Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGI


PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK
(WITEL PASURUAN)

Disusun oleh:

MERLINDA MAULANA 1616022


RANNO MULYADI 1616030
TIUR INTAN OKTAVIA SIANTURI 1619010
YUNI SRI AYU 1619011

STIE SANTA URSULA


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JAKARTA 2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa,karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah “Manajemen Strategik”. Isi dari makalah ini diambil dari beberapa
sumber yang kemudian dirangkum dan disusun sehingga berbentuk makalah.
Bersama ini, kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen yang telah
memberikan tugas untuk penyusunan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah
ini, dapat membantu pembaca memahami isi yang termuat di dalamnya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu segala kritik dan saran akan kami terima demi terciptanya suatu makalah
yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih semoga makalah mengenai
Implementasi Dan Pengawasan Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ini
dapat berguna bagi kami dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 13 April 2023

Kelompok 1
IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGI PT. TELKOM

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk


merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan
jaringan terbesar di Indonesia. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, (Persero) adalah
perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap
sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Telkom
menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline), jasa telepon tidak
bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data dan internet,
serta network dan interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan
asosiasi.
Secara umum hasil analisis lingkungan internal PT. Telkom witel Pasuruan
adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan
a. Kinerja keuangan yang baik.
b. Budaya perusahaan sudah terintegrasi dengan bagus.
c. Cakupan jaringan pemasaran yang luas serta kuat.
d. Mampu memberikan pelayanan yang memuaskan.
e. Hubungan didalam penyelenggara perusahaan dapat terbina dengan baik.
f. Infrastruktur yang kuat dan terluas di Indonesia.
2. Kelemahan
a. Tingkat pendidikan dari pegawai perlu ditingkatkan.
b. Ada beberapa daerah terpencil di witel pasuruan yang belum terakses.
c. Birokrasi internal yang berlebihan
Analisis lingkungan eksternal perusahaan harus bersikap obyektif untuk
menemukan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan ancaman yang
harus diantisipasi oleh PT. Telkom. Peluang dan ancaman yang muncul dari analisis
lingkungan eksternal PT. Telkom adalah:
1. Peluang:
a. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik.
b. Pendapatan perkapita yang bertambah.
c. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.
d. Munculnya industri-industri baru.
e. Kebutuhan akan internet yang bertambah.
f. Luasnya coverage area menjadi ladang untuk meningkatkan penjualan.
2. Ancaman
a. Perubahan ekonomi global yang sering mengalami guncangan.
b. Munculnya pesaing-pesaing di penyelenggaran usaha yang sejenis.
c. Kondisi dataran dibeberapa daerah sulit untuk dicapai.
d. Arah kebijakan politik Indonesia yang bisa berubah-ubah.
e. Perubahan teknologi yang cepat diiiringi ketatnya persaingan.

Penggunaan Matriks SWOT dapat menggambarkan secara lebih jelas


bagaimana interaksi antara kekuatan dan kelemahan terhadap peluang dan ancaman
yang dihadapi oleh perusahaan. Faktor kekuatan dan kelemahan didapat dari key
success factors analisis IFE, sedangkan faktor peluang dan ancaman didapat dari
analisis EFE. Dengan begitu perusahaan dapat menentukan strategi inovasi yang tepat
dalam perncanaan strategi kedepannya.
Matriks SWOT

Faktor Internal Strengths (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)


1. Kinerja keuangan 1. Tingkat pendidikan
yang baik dari pegawai perlu
2. Budaya ditingkatkan.
perusahaan 2. Ada beberapa daerah
sudah terpencil di Witel
terintegrasi Pasuruan yang belum
dengan bagus. terakses.
3. Cakupan jaringan 3. Birokrasi Internal
pemasaran yang yang berlebihan.
luas serta kuat.
4. Mampu
memberikan
pelayanan yang
memuaskan.
5. Hubungan didalam
penyelenggara
perusahaan dapat
terbina dengan baik.
6. Infrastruktur yang
Faktor Eksternal kuat dan terluas di
Indonesia.
Opportunities (Peluang) Strategi SO Strategi WO
1. Tingkat 1. Pengembangan 1. Perbaikan sistem
pertumbuhan bisnis pada data pemberdayaan
ekonomi Indonesia internet vas fixed sdm bagi
yang mulai wireline dengan perusahaan.
membaik. mengacu pada
2. Pendapatan inovasi nilai. 2. Melakukan dan
perkapita yang menambah
2. Menigkatkan program-
bertambah. pemasaran untuk
3. Laju pertumbuhan program
mencapai beberapa pelatihan bagi
penduduk yang tinggi. titik yang belum
4. Munculnya industri- karyawan.
terjangkau.
industri baru.
5. Kebutuhan 3. Maintenance
akaninternet yang infrastruktur dan
bertambah. update serta
6. Luasnya coverage upgrade secara
area menjadi ladang berkala.
untuk meningkatkan
penjualan.
Threats (Ancaman) Strategi ST Strategi WT
1. Perubahan ekonomi 1. Selalu mengikuti 1. Menambah
global yang sering perubahan infrastruktur
mengalami teknologi yang untuk
guncangan. terjadi. mengakses
2. Munculnya daerah-daerah
pesaing-pesaing di 2. Bekerja sama yang sulit
penyelenggaraan dengan dicapai.
usaha yang sejenis. pemerintah
3. Kondisi dataran dengan cara 2. Memperbaiki
dibeberapa mendukung sistem birokrasi.
daerah sulit program-
untuk dicapai. program
4. Arah kebijakan pemerintah yang
politik Indonesia sejalan dengan
yang bisa berubah- visi-misi
ubah. perusahaan.
5. Perubahan teknologi
yang cepat diiringi
ketatnya persaingan.

Dari strategi-strategi yang dapat diambil dari hasil analisis lingkungan internal
dan analisis lingkungan perusahaan. Inovasi nilai yang merupakan batu pijak dari
Blue Ocean Strategy berada pada kuadran strategi SO (Strength-Opportunities).

Untuk memperjelas analisis SWOT dari PT. Telkom. Matriks SWOT dibawah
ini bisa memproyeksi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang telah
dianalisis beserta strategi- strategi yang dapat diambil oleh PT. Telkom. Telkom
melakukan inovasi nilai, dengan meningkatkan nilai pada jasa layanan internet pada
fixed wireline yang mengacu pada kerangka kerja empat langkah Blue Ocean
Strategy. Pengunaan metode hapuskan, kurangi, tingkatkan, dan ciptakan digunakan
untuk merekonstruksielemen-elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru.
Implementasi Kerangka Kerja Empat Langkah

Pada awalnya Telkom sebagai perusahaan penyedia jasa telekomunikasi,


mengeluarkan jasa layanan Plain Old Telephone Services (“POTS”) yang
merupakan layanan telefoni dasar pada sambungan telepon kabel.Kemudian
berkembang dengan adanya Layanan Telepon Tetap Bernilai Tambah (VAS Fixed
Wireline) yang merupakan fasilitas layanan bernilai tambah yang dihadirkan satu
paket dengan produk inti untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Perkembangan
jasa layanan internet di Telkom di awali dengan Telkomnet instant yang merupakan
Layanan Dial-Up. Layanan ini adalah jasa akses internet yang memanfaatkan
jaringan telepon biasa dan modem dial up, pelanggan diharuskan berlangganan ke
Internet Service Provider (“ISP”) tertentu atau melakukan akses internet ke
Telkomnet Instan. Layanan ini bisa diakses dengan mudah, tetapi layanan ini
memiliki kelemahan yang terletak pada kecepatan data akses
internetnya.Kecepatannya yang hanya 56 kbps tidak memberikan nilai bagi
pelanggan, yaitu akses internet cepat. Selain kecepatannya yang kurang, kelemahan
lainnya adalah pelanggan tidak dapat melakukan panggilan atau menerima
panggilan telepon saat proses mengakses internet dengan layanan jasa internet
Telkomnet Instant. Tarif jasa ini pun bisa terbilang mahal, dan akses kontrol untuk
mengetahui berapa biaya yang dikenakan juga belum ada, jadi bisa menimbulkan
penggunaan berlebih yang berakibat pembengkakan tarif penggunaan telepon. Akan
tetapi layanan internet ini merupakan sebuah terobosan yang besar pada jamannya
saat itu.

Hal ini dibaca oleh Telkom dan akhirnya melakukan inovasi nilai, dengan
meningkatkan nilai pada jasa layanan internet pada fixed wireline yang mengacu
pada kerangka kerja empat langkah Blue Ocean Strategy. Pengunaan metode
hapuskan, kurangi, tingkatkan, dan ciptakan digunakan untuk merekonstruksi
elemen-elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru.

Empat pertanyaan kunci dalam kerangka kerja empat langkah menurut Kim
dan Mauborgne (2006:52) untuk menantang logika strategi dan model bisnis sebuah
industri:

1. Hapuskan

“Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah
diterima begitu saja oleh industri?”

Untuk bisa menjawab pertanyaan ini Telkom perlu mempertimbangkan


faktor-faktor yang perlu dihilangkan. Faktor-faktor ini seringkali adalah
faktor-faktor yang diterima begitu saja, meskipun faktor-faktor tersebut tidak
lagi memiliki nilai atau bahkan mengurangi nilai. Dalam hal ini faktor yang
menurut Telkom perlu dihapuskan adalah menghapuskan ketidakmampuan
jasa layanan internet dalam mengakses data dan penggunaan telepon secara
bersamaan. Telkom melakukan inovasi untuk menjawab keterbatasan ini.
Dengan menggunakan teknologi ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber
Line) yang dapat membagi satu line telepon menjadi dua channel, frekuensi
kurang dari 4 kHz untuk komunikasi voice/ fax dan rekuensi lebih dari 4 kHz
untuk transmisi data. Dengan penggunaan teknologi ini Telkom bisa
menghapuskan faktor keterbatasan akses penggunaan data dan telepon secara
bersamaan dalam satu line telepon.

2. Kurangi

“Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri?”

Dalam hal ini Telkom menganalisis bahwa produk jasa layanan internet fixed
wireline yang mereka sediakan memiliki kelemahan bahwa harga yang
cukup mahal. Faktor harga inilah yang perlu dikurangi, dengan kelebihan
infrastruktur berupa jaringan optik kabel yang luas, dan lebih kuat dari
pesaingnya.Kelebihan dari jaringan optic kabel yang luas adalah keleluasaan
didalam jalur akses internet (broadband access).Sehingga akses internet
dengan jaringan kabel kecepatannya lebih tinggi dari pada jaringan nirkabel.
Dengan begitu Telkom dapat memangkas biaya operasionalnya yang
berimbas pada harga layanannya.Dengan begitu harga jasa layanan internet
fixedwireline-nya dapat dilepas ke pasaran dengan harga yang murah dengan
tanpa mengorbankan kualitasnya.

3. Tingkatkan

“Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?”

Pengguna akses internet memerlukan jasa layanan internet dengan kecepatan


yang tinggi.Dengan begitu Telkom perlu memberikan jawaban berupa
layanan internet yang tinggi.Dengan penggunaan teknologi ADSL,
kecepatan internet bisa ditingkatkan melebihi dari Telkomnet instant yang
hanya 56 kbps. Selain kecepatan internet yang ditingkatkan.Jaringan optic
kabel bisa ditingkatkan pula untukmemberikan layanan internet yang stabil.

4. Ciptakan

“Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan?”

Telkom juga menciptakan kontrol pemakaian untuk mengetahui sejauh


mana penggunaan akses internetnya. Bagi pelanggan volume based, dapat
diketahui berapa besar volume penggunaan internetnya. Dan bagi pelanggan
time based, dapat diketahui lama waktu penggunaan internetnya, selain itu
pelanggan dapat menerima peringatan pemakaian dan mengetahui berapa
jumlah tagihan yang harus dibayar untuk pemakaian bulan lalu melalui
software Speedy Allert System yang dapat diunduh secara gratis di internet.
Dengan begitu pelanggan dapat mengontrol sendiri penggunaan internetnya
yang mereka gunakan.

Implementasi Enam Prinsip Blue Ocean Strategy

Dalam Blue Ocean Strategy terdapat enam prinsip yang harus diterapkan oleh
perusahaan agar dapat masuk dalam Blue Ocean Strategy. Dalam proses penciptaan
Speedy dan pengembangannya, Telkom menerapkan enam prinsip Blue Ocean
Strategy tersebut.

1. Merekonstruksi Batasan-Batasan Pasar

Prinsip ini menangani risiko pencarian yang dihadapi oleh banyak


perusahaan.Tantangannya adalah bisa mengidentifikasi, dari sekian banyak
kemungkinan yang ada, peluang-peluang samudra biru yang secara komersil
menarik.Ada enam pendekatan dasar untuk membentuk ulang batasan-
batasan pasar.Enam pendekatan itu disebut kerangka kerja enam jalan.

a. Mencermati Industri-Industri Alternatif

Pada dasarnya perusahaan tidak hanya bersaing dengan perusahaan-


perusahaan lain yang hanya berada didalam industrinya.Tetapi juga
bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang berada di industri yang
memproduksi jasa atau produk alternatif. Menurut Kim dan Mauborgne
(2006:77), Alternatif lebih luas daripada pengganti (substitutes). Produk
atau jasa yang memiliki bentuk berbeda, tapi menawarkan fungsi atau
utilitas/manfaat inti yang sama, sering kali merupakan pengganti bagi
satu sama lain. Di sisi lain, alternatif mencakup produk atau jasa yang
memiliki fungsi dan bentuk berbeda, tapi tujuan yang sama.

b. Mencermati Kelompok-Kelompok Strategis dalam Industri

Istilah kelompok-kelompok strategis merujuk pada sekelompok


perusahaan dalam suatu industri yang mengejat strategi yang sama.
Kelompok-kelompok strategis secara umum bisa diperingkatkan dalam
sebuah tatanan hierarkis kasar yang dibangun berdasarkan dua dimensi:
harga dan kinerja. Menurut Kim dan Mauborgne (2006:86), kunci untuk
menciptakan samudra biru melintasi kelompok-kelompok strategis yang
ada adalah mendobrak wawasan sempit (tunnel vision) ini dengan
memahami faktor-faktor apa yang menentukan keputusan konsumen
berpindah naik atau turun dari satu kelompok ke kelompok lain.

Dengan mengamati kelompok-kelompok strategis, Telkom bisa


memahami faktor-faktor yang menetukan keputusan konsumen.Speedy
dengan berfokus pada kecepatan internet yang ditawarkan, serta
inovasinya yang bisa membuat pelanggan bisa mengakses Speedy-nya di
tempat-tempat yang sudah tercover Wifi.Program wifi-id dari Telkom
membuat pelanggan Speedy bisa mengakses internet dengan
memasukkan nomer pelanggan Speedy.Telkom Witel Pasuruan memiliki
titik-titik yang menyebar dimana pelanggan Speedy bisa mengakses
layanan internetnya tidak hanya dari rumah saja.

c. Mencermati Rantai Pembeli

Pembeli merupakan target utama pasar dari suatu produk. Mencermati


rantai pembeli dilakukan untuk mengamati apa yang menjadi keputusan
individu/kelompok langsung maupun tidak langsung untuk membeli
produk tersebut. Layanan internet Telkom pada awalnya berfungsi untuk
memfasilitasi keingingan pelanggan untuk mencari informasi di luar,
dengan menghilangkan hambatan jarak dan waktu dalam mengakses data
informasi.Tren sekarang ini, penggunan layanan internet membutuhkan
koneksi akses yang cepat, dan bisa dilakukan dimana saja. Telkom
memfasilitasi kebutuhan ini dengan adanya layanan internet Speedy,
dengan kelebihan akses data internet yang cepat dan inovasi dari
pengembangan wifi-id.Speedy menjadi produk unggulan bagi Telkom.

Pada saat ini, layanan internet Speedy pun berkembang menjadi


IndieHome, dimana semua perlengkapan rumah yang terhubung dengan
teknologi komunikasi bisa terhubung dengan internet. Salah satu
contohnya adalah televisi. Oleh Telkom, televisi dikembangkan fungsi
nilainya, untuk mengakses data internet. Dengan begitu pelanggan di
rumah bisa mengetahui perkembangan apa yang terjadi di belahan dunia
lain melalui televisi. Fungsi awal televisi yang awalnya hanya bisa
menonton acara yang disiarkan pada saat itu, dengan tambahan fitur
Speedy IndieHome, pelanggan bisa merekam, memutar ulang, atau
bahkan menonton acara yang disiarkan di hari-hari sebelumnya.
Tambahan akses channel seluruh dunia pun bisa dinikmati oleh
pelanggan.

d. Mencermati Penawaran Produk dan Jasa Pelengkap

Perkembangan teknologi, membuat pertumbuhan dibidang komputer


melejit.Hal ini bisa dilihat, pada saat ini kita bisa mendapati computer
dengan segala perangkat tambahannya dengan harga yang murah. Hal ini
pun berlaku bagi pertumbuhan telepon seluler maupun device-device
yang lain.

e. Mencermati Daya Tarik Emosional atau Fungsional bagi Pembeli

Beberapa perusahaan berkompetisi terutama pada harga dan berfungsi


berdasarkan kalkulasi manfaat, hal ini menimbulkan daya tarik yang
lebih rasional.Dalam Blue Ocean Strategy yang dicermati adalah daya
tarik emosional ataupun fungsionalnya.Speedy sebagai layanan internet
yang berbasis teknologi ADSL, memberikan fasilitas layanan internet
yang bisa digunakan secara bersamaan dengan fungsi telepon pada
umumnya.Hal ini merupakan peningkatan daya tarik fungsional bagi
pelanggan.Dimana pelanggan bisa menikmati dua kegiatan dengan
kualitas yang baik secara bersamaan. Melalui program-programnya
Speedy berusaha untuk merangkul pembelinya agar lebih loyal. Fitur-
fitur seperti video streaming, game online, Indiepreneur, U-see TV, dan
lain-lain merupakan salah satu cara Telkom memberikan cara lain untuk
menikmati fasilitas layanan internet Speedy.
f. Mencermati Waktu

Masyarakat digital telah menjadi kecenderungan yang mendunia, dengan


makin meluasnya akses serta penggunaan lingkungan konvergensi
Perangkat-Jaringan-Aplikasi (Device-Network-Application/“DNA”)
berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam aktivitas sehari-hari,
di rumah maupun di tempat kerja/diluar rumah, untuk edukasi atau
berekreasi, maupun sebagai alat interaksi dengan yang lain. Untuk
Indonesia, pengembangan jaringan broadband serta pemerataan akses
dan layanan telekomunikasi sebagai bagian dari gaya hidup digital juga
merupakan komponen pembentuk konektivitas nasional, salah satu pilar
dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

2. Fokus Pada Gambaran Besar, Bukan Pada Angka

Prinsip ini merupakan kunci untuk mengurangi risiko perencanaan investasi


tenaga dan waktu yang terlalu besar dengan hasilnya berupa langkah taktis
dari Red Ocean. Dalam prinsip ini, dikembangkan pendekatan alternatif bagi
proses perencanaan strategis yang ada berdasarkan bukan pada
mempersiapkan dokumen tapi pada menggambar kanvas strategi.
“Pendekatan ini secara konsisten menghasilkan strategi yang membuka
kreativitas dari beragam jenis individu dalam suatu organisasi”. Hasil
analisis dari kanvas strategi suatu layanan internet berupa harga, kecepatan,
jangkauan, kontrol pemakaian, dan penggunaan telepon.Dan ditambah fungsi
mobilitas dari suatu layanan internet menjawab dari kebutuhan teknologi
jaman sekarang.Menjadi nilai-nilai pembeli yang perlu disikapi oleh
perusahaan.

3. Menjangkau Melampaui Permintaan Yang Ada

Selama ini yang terjadi didalam kompetisi bisnis adalah perusahaan lebih
memfokuskan pada konsumen yang ada. Dalam Blue Ocean Strategy, untuk
memaksimalkan ukuran Blue Ocean, Telkom perlu mengambil sikap yang
berlawanan. Telkom perlu melihat pula sektor nonkonsumen selain dari
pasar yang ada. Dan, alih-alih berfokus pada perbedaan konsumen, mereka
perlu mengembangkan hal-hal yang dihargai pembeli secara umum. Ini
memungkinkan Telkom untuk menjangkau melampaui permintaan yang
demi membuka lahan massa konsumen baru yang sebelumnya tidak ada.

4. Menjalankan Rangkaian Strategis secara Tepat

Dengan memahami rangkaian strategis yang benar dan memahami cara


menilai ide-ide Blue Ocean berlandaskan kriteria-kriteria kunci dalam
rangkaian, akan mengurangi risiko model bisnis. Perusahaan perlu
membangun strategi blue ocean dalam rangkaian utilitas pembeli, harga,
biaya, dan pengadopsian.

a. Utilitas bagi pembeli

“Apakah dalam ide bisnis terdapat utilitas yang istimewa bagi pembeli?”
Telkom sebagai perusahaan penyedia jasa layanan TIMES, melakukan
inovasi nilai didalam jaringan fixed wireline-nya. Dimana sebelumnya
pada jaringan ini hanya bisa digunakan sebagai media komunikasi dua
arah (telepon).Dikembangkan sebagai sarana layanan internet.Dengan
segala keterbatasannya pada diawal.Telkom mengembangkan dengan
teknologi ADSL dan akhirnya keluarlah produk Speedy, yang terus
berinovasi sampai sekarang.Untuk memenuhi segala kebutuhan dari
pelanggannya.

b. Harga

“Apakah harga yang ditawarkan bisa terjangkau oleh massa pembeli?”


Harga yang ditawarkan oleh Telkom pada produk Speedy sepadan
dengan manfaat yang diterima oleh pembeli.ada berbagai macam paket
yang ditawarkan oleh Telkom untuk menyesuaikan kebutuhan dari
pelanggannya.

c. Biaya

“Bisakah perusahaan mencapai biaya sasaran demi meraih laba pada


harga strategis?” Speedy pada saat ini merupakan produk unggulan dari
Telkom.Dengan berbagai fiturnya yang ditawarkan.Speedy bisa menjadi
produk unggulan dikarenakan progress yang ditunjukan pada laporan
keuangan Telkom.Laba yang meningkat dari tahun ke tahun menandakan
Speedy menjadi produk bernilai investasi yang tinggi.Dan didukung pula
modal infrastruktur yang kuat dan bertahan lama.Mampu menekan biaya-
biaya operasional.

d. Pengadopsian

“Apakah hambatan-hambatan pengadopsian dalam mewujudkan ide


bisnis?” “Apakah Perusahaan sudah menangani hambatan-hambatan itu
secara langsung?” Sebelum menggali dan menanamkan investasi pada
ide baru, perusahaan pertama-tama harus mengatasi ketakutan-ketakutan
pada pihak-pihak dari stakeholder utama sebuah perusahaan: karyawan,
mitra bisnis, dan khalayak umum.

5. Mengatasi Hambatan-Hambatan Utama dalam Organisasi

Setelah mengembangkan strategi Blue Ocean dengan model bisnis yang


menguntungkan, perusahaan harus mengeksekusi strategi tersebut.Tentunya,
dalam setiap strategi memiliki kesulitan tersendiri untuk dieksekusi.

a. Rintangan Kognitif

Rintangan kognitif terbentuk akibat pola zona nyaman yang dibentuk


oleh Red Ocean, pola ini terbentuk akibat dari penggunaan strategi Red
Ocean yang sudah lama dilakukan oleh perusahaan. Dan merasa belum
membutuhkan perpindahan strategis. Telkom diawal berdirinya
merupakan perusahaan monopoli pemerintah yang bergerak dibidang
telekomunikasi.Semakin berkembangnya teknologi, mulai banyak
pesaing yang masuk, dan mindset lama perlu diubah.Mindset
perpindahan strategi ini perlu diterapkan oleh semua karyawan.Karena
karyawan adalah aset mendasar bagi suatu organisasi atau
perusahaan.Speedy merupakan hasil pemikiran ide bisnis yang sudah
berhasil mendobrak rintangan kognitif.Dimana perusahaan sudah
membuat suatu kurva nilai baru yang bergerak jauh dari persaingan
pasaran.Speedy dibarengi pula dengan perubahan struktur organisasi
dimana dalam tubuh perusahaan, sudah disiapkan suatu bidang/divisi
untuk bertanggung jawab pada produk Speedy.

b. Rintangan Sumber Daya

Karyawan merupakan rintangan pertama dan yang selanjutnya rintangan


sumber daya yang harus dihadapi munculnya ide bisnis yang baru.Ketika
munculnya Speedy.Telkom sudah memiliki investasi dalam
infrastrukturnya.Telkom memanfaatkan aset yang ada untuk menambah
nilai suatu produk. Seiring perkembangan teknologi, Telkom selalu
melakukan maintenance, update dan upgrade untuk infrastrukturnya.

c. Rintangan Motivasional

Rintangan motivasional berfokus pada bagaimana cara agar semua yang


ada di dalam organisasi bisa mendukung kelancaran ide bisnis.
Telkom,memiliki divisi khusus untuk berhubungan dengan bisnis
Speedy. Pembuatan sistem yang jelas dan job description yang sesuai
membantu kelancaran perkembangan bisnis Speedy, dan hingga sekarang
bermunculan inovasi-inovasi terkait dengan Speedy.

d. Rintangan Politik

Maksud rintangan politik disini adalah politik yang timbul di dalam


organisasi.Setiap individu memiliki tujuan masing-masing.Tujuan
individu yang berbeda dengan tujuan perusahaan bisa menimbulkan
bentrokan yang akhirnya menimbulkan rintangan politik.Telkom
meminimalisir kondisi ini dengan me-maintenance karyawannya dengan
melakukan program pelatihan maupun pendidikan.Ini bertujuan agar
karyawan bisa memiliki arah pemikiran yang selaras dengan visi misi
perusahaan.

6. Mengintegrasikan Eksekusi ke dalam Strategi

Telkom mempunyai visi yaitu “Tobecome a leading Telecommunication,


Information, Media, Edutainment & Services player in the region”.Telkom
berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan TIMES yang unggul
di kawasan Asia Tenggara, Asia dan kawasan Asia Pasifik.Didukung dengan
misi untuk menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan
harga yang kompetitif. Speedy sebagai produk unggulan dari Telkom, telah
membawa Telkom memasuki era Blue Ocean.Dengan memberikan produk
dari inovasi nilai, yang telah membawa Telkom menjauh dari persaingan
berdarah-darah.Dengan menawarkan layanan internet berkecepatan tinggi,
dengan fungsi kontrol pemakaian serta utilitas telepon yang bisa
digunakanan secara simultan ditambah dengan saat ini Speedy sudah
merambah kepada fungsi mobilitas. Ide bisnis yang dihasilkan dari Blue
Ocean Strategy oleh Telkom dalam hal ini Speedy tidak hanya tanggung
jawab dari sebagian top manajemen.Tetapi merupakan tanggung jawab
seluruh stakeholder dari Telkom.Seluruh organisasi bertanggung jawab
terhadap kelancaran strategi, sehingga strategi yang dihasilkan bisa berjalan
lancar. Yang efeknya nanti terhadap keuntungan laba perusahaan, yang
berimbas pada pencapaian visi misi dari Telkom.
PENGAWASAN STRATEGI PT. TELKOM

Pengawasan yang dapat dilakukan yaitu:

1. Terus melakukan inovasi untuk menghindari persaingan dan mencapai Blue


Ocean.

2. Berfokus pada inovasi nilai, dengan mengembangkan nilai dari produk atau
sumber daya yang sudah ada, demi mengurangi biaya-biaya yang tidak
diperlukan.

3. Memperluas services coverage area dan diiringi program pemasaran yang


dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi, saluran distribusi dan
penjualan dalam upaya menjangkau melebihi permintaan yang ada.

4. Meningkat kinerja dan pelayanan untuk mengantisipasi keluhan-keluhan


yang muncul dari pelanggan.

5. Selalu aware terhadap semua perkembangan didunia teknologi dan


telekomunikasi. Dan siap untuk mengantisipasi segala perubahan yang
terjadi dengan update maupun upgrade infrastruktur, kinerja maupun produk
jasa layanan dari PT. Telkom.

KESIMPULAN DAN SARAN

Strategi yang diterapkan PT. Telkom Witel Pasuruan yaitu mereka menerapkan
blue ocean strategy, analisa ini dilakukan terhadap produk Speedy yang
menunjukkan pada analisis lingkungan, diperoleh kekuatan dan kelemahan internal
serta peluang dan ancaman eksternal yang berhadapan langsung dengan Telkom.
Analisis SWOT menunjukkan bahwa terdapat banyak kekuatan dan peluang
perusahaan jika dibandingkan dengan kelemahan dan ancamannya. Oleh karena
itu, strategi Telkom untuk mengembangkan bisnis data dan internet dengan
melakukan “inovasi nilai” pada jaringan kabel merupakan langkah yang tepat.
Telkom melakukan kerangka kerja empat langkah untuk mencapai posisi Blue
Ocean. Dengan acuan produk sebelumnya yaitu Telkomnet Instant, Telkom
menemukan solusi menghapuskan hambatan dimana fungsi telepon tidak bisa
digunakan bersamaan dengan proses akses data internet, Telkom menciptakan
sistem kontrol untuk mengetahui volume atau waktu yang telah digunakan dalam
melakukan koneksi internet. Telkom juga meningkatkan kecepatan akses internet,
dengan memanfaatkan kelebihan pada infrastruktur jaringan kabelnya.

Dari hasil melakukan kerangka kerja empat langkah ini Telkom menciptakan
produk bernama Speedy. Dengan memanfaatkan teknologi ADSL. Hambatan yang
sebelumnya mengganggu layanan internet Telkom bisa dihilangkan. Speedy dengan
inovasi nilai pada jaringan fixed wireline telah membawa Telkom membentuk suatu
kurva nilai baru.

Telkom melakukan implementasi enam prinsip Blue Ocean Strategy pada


produk Speedy. Dan berhasil membuat Speedy membuat ruang pasar baru dengan
memanfaatkan kelebihan yang ada pada jaringan optik kabel, sehingga Speedy bisa
memberikan suatu layanan akses internet berkecepatan tinggi. Dengan demikian,
persaingan di bisnis layanan internet fixed wireline menjadi tidak relevan karena
untuk membangun jaringan kabel membutuhkan investasi dalam jumlah yang cukup
besar.

Speedy menjadi produk unggulan dari Telkom, karena berhasil mengkatrol


naik laba keuangan Telkom. Dengan segala inovasinya yang tidak berhenti, Speedy
menguasai pasar internet fixed wireline.
DAFTAR PUSTAKA

Fisk, Peter (2006). Marketing Genius. Translate: Redaksi Majalah Marketing (2007).
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Gaspershz, Finchen (2012). All in One Manegement Toolbox . Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Burlton, Roger .T (2001). Business Process Management. Indianapolis : SAMS.

Muhammad, Ahmad (2010). Implementasi Strategi Manajemen Konsep 7s McKinsey


Studi Kasus di POLMAN Bandung. Bandung : Politeknik Manufaktur
Bandung.

Hittah L , Asri And Widyanto, R. (2007). Penelusuran Isi Kontrak Antara Fidic Dan
Kontrak Nasional Studi Kasus Klaim Konstruksi. Semarang : Universitas
Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai