)/ Open Defecation (OD) adalah kondisi dimana
masyarakat masih melakukan praktik buang air besar sembarangan, yaitu
di sungai, kebun, laut atau di tempat terbuka lainnya.Sedangkan Stop
Buang Air Besar Sembarangan (SBS)/ Open Defecation Free (ODF)
adalah kondisi dimana masyarakat sudah tidak melakukan praktek buang
air besar sembarangan, yaitu di sungai, kebun, laut, atau di tempat terbuka
lainnya.8
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersikan jari-jemari menggunakan air atau pun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai ritual keagamaan,
ataupun tujuan-tujuan lainnya. Antiseptik merupakan bahan kimia untuk
mencegah multiplikasi mikroorganisme pada permukaan tubuh, dengan
cara membunuh mikroorganisme tersebut atau menghambat pertumbuhan
dan aktivitas metaboliknya. Hand sanitizer antiseptik yang sering
digunakan adalah alkohol. Alkohol telah digunakan secara luas sebagai
obat antiseptik kulit karena mempunyai efek menghambat pertumbuhan
bakteri. Dalam aktivitas sehari-hari tangan seringkali terkontaminasi
dengan mikroba, sehingga tangan dapat menjadi perantara masuknya
mikroba ke dalam tubuh. Salah satu cara yang paling sederhana dan paling
umum dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan adalah dengan mencuci
tangan menggunakan sabun9.
Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi satu hal yang penting untuk
menjaga stabilitas perusahaan yang bisa berdampak pada roda
perekonomian bangsa. Lebih jelas lagi, hal ini diatur dalam Undang-
undang Ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003 dalam pasal 86-87 tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.10
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit
akibat kerja. Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi tenaga
kerja, pengusaha, pemerintah dan masyarakat, yang dapat berupa korban
jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan. Untuk itu, perlu
dilakukan langkah-langkah nyata untuk mencegah dan mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja secara maksimal. ogram Pembangunan
Nasional dalam era industrialisasi dan globalisasi yang ditandai dengan
makin meningkatnya pertumbuhan industri yang mempergunakan proses
dan teknologi canggih, hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan
kualitas tenaga kerja dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang
baik dan benar.10
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan penilaian penerapan sanitasi di industri.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan hakekat praktek kerja industri
b. Mahasiswa mampu menyusun rencana pengawasan sanitasi
industri
c. Mahasiswa mampu menyusun instrument pengawasan sanitasi
industri
d. Mahasiswa mampu melakukan pengawasan sanitasi industri
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil pengawasan sanitasi
industri.
C. Waktu
Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan mulai tanggal 27 Maret 2023 s.d
14 April 2023
D. Lokasi
Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan di PT. Hevea MK 1 yang
beralamat di Jalan Ir. Sutami RT. 14 RW. 04 Kel. Sei Selayur Kec.
Kalidoni Palembang Kode Pos 30118
BAB II
HASIL
A. Pengelolaan sampah
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan berikut hasil
ceklist Instrumen pemantauan pengelolaan sampah industri di PT HEVEA
MK 1 Palembang
Tabel 3.1 Pengelolaan Sampah di PT Hevea
Nama Industri : PT HEVEA MK.1
Alamat Industri : Sei selincah, kec. Kalidoni, Kota
Palembang
Jenis Industri : Pengolah/ Pemasok Karet
B. Pelaksanaan housekeeping
Berdsarkan hasil kegiatan yang telah kami lakukan berikut hasil
ceklist Instrumen pengawasan pelaksanaan housekeeping di PT HEVEA
MK.1 Palembang
Tabel 3.2 Pelaksanaan Housekeeping
Nama Industri : PT HEVEA MK.1
Alamat Industri : Sei selincah, kec. Kalidoni, Kota
Palembang
Jenis Industri : Pengolah/ Pemasok Karet
A. Kesimpulan
Hasil dari identifikasi masalah, perumusan masalah, kemudian
studi lapangan, dapat disimpulkan bahwa PT SHEVEA MK.1 sudah
melakukan pengolahan limbah industri meliputi limbah B3,
Pengelolaan limbah B3 dengan melibatkan pihak ketiga, .
1. Housekeeping sudah memenuhi ceklist hanya saja dibagian tempat
ekspor masih belum bebas dari akumulasi debu.
2. Jamban di PT HEVEA MK.1 sudah memenuhi ceklist hanya saja
di setiap jamban tidak ada sabun cuci tangan.
3. Tempat cuci tangan di PT HEVEA MK.1 sudah ada memenuhi
ceklist dan juga ada tidak memenuhi ceklist seperti belum
terpisahnya tempat cuci tangan antara laki-laki dan perempuan
4. Kesehatan dan keselamatan kerja di PT HEVEA MK.1 telah
memenuhi ceklist yang telah kami isi. Untuk kesehatan sendiri
dilakukan pengecekan kesehatan untuk seluruh karyawan
dilakukan dalam 1 tahun sekali. Untuk keselamatan kerja karyawan
PT HEVEA MK.1 telah menggunakan APD yang telah di tentukan
seperti: helm, baju kerja, earmam,sepatu, goggles
5.
B. Saran
Dari hasil yang didapat selama kami praktik kerja lapangan di PT
HEVEA MK.1Palembang ada beberapa masukan seperti :
1. Diharapkan untuk staf bagian Housekeeping saat menyapu pada
area ekspor di siram menggunakan air sedikit demi sedikit agar
meminimalisir debu.
2. Diharapkan kepada PT HEVEA MK.1 untuk menyediakan sabun
disetiap jamban
DAFTAR PUSTAKA