Anda di halaman 1dari 4

NAMA : YEREMIA SOMURA PASARIBU

NIM : 3173121035
JURUSAN : PEND. SEJARAH
KELAS : B REGULER

CRITICAL BOOK REPORT SEJARAH MARITIM

A. PERKAPALAN
Sampai abad ke – 20 dikenal ada sekitar 200 jenis kapal dan perahu di seluruh
Kepulauan Indonesia. Pembagian jenis kapal dan perahu di indonesia.
a. Berdasarkan penggunaanya
1. Pertama, kapal dan perahu dagang untuk membawa barang dagangan
2. Kedua, kapal dan perahu untuk membawa penumpang
3. Ketiga, kapal dan perahu untuk perang
4. Keempat, kapal dan perahu untuk menangkap ikan
b. Berdasarkan daerah operasinya
1. Pertama, kapal dan perahu yang melayani pelayaran ke daerah pedalaman
2. Kedua, kapal dan perahu yang melayani penumpang / barang di daerah pelabuhan
3. Ketiga, kapal dan perahu yang melayani pelayaran pantai
4. Keempat, kapal dan perahu yang melayani pelayaran laut lepas
Jenis kapal tradisional yang ada di indonesia
A. KAPAL PINISI
Kapal layar tradisional khas Indonesia yang berasal dari suku bugis dan suku makasar
di sulawesi selatan.
B. KAPAL PATORANI
Jenis kapal tradisional asal sulawesi selatan, digunakan kerajaan Goa dan berfungsi
sebagai kapal nelayan. Kapal ini banyak ditemui di perairan Galesong, kabupaten
Takalar.
C. KAPAL PAKUR JOMON
Merupakan jenis kapal tradisional asal mandar, sulawesi barat. Di mandar tak ada lagi
perahu pakur jomon yang digunakan berlayar artinya perahu pakur sudah punah di
tanah mandar. Akan tetapi bangkainya masih bisa ditemukan saat ini yakni di desa
manjopai kecamatan tinambung, kabupaten polman.
D. KAPAL PADEWAKANG
Merupakan jenis kapal tradisonal di indonesia yang berasal dari sulawesi selatan
banyak ditemukan di pelabuhan pautere, makasar. Pada masa islam kapal ini
digunakan untuk mengangkut komoditas perdagangan hingga ke pantai utara
australia.

E. KAPAL GOLEKAN LETE


Merupakan jenis kapal tradisioanal indonesi yang berasal dari madura dan banyak
dijumpai di daerah pelabuhan besar pantai utara jawa – madura terutama di pelabuhan
Kali Mas.

 Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut seperti halnya
sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa
perahu kecil seperti sekoci.
 Perahu adalah kendaraan air, biasanya lebih kecil dari kapal laut. Beberapa perahu
biasanya dibawa oleh kapal laut.
 Perbedaan kapal dan perahu adalah kapal berukuran lebih besar dari perahu, daya
muat kapal jauh lebih besar dari perahu, sistem peralatan dan mesin kapal jauh lebih
canggih dari perahu, dan kapal selalu digerakan oleh mesin sedangkan perahu bisa
digerakan oleh mesin maupun tenaga manusia dengan cara didayung.
 Ada 200 jenis kapal dan perahu yang dikenal di kepulauan indonesia sekitar 25 di
antranya beroperasi di kawasan pantai barat.
 Tongkang dan wangkang adalah jenis kapal yang asal – usulnya dapat ditelusuri ke
negeri cina.
 Jalur, kolek, rakit, sampan, dan sampan gadang banyak digunakan untuk pelayaran
dan perdagangan sungai.
 Cunia, kolek, pencalang, sampang payang, dan tambangan banyak digunakan dalam
pelayaran dan perdaganagan lewat laut lepas.
 Rata – rata daya angkut cunia adalah 8 ton, kolek 10 ton, pencalang 15 ton, sampan
payang 15 ton, dan tambangan 8 ton.
 Kayu yang biasanya digunakan untuk membuat berbagai jenis kapal dan perahu ini
antara lain ; aloban, tusam, dan renga sungo.
 Kayu – kayu dari jenis ini banyak terdapat di kawasan pantai barat bagian utara.
 Sebagian besar kapal dan perahu tradisional hanya mempuyai bobot di bawah 20 ton.
 Pada saat dekade pertama pemerintahan hindia belanda tercatat bahwa rata – rata
kapal Inggris, Belanda, Amerika berdagangan ke kawasan ini setiap tahun sebanyak
22, 16, 8, dan 3 buah.
 Pada tahun 1830 – 1847 jumlah kunjungan kapal mancanegara mengalami penurunan
karena faktor: pertama, menurunnya harga kopi di pasar internasional, kedua
berubahnya politik ekonomi pemerintahan pantai barat dengan memonopoli
pembelian penjualan kopi, ketiga, dinaikkannya berbagai jenis pajak kepada saudagar
dan pelaut asing yang datang dan berniaga di kawsan ini.
 Brik, kapal uap, schoener, tongkang, top, dan wangkang merupakan jenis kapal
berukuran besar.
 Semua pemilik tongkang dan wangkang adalah orang Cina.
 Pencalang, kolek, tambangan, pamayang, dan cunia banyak ditemukan di luar kota
padang seperti Pariaman, air Bangis, dan Sibolga.
 Kebanyakan nahkoda dan awak perahu pribumi mempuyai hubungan kerabat dengan
pemilik kapal, sebagian besar pemilik perahu atau kapal adalah juga saudagar.
 Setelah biaya operasi dikeluarkan laba bersih biasanya dibagi tiga, nahkoda mendapat
50%, pemilik modal dan kapal 20%, dan anak buah kapal 30%.
 Perusahaan KPM didirikan oleh pemerintah pada tahun 1888 dan mulai beroperasi
pada tahun 1891.
 NISM dan KPM adalah perusahaan pelayaran yang disubsidi oleh pemerintah.
 Pada tahun 1847 – 1856 rata – rata kapal Eropa dan Amerika yang datang ke pantai
barat tiap tahun adalah 210 buah dan 130 tahun 1857 – 1873 ( mengalami
penurunan ).

B. PELABUHAN

 Pelabuhan adalah tempat kapal dan perahu merapat, membongkar, dan memuat
muatannya.
 Pelabuhan adalah hanya berupa dermaga kecil yang hampir tidak diperlengkapi
dengan prasarana yang memadai.
 Pelabuhan adalah teluk kecil dimana kapal dapat membuang jangkar dan menuju
pantai mesti menggunakan perahu.
 Pelabuhan – pelabuhan yang relatif lebih besar dan terdaftar sebagai pelabuhan resmi
yang diakui oleh pemerintah antara lain : pelabuhan kota Padang, Pariaman, Air
Bangis, Natal, Tapanuli, Barus, Singkel.
 Kota Padang memiliki 2 buah pelabuhan, pertama, pelabuhan muaro yang kedua,
pelabuhan reede.
 Reede adalah nama lain dari pelabuhan yang dikenal dalam dunia pelayaran di zaman
Hindia Belanda.
 Pada periode 1819 – 1847 pelabuhan yang ada di pantai bagian barat sangat
sederhana.
 Salah satu pelabuhan yang paling terkenal adalah pelabuhan sunda kelapa yang telah
dikenal sejak abad ke – 12, namun Belanda berhasil menguasainya cukup lama
sampai lebih dari 300 tahun.
 Hingga kini Indonesia tengah berjuang kembali untuk kembali memajukan serta
menjaga dunia maritim di Indonesia, misalnya dengan cara menembak atau
menghancurkan kapal – kapal asing yang mencoba menangkap ikan di wilayah
perairan indonesia.1

1
Mohamad Wahyudin,” JENIS KAPAL TRADISIONAL INDONESIA “,diakses dari kapal
– http://cargo.co.id/2011/03/jenis-kapal-tradisional-di-Indonesia.html,pada tanggal 5
november 2017 pukul 21.00

Muhammad safei,” SEJARAH PELABUHAN SUNDA KELAPA DAN CIKAL BAKAL


KOTA JAKARTA “, diakses dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/07/sejarah-
pelabuhan-sunda-kelapa, pada tanggal 5 november 2017 pukul 21.30
KESIMPULAN
Indonesia bukan hanya negara agraris tetapi juga negara maritim tentu saja sejarah perkapaln
dan pelabuhan di indonesia sangat banyak untuk bisa dibahas atau dikaji. Indonesia memiliki
kapal – kapal khas yang memang berasal dari Indonesia seperti KAPAL PINISI,
PADEWAKANG DAN PATORANI dari sulawesi selatan, KAPAL PAKUR JOMON dari
sulawesi barat, KAPALGOLEKAN LETE dari madura serta pelabuhan Indonesia seperti
Sunda Kelapa yang bahkan terkenal sampai ke berbagai mancanegara, kita patut bangga dan
kita harus tetap melestarikan serta memajukan dunia maritim di Indonesia agara kelak
Indonesia kembali dikenal sebagai negara maritim yang maju.

DAFTAR PUSTAKA

 Wahyudin,mohamad. ( 2011 ). “ Jenis Kapal Tradisional Indonesia”. Tersedia


http://cargo.co.id/2011/03/jenis-kapal-tradisional-di-indonesia.html pada tanggal 5
november 2017 pukul 21.00
 Safei,muhammad.( 2015 ).”Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa Dan Cikal Bakal Kota
Jakarta”, Diakses dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/07/sejarah-
pelabuhan-sunda-kelapa, pada tanggal 5 november 2017 pukul 21.30

SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai