Anda di halaman 1dari 12

-1-

KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur, kami menghaturkan terima kasih kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya, memungkinkan kami
menyelesaikan karya ilmiah berjudul "Peninggalan kebudayaan maritim nusantara
Perahu Cadik Papua”. Selanjutnya, kami ingin mengungkapkan penghargaan yang
mendalam kepada Bapak M. Abi Fadhilah S.pd atas bimbingan yang berharga dalam
proses penyusunan makalah ini. Juga, tak lupa kami menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi penting dalam
penyusunan karya ilmiah ini.

Kami sadar sepenuhnya bahwa upaya ini tidak akan mencapai hasil maksimal
tanpa dukungan berbagai pihak yang terlibat. Sebagai penyusun, kami juga
memahami bahwa karya ini mungkin memiliki kekurangan, baik dalam hal
penyusunan maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menyambut saran dan kritik konstruktif dari pembaca yang berharga, dengan
harapan agar kami dapat terus memperbaiki dan mempertajam karya ilmiah ini.

Kami memiliki keyakinan bahwa makalah yang kami susun ini akan
memberikan manfaat yang signifikan dan menginspirasi para pembaca. Terima kasih
atas dukungan dan kerjasama yang telah diberikan selama proses ini.

Jakarta, 21 Januari 2024

Kelompok 4 Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila

-2-
DAFTAR ISI

Judul…………………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………..2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………………………………….4
B.Identifikasi Masalah ………….…………….……………………………………………..5
C.Rumusan Masalah …..………….…………………………………………………………5
D.Tujuan.. …………….…………….………………………………………………………..5
BAB Il
KAJIAN PUSTAKA
A.Kemaritiman …………….…………….………………………………………………….6
B.Perahu Cadik …………….…………….………………………………………………….6
C. Masa Pra-Kolonial……….…………….…………….……………………………… …..6
BAB III
METODE PENELITIAN
Wawancara ..…………………………………………………………………………………7
BAB lV
PEMBAHASAN
A.Sejarah Singkat Perahu Cadik Papua…………………………………………………… ..8
B.Deskripsi Visual Perahu Cadik ……………………………………………………………8
C.Peran Perahu Cadik di bidang ekonomi, jasa, dan politik…………………………………9
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan………………….…………….………………………………………………10
B.Saran …………….…………….………………………………………………………….10
Daftar Pustaka…………….…………….……………………………………………………11
Lapiran .…………………………………………………………………………………….. 12

-3-
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Kondisi dan posisi Indonesia menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan negara
maritim. Hal ini disebabkan oleh Indonesia adalah negara dengan sumber daya laut yang
beraneka ragam, terbentang dari 13.466 kepulauan bernama dan lebih dari 17.500 pulau dengan
ribuan mil garis pantai. Sebanyak 92 pulau terpencil sebagai garis pangkal perairan hingga laut
lepas Indonesia terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai negara dengan garis
pantai sepanjang 95.181 km dan posisi yang sangat strategis karena berada di antara benua Asia
dan Australia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Sejak dulu Indonesia sudah dikenal
sebagai negara maritim karena budaya maritimnya yang kuno dan sangat berkembang.
[Kompas.com , 2023]

Selain budaya maritim, Indonesia memiliki salah satu kekayaan laut terbesar di dunia
dan terletak di perbatasan garis lempeng struktural, sehingga karakteristik topografi laut
Indonesia yang sangat beragam menjadi unik dibandingkan dengan negara lain.

Bukti bahwa indonesia Merupakan negara maritim dapat dilihat dari banyaknya
peninggalan barang Barang sejarah Mengenai kemaritiman yang ada di Nusantara.

Salah satunya adalah Perahu Cadik Papua yakni perahu peninggalan kebudayaan maritim dari
papua.

-4-
B. Identifikasi Masalah

•Perahu Cadik Papua merupakan bagian dari kebudayaan Maritim pada masa Pra kolonial

C.Rumusan Masalah

•Apakah perahu cadik papua merupakan perahu yang digunakan sebagai sarana transportasi?

•Apakah perahu cadik papua merupakan bagian dari perahu nelayan?

•Apakah Perahu Cadik Papua juga berperan dalam ekonomi, jasa , dan politik bagi para

masyarakat kala itu?.

D.Tujuan Penelitian

-Mencari tahu apakah Perahu Cadik Papua merupakan perahu cadik peninggalan bersejarah

pada masa pra- kolonial.

-Menguak sejarah dari Perahu Cadik Papua.

-Mengetahui fungsi dari Perahu Cadik Papua

-5-
BAB ll

KAJIAN PUSTAKA

A.Kemaritiman

Maritim adalah istilah digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang berkaitan dengan
laut/perairan, seperti berbatasan dengan laut, hukum laut, perdagangan laut, hingga
pelaut.negara maritim adalah negara yang mana berada di dalam kawasan atau teritorial laut
yang sangat luas yang juga memiliki banyak pulau. [detikcom, 2023]

Selain itu, negara yang memiliki wilayah kekuasaan laut yang luas juga tersimpan berbagai
kekayaan yang berasal dari sumber daya alam yang ada di wilayah perairan tersebut.

B. Perahu Cadik

Perahu cadik adalah variasi dari alat transportasi air menampilkan satu atau lebih
pelampung penyangga lateral yang dikenal sebagai cadik, yang diikat ke salah satu atau kedua
sisi utama lambung kapal. Mereka bisa berkisar dari yang kecil perahu lesung atau kano sampai
yang terbesar yaitu yang dibuat dari papan. Cadik atau katir adalah perlengkapan kapal
berbentuk bilah yang di pasang pada salah satu atau kedua sisi kapal.Cadik bisa berupa
batangan atau lambung yang lebih sempit dari perahu sendiri. Tujuannya adalah menyelaraskan
kapal dengan pola arus dan ombak di berbagai perairan Nusantara. Adanya cadik
memungkinkan kapal melakukan penjelajahan laut dalam, laut dangkal, pesisir berkoral, dan
pertemuan arus laut. [kompas.com , 2022]

C. Masa Pra-Kolonial

Masa Pra-Kolonial biasa disebut dengan fase sebelum penjajahan, dahulu Indonesia
sebelum adanya penjajahan menganut sistem kerajaan, diantara lain kerajaan maja pahit,
kerajaan sriwijaya, kerajaan mataram dan sebagainya. Pada saat itu berarti masih menerapkan
hukum sistem antar masing-masing wilayah kerajaan

-6-
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan oleh kelompok kami, berupa penelitian sumber primer

dan wawancara kepada pemandu wisata museum bahari Jakarta.

Dalam Wawancara yang dilakukan , kami memaparkan beberapa pertanyaan. yaitu:

1. Sejak tahun berapa perahu Cadik Papua ini digunakan?

2. ⁠ Kegunaan atau kepentingan apa saja yang dapat dilakukan oleh perahu Cadik Papua ini?

3. ⁠ Berapa daya Tampung dari perahu Cadik papua?

Video wawancara: https://youtu.be/6R5v_hexYtA?si=Xi7MykKtVScfbOI

-7-
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Perahu Cadik Papua

Pada masa Hindu-Buddha perkembangan perahu cadik dapat ditemukan dalam relief yang

ada di Candi Borobudur terdapat pahatan perahu, salah satunya pahatan perahu cadik. Hal ini

membuktikan bahwa sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia sudah mengenal teknologi

pembuatan perahu. [Narasi Sejarah, 2022]

Perahu cadik sebenarnya sudah digunakan sedari zaman pra kolonial, terlebih lagi dahulu

Indonesia merupakan negara dengan kemaritiman yang cukup maju.Namun , Perahu Cadik

Papua merupakan perahu yang ada pasca masa kolonial, bukan masa pra kolonial. Perahu

“Jayapura 02”, demikian nama itu yang terpahat di badan kayu perahu berwarna coklat. Perahu

karya tangan suku Papua ini didatangkan langsung dari Papua tahun 1995. Perahu dibuat dari

sebatang kayu utuh. Sempat berlayar dari Papua hingga Jawa Timur, perahu ini kemudian

ditarik ke Jakarta tahun 1996.

B.Deskripsi Visual

Perahu Cadik Papua berasal dari daerah Senemai, Kecamatan Demta, Jayapura, yang

dibuat dengan teknik ikat menggunakan kayu Goro. Perahu ini dihiasi oleh ornamen

antropomorfik, geometris, dan burung. Sedangkan para-para tempat duduk di lambung perahu

terbuat dari pohon pinang.Ada pandangan bahwa cadik hanya merupakan bagian dari perahu

nelayan. Perahu bercadik adalah perahu yang memiliki tangkai kayu di kedua sisi sebagai alat

penyeimbang. Perahu ini digunakan sebagai alat transportasi untuk mengarungi lautan. Selain

sebagai alat transportasi perahu cadik juga di gunakan untuk mencari kebutuhan dan makanan.

-8-
Dari sejarahnya perahu-perahu di daerah Papua dibedakan menjadi perahu-perahu yang

bercandik pada salah satu sisinya (perahu laki-laki) dan perahu jenis jukung yang tidak

bercandik (perahu perempuan). Namun pada beberapa daerah seperti teluk Cendrawasih

dijumpai pula perahu-perahu dengan candik ganda (di kedua sisi perahu). Perahu-perahu

tersebut terbuat dari sebatang kayu yang dilubangi sehingga terdapat rongga muatan yang

memanjang.

Perahu cadik terbentang sepanjang 1430cm. Lebar 80cm. dan Tinggi 90cm. Dengan daya

tampung mencapai 30 orang apabila hanya di digunakan sebagai transportasi antar desa ke

desa. dan 5-10 orang jika digunakan untuk mengangkut logistik atau mengangkut hasil nelayan.

C. Peran perahu cadik dalam bidang Ekonomi, Jasa , dan politik.

Pada dasarnya perahu Cadik merupakan salah satu perahu yang berperan besar dalam

bidang ekonomi, terutama bagi para nelayan dan masyarakat di sekitar pesisir. hal itu dapat

dibuktikan dengan dari penggunaan perahu Cadik yaitu sebagai alat transportasi bagi

masyarakat ataupun alat transportasi pengangkut logistik dan hasil nelayan.Perahu Cadik tidak

memiliki keterkaitan dengan politik dikarenakan desain perahu Cadik bukanlah perahu yang

dapat digunakan untuk perang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perahu Cadik

sangat berperan dalam bidang ekonomi dan jasa namun tidak berperan bagi politik pada

masyarakat kala itu.

-9-
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perahu Cadik Papua yang ada di museum bahari merupakan perahu yang baru datang pada

tahun 1996. Namun Perahu Cadik Papua sudah beroperasi sejak tahun 1500 sampai 1800an.

Perahu Cadik Papua yang ada di museum Bahari bukanlah perahu yang beroperasi sejak tahun

1500an Perahu Cadik Papua ini digunakan sebagai sarana transportasi dari desa ke desa. Atau

sebagai kendaraan Pengangkut logistik dan ikan ikan yang didapat oleh para nelayan. Perahu

Cadik Papua merupakan perahu yang digunakan sejak masa pra kolonial. Dan merupakan salah

satu perahu yang berperan besar dalam kebudayaan maritim Indonesia. Daya tampung dari

perahu ini adalah 5-7 orang (apabila sembari digunakan untuk mengangkut logistik) dan 30

orang jika hanya digunakan untuk transportasi dari desa ke desa.

B.SARAN

a. Melalui wawancara yang telah dilakukan, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut agar

dapat mengetahui tahun tepat dari munculnya perahu cadik papua.

b. Sebaiknya, penelitian dilakukan dengan ahli sejarah kebaharian, agar mendapat informasi

yang lebih akurat dan aktual.

- 10 -
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Latar Belakang: Kompas.com [2023]

Kemaritiman: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6859129/maritim-adalah-

pengertian-ciri-serta-contoh-negara-maritim-dan-keuntungannya

Perahu cadik: https://amp.kompas.com/travel/read/2018/01/17/162400927/cadik-

nusantara-perahu-yang-selamat-dari-kebakaran-museum-bahari

Sejarah Perahu Cadik: Narasi Sejarah.com[2022]

Museum Bahari Jakarta Utara

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Bahari

• Kunjungan Museum Online:

https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbud_museum/museum-bahari.

Sumber informasi tambahan:

• https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batavia_(kapal)

• https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20180223102026-445-278258/mengenal-

perahu-suku-asmat-di-papua

- 11 -
LAMPIRAN

- 12 -

Anda mungkin juga menyukai