dan Tajdid
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Tugas Mata Kuliah Al Islam Studi Kemuhammadiyahan
Anggota Kelompok :
• Andhika Rizkika (201411014)
• Okda Binar Pangestu (200411001)
• Puan Mutia (200411062)
Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah dan
Tajdid ? Apa iya ?
Pendahuluan
Dakwah (da'wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat
kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja
da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.
ِ َولْتَك ُْن ِّ ّـِمنْك ُْم ا ُ ّـََّم ٌة َيّـ َّ ْد ُع ْو َن اِل َى ال َْخيْ ِر َويَأ ْ ُم ُر ْو َن ِبال َْم ْع ُر ْو
ف َويمن ْ َهونْك المام
Dan tepatlah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, memerintahkan (peringatan) yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka si orang-orang yang beruntung. Qs. Al-Imran 104
Fungsi Dakwah
َ ُون َوأَكْث َُر ُه ُم ٱلْفَٰ ِسق
•ون َ ام َن أ َ ْه ُل ٱل ْ ِكتَٰ ِبلَك
َ ُ َان َخيْ ًرا ل َّ ُهم ۚ ِ ّمن ْ ُه ُم ٱل ُْم ْؤ ِمن َ ون بِٱلل َّ ِه ۗ َول َْو َء
َ ُ وف َوتَن ْ َه ْو َن َعنِ ٱل ُْمنك َِر َوتُ ْؤ ِمن َ ت لِلن ّ َِاستَأ ْ ُم ُر
ِ ون بِٱل َْم ْع ُر ْ ُ خيْ َر أ ُ َّمةٍ أ
ْ خ ِر َج َ ك ُنتُ ْم
Meneruskan tugas Rasulullah Saw dalam menyampaikan Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
ajaran islam kepada seluruh umat manusia. beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Qs. Al-Imran 110.
Perorangan
Masyarakat
Dakwah Muhp orang atau kelompok yang telah beriman bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan
keislaman, sedangkan terhadap mereka yang belum beriman bertujuan untuk mengajak menjadi
Muslim. Pendekatan dakwah yang dilakukan menggunakan cara secara hikmah (bilhikmah), edukasi
(wa al-mauidhat al-hasanah), dan dialog (wa jadil-hum billaty hiya ahsan) sebagaimana terkandung
dalam Al-Qur’an (Qs Al-Nahl: 125).
َ ظ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم ِبال َّ ِت ْي ِه َي اَحْ َس ۗ ُن اِ َّن َرب ََّك هُ َو اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن
ض َّل َع ْن َسبِ ْيلِ ٖه َوهُ َو اَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِدي َْن َ ع اِ ٰلى َسبِي ِْل َرب َِّك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع
ُ اُ ْد
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk.
• Umat Ijabah, yaitu mereka yang sudah beragama Islam. Cara dakwah pada
umat ijabah dilakukan melalui pembinaan untuk meningkatkan mutu
Perorangan ibadah.
• Umat Dakwah, yaitu mereka yang beragama selain Islam. Cara dakwah
pada umat dakwah dilakukan dengan seruan, ajakan untuk menumbuhkan
kesadaran masuk Islam.
Prinsip Dakwah
Muhammadiyah
Mempertimbangkan faktor
Dakwah dilakukan secara
kondisi sasaran dakwah
bertahap sesuai contoh
yaitu kondisi sosial,
Rasulullah SAW.
ekonomi dan psikologis.
Model Dakwah Muhammadiyah
Ekonomi mapan
Model
Model dakwahnya
dakwahnya adalah
adalah
mendorong
mendorong perbaikan
perbaikan perilaku
Mendapat tempat Muhammadiyah
Muhammadiyah mengajak
perilaku
mengajak pada
pada
Contoh,
Contoh, konglomerat,
konglomerat, pejabat
Ciri-cirinya
Ciri-cirinya :: terhormat negara,
pejabat
negara, selebritis.
selebritis.
aktivitas persyarikatan (Diminta
aktivitas persyarikatan (Diminta
untuk memberi sambutan dalam
untuk memberi sambutan dalam
masyarakat kegiatan,mengisi
kegiatan,mengisi
seminar,menjadi
seminar,menjadi donatur.
donatur.
Pendidikan tinggi
Komunitas Kelas Menengah
Ciri-cirinya :
• Ekonomi mapan
Model dakwahnya Muhammadiyah, yaitu
• Berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan mengajaknya terlibat aktif untuk berjuang dalam
persyarikatan. Misalnya, menjadikan sebagai
pengurus dalam Muhammadiyah, menjadi
kepanitiaan dalam agenda-agenda
Muhammadiyah,dll.
Komunitas Kelas Bawah
Ciri-cirinya :
• Berpenghasilan minim
• Terancam miskin
Model dakwahnya,
yaitu
Kelompok dunia mengembangkan
Ciri-cirinya, yaitu
maya : "jamaah" media literasi dan
kondisi ekonomi
Facebookers, pemanfaatan medsos
berpenghasilan
Twitters, Instagram, dalam berdakwah
rendah, sedang dan
Blogers, Online memperbanyak
tinggi.
News, dll materi pengajian atau
forum ilmu
Muhammadiyah.
Komunitas Khusus
Ciri-cirinya, yaitu komunitas
yang disatukan karena ada
kesamaan minat, kepentingan,
dan identitas yang unik.
Contohnya komunitas pecinta
alam, bikers, travelers, seniman,
majelis ta'lim, mu'alllaf, relawan
kemanusiaan, lansia, difabel, dll.
At-Tajdid secara bahasa, diartikan berkisar pada membangkitkan, mengembalikan dan menghidupkan. Arti tersebut memberikan
gambaran 3 unsur yakni keberadaa sesuatu kemudian hilang atau hancur kemudian dikembalikan dan dihidupkan. Kata Tajdid berasal
dari bahasa Arab yang berkata dasar “Jaddada-Yujaddidu-Tajdiidan” yang berarti memperbaharui. Kata Tajdid ini kemudian dibuat
sebagai jargon dalam gerakan pembaharuan atau pemurnian Islam agar terlepas dari Takhayyul, Khurafat dan Bid’ah. Beberapa
gerakan yang menjadi Tajdid sebagai ruh dalam organisasinya seperti Muhammadiyah.
Menurut KBBI, Tajdid adalah sebuah gerakan modernisasi, restorasi serta pembaharuan yang antara lain dapat diwujudkan dalam
bentuk dakwah dan Pendidikan.
Dalam artian secaran umum, pengertian tajdid adalah ijtihad yaitu membuka arus pemikiran yang baru. Dalam kemajuan
perkembangan ilmu pengetahuan Islam, Ijtihad memilika peranan yang sangat penting dan signifikan, jadi penutupan arus pemikiran
yang baru ini dapat mengakibatkan tidak majunya pemikiran bahkan bias mematikan dalam kemajuan pengetahuan umat Islam.
Rumusan tajdîd yang resmi dari
Muhammadiyah
Dari segi bahasa, tajdid berarti pembaharuan, dan dari segi istilah, tajdîd memiliki dua arti, yaikni pemurnian dan
peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna dengannya.
Dalam arti “pemurnian” tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan dan
bersumber kepada al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shohihah. Dalam arti “peningkatan, pengembangan,
modernisasi dan yang semakna dengannya”, tajdid dimaksudkan sebagai penafsiran, pengamalan, dan
perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh kepada al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah.
Tajdid menurut Perspektif Muhammadiyah
Tujuan gerakan tajdid Muhammadiyah jika dilihat pada praksisnya memiliki dua orientasi, yaitu puritan
dan reformasi. Puritan atau puitanisme ialah gerakan yang memiliki tujuan untuk mengembalikan
pemahaman Islam yang sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad atau yang biasa
diistilahkan dengan ber-Islam sesuai dengan tuntunan al-quran dan As-sunnah.
Reformasi adalah gerakan yang bertujuan untuk membenahi tatanan sosial-masyarakat yang selama ini
banyak ditindas oleh kelompok imprealisme dan kolonialisme. Bentuk praksisnya dengan memperbaiki
pola pikir masyarakat agar menjadi masyarakat yang maju dan peka terhadap realitas melalui gerakan
yang diwadahi dengan pendidikan, kesehatan, dan sosial-masyarakat.
Gagasan pembaharuan Islam yang dibawa oleh KH. Ahmad Dahlan terinpirasi oleh pemikiran aktivis
Islam seperti Rasyid Ridha, Jamaluddin Al-Afghani, dan Muhammad Abduh. Perspektif ini sekaligus
mempertegas bahwa Muhammadiyah dengan gerakan yang digagasnya tidak terlepas dari unsur teologis
yang dapat disaksikan melalui pergulatan Kiai Dahlan dengan masalah TBC (takhayyul,
bid’ah, dan kurafat).
Pola Tajdid Muhammadiyah
Muhammadiyah
Muhammadiyah Secara Secara historis
historis empiris
empiris tajdid
tajdid
Muhammadiyah
Muhammadiyah berangkat
berangkat dari
dari teropong
teropong
pemikiran
pemikiran terhadap
terhadap konteks
konteks sosio-
sosio- kultural-
kultural- Dimensi
Dimensi pertama
pertama ini,
ini, meskipun
meskipun masih
masih menjadi
menjadi
spiritual yang berakar pada kontekstualisasi
spiritual yang berakar pada kontekstualisasi konsensus
konsensus dalam
dalam gerakan
gerakan ber-Muhammadiyah,
ber-Muhammadiyah,
gagasan
gagasan masa
masa lalu
lalu dan
dan masa
masa depan.
depan. Ide-ide
Ide-ide namun
namun strategi
strategi yang
yang digunakan
digunakan dan
dan
tantangan
tantangan masa
masa lalu
lalu menjadikan
menjadikan tajid
tajid itu
itu dikembangkan
dikembangkan lebih denganlembut dan
lebih denganlembut dan
berorientasi
berorientasi jauh
jauh lebih
lebih ke
ke belakang,
belakang, yaitu
yaitu cenderung
cenderung tidak
tidak mendorong
mendorong konflik
konflik
diarahkan
diarahkan pada
pada gerakan
gerakan purifikasi
purifikasi ajaran
ajaran Islam
Islam sebagaimana
sebagaimana di
di awal
awal kelahirannya.
kelahirannya. Pendekatan
Pendekatan
dengan
dengan menjalankan
menjalankan gerakan
gerakan pemurnian
pemurnian ajaran
ajaran paradigma
paradigma Bayani tidak lagi
Bayani tidak lagi melulu
melulu menjadi
menjadi
Islam.
Islam. Sumber
Sumber utama
utama dari
dari gerakan
gerakan ini
ini adalah
adalah Al-
Al- arus
arus utama
utama utama
utama dari
dari pola
pola gerakan
gerakan
Qur'an
Qur'an dan terutama Hadist dsebuah Sunnah
dan terutama Hadist dsebuah Sunnah Muhammadiyah
Muhammadiyah pada pada gerakan
gerakan hari
hari ini
ini
Rasul
Rasul yang
yang dijadikan
dijadikan tuntunan
tuntunan dalam
dalam
menjelaskan
menjelaskan berbagai
berbagai fenomena
fenomena tahayyul,
tahayyul,
bid'ah,
bid'ah, churafat
churafat (TBC).
(TBC).
Pola Tajdid Muhammadiyah
Dimensi yang kedua, tajdid diarahkan pada dimensi kekinian dan masa depan. Realitas sosial dan Ide- ide dan tantangan ke depan
dalam masyarakat menjadi wacana dan pemikiran dakwah Muhammadiyah. Aspek imperatif dan substansif menjadi bergeser dari
paradigma bayani yang dominan menuju paradigma irfani yang memberikan ruang bagi perenungan Realitas sosial dan kultural
terhadap masyarakat dan dakwahnya, sekaligus juga menjalankan paradigma burhani yang empirik kontekstual.
Berbagai sosial politik dan keagamaan menjadi konsen utama dakwah muhammadiyah. Ruang bergeraknya menjadi semakin luas
dengan seiring dengan berkembangnya dinamika dalam masyarakat bangsa dan negara
Maka dewasa ini kita menyaksikan bagaimana Muhammadiyah menjalankan jihad konstitusional dan mulai mengembangkan bisnis
dengan menghimpun berbagai saudagar yang berada dalam lingkaran Muhammadiyah yang selama ini berada dalam di luar
jangkauan dan pemikirannya.
Kesimpulan
1. Tajidid Muhammadiyah berakar pada konteks
historis dan dinamika kemodernan. Dalam
menjalankan dakwahnya, pertimbangan masa lalu
yang sarat dengan nilai etik sosial dan spiritual dan
kondisi kekinian yang sarat dengan inovasi dan
persaingan selalu menjadi dasar pertimbangan utama
dalam menjalankan dakwah besar yang digeluti.
Muhammadiyah mengambil dan menjalankan peran
tajdidnya dalam konteks memberikan kemaslahatan
umat.
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/ainun60102/5da8944d097f365
87060ba52/pengertian-dakwah-islam-konsep-dasar-dakwah
https://quran.kemenag.go.id/sura/21/107
https://minanews.net/dakwah/
https://tafsirweb.com/1242-quran-surat-ali-imran-ayat-110.html
https://suaramuhammadiyah.id/2020/02/20/pembaruan-strategi-dakwah-muhammadiyah/
http://www.terupdate.web.id/2018/02/pengertian-tajdid.html?m=1
http://
muhammadiyahsolo.com/20190516/gerakan-tajdid-muhammadiyah-dalam-membangun-ci
vil-society-118
https
://www.researchgate.net/publication/314984119_DINAMIKA_TAJDID_DALAM_DAKW
AH_MUHAMMADIYAH
TERIMAKASI
H