KATA PENGANTAR
Dengan penuh rasa syukur, kami menghaturkan terima kasih kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya, memungkinkan kami
menyelesaikan karya ilmiah berjudul "Peninggalan kebudayaan maritim nusantara
Perahu Cadik Papua”. Selanjutnya, kami ingin mengungkapkan penghargaan yang
mendalam kepada Bapak M. Abi Fadhilah S.pd atas bimbingan yang berharga dalam
proses penyusunan makalah ini. Juga, tak lupa kami menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi penting dalam
penyusunan karya ilmiah ini.
Kami sadar sepenuhnya bahwa upaya ini tidak akan mencapai hasil maksimal
tanpa dukungan berbagai pihak yang terlibat. Sebagai penyusun, kami juga
memahami bahwa karya ini mungkin memiliki kekurangan, baik dalam hal
penyusunan maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menyambut saran dan kritik konstruktif dari pembaca yang berharga, dengan
harapan agar kami dapat terus memperbaiki dan mempertajam karya ilmiah ini.
Kami memiliki keyakinan bahwa makalah yang kami susun ini akan
memberikan manfaat yang signifikan dan menginspirasi para pembaca. Terima kasih
atas dukungan dan kerjasama yang telah diberikan selama proses ini.
-2-
DAFTAR ISI
Judul…………………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………..2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………………………………….4
B.Identifikasi Masalah ………….…………….……………………………………………..5
C.Rumusan Masalah …..………….…………………………………………………………5
D.Tujuan.. …………….…………….………………………………………………………..5
BAB Il
KAJIAN PUSTAKA
A.Kemaritiman …………….…………….………………………………………………….6
B.Perahu Cadik …………….…………….………………………………………………….6
C. Masa Pra-Kolonial……….…………….…………….……………………………… …..6
BAB III
METODE PENELITIAN
Wawancara ..…………………………………………………………………………………7
BAB lV
PEMBAHASAN
A.Sejarah Singkat Perahu Cadik Papua…………………………………………………… ..8
B.Deskripsi Visual Perahu Cadik ……………………………………………………………8
C.Peran Perahu Cadik di bidang ekonomi, jasa, dan politik…………………………………9
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan………………….…………….………………………………………………10
B.Saran …………….…………….………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………….…………….……………………………………………………11
Lapiran .…………………………………………………………………………………….. 12
-3-
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kondisi dan posisi Indonesia menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan negara
maritim. Hal ini disebabkan oleh Indonesia adalah negara dengan sumber daya laut yang
beraneka ragam, terbentang dari 13.466 kepulauan bernama dan lebih dari 17.500 pulau dengan
ribuan mil garis pantai. Sebanyak 92 pulau terpencil sebagai garis pangkal perairan hingga laut
lepas Indonesia terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai negara dengan garis
pantai sepanjang 95.181 km dan posisi yang sangat strategis karena berada di antara benua Asia
dan Australia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sejak dulu Indonesia sudah dikenal
sebagai negara maritim karena budaya maritimnya yang kuno dan sangat berkembang.
[Kompas.com , 2023]
Selain budaya maritim, Indonesia memiliki salah satu kekayaan laut terbesar di dunia
dan terletak di perbatasan garis lempeng struktural, sehingga karakteristik topografi laut
Indonesia yang sangat beragam menjadi unik dibandingkan dengan negara lain.
Bukti bahwa indonesia Merupakan negara maritim dapat dilihat dari banyaknya
peninggalan barang Barang sejarah Mengenai kemaritiman yang ada di Nusantara.
Salah satunya adalah Perahu Cadik Papua yakni perahu peninggalan kebudayaan maritim dari
papua.
-4-
B. Identifikasi Masalah
•Perahu Cadik Papua merupakan bagian dari kebudayaan Maritim pada masa Pra kolonial
C.Rumusan Masalah
•Apakah perahu cadik papua merupakan perahu yang digunakan sebagai sarana transportasi?
•Apakah Perahu Cadik Papua juga berperan dalam ekonomi, jasa , dan politik bagi para
D.Tujuan Penelitian
-Mencari tahu apakah Perahu Cadik Papua merupakan perahu cadik peninggalan bersejarah
-5-
BAB ll
KAJIAN PUSTAKA
A.Kemaritiman
Maritim adalah istilah digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan
laut/perairan, seperti berbatasan dengan laut, hukum laut, perdagangan laut, hingga
pelaut.negara maritim adalah negara yang mana berada di dalam kawasan atau teritorial laut
yang sangat luas yang juga memiliki banyak pulau. [detikcom, 2023]
Selain itu, negara yang memiliki wilayah kekuasaan laut yang luas juga tersimpan berbagai
kekayaan yang berasal dari sumber daya alam yang ada di wilayah perairan tersebut.
B. Perahu Cadik
Perahu cadik adalah variasi dari alat transportasi air menampilkan satu atau lebih
pelampung penyangga lateral yang dikenal sebagai cadik, yang diikat ke salah satu atau kedua
sisi utama lambung kapal. Mereka bisa berkisar dari yang kecil perahu lesung atau kano sampai
yang terbesar yaitu yang dibuat dari papan. Cadik atau katir adalah perlengkapan kapal
berbentuk bilah yang di pasang pada salah satu atau kedua sisi kapal.Cadik bisa berupa
batangan atau lambung yang lebih sempit dari perahu sendiri. Tujuannya adalah menyelaraskan
kapal dengan pola arus dan ombak di berbagai perairan Nusantara. Adanya cadik
memungkinkan kapal melakukan penjelajahan laut dalam, laut dangkal, pesisir berkoral, dan
pertemuan arus laut. [kompas.com , 2022]
C. Masa Pra-Kolonial
Masa Pra-Kolonial biasa disebut dengan fase sebelum penjajahan, dahulu Indonesia
sebelum adanya penjajahan menganut sistem kerajaan, diantara lain kerajaan maja pahit,
kerajaan sriwijaya, kerajaan mataram dan sebagainya. Pada saat itu berarti masih menerapkan
hukum sistem antar masing-masing wilayah kerajaan
-6-
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan oleh kelompok kami, berupa penelitian sumber primer
2. Kegunaan atau kepentingan apa saja yang dapat dilakukan oleh perahu Cadik Papua ini?
-7-
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada masa Hindu-Buddha perkembangan perahu cadik dapat ditemukan dalam relief yang
ada di Candi Borobudur terdapat pahatan perahu, salah satunya pahatan perahu cadik. Hal ini
membuktikan bahwa sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia sudah mengenal teknologi
Perahu cadik sebenarnya sudah digunakan sedari zaman pra kolonial, terlebih lagi dahulu
Indonesia merupakan negara dengan kemaritiman yang cukup maju.Namun , Perahu Cadik
Papua merupakan perahu yang ada pasca masa kolonial, bukan masa pra kolonial. Perahu
“Jayapura 02”, demikian nama itu yang terpahat di badan kayu perahu berwarna coklat. Perahu
karya tangan suku Papua ini didatangkan langsung dari Papua tahun 1995. Perahu dibuat dari
sebatang kayu utuh. Sempat berlayar dari Papua hingga Jawa Timur, perahu ini kemudian
B.Deskripsi Visual
Perahu Cadik Papua berasal dari daerah Senemai, Kecamatan Demta, Jayapura, yang
dibuat dengan teknik ikat menggunakan kayu Goro. Perahu ini dihiasi oleh ornamen
antropomorfik, geometris, dan burung. Sedangkan para-para tempat duduk di lambung perahu
terbuat dari pohon pinang.Ada pandangan bahwa cadik hanya merupakan bagian dari perahu
nelayan. Perahu bercadik adalah perahu yang memiliki tangkai kayu di kedua sisi sebagai alat
penyeimbang. Perahu ini digunakan sebagai alat transportasi untuk mengarungi lautan. Selain
sebagai alat transportasi perahu cadik juga di gunakan untuk mencari kebutuhan dan makanan.
-8-
Dari sejarahnya perahu-perahu di daerah Papua dibedakan menjadi perahu-perahu yang
bercandik pada salah satu sisinya (perahu laki-laki) dan perahu jenis jukung yang tidak
bercandik (perahu perempuan). Namun pada beberapa daerah seperti teluk Cendrawasih
dijumpai pula perahu-perahu dengan candik ganda (di kedua sisi perahu). Perahu-perahu
tersebut terbuat dari sebatang kayu yang dilubangi sehingga terdapat rongga muatan yang
memanjang.
Perahu cadik terbentang sepanjang 1430cm. Lebar 80cm. dan Tinggi 90cm. Dengan daya
tampung mencapai 30 orang apabila hanya di digunakan sebagai transportasi antar desa ke
desa. dan 5-10 orang jika digunakan untuk mengangkut logistik atau mengangkut hasil nelayan.
Pada dasarnya perahu Cadik merupakan salah satu perahu yang berperan besar dalam
bidang ekonomi, terutama bagi para nelayan dan masyarakat di sekitar pesisir. hal itu dapat
dibuktikan dengan dari penggunaan perahu Cadik yaitu sebagai alat transportasi bagi
masyarakat ataupun alat transportasi pengangkut logistik dan hasil nelayan.Perahu Cadik tidak
memiliki keterkaitan dengan politik dikarenakan desain perahu Cadik bukanlah perahu yang
dapat digunakan untuk perang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perahu Cadik
sangat berperan dalam bidang ekonomi dan jasa namun tidak berperan bagi politik pada
-9-
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perahu Cadik Papua yang ada di museum bahari merupakan perahu yang baru datang pada
tahun 1996. Namun Perahu Cadik Papua sudah beroperasi sejak tahun 1500 sampai 1800an.
Perahu Cadik Papua yang ada di museum Bahari bukanlah perahu yang beroperasi sejak tahun
1500an Perahu Cadik Papua ini digunakan sebagai sarana transportasi dari desa ke desa. Atau
sebagai kendaraan Pengangkut logistik dan ikan ikan yang didapat oleh para nelayan. Perahu
Cadik Papua merupakan perahu yang digunakan sejak masa pra kolonial. Dan merupakan salah
satu perahu yang berperan besar dalam kebudayaan maritim Indonesia. Daya tampung dari
perahu ini adalah 5-7 orang (apabila sembari digunakan untuk mengangkut logistik) dan 30
B.SARAN
a. Melalui wawancara yang telah dilakukan, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut agar
b. Sebaiknya, penelitian dilakukan dengan ahli sejarah kebaharian, agar mendapat informasi
- 10 -
DAFTAR PUSTAKA
Kemaritiman: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6859129/maritim-adalah-
pengertian-ciri-serta-contoh-negara-maritim-dan-keuntungannya
nusantara-perahu-yang-selamat-dari-kebakaran-museum-bahari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Bahari
https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbud_museum/museum-bahari.
• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batavia_(kapal)
• https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20180223102026-445-278258/mengenal-
perahu-suku-asmat-di-papua
- 11 -
LAMPIRAN
- 12 -