Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

DISUSUN OLEH :
NAMA : SYAFAAT ASTIYANTO
NIM : 857837587

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA KARANGANYAR
TAHUN 2022
1. Hubungan teori belajar Ausubel dengan teori belajar peta konsep
Teori makna dari Ausubel mengemukakan pentingnya pembelajaran bermakna dalam matematika.
Kebermaknaan pembelajaran akan membuat pembelajaran menjadi menarik. Kebermaknaan yang
dimaksud dapat berupa struktur matematika yang lebih ditonjolkan untuk memudahkan pemahaman.
Wujud lain kebermaknaan adalah pernyataan konsep-konsep dalam bentuk bagan, diagram atau peta
yang mana tampak berkaitan di antara konsep-konsep yang diberikan
2. Keterkaitan antara pematimatikaan horizontal dan pematikaan vertical dalam teori RME.
RME digunakan sebagai pendekatan untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika, melalui
kegiatan yang disebut pematimatikaan. Pematimatikaan horizontal dimaksudkan untuk memulai
pembelajaran matematika secara konstektual, yaitu mengaitkan dengan situasi dunia nyata di sekitar
siswa atau keadaan kehidupan sehari-hari. Namun pembelajaran horizontal saja belum cukup, mereka
perlu mendalami dan memahami konsep-konsep matematika yang benar, melalui kegiatan yang
disebut pematikaan vertical.
3. Penerapan pembelajaran “penemuan terbimbing” dalam menentukan FPB dari 2016 dan 2160.
Penemuan terbimbing merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang mana guru membimbing siswa-
siswanya dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis sehingga mereka merasa
menemukan sesuatu.
FPB dari 2016 dan 2160
a = 2016
b = 2160
FPB (b, a - nb)
FPB (2160, 2016)
(2016, 2160 – 1. 2016)
(2016, 144)
FPB = 144
4. Kalkulator sebagai alat bantu hitung dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika.
Dengan kecepatan, ketepatan, dan kemampuan kalkulator dalam melakukan pengerjaan bilangan.
Kalkulator dapat dipakai menghitung (35,7 x 29,8)/(22 x 31) sampai persepuluhan terdekat, mencari
√ 3 / (5 + √ 2 ) sampai perseratusan terdekat, atau mencari √ 2 + 3√ 5 – 10,2, sampai satuan terdekat.
3 4
5. Menjelaskan pecahan dan menggunakan bahan manipulatif dari kertas.
5 7
Konsep pecahan m/n sebagai m bagian dari n bagian yang sama, dapat didemonstrasikan guru, atau
dipraktekkan siswa, dengan menggunakan berbagai bangun geometri.
3
Untuk menyelesesaikan pecahan dengan bahan manipulative dan kertas yaitu dengan membuat
5
persegi sama besar sebanyak 5, kemudian mengambil 3 bagian dari 5 bagian yang sama.

4
Untuk menyelesaikan pecahan dengan bahan manipulative dari kertas yaitu dengan membuat
7
persegi sama besar sebanyak 7, kemudian mengambil 4 bagian dari 7 bagian yang sama.

3 2
6. Cara pembelajaran operasi x menggunakan bantuan manipulative dari kertas.
4 3

2
3

3
4
Lipat kertas menjadi 4 bagian karena penyebut pertama adalah 4. Kemudian lipatan dibuka. Lipatan
kertas pertama tadi diarsir 3 bagian karena pembilangnya 3. Dengan kertas yang sama, lipat kertas
menjadi 3 bagian karena penyebut pecahan kedua adalah 3. Lipat dengan arah yang berbeda dari
lipatan pertama. Kemudian buka lipatannya, karena pembilang pecahan kedua adalah 2, maka arsir 2
bagian dari lipatan kedua. Ada 6 bagian arsirannya berhimpit sebagai pembilang. Dan semua kotak
6
ada 12 sebagai penyabut. Jadi jawabannya adalah
12
7. Menggambarkan garis bilangan operasi
a. 7 + 3
Tempatkan model pada skala nol dan menghadap bilangan positif. Langkahkan model menuju
bilangan 7, karena bilangan pertamanya positif 7. Karena penjumlahnya bilangan positif, maka
model menghadap bilangan posotof. Karena operasi hitungnya penjumlahan, maka model tersebut
melangkah 3 langkah sampai menuju sampai bilangan 10.

I I I I I I I I I I I I I
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

b. 7 – 3
Tempatkan model pada skala nol. Bilangan pertama adalah positif, maka model menghadap
bilangan positif. Kemudian langkahkan model menuju bilangan 7.

I I I I I I I I I I I I I
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Karena pengurangannya adalah bilangan positif, maka model masih menghadap bilangan positif.
Karena operasi hitungnya pengurangan, maka model berjalan mundur sebanyak 3 langkah. Posisi
terakhir berada di bilangan 4.

I I I I I I I I I I I I I
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

c. 7 – (-3)
Tempatkan model pada skala nol. Karena bilangan pertama adalah positif, maka model
menghadap positif. Kemudian langkahkan model menuju bilangan 7.

I I I I I I I I I I I I I
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Karena pengurangannya adalah bilangan negative, maka model menghadap bilangan negative.
Karena operasi hitungnya adalah pengurangan, maka model berjalan mundur. Pengurangannya
adalah -3, maka model mundur 3 langkah. Posisi terakhir terletak pada bilangan 10.

I I I I I I I I I I I I I
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

d. -7 – (-3)
Tempatkan model pada skala nol. Karena bilangan pertamanya negative, maka model menghadap
ke bilangan negative. Kemudian langkahkan model menuju bilangan -7.

I I I I I I I I I I I I I
- -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
Karena pengurangnya adalah bilangan negative, maka model menghadap bilangan negative.
Karena operasi hitungnya adalah pengurangan, maka model berjalan mundur. Bilangan
pengurangnya adalah -3, maka model mundur 3 langkah. Dan posisi terakhir berada di bilangan -4.

I I I I I I I I I I I I I
- -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2
8. Menggambar garis bilangan
a. 4 x 5
Pasang model pada skala nol dan menghadap bilangan positif karena pengalinya adalah bilangan
positif. Kemudian langkahkan model maju sebanyak 4 langkah dengan skala 5. Jadi hasil dari 4 x 5
adalah 20.

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

b. 4 x (-5)
Pasang model pada skala nol. Bilangan pengalinya adalah negatif, maka bilangan menghadap ke
bilangan negative. Kemudian langkahkan model sebanyak 4 langkah sebanyak 5 skala. Kedudulan
akhir model berada di bilangan -20. Jadi 4 x (-5) adalah -20.

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
- -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1

c. -3 x 5
Pasang model pada skala nol dan menghadap bilangan positif. Kemudian langkahkan model
mundur sebanyak 3 langkah dengan skala 5 langkah. Kedudukan akhir model berada di bilangan -
15.

I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I
- -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1

d. (-3) x (-5)
Pasang model pada skala nol dan menghadap bilangan negatif. Kemudian langkahkan model
mundur sebanyak 3 langkah dengan skala 5. Kedudukan akhir model berada di bilangan 15.

I I I I I I I I I I I I I I I I I I
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

9. Menggambar garis bilangan


a. 8 : 4
Posisi awal model menghadap kebilangan positif. Untuk sampai ke bilangan 8, model bergerak
maju sebanyak 2 langkah Degan 4 skala. Jadi hasil dari 8 : 4 = 2

I I I I I I I I I I I I I
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

b. 8 : -4
Tempatkan model di bilangan 0 dan hadapkan ke bilangan negatif. Untuk sampai ke bilangan 8,
maka model bergerak mundur 2 langkah dengan skala 4. Jadi hasil dari 8 : -4 adalah -2

I I I I I I I I I I I I I
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

c. -8 : 4
Model berada di bilangan 0. Karena pembaginya positif, model menghadap ke bilangan positif.
Untuk sampai ke bilangan -8, model bergerak mundur sebanyak 2 langkah dengna skala 4. Jadi
hasil dari -8 : 4 adalah -2.
I I I I I I I I I I I I I
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

d. -8 : (-4)
Model berada di bilangan 0. Karena pembaginya adalah bilangan negative, maka model
menghadap bilangan negatif. Untuk sampai ke bilangan -8, model bergerak maju sebanyak 2
langkah dengan 4 skala. Hasil dari -8 : -4 = 2

I I I I I I I I I I I I I
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

10. Persamaan dan tidak persamaan


a. 13 – 5 x = 7 + 2 x
Pertama yang kita lakukan adalah mengelompokkan bilangan sejenis. Bilangan bervariabel
diletakkan di ruas kiri, sedangkan bilangan tidak bervariabel di ruas kanan. Apabila bilangna
berpindah dari ruas kiri ke kanan atau sebaliknya maka yang awalnya bilangan tersebut positif
berubah menjadi negatif begitu juga sebaliknya. Bilangan bervariabel 2x dipindah ke ruas kiri
menjadi -2x dan bilangan tidak bervariabel 13 dipindah ke ruas kanan menjadi -13. Setelah itu
masing-masing dioperasikan dan menghasilkan -7x = -6. Kemudian untuk mencari x, bilangan -7
yang menempel dengan variable adalah pembilang x dipindah ke ruas kanan menjadi penyebut.
Karena x sama dengan bilangan negate dibagi negative hasilnya adalah bilangan positif.
13 – 5x = 7 + 2x
-5x – 2x = 7 – 13
-7x = -6
x = -6/-7
x = 6/7

b. 3x + 7 ≥ 5x + 3
Usahakan agar peubah x ada pada satu ruas, maka tambahkanlah -5x pada kedua ruas
pertidaksamaan tersebut, berarti:

3x + 7 ≥5x + 3
3x – 5x + 7 ≥ 5x – 5x + 3
-2 x + 7 ≥3
Selanjutnya usahakan agar konstantanya juga berada pada ruas yang sama, maka tambahkanlah
kesua ruas pertidaksamaan dengan (-7), berarti:

-2x + 7 ≥3
-2x + 7 – 7 ≥ 3 – 7
-2x ≥ -4
x ≥ -4/-2
x ≥2
Jadi pertidaksamaan x ≥ 2 merupakan pertidaksamaan yang sederhana yang ekuivalen dengan 3x
+ 7 ≥ 5x + 3

Anda mungkin juga menyukai