Anda di halaman 1dari 6

PERAHU PINISI

Gambar 1 Perahu Pinisi

Indonesia merupakan negara maritim dengan wilayah yang sebagian besar terdiri
dari laut. Salah satu kapal legendaris dari Indonesia yang diakui sebagai warisan
bersejarah oleh UNESCO adalah Pinisi.  Kapal Pinisi Indonesia menjadi warisan
budaya dunia UNESCO yang telah ditetapkan di Paris, Perancis. UNESCO
memutuskan bahwa seni pembuatan kapal pinisi dari Sulawesi Selatan terpilih
sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural of Humanity). Pinisi
merupakan jenis kapal yang dibuat oleh suku Bugis dan terkenal di seluruh
wilayah laut pada masa kejayaannya. Pinisi awalnya digunakan sebagai alat
transportasi laut tradisional oleh masyarakat Bugis-Makassar yang terkenal sejak
berabad-abad yang lalu. Saat ini, Pinisi telah berubah fungsi dari kapal
transportasi atau kapal barang menjadi kapal pesiar mewah komersial atau
ekspedisi yang didanai oleh investor lokal maupun asing. Saat ini ada dua macam
perahu Phinisi, yaitu sebagai berikut.

Tabel 1 Jenis-Jenis Perahu Pinisi

Jenis Perahu Pinisi Deskripsi


Phinisi Palari Bentuk awal Pinisi dengan lunas yang
melengkung dan ukurannya lebih kecil dari
jenis Lamba.
Phinisi Lamba/Lambo Pinisi modern yang masih bertahan sampai saat
ini dan sekarang dilengkapi dengan motor
diesel.

Perahu Pinisi merupakan jenis kapal tradisional Indonesia yang merupakan


perkembangan dari perahu padewakang. Perahu ini memiliki 2 tiang dengan 7
layar yang memiliki fungsi masing-masing dalam mengarahkan perahu. Ke tujuh
layar tersebut melambangkan bahwa nenek moyang Indonesia telah mengarungi 7
samudera di dunia. Perahu Pinisi memiliki tiang yang terdapat pada buritan dan
haluan dengan ukuran yang berbeda yang dinamai sekunar-keci. Pada bagian
lambung kapal, terdapat dua bentuk yang umum digunakan yaitu palari dan
lambo. Perahu Pinisi bentuk palari dikemudikan dengan 1 kemudi dibagian
belakang jika perahu menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan 2
kemudi dibagian samping buritan. Sedangkan pada bentuk lambo, lambung
dikemudikan oleh 1 kemudi dibagian tengah lambung kapal dan umumnya
digerakkan oleh motor diesel karena perahu Pinisi bentuk lambo merupakan
bentuk perkembangan dari bentuk palari.

Tabel 2 Bagian - Bagian Layar Perahu Phinisi

Nama Bagian layar Perahu


Anjong Segitiga penyeimbang yang berada pada bagian
depan kapal
Sombala layar utama yang berukuran besar mencapai 200 m
Tanpasere (layar kecil) berbentuk segitiga ada di setiap tiang
utama.
Cocoro Pantara layar bantu depan
Cocoro tangnga layar bantu tengah
Tarengke layar bantu di belakang

Seni Pembuatan Kapal di Sulawesi Selatan, mengacu pada anjungan dan layar
Sulawesi schooner yang terkenal. Konstruksi dan penyebaran kapal-kapal
semacam itu merupakan tradisi ribuan tahun pembuatan kapal dan navigasi
Austronesia yang telah melahirkan berbagai macam kapal air canggih. Bagi
masyarakat Indonesia dan publik internasional, Pinisi telah menjadi lambang
kapal layar pribumi Nusantara. Pembuatan Perahu Pinisi masih dilakukan dengan
cara-cara tradisional. Ada perhitungan-perhitungan tersendiri yang dimiliki Suku
Bugis dalam menentukan tiap tahapnya. Ada tiga tahap utama yang dilalui.

Gambar 2 Pembuatan Perahu Pinisi

Langkah pertama dalam pembuatan perahu Pinisi adalah menentukan hari baik
untuk mencari kayu, yang jatuh pada hari ke-5 dan ke-7 pada bulan yang sedang
berjalan. Ada empat jenis kayu yang digunakan yaitu kayu besi, kayu bikti, kayu
kandole/punaga, dan kayu jati. Tahap kedua meliputi menebang, mengeringkan,
dan memotong kayu untuk dirakit menjadi perahu dengan memasang lunas,
papan, mendempul, dan memasang tiang layar. Setiap tahapan selalu melalui
ritual tertentu, seperti pemotongan yang dilakukan dengan gergaji harus dilakukan
sekaligus tanpa berhenti. Tahap terakhir adalah peluncuran perahu ke laut setelah
upacara maccera lopi (mensucikan perahu) yang ditandai dengan penyembelihan
binatang. Jika perahu Pinisi itu berbobot kurang dari 100 ton, maka binatang yang
disembelih adalah seekor kambing, dan jika bobotnya lebih dari 100 ton, maka
binatang yang disembelih adalah seekor sapi.

Perahu Pinisi dalam Konsep Geometri

Gambar 3 Layar Perahu Pinisi Gambar 4 Jendela dan Pintu

Perahu Pinisi telah menggunakan konsep dasar Geometri yang diterapkan dalam
pembuatannya. Konsep geometri yang ada pada Perahu Pinisi adalah konsep
bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang, dan trapesium. Pada perahu pinisi,
anjong dan layar berbentuk segitiga, jendela berbentuk persegi, pintu berbentuk
persegi panjang, dan ada juga layar yang berbentuk trapesium. Konsep Geometri
pada Perahu Pinisi dapat dikaitkan dengan materi luas bangun datar dengan
pendekatan ilustrasi Perahu Pinisi.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini

Pertanyaan Sains

1. Apa Fungsi dari Perahu Pinisi

2. Sebutkan bagian-bagian layar perahu dan manfaatnya


Pertanyaan Teknologi

1. Sebutkan 4 jenis kayu dalam pembuatan perahu pinisi ?

2. Sebutkan teknologi yang ada pada Perahu Pinisi bentuk palari yang
dikemudikan oleh 1 kemudi ?

Pertanyaan Engineering
1. Pembuatan Perahu Pinisi masih dilakukan dengan cara-cara tradisional dan
melalui perhitungan-perhitungan tersendiri yang dimiliki Suku Bugis dalam
menentukan tiap tahapnya. Jelaskan 3 tahapan utama dalam pembuatan
perahu pinisi ?

Pertanyaan Seni
1. Mengapa UNESCO menyatakan bahwa perahu pinisi menjadi seni
pembuatan kapal pinisi dari Sulawesi Selatan terpilih sebagai Warisan
Budaya Tak Benda (Intangible Cultural of Humanity)?
Pertanyaan Matematika
1. Sisca akan membuat pigura perahu pinisi yang akan dijadikan hadiah untuk
temannya. Pigura tersebut berbentuk persegi panjang dengan perbandingan
panjang : lebar = 5 : 4. Lebar pigura tersebut 12 cm dan seluruh
permukaannya akan ditutupi kertas kado. Berapakah luas kertas kado yang
dibutuhkan untuk menutupi seluruh permukaan pigura tersebut?

2. Beti berencana membuat layar perahu pinisi yaitu tanpasere yang berbentuk
segitiga mempunyai kawat sepanjang 36 cm. Kawat tersebut akan dibuat
menjadi kerangka segitiga sama sisi. Berapakah panjang sisi kerangka
segitiga tersebut ?
LEMBAR KERJA SISWA

“PERAHU PINISI”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah STEAM Learning yang
diampu oleh:

Dr. Asdar, S.Pd., M.Pd.

Said Fachry Assagaf, S.Pd., M.Sc.

FADLIYAH ZAHRAH
200101512013
C 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN


MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai