Universitas Paramadina
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN FOUNDER BILLION AGENCY ARIF
TRIANA PAMUNGKAS TERHADAP MOTIVASI KINERJA KARYAWAN
BILLION AGENCY MANULIFE INDONESIA
ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh gaya kepemimpinan Founder Billion Agency Arif Triana
terhadap budaya organisasi, dan motivasi pada kinerja karyawan Billion Agency Manulife
Indonesia. Populasi pada penelitian ini melibatkan 151 orang pegawai Billion Agency sebagai
responden penelitian. Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah simple
random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, dengan menyebarkan
kuesioner kepada karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah peran
pimpinan dan karyawan juga dapat membantu kinerja perusahaan. Data menggunakan literature
yang relevan yang kemudian digunakan untuk merumuskan hipotesis untuk diuji kebenaranya
dengan menggunakan teknik analisa purposive sampling. Hasil dari penelitian ini akan
digunakan sebagai acuan bagi perusahaan.
This study examines the influence of the leadership style of Founder Billion Agency Arif Triana
on organizational culture, and motivation on the performance of Manulife Indonesia's Billion
Agency employees. The population in this study involved 151 Billion Agency employees as
research respondents. The research method that will be used in this study is simple random
sampling. Data collection techniques using questionnaires, by distributing questionnaires to
employees. The purpose of this study is to see whether the role of leaders and employees can
also help company performance. The data uses relevant literature which is then used to
formulate hypotheses to be tested for validity using purposive sampling analysis techniques.
The results of this study will be used as a reference for the company.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan fungsi organisasinya, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
khusus nya industri Asuransi pada dasarnya memiliki tujuan yang sangat berfokus kepada
pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan suatu pondasi yang
menentukan keberhasilan suatu perusahaan asuransi. Suatu perusahaan membutuhkan
Sumber daya manusia yang baik yang memiliki kemampuan yang cekatan, giat , konsisten
dalam usaha mencapai hasil kerja yang optimal dan dapat dengan mudah menyesuaikan diri
dengan budaya perusahaan. Sumber daya Manusia harus dikelola secara optimal dan
diperhatikan oleh perusahaan dalam pemenuhan hak-haknya sebagai karyawan karena
sumber daya manusia memegang peranan penting pada perusahaan dalam mencapai tujuan
organisasinya.
Melihat pentingnya Sumber Daya Manusia atau karyawan dalam organisasi maka
diperlukan perhatian yang lebih serius lagi dari Organisasi atau Perusahaan terhadap sumber
daya manusia atau karyawan dengan tujuan agar tercapainya tujuan organisasi dalam suatu
perusahaan.
Dengan terciptanya Sumber daya manusia yang baik maka diharapkan perusahaan dapat
dengan mudah dalam mengoptimalkan dan meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja
merupakan suatu hasil kerja yang sudah dicapai seorang karyawan dalam menjalankan
tugasnya dengan baik dengan tetap memperhatikan budaya yang berlaku dalam organisasi
serta tugas dan peran nya dalam organisasi tersebut.
Industri Asuransi merupakan suatu perusahaan yang memiliki peranan penting dalam
kehidupan dan dalam perputaran roda perekenomian negara. Industri Asuransi juga harus
memiliki pondasi Sumber Daya Manusia yang baik, dimana karyawan merupakan asset
yang sangat menentukan dalam membawa perusahaan berkembang atau membawa
perusahaan gagal bersaing di Industri bisnis. Dengan semakin berkembangnya perusahaan
asuransi di Indonesia menjadi perhatian perusahaan untuk semakin berinovasi dan selektif
dalam memilih sumber daya manusia atau karyawan yang akan bergabung dalam
perusahaan.
Dalam mencapai kinerja karyawan yang baik dan maksimal, diperlukan peranan
pemimpin perusahaan dengan gaya kepemimpinan yang baik dan terarah dalam
mengkomunikasikan suatu kebijakan perusahaan kepada karyawanya, dimana kenyamanan
yang dirasakan karyawanya akan berdampak kepada kinerja karyawan yang nantinya akan
berpengaruh pada keberhasilan perusahaan. Pemimpin perusahaan menjalankan fungsi
sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dengan karyawan dalam hal meningkatkan
motivasi karyawan yang nanti nya akan berpengaruh kepada kinerja karyawan dalam
menjalankan tugas, pokok, dan fungsi sesuai job desk nya masing-masing.
Terciptanya peningkatan kerja yang baik dalam suatu organisasi atau perusahaan juga
ditunjang oleh Faktor Motivasi. Motivasi sangat penting bagi sumber daya manusia atau
karyawan, karena dengan Motivasi yang baik dari pimpinan perusahaan dapat memberikan
semangat kepada karyawanya sehingga bisa menggerakan karyawan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan untuk menggali potensi diri dan mengerahkan kemampuan-
kemampuan yang mereka miliki dalam menyelesaikan pekerjaan dan menemukan solusi
dari setiap permasalahan kerja yang dialami oleh karyawan dalam organisasi atau
perusahaan. Namun sebaliknya, jika kurangnya motivasi maka akan berdampak kepada
rendahnya semangat kerja karyawan yang dapat memperlambat tercapainya tujuan setiap
organisasi atau perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gaya kepemimpinan Arief Triana Pamungkas sebagai Founder Billion
Agency Manulife Indonesia
2. Bagaimana Motivasi kerja Karyawan Billion Agency Manulife Indonesia?
3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan Founder Billion Agency Arif Triana
Pamungkas terhadap motivasi kerja Billion Agency Manulife Indonesia?
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpian Arif Triana Pamungkas sebagai
Founder Billion Agency Manulife Indonesia
2. Untuk mengetahui Motivasi kerja karyawan Billion Agency Manulife Indonesia
3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan Founder Billion Agency Arif
Triana Pamungkas terhadap motivasi kerja Billion Agency Manulife Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut (Tanjung), ada empat macam gaya kepemimpinan yang lazim digunakan,
yaitu:
2.1.2 Motivasi
Motivasi merupakan dorongan dari karyawan untuk mencapai tujuan. Motivasi karyawan
yang rendah dapat merugikan pencapaian tujuan bisnis dan profitabilitas perusahaan. Motivasi
menjadi menjadi lebih penting lagi karena diperlukan oleh pimpinan untuk mengerakkan
bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2013). Menurut Siagian dalam
Sedarmayanti (2014) motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada
bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan
organisasi dengan efisien dan ekonomis. (Ermayanti Dwi) dan (Brahmasari), mengemukakan
bahwa kinerja organisasi tergantung dari kinerja individu, atau dengan kata lain kinerja individu
akan memberikan kontribusi pada kinerja organisasi, artinya bahwa perilaku anggota organisasi
baik secara individu maupun kelompok memberikan kekuatan atas kinerja organisasi sebab
motivasinya akan memengaruhi pada kinerja organisasi.
Beragam definisi menurut para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa motivasi yang baik
merupakan tujuan dari tercapainya tujuan organisasi yang baik. Motivasi karyawan yang tinggi
akan berdampak positif bagi perusahaan, sementara motivasi karyawan yang rendah akan
berdampak negative bagi perusahaan.
2.1.3 Teori Kinerja
(Ermayanti Dwi) dan (Brahmasari) Kinerja organisasi tergantung dari kinerja
individu atau dengan kata lain kinerja individu akan memberikan kontribusi pada
kinerja organisasi, yaitu perilaku anggota organisasi, baik secara individu maupun
kelompok memberikan kekuatan atas kinerja organisasi, khususnya motivasi akan
memengaruhi kinerja organisasi.
Menurut Mangkunegara (2011) menyatakan kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kerja)
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
kepemimpinan merupakan suatu cara seorang pemimpin dalam usahanya
memengaruhi bawahannya agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan
organisasi.
Variable X Variable Y
Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja
1. Kepemimpinan Otoriter Meningkatkan Motivasi
2. Kepemimpinan Kinerja Karyawan
Demokratis
3. Kepemimpinan Kendali
Bebas (Sondang:2003)
2.1.5 Hipotesis
Bedasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam penelitian ini, adalah:
Ermayanti Dwi, Thoyib Armanu. “Pengaruh Faktor Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan
pada Kantor Perum Perhutani Unit II Surabaya.” urnal Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya Malang (2001).
Sehfudin, Arif. 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi, dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang
Semarang. Fakultas Ekonomi. Semarang: Universitas Diponegoro.
eprints.undip.ac.id/26964/Jurna l.pdf).
Tampi, Bryan Johannes. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia, TBK. Vol III. No. 4.
(ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ actadiurna/article/ download/6228/5753).
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.