Dosen Pengampuh
Dr. Rizal Darwis, M.H.I
Disusun Oleh
Muhammad Alfajri [212032018]
FAKULTAS SYARIAH
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian khitbah atau pelamaran
2. Hal-hal yang berkaitan dengan khitbah
3. Macam-macam khitbah dalam islam
4. Hikmah khitbah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Khitbah
Khitbah berasal dari lafadz khathiba, yakhthibu, khithbatun. Yang
berarti lamaran atau pinangan. Khitbah ialah permintaan seorang laki-
laki kepada seorang perempuan untuk dijadikan istri menurut cara-cara
yang berlaku dikalangan masyarakat. Dalam melaksanakan lamaran
biasanya masing-masing pihak saling menjelaskan keadaan dirinya dan
keluarganya. Peminangan mengakar pada kata pinang-meminang yang
artinya melamar, meminta, mempersunting, dan menanyakan.
Kata khitbah merupakan bentuk masdar dari kata khataba yang
diartikan sebagai meminang atau melamar. Kata khitbah dalam istilah
bahasa Arab merupakan akar dari kata al-khitbah dan al-khatbu. Al-
khitbah berarti pembicaraan dan jika itu berarti pembicaraan ada
kaitannya dengan perempuan, maka makna eksplisit yang bisa kita
tangkap adalah pembicaraan yang menyinggung ihwal pernikahan.
Sehingga, makna meminang bila ditinjau dari akar katanya adalah
pembicaraan yang berhubungan dengan lamaran atau permohonan
untuk menikah.
Mengenai peminangan ini telah diatur oleh Hukum Islam, baik dalam al-
Qur’an maupun al-Hadits, dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 235
menjadi dasar dari peminangan yang berbunyi;
“dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan sindiran atau kamu
mnyembunyikan keinginan mengawini mereka dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa
kamu akan menyebut-nyebut mereka. Dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji
kawin dengan mereka secara rahasia, kecuali sekadar mengucapkan kepada mereka
perkataan yang baik. Dan janganlah kamu ber’azam untuk melangsungkan akad nikah,
sebelum habis ‘iddahnya. Dan ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam
hatimu maka takutlah kepada-Nya”.
Seluruh imam bersepakat bahwa hal diatas berlaku bagi pinangan yang
telah sempurna. Hal tersebut terjadi agar tidak ada yang merasa sakit
hati satu sama lain. Adapun mengenai pinangan yang belum sempurna,
dengan pengertian masih menunggu jawaban, beberapa ulama berbeda
pendapat. Hanafiyah mengatakan, pinangan terhadap seseorang yang
sedang bingung dalam menentukan keputusan adalah makruh. Hal ini
bertentangan dengan pendapat sebagian ulama yang mengatakan
bahwa sesungguhnya perbuatan itu tidak haram. Pendapat ini
berdasarkan peristiwa Fatimah binti Qois yang dilamar oleh tiga orang
sekaligus, yaitu Mu’awiyah, Abu Jahim bin Huzafah, dan Usamah bin
Zaid. Hal itu terjadi setelah selesainya masa iddah Fatimah yang telah
ditalak oleh Abu Umar bin Hafsin. Demikian pendapat Hanafi lebih kuat
landasannya karena sesuai dengan tata perilaku islam yang mengajarkan
solidaritas.
Rasulullah bersabda;
“seorang mukmin itu adalah saudara mukmin yang lainnya oleh maka tidak halal baginya
membeli sesuatu yang masih dalam transaksi saudaranya dan tidak boleh meminang perempuan
yang sedang dipinang oleh saudaranya hingga telah nyata-nyata ditinggalkannya”.
“lihatlah wanita yang dilamar sampai batas yang mendorong untuk menikahinya”.
C. Macam-Macam Peminangan
Ada beberapa macam-macam peminangan diantaranya sebagai
berikut,
Perempuan yang belum kawin atau sudah kawin dan telah habis
pula masa iddahnya boleh dipinang dengan ucapan langsung atau terus
terang dan boleh pula dengan ucapan sindiran atau tidak langsung. Akan
tetapi bagi wanita yang masih punya suami, meskipun dengan janji akan
dinikahinya pada waktu dia telah boleh dikawini, tidak boleh
meminangnya dengan menggunakan bahasa terus terang tadi.
D. Hikmah Peminangan
Ada beberapa hikmah dari prosesi peminangan diantaranya,
Kesimpulan
Khitbah ialah permintaan seorang laki-laki kepada seorang
perempuan untuk dijadikan istri menurut cara-cara yang berlaku
dikalangan masyarakat. Dalam melaksanakan lamaran biasanya masing-
masing pihak saling menjelaskan keadaan dirinya dan keluarganya.
Kata khitbah dalam istilah bahasa Arab merupakan akar dari kata
al-khitbah dan al-khatbu. Al-khitbah berarti pembicaraan dan jika itu
berarti pembicaraan ada kaitannya dengan perempuan, maka makna
eksplisit yang bisa kita tangkap adalah pembicaraan yang menyinggung
ihwal pernikahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://etheses.ac.id [Fiqih Munakahat, Konsep Khitbah]
http://sc.syekhnurjati.ac.id [Konsep Peminangan Dalam Hukum Islam]
Buku Fiqih Sunah, Jilid 2/ Sayyid Sabiq; Darul Fath Lil I’lam Al-’Arobi, Kairo, Mesir
- Jakarta Al-I’tishom, 2OO8.