Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Kapal Pinisi yang Menjadi Simbol

Kedigdayaan Pelaut Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dan juga termasuk sebagai salah satu bangsa
yang memiliki tradisi kelautan kuat. Salah satu bukti nyata adalah kapal pinisi yang dipercaya
sudah ada sejak tahun 1500-an. Kapal pinisi ini juga merupakan identitas bagi bangsa Indonesia
sebagai bangsa pelaut yang unggul.

Tertarik untuk mengenal kapal pinisi lebih jauh lagi? Simak informasinya di bawah ini, Sahabat!

Sejarah Kapal Pinisi

Banyak sekali catatan sejarah yang mengulas tentang kapal pinisi ini. Salah satunya adalah Serat
Babad La Galigo yaitu merupakan salah satu dokumen sejarah terpanjang di dunia. Catatan ini
menyebutkan bahwa kapal pinisi pertama dibuat oleh Sawerigading seorang putra mahkota
Kerajaan Luwu untuk berlayar menuju negeri Tiongkok. Tujuan utamanya hendak merantau dan
meminang seorang putri Tiongkok bernama We Cudai.

Sayangnya dalam perjalanan pulang ke Luwu, kapal ini harus berhadapan dengan badai dan
pecah menjadi tiga bagian yang menyebar ke daerah Ara, Tanah Lemo serta Bira. Tiga daerah ini
dipercaya sebagai cikal bakal kelahiran Kapal Pinisi karena di tiga tempat tersebut pecahan kapal
Sawerigading dirakit kembali menjadi kapal baru yang saat ini disebut sebagai kapal pinisi.

Penamaan kapal pinisi ini masih menjadi misteri sampai sekarang, Sahabat. Ada yang
menyebutkan bahwa pinisi adalah nama dari tiang kapal. Namun, ada yang menyebutkan bahwa
nama pinisi adalah nama seorang pelaut yang merancang bentuk kapal pinisi.

Tradisi dan Ritual Pembuatan Kapal Pinisi

Mungkin Sahabat mengira bahwa pembuatan kapal ini dapat selesai dengan cepat seperti kapal
modern saat ini? Padahal pembuatan kapal pinisi sangat memakan waktu, bahkan bisa mencapai
berbulan-bulan atau bertahun-tahun tergantung dari ukuran kapal pinisi yang diinginkan. Hingga
saat ini pembuatan kapal pinisi masih menggunakan cara tradisional dengan ritual kuno.

Pertama, bahan kapal dicari pada hari baik dan dilakukan pencarian pohon Jati dan Pohon
meranti yang kayunya digunakan sebagai bahan pembuatan kapal. Sebelum pohon ditebang, ada
doa dan ritual pemotongan seekor ayam yang bertujuan untuk mengusir roh jahat dari pohon
serta untuk keselamatan kapal. Kayu yang dipilih harus berkualitas tinggi, jadi nggak heran
apabila biaya pembuatan kapal pinisi tersebut begitu mahal.
Setelah itu masih dilakukan peletakan pondasi yang harus dihadapkan ke arah timur laut. Proses
pembuatan pinisi sebagian besar dilakukan secara manual, jadi membutuhkan waktu yang sangat
lama. Ketika sudah selesai, kapal pinisi biasanya digunakan untuk melaut, berdagang atau untuk
mencari ikan.

Namun, saat ini kapal pinisi digunakan sebagai kapal pesiar mewah untuk berlibur dan menjadi
simbol kebanggan bagi pemiliknya. Ada hal unik dari kapal pinisi ini nih Sahabat, tujuh tiang
yang dibuat pada kapal tersebut memiliki arti bahwa Indonesia mampu menaklukkan tujuh
samudra besar yang ada di dunia.

Dari kapal pinisi dapat membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih menjaga erat tradisi
leluhur dan sebagai bukti bahwa Indonesia adalah bangsa maritim yang kuat. Bagaimana
tanggapan Sahabat tentang kapal pinisi ini?

Anda mungkin juga menyukai