PRA – RANCANGAN
PABRIK FORMALDEHID
DENGAN PROSES HALDOR TOPSOE
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
Fajar iswahyudhi
Dhunung Mei Fera (2010710450031)
Helma Rakanita (2010710450032)
Yogo Prasetyo
Rika Indah Meisari (2010710450036)
TINJAUAN PUSTAKA
besar produk formaldehid digunakan dalam pabrik urea formaldehid, resin fenol
formaldehid, dan resin melamin formaldehid. Resin – resin ini bereaksi dengan
asam dan katalis alkalin dimana material produknya dapat diperlakukan dengan
coating dan protective coating yang digunakan luas untuk pabrik kertas dan tekstil.
Resin – resin ini juga berguna sebagai zat adesif untuk plywood dan produk kayu
langsung dari hidrokarbon yang lebih tinggi dan hidrokarbon ini bereaksi pada suhu
673 – 773 K. Biasanya yang digunakan adalah etilen dengan katalis asam borat
atau asam fosfat atau garamnya dari campuran clay atau tanah diatomik. Proses ini
Proses ini menggunakan katalis perak dengan reaktor fixed bed multitube.
Katalis ini berbentuk kristal-kristal perak yang ditumpuk pada tube. Katalis ini
mempunyai umur sekitar 12 bulan. Katalis ini mudah teracuni oleh sulfur dan
a. Oksidasi
b. Dehidrogenasi
tinggi yaitu 923 – 973 K dan tekanan sedikit diatas tekanan atmosfer. Pada proses
ini udara yang dimurnikan direaksikan dengan metanol dalam reaktor katalitik.
pemurnian dengan proses destilasi. Konversi yang diperoleh dapat mencapai 65,1
% dengan yield keseluruhan mencapai 89,1 %. (Mc. Ketta, vol. 21, hal. 358)
metanol dan katalis oksida besi. Proses ini beroperasi pada suhu 505 – 560 K dan
tekanan 1 – 1,5 atm. Metanol uap dicairkan dengan udara dan gas recycle
dalam sebuah reaktor fixed bed multitube. Katalis ini dapat berumur sampai dengan
formaldehid 94,4 %. Gas yang keluar dari reaktor didinginkan melalui waste heat
boiler sebelum memasuki absorber. (Mc. Ketta, vol. 21, hal. 364)
Dari ketiga macam proses yang diuraikan diatas dapat dilihat pada tabel
Macam Proses
Parameter
Satuan Silver
Pembanding Hidrocarbon Haldor Topsoe
Catalyst
Suhu
o
K 673-773 923-973 505-560
Operasi
Konversi % - 65,1 98,4
As. Borat /
Katalis - Ag Fe2O3MoO3Cr2O3
fosfat
Umur Katalis - 12 12 18
Yield % 90.5 89.1 94.4
pertimbangan:
oxyde (Fe2O3MoO3Cr2O3) dengan masa aktif 18 bulan, karena proses oksidasi ini
3. Selektifitas tinggi
RANCANGAN PABRIK
Proses pembuatan formaldehid dari metanol dan udara dengan katalis iron
metanol beroperasi pada suhu 473 – 560 K dan tekanan sedikit di atas tekanan
irreversibel, hal ini dapat dilihat dari tinjauan termodinamika dan kinetika.
1. Tinjauan termodinamika
Reaksi utama :
= -149728 joule/mol
= -35,770 kkal/mol
Ternyata H menunjukkan harga negatif, maka reaksinya eksotermis.
d ln K H
dT RT
dimana:
K = Konstanta kesetimbangan
T = Suhu, K
ΔH = Panas reaksi
= -169142 joule/mol
= -40408,524 kal/mol
Kp 4,341 . 10 29 K 1
Jadi, reaksi adalah irreversibel karena harga K yang didapat lebih besar dari 1.
2. Tinjauan kinetika
sebagai berikut :
Kp 2 Y f P gmole CH 2 O terkonversi
r2
1 bp1 Ym P bp 2 Ym P gram katalis. det ik
dimana :
gmole
Kp1 = 5,37227.10-2 exp (-7055,14 / T) gram katalis. det ik .atm
gmole
Kp2 = 6,41907.10-9 exp (1292,72 / T) gram katalis. det ik .atm
(Subekti, 1995)
Reaksi berlangsung dalam fase gas dengan katalis padat dan bersifat
jenis reaktor yang dapat menghilangkan / menyerap panas yang ditimbulkan selama
reaksi berlangsung.
Jenis reaktor yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah reaktor jenis fixed
bed multitube. Pada reaktor fixed bed multitube reaktan dialirkan di dalam tube yang
untuk reaksi gas – gas dengan katalis padat yang memerlukan pengontrolan
temperatur reaksi.
operasi 473 – 560 K dan tekanan 1 – 1,5 atm. (Mc. Ketta, 1984; vol. 23 : 364)
tekanan 1,4 atm. Pemilihan temperatur ini berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
2. Katalis iron molybdenum oxyde memiliki temperatur optimal aktif adalah 233 –
287 oC, oleh karena itu dipilih suhu 270 oC dimana kecepatan reaksi cukup besar
Pada prarancangan pabrik formaldehid dipilih tekanan 1,4 atm dengan alasan
keamanan dan tidak dibutuhkan konstruksi alat yang lebih kuat dibandingkan
Reaksi kimia dapat berjalan apabila kondisi operasinya telah tercapai. Suatu
reaksi kimia yang memiliki suatu barrier energi / energi pengaktifan yang besar baru
dapat memulai reaksinya bila barrier energi itu telah terlampaui. Salah satu cara
Suatu cara lain untuk menurunkan barrier energi adalah dengan menggunakan
katalis.
Ini terutama sangat penting untuk mengurangi rendemen dari produk – produk yang
hidroksil. Mekanisme ini adalah bagian dari mekanisme oksidasi metanol menjadi
CO2 dan H2O, maka setiap langkah mekanisme ini akan terbentuk gugus hidroksil.
CH 4 O2 CH 3OH
O
HO CH 2 OH H C OH
H 2O
Proses pembentukan formaldehid dari metanol dan udara dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu:
Bahan baku metanol diambil dari tangki penyimpanan (T-01) pada kondisi cair
temperatur 30oC dan tekanan 1 atm. Metanol diumpankan ke dalam vaporizer (V-
01) menggunakan pompa (P-01) sehingga tekanan umpan metanol naik sampai
Pada alat vaporizer, metanol diubah fasenya dari bentuk cair ke dalam
bentuk gas pada suhu bubble pointnya 75,25oC. Jenis vaporizer yang digunakan
adalah ketel (100 % teruapkan). Steam pada vaporizer disuplai dari alat waste
heat boiler 1 dan 2 (WHB-01 dan 02), sedangkan kondisi steam yang digunakan
Bahan baku kedua yaitu oksigen didapat dari udara lingkungan sekitar.
Udara ini dilewatkan pada filter (Fl-01) untuk memisahkan debu dan tetes cairan
yang ada dalam udara. Bahan baku kedua ini kemudian dicampur dengan gas
Pada tahap ini umpan metanol dan oksigen yang telah dikondisikan akan
bereaksi di dalam reaktor fixed bed multitube (R-01). Reaksi oksidasi metanol
dalam fase gas pada suhu 270 oC dan tekanan 1,4 atm.
Pada temperatur 270 oC dan tekanan 1,4 atm, konversi metanol 98,4 %
terbentuk. Oleh karena itu medium pendingin sangat berperan penting untuk
Pada waste heat boiler (WHB-01), panas dari produk reaktor (270 oC) akan
dimanfaatkan untuk menghasilkan steam bertekanan 1,5 atm dan suhu 111,76 oC
yang dapat digunakan sebagai media pemanas pada alat vaporizer. Keluaran
waste heat boiler (WHB-01) yang bersuhu 120 oC, didinginkan kembali sebelum
reaktor dimasukkan ke dalam absorber pada suhu 70 oC dan tekanan 1,2 atm.
Formaldehid dipisahkan dari gas produk reaktor pada alat pemisah absorber (A-
01) dengan pelarut air dengan suhu masuk 30 oC. Air masuk dan disemprotkan
dari atas absorber dengan laju alir 3087,07 kg / jam. Absorber bekerja
berdasarkan sifat kelarutan dimana formaldehid dan metanol akan larut dalam
air, sedangkan O2 dan N2 tidak larut dalam air. Gas yang tidak terserap oleh
Produk cair keluaran absorber dengan suhu 60 oC, harus didinginkan lewat
temperatur 35 oC.
Diagram Blok dan Diagram Alir Proses
Udara Air
FL-01 B-01
F-01 R-01
C-01 A-01
T-01 T-02
V-01 C-02
Methanol Katalis Formaldehid
Keterangan :
FL-01 = Filter R-01 = Reaktor
B-01 = Blower C-01 = Cooler 1
T-01 = Tanki 1 A-01 = Absorber
V-01 = Vaporizer C-02 = Cooler 2
F-01 = Furnace T-02 = Tanki 2
3.3.1.1. Metanol
- Wujud = Cair
3.3.1.2. Udara
- Wujud = Cairan
- Warna = Jernih
mata
- Jenis = Fe2O3MoO3Cr2O3
- Bentuk = Pressed rings
- Diameter = 3,5 mm
- Porositas = 0,55
(Subekti, 1995)
3.4.1.1. Methanol
- Sifat Fisika :
gas 0,00968 cp
- Data thermodinamika :
(http://kaltimmethanol.com/home.html)
- Sifat kimia :
a. Reaksi dehidrogenasi
CH 3 OH Mo
,Ag
CH 2 O H 2
b. Reaksi eterifikasi
MTBE.
CH 3OH CH 2 C CH 3 3 CH 3 3 C O CH 3
c. Reaksi esterifikasi
CH 3 COOH CH 3 OH CH 3 COOCH 3 H 2 O
3.4.1.2. Udara
- Sifat Fisika
Sifat fisika N2 O2
Berat molekul
28,014 31,999
Wujud
gas tidak gas tidak
berwarna berwarna
Specific gravity 12,5 1,71
Titik lebur, oC, P = 1 atm -210 -218,79
Titik didih, oC P = 1 atm -195,8 -182,98
Suhu kritis, oK 126,2 154,58
Tekanan kritis, bar 33,9388 50,7638
- Sifat Fisik :
- Viskositas = 2,0 cp
- Data termodinamika :
(http://www.topsoe.com/site.nsf/all/BBNN-5PQHCZ?OpenDocument)
- Sifat kimia :
glikol.
CH 2 O H 2 O HO CH 2 OH
Berikut tabel impor formaldehid di Indonesia yang kian tahun terus meningkat :
2001 9882
2002 11098
2003 13909
2004 15448
2005 18765
2006 20997
2007 21904
2008 23305
2009 25308
(Sumber: Data statistik impor,BPS 2010)
Maka : a = ∑ Y
N
= 160616
9
= 17846,22
Dan b = ∑ XY
∑ X2
= 119864
60
= 1997,733
Dengan :
X = Indeks untuk tahun
Y = Perkiraan Impor Ton/tahun
a = Axist intercept
b = Slope of regression
Sehingga diperoleh persamaan regresi linier:
Y = a + bx
= 17846,22+ 1997,733x
Gambar 1.1. Grafik Impor Formaldehid di Indonesia
Dari data di atas maka dapat dihitung perkiraan kebutuhan formaldehid dari
tahun 2010 – 2021 adalah sebagi berikut :
No. Tahun Indeks Tahun (X) Kapasitas (Ton/Tahun) (Y)
1 2010 5 37824
2 2011 6 39821
3 2012 7 41819
4 2013 8 43817
5 2014 9 45814
6 2015 10 47812
7 2016 11 49810
8 2017 12 51808
9 2018 13 53805
10 2019 14 55803
11 2020 15 57801
12 2021 16 59799
(7)
(2) (6)
Komponen BM % volume
O2 32 21
N2 28 79
(Shreve, 1975 : 111)
Komponen BM % berat
CH3OH 32 99,9
H2O 18 0,1
(http://kaltimmethanol.com/home.html)
Penyelesaian Neraca Massa
A. Neraca Massa Di Reaktor
1
1. CH 3 OH O2 CH 2 O H 2 O
...... (x1)
2
1
2. CH 2 O O2 CO H 2 O
...... (x2)
2
Komponen BM % volume
O2 32 21
N2 28 79
Neraca Komponen:
1. Nkeluar N2 = Nmasuk N2
2. Nkeluar H2O = 0 + x1 + x2
3.Nkeluar O2 = Nmasuk O2 – ½ x1 – ½ x2
4.Nkeluar CO = 0 + x2
Diketahui :
Yield = 94.4%
Maka,
1. Nkeluar N2 = Nmasuk N2
= 0.79 x 90 kmol udara = 71.1 kmol
= 71.1 x 28 = 1990.8 Kg
2. x1 = Jumlah CH3OH yang bereaksi dengan O2 membentuk CH2O
9,44 = x1 – x2
4. Nkeluar H2O = 0 + x1 + x2
= 10.24 kmol
= 10.24 x 18 = 184.32 Kg
5. Nkeluar O2 = Nmasuk O2 – ½ x1 – ½ x2
= (0.21 x 90kmol) – (½ x 9.84 kmol) – (½ x 0.4 kmol)
= 13.78 kmol
= 13.78 x 32 = 440.96 Kg
6. Nkeluar CO = 0 + x2
= 0.4 kmol
= 0.4 x 28 = 11.2 Kg
= 0.16 x 32 = 5.12 Kg
keluar
8. N CH2O = 9.44 kmol
= 9.44 x 30 = 283.2 Kg
MASUK KELUAR
KOMPONEN FRESH FEED DARI
Metanol DARI MIXER REAKTOR
ALIRAN 2 3 4
N2 1990.8 1990.8
O2 604.8 440.96
CO 8.96 20.16
CH2O 4.5312 287.7312
H2O 3.1890 187.509
CH3OH 318.9044 1.0956 5.12
TOTAL 322.0934 2610.1868
2932.2802
2932.2802
Didapatkan hasil produk yang dihasilkan adalah 750.0973 Kg/Jam dari basis
bahan baku CH3OH 10 Kmol/Jam dan udara ditambahkan excess 90 kmol/jam.
Untuk memenuhi kebutuhan sebanyak 50.000 ton/tahun perlu dihitung faktor
koreksinya.
Basis waktu operasi = 1 jam operasi
Hari kerja dalam setahun = 330 hari
Jam kerja dalam sehari = 24 jam
Kapasitas produksi formaldehid = 50.000 ton/tahun
ton kg 1 tahun 1 hari
Flow massa = 50000 tahun x1000 ton x 330 hari x 24 jam
= 6313,13 kg/jam
Faktor koreksi = 6313.13 Kg/Jam
750.0973 Kg/Jam
= 8.42