Anda di halaman 1dari 2

Generasi Unggul di Era Modern

ُ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬

‫اب ِه‬ ْ َ‫ َو َعلَى آلِ ِه َوا‬، ‫س ِّي ِد َنا ُم َح َّم ٍد‬


ِ ‫ص ْح‬ َ ، َ‫سلِ ْين‬ ْ ‫السالَ ُم َعلَى َأ‬
َ ‫ش َرفِ ا ْل ُم ْر‬ َّ ‫صالَةُ َو‬
َّ ‫ َوال‬، َ‫ا ْل َح ْم ُد هلل َر ِّب ا ْل َعالَ ِم ْين‬
‫ َأ َّما َب ْع ُد‬, َ‫اَ ْج َم ِع ْين‬

Saat ini hadirnya generasi milenial adalah sunnatullah, munculnya generasi ini
sebagai akibat kemajuan sains dan teknologi. Generasi milenial memiliki karakter yang
kreatif, memiliki ide dan gagasan yang cemerlang, berpikir out of the box, percaya diri,
pandai bersosialisasi serta berani menyampaikan pendapat di depan publik melalui media
sosial.

Di era serba instan ini sering terlihat berbagai masalah seperti, banyaknya praktik
politisasi agama, penyalahgunaan dakwah, eksploitasi umat, hingga banyaknya
berita hoax dan fitnah kini membanjiri wajah keberagaman bangsa. Menghadapi era seperti
ini sudah saatnya generasi milenial turut andil dalam menyebarkan konten positif. Setiap
bangsa sangat mengharapkan dapat menghadirkan generasi milenial yang berkualitas dan
berkeseimbangan, baik secara aspek agama (aqidah, syariah dan akhlak), aspek pendidikan
dan keterampilan, aspek keberadaban (budaya, nilai dan teknologi), aspek kesejahteraan
(ekonomi dan nonekonomi) serta aspek sosial (kemasyarakatan dan kebangsaan).

Generasi milenial yang berkualitas sesungguhnya harus disiapkan melalui beberapa


tahap yakni :

1. Penanaman unsur aqidah, syariah dan akhlak secara kuat dan maksimal, sehingga
melahirkan generasi milenial yang cerdas, sabar dan shalih.
2. Memberikan bekal ilmu, sains dan keterampilan berbasis teknologi, sehingga
melahirkan generasi yang profersional dan inovatif.
3. Menyiapkan lingkungan, tradisi dan budaya yang mampu mendorong lahirnya
generasi yang berkarakter, berintegritas dan istiqamah.

Menyikapi kondisi seperti ini dibutuhkan generasi milenial yang dibalut dengan
bingkai nilai-nilai rahmatan lil alamin. Rahmatan lil alamin adalah memahami al-Qur’an dan
Hadis untuk kebaikan semua manusia, alam dan lingkungan. Seperti yang tertera pada Al
Qur’an Surat Al Anbiya Ayat 107, yang berbunyi :

َ ‫َو َم ۤا اَ ۡر َس ۡل ٰن‬
‫ك اِاَّل َر ۡح َمةً لِّ ۡـل ٰعلَ ِم ۡي‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Rahmatan lil alamin merupakan ciri keagungan Islam, yang memiliki penjabaran
antara lain : orang lain ikut menikmatinya, merasakan faedahnya, terangkat martabatnya dan
semua orang terbantu olehnya.

Pelaksanaan Islam rahmatan lil alamin membutuhkan sebuah sikap yang bijaksana
dalam mengelolanya, seperti sikap yang profesional, tidak mudah terpancing, tidak
emosional, tetapi tetap sabar sambil memberikan pemahaman yang lengkap tentang Islam.
Pelaksanaan Islam rahmatan lil alamin membutuhkan penguasaan diri, mencari jalan keluar,
pemaaf, kasih sayang, berbaik sangka, toleran, tawasuth (moderat), adil, demokratis.

Seorang muslim yang baik dan yang kaffah adalah yang mampu membumikan nilai-
nilai Al-Quran. Nilai-nilai Al Quran yang dipahami benar-benar sesuai dengan
kontekstualitas, bukan nilai-nilai yang kaku dan menakutkan. Nilai-nilai yang membuat
perilaku muslim disebut sebagai pribadi yang berakhlakul karimah.

Ajaran-ajaran yang ada dalam Al Quran adalah pedoman alam semesta. Jika
diamalkan maka akan membentuk karakter yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Karakter-
karakter itulah yang disebut perilaku moderat.

‫والعفو منكم‬, ‫ ورضى والعناية‬، ‫واباهلل التوفيق والهداية‬

Wabillahi tawfiq wal hidayah, wa ridho wal inayah, wal afwu minkum.

ُ‫َو َعلَ ْي ُك ُم ال َّسالَ ُم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬

Anda mungkin juga menyukai