Pejabat Penerima Departemen Jumlah Copy

Direktur Utama

Direktur

Manager

Chief Foreman
PT. AQIILAH DUTA BALISFA
Chief Keuangan

Foreman PROSEDUR

Staff JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

Tally
Nomor Dokumen : ADB/SOP/OPS/002
Clerk/checker
Revisi : 00

Status Dokumen :  Master  Terkendali

No. Distribusi Dokumen

1. DIREKTUR UTAMA 7.

2. DIREKTUR 8.

3. MANAGER 9.

4. CHIEF FOREMAN 10.

5. FOREMAN 11.
Disusun Oleh, Disetujui Oleh,
6. 12.

Pengesahan : 08 Agustus 2016

Tim P2K3 Direktur
Disusun Oleh, Disahkan Oleh ,

Tim P2K3 Direktur

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan milik PT Aqiilah Duta Balisfa

Tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan Direksi
 No. Dok: ADB/SOP/OPS/002
Tanggal: 08/08/2016
PROSEDUR
Rev : 00
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) Hal : 2 of 2

A. TUJUAN
Prosedur ini menjelaskan bagaimana semua pekerja mengetahui tentang potensi bahaya
pada pekerjaan yang akan dikerjakan dan bertujuan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

B. RUANG LINGKUP
Seluruh wilayah kerja perusahaan.

C. REFERENSI
-
D. DEFINISI
JSA : proses identifikasi bahaya dari setiap tahapan-tahapan pekerjaan dan membuat upaya
pengendaliannya yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja .

E. PROSEDUR
1. Pengawas dan pelaksana pekerjaan mengetahui jenis/nama pekerjaan dan mengisi
pada kolom yang tersedia.
2. Menentukan urutan/tahapan pekerjaan.
3. Menentukan potensi bahaya yang mungkin terjadi
4. Uraikan upaya pengendalian potensi bahaya.
5. Tuliskan jenis APD apa saja yang digunakan
6. Seluruh pelaksana pekerjaan menda tangani form JSA yang membuktikan bahwa
pelaksana pekerjaan sudah memahami seluruh tahapan, potensi bahaya dan cara
pengendaliannya pada pekerjaan yang akan dilakukan.
7. Selanjutnya pengawas pekerjaan menandatangani form JSA
8. Selanjutnya yang bertugas memberikan No. JSA dan menandatangani JSA tsb.
9. JSA di copy, asli menjadi arsip P2K3/safey dan copy dibawa pengawas pekerjaan.

F. FORMULIR
FR/ADB/OPS/001 FORM JSA

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan milik PT Aqiilah Duta Balisfa

Tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan Direksi