Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ahmad Hsbulah Al Khoiri

Nim : 200203110072

KHITBAH

2.1 Pengertian Khitbah

Khitbah berasal dari kata dalam Bahasa Arab yakni khataba, yakhtubu, khatban yang
berarti pinangan.1 Khitbah merupakan awal atau pendahuluan sebelum adanya ikatan
pernikahan yang disyariatkan dengan tujuan mengetahui atau saling menjelaskan dari pihak
masing-masing mengenai keadaan diri maupun keluarga agar tidak terjadi kesalahpahaman
antara kedua calon pasangan.

Khitbah adalah percakapan yang berkaitan dengan pernikahan. Khitbah dilakukan oleh
seseorang dengan maksud meminta/melamar seseorang untuk dijadikan pasangan atau upaya
perjodohan antara lelaki dengan perempuan dengan cara yang baik (ma’ruf). 3 Peminangan
biasanya dilakukan oleh seorang lelaki terhadap wanita akan tetapi tidak ada larangan bagi
seorang wanita untuk melakukan peminangan terhadap lelaki.

2.2 Macam-Macam Khitbah

Khitbah dibagi menjadi dua macam :


1. Khitbah bi Tashrih
Yaitu khitbah yang diutarakan atau diungkapkan secara jelas kepada sang mempelai
maupun wali si mempelai.
2. Khitbah bi Ta’ridh
Yaitu khitbah yang diutarakan atau diungkapkan melalui sindiran. Cara tersebut bisa
dilakukan dengan berbicara langsung kepada seorang wanita seperti “kamu sangat layak
untuk dinikahi” atau “orang yang mendapatkanmu pasti beruntung”, dan kalimat-kalimat
sejenisnya.

2.3 Batasan Pergaulan dalam Khitbah

Dalam hukum Islam, tidak dijelaskan tentang cara-cara peminangan. Hal itu memberikan
peluang bagi kita untuk melaksanakan dengan adat istiadat yang berlaku dan sesuai dengan
ajaran Islam. Telah menjadi kesepakatan banyak orang, bahwa pertunangan tidak ada
hukumnya. Hal ini dikarenakan keduanya masih seperti halnya orang lain yang bukan
mahramnya. Oleh karena itu, keduanya tidak diperkenankan bergaul bebas karena ditakutkan
akan melanggar kode etik agama. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap muslim bertindak
dengan etika-etika pada setiap perbuatanya, yang disebut dengan qubh (keindahan atau
kesopanan). Akan tetapi, nilai etika itu selamanya dapat dinalar oleh otak manusia sehingga
pada suatu saat manusia sepenuhnya terikat dengan wahyu Tuhan yang kemudian
mengantarkan ke sesuatu yang tidak sopan.
2.4 Konsekuensi Pembatalan dalam Khitbah

Pembatalan khitbah merupakan hal yang lumrah, jika menganggap hal ini berlebihan
maka hal tersebut merupakan pemikiran yang keliru. Hal ini berkaitan dengan fungsi khitbah,
yaitu sebagai gerbang menuju pernikahan yang di dalamnya terdapat aktivitas ta’aruf (saling
mengenal) lebih jauh dengan cara yang disyariatkan maka ketika dalam aktivitas ta’aruf salah
satu pihak menilai dan mempertimbangkan adanya ketidakcocokan antara dirinya terhadap
calon pasangannya atau pun sebaliknya, dia berhak untuk membatalkan khitbah.

2.5 Hikmah Khitbah

Hikmah berlangsungnya khitbah (pinangan) adalah agar si pelamar di perkenankan


melihat dan berkenalan dengan wanita yang ia kehendaki, supaya mereka dapat saling
memahami pribadi masing-masing dan dapat mengerti kelebihan dan kekurangan masing-
masing yang berupa material maupun imaterial. Setelah proses ini mereka diharapkan
semakin mantap untuk menuju kejenjang perkawinan, sehingga kelak dapat di hindari hal-hal
yang tidak diharapkan, termasuk pembatalan khitbah.

Anda mungkin juga menyukai