Anda di halaman 1dari 101

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI MELALUI


PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL
BELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19
TAHUN 2020

SKRIPSI

OLEH :
DANDA LESMANA
NPM : 17310062

PROGRAM STUDI
KEDOKTERAN FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI BANDAR
LAMPUNG
2021

i
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
MELALUI PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL
BELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-
19 TAHUN 2020

Skripsi

Disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Kedokteran

Oleh :
DANDA LESMANA
17310062

PROGRAM STUDI
KEDOKTERAN FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI BANDAR
LAMPUNG
2022

i
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI

Skripsi, Mei 2022


Danda Lesmana

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI MELALUI PEMBELAJARAN DARING TERHADAP
HASIL BELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020
xvi + 46 halaman + 10 tabel + 7 gambar + lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang: Pembelajaran jarak jauh atau daring merupakan sebuah inovasi pada sektor
pendidikan yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran. Kekurangan
pembelajaran daring antara lain adalah memerlukan internet yang stabil, memerlukan perangkat
yang memadai dan tidak adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa. Motivasi dapat
memengaruhi apa yang kita pelajari, bagaimana kita belajar, dan kapan kita memilih untuk
belajar. Motivasi belajar juga dianggap mempunyai faktor terhadap hasil belajar.

Tujuan: hubungan motivasi belajar mahasiswa fakultas kedokteran malahayati melalui


pembelajaran daring terhadap hasil belajar pada masa pandemi covid-19.

Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional, dengan rancangan penelitian cross-
sectional, dan dengan pengumpulan data primer menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil: Didapatkan hasil dari 117 mahasiswa dimana Hasil uji korelasi spearmen didapatkan
motivasi belajar dengan Median 42 dan min-max adalah 31-52. Dan hasil belajar Mean 3,05 dan
min-max adalah 2,15-3,70. Untuk hasil Value ialah 0,001 dan Correlation 0,314.

Kesimpulan: Hasil akhir Pada penelitian ini didapatkan tingkat korelasinya adalah sangat tinggi
dapat diartikan bahwa semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa maka semakin tinggi pula
hasil belajarnya.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Pembelajaran Daring.

Kepustakaan : 29 (2013-2021)

vi
MEDICAL FACULTY OF
MALAHAYATI UNIVERSITY

Script, May 2022


Danda Lesmana

THE RELATIONSHIP OF LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS FACULTY OF


MEDICINE, MALAHAYATI UNIVERSITY THROUGH ONLINE LEARNING TO
LEARNING OUTCOMES DURING THE COVID-19 PANDEMIC IN 2020
Xvi + 46 pages + 10 tables + 7 pictures + attachments

ABSTRACT
Background: Distance learning or online is an innovation in the education sector that involves
elements of information technology in learning. The disadvantages of online learning include
the need for a stable internet, the need for adequate devices and the absence of interaction
between teachers and students. Motivation can influence what we learn, how we learn, and
when we choose to learn. Learning motivation is also considered to have a factor in learning
outcomes.

Objective: the relationship between the learning motivation of students of the medical faculty of
Malahayati through online learning to learning outcomes during the covid-19 pandemic.

Methods: This type of research is analytic observational, with a cross-sectional research


design, and with primary data collection using a questionnaire. Sampling using purposive
sampling technique.

Results: The results obtained from 117 students where the Spearmen correlation test results
obtained learning motivation with a mean of 42 and a min-max of 31-52. And learning
outcomes Median 3.05 and min-max are 2.15-3.70. For the results Value is 0.001 and
Correlation 0.314.

Conclusion: Final results In this study, the correlation level was very high, which means that
the higher the student's learning motivation, the higher the learning outcomes.

Keywords: Learning Motivation, Learning Outcomes, Online Learning.

Literature: 29 (2013-2021)

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul
“HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI MELALUI
PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASILBELAJAR PADA
MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN
2020” Proses penulisan ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak,
maka dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada
:

1. Dr. Achmad Farich, dr., M.M selaku Rektor Universitas Malahayati


2. Toni Prasetya, dr., Sp.PD FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati Bandar Lampung.
3. Sri Maria Puji Lestari, dr., M.Pd.Ked selaku Kepala Program Studi
Universitas Malahayati. Dan selaku Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dan pikiran nya, dengan sabar membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. dr. Yesi Nurmalasari, M.Kes selaku Pembimbing II yang telah membantu,
meluangkan waktu dan pikiran nya untuk penulis dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
5. Dr. Dessy Hermawan, Ns, M.Kes selaku penguji yang mengevaluasi
skripsi ini sehingga menjadi lebih baik, yang dengan sabar memberikan
bimbingan serta ilmu nya untuk penulis.
6. Kedua orang tua tercinta yaitu yang telah memberikan motivasi serta
dukungan yang tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Tim Skripsi Universitas Malahayati yang telah memberikan informasi dan
arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh dokter dan dosen Program Studi kedokteran Fakultas kedokteran di
Universitas Malahayati yang selama ini memberikan ilmu nya selama
pendidikan untuk penyusuna skripsi ini.

9. kepada teman-teman yang selalu setia memberikan semangat dan


dukungan kepada penulis disaat jiwa dan raga mulai merasa putus asa dan
ingin menyerah. Penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk
semuanya.

viii
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang kalian berikan.
10. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak.

Bandar Lampung, Juli 2021

Danda Lesmana

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN iv
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI v
BIODATA vi
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR SINGKATAN xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................5
1.3 Tujuan penelitian............................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................5
1.5 Ruang lingkup.................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................8


2.1 Motivasi Belajar..............................................................................8
2.2 Hasil Belajar...................................................................................13
2.3 Kerangka Teori...............................................................................23
2.4 Kerangka Konsep............................................................................24
2.5 Hipotesa..........................................................................................24

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................25


3.1 Jenis Penelitian.............................................................................25
3.2 Desain Penelitian..........................................................................25
3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian........................................................25
3.4 Subjek Penelitian..........................................................................26
3.5 Kriteria Sampel.............................................................................27
3.6 Variabel Penelitian........................................................................27
3.7 Definisi Operational Penelitian.....................................................28
3.8 Teknik Pengumpulan Data...........................................................28
3.9 Pengolahan Data...........................................................................28
3.10 Instrumen Penelitian.....................................................................29
3.11 Analisis Data.................................................................................30
3.12 Alur Penelitian..............................................................................34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................35


4.1 Hasil Penelitian.............................................................................35
4.2 Pembahasan..................................................................................38
4.3 Keterbatasan Penelitian................................................................45
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................46
5.1 Kesimpulan...................................................................................46
5.2 Saran.............................................................................................46

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi operasional...............................................................................28


Tabel 3.2 Penilaian Motivasi belajar.....................................................................29
Tabel 3.3 Kategorik motivasi belajar....................................................................29
Tabel 3.4 Blue print Motivasi Belajar..................................................................32
Tabel 3.5 Blue Print Kuisioner Motivasi Belajar.................................................32
Tabel 4.1 uji normalitas........................................................................................30
Tabel 4.2 Uji Validitas.........................................................................................31
Tabel 4.3 Karakteristik Responden.......................................................................35
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar............................36
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Belajar.................................37

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori..................................................................................23


Gambar 2.2 Kerangka konsep...............................................................................24

xiii
DAFTAR SINGKATAN

ARDS Acute Respiratory Distress Syndrome

COVID-19 Coronavirus Disease 2019

HFNO high-flow nasal oxygen

ICTV International Committee on Taxonomy of Viruses

KEMENKES Kementerian Kesehatan

KIPI Kejadian ikutan pasca-imunisasi

O2 Oksigen

PNS Peripheral Nervous System

RT-PCR re-verse transcription polymerase chain reaction

SARS Acute Respiratory Syndrome

SSP Sistem Saraf Pusat

WHO World Health Organization

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Bebas Plagiarisme

2. Surat Keterangan Kelaikan Etik

3. Kuesioner

4. Hasil Analisa Data dan Perhitungan SPSS

5. Motto

6. Persembahan

7. Biodata

8. Format Jurnal

9. Lembar Submit Jurnal

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa globalisasi ini perkembangan dunia teknologi dan informatika

sudah sangat pesat dan merambah ke berbagai aspek kehidupan. Perkembangan

teknologi sangat memberikan dampak dan manfaat yang besar pada berbagai

aspek di kehidupan kita salah satunya adalah aspek pembelajaran dengagan

istilahnya adalah pembelajaran daring. Dimana pembelajaran daring ini sangat

bermanfaat, dimana pada masa pandemi global covid-19 mengharuskan

pemerintah membuat kebijakan melanjutkan pembelajaran dengan metode

pemberajaran daring.

Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit pandemi yang baru

dialami dan sebelumnya belum pernah diidentifikasi oleh manusia, pada

tanggal 30 Januari 2020 lembaga kesehatan WHO menetapkan covid-19

sebagai pandemi global karena kedaruratannya yang meresahkan kesehatan

masyarakat dunia (Zhou et al., 2020). Pandemi Covid-19 menjadi persoalan

multidimensi yang dihadapi dunia. Hal ini memberikan dampak pada beberapa

aspek kehidupan seperti kesehatan, ekonomi dan tidak lain berdampak pada

sektor pendidikan yang menyebabkan penurunan kualitas belajar pada peserta

didik (Sahu, 2020), masa darurat pandemik ini mengharuskan sistem

pembelajaran diganti dengan pembelajaran daring agar proses pembelajaran

tetap berlangsung (Sahu, 2020). Hal ini jelas mengubah pola pembelajaran

yang mengharuskan guru dan pengembang pendidikan untuk menyediakan

1
2

bahan pembelajaran dan mengajar siswa secara langsung melalui alat digital

jarak jauh (United Nations, 2020).

Pembelajaran jarak jauh atau daring merupakan sebuah inovasi pada sektor

pendidikan yang melibatkan unsur teknologi informasi dalam pembelajaran.

Menurut Mustofa et al (2019) bahwa Pembelajaran daring merupakan sistem

pendidikan jarak jauh dengan beberapa metoda pengajaran dimana terdapat

aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.

pembelajaran daring diselenggarakan melalui jejaring internet dan web

(Alessandro, 2018).

Hal ini dapat diartikan penggunaan pembelajaran daring melibatkan unsur

teknologi sebagai sarana dan jaringan internet sebagai sistem. Pembelajaran

daring telah banyak dilakukan dalam konteks perguruan tinggi, terbukti dari

beberapa penelitian yang menjelaskan hal tersebut (Crews & Parker, 2017;

Mather & Sarkans, 2018). Selain itu pembelajaran daring juga memberikan

manfaat dalam membantu menyediakan akses belajar bagi semua orang,

sehingga menghapus hambatan secara fisik sebagai faktor untuk belajar dalam

ruang lingkup kelas (Riaz, 2018).

Bahkan hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang efektif untuk

diterapkan khususnya dalam perguruan tinggi, akan tetapi menurut Pilkington

(2018) tidak semua pembelajaran dapat dipindahkan ke pembelajaran jarak

jauh, seperti halnya pembelajaran pada kuliah kedokteran yang tidak hanya

melibatkan materi selama pembelajaran, tapi juga ada beberapa pembelajaran

yang menggasah kemampuan dari mahasiswa.

Pembelajaran daring memungkinkan mahasiswa memiliki keleluasaan


3

waktu belajar sehingga dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Selain itu,

mahasiswa dapat berinteraksi dengan dosen menggunakan beberapa aplikasi

seperti e- classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom maupun

melalui whatsapp group (Dhull & Sakshi, 2017). Salah satu keberhasilan dalam

pembelajaran adalah terkait dengan motivasi yang dimiliki siswa (Schunk et

al., 2014).

Pembelajaran daring selain mempunyai kelebihan yakni tidak terbatas jarak

dan mencegah penularan virus corona, tetapi pembelajaran daring juga memilki

kekurangan yang harus menjadi evaluasi. Kekurangan pembelajaran daring

antara lain adalah: memerlukan internet yang stabil, memerlukan perangkat

yang memadai dan tidak adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa.

Kurangnya interaksi dapat menurunkan motivasi belajar dan selama

pembelajaran daring banyak mahasiswa yang sulit mengerti.

Menurut Brophy (2010) bahwa motivasi adalah sebuah konstruksi teoretis

untuk menjelaskan inisiasi, arah, intensitas, ketekunan, dan kualitas perilaku,

terutama perilaku yang diarahkan pada tujuan. Motivasi memberikan dorongan

untuk tindakan yang bertujuan dengan arah yang diinginkan Baik fisik maupun

mental, sehingga aktivitas menjadi bagian yang sangat penting dalam motivasi

(Lee & Martin, 2017). Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita pelajari,

bagaimana kita belajar, dan kapan kita memilih untuk belajar (Schunk &

Usher, 2012).

Hal ini juga ditunjukan dari penelitian yang menjelaskan bahwa peserta

didik yang termotivasi lebih cenderung melakukan kegiatan yang menantang,

terlibat aktif, menikmati proses kegiatan untuk belajar dan menunjukkan


4

peningkatan hasil belajar, ketekunan dan kreativitas (Samir Abou El-Seoud et

al., 2014), selain itu, merancang lingkungan belajar yang memotivasi siswa

akan menarik perhatian peserta didik (Keller, 2010). Motivasi dianggap

sebagai faktor penting untuk keberhasilan belajar termasuk dalam lingkungan

belajar daring, sehingga perlunya mempertimbangkan kembali motivasi belajar

di lingkungan belajar yang pemanfaatan teknologi (Harandi, 2015).

Motivasi belajar juga dianggap mempunyai faktor terhadap hasil belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara garis besar dapat

dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor

eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri seorang siswa diantaranya guru,

teman, fasilitas, lingkungan, sumber pembelajaran, orang tua dan lain-lain.

Sedangkan faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu

sendiri diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat, motivasi,

kemandirian, dan perhatian (Slameto, 2010).

Faktor internal yang mempengaruhi dalam mencapai keberhasilan proses

pembelajaran siswa salah satunya adalah motivasi belajar. Dalam proses

belajar mengajar motivasi sangat besar peranannyaterhadap hasil belajar.

Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

Motivasi memiliki dampak yang sangat besar dalam pembelajaran. Siswa yang

memiliki motivasi belajar tinggi cenderung akan mempunyai sikap positif

untuk berhasil (Slameto, 2010).

Selain itu, seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, mungkin tidak

akan melakukan aktivitas belajar dan hasil belajarnya pun akan rendah.

Sebaliknya, seseorang yang mempunyai motivasi belajar, akan dengan baik


5

melakukan aktivitas belajar dan memiliki hasil belajar yang lebih baik. Hal ini

menunjukkan seorang siswa yang cerdas, apabila memiliki motivasi belajar

yang rendah maka dia tidak akan mencapai hasil belajar yang baik. Sebaliknya,

seorang siswa yang kurang cerdas, tetapi memiliki motivasi yang tinggi untuk

belajar, maka dia akan mencapai hasil belajar yang baik. Menurut uraian diatas

peneliti tertarik untuk meneliti hubungan motivasi belajar pada masa pandemi

covid-19 terhadap hasil belajar mahasiswa universitas malahayati.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan motivasi belajar mahasiswa fakultas kedokteran

malahayati melalui pembelajaran daring terhadap hasil belajar pada masa

pandemi covid-19?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar

mahasiswa malahayati dengan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-

19.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui motivasi belajar mahasiswa fakultas kedokteran malahayati

dengan metode pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19

2. Mengetahui hasil belajar mahasiswa fakultas kedokteran malahayati pada

pembelarajan daring pada masa pandemi covid-19

3. Mengetahui bagaimana hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar

mahasiswa malahayati dengan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19.

1.4 Manfaat Penelitian


6

1.4.1 Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya

mengingat motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan belajar.

1.4.2 Bagi perkembangan ilmu kedokteran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

kita tentang motivasi belajar terhadap hasil belajar.

1.4.3 Bagi Peneliti

Sebagai syarat pemenuhan tugas akhir guna mendapatkan gelar sarjana

kedokteran (S.Ked) serta menambah wawasan dan pengetahuan tentang

motivasi belajar.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Judul Penelitian

Judul penelitian adalah hubungan motivasi belar pada mahasiswa fakultas

kedokteran universitas malahayati melalai pembelajaran daring pada masa

pandemi covid-19.

1.5.2 Ruang Lingkup Subjek

Subjek pada penelitian ini adalah Mahasisawa universitas malahayati

fakultas kedokteran

1.5.3 Ruang lingkup Objek

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.

1.5.4 Ruang Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli di Universitas Malahayati

Bandar Lampung
BAB II

TINJAUAN

PUSTAKA

2.1 Motivasi Belajar

2.1.1 Definisi Motivasi

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas- aktifitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi

intern (kesiap siagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat

diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif

pada saat- saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat

dirasakan/mendesak (Sardiman, 2011).

Menurut Purwanto (2010) motivasi adalah “pendorong” suatu usaha yang

disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya

untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu. Pengertian motivasi menurut Hamalik (2016) adalah perubahan energi

dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Donal (dalam Sardiman, 2011), motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Donal ini

mengandung tiga elemen penting, yaitu :

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri


7
8

setiap individu manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Dari ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu

sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya

sesuatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut

dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian

bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan,

kebutuhan atau keinginan.

Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi- kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan

sesuatu, dan bila ia tidak suka akan berusaha untuk meniadakan atau

mengelakkan perasaan tidak suka itu Motivasi merupakan kekuatan atau

pendorong bagi seseorang untuk bekerja melakukan sesuatu dalam berbagai

situasi. Motivasi ini tidak terbatas hanya dalam proses belajar tetapi juga

sebagai pendorong dalam melakukan suatu pekerjaan. (Sardiman, 2011).

Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada

keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan inilah yang disebut dengan

motivasi. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi sebagai berikut :

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang

dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi,


9

keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan

kriminal, amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. (Sardiman, 2011)

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu

memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat

penting dalam kegiatan belajar-mengajar.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan

disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang

dimotivasi. Tujuan motivasi Menurut Purwanto (2009) adalah untuk

menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau

mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peranan

motivasi sangat penting bagi siswa karena dengan adanya motivasi akan

merangsang siswa untuk mau belajar secara maksimal sehingga mampu

memperoleh hasil yang diinginkan.

2.1.2 Fungsi Motivasi


Menurut Sardiman (2011) fungsi motivasi adalah:
10

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap

kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mancapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.Selain fungsi motivasi di

atas, ada juga fungsi motivasi yang lain, yaitu: motivasi dapat berfungsi

sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi (Sardiman, 2011).

Menurut Hamalik (2016) fungsi motivasi itu meliputi :

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi tidak

akantimbul suatu perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan

ketercapaian tujuan yang diinginkan.

3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil.

Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu

pekerjaan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagai sesuatu

yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu kegiatan dan berfungsi sebagai

pendorong usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Intensitas motivasi

setiap individu merupakan penentu tingkat pencapainnya.

2.1.3 Macam-macam Motivasi


11

Berbicara mengenai macam ataupun jenis motivasi ini dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang. Oleh karena itu, motivasi atau motif-motif yang aktif

itu sangat bervariasi.

Menurut Hamalik (2016) motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang

mencakup di dalam situasi belajar, menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan

murid. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor

dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali

pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan

hukuman.

Pada dasarnya siswa memiliki macam-macam motivasi dalam belajar.

Biggs dan Telfer (dalam Sugihartono, 2007) mengemukakan macam-macam

motivasi yaitu :

1) Motivasi instrumental. Berarti bahwa siswa belajar karena

didorong oleh adanya hadiah atau menghindari hukuman.

2) Motivasi sosial. Berarti bahwa siswa belajar untuk menyelenggarakan

tugas, dalam hal ini keterlibatan siswa pada tugas menonjol.

3) Motivasi berprestasi. Berarti bahwa siswa belajar untuk meraih prestasi

atau keberhasilan yang telah ditetapkannya.

4) Motivasi intrinsik. Berarti bahwa siswa belajar karena keinginannya


sendiri.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

motivasi itu sangat bervariasi dimana motivasi tersebut dapat mempengaruhi

siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga mampu memperoleh hasil


12

yang ingin dicapai.

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi Motivasi

Motivasi belajar memang berperan yang sangat penting dalam pencapaian

belajar. Motivasi menurut Wlodkowsky (dalam Prasetya dkk, 1985) merupakan

suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang

memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang

tinggi tercemin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses

meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.

Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa. Motivasi

tinggi dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa antara lain :

1. Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi.

2. Adanya perasaan dan keterlibatan efektif siswa yang tinggi dalambelajar.

3. Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar

senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi. (Sugihartono,dkk. 2007)

Menurut Sardiman (2011) motivasi belajar merupakan faktor psikis yang

bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan

gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.

Keller (dalam Sugihartono, dkk. 2013) menyusun seperangkat prinsip-

prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar yang

disebut sebagai model ARCS, yaitu sebagai berikut :

1) Attention (perhatian)

Perhatian siswa muncul didorong rasa ingin tahu.

2) Relevance (relevansi)
13

Relevansi menunjukkan hubungan antara materi pelajaran dengan

kebutuhan dan kondisi siswa.

3) Confidence (kepercayaan diri)

Agar kepercayaan diri siswa meningkat guru perlu memperbanyak

pengalaman belajar siswa, misalnya dengan menyusun aktivitas

pembelajaran sehingga mudah dipahami.

4) Satisfaction (kepuasan)

Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan

kepuasan, dan siswa akan semakin termotivasi untuk mencapai tujuan

yang serupa.

2.2 Hasil Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Menurut Santrock dan Yussen (dalam Sugihartono, dkk. 2013) Belajar

adalah sebagai perubahan yang yang relatif permanen karena adanya

pengalaman. Menurut Reber (dalam Sugihartono, dkk. 2013) mendefinisikan

belajar dalam dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh

pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang

relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari berbagai definisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses

memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah

laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena

adanya interaksi individu dengan lingkungannya.

Menurut Dalyono (2013) belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang

bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup


14

perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

sebagainya. Belajar bertujuan mengadakan perubahan didalam diri, mengubah

kebiasaan, mengubah sikap, mengubah keterampilan, dan mengubah

pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.

Untuk melengkapi pengertian mengenai makna belajar perlu kiranya

dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar, yaitu :

1) Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan

kelakuannya.

2) Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para

siswa.

3) Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan

motivasi, terutama motivasi dari dalam/dasar kebutuhan/kesadaran

atau intrinsic motivation,

4) Dalam banyak hal, belajar merupakaan proses percobaan (dengan

kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.

5) Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam

rangka menentukan isi pelajaran.

6) Belajar dapat dilakukan tiga cara, yaitu :

a. Diajar secara langsung

b. Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung

c. Pengenalan dan/atau peniru. (Sardiman , 2011)

Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal, baik

dalam bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan atau kecakapan. Belajar

dilakukan dengan sengaja atau tidak, dengan dibantu atau tanpa bantuan orang
15

lain. Belajar dilakukan oleh setiap orang, baik anak-anak, remaja, orang

dewasa maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur hidup, selagi hayat di

kandung badan.

Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan

kegiatan penting yang harus dilakukan setiap orang secara maksimal untuk

dapat menguasai atau memperoleh sesuatu.

2.2.2 Faktor-faktor yaang Mempengaruhi Belajar

Dalam kegiatan belajar, tentu ada berbagai faktor yang

mempengaruhinya sehingga setiap individu memiliki intensitas belajar yang

berbeda-beda.

Menurut Slameto (2010) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

belajar anakantara lain:

1) Faktor-faktor Internal

a) Faktor jasmaniah meliputi faktor Kesehatan, faktor Cacat tubuh.

b) Faktor psikologis meliputi faktor Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat,

Motif, Kematangan, Kesiapan.

c) Faktor Kelelahan meliputi, Kelelahan jasmani, kelelahan rohani

(bersifat psikis) yaitu kelelahan jasmani terlihat dengan lemah

lunglainya tubuh dan kecenderungan membaringkan tubuh, kelelahan

rohani terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat

dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor-faktor Eksternal

a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, Relasi antar

anggota keluarga, Suasana rumah, Keadaan ekonomi keluarga,


16

Pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat,

teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Menurut Purwanto (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat

dibedakan menjadi dua golongan:

1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor

individual, yaitu: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,

motivasi, dan faktor pribadi.

2) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor social, yaitu:

keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang

dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang

tersedia, dan motivasi sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siwa,

2) Faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan siswa disekitar

siswa, dan

3) Faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa

yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran (Muhibbinsyah,

1997, dalam Sugihartono, dkk. 2013).


17

Faktor yang mempengaruhi dalam belajar diklasifikasikan faktor intern dan

ektern. Faktor intern ini sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan

faktor psikologis. Tetapi relevan dengan persoalan reinforcement, maka

tinjauan mengenai faktor-faktor intern ini akan dikhususkan pada faktor-faktor

psikologis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil

yang cukup penting. Faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan

dan kemudahan dalam upaya belajar secara optimal. Sebaliknya, tanpa

kehadiran faktor psikologis bisa jadi memperlambat proses belajar, bahkan

dapat pula menambah kesulitan dalam mengajar. Menurut Sardiman (2011)

faktor-faktor psikologisdalam belajar itu adalah sebagai berikut:

1) Perhatian, maksudnya adalah pemusatan energi psikis yang tertuju

kepada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak

sedikitnya yang menyertai aktivitas belajar.

2) Pengamatan, adalah cara mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri

maupun lingkungan dengan segenap panca indera.

3) Tanggapan, yang dimaksudkan adalah gambaran/bekas yang tinggal

dalam ingatan setelah orang melakukan pengamatan.

4) Fantasi, adalah sebagaikemampuan untuk membentuk tanggapan-

tanggapan baru berdasarkan atas tanggapan yang ada.

5) Ingatan, secara teoritis ingatan akan berfungsi : mencamkan atau

menerima kesan dari luar, menyimpan dan memproduksi kesan.

6) Berfikir, adalah aktifitas mental untuk dapat merumuskan pengertian,

menyintesis dan menarik kesimpulan.

7) Bakat, adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu


18

kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada.

8) Motif dan motivasi.


Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kehadiran berbagai

faktor dalam belajar memberikan peran yang sangat penting, terutama adanya

faktor psikologis yang dapat menjadi dasar serta memberikan kemudahan

dalam upaya meningkatkan kegiatan belajar secara maksimal.

2.2.3 Pengertian Hasil Belajar

Sukmadinata (2011) mendefinisikan “Hasil belajar atau achievement

merupakan realisasi atau pemekaran dari kemampuan- kemampuan atau

kecakapan-kecakapan potensial (kapasitas) yang dimiliki seseorang”.

Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik

perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun

keterampilan motorik.

Menurut Suryabrata (2006) “hasil belajar meliputi perubahan psikomotorik,

sehingga hasil belajar adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dicapai dalam belajar setelah ia

melakukan kegiatan belajar”. Lebih lanjut, Suryabrata (2006) mengatakan

bahwa: Pada setiap masa akhir tertentu sekolah mengeluarkan rapor tentang

kelakuan, kerajinan, dan kepandaian murid-murid yang menjadi tanggung

jawabnya. Rapor itulah yang merupakan perumusan terakhir yang diberikan

oleh guru mengenai hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar

mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Di sekolah hasil belajar ini
19

dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.

Proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal

pula.

Semakin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pengajaran,

semakin tinggi pula hasil dari pengajaran tersebut. Hasil belajar siswa

digunakan untuk memotivasi siswa dan untuk perbaikan serta peningkatan

kualitas pembelajaran oleh guru.

2.2.4 Cara Mengukur Hasil Belajar


Agar guru mengetahui tingkat kemampuan siswa, maka guru harus

menguji hasil belajar siswa tersebut dengan menggunakan tes yaitu tes

hasil belajar. Siswa dikatakan tuntas dalam belajarnya apabila nilai siswa

telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap

bahan yang dipelajarinya. Menurut Rumini (1993) prinsip tes hasil belajar

adalah:

1) Tes hasil belajar hendaknya mengukur tujuan belajar yang telah

ditentukan selaras dengan tujuan pengajaran.

2) Tes hasil belajar hendaknya mengukur sampel yang representatif.

3) Tes hasil belajar memuat butir-butir yang paling cocok.

3) Tes hasil belajar sesuai dengan maksud penggunaannya.

4) Tes hasil belajar memperbaiki dan meningkatkan belajar.

Tes hasil belajar dibedakan menjadi tiga, yakni:

1) Ulangan Harian: Ulangan harian diadakan sebelum dan selama

pembelajaran berlangsung. Ulangan ini biasanya dilaksanakan setelah

selesai dalam satu sub pokok bahasan atau satu pokok bahasan. Dapat
20

dilakukan untuk pre tes maupun post tes.

2) Tes Mid Semester: Tes ini diadakan pada pertengahan semester, dan

dilaksanakan setelah beberapa pokok bahasan selesai atau telah

menyelesaikan separuh dari seluruh materi yang harus dipelajari dalam

satu semester.

3) Tes Semester: Tes ini dilaksanakan pada akhir semester,yaitu akhir

semester satu dan akhir semester dua. Tujuan tes akhir semester adalah

mengetahui seberapa jauh daya serap yang dicapai siswa dalam belajar

selama satu semester.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar

perlu dilaksanakan dengan tujuan agar guru mengetahui kemampuan siswa

baik berupa penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dilakukan

selama masa tertentu.

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam proses belajar mengajar, keberhasilan dan kegagalan tidak dapat

dilihat dari satu faktor saja tetapi perlu memandang dari berbagai segi atau

faktor yang mempengaruhi.

Menurut Purwanto (2010) faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dibedakan menjadi 2 golongan:

1. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis

meliputi kondisi fisik, kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis

meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif.

2. Faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan instrumental. Faktor


21

lingkungan meliputi alam dan sosial sedangkan faktor instrumental yaitu

kurikulum/bahan ajaran, guru, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen

Rumini (1993:60) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar meliputi:

a) Faktor dari dalam individu yaitu faktor yang mempengaruhi hasil

belajar yang berasal dari individu meliputi faktor psikis dan faktor

fisik.Faktor psikis sebagai faktor dari dalam merupakan hal yang utama

dalam menentukan intensitas belajar siswa. Adapun faktor psikis yang

mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: minat, kecerdasan, bakat

dan motivasi.

b) Faktor fisik pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan

belajar siswa. Siswa yang dalam keadaan segar jasmani dan rohaninya

akan lain belajarnya jika dibandingkan dengan siswa yang dalam

keadaan kelelahan. Siswa yang kekurangan gizi ternyata kemampuan

belajarnya di bawah siswa yang tidak kekurangan gizi. Karena siswa

yang kekurangan gizi akan cepat lelah, mudah mengantuk, dan sulit

menerima pelajaran.

2) Faktor dari luar individu meliputi faktor lingkungan, guru, metode mengajar,

kurikulum, program, materi pelajaran, sarana dan prasarana.

2.2.6 Pengertian Indeks prestasi

Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan

nilai akhir yang menggambarkan nilai proses belajar tiap semester atau dapat

diartikan juga sebagai besaran atau angka yang menyatakan prestasi

keberhasilan dalam proses belajar mahasiswa pada satu semester.


22

2.2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses pendidikan dipengaruhi

banyak faktor, secara garis besar faktor -faktor tersebut bisa dikelompokan

menjadi 2 yaitu (Hildayati, 2002).

a. Faktor intelektual adalah kemampuan seseorang yang diperlihatkan

melalui kecerdasan dan kepandaiannya dalam berpikir dan berbuat.

Seperti bakat, kapasitas belajar, kecerdasan, dan hasil belajar yang telah

dicapai.

b. Faktor non -intelektual adalah segala kondisi dari dalam dan luar dirinya

atau lingkungan sekitar, yang terkait dengan diri seorang dalam

mempengaruhi kemampuan berpikir dan bertindak. Seperti masalah

belajar, sosial, keuangan, keluarga, organisasi, sahabat, metode belajar

serta lingkungan.
23

2.3 Kerangka Teori

Mahasiswa pada masa pandemi covid- 19

Motivasi Belajar

Faktor internal Faktor eksternal


Fisiologis Lingkungan
Psikologis Instrumental

Hasil Belajar

Gambar 2.1 : Kerangka Teori


Sumber : (Purwanto, 2010)
Keterangan :
= Diteliti

= Tidak diteliti
24

2.4 Kerangka Konsep

Motivasi Belajar Hasil Belajar

Keterangan :
= Variabel independen

= Variabel dependen

Gambar 2.2 : Kerangka Konsep

2.5 Hipotesa

Ho : Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil

belajar selama pembelajaran online

Ha : Tidak ada hubungan yang signifikan antaramotivasi belajar dengan hasil

belajar selama pembelajaran online


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini mengunakan metode penelitian analitik yaitu peneliti

tidakmelakukan perilaku terhadap variabel hanya mengkaji fakta-fakta yang

telah terjadi dan pernah dilakukan oleh subyek penelitian (Natoadmodjo,

2012). Pada penelitian ini sampel diambil menggunakan rumus slovin untuk

menentukan populasi yang akan di gunakan, stelah itu diberikan kuisioner

untuk melihat motivasi belajar. Pada penelitian ini juga peneliti melihat hasil

belajar berupa IP terakhir mahasiswa FK Malahayati.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian crosssectional yaitu jenis

penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel

independen dan variabel dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis

ini, variable independen dan variable dependen di nilai secara simultan pada

suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut dengan study ini akan di peroleh

prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel independent) di hubungkan

dengan penyebab (variabel dependent) (Nurusalam, 2013). Penelitian ini

menjelaskan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Malahayati Bandar Lampung.
3.3.2 Waktu Penelitian

25
26

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021


3.4 Subyek Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

Populasi pada penelitian ini mahasiswa Fakultas Kedokteran Malahayati

tahun angkatan 2018 sebanyak 165 mahasiswa.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono. 2014). Pada penelitian inii peneliti

mengunakan rumus slovin untuk menentukan sampel yang akan digunakan

pada penelitian ini


n
n=
1+N(0,05)2

165
n = 1+165 (0,05)2

n = 117

Keterangan :
N: total
populasi n: total
sampel

Jadi pada penelitian ini akan menggunakan sampel sebanyak 116,8 yang

dibulatkan menjadi 117 mahasiswa berdasarkan perhitungan yang dilakukan

menggunakan rumus slovin. Adapun mahasiswa yang menjadi sampel


27

penelitian ini berdasarkan kriteria penelian yang sudah di tentukan.

3.5 Kriteria Sampel Penelitian

3.5.1 Kriteria inklusi

1) Bersedia menjadi responden dan menandatangani surat persetujuan

(informed consent).

2) Mahasiswa Fakultas kedokteran angkatan 2018 yangsedang mengikuti

perkuliahan jarak jauh

3.5.2 Kriteria Eksklusi

1) Tidak bersedia menjadi responden dan tidak menandatangani surat

persetujuan (informed consent).

2) Bukan mahasiswa fakultas kedokteran yang menjalankan perkuliahan

jarakjauh

3.6 Teknik pengambilan sampel

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling dimana

dalam penelitian ini peneliti mengambil sebagian dari total populasi pada

penelitian ini yang memenuhi kriteria penelitian.

3.7 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini adalah motivasi mahasiswa sebagai variabel

bebaas (Independent) dan hasil belajar sebagai variabel terikat (Dependent).


28

3.8 Definisi Operasional Variabel Tabel 3.1 Devinisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Motivasi Motivasi belajar adalah Memberi Kuisioner Skor kuesioner: Ordinal


belajar dorongan dari faktor kuesioner motivasi 2. 48-
mahasiswa internal (dalam) dan motivasi belajar 60=Tinggi
eksternal (luar) pada belajar 1. 31-
mahasiswa yang sedang 47=Sedang
belajar untuk membuat 0. 15-
suatu perubahan tingkah 30=Rendah
laku, pada umumnya
dengan

Hasil belajar Suprijono dalam Widodo Hasil akhir Kuisioner 1 : Baik Ordinal
mahasiswa dan Widayanti (2013:34) dari (IP>3,00)
mengemukakan bahwa, sebuah 0 : Kurang
“hasil belajar yang proses (ip < 3,00)
menjadi objek penilaian pembelajar
kelas berupa an.
Kemampuan
kemampuan baru yang
diperoleh siswa

3.9 Teknik Pengumpulan Data

Penggumpulan data menggunakan data primer yang mana data ini

merupakandata pertama didapat dari isi kuisioner

3.10 Pengolahan Data

Penggolahan data ini menggunakan SPSS (Statistikal Package for the

Social Sciences). Adapun tahapan yang harus dilakukan terlebih dahulu guna

mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisis data tidak di dapat

kendala. Tahapan tersebut terdiri dari :

3.10.1 Editting

Tahapan untuk melakukan pengecekan terhadap kuisioner

3.10.2 Coding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi angka atau


29

bilangan untuk memudahkan dalam proses dalam proses analisis dan

mempercepat pada saat memasukan data.

3.10.3 Processing

Memproses data yang telah di skor ke perangkat spread sheet program

excel atau kedalam program SPSS (Statistik Product and Service Solution).

3.10.4 Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan data yang

sudah dimasukan dengan memeriksa ada atau tidaknya kesalahan dalam

pemasukan data. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat

memasukan data ke dalam komuter. (Natoatmodjo, 2012).

3.11 Intrumen Penelitian

Dalam kuesioner ini, cara penilaian yang digunakan yaitu dengan

menggunakan jawaban alternatif yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun untuk skor masing-masing

pernyataan menggunakan skala penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Penilaian Item Motivasi Belajar

Penilaian Pernyataan
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tabel 3.3 Kategori Motivasi Belajar

No. Kategori Keterangan


30

1 48-60 Tinggi

2 31-47 Sedang

3 15-30 Rendah

3.11.1 Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan metode kolmogorov-

smirnov pada penelitian ini didapatkan nilai value sebesar 0,00 pada variabel

motivasi belajar dan juga hasil belajar, hasil tesebut dapat diartikan bahwa

variabel motivasi belajar dan juga hasil belajar tidak terdistribusi normal

dikarenakan P < 0,05. Maka dalam menggambil kesimpulan menggunakan uji

spearman.

tabel 3.4 uji normalitas

Motivasi belajar Hasil belajar

0,00 0,00

3.11.2 Validitas dan Reabilitas Kuisioner

Berdasarkan hasil uji reabilitas pada penelitian ini didapatkan nilai value

sebesar 0,671 tesebut dapat diartikan bahwa kuisioner yang digunakan tersebut

reabile atau dapat digunakan berulang-ulang. Menurut Sujarweni, 2014 dasar

pengambilan keputusan dalam uji reabilitas adalah bilah cronbach alpha > 0,60

maka dapat disimpulkan bahwa kuisioner tersebut reliabelatau konsisten.

Peneliti sebelum melakukan penelitian melakukan uji validitas kuisioner yang

digunakan dalam penelitian ini, uji validitas peneliti meminta 10 orang untuk

menjadi responden yang bukan sampel dari penelitian ini. Berdaasarkan hasil
31

uji validitas didaptkan hasil perhitungan sebagai

berikut: Tabel 3.5 uji validitas

No item Sig 2 tail Implementasi


1 0,017 Valid
2 0,00 Valid
3 0,00 Valid
4 0,012 Valid
5 0,00 Valid
6 0,015 Valid
7 0,00 Valid
8 0,00 Valid
9 0,00 Valid
10 0,00 Valid
11 0,00 Valid
12 0,00 Valid
13 0,00 Valid
14 0,00 Valid
15 0,00 Valid

Dalam pengambilan kesimpulan dalam uji validitas diketahui ada 2 cara:

yang pernama nilai R tabel > R hitung atau dengan sig 2 tail < 0,05 dalam hasil

perhitungan diatas nilai sig 2 tail < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

kuisioner tersebut valid.

3.11.3 Blue Print Kuesioner Motivasi Belajar

Pada penelitian ini peneliti menggukan 15 pertanyaan untuk menilai

motivasi belajar mahasiswa Pada penelitian ini kuesioner terbagi dalam 4

indikator antara lain adalah : ketekunan, pemahaman, keaktifan dan rasa ingin

tahu
32

Tabel 3.4 Blue print Motivasi Belajar


No Faktor Indicator Jumlah
1
Ketekunan 3
Pemahaman 4
Keaktifan 4
Rasa ingin 4
tahu
Jumlah 15

Tabel 3.5 Blue Print Kuisioner Motivasi Belajar


Indicator Pertanyaan
3.12 A Ketekunan Saya bersungguh-sungguh dalam
n mengerjakan tugas dalam pembelajaran online
al Saya mengerjakan dan mengumpulkan tugas-tugas yang
is diberikan oleh dosen dalam pembelajaran online
is Saya semangat dalam mengerjakan tugas- tugas yang
D diberikan oleh dosen dalam pembelajaran online
at Pemahaman Saya merasa leih paham dalam pembelajaran daring
a Anda menjadi lebih mandiri dalam belajarketika perkuliahan
online
3.10.1 A Saya lebih banyak belajar materi jika pembelajaran
melalui daring
n Lebih banyak kelebihan dibandingkan kekurangan dalam
penerapan perkuliahan online
al Keaktifan Perkuliahan online membuatanda lebih
mudah untuk berinteraksi dengan mahasiswa lainnya maupun
isi dosen
Perkuliahan online membuatanda menjadilebih aktif dalam
s bertanya
Perkuliahan online membuat anda lebihnyaman belajarkarena
U dilakukan di rumah sendiri
Disiplin, kejujuran, dan tanggung jawabmeningkat dengan
ni adanyaperkuliahan onlne
Rasa ingin tahu Anda sering mencari referensi materiperkuliahan selain yang
va diberikan oleh dosen
Anda merekampenjelasan dosen kemudianmengulangnya
ri dilain waktu
Saya akan bertanya kepada teman atau dosen lewat
at media sosial jika ada hal-hal mengeni materi pelajaran
yang belum saya pahami
A Saya belajar dari berbagai macam
referensi tidak hanya dari buku pelajaran
a

lisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif,

dengan analisis yang bertujuan menyajikan secara deskriptif dari variabel-


33

variabel yang diteliti. Analisis yang bersifat univariat untuk melihat distribusi

frekuensi dari seluruh faktor yang terdapat dalam variabel masing- masing,

baik variabel bebas maupun variabel terikat,untuk mendapatkan rekam medis

dan menjelaskan masing-masing variabel. (Natoatmodjo, 2012).

3.10.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisi yang digunakan untuk mengetahui

perbedaan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan

uji statistik, uji statistik digunakan untuk mengetahu sebaran distribusi suatu

data apakah normal atau tidak dan uji statistik yang digunakan pada penelitian

ini berupa uji spearman ataupun pearson. Sebelum dilakukan uji silang peneliti

mengkur apakah penelitian ini terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji

normalitas ini akan menentukan peneliti untuk menggunakan uji korelasi

(Natoatmodjo, 2012)

Penghitungan uji korelasi dengan menggunakan rumus statistik atau dengan

SPSS. Berdasarkan perhitungan statistik dapat dilihat kemaknaan hubungan

antara dua variabel. Jika probabilitas (P value < 0,05) maka bermakna atau

signifikan, berarti ada hubungan antara variabel independent dan variabel

dependent namun jika probabilitas (P value > 0,05) maka tidak bermaksa atau

tidak signifikan, berarti tidak adanya hubunganx antara variabel terikat dan

variabel bebas. (Sudaryono, 2015).


34

3.12 Alur Penelitian

Mahasiwa fakultas kedokteran angkatan 2018

Pengambilan data menggunakan kuisioner

Pengolahan data

Analisis data

Penyusunan laporan

Pesentasi laporan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan melalui metode daring terhadap mahasiswa

fakultas kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2018, pada bulan

Oktober 2021. Data penelitian ini diperoleh melalui pengisian kuesioner.

Penelitian ini melibatkan 117 orang dan Karakteristik subjek penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Variabel Frekuensi Persentase


(%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 30 25,6%
Perempuan 87 74,3%
Total 117 100%
Usia
20 tahun 66 56,4%
21 tahun 37 31,6%
22 tahun 10 8,5%
23 tahun 4 3,4%
Total 117 100%
Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa frekuensi berdasarkan jenis

kelamin yang menjadi responden, paling banyak ialah responden dengan jenis

kelamin perempuan sebanyak 87 orang dengan presentase 74,3%. Sedangkan

frekuensi berdasarkan usia yang menjadi responden, paling banyak ialah

responden dengan usia 20 tahun sebanyak 66 orang dengan presentase 56,4 %

35
36

2. Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil uji validitas dapatdikatakan bahwa terdapar 15 kuisioner

yang valid dan dapat dilakukan pengambilan data dan pengolahan data.

Kemudian, untuk mengetahui berapa presentase siswa yang menjawab

motivasi belajarnya dalam kategori baik, cukup, atau kurang, maka dari nilai

hasil angket motivasi belajar siswa di atas dapat dibuat tabel distribusi frekuensi

dengan mengelompokkan motivasi belajar kedalam tiga kategori berdasarkan

kelas interval.

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan motivasi belajar

No. Interval Skor Frekuensi Kategori Presentase


1. 48 – 60 21 Baik 17,9%
2. 31 – 47 96 Cukup 82,1%
3. 15 – 30 0 Kurang 0%
Jumlah 117 100%

Berdasarkan pada tabel 4.2 distribusi frekuensi di atas, dapat diketahui

bahwa dari 117 sampel penelitian, sebanyak 21 sampel atau 17,9% yang

memiliki motivasi belajar yang baik, dan sebanyak 96 sampel atau 82,1% yang

memiliki motivasi belajar yang cukup, serta tidak ada mahasiswa yang memiliki

motivasi belajar yang kurang.

3. Hasil Belajar

Agar dapat mengetahui hasil belajar mahasiswa fakultas kedokteran

malahayati angkatan 2018, maka peneliti meminta sampel penelitian untuk

memasukan nilai ipk terakhir sampel, adapun hasil dari perolehan tersebut

sebagai berikut:
37

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan hasil belajar

No Hasil belajar Frekuensi Persentase


1 Baik (ipk > 3,00) 61 52,1%
2 Kurang (ipk < 3,00) 56 47,9%

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa frekuensi hasil belajar

mahasiswa angkatan 2018 fakultas kedokteran universitas malahayati, paling

banyak ialah dengan hasil belajar yang baik sebanyak 61 orang dengan

presentase 52,1%.

4.2.2 Analisi Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui hubungan dua

variabel, baik berupa komperatif, asosiasi, maupun korelatif. Penelitian ini

menggunakan uji spearman’s rho dalam mengambil keputusan hipotesa.

Penghitungan uji spearman’s rho t dengan menggunakan rumus statistik

atau dengan SPSS. Berdasarkan perhitungan statistic dapat dilihat kemaknaan

hubungan antara dua variabel. Jika probabilitas (P value < 0,05) maka bermakna

atau signifikan, berarti ada hubungan antara variabel independent dan variabel

dependent namun jika probabilitas (P value > 0,05) maka tidak bermakna atau

tidak signifikan, berarti tidak adanya hubungan antara variabel terikat dan

variabel bebas. (Sudaryono, 2015).

Tabel 4.6 Uji korelasi spearman’s rho

Variable Median (min-Max) Value Correlation


Motivasi
42 (31-52)
belajar
0,001 0,314
Hasil 3,05 (2,15-3,70)
belajar
38

Berdasarkan tabel di atas dengan perhitungan uji statistik korelasi Rank

Spearman didapatkan tingkat signifikansi (p-value) sebesar 0,001 (lebih kecil dari

nilai alpha 0,05). Pada penelitian ini didapatkan hubungan antara variabel

motivasi belajar dengan hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan secara

statistik Ho diterima dan Ha ditolak, Artinya, terdapat hubungan antara variabel

motivasi belajar dengan hasil belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati angkatan Tahun 2018. Pada penelitian ini tingkat

korelasinya atau R adalah 0,314 dan bernilai positif, dapat diartikan nilai korelasi

kedua variabel adalah lemah, dan arah nilai korelasi adalah positif atau searah.

Maka dapat diartikan semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa maka semakin

tinggi juga hasil belajar yang mahasiswa peroleh.

4.2 Pembahasan

1. Analisis Univariat

a. Jenis Kelamin

Pada penelitian ini didapatkan data frekuensi berdasarkan jenis kelamin

yang menjadi responden, paling banyak ialah responden dengan jenis kelamin

perempuan sebanyak 87 orang dengan presentase 74,3%.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Insanul Fikri

pada tahun 2020 dimana pada penelitian tersebut didapatkan jumlah responden

paling banyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 59 orang (95,2%)

sedangkan laki-laki sebanyak 3 orang (4,8%) (Insanul, 2020).

Banyaknya jumlah mahasiswa perempuan ini dikarenakan perempuan lebih

banyak mendaftarkan diri untuk melanjutkan pendidikan di jenjang

perkuliahan
39

hal ini didukung oleh data dari Riskesdas tahun 2018 yang dimana didapatkan

data sebanyak 589.744 mahasiswa baru perempuan di Indonesia, sedangkan

untuk mahasiswa baru laki-laki sebanyak 524.985 orang. Pada provinsi

Lampung didapatkan banyaknya jumlah mahasiswa baru berdasarkan jenis

kelamin adalah untuk perempuan sebanyak 15.038 sedangkan yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 12.456 orang (Riskesdas,2018).

Hal ini disebabkan oleh banyaknya mahasiswa laki-laki yang terkadang

memilih untuk bekerja terlebih dahulu dibandingkan dengan melanjutkan

sekolah ke jejang universitas. Sedangkan kebanyakan pelajar perempuan

mendahuluan pendidikan dengan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

baik itu swasta atau negri.

b. Usia

Pada penelitian ini didapatkan data frekuensi berdasarkan usia yang menjadi

responden, paling banyak ialah responden dengan usia 20 tahun sebanyak 66

orang dengan presentase 56,8 %.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Insanul

Fikri pada tahun 2020 dimana pada peneltian tersebut didapatkan banyaknya

mahasiswa yang menjadi responden berusia 19 tahun dengan jumlah 31 orang

(50%)

Berdasarkan persyaratan syarat minimal masuk universitas minimal usia 18

tahun, di Universitas Malahayati persyaratan masuk untuk mahasiwa baru

minimal usia 18 tahun. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah angkatan yang diminta untuk menjadi responden berbeda.

Pada penelitian ini peneliti meminta angkatan 2018 sebagai responden,


40

sedangkan penelitian Insanu Fikri menggunakan angkatan 2019 untuk

dijadikan responden.

c. Motivasi Belajar

Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa dari 117 sampel penelitian,

sebanyak 21 sampel atau 17,9% yang memiliki motivasi belajar yang baik, dan

sebanyak 95 sampel atau 82,1% yang memiliki motivasi belajar yang cukup,

serta tidak ada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang kurang.

Motivasi belajar dapat dipengaruhi oleh banyaknya faktor antara lain faktor

dalam diri sendiri dan juga faktor lingkungan, Faktor dalam diri sendiri dapat

berupa perhatian, rasa ingin tahu dan kepuasan dalam belajar (Sadirman,

2011).

Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dalam mencapai prestasi.

Motivasi pada dasarnya adalah suatu usaha untuk meningkatkan kegiatan

belajar dalam mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya kegiatan

belajar. secara lebih khusus jika orang menyebutkan motivasi belajar yang

dimaksudkan adalah segala sesuatu yang ditujukan untuk mendorong atau

memberikan semangat kepada seseorang yang melakukan kegaitan belajar agar

lebih gigih lagi dalam belajarnya untuk memperoleh prestasi yang lebih baik

lagi. Kemampuan belajar mahasiswa sangat menentukan keberhasilannya

dalam proses belajar.(Annisa,2018)

Mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi mampu dalam memahami materi

kuliah dengan baik. Memahami materi kuliah merupakan salah satu tujuan

yang ingin diraih ketika seorang mahasiswa telah memasuki proses belajar-

mengajar sehingga semakin tinggi Motivasi Belajar yang dimiliki semakin


41

besar kesempatan yang dimiliki untuk memenuhi segala tuntutan akademik.

Motivasi belajar yang tinggi akan tercermin dalam ketekunan untuk

mencapai kesuksesan dan mampu mengatasi semua kesulitan yang dihadapi

selama pembelajaran. Bila motivasi belajar anak didik baik, maka mereka akan

memperkuat respon terhadap materi yang telah dipelajarinya. (Tim

Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007). Sedangkan Motivasi belajar yang

rendah dapat mengakibatkan individu merasa malas belajar. Harapan orang

yang mempunyai motivasi rendah terhadap dirinya, membuat mereka

menganggap dirinya tidak bisa melakukan sesutu yang berharga baik bagi

dirinya sendiri maupun orang lain

Faktor ini lah yang menjadikan pembeda penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya. Perbedaan dalam perihal rasa ingin tahu dan perhatian mahasiswa

yang menjadi responden dan perbedaan faktor lingkungan mempengaruhi dari

pada motivasi belajar mahasiswa.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Insanul

Fikri dimana pada penelitian tersebut didapatkan mahasiswa paling banyak

memiliki motivasi belajar yang tinggi dengan jumlah 57 responden (91,9%)

(Insanul, 2020).

d. Hasil Belajar

Pada penelitian ini didapatkan frekuensi hasil belajar mahasiswa angkatan

2018 fakultas kedokteran universitas malahayati, paling banyak ialah dengan

hasil belajar yang baik sebanyak 61 orang dengan presentase 52,1%.

Penelitian ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan oleh Insanul Fikri

dimana pada penelitian tersebut didapatkan hasil belajar mahasiswa dikategori


42

baik dengan jumlah 48 orang (77,4%) (Insanul, 2020).

Hasil belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor

internal dan eksternal. Pada konteks faktor internal ini hasil belajar dipengaruhi

oleh motivasi belajar. Motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi

dalam diri seseorang yang dapat disadari atau tidak disadari. Dengan demikian

motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang

terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang

ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung

dari motif yang dimiliknya.

Indeks prestasi dijadikan sebagai tolak ukur penguasaan akademik

mahasiswa. Semakin baik penguasaan akademik mahasiswa maka prestasi

yang diperolehpun akan baik pula. Pencapaian prestasi akademik mahasiswa

dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor dari dalam diri mahasiswa (faktor

internal) maupun faktor dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal).( Minhayati

Saleh 2014)

Prestasi yang dapat dicapai seseorang ditentukan oleh potensi dan motivasi

yang dimiliki orang tersebut. Potensi adalah faktor kemampuan seseorang yang

sudah dianggap tetap sedangkan motivasi adalah faktor yang dapat

dikembangkan untuk mengoptimalkan prestasi seseorang. Oleh karena itu,

dengan memaksimalkan motivasi maka prestasi yang dapat dicapai juga

menjadi maksimal. Sedangkan betapapun tinggi atau besarnya potensi

seseorang tetapi memiliki motivasi yang rendah maka prestasi yang akan

dicapai juga akan rendah


43

2. Analisis Bivariat

Berdasarkan tabel di atas dengan perhitungan uji statistik korelasi Rank

Spearman didapatkan tingkat signifikansi (p-value) sebesar 0,001 (lebih kecil

dari nilai alpha 0,05) dan mempunyai arah Korelasi positif. Artinya, didapatkan

hubungan yang searah antara variabel motivasi belajar dengan hasil belajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan secara statistik Ho diterima dan Ha ditolak,

Artinya, terdapat hubungan antara variabel motivasi belajar dengan hasil belajar

pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati angkatan Tahun

2018. Pada penelitian ini tingkat korelasinya adalah sangat tinggi dapat diartikan

bahwa semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa maka semakin tinggi pula

hasil belajarnya.

Menurut Reber (dalam Sugihartono, dkk. 2013) mendefinisikan belajar

dalam dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh

pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang

relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari berbagai definisi

tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh

pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan

kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya

interaksi individu dengan lingkungannya. Dapat diartikan hasil belajar adalah

sesuatu yang didapat seseorang melalui proses belajarnya.

Pada mahasiswa hasil belajar dapat dilihat dengan nilai IPK (indeks

perkuliahan) nilai ipk tersebut merupakan standar dari beberapa Universitas

dalam mengkategorikan hasil belajar mahasiswa tersebut. Hasil belajar juga

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor internal dan eksternal.
44

Pada konteks faktor internal ini hasil belajar dipengaruhi oleh motivasi belajar.

Motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam diri seseorang yang

dapat disadari atau tidak disadari.

Dengan demikian motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan

perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku

atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu

sangat tergantung dari motif yang dimiliknya. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Arden (1957) dalam Wina Sanjaya (2010) bahwa kuat lemahnya atau

semangat tidaknya usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan akan

ditentukan oleh kuat lemahnya motivasi yang dimiliki orang tersebut.

Semakin tinggi motivasi belajar seseorang maka akan semakin tinggi juga

apa yang dapat capai dalam pembelajaran. dalam konteks perkuliahan semakin

tinggi motivasi belajar seorang mahasiswa maka semakin tinggi juga ia dapat

memahami pembelajaran dan akan semakin tinggi juga hasil pembelajaran yang

ia dapat. Semakin tinggi motivasi belajar seseorang akan membuat seseorang

tersebut semakin terpacu untuk mencari tahu dan mempelajari, ditambah lagi

dengan adanya perkembangan teknologi membuat mahasiswa lebih mudah

untuk mencari tahu tentang suatu hal terutama pelajaran.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Insanul

Fikri pada tahun 2020 dalam penelitiannya Hasil penelitian ini menunjukkan

terdapat hubungan antara motivasi dengan hasil belajar mahasiswa baru

Universitas Sumatra Utara, kekuatan hubungan antara motivasi dengan hasil

belajar yang termasuk tinggi, koofisien korelasi (r) yaitu sebesar 0,623 dan

memiliki value 0,00.


45

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pomorida

Simbolon pada tahun 2020, pada penelitian tersebut didapatkan nilai value =

0,001 (p < 0,05). Pada penelitian ini dapat diartikan terdapat hubungan antara

motivasi belajar dengan hasil belajar pada mahasiswa Stikes St. Elisabeth

Medan.

4.3 Keterbatasan Penelitian

1) Penelitian ini dilakukan secara daring dengan menggunakan google form dimana

peneliti tidak mengetahi secara pasti dalam proses pengerjaan kuisioner yang

dilakukan oleh responden

2) Peneliti hanya mengambil hasil belajar dari apa yang sudah responden masukan

kedalam google form yang sudah peneliti sediakan dan tidak mengambil secara

langsung melalui rapor responden


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1) Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 96 sampel atau 82,1% yang memiliki

motivasi belajar yang cukup,

2) Pada penelitian ini frekuensi hasil belajar mahasiswa angkatan 2018 fakultas

kedokteran universitas malahayati, paling banyak ialah dengan hasil belajar

yang baik sebanyak 81 orang dengan presentase 69,2%.

3) Pada penelitian ini didapatkan hasil uji statistik korelasi Rank Spearman

didapatkan tingkat signifikansi (p-value) sebesar 0,001 (lebih kecil dari nilai

alpha 0,05) Pada penelitian ini tingkat korelasinya adalah sangat tinggi dapat

diartikan bahwa semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa maka semakin

tinggi pula hasil belajarnya

5.2 Saran

ada penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu

diperbaiki. Oleh karena itu peneliti memberikan beberapa saran guna menindak

lanjuti hasil penelitian ini. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1) Bagi Mahasiswa

Pada kuisioner didapatkan bahwa aspek terendah adalah aspek

rasa ingin tahu dengan pertanyaan mahasiswa lebih aktif dalam

perkuliahan, peneliti menyarankan untuk memberanikan diri

menanyakan pelajaran baik itu terhadap dosen ataupun terhadap sesama

mahasiswa.

46
47

2) Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya untuk memperhatikan faktor-faktor yang

dapat menyebabkan tinggi atau rendahnya motivasi belajar seseorang.


DAFTAR PUSTAKA
Alessandro, B. (2018). Digital Skills and Competence, and Digital and Online Learning.
Turin: European Training Foundation.
Brophy, J. (2010). Motivating Students to Learn (3th Ed).
Daely, K., Sinulingga, U., & Manurung, A. (2013). Analisis statistik faktor-faktor yang
mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa. Saintia Matematika, 1(5), 483-494.
Dalyono, M. (2012). Psikkologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Daruyani, S., Wilandari, Y., & Yasin, H. (2013, September). Faktor-faktor yang
mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa FSM universitas diponegoro semester
pertama dengan metode logistik biner. In prosiding seminar nasional statistika
universitas diponegoro 2013 (pp. 185-194). Jurusan Statistika Undip.
Dhull, I., & Sakshi. (2017). Online Learning. International Education & Research
Journal (IERJ), 3(8), 32–34.
Fikri, I. 2020. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Baru
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. Skripsi. Medan: USU
Fikriyani, N., 2020. Hubungan Efikasi Diri Dan Kecemasan Dengan Motivasi Belajar
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
Angkatan 2018.[Skripsi].Lampung :Universitas Malahayati
Keller, J. M. (2010). Motivational Design for Learning and Performance: The ARCS
Model Approach. Spinger
Hamalik, Oemar. (2016). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara
Harandi, S. R. (2015). Effects of E-learning on Students’ Motivation. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 181, 423–430.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.04.905.
Lee, J., & Martin, L. (2017). Investigating Students’ Perceptions of Motivating Factors
of Online Class Discussions. International Review of Research in Open and
Distance Learning, 18(5), 148–172. https://doi.org/10.19173/irrodl.v18i5.2883.
Mukhtar, R. (2015). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaraan Seni Budaya Bidang Seni Musik Siswa Kelas X SMA PIRI 1
Yogyakarta. Skirpsi. UNY
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi Model
Perkuliahan Daring sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi.
Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151.
https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067.
Notoadmodjo, S. 2012. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipt Tamher, 2012.
Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta. Salemba
Medika
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis : Jakarta
: SalembaMedika.
Pilkington, O. A. (2018). Active Learning for an Online Composition Classroom :
Blogging as an Enhancement of Online Curriculum. Journal of Educational
Technology Systems, 47(2), 1–14. https://doi.org/10.1177/0047239518788278.
Purwanto, Ngalim. (2009). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riaz, A. (2018). Effects of Online Education on Encoding and Decoding Process of
Students and Teachers. International Conference E-Learning, 42–48.
https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED590288.pdf.
Routledge, Abingdon-on-Thames Crews, J., & Parker, J. (2017). The Cambodian
Experience: Exploring University Students’ Perspectives for Online Learning.
Issues in Educational Research, 27(4), 697–719.
Samir Abou El-Seoud, M., Taj-Eddin, I. A. T. F., ed all (2020). Closure Of Universities
Due To Coronavirus Disease 2019 (Covid-19): Impact on Education and Mental
Health of Students and Academic Staff. Cureus, 12(4). Doi:10.7759/Cureus.7541
Sardiman AM. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Schunk, D. H., & Usher, E. L. (2012). Social Cognitive Theory and Motivation The
Oxford handbook of Human Motivation (In RM Ryan). Oxford University Press.
Simbolon, P (2020). Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Mahasiswa di
STIKES St. Elisabeth Medan. Medan : Jurnal Moshi
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Suryabrata, Sumadi. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Sugiyono. 2014. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
United Nations. (2020). Policy Brief : The Impact of on children. USA: United
Nations.UU RI No. 20 Tahun 2003 Sisdiknas
Zhou, G., Chen, S., & Chen, Z. (2020). Back to the Spring of Wuhan: Facts and Hope
of COVID-19 Outbreak. Frontiers of Medicine, 14(2), 113–116.
https://doi.org/10.1007/s11684-020-0758-9.
LAMPIRAN
Surat Keterangan Bebas Plagiarisme
Surat Keterangan Kelaikan Etik
Kuesioner

Motivasi belajar
No PERTANYAAN/PERNYATAAN SS S TS STS
1 Setiap akan menghadapi ujian
saya selalu belajar lebih
giat dari biasanya.

2 Saya merasa senang jika dapat


menyelesaikan tugas
dengan benar
3 Saya tidak mengerjakan tugas
karena sudah ada yang
mengerjakan

4 Saya yakin dapat mendapatkan


nilai yang memuaskan
5 Saya tidak belajar jika ada ujian
6 Saya senang mendiskusikan
materi yang masih kurang
jelas dengan teman-teman
7 Saya akan berusaha lebih giat
lagi agar mendapat nilai
lebih baik saat mendapat nilai
yang kurang
memuaskan.

8 Apabila ada teman yang


mendapat nilai tinggi dalam
ujian, saya akan berusaha agar
bisa seperti dia.

9 Saya tidak pernah mengerjakan


soal-soal sendiri,
karena tidak percaya diri dengan
hasil pekerjaan saya

10 Saya merasa cemas/gelisah


dengan hasil ujian saya
11 Saya belajar dengan sungguh-
sungguh karena tidak
ingin memiliki nilai yang lebih
rendah dari teman-
teman.

12 Ketika ada teman yang


mengkritik pekerjaan, saya
tetap yakin berusaha
membuktikan jawaban dengan
benar

13 Saya mengulang lagi materi yang


di sampaikan oleh
dosen sesampai di rumah

14 Saya senang mempelajari hal-hal


/ topik pelajaran yang
baru

15 Saya tahu penyebab saya tidak


lulus ujian kerana
kurang tekun dalam belajar
Hasil Analisa Data dan Perhitungan SPSS

Hasil Kuisioner
Skor Item Ke-
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 3 1 2 2
3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 1 2 2
4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2
5 4 3 2 4 1 2 3 2 4 2 2 2 1 2 2
6 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 1 1 3
7 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4
8 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 1 2 3
9 4 4 3 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2
10 4 4 4 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2
11 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3
12 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4
13 4 2 3 1 3 2 3 4 4 4 2 4 3 4 4
14 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4
15 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2
16 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3
17 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3
18 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2
19 3 4 4 2 2 4 2 4 4 2 3 4 2 2 3
20 4 4 2 4 3 4 2 2 1 2 1 2 3 2 2
21 4 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
22 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3
23 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4
24 3 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3
25 3 3 2 2 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 4
26 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2
27 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4
28 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3
29 3 4 2 4 4 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4
30 3 3 4 4 4 2 4 3 4 2 2 2 2 2 3
31 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
32 3 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1
33 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2
34 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 2
35 3 2 4 1 2 2 4 3 2 4 2 2 4 3 4
36 3 2 4 4 2 2 2 3 4 2 2 2 1 1 3
37 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2
38 3 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 3 1 2 2
39 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 1 2 2
40 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2
41 4 3 2 4 1 2 3 2 4 2 2 2 1 2 2
42 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 1 1 3
43 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4
44 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 1 2 3
45 4 4 3 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2
46 4 4 4 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2
47 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3
48 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4
49 4 2 3 1 3 2 3 4 4 4 2 4 3 4 4
50 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4
51 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2
52 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3
53 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3
54 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2
55 3 4 4 2 2 4 2 4 4 2 3 4 2 2 3
56 4 4 2 4 3 4 2 2 1 2 1 2 3 2 2
57 4 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
58 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3
59 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4
60 3 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3
61 3 3 2 2 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 4
62 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2
63 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4
64 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3
65 3 4 2 4 4 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4
66 3 3 4 4 4 2 4 3 4 2 2 2 2 2 3
67 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
68 3 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1
69 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2
70 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 2 4 2 2
71 3 2 4 1 2 2 4 3 2 4 2 2 4 3 4
72 3 2 4 4 2 2 2 3 4 2 2 2 1 1 3
73 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4
74 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2
75 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3
76 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3
77 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2
78 3 4 4 2 2 4 2 4 4 2 3 4 2 2 3
79 4 4 2 4 3 4 2 2 1 2 1 2 3 2 2
80 4 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
81 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3
82 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4
83 3 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3
84 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2
85 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3
86 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3
87 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2
88 3 4 4 2 2 4 2 4 4 2 3 4 2 2 3
89 4 4 2 4 3 4 2 2 1 2 1 2 3 2 2
90 4 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
91 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3
92 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4
93 3 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3
94 3 3 2 2 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 4
95 4 3 2 4 1 2 3 2 4 2 2 2 1 2 2
96 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 1 1 3
97 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4
98 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 1 2 3
99 4 4 3 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2
100 4 4 4 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2
101 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3
102 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4
103 4 2 3 1 3 2 3 4 4 4 2 4 3 4 4
104 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4
105 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2
106 4 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
107 3 4 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3
108 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4
109 3 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3
110 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2
111 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3
112 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3
113 4 4 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2 1 2 2
114 3 4 4 2 2 4 2 4 4 2 3 4 2 2 3
115 4 4 2 4 3 4 2 2 1 2 1 2 3 2 2
116 4 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
117 4 4 2 4 3 4 2 2 1 2 1 2 3 2 2
Jenis Hasil Motivasi
No Usia belajar belajar
kelamin
1 21 2 3.53 45
2 20 2 3.15 38
3 21 2 3.1 40
4 21 1 3.47 48
5 20 2 3.15 36
6 20 1 2.61 45
7 20 2 3.3 47
8 20 1 2.97 40
9 20 2 3.24 48
10 21 2 3.45 35
11 20 2 2.7 35
12 20 2 3.24 48
13 20 2 3.45 47
14 20 2 3.32 52
15 21 2 3.29 45
16 21 2 3.05 42
17 21 2 3.26 35
18 20 1 2.63 40
19 20 2 3.3 45
20 22 1 3.3 38
21 20 2 2.82 33
22 21 2 3.29 44
23 20 2 3.18 48
24 21 2 3.05 38
25 20 1 2.7 40
26 20 2 2.63 39
27 20 1 3.4 52
28 20 2 3.42 44
29 22 1 3.28 44
30 20 2 3.42 44
31 21 2 2.56 37
32 21 1 2.84 31
33 21 2 3.15 44
34 20 2 3.28 48
35 20 1 2.73 42
36 22 2 3.28 37
37 20 1 2.16 36
38 21 2 3.42 38
39 20 2 3.28 40
40 21 2 3.42 48
41 20 2 2.56 36
42 20 1 2.38 45
43 20 2 2.95 47
44 20 2 2.63 40
45 22 1 3.4 48
46 21 2 2.15 35
47 20 2 2.37 35
48 21 2 3.37 48
49 21 2 3.4 47
50 20 2 3.42 52
51 23 2 3.28 45
52 23 2 3.42 42
53 21 2 2.84 35
54 20 1 3.69 40
55 21 2 3.05 45
56 21 1 2.87 38
57 20 2 2.78 33
58 20 2 3.29 44
59 20 2 3.18 48
60 20 2 3.05 38
61 20 2 2.56 40
62 21 2 2.38 39
63 20 2 3.15 52
64 20 1 2.87 44
65 20 2 2.78 44
66 20 2 3.45 44
67 21 2 3.32 37
68 21 1 3.29 31
69 21 2 2.89 44
70 20 1 3.26 48
71 20 2 2.78 42
72 22 2 2.7 37
73 20 2 3.29 52
74 21 2 3.05 45
75 20 1 2.56 42
76 21 2 3.7 35
77 20 1 2.38 40
78 20 2 3.24 45
79 20 1 3.45 38
80 20 2 2.56 33
81 22 2 3.67 44
82 20 1 2.63 48
83 21 2 3.15 38
84 21 2 2.22 45
85 21 2 2.63 42
86 20 2 3.05 35
87 20 1 2.61 40
88 22 2 2.92 45
89 20 2 2.89 38
90 21 2 3.32 33
91 20 2 3.29 44
92 21 2 3.05 48
93 20 2 3.26 38
94 20 2 2.97 40
95 20 1 2.7 36
96 20 2 2.87 45
97 22 1 3.17 47
98 21 2 2.22 40
99 20 2 2.63 48
100 21 2 2.87 35
101 21 1 2.78 35
102 20 2 3.58 48
103 23 2 2.63 47
104 23 1 3.18 52
105 21 2 2.84 45
106 20 1 2.89 33
107 20 2 2.56 44
108 22 2 2.89 48
109 20 1 2.61 38
110 21 2 2.92 45
111 20 2 2.89 42
112 21 2 3.65 35
113 20 2 2.61 40
114 20 1 2.92 45
115 20 2 2.89 38
116 20 2 2.61 33
117 22 2 2.92 38
Lampiran 2
Hasil SPSS

Motivasi_belajar
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sedang 96 82.1 82.1 82.1


Tinggi 21 17.9 17.9 100.0
Total 117 100.0 100.0

Hasil_Belajar

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 56 47.9 47.9 47.9
Baik 61 52.1 52.1 100.0
Total 117 100.0 100.0

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Hasil_Belajar Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Motivasi_belaja Kurang .540 56 .000 .237 56 .000


r Baik .444 61 .000 .572 61 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20 66 56.4 56.4 56.4


21 37 31.6 31.6 88.0

22 10 8.5 8.5 96.6

23 4 3.4 3.4 100.0


Total 117 100.0 100.0
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 30 25.6 25.6 25.6


Perempuan 87 74.4 74.4 100.0
Total 117 100.0 100.0

Statistics
Motivasi_belajar Hasil_belajar
N Valid 117 117
Missing 0 0
Mean 41.74 3.0090
Median 42.00 3.0500
Std. Deviation 5.300 .36256
Variance 28.089 .131
Skewness -.009 -.292
Std. Error of Skewness .224 .224
Kurtosis -.897 -.648
Std. Error of Kurtosis .444 .444
Range 21 1.55
Minimum 31 2.15
Maximum 52 3.70
Percentiles 25 38.00 2.7000
50 42.00 3.0500
75 45.00 3.2900

Correlations
Motivasi_belaj
ar Hasil_Belajar

Spearman's rho Motivasi_belajar Correlation Coefficient 1.000 .314**


Sig. (2-tailed) . .001
N 117 117

Hasil_Belajar Correlation Coefficient .314 **


1.000
Sig. (2-tailed) .001 .
N 117 117

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items

.671 15

Correlations
Tot
q1 q2 q3 q4 q5 q6 q7 q8 q9 q10 q11 q12 q13 q14 q15 al

q1 Pearso n
- - - - - -
Correlat .26 .18 .18 .13 .00 .16 .13 .08 .22
1 .05 .10 .11 .09 .04 .07
ion 7** 9* 4* 5 3 9 9 2 0*
1 0 8 2 5 3

Sig. (2- .00 .58 .04 .04 .14 .28 .20 .97 .06 .32 .13 .62 .37 .43 .01
tailed) 4 2 1 6 6 2 5 5 9 6 6 8 9 4 7
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q2 Pearso n
- - - -
Correlat .26 .09 .31 .13 .31 .23 .12 .04 .18 .06 .39
1 .13 .06 .00 .17
ion 7** 4 1* 0 9* 3* 3 6 5* 1 3**
* * 5 6 5 1

Sig. (2- .00 .31 .00 .16 .00 .14 .47 .95 .01 .18 .62 .04 .51 .06 .00
tailed) 4 3 1 3 0 6 7 4 2 5 5 6 3 5 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q3 Pearso n
- - - -
Correlat .09 .14 .38 .38 .47 .29 .16 .25 .03 .39 .46
.05 1 .06 .28 .25
ion 4 3 7* 0* 5* 1* 1 4* 2 5** 1**
1 8 3** * * * * * 5**

Sig. (2- .58 .31 .46 .12 .00 .00 .00 .00 .00 .08 .00 .00 .73 .00 .00
tailed) 2 3 8 4 2 0 0 0 1 3 6 6 5 0 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q4 Pearso n
- - - - - - -
Correlat .18 .31 .39 .06 .18 .00 .07 .23
.06 1 .00 .19 .20 .21 .11 .36
ion 9* 1** 9* 9 3* 0 5 1*
8 * 8 9* 0* 1* 5 2*
*

Sig. (2- .04 .00 .46 .00 .45 .93 .03 .04 .03 .02 .21 .99 .00 .42 .01
tailed) 1 1 8 0 7 4 2 8 1 3 7 6 0 0 2
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q5 Pearso n
Correlat .18 .13 .14 .39 .19 .15 .05 .05 .18 .03 .21 .21 .27 .23 .55
1
ion 4* 0 3 9** 3* 9 8 2 9* 5 5* 6* 9** 5* 8**

Sig. (2- .04 .16 .12 .00 .03 .08 .53 .58 .04 .70 .02 .01 .00 .01 .00
tailed) 6 3 4 0 8 7 5 0 2 9 0 9 2 1 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q6 Pearso n
- - - - - -
Correlat .13 .31 .06 .19 .38 .07 .18 .00 .09
.28 1 .42 .28 .24 .14 .44
ion 5 9** 9 3* 6** 8 2* 8 4
3** 7** 6** 1** 2 1**

Sig. (2- .14 .00 .00 .45 .03 .00 .00 .00 .12 .00 .40 .05 .93 .00 .01
tailed) 6 0 2 7 8 0 2 9 6 0 6 0 2 0 5
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q7 Pearso n
- - - - -
Correlat .38 .15 .41 .29 .22 .13 .14 .25 .46 .42
.10 .13 .00 .42 1 .03
ion 7** 9 3** 0** 6* 0 0 6** 4** 7**
0 5 8 7** 9

Sig. (2- .28 .14 .00 .93 .08 .00 .00 .00 .01 .67 .16 .13 .00 .00 .00
tailed) 2 6 0 4 7 0 0 2 4 2 4 1 5 0 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q8 Pearso n
- - - -
Correlat .38 .05 .41 .33 .13 .03 .60 .06 .25 .58 .49
.11 .06 .19 .28 1
ion 0** 8 3** 1** 7 6 0** 8 1** 1** 4**
8 6 9* 6**

Sig. (2- .20 .47 .00 .03 .53 .00 .00 .00 .14 .70 .00 .46 .00 .00 .00
tailed) 5 7 0 2 5 2 0 0 2 0 0 3 6 0 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q9 Pearso n
- - - -
Correlat .00 .47 .18 .05 .29 .33 .11 .23 .33 .41 .48
.00 .24 1 .18 .01
ion 3 5** 3* 2 0** 1** 3 2* 1** 3** 9**
5 1** 8* 9

Sig. (2- .97 .95 .00 .04 .58 .00 .00 .00 .22 .01 .00 .04 .83 .00 .00
tailed) 5 4 0 8 0 9 2 0 3 2 0 2 7 0 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q1 Pearso n
- -
0 Correlat .16 .23 .29 .18 .22 .13 .11 .38 .39 .32 .54 .24 .56
.20 .14 1
ion 9 3* 1** 9* 6* 7 3 9** 9** 3** 4** 4** 7**
0* 2
Sig. (2- .06 .01 .00 .03 .04 .12 .01 .14 .22 .00 .00 .00 .00 .00 .00
tailed) 9 2 1 1 2 6 4 2 3 0 0 0 0 8 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q1 Pearso n
- - - -
1 Correlat .12 .16 .03 .38 .03 .23 .38 .40 .07 .23 .38
.09 .21 .03 1 .13
ion 3 1 5 6** 6 2* 9** 4** 1 3* 3**
2 1* 9 9

Sig. (2- .32 .18 .08 .02 .70 .00 .67 .70 .01 .00 .00 .44 .01 .13 .00
tailed) 6 5 3 3 9 0 2 0 2 0 0 7 2 6 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q1 Pearso n
-
2 Correlat .13 .04 .25 .21 .07 .13 .60 .33 .39 .40 .14 .42 .28 .66
.11 1
ion 9 6 4** 5* 8 0 0** 1** 9** 4** 8 9** 7** 0**
5

Sig. (2- .13 .62 .00 .21 .02 .40 .16 .00 .00 .00 .00 .11 .00 .00 .00
tailed) 6 5 6 7 0 6 4 0 0 0 0 1 0 2 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q1 Pearso n
- - -
3 Correlat .18 .00 .21 .18 .14 .06 .32 .07 .14 .54 .20 .39
.04 .25 .18 1
ion 5* 0 6* 2* 0 8 3** 1 8 9** 9* 6**
5 5** 8*

Sig. (2- .62 .04 .00 .99 .01 .05 .13 .46 .04 .00 .44 .11 .00 .02 .00
tailed) 8 6 6 6 9 0 1 3 2 0 7 1 0 4 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q1 Pearso n
- -
4 Correlat .08 .06 .03 .27 .00 .25 .25 .54 .23 .42 .54 .27 .51
.36 .01 1
ion 2 1 2 9** 8 6** 1** 4** 3* 9** 9** 4** 1**
2** 9

Sig. (2- .37 .51 .73 .00 .00 .93 .00 .00 .83 .00 .01 .00 .00 .00 .00
tailed) 9 3 5 0 2 2 5 6 7 0 2 0 0 3 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
q1 Pearso n
- - - -
5 Correlat .39 .07 .23 .46 .58 .41 .24 .28 .20 .27 .52
.07 .17 .44 .13 1
ion 5** 5 5* 4** 1** 3** 4** 7** 9* 4** 6**
3 1 1** 9

Sig. (2- .43 .06 .00 .42 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .13 .00 .02 .00 .00
tailed) 4 5 0 0 1 0 0 0 0 8 6 2 4 3 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117
Tot Pearso n
al Correlat .22 .39 .46 .23 .55 .09 .42 .49 .48 .56 .38 .66 .39 .51 .52
1
ion 0* 3** 1** 1* 8** 4 7** 4** 9** 7** 3** 0** 6** 1** 6**

Sig. (2- .01 .00 .00 .01 .00 .01 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00
tailed) 7 0 0 2 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117 117

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Motto

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya”


( Qs. Al-Baqarah ayat 286 )
Persembahan

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, pada lembar persembahan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat
mendukung penulis dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini adapun yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Kedua orang tua Bapak Irman dan Ibu Fitria tercinta yang telah membesarkan
dan mendidik dengan penuh kasih sayang dan senantiasa memberikan
dukungan serta doa yang tiada hentinya dari awal sampai akhir dalam
menyelesaikan pendidikan.
2. Saudara-Saudari saya yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat
dalam menyelesaikan pendidikan.
3. Teman-teman yang selalu memberikan semangat, dukungan serta doa dalam
menyelesaikan pendidikan.
4. Teman-teman sejawat Sagitalis (Angkatan 2017) terima kasih atas kerjasama
nya selama berjalannya perkuliahan.
5. Terakhir untuk semua pihak yang terlibat dalam skripsi saya terima kasih
sudah membantu, memberikan semangat serta doa nya.
Biodata

CURRICULUM VITAE

Nama : Danda Lesmana


NPM 17310062
Institusi : Universitas Malahayati
Tempat, Tanggal Lahir : Padang , 20 Desember 1997
Jenis Kelamin : Laki Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Alamat lingk.Jadimulya rt 03 rw 06 Desa
Hegarsari Kecamatan Patatuman Kota
Banjar
Jawa
Barat.

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL


1. SD Negeri 10 Hegarsari (2004-2010)
2. SMP Negeri 2 Banjar (2010-2013)
3. SMA Negeri 1 Banjar (2013-2016)
4. Universitas Malahayati (2017-sekarang)
Format Jurnal

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI MELALUI
PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA
MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020
Sri Maria Puji Lestari1, Yesi Nurmalasari2, Dessy Hermawan3 ,
Danda Lesmana4
1-4
Universitas Malahayati

[email korespodensi : dandalesmana6@gmail.com]

ABSTRAK
Latar Belakang: Pembelajaran jarak jauh atau daring merupakan
sebuah inovasi pada sektor pendidikan yang melibatkan unsur
teknologi informasi dalam pembelajaran. Kekurangan pembelajaran
daring antara lain adalah memerlukan internet yang stabil,
memerlukan perangkat yang memadai dan tidak adanya interaksi
antara pengajar dan mahasiswa. Motivasi dapat memengaruhi apa
yang kita pelajari, bagaimana kita belajar, dan kapan kita memilih
untuk belajar. Motivasi belajar juga dianggap mempunyai faktor
terhadap hasil belajar. Tujuan: hubungan motivasi belajar mahasiswa
fakultas kedokteran malahayati melalui pembelajaran daring terhadap
hasil belajar pada masa pandemi covid-19. Metode: Jenis penelitian
ini adalah analitik observasional, dengan rancangan penelitian cross-
sectional, dan dengan pengumpulan data primer menggunakan
kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Hasil: Didapatkan hasil dari 117 mahasiswa dimana Hasil uji
korelasi spearmen didapatkan motivasi belajar dengan Median 42 dan
min-max adalah 31-52. Dan hasil belajar Mean 3,05 dan min-max
adalah 2,15-3,70. Untuk hasil Value ialah 0,001 dan Correlation 0,314.
Kesimpulan: Hasil akhir Pada penelitian ini didapatkan tingkat
korelasinya adalah sangat tinggi dapat diartikan bahwa semakin tinggi
motivasi belajar mahasiswa maka semakin tinggi pula hasil belajarnya.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Pembelajaran Daring.

ABSTRACT
Background: Distance learning or online is an innovation in the
education sector that involves elements of information technology in
learning. The disadvantages of online learning include the need for a
stable internet, the need for adequate devices and the absence of
interaction between teachers and students. Motivation can influence
what we learn, how we learn, and when we choose to learn. Learning
motivation is also considered to have a factor in learning outcomes.
Objective: the relationship between the learning motivation of
students of the medical faculty of Malahayati through online learning to
learning outcomes during the covid-19 pandemic. Methods: This type
of research is analytic observational, with a cross-sectional research
design, and with primary data collection using a questionnaire.
Sampling using purposive sampling technique. Results: The results
obtained from 117 students where the Spearmen correlation test
results obtained learning motivation with a median of 42 and a min-
max of 31-52. And learning outcomes Mean 3.05 and min-max are
2.15-3.70. For the results Value is 0.001 and Correlation 0.314.
Conclusion: Final results In this study, the correlation level was very
high, which means that the higher the student's learning motivation,
the higher the learning outcomes.
Keywords: Learning Motivation, Learning Outcomes, Online Learning.

PENDAHULUAN sektor pendidikan yang


Pada masa globalisasi ini menyebabkan penurunan
perkembangan dunia teknologi kualitas belajar pada peserta
dan informatika sudah sangat didik (Sahu, 2020), masa
pesat dan merambah ke darurat pandemik ini
berbagai aspek kehidupan. mengharuskan sistem
Perkembangan teknologi sangat pembelajaran diganti dengan
memberikan dampak dan pembelajaran daring agar
manfaat yang besar pada proses pembelajaran tetap
berbagai aspek di kehidupan berlangsung (Sahu, 2020). Hal
kita salah satunya adalah aspek ini jelas mengubah pola
pembelajaran dengagan pembelajaran yang
istilahnya adalah pembelajaran mengharuskan guru dan
daring. Dimana pembelajaran pengembang pendidikan untuk
daring ini sangat bermanfaat, menyediakan bahan
dimana pada masa pandemi pembelajaran dan mengajar
global covid-19 mengharuskan siswa secara langsung melalui
pemerintah membuat kebijakan alat digital jarak jauh (United
melanjutkan pembelajaran Nations, 2020).
dengan metode pemberajaran Pembelajaran jarak jauh atau
daring. daring merupakan sebuah
Coronavirus Diseases 2019 inovasi pada sektor pendidikan
(Covid-19) adalah penyakit yang melibatkan unsur
pandemi yang baru dialami dan teknologi informasi dalam
sebelumnya belum pernah pembelajaran. Menurut Mustofa
diidentifikasi oleh manusia, et al (2019) bahwa
pada tanggal 30 Januari 2020 Pembelajaran daring
lembaga kesehatan WHO merupakan sistem pendidikan
menetapkan covid-19 sebagai jarak jauh dengan beberapa
pandemi global karena metoda pengajaran dimana
kedaruratannya yang terdapat aktivitas pengajaran
meresahkan kesehatan yang dilaksanakan secara
masyarakat dunia (Zhou et al., terpisah dari aktivitas belajar.
2020). Pandemi Covid-19 pembelajaran daring
menjadi persoalan multidimensi diselenggarakan melalui jejaring
yang dihadapi dunia. Hal ini internet dan web (Alessandro,
memberikan dampak pada 2018).
beberapa aspek kehidupan Hal ini dapat diartikan
seperti kesehatan, ekonomi dan penggunaan pembelajaran
tidak lain berdampak pada daring melibatkan unsur
teknologi sebagai sarana dan Pembelajaran daring selain
jaringan internet sebagai mempunyai kelebihan yakni
sistem. Pembelajaran daring tidak terbatas jarak dan
telah banyak dilakukan dalam mencegah penularan virus
konteks perguruan tinggi, corona, tetapi pembelajaran
terbukti dari beberapa daring juga memilki kekurangan
penelitian yang menjelaskan hal yang harus menjadi evaluasi.
tersebut (Crews & Parker, Kekurangan pembelajaran
2017; Mather & Sarkans, 2018). daring antara lain adalah:
Selain itu pembelajaran daring memerlukan internet yang
juga memberikan manfaat stabil, memerlukan perangkat
dalam membantu menyediakan yang memadai dan tidak
akses belajar bagi semua orang, adanya interaksi antara
sehingga menghapus hambatan pengajar dan mahasiswa.
secara fisik sebagai faktor untuk Kurangnya interaksi dapat
belajar dalam ruang lingkup menurunkan motivasi belajar
kelas (Riaz, 2018). dan selama pembelajaran
Bahkan hal tersebut dipandang daring banyak mahasiswa yang
sebagai sesuatu yang efektif sulit mengerti.
untuk diterapkan khususnya Menurut Brophy (2010) bahwa
dalam perguruan tinggi, akan motivasi adalah sebuah
tetapi menurut Pilkington konstruksi teoretis untuk
(2018) tidak semua menjelaskan inisiasi, arah,
pembelajaran dapat intensitas, ketekunan, dan
dipindahkan ke pembelajaran kualitas perilaku, terutama
jarak jauh, seperti halnya perilaku yang diarahkan pada
pembelajaran pada kuliah tujuan. Motivasi memberikan
kedokteran yang tidak hanya dorongan untuk tindakan yang
melibatkan materi selama bertujuan dengan arah yang
pembelajaran, tapi juga ada diinginkan Baik fisik maupun
beberapa pembelajaran yang mental, sehingga aktivitas
menggasah kemampuan dari menjadi bagian yang sangat
mahasiswa. penting dalam motivasi (Lee &
Pembelajaran daring Martin, 2017). Motivasi dapat
memungkinkan mahasiswa memengaruhi apa yang kita
memiliki keleluasaan waktu pelajari, bagaimana kita belajar,
belajar sehingga dapat belajar dan kapan kita memilih untuk
kapanpun dan dimanapun. belajar (Schunk & Usher, 2012).
Selain itu, mahasiswa dapat Hal ini juga ditunjukan dari
berinteraksi dengan dosen penelitian yang menjelaskan
menggunakan beberapa bahwa peserta didik yang
aplikasi seperti e- classroom, termotivasi lebih cenderung
video conference, telepon atau melakukan kegiatan yang
live chat, zoom maupun melalui menantang, terlibat aktif,
whatsapp group (Dhull & menikmati proses kegiatan
Sakshi, 2017). Salah satu untuk belajar dan menunjukkan
keberhasilan dalam peningkatan hasil belajar,
pembelajaran adalah terkait ketekunan dan kreativitas
dengan motivasi yang dimiliki (Samir Abou El-Seoud et al.,
siswa (Schunk et al., 2014). 2014), selain itu, merancang
lingkungan belajar yang mempunyai motivasi belajar,
memotivasi siswa akan menarik mungkin tidak akan melakukan
perhatian peserta didik (Keller, aktivitas belajar dan hasil
2010). Motivasi dianggap belajarnya pun akan rendah.
sebagai faktor penting untuk Sebaliknya, seseorang yang
keberhasilan belajar termasuk mempunyai motivasi belajar,
dalam lingkungan belajar akan dengan baik melakukan
daring, sehingga perlunya aktivitas belajar dan memiliki
mempertimbangkan kembali hasil belajar yang lebih baik.
motivasi belajar di lingkungan Hal ini menunjukkan seorang
belajar yang pemanfaatan siswa yang cerdas, apabila
teknologi (Harandi, 2015). memiliki motivasi belajar yang
Motivasi belajar juga dianggap rendah maka dia tidak akan
mempunyai faktor terhadap mencapai hasil belajar yang
hasil belajar. Faktor-faktor yang baik. Sebaliknya, seorang siswa
mempengaruhi hasil belajar yang kurang cerdas, tetapi
secara garis besar dapat memiliki motivasi yang tinggi
dibedakan menjadi dua yaitu untuk belajar, maka dia akan
faktor internal dan faktor mencapai hasil belajar yang
eksternal. faktor eksternal yaitu baik. Menurut uraian diatas
faktor yang timbul dari luar diri peneliti tertarik untuk meneliti
seorang siswa diantaranya hubungan motivasi belajar pada
guru, teman, fasilitas, masa pandemi covid-19
lingkungan, sumber terhadap hasil belajar
pembelajaran, orang tua dan mahasiswa universitas
lain-lain. Sedangkan faktor malahayati.
internal yaitu faktor yang timbul
dari dalam diri siswa itu sendiri KAJIAN PUSTAKA
diantaranya keadaan fisik,
Kata “motif”, diartikan
intelegensi, bakat, minat,
motivasi, kemandirian, dan
sebagai daya upaya yang
perhatian (Slameto, 2010). mendorong seseorang untuk
Faktor internal yang melakukan sesuatu. Menurut
mempengaruhi dalam mencapai Purwanto (2010) motivasi
keberhasilan proses adalah “pendorong” suatu
pembelajaran siswa salah usaha yang disadari untuk
satunya adalah motivasi mempengaruhi tingkah laku
belajar. Dalam proses belajar seseorang agar ia tergerak
mengajar motivasi sangat besar hatinya untuk bertindak
peranannyaterhadap hasil melakukan sesuatu sehingga
belajar. Karena dengan adanya
mencapai hasil atau tujuan
motivasi dapat menumbuhkan
minat belajar siswa. Motivasi
tertentu. Tingkat
memiliki dampak yang sangat keberhasilan mahasiswa
besar dalam pembelajaran. dalam proses pendidikan
Siswa yang memiliki motivasi dipengaruhi banyak factor
belajar tinggi cenderung akan intelektual adalah
mempunyai sikap positif untuk kemampuan seseorang yang
berhasil (Slameto, 2010). diperlihatkan melalui
Selain itu, seseorang yang tidak kecerdasan dan
kepandaiannya dalam observasi ataupun dengan
berpikir dan berbuat. Seperti pengumpulan data pada suatu
bakat, kapasitas belajar, saat tertentu (point time
kecerdasan, dan hasil belajar approach). Sumber data yang
yang telah dicapai. Dan digunakan berasal dari data
Faktor non -intelektual primer yang diperoleh kuesioner
adalah segala kondisi dari yang diisi oleh mahasiswa
dalam dan luar dirinya atau fakultas kedokteran universitas
malahayati untuk hubungan
lingkungan sekitar, yang
motivasi belajar pada masa
terkait dengan diri seorang
pandemi covid-19 terhadap
dalam mempengaruhi hasil belajar mahasiswa
kemampuan berpikir dan universitas malahayati Bandar
bertindak. Seperti masalah Lampung dan penelitian ini
belajar, sosial, keuangan, dilakukan pada bulan Maret
keluarga, organisasi, 2022.
sahabat, metode belajar Pada panelitian in populasinya
serta lingkungan. ialah mahasiswa universitas
malahayati Bandar Lampung
METODOLOGI dan Sampel yang digunakan
Penelitian menggunakan dalam penelitian digunakan
metode deskriptif dengan adalah teknik purposive
pendekatan cross sectional sampling. Berdasarkan pada
untuk mempelajari suatu hasil survei ditemukan 117
dinamika korelasi antara faktor- mahasiswa fakultas kedokteran
faktor resiko dengan efek, dan universitas malahayati.
dengan suatu pendekatan,
HASIL PENELITIAN

Analisa Univariat
Tabel. 1 Karakteristik
Responden
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 30 25,6%
Perempuan 87 74,3%
Total 117 100%
Usia
20 tahun 66 56,4%
21 tahun 37 31,6%
22 tahun 10 8,5%
23 tahun 4 3,4%
Total 117 100%

Berdasarkan tabel 4.1 diatas presentase 74,3%. Sedangkan


menunjukan bahwa frekuensi frekuensi berdasarkan usia yang
berdasarkan jenis kelamin yang menjadi responden, paling
menjadi responden, paling banyak ialah responden dengan
banyak ialah responden dengan usia 20 tahun sebanyak 66
jenis kelamin perempuan orang dengan presentase 56,4
sebanyak 87 orang dengan %.
Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan motivasi belajar
No. Interval Skor Frekuensi Kategori Presentase
1. 48 – 60 21 Baik 17,9%
2. 31 – 47 96 Cukup 82,1%
3. 15 – 30 0 Kurang 0%
Jumlah 117 100%
baik, dan sebanyak 96 sampel
Berdasarkan pada tabel 4.2 atau 82,1% yang memiliki
distribusi frekuensi di atas, motivasi belajar yang cukup,
dapat diketahui bahwa dari 117 serta tidak ada mahasiswa yang
sampel penelitian, sebanyak 21 memiliki motivasi belajar yang
sampel atau 17,9% yang kurang.
memiliki motivasi belajar yang
Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan hasil belajar
No Hasil belajar Frekuensi Persentase
1 Baik (ipk > 3,00) 61 52,1%
2 Kurang (ipk < 3,00) 56 47,9%
Berdasarkan tabel 4.3 diatas malahayati, paling banyak ialah
menunjukan bahwa frekuensi dengan hasil belajar yang baik
hasil belajar mahasiswa sebanyak 61 orang dengan
angkatan 2018 fakultas presentase 52,1%.
kedokteran universitas

Analisa Bivariat
Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan hasil belajar
Variable Median (min-Max) Value Correlation
Motivasi
42 (31-52) 0,001 0,314
belajar
Hasil belajar 3,05 (2,15-3,70)
Berdasarkan tabel di atas mahasiswa Fakultas Kedokteran
dengan perhitungan uji statistik Universitas Malahayati angkatan
korelasi Rank Spearman Tahun 2018. Pada penelitian ini
didapatkan tingkat signifikansi tingkat korelasinya atau R
(p-value) sebesar 0,001 (lebih adalah 0,314 dan bernilai
kecil dari nilai alpha 0,05). Pada positif, dapat diartikan nilai
penelitian ini didapatkan korelasi kedua variabel adalah
hubungan antara variabel lemah, dan arah nilai korelasi
motivasi belajar dengan hasil adalah positif atau searah. Maka
belajar. Dengan demikian dapat dapat diartikan semakin tinggi
disimpulkan secara statistik Ho motivasi belajar mahasiswa
diterima dan Ha ditolak, maka semakin tinggi juga hasil
Artinya, terdapat hubungan belajar yang mahasiswa
antara variabel motivasi belajar peroleh.
dengan hasil belajar pada

PEMBAHASAN
Analisis Univariat Usia
Jenis Kelamin Pada penelitian ini didapatkan
Pada penelitian ini didapatkan data frekuensi berdasarkan usia
data frekuensi berdasarkan jenis yang menjadi responden, paling
kelamin yang menjadi responden, banyak ialah responden dengan
paling banyak ialah responden usia 20 tahun sebanyak 66 orang
dengan jenis kelamin perempuan dengan presentase 56,8 %.
sebanyak 87 orang dengan Penelitian ini tidak sejalan dengan
presentase 74,3%. penelitian yang dilakukan oleh
Penelitian ini sejalan dengan Insanul Fikri pada tahun 2020
penelitian yang dilakukan oleh dimana pada peneltian tersebut
Insanul Fikri pada tahun 2020 didapatkan banyaknya mahasiswa
dimana pada penelitian tersebut yang menjadi responden berusia
didapatkan jumlah responden 19 tahun dengan jumlah 31 orang
paling banyak berjenis kelamin (50%)
perempuan sebanyak 59 orang Berdasarkan persyaratan syarat
(95,2%) sedangkan laki-laki minimal masuk universitas
sebanyak 3 orang (4,8%) minimal usia 18 tahun, di
(Insanul, 2020).
Universitas Malahayati
Banyaknya jumlah mahasiswa persyaratan masuk untuk
perempuan ini dikarenakan mahasiwa baru minimal usia 18
perempuan lebih banyak tahun. Adapun perbedaan
mendaftarkan diri untuk penelitian ini dengan penelitian
melanjutkan pendidikan di jenjang sebelumnya adalah angkatan yang
perkuliahan hal ini didukung oleh diminta untuk menjadi responden
data dari Riskesdas tahun 2018 berbeda. Pada penelitian ini
yang dimana didapatkan data peneliti meminta angkatan 2018
sebanyak 589.744 mahasiswa sebagai responden, sedangkan
baru perempuan di Indonesia, penelitian Insanu Fikri
sedangkan untuk mahasiswa baru menggunakan angkatan 2019
laki-laki sebanyak 524.985 orang. untuk dijadikan responden.
Pada provinsi Lampung didapatkan
banyaknya jumlah mahasiswa Motivasi Belajar
baru berdasarkan jenis kelamin Pada penelitian ini dapat diketahui
adalah untuk perempuan bahwa dari 117 sampel penelitian,
sebanyak 15.038 sedangkan yang sebanyak 21 sampel atau 17,9%
berjenis kelamin laki-laki yang memiliki motivasi belajar
sebanyak 12.456 orang yang baik, dan sebanyak 95
(Riskesdas,2018). sampel atau 82,1% yang memiliki
Hal ini disebabkan oleh banyaknya motivasi belajar yang cukup, serta
mahasiswa laki-laki yang tidak ada mahasiswa yang
terkadang memilih untuk bekerja memiliki motivasi belajar yang
terlebih dahulu dibandingkan kurang.
dengan melanjutkan sekolah ke Penelitian ini tidak sejalan dengan
jejang universitas. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
kebanyakan pelajar perempuan Insanul Fikri dimana pada
mendahuluan pendidikan dengan penelitian tersebut didapatkan
melanjutkan pendidikan di mahasiswa paling banyak memiliki
perguruan tinggi baik itu swasta motivasi belajar yang tinggi
atau negri. dengan jumlah 57 responden
(91,9%) (Insanul, 2020). baik, maka mereka akan
Motivasi belajar dapat dipengaruhi memperkuat respon terhadap
oleh banyaknya faktor antara lain materi yang telah dipelajarinya.
faktor dalam diri sendiri dan juga (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan
faktor lingkungan, Faktor dalam FIP-UPI, 2007). Sedangkan
diri sendiri dapat berupa Motivasi belajar yang rendah
perhatian, rasa ingin tahu dan dapat mengakibatkan individu
kepuasan dalam belajar merasa malas belajar. Harapan
(Sadirman, 2011). orang yang mempunyai motivasi
Motivasi berfungsi sebagai rendah terhadap dirinya, membuat
pendorong usaha dalam mencapai mereka menganggap dirinya tidak
prestasi. Motivasi pada dasarnya bisa melakukan sesutu yang
adalah suatu usaha untuk berharga baik bagi dirinya sendiri
meningkatkan kegiatan belajar maupun orang lain
dalam mencapai suatu tujuan Faktor ini lah yang menjadikan
tertentu, termasuk di dalamnya pembeda penelitian ini dengan
kegiatan belajar. secara lebih penelitian sebelumnya. Perbedaan
khusus jika orang menyebutkan dalam perihal rasa ingin tahu dan
motivasi belajar yang perhatian mahasiswa yang
dimaksudkan adalah segala menjadi responden dan perbedaan
sesuatu yang ditujukan untuk faktor lingkungan mempengaruhi
mendorong atau memberikan dari pada motivasi belajar
semangat kepada seseorang yang mahasiswa.
melakukan kegaitan belajar agar
lebih gigih lagi dalam belajarnya Hasil Belajar
untuk memperoleh prestasi yang Pada penelitian ini didapatkan
lebih baik lagi. Kemampuan frekuensi hasil belajar mahasiswa
belajar mahasiswa sangat angkatan 2018 fakultas
menentukan keberhasilannya kedokteran universitas
dalam proses malahayati, paling banyak ialah
belajar.(Annisa,2018) dengan hasil belajar yang baik
Mahasiswa dengan motivasi sebanyak 61 orang dengan
belajar tinggi mampu dalam presentase 52,1%.
memahami materi kuliah dengan Penelitian ini sejalan dengan
baik. Memahami materi kuliah penelitan yang dilakukan oleh
merupakan salah satu tujuan yang Insanul Fikri dimana pada
ingin diraih ketika seorang penelitian tersebut didapatkan
mahasiswa telah memasuki proses hasil belajar mahasiswa dikategori
belajar-mengajar sehingga baik dengan jumlah 48 orang
semakin tinggi Motivasi Belajar (77,4%) (Insanul, 2020).
yang dimiliki semakin besar Hasil belajar juga dipengaruhi oleh
kesempatan yang dimiliki untuk beberapa faktor antara lain adalah
memenuhi segala tuntutan faktor internal dan eksternal. Pada
akademik. konteks faktor internal ini hasil
Motivasi belajar yang tinggi akan belajar dipengaruhi oleh motivasi
tercermin dalam ketekunan untuk belajar. Motivasi ditandai dengan
mencapai kesuksesan dan mampu adanya perubahan energi dalam
mengatasi semua kesulitan yang diri seseorang yang dapat disadari
dihadapi selama pembelajaran. atau tidak disadari. Dengan
Bila motivasi belajar anak didik demikian motivasi adalah
dorongan yang dapat belajar dengan hasil belajar.
menimbulkan perilaku tertentu Dengan demikian dapat
yang terarah kepada pencapaian disimpulkan secara statistik Ho
suatu tujuan tertentu. Perilaku diterima dan Ha ditolak, Artinya,
atau tindakan yang ditunjukkan terdapat hubungan antara variabel
seseorang dalam upaya mencapai motivasi belajar dengan hasil
tujuan tertentu sangat tergantung belajar pada mahasiswa Fakultas
dari motif yang dimiliknya. Kedokteran Universitas Malahayati
Indeks prestasi dijadikan sebagai angkatan Tahun 2018. Pada
tolak ukur penguasaan akademik penelitian ini tingkat korelasinya
mahasiswa. Semakin baik adalah sangat tinggi dapat
penguasaan akademik mahasiswa diartikan bahwa semakin tinggi
maka prestasi yang diperolehpun motivasi belajar mahasiswa maka
akan baik pula. Pencapaian semakin tinggi pula hasil
prestasi akademik mahasiswa belajarnya.
dipengaruhi oleh berbagai faktor Menurut Reber (dalam
baik faktor dari dalam diri Sugihartono, dkk. 2013)
mahasiswa (faktor internal) mendefinisikan belajar dalam dua
maupun faktor dari luar diri pengertian. Pertama, belajar
mahasiswa (faktor eksternal).( sebagai proses memperoleh
Minhayati Saleh 2014) pengetahuan dan kedua, belajar
Prestasi yang dapat dicapai sebagai perubahan kemampuan
seseorang ditentukan oleh potensi bereaksi yang relatif langgeng
dan motivasi yang dimiliki orang sebagai hasil latihan yang
tersebut. Potensi adalah faktor diperkuat. Dari berbagai definisi
kemampuan seseorang yang tersebut dapat disimpulkan bahwa
sudah dianggap tetap sedangkan belajar merupakan suatu proses
motivasi adalah faktor yang dapat memperoleh pengetahuan dan
dikembangkan untuk pengalaman dalam wujud
mengoptimalkan prestasi perubahan tingkah laku dan
seseorang. Oleh karena itu, kemampuan bereaksi yang relatif
dengan memaksimalkan motivasi permanen atau menetap karena
maka prestasi yang dapat dicapai adanya interaksi individu dengan
juga menjadi maksimal. lingkungannya. Dapat diartikan
Sedangkan betapapun tinggi atau hasil belajar adalah sesuatu yang
besarnya potensi seseorang tetapi didapat seseorang melalui proses
memiliki motivasi yang rendah belajarnya.
maka prestasi yang akan dicapai Pada mahasiswa hasil belajar
juga akan rendah dapat dilihat dengan nilai IPK
(indeks perkuliahan) nilai ipk
Analisis Bivariat
tersebut merupakan standar dari
Berdasarkan tabel di atas dengan
beberapa Universitas dalam
perhitungan uji statistik korelasi
mengkategorikan hasil belajar
Rank Spearman didapatkan
mahasiswa tersebut. Hasil belajar
tingkat signifikansi (p-value)
juga dipengaruhi oleh beberapa
sebesar 0,001 (lebih kecil dari nilai
faktor antara lain adalah faktor
alpha 0,05) dan mempunyai arah
internal dan eksternal. Pada
Korelasi positif. Artinya,
konteks faktor internal ini hasil
didapatkan hubungan yang
belajar dipengaruhi oleh motivasi
searah antara variabel motivasi
belajar. Motivasi ditandai dengan
adanya perubahan energi dalam hubungan antara motivasi dengan
diri seseorang yang dapat disadari hasil belajar yang termasuk tinggi,
atau tidak disadari. koofisien korelasi (r) yaitu sebesar
Dengan demikian motivasi adalah 0,623 dan memiliki value 0,00.
dorongan yang dapat Penelitian ini juga sejalan dengan
menimbulkan perilaku tertentu penelitian yang dilakukan oleh
yang terarah kepada pencapaian Pomorida Simbolon pada tahun
suatu tujuan tertentu. Perilaku 2020, pada penelitian tersebut
atau tindakan yang ditunjukkan didapatkan nilai value = 0,001 (p
seseorang dalam upaya mencapai < 0,05). Pada penelitian ini dapat
tujuan tertentu sangat tergantung diartikan terdapat hubungan
dari motif yang dimiliknya. antara motivasi belajar dengan
Sebagaimana yang diungkapkan hasil belajar pada mahasiswa
oleh Arden (1957) dalam Wina Stikes St. Elisabeth Medan.
Sanjaya (2010) bahwa kuat
lemahnya atau semangat tidaknya KESIMPULAN
usaha yang dilakukan seseorang
untuk mencapai tujuan akan Pada penelitian ini didapatkan
ditentukan oleh kuat lemahnya sebanyak 96 sampel atau 82,1%
motivasi yang dimiliki orang yang memiliki motivasi belajar
tersebut. yang cukup,
Semakin tinggi motivasi belajar Pada penelitian ini frekuensi hasil
seseorang maka akan semakin belajar mahasiswa angkatan 2018
tinggi juga apa yang dapat capai fakultas kedokteran universitas
dalam pembelajaran. dalam malahayati, paling banyak ialah
konteks perkuliahan semakin dengan hasil belajar yang baik
tinggi motivasi belajar seorang sebanyak 81 orang dengan
mahasiswa maka semakin tinggi presentase 69,2%.
juga ia dapat memahami
pembelajaran dan akan semakin Pada penelitian ini didapatkan
tinggi juga hasil pembelajaran hasil uji statistik korelasi Rank
yang ia dapat. Semakin tinggi Spearman didapatkan tingkat
motivasi belajar seseorang akan signifikansi (p-value) sebesar
membuat seseorang tersebut 0,001 (lebih kecil dari nilai alpha
semakin terpacu untuk mencari 0,05) Pada penelitian ini tingkat
tahu dan mempelajari, ditambah korelasinya adalah sangat tinggi
lagi dengan adanya dapat diartikan bahwa semakin
perkembangan teknologi membuat tinggi motivasi belajar mahasiswa
mahasiswa lebih mudah untuk maka semakin tinggi pula hasil
mencari tahu tentang suatu hal belajarnya.
terutama pelajaran.
Penelitian ini sejalan dengan DAFTAR PUSTAKA
penelitian yang dilakukan oleh Alessandro, B. (2018). Digital
oleh Insanul Fikri pada tahun 2020 Skills and Competence, and Digital
dalam penelitiannya Hasil and Online Learning. Turin:
penelitian ini menunjukkan European Training Foundation.
terdapat hubungan antara Brophy, J. (2010). Motivating
motivasi dengan hasil belajar Students to Learn (3th Ed).
mahasiswa baru Universitas Daely, K., Sinulingga, U., &
Sumatra Utara, kekuatan Manurung, A. (2013). Analisis
statistik faktor-faktor yang of Online Class Discussions.
mempengaruhi indeks prestasi International Review of Research
mahasiswa. Saintia Matematika, in Open and Distance Learning,
1(5), 483-494. 18(5), 148–172.
Dalyono, M. (2012). Psikkologi https://doi.org/10.19173/irrodl.v1
Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 8i5.2883.
Daruyani, S., Wilandari, Y., & Mukhtar, R. (2015). Hubungan
Yasin, H. (2013, September). Motivasi Belajar Dengan Hasil
Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar Pada Mata Pelajaraan Seni
indeks prestasi mahasiswa FSM Budaya Bidang Seni Musik Siswa
universitas diponegoro semester Kelas X SMA PIRI 1 Yogyakarta.
pertama dengan metode logistik Skirpsi. UNY
biner. In prosiding seminar Mustofa, M. I., Chodzirin, M.,
nasional statistika universitas Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019).
diponegoro 2013 (pp. 185-194). Formulasi Model Perkuliahan
Jurusan Statistika Undip. Daring sebagai Upaya Menekan
Dhull, I., & Sakshi. (2017). Online Disparitas Kualitas Perguruan
Learning. International Education Tinggi. Walisongo Journal of
& Research Journal (IERJ), 3(8), Information Technology, 1(2),
32–34. 151.
Fikri, I. 2020. Hubungan Motivasi https://doi.org/10.21580/wjit.201
Belajar dengan Prestasi Akademik 9.1.2.4067.
Mahasiswa Baru Fakultas Notoadmodjo, S. 2012. Kesehatan
Kedokteran Universitas Sumatra Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipt
Utara. Skripsi. Medan: USU Tamher, 2012. Kesehatan Usia
Fikriyani, N., 2020. Hubungan Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Efikasi Diri Dan Kecemasan Keperawatan. Jakarta. Salemba
Dengan Motivasi Belajar Pada Medika
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Nursalam. 2013. Metodologi
Universitas Malahayati Bandar Penelitian Ilmu Keperawatan:
Lampung Angkatan Pendekatan Praktis : Jakarta :
2018.[Skripsi].Lampung SalembaMedika.
:Universitas Malahayati
Pilkington, O. A. (2018). Active
Keller, J. M. (2010). Motivational Learning for an Online
Design for Learning and Composition Classroom : Blogging
Performance: The ARCS Model as an Enhancement of Online
Approach. Spinger Curriculum. Journal of Educational
Hamalik, Oemar. (2016). Proses Technology Systems, 47(2), 1–14.
Belajar Mengajar. Bandung : Bumi https://doi.org/10.1177/00472395
Aksara 18788278.
Harandi, S. R. (2015). Effects of Purwanto, Ngalim. (2009).
E-learning on Students’ Psikologi Pendidikan. Bandung:
Motivation. Procedia - Social and Remaja Rosdakarya.
Behavioral Sciences, 181, 423– Riaz, A. (2018). Effects of Online
430. Education on Encoding and
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2
Decoding Process of Students and
015.04.905.
Teachers. International
Lee, J., & Martin, L. (2017).
Conference E-Learning, 42–48.
Investigating Students’
https://files.eric.ed.gov/fulltext/E
Perceptions of Motivating Factors
D590288.pdf.
Routledge, Abingdon-on-Thames Belajar Mahasiswa di STIKES St.
Crews, J., & Parker, J. (2017). The Elisabeth Medan. Medan : Jurnal
Cambodian Experience: Exploring Moshi
University Students’ Perspectives Slameto. (2010). Belajar dan
for Online Learning. Issues in Faktor-faktor Yang
Educational Research, 27(4), 697– Mempengaruhinya. Jakarta:
719.
Rineka Cipta.
Samir Abou El-Seoud, M., Taj- Sugihartono, dkk. (2007).
Eddin, I. A. T. F., ed all (2020). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:
Closure Of Universities Due To UNY Press
Coronavirus Disease 2019 (Covid- Suryabrata, Sumadi. (2006).
19): Impact on Education and Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT
Mental Health of Students and Grafindo Persada.
Academic Staff. Cureus, 12(4). Sugiyono. 2014. Statistika Untuk
Doi:10.7759/Cureus.7541 Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sardiman AM. (2011). Interaksi United Nations. (2020). Policy
dan Motivasi Belajar Mengajar. Brief : The Impact of on
Jakarta: Raja Grafindo Persada. children. USA: United Nations.UU
Schunk, D. H., & Usher, E. L. RI No. 20 Tahun 2003 Sisdiknas
(2012). Social Cognitive Theory Zhou, G., Chen, S., & Chen, Z.
and Motivation The Oxford (2020). Back to the Spring of
handbook of Human Motivation (In Wuhan: Facts and Hope of COVID-
RM Ryan). Oxford University 19 Outbreak. Frontiers of
Press. Medicine, 14(2), 113–116.
Simbolon, P (2020). Hubungan https://doi.org/10.1007/s11684-
Motivasi Belajar dengan Hasil 020-0758-9.
Lembar Submit Jurna

Anda mungkin juga menyukai