8-16, 2006
Copyright © 2006 Teknik Kimia UNSYIAH
ISSN 1412-5064
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penyangga Al2O3, SiO2,
dan TiO2 pada MoO3 terhadap kinerjanya dalam oksidasi etanol menjadi asealdehida.
Katalis disiapkan dengan metode impregnasi dengan kandungan MoO3 of 25% dan 50%.
Hasil identifikasi dengan X-ray Difraction (XRD) menunjukkan bahwa komponen
katalis terdiri dari kristal MoO3, TiO2, Al2O3, dan SiO2. Reaksi uji kinerja katalis
dilangsungkan dalam reaktor pipa lurus berunggun tetap, beroperasi pada 150-300oC dan
tekanan atmosfir. Produk dianalisis menggunakan gas kromatografi GC 8A buatan
Shimadzu dengan kolom porapak Q 80/100 mesh. Konversi etanol tertinggi diperoleh
83% menggunakan katalis 50%MoO3/TiO2. Selektivitas asetaldehida tertinggi dihasilkan
96% menggunakan katalis 25%MoO3/SiO2. Yield asetadehida tertinggi dicapai 51%
menggunakan katalis 25%MoO3/TiO2. Copyright © 2006 Teknik Kimia UNSYIAH
Kata kunci: katalis MoO3/TiO2, Al2O3, SiO2, impregnasi, oksidasi etanol, asetaldehida
8
Studi Oksidasi Etanol Menjadi Asetaldehida Menggunakan Katalis Molibdenum Oksida Berpenyangga Al 2O3, 9
TiO2, dan SiO2
selektivitasnya juga masih rendah. Proses ini komersial saat ini digunakan dalam sintesa
secara komersial kurang menguntungkan formaldehida (Piccoli dan Luis, 1992). Hasil
karena banyak membutuhkan biaya dalam penelitian itu menunjukkan bahwa katalis
proses pemisahan reaktan (Filho & berbasis MoO3 ternyata juga cocok untuk
Domingues, 1992). reaksi oksidasi etanol menjadi asetaldehida.
Rute lain untuk memproduksi Berdasarkan fakta tersebut maka penelitian
asetaldehida telah diusulkan oleh beberapa ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh
peneliti dengan menggunakan etanol sebagai penyangga Al2O3, TiO2, dan SiO2 pada
umpan. Diperkirakan proses ini dapat MoO3 terhadap kinerja dalam oksidasi
menjadi suatu prosedur yang lebih baik etanol menjadi asealdehida.
daripada proses konvensional, terutama Benvenutti dan Gushikem (1998),
dalam hal harga yang relatif murah jika melakukan percobaan dengan menggunakan
didapatkan metodologi yang cerdik (kondisi katalis Fe(III) yang didispersikan pada
operasi, katalis, dan medium pereaksi). penyangga Sb2O5 dan SiO2 dalam oksidasi
Zhang dkk., 1995, mengusulkan suatu etanol menjadi asetahdehida. Ternyata
proses alternatif untuk menghasilkan katalis Fe(III) terdispersi dengan baik pada
asetaldehida melalui reaksi oksidasi etanol penyangga membentuk senyawa FeSbO4
dengan udara. Proses ini menggunakan dan Fe/Sb/SiO2. Benvenutti, dan Gushikem,
katalis berbasis MoO3 dalam rentang (1998) juga melaporkan bahwa penggunaan
temperatur 180–240oC dan tekanan katalis ini menunjukkan efisiensi yang
atmosfir. Dewasa ini penelitian mulai tinggi.
banyak perhatian untuk mendapatkan Asetaldehida pertama kali
katalis. Zhang mengisyaratkan bahwa dikembangkan secara besar-besaran dalam
katalis MoO3 akan lebih selektif jika industri asetilen, melalui reaksi hidrasi
dipadukan dengan penyangga. Penggunaan sebagai berikut (Kirk & Othmer, 1994):
penyangga dapat memperbesar distribusi
CHCH + H2O 700-1000
2
luas permukaan fasa aktif sehingga kontak Hg , H 2 SO4
CH2 =CHOH
C
antara reaktan dengan fasa aktif katalis
4 C2H4O
Hg 2 , H SO
semakin sempurna. 2
700-1000 C
(1)
Husin dkk (2002) telah melakukan
studi pembuatan katalis MoO3 yang Katalis yang digunak an adalah
digabung dengan Fe2O3. Uji kinerja katalis raksa yang terlarut dalam asam sulfat pada
dalam reaksi oksidasi etanol menjadi tekanan operasi sekitar 15 psi. Proses ini
asetaldehida telah dilakukan oleh Mairiza dianggap tidak ekonomis karena harga
dan Husin, (2002). Hasil penelitian itu asetilen yang terlalu mahal. Cara lain
menunjukkan hasil yang menjanjikan, yaitu pembuatan asetaldehida yaitu melalui
konversi sekitar 60% dan selektivitas oksidasi butana dengan oksigen atau udara.
asetaldehida sekitar 70%. Reaksi dilangsungkan pada fasa gas dengan
Sebelumnya Viswanath (1982) dan menggunakan katalis keramik pada
Filho (1992) telah menggunakan katalis temperatur ± 40 oC (Kirk & Othmer, 1994).
C4H10 + ½O2
2CH3CHO + H2
F2(MoO4)3 (besi molibdenum oksida) untuk
keramik
reaksi tersebut. Viswanath membuat katalis (2)
40 oC
besi molibdenum oksida dari larutan besi
nitrat dan amonium heptamolibdat, Etanol juga dapat diubah menjadi
sedangkan Filho menggunakan katalis asetaldehida melalui reaksi dehidrogenasi
F2(MoO4)3 komersial (Viswanath,1982 dan fasa gas dengan menggunakan katalis
Filho,1992). Katalis besi molibdate baik tembaga yang diaktivasi oleh kromium.
dalam bentuk kompleks (F2(MoO4)3)
maupun oksida (MoO3) sebenarnya secara
10 HUSNI HUSIN dan FIKRI HASFITA
Reaksi biasanya dilangsungkan pada 260 – monoksida dan etil eter. Bahkan pada
290 oC dan tekanan atmosferik. kondisi reaksi yang tidak menguntungkan
Cu,
o CH3CHO + H2
Cr bisa juga diperoleh ester (etil asetat) dan
CH3CH2OH 260-290 C
(3) hidrokarbon jenuh (etilen).
H2O absorber
Vent
preheater feed
thermocople injection
buble soap
flowmeter
detector
reactor
catalyst
Gas mixer
nitrogen
nitrogen
liquid product condenser
Methanol
YC2 H 4O 100%
mol C 2 H 4 O keluar TiO2.
(8)
mol C 2 H 5 OH masuk
12 HUSNI HUSIN dan FIKRI HASFITA
Intensity (cps)
x
3000 3000
x x
o
2000 xx 2000
o x
x x x
x x x
1000 x o 1000 o o x x
x o x x o
o
0 0
10 20 30 40 50 60 70 10 20 30 40 50 60 70
2 Theta (degree) 2 Theta (degree)
4000 4000
25 % MoO3 /TiO2
50 % MoO3 /TiO2
x = MoO3
x x = MoO3
3000 3000
Intensity (cps)
Intensity (cps)
x 2000
2000
t
x
x
1000 x 1000 t
t t x
x x
t x t
x t t
x t x x t
0 0
10 20 30 40 50 60 70 10 20 30 40 50 60 70
2 Theta (degree)
2 Theta (degree)
6000 6000
25% MoO3/SiO2
x = MoO3 50% MoO3/SiO2
5000 5000 x = MoO3
s = SiO2 x
s = SiO2
4000 4000
Intensity
Intensity
00 x 00 x
s
x
2000 x 2000 s
s
x x x x
s x
1000 x x 1000 s
s x
x x s s x
s s
0 0 10 20 30 40 50 60 70
10 20 30 40 50 60 70
2 Theta (degree) 2 Theta (degree)
Aktivitas (X, S, Y) %
70
xrd dapat disimpulkan bahwa pembuatan
60
katalis berhasil dengan baik, karena 50
senyawa-senyawa yang diharapkan telah 40
terbentuk. 30
20
Aktivitas Katalis 10
0
Pengujian kinerja katalis dilakukan 125 150 175 200 225 250 275 300 325
terhadap reaksi oksidasi etanol menjadi T emperature ( o C)
asetaldehida. Reaksi dilangsungkan pada
150-300oC dan tekanan atmosfir. Kinerja Konversi Etanol
katalis secara kuantitatif ditinjau dari Selektivitas Asetaldehida
Yield Asetaldehida
aktivitas katalis, diwakili oleh konversi,
100
selektivitas, dan yield. 25% MoO3 /T iO2
90
Katalis dibedakan dalam dua katagori
Aktivitas (X, S, dan Y) %
80
yaitu: kadar Mo rendah (25%Mo/Al2O3, 70
25%Mo/TiO2, dan 25%Mo/SiO2) dan kadar 60
Mo tinggi (50%Mo/Al2O3, 50%Mo/TiO2, 50
dan 50%Mo/SiO2). 40
30
Gambar 3 merupakan hubungan 20
temperatur reaksi terhadap konversi, 10
selektivitas dan yield untuk katalis 0
25%Mo/Al2O3, 25%Mo/TiO2, dan 125 150 175 200 225 250 275 300 325
25%Mo/SiO2. Gambar 3.3 merupakan T emperature (oC)
hubungan temperatur reaksi terhadap
konversi, selektivitas dan yield untuk katalis
Konversi Etanol
50%Mo/Al2O3, 50%Mo/TiO2, dan
Selektivitas Asetaldehida
50%Mo/SiO2, serta MoO3 tanpa penyangga. Yield Asetaldehida
Penggunaan ke tiga jenis penyangga (Al2O3, 100
TiO2, dan SiO2) tanpa MoO3 dalam reaksi, 90
tidak menghasilkan produk asetaldehida
Aktivitas (X, S, Y) %
90
80 80
Aktivitas (X, S, Y) %
70 70
60 60
50 50
40 40
30 30
20 20
10 10
0
0
125 150 175 200 225 250 275 300 325
125 150 175 200 225 250 275 300 325
o
Temperatur ( C) T emperature ( o C)
80
70 70
60 60
50 50
40 40
30 30
20 20
10 10
0 0
125 150 175 200 225 250 275 300 325 125 150 175 200 225 250 275 300 325
T emperature ( o C) T emperature ( o C)
Gambar 4. Konversi, selektivitas, dan yield untuk oksidasi etanol pada berbagai temperatur menggunakan
katalis 50% MoO3 berpenyangga Al2O3, TiO2, SiO2 dan MoO3 murni
Journal of Brazilian Society, vol 9, no. Mairiza dan Husin, H., Oksidasi Etanol
5, p. 469-472 menggunakan Katalis Besi
Filho, R. M. and Domingues, 1992, Molibdenum Oksida, Laporan
Multitubular Reactor for Obtention of Penelitian, Teknik Kimia Unsyiah.
Acetaldehyde by Oxidation of Ethyl Kirk Othmer, 1994, Ethanol, Encyclopedia
alcohol, Chemical Engeneering of Chemical Technology, fourth edition,
Science, vol 47 no. 9. II, John wiley & Sons Inc, New York.
Froment, G.F and K.B. Bischoff, 1990, Legendre, M. And Cornet D.,1972, Catalytic
Chemical Reactor Analysis and Design, Oxidation of Ethanol over Tantalum
2nd Edition, John Wiley and Sons, New Oxide, Journal of Catalysis, Vol 25, p.
York. 194-203.
Hungcun, H. dan Israel, E., 1995, Catalytic Piccoli, Ricardo Luis, 1992, Kinetic Study
Properties of supported Molybdenum of Methanol Selective Oxidation to
Oxide Catalyst: Insitu Raman and Formaldehyde on Iron Molybdate
Methanol Oxidation Studies, Journal of Catalyst, Research Report,
Physical Chemistry, vol 99, no, 27 p Laboratorium voor Petrochemische
10911-10922. Techniek, Fakulteit der Toegepaste
Husin, H. Subagjo, dan Makertiharta IGBN, Wetenschapen, Universiteit Gent.
2002, Studi Deaktivasi Pada Katalis Viswanath, Dabir S. dan Voruganti Srihari,
Besi Molibdate, Jurnal Itenas, vol.6, 1982, Oxidation of Methanol Over
no. 1, hal.: 10 – 14, Bandung Molybdate Catalyst, Journal of
Husin, H. Fikri Hasfita, dan Novi Metia, Chemical Technology of
2002, Preparasi Katalis Besi Biotechnology., vol.32, hal 868.
Molibdenum Oksida dengan Metode Zhang W., Desikant, A., and Oyama, S.T,
Presipitasi, Prosiding Seminar Nasional 1995, Effec of Support in Ethanol
Fundamental dan Aplikasi Teknik Oxidation on Molybdenum Oxide,
Kimia, Surabaya, hal. KR.09-1-KR.09- Journal of Physical Chemistry, 99, no.
7 39, p 14468-14476.