Anda di halaman 1dari 130

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, DISIPLIN KERJA DAN

PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS


PEGAWAI DI MASA PANDEMI COVID-19
PADA DINAS PARIWISATA BALI

Oleh:

NAMA : PAULUS MIKI SANJAYA


NIM : 1902612010187
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2022
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, DISIPLIN KERJA DAN
PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS
PEGAWAI DI MASA PANDEMI COVID-19
PADA DINAS PARIWISATA BALI

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

gelar Sarjana Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Mahasaraswati Denpasar

Oleh:

NAMA : PAULUS MIKI SANJAYA


NIM : 1902612010187
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2022

2
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, DISIPLIN KERJA DAN
PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS
PEGAWAI DI MASA PANDEMI COVID-19
PADA DINAS PARIWISATA BALI

Oleh:

NAMA : PAULUS MIKI SANJAYA


NIM : 1902612010187
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Denpasar,
Mengetahui/Menyetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Dr. I Nengah Sudja, M.M.
Agung, M.Si.
NIP 19581231198203 1 044
NIP/NPK 19560923 198602 1 001

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2022

3
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, DISIPLIN KERJA DAN
PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS
PEGAWAI DI MASA PANDEMI COVID-19
PADA DINAS PARIWISATA BALI

Oleh:

NAMA : PAULUS MIKI SANJAYA


NIM : 1902612010187
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan lulus pada ujian skripsi

Program SI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Tim Penguji

1. Ketua Penguji
(Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, (………………………..)
M.Si.)

2. Sekretaris
(Dr. I Nengah Sudja, M.M.) (………………………..)

3. Anggota Penguji
(Nama) (………………………..)

Mengetahui

4
Dekan Ketua Program Studi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen

Dr. Putu Kepramareni, SE.,MM Dr. Ni Made Dwi Puspitawati,


SE.,MM
NIP 19720616200501 2 002
NPK 82 8815 418

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Paulus Miki Sanjaya

NIM : 1902612010187

Program Studi : Manajemen

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah bukan dari hasil kegiatan

plagiat dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Demikian pernyataan ini

saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana perlunya.

Denpasar,

5
Paulus Miki Sanjaya
NIM. 1902612010187

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan

Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Teknologi Informasi, Disiplin Kerja Dan Pemberian

Insentif Terhadap Produktivitas Pegawai Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Dinas

Pariwisata Bali”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya

dalam menyusun skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Putu Kepramareni, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar.

2. Ibu Dr. Ni Made Dwi Puspitawati, SE., MM., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati

Denpasar.

3. Ibu Ni Nyoman Suryani, S.E, M.Si. selaku Pembimbing Akademis yang

telah menuntun penulis sejak masih kuliah sampai saat sekarang.

6
4. Bapak Prof. Dr. Drs. Anak Agung Putu Agung, M.Si. selaku Dosen

Pembimbing I atas waktu, bimbingan dan masukan serta motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5.

5. Bapak Dr. I Nengah Sudja, M.M. selaku Dosen Pembimbing II atas

bimbingan dan masukan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak/Ibu Dosen Pengajar dan Staf Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati Denpasar.

7. Kedua orangtua dan semua keluarga tercinta atas dukungan dan doanya

yang tulus dan tiada hentinya untuk memotivasi penulis dalam studi.

8. Kepada teman-teman, serta pihak-pihak lain yang penulis tidak dapat

sebutkan satu persatu, yang selama ini telah memberikan dukungan,

motivasi dan masukannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

9. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang disebabkan karena

keterbatasan kemampuan serta pengalaman penulis. Namun demikian

skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang

berkepentingan.

Denpasar,

Paulus Miki Sanjaya

7
NIM. 1902612010187

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, DISIPLIN KERJA DAN


PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS
PEGAWAI DI MASA PANDEMI COVID-19
PADA DINAS PARIWISATA BALI

ABSTRAK

Produktivitas kerja adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik


(barang-barang atau jasa) dengan maksud yang sebenararnya. Produktivitas juga
diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barangbarang dan jasa-
jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-
sumber dalam memproduksi barang-barang. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh teknologi informasi, disiplin kerja dan insentif terhadap
produktivitas pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali.
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata Bali. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan teknologi informasi berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap produktivitas pegawai di dinas pariwisata Bali, disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas pegawai di dinas
pariwisata Bali, dan insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas pegawai di dinas pariwisata Bali.

Kata Kunci: Produktivitas, Teknologi Informasi, Disiplin Kerja, Insentif,


Dinas Pariwisata Bali.

8
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING iii
HALAMAN PENGUJIAN SKRIPSI iv
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 9
1.3 Tujuan Penelitian 10
1.4 Manfaat Penelitian 10

BAB II : LANDASAN TEORI 12


2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 12
2.2 Produktivitas 13
2.3 Teknologi Informasi 22
2.4 Disiplin Kerja 23
2.5 Insentif 26
2.6 Gambaran kondisi Pegawai di masa Pandemi 28
2.7 Penelitian Terdahulu 30

BAB III : KERANGKA BERPIKIR 33


3.1 Kerangka Berpikir 33
3.2 Hipotesis 35

BAB IV : METODE PENELITIAN 38


4.1 Lokasi Penelitian 38
4.2 Obyek Penelitian 38
4.3 Definisi Operasional 39
4.4 Jenis dan Sumber Data 39
4.5 Populasi dan Sampel 40
4.6 Metode Pengumpulan Data 42
4.7 Teknik analisis Data 43

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN 50


5.1 Deksripsi Lokasi Penelitian 50
5.2 Deksripsi Data 54
5.3 Hasil Analisis Data 58
5.4 Pembahasan 73

2
BAB VI : PENUTUP 76
6.1 Kesimpulan 76
6.2 Saran 77

DAFTAR PUSTAKA 78
LAMPIRAN 82

3
DAFTAR TABEL

Tabel Hal
5.1 Karakteristik Responden…………………………………. 57
5.2 Hasil Uji Deskriptif Teknologi Informasi………………... 58
5.3 Hasil Uji Deskriptif Disiplin Kerja………………………. 59
5.4 Hasil Uji Deskriptif Insentif……………………………… 60
5.5 Hasil Uji Deskriptif Produktivitas………………………... 61
5.6 Hasil Uji Deskriptif Teknologi Informasi………………... 61
5.7 Hasil Uji Deskriptif Disiplin Kerja………………………. 62
5.8 Hasil Uji Deskriptif Insentif……………………………… 63
5.9 Hasil Uji Deskriptif Produktivitas………………………... 64
5.10 Hasil Uji Realitibilitas……………………………………. 65
5.11 Uji Normalitas……………………………………………. 65
5.12 Uji Realibilitas…………………………………………… 66
5.13 Uji Heteskadestisitas…………………………………….. 67
5.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda………………………. 68
5.15 Hasil Uji Determinasi…………………………………….. 69
5.16 Uji T……………………………………………………… 70
5.17 Uji F……………………………………………………… 71

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal
1.1 Indeks Produktivitas Pekerja……………………….……. 1
3.1 Kerangka Berpikir……………………………………….. 33
3.2 Model Penelitian………………………………………… 34

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi saat ini hampir semua instansi telah membuka mata dengan

memberikan perhatian terhadap perkembangan teknologi informasi. Berkat

kemajuan teknologi komunikasi dan informasi hubungan antarnegara,

anatarorganisasi, dan antarindividu, terasa seperti tidak berjarak. Kemajuan ini

memberikan dampak terhadap organisasi atau instansi untuk berupaya

konvensional. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu

pesat maka organisasi pun dituntut untuk bersaing secara kompetitif agar

kebutuhan manajemen dapat bekerja secara efektif dan efisien. Disinilah

informasi memegang peranan penting, karena informasi dibutuhkan oleh semua

pihak, baik individu maupun organisasi atau instansi (Abdullah, 2013)

Teknologi informasi memiliki perkembangan yang sangat signifikan di era

ini. Teknologi telah didesain untuk menunjang pekerjaan manusia menuju

efisiensi praktis tepat guna. Teknologi yang awalnya menunjang pada pemenuhan

kebutuhan produksi, kini teknologi informasi membantu dalam mengelola data

organisasi dan mempermudah dalam menginput data diberbagai bidang termasuk

pada sektor pariwisata. Hal inilah yang mampu memberikan dampak terhadap

produktivitas maupun kinerja karyawan pada suatu organisasi atau instansi.

1
Pada tahun 2019, wabah virus corona (Covid-19) mulai terdeteksi di

Wuhan, China. WHO menyatakan penyakit tersebut sebagai pandemi dan mulai

masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020 tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh

dunia merasakan dampak, Akibat wabah ini mengakibatkan industri pariwisata

dan sektor lain mengalami kesulitan. Penyebaran virus Corona yang sudah

semakin besar di Indonesia, mendesak pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah mengambil langkah preventif untuk memutus rantai penularan Corona

dengan membatasi pergerakan masyarakat sebagai contohnya adalah social and

physical distancing, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan

Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Work From Home (WFH)

(Sarmigi, 2020:5).

Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara hasil yang diperoleh

(output) dengan jumlah sumber daya yang dipergunakan sebagai masukan

(Suwatno, 2008:157). Sejalan dengan pendapat di atas maka produktivitas kerja

dapat dikatakan sebagai tolak ukur dari proses pelaksanaan kerja oleh karyawan.

Proses pelaksanaan kerja yang dipadukan dengan sikap dan pola pikir yang baik

dari karyawan sebagai sumber daya yang berperan dalam organisasi, akan

menciptakan kinerja yang berorientasi pada kualitas dan kuantitas. Dalam suatu

organisasi atau perusahaan sangat di perlukan adanya Produktivitas Kerja untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Produktivitas kerja merupakan motif ekonomi untuk memperoleh hasil

maksimal dimana dalam pelaksanaannya produktivitas banyak terletak pada faktor

2
sebagai pelaksana kegiatan perusahaan yaitu, para anggota, karyawan atau

pekerja. Jadi faktor manusia memegang peranan penting dalam mencapai hasil

sesuai dengan tujuan perusahan. Produktivitas kerja pada hakekatnya meliputi

sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus

lebih baik dari pada metode kerja hari kemaren, dan hasil yang dapat di raih esok

hari harus lebih banyak atau lebih bermutu dari pada hasil yang diraih hari ini

(Umi, 2014:8).

Gambar 1.1
Indeks Produktivitas Pekerja Di Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2021

Badan Pusat Statistik (BPS) (2021) menyebutkan, pandemi berdampak

terhadap kualitas pekerja Indonesia. Ini dilihat dari kondisi produktivitas pekerja

di Indonesia sebesar 43,78 pada Agustus 2020, turun 20,7% dari 55,23 pada

3
Agustus 2019. Apabila dibandingkan dengan Februari, terdapat penurunan

produktivitas pekerja di Indonesia sebesar 20,7% dari 52,79 pada Februari 2020

menjadi 44,54 pada Februari 2021. Namun dalam rentang waktu Agustus 2020

hingga Februari 2021, terdapat perbaikan produktivitas pekerja sebesar 1,7%.

Peningkatan ini karena adanya perubahan positif dari program pemulihan

ekonomi, meskipun angkanya belum setinggi saat sebelum pandemi.

Pemanfaatan teknologi informasi yang telah masif diberbagai instansi

pemerintahan maupun swasta diharapkan dapat menjadi alternatif dan langkah

preventif dalam penanggulangan wabah virus Corona. Namun hambatan dan

tantangan masih dirasakan karena terdapat distraksi dari beberapa hal, misalnya

saja jaringan internet yang tidak stabil dan belum meratanya pengetahuan pegawai

dalam pemanfaatan teknologi informasi ini utamanya bagi pegawai yang telah

memasuki usia lanjut. Teknologi informasi terbagi dalam dua teknologi, yaitu

teknologi komputer dan teknologi komunikasi, keduanya berkombinasi dalam

sebuah fungsi pemrosesan dan penyebaran informasi baik yang bersifat finansial

maupun bersifat non finansial. Menurut Information Technology Association of

America (ITAA) teknologi informasi merupakan sebuah fungsi perancangan,

pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi yang

menggunakan komputer, khususnya perangkat lunak dan perangkat keras

(Rochmatetal, 2013).

Pergeseran kebiasaan budaya kerja yang dipengaruhi oleh adanya virus

Corona berdampak juga pada kedisiplinan pegawai dalam bekerja. Disiplin

4
merupakan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan

perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Peraturan yang

dimaksud termasuk absensi, lambat masuk, serta cepat pulang karyawan. Jadi hal

ini merupakan suatu sikap indisipliner karyawan yang perlu disikapi dengan baik

oleh pihak manajemen. Banyak yang mengartikan disiplin itu bilamana karyawan

selalu datang serta pulang tepat pada waktunya. Pendapat itu hanya salah satu

yang dituntut oleh organisasi. Oleh karena itu kedisiplinan dapat diartikan sebagai

tingkah laku yang tertulis maupun yang tidak tertulis. (Hasibuan, 2009:212)

Jika awalnya absensi dilakukan secara manual dengan verifikasi sidik jari

maupun kornea mata di kalangan instansi pemerintah, kini hal itu berubah hanya

dengan absensi dan kerja dari jarak jauh. Integritas dan loyalitas serta disiplin

pegawai sangat dibutuhkan saat ini. Pemanfaatan teknologi yang berperan secara

aktif, disiplin kerja dan pemberian insentif bagi pegawai diharapkan akan

memberi dampak pada produktivitas pegawai yang menurun di masa pandemi.

Menurut Moeheriono (2012: 259) Insentif adalah salah satu imbalan yang

diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas

prestasinya. Insentif dapat membuat karyawan bekerja lebih baik dalam

perusahaan, dimana karyawan mendapat berbagai hadiah, komisi atau sertifikat,

sementara perusahaan tidak perlu meningkatkan gaji tetap untuk menghargai

kinerja karyawannya. Program insentif yang dirancang dengan baik akan sangat

berguna karena akan menambah motivasi untuk meningkatkan kinerja dan

mengenali faktor utama dalam motivasi. Menurut Rivai (2009: 384) Insentif

5
adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing,

sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas

atau penghematan biaya.

Terdapat beberapa pendapat para peneliti tentang produktivitas kerja

pegawai sesama pandemi Covid-19 ada yang berpendapat produktivitas kerja

meningkat dan ada yang berpendapat produktivitas kerja menurun. Produktivitas

kerja meningkat anatara lain yaitu Work from home memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap variabel work life balance (Maria 2020),

Sedangkan kajian Agus Purwanto (2020), Lebih fleksibel dakam menyelesaikan

pekerjaan tidak mengeluarkan uang transfortasi atau biaya bensin, lebih memiliki

waktu luang dan tidak setres diperjalanan saat macet, Terhindar dari gangguan

setres, lebih dekat dengan keluarga, menghemat waktu perjalanan, terasa lebih

sehat dan menjaga keseimbangan kerja, memiliki kreativitas tinggi, dapat

memisahkan tugas rumah dan kantor, serta tekanan yang minim akan

meningkatkan produktivitas kerja dalam pengembangan diri, mutu, semangat

kerja, peningkatan hasil dan efesiensi.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Diana (2001) tentang

“Pengaruh Teknologi Terhadap Produktivitas Pegawai Bank Sulselbar”

menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif

terhadap kinerja karyawan. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hidayat (2006) “Pengaruh Penerapan System Informasi Terhadap Kinerja

Pegawai Kantor Pajak di Provinsi Bali” dalam penelitiannya terdapat pengaruh

6
positif signifikan antara penerapan system teknologi informasi dan perbaikan

struktur organisasi terhadap produktivitas kerja aparat pajak. Hal ini berarti

semakin baik pemanfaatan teknologi informasi, maka kinerja pegawai akan

semakin meningkat. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang

menyatakan bahwa semakin baik penggunaan teknologi informasi semakin baik

kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Amran (2010) dalam

penelitiannya yang berjudul “Peran Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Kelurahan Desa Sidomulyo” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif

signifikan variabel disiplin kerja terhadap kinerja. Sedangkan Wisnu Wijaya

(2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh disiplin kerja dan insentif

terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana Kabupaten

Gianyar” menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana Kabupaten

Gianyar.

Penelitian Srie Yono, Teguh Djiwanto dan Manogar Hasibuan (2004) yang

berjudul “Pengaruh Insentif Produktivitas Karyawan” yang menyatakan bahwa

insentif berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Sebaliknya, dalam

penelitian yang dilakukan oleh Putu Pande Yudiastara (2015) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi, Disiplin Kerja, Insentif, Turnover

Terhadap Kinerja Pegawai” hasil analisis melalui model persamaan struktural

terbukti bahwa insentif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

7
sebesar 0,120 yang berarti bila insentif semakin tinggi, maka disiplin akan

semakin meningkat.

Penurunan angka produktivitas pekerja sangat berpengaruh terhadap

peningkatan mutu dan layanan kepada masyarakat. Sektor yang menjadi spotlite

sejak adanya kasus Covid-19 ini adalah sektor pariwisata khususnya di Provinsi

Bali. Pada awal kemunculan kasus Covid-19 di Wuhan, Cina, Desember 2019,

pariwisata Bali belum terdampak oleh isu tersebut karena masih banyak

wisatawan nusantara dan luar negeri yang berkunjung ke Bali. Berdasarkan

catatan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (BPSPB), tahun 2019 jumlah

kedatangan wisatawan asing ke Bali masih normal yaitu 6.275.210 wisatawan.

Namun, seiring dengan penyebaran Covid-19 ke Bali pada tahun 2020, pariwisata

Bali mulai merasakan dampaknya yang dapat dilihat dari penurunan jumlah

kunjungan wisatawan asing ke Bali, yaitu sebanyak 1.069.473 orang (BPSPB,

2021).

Hal ini menjadi urgensi khususnya pada Dinas Pariwisata Provinsi Bali,

tuntutan peningkatan kinerja pariwisata akan membutuhkan produktivitas yang

tinggi dari pegawai struktural maupun non struktural. Pemanfaatan teknologi

khususnya di bidang informasi dapat menjadi salah satu faktor pendukung

jalannya pekerjaan yang diberikan. Namun dalam pengaplikasiannya masih

banyak terjadi kendala teknis maupun kurangnya pemahaman dalam

penggunaannya khususnya untuk pegawai yang memasuki umur purnabakti,

sehingga hal ini dapat menghambat produktivitas para pegawai. Tidak hanya itu,

8
disiplin kerja para pegawai menurun diakibatkan tidak diwajibkannya melakukan

absensi secara langsung di kantor melainkan melalui aplikasi, sehingga sulit

mengecek kehadiran pegawai yang tepat waktu. Pemberian insentif juga

ditiadakan karena fokus pemerintah dalam memberikan bantuan sosial di masa

pandemi. Beberapa indikator ini menjadi hal yang mendorong produktivitas

pegawai yang menurun.

Berdasarkan permasalahan di atas dapat menjadi tolak ukur bahwa

terdapat penurunan produktivitas pegawai khususnya di bidang pariwisata

provinsi Bali, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

judul Pengaruh Teknologi Informasi, Disiplin Kerja dan Pemberian Insentif

Terhadap Produktivitas Pegawai di Masa Pandemi Covid-19 Pada Dinas

Pariwisata Bali.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1.2.1 Apakah teknologi informasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja

pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali?

1.2.2 Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai

di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali?

1.2.3 Apakah pemberian insentif berpengaruh terhadap produktivitas kerja

pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali?

9
1.3 Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap

produktivitas pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas

Pariwisata Bali.

1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas

pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali.

1.3.3 Untuk mengetahui pengaruh pemberian insentif terhadap produktivitas

pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Merupakan sarana informasi untuk meningkatkan wawasan dan Untuk

mengembangkan teori Administrasi Kepegawaian, dan Managemen

Sumber Daya Manusia serta sebagai Untuk mengembangkan pola

berfikir melalui penulisan ini dan melatih penulis dalam menerapkan

teori-teori yang didapat selama kuliah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Sebagai bahan pengetahuan dan dapat bermanfaat sebagai tambahan

ilmu tentang produktivitas kerja sehingga dapat menghasilkan penentu

sumber daya manusia yang lebih baik. Diharapkan dapat menjadi salah

satu pemikiran bagi pihak Dinas Pariwisata Provinsi Bali dalam rangka

10
mengevaluasi produktivitas kerja pegawai dan sebagai bahan

perbandingan dan sumber informasi dalam penelitian selanjutnya di

masa yang akan datang.

11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Grand theory pada umumnya adalah teori-teori makro yang mendasari

berbagai teori di bawahnya. Disebut grand theory karena teori tersebut menjadi

dasar lahirnya teori-teori lain dalam berbagai level. Grand Theory disebut makro

karena memang berada di level makro yang berbicara tentang struktur dan tidak

berbicara fenomena-fenomena mikro. Grand Theory yang digunakan dalam

penelitian ini adalah manajemen sumber daya manusia.

Manajemen sumber daya manusia merupakan tata cara pengelolaan

manusia dalam organisasi agar dapat berperan secara efektif dan efisien.

Manajemen terdiri dari enam (6M) unsur yaitu: Men, Monet Method, Material,

Machine, dan Market. Unsur manusia (Men) berkembang menjadi suatu bidang

ilmu manajemen yang disebut dengan manajemen sumber daya manusia.

Berikut adalah pendapat para ahli tentang pengertian pengembangan

sumber daya manusia: Hasibuan (2014:10) bahwa manajemen sumber daya

manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar

efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Sedangkan amstrong (2009:17) menyatakan bahwa manajemen

sumber daya manusia berkaitan dengan semua aspek tentang bagaimana orang

bekerja dan dikelola dalam organisasi, mencakup perencanaan sumber daya

manusia, manajemen kinerja, pembelajaran dan pengembangan sumber daya

manusia. Serta pandangan Rivai dan Sagala (2013:18) menyatakan bahwa

manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu dari bidang manajemen

12
umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian, sumber daya manusai dalam sebuah organisasi.

Menurut Cushway (1996:6) tujuan manajemen sumber daya manusia

meliputi:

1) Sebagai dasar pembuatan kebijakan SDM agar memiliki pekerja yang

berkinerja tinggi.

2) Mengimplementasikan kebijakan SDM yang memungkinkan organisasi

mampu mencapai tujuan.

3) Mengembangkan tujuan dan strategi SDM.

4) Memberi dukungan pada manajer lini untuk mencapai tujuan.

5) Menangani masalah pekerja agar tidak menghambat organisasi dalam

mencapai tujuan.

6) Menghubungkan komunikasi antara pekerja dan manajemen.

7) Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam

manajemen SDM.

2.2 Produktivitas Kerja


2.2.1 Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja berasal dari bahasa Inggris, yaitu product: result,

outcome berkembang menjadi kata productive, yang berarti menghasilkan, dan

productivity: having the ability make or create, creative. Perkataan itu

dipergunakan di dalam bahasa Indonesia menjadi produktivitas yang berarti

kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu. Kerja yang akan dihasilkan

adalah perwujudan tujuannya. Dilihat dari segi Psikologi produktivitas

menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran (output) dari suatu proses berbagai

13
macam komponen kejiwaan yang melatarbelakanginya. Produktivitas tidak lain

daripada berbicara mengenai tingkah laku manusia atau individu, yaitu tingkah

laku produktivitasnya, lebih khusus lagi di bidang kerja atau organisasi kerja

(Sedarmayanti, 2004:43).

Secara umum produktivitas kerja diartikan sebagai hubungan antara hasil

nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan maksud yang sebenararnya.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi

barangbarang dan jasa-jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara

baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang (Sinungan

2009:12).

Siagian (2005) mendefinisikan produktivitas kerja sebagai kemampuan

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang

tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin maksimal.

Sedangkan menurut Komaruddin (1992) pada hakekatnya produktivitas meliputi

sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus

lebih baik dari metode kerja kemarin dan hasil yang dapat diraih esok harus lebih

banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini. Tohardi (Sutrisno,

2009) mengemukakan bahwa produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap

mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu

keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini

daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Menurut Dewan Produktivitas Nasional (dalam Sedarmayanti, 2009)

dikatakan bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan: “mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin

14
dan hari esok lebih baik dari hari ini”. Whitmore (dalam Sedarmayanti, 2009)

memadang bahwa produktivitas sebagai suatu ukuran atas penggunaan sumber

daya dalam suatu organisasi yang biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran

yang dicapai dengan sumber daya yang digunakan. Paul Mali (dalam

Sedarmayanti, 2009) mengutarakan bahwa produktivitas adalah bagaimana

menghasilkan atau meningkatkan hasil barang atau jasa setinggi mungkin dengan

memanfaatkan sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas sering

diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan waktu tertentu.

Teori yang diungkapkan pada konferensi Oslo 1984 yang dikutip

Sinungan (2009) Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang

bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak

manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang semakin sedikit. Mulyadi

(2007) mengungkapkan Produktivitas adalah suatu ukuran yang berhubungan

dengan produksi keluaran secara efisien dan terutama ditujukan kepada hubungan

antara keluaran dan masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran

tersebut.

Sedangkan Ravianto (1988) mengemukakan bahwa produktivitas adalah

ukuran efisiensi dengan mana modal, material, peralatan atau teknologi,

manajemen SDM, informasi dan waktu yang digunakan untuk menghasilkan

barang dan jasa. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-

besarnya dari sarana dan prasarana dengan memiliki sikap mental yang

mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode

15
kerja hari kemarin dan hasil yang dapat diraih esok harus lebih baik atau lebih

bermutu dari pada hasil yang diraih hari ini.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan di suatu

perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas

kerja karyawan baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun

faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijakan

pemerintah secara keseluruhan.

Menurut Pandji Anoraga (2005: 56-60). Ada 10 faktor yang sangat

diinginkan oleh para karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan,

yaitu: (1) pekerjaan yang menarik, (2) upah yang baik, (3) keamanan dan

perlindungan dalam pekerjaan, (4) etos kerja dan (5) lingkungan atau sarana kerja

yang baik, (6) promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan

perkembangan perusahaan, (7) merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi,

(8) pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, (9) kesetiaan

pimpinan pada diri sipekerja, (10) Disiplin kerja yang keras.

Menurut Payaman J. Simanjutak (1985: 30) faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan perusahaan dapat digolongkan pada dua kelompok,

yaitu:

1) Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik karyawan yang meliputi:

tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan

kemampuan fisik karyawan.

2) Sarana pendukung, meliputi:

16
a) Lingkungan kerja, meliputi: produksi, sarana dan peralatan produksi,

tingkat keselamatan, dan kesejahteraan kerja.

b) Kesejahteraan karyawan, meliputi: Manajemen dan hubungan industri.

Sedangkan menurut Muchdarsyah (dalam Yuli Tri Cahyono dan Lestiyana Indira

M, 2007: 227) menyebutkan bahwa yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja

adalah sebagai berikut:

1. Tenaga kerja

Kenaikan sumbangan tenaga kerja pada produktivitas adalah karena

adanya tenaga kerja yang lebih sehat, lebih terdidik dan lebih giat. Produktivitas

dapat meningkat karena hari kerja yang lebih pendek. Imbalan dari pengawas

dapat mendorong karyawan lebih giat dalam mencapai prestasi. Dengan demikian

jelas bahwa tenaga kerja berperan penting dalam produktivitas.

2. Seni serta ilmu manajemen

Manajemen adalah faktor produksi dan sumberdaya ekonomi, sedangkan

seni adalah pengetahuan manajemen yang memberikan kemungkinan peningkatan

produktivitas. Manajemen termasuk perbaikan melalui penerapan teknologi dan

pemanfaatan pengetahuan yang memerlukan pendidikan dan penelitian.

3. Modal

Modal merupakan landasan gerak suatu usaha perusahaan, karena dengan

modal perusahaan dapat menyediakan peralatan bagi manusia yaitu untuk

membantu melakukan pekerjaan dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Fasilitas yang memadai akan membuat semangat kerja bertambah secara tidak

langsung produktivitas kerja dapat meningkat.

17
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan kondisi utama karyawan

yang semakin penting dan menentukan tingkat produktivitas karyawan yaitu

pendidikan dan pelatihan, motivasi, disiplin, ketrampilan, tingkat penghasilan,

lingkungan dan iklim kerja, penguasaan peralatan. Dengan harapan agar karyawan

semakin gairah dan mempunyai semangat dalam bekerja dan akhirnya dapat

mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatkan produksi dan produktivitas kerja.

2.2.3 Pengukuran Produktivitas Kerja

Untuk mengetahui produktivitas kerja dari setiap karyawan maka perlu

dilakukan sebuah pengukuran produktivitas kerja. Pengukuran produktivitas

tenaga kerja menurut sistem pemasukan fisik per orang atau per jam kerja orang

ialah diterima secara luas, dengan menggunakan metode pengukuran waktu

tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengukuran diubah ke dalam unit-unit pekerja

yang diartikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satu jam oleh

pekerja yang bekerja menurut pelaksanakan standar (Muchdarsya, 2005: 262

dalam jurnal GD. Wayan Darmadi). Menurut Henry Simamora (2004: 612)

faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi

kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu:

1) Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan

dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau ditetapkan

oleh perusahan.

2) Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan

mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini

merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan

18
secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh

perusahaan.

3) Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal

waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output

serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas

yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output. Mengukur produktivitas

kerja menurut dimensi organisasi menurut Alan Thomas (dalam Kusnendi, 2003:

8.5) yang secara matematis hubungannya diformulasikan sebagai berikut:

Dimana Oi adalah output, sedangkan adalah sejumlah input yang

dipergunakan dalam mencapai output tertentu. Dengan kata lain formula diatas

dapat diperjelas kepada formula yang lebih dipahami, yakni sebagai berikut:

Dimana:

P = Produktivitas;

O = Output;

I = Input

Dalam Muchdarsyah Sinungan (2003: 23) secara umum pengukuran

produktivitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang

sangat berbeda.

19
1) Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan

pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan

sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat

atau berkurang serta tingkatannya.

2) Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi,

proses) dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian

relatif.

3) Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang

terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasaran/tujuan.

Untuk menyusun perbandingan-perbandingan ini perlulah mempertimbangkan

tingkatan daftar susunan dan perbandingan pengukuran produktivitas. Paling

sedikit ada dua jenis tingkat perbandingan yang berbeda, yakni produktivitas total

dan produktivitas parsial.

2.2.4 Tujuan dan Manfaat Pengukuran Produktivitas

1) Tujuan Pengukuran Produktivitas

Tujuan dari pengukuran ialah akan menentukan jenis rasio mana yang

digunakan dan diantaranya banyak macam produktivitas nilai “Value

Produktivity” produktivitas nilai tambah atau value added productivity lebih

cocok digunakan untuk menggambarkan peningkatan produktivitas dan

pembagian hasilnya. Hal ini dikarenakan nilai tambah umumnya merupakan

sumber dari pembagian hasil produksi ditingkat ekonomi secara nasional maupun

tingkat perusahaan. Tujuan dari pengukuran produktivitas antara lain yaitu:

A. Menentukan jenis rasio mana yang digunakan dan diantaranya banyak

macam produktivitas nilai.

20
B. Melakukan penilaian efisiensi konversi sumber dayanya.

C. Perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui

pengukuran produktivitas dalam jangka pendek dan panjang.

D. Perencanaan target tingkat produktivitas dimasa datang dapat dimodifikasi

kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.

E. Menciptakan tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan

produktivitas terus menerus.

2) Manfaat Produktivitas Kerja

Manfaat Produktivitas menurut Vincent Garspersz:

a) Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya.

b) Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien

melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek

maupun jangka panjang.

c) Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan

kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari

sudut produktivitas. Perencanaan target tingkat produktivitas dimasa

datang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran

tingkat produktivitas sekarang.

d) Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapar ditetapkan

berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas yang ada ditingkat

produktivitas yang direncanakan dan tingkat produktivitas yang diukur.

e) Pengukuran produktivitas perusahan akan menjadi informasi yang

bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas diantara

21
organisasi perusahaan dalam industri sejenis serta bermanfaat pula untuk

informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun global.

f) Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan kompetitif berupa

upaya-upaya peningkatan produktivitas terus menerus (Continuous

Productivity Improvement) dan lain-lain.

2.3 Teknologi informasi

Teknologi informasi terbagi dalam dua teknologi, yaitu teknologi

komputer dan teknologi komunikasi, keduanya berkombinasi dalam sebuah fungsi

pemrosesan dan penyebaran informasi baik yang bersifat finansial maupun

bersifat non finansial. Menurut Information Technology Association of America

(ITAA) teknologi informasi merupakan sebuah fungsi perancangan,

pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi yang

menggunakan komputer, khususnya perangkat lunak dan perangkat keras

(Rochmatetal, 2013).

Komputer elektronik dan perangkat lunak komputer membantu dalam hal

mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, menstransmisikan, dan

memeperoleh informasi secara aman. Martin, dkk (2019) mendefinisikan

teknologi informasi sebagai kombinasi antara teknologi komputer dengan

teknologi komunikasi, teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan

perangkat lunak yang berfungsi untuk mengolah dan menyimpan informasi

sedangkan teknologi komunikasi berfungsi untuk melakukan transmisi informasi.

Menurut Thomas McKeown (2000) mendefinisikan teknologi informasi sebagai

seperangkat teknologi yang mempunyai fungsi untuk membuat, menyimpan,

mengubah, dan menggunakan informasi dalam bentuk apapun. Suyanto (2005: 3)

22
mendefinisikan teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang

digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan

informasi dalam segala bentuknya. Menurut Aji (2005) menyatakan teknologi

informasi merupakan bagian dari sistem informasi dan teknologi informasi

menunjukkan pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan dan

mengolah informasi. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Williams dan

Saywer yang dikutip oleh Sesear (2010: 6) menyatakan bahwa bahwa teknologi

informasi merupakan sebuah bentuk umumyang menggambarkan setiap teknologi

yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan

dan atau menyampaikan informasi. Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa

teknologi informasi adalah suatu kombinasi antara teknologi komputer dengan

teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk

memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan

mendalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu

informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang dapat digunakan untuk

keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang

strategis untuk pengambilan keputusan.

2.4 Disiplin Kerja

Disiplin merupakan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan

peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Peraturan

yang dimaksud termasuk absensi, lambat masuk, serta cepat pulang karyawan.

Jadi hal ini merupakan suatu sikap indisipliner karyawan yang perlu disikapi

dengan baik oleh pihak manajemen. Banyak yang mengartikan disiplin itu

bilamana karyawan selalu datang serta pulang tepat pada waktunya. Pendapat itu

23
hanya salah satu yang dituntut oleh organisasi. Oleh karena itu kedisiplinan dapat

diartikan sebagai tingkah laku yang tertulis maupun yang tidak tertulis. (Hasibuan,

2009:212) Disiplin kerja dapat didefeinisikan sebagai suatu sikap menghormati,

menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang

tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menggelak

untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang

diberikan kepadanya. (Sastrohadiwiryo, 2003 :291).

Sedangkan menurut Rivai, Kedisiplinan merupakan fungsi operatif

MSDM yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan pada perusahaan,

maka semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. (Rivai, 2009:824). Disiplin

pegawai adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja

yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai

dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun yang tidak tertulis.

(Sutrisno, 2009:94). Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer

untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah

suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

kesediaan seseorang untuk mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-

norma sosial yang berlaku. (Veithzal, 2006:444). Pengertian lain dari disiplin,

yaitu prosedur yang mengkoreksi atau menghukum karena melanggar peraturan

atau prosedur. (Simamora, 2004:610) Kedisiplinan merupakan keinginan dan

kesadaran untuk mentaati peraturan organisasi dan norma sosial.

Oleh karena itu disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai tujuan,

maka pembinaan disiplin merupakan bagian dari manajemen yang sangat penting.

Manajemen apa saja dalam pelaksanaannya memerlukan disipli segenap anggota

24
organisasi. Disiplin dikatakan juga sebagai sarana untuk melatih dan mendidik

orang-orang terhadap peraturan-peraturan agar ada kepatuhan dan supaya dapat

berjalan dengan tertip dan teratur dalam organisasi. Disiplin juga dikatakan

sebagai alat berkomunikasi dengan para karyawan agar karyawan mau berbuat

seperti apa yang dianjurkan oleh atasan dan sesuai dengan peraturan perusahaan

yang telah ditetapkan. Menegakkan suatu kedisiplinan penting bagi perusahaan,

sebab kedisiplinan berisikan peraturan-peraturan yang harus ditaati karyawan.

Dengan kedisiplinan diharapkan dapat membuat pekerjaan seefisien mungkin.

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi

kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi adanya

disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan

tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan bagi karyawan akan

diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat

kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawan dapat

melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan

tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi.

Pembagian disiplin ada 2 jenis (Moekizat, 2002: 356) yaitu:

1) Self imposed discipline yaitu disiplin yang dipaksanakn diri sendiri. Disiplin

yang berasal dari diri sesorang yang ada pada hakikatnya merupakan suatu

tanggapan spontan terhadap pimpinan yang cakap dan merupakan semacam

dorongan pada dirinya sendiri artinya suatu keinginan dan kemauan untuk

mengerjakan apa yang sesuai dengan keinginan kelompok.

2) Command discipline yaitu disiplin yang diperintahkan. Disiplin yang berasal

dari suatu kekuasaan yang diakui dan menggunakan cara-cara menakutkan

25
untuk memperoleh pelaksanaan dengan tindakan yang diinginkan yang

dinyatakan melalui kebiasaan, peraturan-peraturan tertentu. Dalam bentuknya

yang ekstrim “command discipline” memperoleh pelaksanaannya dengan

menggunakan hukum.

2.5 Insentif

Berbagai cara dilakukan para manajer untuk menggerakkan karyawan agar

bekerja dengan segala daya upayanya dalam mencapai tujuan perusahaan.

Menggerakkan berarti mendorong karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya

disertai dengan motivasi kerja yang tinggi. Sebagaimana diketahui bahwa setiap

orang yang bekerja baik pada perusahaan swasta maupun instansi pemerintah,

tentunya mengharapkan adanya balas jasa atau imbalan yang diberikan atas

sumbangan kerja, pikiran dan waktu yang diberikannya.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan diberikannya insentif

kepada karyawan. Untuk memperoleh pengertian lebih jelas tentang insentif di

bawah ini dijelaskan teori-teori insentif oleh beberapa para ahli sebagai berikut :

Insentif adalah sistem pemberian balas jasa yang dikaitkan dengan kinerja, baik

bersifat materil maupun bersifat non materil yang dapat memberikan motivasi

atau daya pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan bersemangat,

sehingga kinerja karyawan atau hasil kerja lebih meningkat yang pada akhirnya

tujuan perusahaan dapat tercapai (Rochmatetal, 2013).

Menurut Nafrizal, (2012) Insentif merupakan rangsangan yang diberikan

kepada karyawan dengan tujuan untuk mendorong karyawan dalam bertindak dan

berbuat sesuatu untuk tujuan perusahaan. Tujuan insentif adalah untuk

meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga karyawan bergairah dalam

26
bekerja dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Insentif juga bertujuan untuk

meningkatkan produktivitas dalam melaksanakan tugasnya, karena itu pemberian

insentif harus dilaksanakan tepat pada waktunya, agar dapat mendorong setiap

karyawan untuk bekerja secara lebih baik dari sebelumnya (Nafrizal, 2012).

Menurut Moeheriono (2012: 259) Insentif adalah salah satu imbalan yang

diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas

prestasinya. Insentif dapat membuat karyawan bekerja lebih baik dalam

perusahaan, dimana karyawan mendapat berbagai hadiah, komisi atau sertifikat,

sementara perusahaan tidak perlu meningkatkan gaji tetap untuk menghargai

kinerja karyawannya. Program insentif yang dirancang dengan baik akan sangat

berguna karena akan menambah motivasi untuk meningkatkan kinerja dan

mengenali faktor utama dalam motivasi. Menurut Rivai (2009: 384) Insentif

adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing,

sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas

atau penghematan biaya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa insentif adalah

bentuk rangsangan yang sengaja diberikan oleh perusahaan kepada pekerjanya

agar para pekerja tersebut termotivasi dan mau bekerja dengan sungguh-sungguh

sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Adanya beberapa bentuk dalam pemberian insentif, yaitu sebagai berikut:

1) Piecework merupakan pembayaran diukur menurut banyaknya unit atau

satuan barang atau jasa yang dihasilkan.

2) Production bonuse merupakan penghargaan yang diberikan atas prestasi yang

melebihi target yang ditetapkan.

27
3) Commissions merupakan persentase harga jual atau jumlah tetap atas barang

yang dijual.

4) Maturity curves merupakan pembayaran berdasarkan kinerja rangking

menjadi: marginal, below average, average, good, outstanding.

5) Merit raises merupakan pembayaran kenaikan upah diberikan setelah

evaluasi kinerja.

6) Pay-for-knowledge / Pay-for-skills merupakan kompensasi karena

kemampuan menumbuhkan inovasi.

7) Non-monetary incentives merupakan penghargaan yang diberikan dalam

bentuk plakat, sertifikat, liburan dan lain-lain.

8) Executive incentives merupakan insentif yang diberikan kepada eksekutif

yang perlu dipertimbangkan keseimbangan hasil jangka pendek dengan

kinerja jangkan panjang.

9) International incentives diberikan karena penempatan seseorang untuk

penempatan diluar negeri.

2.6 Gambaran Kondisi Pegawai di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 tidak boleh menjadi penghalang aparatur sipil negara

(ASN) untuk bekerja secara professional dan lebih produktif memberikan layanan

kepada masyarakat. ASN sebagai pelayan masyarakat diharapkan tetap mampu

menjalankan kewajibannya meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Istilah

pandemi mungkin sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat dunia. Hal ini

terungkap setelah WHO (World Health Organization) mengumumkan virus

Covid-19 menjadi Pandemi.

28
Pandemi menurut KBBI dimaknai sebagai wabah yang berjangkit

serempak dimana-mana meliputi daerah geografis yang luas. Sedangkan Covid-19

merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory

syndrome coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Covid-19 dapat menyebabkan gangguan

sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu hingga infeksi paru-

paru, selain gangguan pernapasan, pasien Covid-19 dapat mengalami gangguan

pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke dan peradangan ekstrem yang

menyerang berbagai sistem organ.

1) Sistem Kerja

Sistem kerja adalah sistem dimana manusia atau mesin melakukam

pekerjaan (proses dan aktivitas) dengan menggunakan informasi, teknologi dan

sumber daya lainnya untuk menghasilkan produk atau jasa bagi pelayanan internal

atau eksternal. Sistem kerja adalah serangkaian aktifitas yang dipadukan untuk

menghasilkan suatu benda atau jasa yang menghasilkan kepuasan dan keuntungan

(Irwan, 2013). Sistem kerja Aparatur Sipil Negara dimasa pandemi covid-19

terdapat dua sistem yaitu bekerja dari kantor (Work From Office) dan bekerja dari

rumah (Work From Home). Mengenai penyesuaian sistem kerja bagi ASN untuk

menjaga keberlangsungan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik menyongsong tatanan normal baru yang

produktif dan aman dari Covid-19.

Seluruh ASN pastinya harus beradaptasi dengan perubahan tatanan hidup

pada situasi pandemi Covid-19 karena ini merupakan hal baru dalam sistem kerja.

Salah satu bentuk adaptasi terhadap tatanan normal ialah Aparatur Sipil Negara

masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja yang berlaku. Namun untuk

29
beradaptasi dengan kondisi pandemi, perlu dilakukan penyesuaian sistem kerja

dengan menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian. Penyesuaian

sistem kerja dapat dilaksanakan melalui fleksibilitas dalam pengaturan lokasi

bekerja, yakni pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (WFO) dan atau

pelaksanaan tugas kedinasan di rumah (WFH).

2) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja dalam suatu intansi atau dinas sangat penting untuk

diperhatikan manajemennya. Lingkungan kerja adalah segala hal yang

berhubungan dengan aktivitas pegawai di dalam kantor. Menurut (Nuraini 2013)

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pegawaidan dapat

mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang diembankan kepadanya misalnya

dengan adanya air conditioner (AC), penerangan yang memadai dan sebagainya.

Di masa pandemi Covid-19 ini pasti penyesuain lingkungan kerja karena ada

sistem kerja dari rumah (Work From Home), pegawai harus berdaptasi dengan

lingkungan baru untuk bekerja.

Lingkungan kerja menjadi salah satu hal yang memengaruhi produktivitas

dan semangat kerja pegawai. Tanpa lingkungan kerja yang baik, pegawai akan

mudah bosan dan tidak betah untuk bekerja di tempat tersebut. Segala sesuatu

yang ada disekitar para pegawai yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja

pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga akan diperoleh hasil kerja

yang maksimal, dimanadalam lingkungan kerja tersebut terdapat fasilitas kerja

yang mendukung karyawan dalam penyelesaian tugas yang bebankan kepada

pegawai guna meningkatkan kerja pegawai dalam suatu instansi.

2.7 Penelitian Terdahulu

30
Dalam penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum

atau hubungan topik yang akan diteliti dengan peneliti selanjutnya yang sudah

pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, sehingga tidak ada pengulangan.

2.7.1 Penelitian yang dilakukan oleh Syarah Amalia dan Mahendra Fikri

tahun (2019) berjudul “Pengaruh teknologi informasi, disiplin kerja

dan motivasi kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT Gramedia

Asri Media Cabang Emerald Bintaro” menunjukkan bahwa variabel

teknologi informasi dan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap produktivitas karyawan pada PT Gramedia Asri Media

cabang Emerald Bintaro.

2.7.2 Penelitian yang dilakukan oleh Putu Pande Yudiastara (2015) dengan

judul “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi, Disiplin Kerja,

Insentif, Turnover Terhadap Kinerja Pegawai” hasil analisis melalui

model persamaan struktural terbukti bahwa insentif memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja sebesar 0,120 yang berarti bila

insentif semakin tinggi, maka disiplin akan semakin meningkat.

2.7.3 Penelitian yang dilakukan Marta Wijayanti (2014) berjudul

“Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian

Daerah (BPD) Kabupaten Indragiri Hulu” ditemukan bahwa PNS pada

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Indragiri Hulu sudah baik dan

sebagian lagi kurang baik. Dikatakan sudah baik karena sebagian

pegawai melakukan pekerjaan dengan tepat waktu. Dikatakan tidak

baik karena pegawai lambat dalam menyelesaikan tugas-tugas yang

dibebankan kepadanya.

31
2.7.4 Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2016) “Pengaruh Penerapan

System Informasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pajak di Provinsi

Bali” dalam penelitiannya terdapat pengaruh positif signifikan antara

penerapan system teknologi informasi dan perbaikan struktur

organisasi terhadap produktivitas kerja aparat pajak. Hal ini berarti

semakin baik pemanfaatan teknologi informasi, maka kinerja pegawai

akan semakin meningkat. Dengan demikian hipotesis pada penelitian

ini yang menyatakan bahwa semakin baik penggunaan teknologi

informasi semakin baik kinerja pegawai.

2.7.5 Penelitian yang dilakukan Wisnu Wijaya (2010) yang berjudul

“Pengaruh disiplin kerja dan insentif terhadap kinerja karyawan

Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana Kabupaten Gianyar”

menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana

Kabupaten Gianyar.

32
BAB III

KERANGKA BERPIKIR

3.1 Kerangka Berpikir

Produktivitas pegawai yang tinggi merupakan hal yang sangat diharapkan

oleh pihak internal maupun eksternal lembaga atau perusahaan. Untuk dapat

mencapai produktivitas yang tinggi, maka dibutuhkan teknologi informasi yang

baik, disiplin kerja dan pemberian insentif dalam menunjang produktivitas

pekerjaannya.

Pada saat terjadi pandemi Covid-19 banyak pergeseran-pergeseran yang

terjadi dan perubahan yang cepat serta memerlukan penyesuaikan yang tidak

mudah. Banyak lembaga pemerintah maupun swasta yang melakukan strategi

khusus untuk menjaga produktivitas para pegawainya, misalnya pada kantor Bank

Indonesia Provinsi Bali yang menerapkan sistem piket 20% dari jumlah

keseluruhan pegawai setiap harinya yang harus datang ke kantor. Sedangkan pada

Dinas Pariwisata Provinsi Bali menerapkan sistem work from home selama

pandemi Covid-19 berlangsung.

Berdasarkan deskripsi teoritis dan hasil-hasil studi terdahulu yang telah

dikemukakan di atas maka dalam penelitian ini akan menganalisis pengaruh

teknologi informasi, disiplin kerja dan pemberian insentif terhadap produktivitas

pegawai dinas pariwisata Provinsi Bali pada masa pandemi Covid-19 yang dapat

dirumuskan dalam model kerangka pikir pada Gambar 3.1 berikut ini:

33
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
Fenomena/Gap
Terdapat penurunan produktivitas pegawai di Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang
diakibatkan oleh kurangnya pemahaman dalam teknologi informasi berupa (Zoom, Google
Meet, Teams, dsb) khususnya untuk pegawai yang memasuki umur purnabakti yang dapat
menghambat produktivitas para pegawai. Tidak hanya itu, disiplin kerja para pegawai
menurun diakibatkan tidak diwajibkannya melakukan absensi secara langsung di kantor
melainkan melalui aplikasi, sehingga sulit mengecek kehadiran pegawai yang tepat waktu.
Pemberian insentif juga ditiadakan karena fokus pemerintah dalam memberikan bantuan
sosial di masa pandemi

Pokok Masalah
− Apakah teknologi informasi berpengaruh terhadap produktivitas pegawai di masa
pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali?
− Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas pegawai di masa pandemi
Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali?
− Apakah pemberian insentif berpengaruh terhadap produktivitas pegawai di masa
pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali?

Hipotesis Penelitian
H1. Teknologi informasi berpengaruh Sebelumnya
positif dan signifikan terhadap a. Fikri
produktivitas pegawai di masa pandemi Mahendra
Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali. (2019)
Grand H2. Disiplin kerja berpengaruh positif dan
Theory b. Putu
signifikan terhadap produktivitas pegawai
Pande
di masa pandemi Covid-19 pada Dinas
Manajemen Pariwisata Bali.
(2015)
Sumber H3. Pemberian intensif berpengaruh c. Marta
Daya positif dan signifikan Wijayanti
Manusia. terhadap produktivitas pegawai di masa (2014)
pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata d. Wisn
Bali. u Wijaya
(2010)
e. Hiday
Metode Penelitian at (2006)
Uji Kualitas data: Uji Validitas dan Uji
Realibilitas.
Uji Asumsi Klasik: Uji Multikolineritas, Uji
Normalitas, Uji Heteroskadestisitas.
Uji Hipotesis: Regresi Berganda, Uji R Squared,

Pembahasan

Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran

34
Gambar 3.2
Model Penelitian

Teknologi
Informasi

Disiplin Kerja Produktivitas


Pegawai

Pemberian
Insentif

3.2 Hipotesis Peneitian

Pemanfaatan teknologi informasi yang telah masif diberbagai instansi

pemerintahan maupun swasta diharapkan dapat menjadi alternatif dan langkah

preventif dalam penanggulangan wabah virus Corona. Namun hambatan dan

tantangan masih dirasakan karena terdapat distraksi dari beberapa hal, misalnya

saja jaringan internet yang tidak stabil dan belum meratanya pengetahuan pegawai

dalam pemanfaatan teknologi informasi ini utamanya bagi pegawai yang telah

memasuki usia lanjut. Teknologi informasi terbagi dalam dua teknologi, yaitu

teknologi komputer dan teknologi komunikasi, keduanya berkombinasi dalam

sebuah fungsi pemrosesan dan penyebaran informasi baik yang bersifat finansial

maupun bersifat non finansial. Menurut Information Technology Association of

America (ITAA) teknologi informasi merupakan sebuah fungsi perancangan,

pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi yang

menggunakan komputer, khususnya perangkat lunak dan perangkat keras

(Rochmatetal, 2013).

35
Pergeseran kebiasaan budaya kerja yang dipengaruhi oleh adanya virus

Corona berdampak juga pada kedisiplinan pegawai dalam bekerja. Disiplin

merupakan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan

perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Peraturan yang

dimaksud termasuk absensi, lambat masuk, serta cepat pulang karyawan. Jadi hal

ini merupakan suatu sikap indisipliner karyawan yang perlu disikapi dengan baik

oleh pihak manajemen. Banyak yang mengartikan disiplin itu bilamana karyawan

selalu datang serta pulang tepat pada waktunya. Pendapat itu hanya salah satu

yang dituntut oleh organisasi. Oleh karena itu kedisiplinan dapat diartikan sebagai

tingkah laku yang tertulis maupun yang tidak tertulis. (Hasibuan, 2009:212).

Menurut Moeheriono (2012: 259) Insentif adalah salah satu imbalan yang

diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas

prestasinya. Insentif dapat membuat karyawan bekerja lebih baik dalam

perusahaan, dimana karyawan mendapat berbagai hadiah, komisi atau sertifikat,

sementara perusahaan tidak perlu meningkatkan gaji tetap untuk menghargai

kinerja karyawannya. Program insentif yang dirancang dengan baik akan sangat

berguna karena akan menambah motivasi untuk meningkatkan kinerja dan

mengenali faktor utama dalam motivasi. Menurut Rivai (2009: 384) Insentif

adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja dan gainsharing,

sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas

atau penghematan biaya.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Diana (2001) tentang

“Pengaruh Teknologi Terhadap Produktivitas Pegawai Bank Sulselbar”

menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh negatif

36
terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2006)

“Pengaruh Penerapan System Informasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pajak

di Provinsi Bali” dalam penelitiannya terdapat pengaruh positif signifikan antara

penerapan system teknologi informasi dan perbaikan struktur organisasi terhadap

produktivitas kerja aparat pajak. Hal ini berarti semakin baik pemanfaatan

teknologi informasi, maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. Dengan

demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyatakan bahwa semakin baik

penggunaan teknologi informasi semakin baik kinerja pegawai. Penelitian yang

dilakukan Wisnu Wijaya (2010) yang berjudul “Pengaruh disiplin kerja dan

insentif terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana

Kabupaten Gianyar” menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana

Kabupaten Gianyar.

Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka pemikiran di atas, dapat ditarik

hipotesis yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu:

H1. Teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali.

H2. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas

pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali.

H3. Pemberian intensif berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas

pegawai di masa pandemi Covid-19 pada Dinas Pariwisata Bali.

37
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau wilayah dimana suatu penelitian

dilakukan, penetapan suatu lokasi penelitian merupakan tahapan penting dalam

penelitian, karena dengan ditetapkannya lokasi penelitian maka akan

mempermudah peneliti melakukan penelitian. Adapun lokasi penelitian dilakukan

di Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang terletak di lan S. Parman Niti Mandala

Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali. Penelitian ini akan dilakukan

pada tahun 2022. Alasan peneliti memilih lokasi atau wilayah tersebut karena

berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali (2021) industri yang paling

berdampak oleh pandemi Covid-19 adalah pariwisata turun sebesar 99,996% dan

peneliti berasal dari wilayah atau daerah tersebut serta cukup mengetahui

perubahan kondisi tingkat produktivitas di wilayah yang menjadi tujuan

penelitian.

4.2 Obyek Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:144) pengertian Objek penelitian adalah sasaran

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

suatu hal objektif, valid, dan realiable tentang suatu hal (variabel tertentu). Objek

dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Bali baik yang

berstatus ASN maupun non ASN.

4.3 Definisi Operasional Variabel

38
1. Produktivitas kerja adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik

(barang-barang atau jasa) dengan maksud yang sebenarnya. Produktivitas

juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi

barangbarang dan jasa-jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan

secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.

2. Work from Home adalah langkah preventif yang dilakukan pemerintah

untuk memaksimalkan kinera para pekerja di tengah serangan wabah

Covid-19.

3. Disiplin merupakan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan

peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

4. Insentif adalah sistem pemberian balas jasa yang dikaitkan dengan kinerja,

baik bersifat materil maupun bersifat non materil yang dapat memberikan

motivasi atau daya pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan

bersemangat, sehingga kinerja karyawan atau hasil kerja lebih meningkat

yang pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai.

4.4 Jenis dan Sumber Data

4.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kuantitatif. Menurut

Saryono (2010) Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk

menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau

keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau di

gambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Penelitian ini berusaha menjelaskan

fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan.

4.4.2 Sumber Data

39
Adapun yang menjadi jenis dan sumber data yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dua jenis sumber data:

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

dilapangan, dengan melakukan melalui kuisioner dengan beberapa

pegawai. Orang yang dijadikan objek penelitian atau orang yang dijadikan

sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. Dalam peneleitian ini

data primer akan diperoleh dari hasil kuisioner terhadap seseorang

(informan).

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui instansi pemerintahan

yang erat kaitannya dengan penelitian, berupa dokumen-dokumen,

dokumentasi dan lain-lain sebagai bukti bahwa penelitian ini benar

dilakukan. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi

perusahaan, publikasi pemerintahan, analisis industri oleh media, situs

web, internet dan sebagainya.

4.5 Populasi dan Sampel

4.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:33). Populasi

dalam penelitian ini adalah data pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan

jumlah responden 111 ASN dan NON ASN

4.5.2 Sampel

Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil

dari suatu populasi dan diteliti secara rinci (Tjiptono, 2007:41). Pengambilan

40
sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar

jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang

ada. Menurut Sugiyono (2004:15), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

Didalam penelitian ini peneliti menggunakan non probability sampling

dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan untuk sampel dalam

pertimbangan tertentu.

Dalam penelitian ini, besarnya sampel ditetapkan dengan menggunakan

rumus Slovin. Adapun rumus Slovin adalah sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N ( e)
Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi (Jumlah keseluruhan pegawai ASN dan Non ASN dinas

Pariwisata Provinsi Bali)

e = Standar error (5%)

Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka diperolah besarnya sampel

sebagai berikut:

111
n= 2
1+111( 0,05)
111
n=
1,2777
n=86,88 / 87 responden

Dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel yang akan

dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 87 responden.

41
4.6 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode:

4.6.1 Observasi

Observasi yaitu pengamatan secara langsung dengan sistematis yang

bertujuan mengenali berbagai rupa kejadian, peristiwa, keadaan, dan tindakan

terhadap gejala-gejala yang hendak diteliti, Harbani Pasolong (2012). Menurut

Bungin (2007) terdapat beberapa bentuk observasi, yaitu observasi partisipasi,

observasi tidak terstruktur dan observasi kelompok. Observasi adalah kegiatan

peneliti yang langsung melakukan pengamatan ke lapangan untuk mendapatkan

data yang berhubungan dengan penelitian. Peneliti mengobservasi tentang kinerja

pegawai saat masa pandemi Covid-19, yaitu tentang penyelesaian tugas saat work

from home, kehadiraan saat pergantian shift dan absensi.

4.6.2 Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang di pilih ialah menggunakan kuisioner

(kuesioner) dengan teknik ceklis. Agar dapat membantu responden pada Dinas

Pariwisata Provinsi Bali agar memberi jawaban & mengisi kuisioner dengan

mudah dan tidak memakan waktu dngan cara memberikan (√) di kertas yang

disediakan.

Kuisioner penelitian yang diadakan oIeh penelitian ini akan di uji validasi,

reliabilitasi sebelum dan setelah penelitian. Uji validitas di lakukan untuk menguji

keakuratan atau kevalidan kuisioner penelitian, sedangkann ujii realibilitas

42
dilakukann untuk menguji kehandalan atau konsistensi kuisioner peneliitian.

Penulis akann melakakukan ujii validitas dengan menggunakann bantuann

software SPSS version 24.0.

4.6.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh dari fakta yang

tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip, hasil rapat, jurnal, atau berupa

laporan kegiatan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Menururt

Sugiyono (2013:240) menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumentasi digunakan untuk menggambarkan kondisi

lapangan yang membantu peneliti untuk menambah kejelasan penelitian.

Contohnya: foto dan arsip mengenai jumlah pegawai pergolongan, perjabatan dan

Honorer, struktur organisasi, Dinas Pariwisata Provinsi Bali.

4.7 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui

sejauh mana variabel yang mempengaruhi variabel lain agar data yang

dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka harus diolah atau dianalisis terlebih

dahulu sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

4.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan suatu gambaran

mengenai responden dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis akan

membahas mengenai bentuk sebaran jawaban responden terhadap seluruh konsep

yang diukur. Dari sebaran jawaban responden selanjutnya akan diperoleh satu

43
kecenderungan atas jawaban responden tersebut. Untuk mendapatkan

kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel

akan didasarkan pada nilai rata-rata skor jawaban yang selanjutnya akan

dikategorikan.

4.7.2 Analisis Kuantitatif

Metode analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil

jawaban kuesioner dan digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-

angka dan perhitungan dengan metode statistik. Data tersebut harus

diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu

untuk memudahkan dalam menganalisis, untuk itu akan digunakan program

analisis SPSS.

SPSS adalah suatu software yang berfungsi untuk menganalisis data,

melakukan perhitungan statistik baik untuk statistik parametrik maupun non-

parametrik dengan basis windows (Ghozali, 2009:19). Dalam penelitian ini akan

menggunakan program SPSS for Windows versi 16.

a. Uji Validitas dan Reliabilitas

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel. Jika nilai r

44
hitung > r tabel dan bernilai positif maka pertanyaan tersebut dikatakan valid

(Ghozali, 2009:33).

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk

mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0,60 (Ghozali, 2009:34).

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas jika variabel bebas

berkorelasi maka variable-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal

adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas = 0.

Multikolineritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (Ghozali, 2009:34).

Adapun cara mendeteksi terhadap adanya multikolineritas dalam

model regresi adalah sebagai berikut:

− Besarnya Variabel Inflation Factor (VIF), pedoman suatu model regresi

yang bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10.

− Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas

Multikoneritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1.

45
2) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang

lain. Jika variance dari residual pengamatan yang lain tetap, disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Cara untuk mendeteksi dengan cara melihat grafik scatter plot antara

nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Dasar

analisis:

− Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

− Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebut diatas dan dibawah

adalah angka nol pada sumbu Y, maka tidak ada heteroskedastisitas

(Ghozali, 2009:35).

3) Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan probability plot membandingkan

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis diagonal jika

distribusi normal data adalah normal maka garis menggambarkan data.

Sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya atau dengan kata lain media

grafik histogram dan grafik Normal plot (Ghozali, 2009:35).

46
− Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

− Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

c. Analisis Regresi Berganda

Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lebih

dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat (Ghozali, 2009:35). Model

pengaruh tersebut disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:

Rumus:

Y = a + β1X1 + β2X2+ β3X3 + e

Keterangan:

Y = Produktivitas Pegawai

A = Konstanta

X1 = Teknologi Informasi

X2 = Disiplin Kerja

X3 = Pemberian Insentif

β1, β2 = Koefisien Regresi

E = Standard Error

d. Uji Kesesuain suatu model (Goodness of Fit)

47
Ketepatan regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari

goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai

koefisien determinasi, dan nilai statistik F. Untuk uji statistik t digunakan menguji

seberapa besar pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel

independennya.

Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

diterima (Ghozali, 2009:35).

1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisiensi determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:35).

2) Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis satu

(H1) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua

variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:37).

48
Dalam penelitian ini menunjukkan apakah variabel independen yang

terdiri dari variabel kualitas pelayanan dan kepercayaan untuk menjelaskan

variabel dependennya, yaitu kepuasan pelanggan. Adapun kriteria pengujian

uji F adalah sebagai berikut:

− Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel Apabila F tabel > F

hitung, maka H1 ditolak. Apabila F tabel < F hitung, maka H1 diterima.

− Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi Apabila probabilitas

signifikansi > 0,05, maka H1 ditolak. Apabila probabilitas signifikansi <

0,05, maka H1 diterima.

3) Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:37).

Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

− Jika signifikansi < 0,05 maka H1 diterima berarti ada pengaruh signifikan

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Jika signifikansi > 0,05 maka H1 ditolak berarti tidak ada pengaruh

signifikan variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

49
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

5.1.1 Sejarah Singkat Dinas Pariwisata Kota Bali

Dalam tantangan Bali sebagai pusat pengembangan kepariwisataan

Indonesia Bagian Tengah, bagi Daerah Bali sektor kepariwisataan merupakan

penghasilan utama setelah pertanian. Untuk menangani kepariwisataan,

Pemerintah Daerah Tingkat I Bali berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I Bali Nomor : 22.a/Pemb32/I/a/70, membentuk Dinas Pariwisata

Daerah Tingkat I Bali. Untuk memperkuat dasar pembentukan Dinas Pariwisata

Provinsi Daerah Tingkat I Bali, dibuatkan Peraturan Daerah, Provinsi Bali

Tingkat I Bali tanggal 10 Agustus 1971, Nomor ; 2/PD/DPRGR/1971. Namun

Peraturan Daerah tersebut belum mendapatkan pengesahan oleh pejabat yang

berwenang berhubung urusan kepariwisataan belum diserahkan kepada daerah.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 24 tahun 1979, oleh

Pemerintah telah diserahkan 12 (dua belas) urusan kepariwisataan kepada Daerah

Tingkat I Bali. Berhubung dengan hal tersebut di tas dan sesuai dnegan pasal 9

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, sejalan dengan perkembangan

pembangunan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna Dinas Pariwisata

Provinsi Daerah Tingkat I Bali maka diterbitkan Peraturan Daerah Tingkat I Bali

Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Tingkat I Bali. Peraturan Daerah ini

berdasarkan atas keputusan Meneteri Dalam Negeri tanggal 20 Desember 2984,

Nomor : 061.161 – 1034 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Bali

50
Nomor : 1, Seri D, tanggal 29 Desember 1984. Untuk menyesuaikan dengan

keadaan, kemudian Peraturan Daerah tersebut diganti, dengan Peraturan Daerah

Nomor  3 Tahun 1994 dan disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengen

Keputusan Nomor 123 Tahun 1995, tanggal 13 Oktober 1993.

VISI

“NANGUN SAT KERTHI LOKA BALI” 

Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru

“Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk

Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala

Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung

Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian

dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh,

Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik

Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.”

MISI 

1. Memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan dalam

jumlah dan kualitas yang memadai bagi kehidupan Krama Bali.

2. Mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan nilai tambah dan daya

saing pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

51
3. Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau,

merata, adil dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan sistem

dan data base riwayat kesehatan Krama Bali berbasis kecamatan.

4. Memastikan tersedianya pelayanan pendidikan yang terjangkau, merata,

adil, dan berkualitas serta melaksanakan wajib belajar 12 tahun.

5. Mengembangkan sistem pendidikan dasar dan pendidikan menengah

berbasis keagamaan Hindu dalam bentuk Pasraman di Desa

Pakraman/Desa Adat.

6. Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu

berkualitas dan berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral serta

memiliki jati diri yang kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai

kearifan lokal Krama Bali.

7. Mengembangkan sistem jaminan sosial secara konprehensif dan

terintegrasi bagi kehidupan Krama Bali sejak mulai kelahiran, tumbuh dan

berkembang sampai akhir masa kehidupannya.

8. Menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, produktif, berkualitas dan

memiliki daya saing tinggi serta memperluas akses kesempatan kerja di

dalam dan di luar negeri.

9. Mengembangkan sistem jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja

yang komperhensif, mudah dijangkau, bermutu, dan terintegrasi bagi

Krama Bali yang bekerja di dalam dan di luar negeri.

10. Memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan,

pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama,

tradisi, seni, dan budaya Krama Bali.

52
11. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali secara sakala dan niskala

berdasarkan nilai-nilai filsafat Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu Kertih,

Wana Kertih, Segara Kertih, Jana Kertih, dan Jagat Kertih.

12. Memperkuat kedudukan, tugas dan fungsi Desa Pakraman/ Desa Adat

dalam menyelengarakan kehidupan krama Bali yang meliputi

Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan.

13. Mengembangkan destinasi dan produk pariwisata baru berbasis budaya

dan berpihak kepada rakyat yang terintegrasi antar kabupaten/kota se-Bali.

14. Meningkatkan promosi pariwisata Bali di dalam dan di luar negeri secara

bersinergi antar kabupaten/kota se-Bali dengan mengembangkan inovasi

dan kreatifitas baru.

15. Meningkatkan standar kualitas pelayanan kepariwisataan secara

konprehensif.

16. Membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru sesuai

dengan potensi kabupaten/kota di Bali dengan memberdayakan sumber

daya lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam arti luas.

17. Membangun dan mengembangkan industri kecil dan menengah berbasis

budaya (branding Bali) untuk memperkuat perekonomian Krama Bali.

18. Meningkatkan pembangunan infrastruktur (darat, laut dan udara) secara

terintegrasi serta konektivitas antar wilayah untuk mendukung

pembangunan perekonomian serta akses dan mutu pelayanan publik di

Bali.

53
19. Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan sumber

daya manusia serta sarana prasarana yang memadai untuk menjaga

keamanan daerah dan Krama Bali serta keamanan para wisatawan.

20. Mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan

dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender

dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali.

21. Mengembangkan tata kehidupan Krama Bali, menata wilayah, dan

lingkungan yang, hijau, indah, dan bersih.

22. Mengembangkan sistem tata kelola pemerintahan daerah yang efektif

efisien, terbuka, transparan, akuntabel dan bersih serta meningkatkan

pelayan publik terpadu yang cepat, pasti dan murah.

5.2 Dekripsi Data

5.2.1 Karakteristik Responden

DaIam peneIitian ini terdapat karakteristik responden yang dikeIompok

menurut jenis keIamin, usia & pendidikan terakhir. Gambaran mengenaii

karakteristik responden dijeIaskan pada tabeI karakteristik responden yaitu:

54
Tabel 5.1
Karakteristik Responden
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Jenis Kelamin:
Laki-Laki 42 53,12%
Perempuan 35 46,87%
Usia:
26-36 32 34,37%
37-46 35 39,06%
47-55 20 26,56%
Pendidikan Terakhir
SMA/Sederajat 7 6,25%
Diploma/I/II/III 2 3,12%
S1 50 62,05%
S2 28 28,12%

Sumber: Hasil olah data 2022

Dari hasil tabeI 5.1 di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian

yaitu pegawai Dinas Pariwisata Kota Bali, dapat dilihat dengan jumlah

reesponden berjenis keIamin Iaki-Iaki berjumIah 42 0rang (53,12%), dan

responden berjenis keIamin perempuan berjumIah 35 orang (46,87%). Data

tersebut menunjukkan bahwaa jumIah responnden Iebih banyak respondenn laki-

Iaki.

Jumlah responden dengan usia 26-36 tahun sebanyak 32 orang (34,37%),

jumlah responden berusia 37-46 tahun sebanyak 35 orang (39,06%), responden

55
berusia 47-55 berjumlah 20 orang (26,56%). Dan hasiI data yang dijeIaskan bisa

di simpulkan bahwa jumlah responden dengan usia 37-46 tahun adalah usia

responden yang paling banyak.

Selanjutnya data tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden yang

berpendidikan SMA/SMK/Sederajat sebanyak 7 orang (6,25%), dan jumlah

responden yang berpendidikan Diploma I/II/III berjumlah 2 orang (3,12%), dan

jumlah responden yang berpendidikan S1 sebanyak 50 orang (62,05%), dan

jumlah responden yang berpendidikan S2 sebanyak 28 orang (28,12%).

Adapun deskripsi jawaban responden dari setiap pertanyaan sebagai berikut:

Tabel 5.2
Deskripsi Variabel Disiplin Kerja
Indikator Teknologi Jawabann Respondenn (%) Rata-
No. Ket
Informasi 1 2 3 4 5 Rata

Saya memahami penggunaan


I. absensi digital yang diterapkan 0 0 0 28 72 4,45 Baik
pada saat WFH.

Saya mengikuti zoom meeting


2 tanpa ada kendala dan terbiasa 0 0 0 30 70 4,39 Baik
dengan aplikasi tersebut.

Saya merasa terbantu dengan


3 adanya aplikasi yang 0 0 0 50 50 4,09 Baik
digunakan pada saat WFH.

Pekerjaan yang saya lakukan


terasa lebih efektif dan efisien
4 jika menggunakan teknologi 0 0 0 25 75 4,23 Baik
informasi baik berupa wa
maupun video conference.

Instansi memberikan saya


pelatihan dalam menggunakan
5 0 0 0 10 80 4,37 Baik
teknologi informasi dalam
perusahaan.

Saya elah memanfaatkan


6. teknologi informasi sebelum 0 0 0 40 60 4,28 Baik
terjadi pandemi Covid-19

56
Sumber: Hasil olah data, 2022

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh jawaban untuk variabel

teknologi informasi dari responden mendapatkan hasil baik, dengan nilai rata-rata

tertinggi berada pada pertanyaan "Saya memahami penggunaan absensi digital

yang diterapkan pada saat WFH" dengan nilai rata-rata sebesar 4,45 dan total

point penilaian pada skor 5 yaitu 72%.

Tabel 5.3
Deskripsi Variabel Disiplin Kerja
Jawabann Respondenn (%) Rata-
No. Indikator Disiplin Ket
1 2 3 4 5 Rata

Saya seIaIu hadir tepat waktu


I. pada jam kerja baik pada saat 0 0 0 45 55 4,56 Baik
WFH maupun WFO.

Saya seIaIu menyelesaian


pekerjaan tepat waktu dengan
2 0 0 0 42 58 4,66 Baik
waktu yang ditetapkan baik
pada saat WFH maupun WFO.

Saya taat dalam aturan tertulis


3 0 0 0 56 44 4,09 Baik
maupun tidak tertulis

Saya sangat taat dalam


menggunakan kelengkapan
4 atribut yang telah ditentukan 0 0 0 33 67 4,88 Baik
oleh instansi baik pada saat
WFH maupun WFO.

Sumber: Hasil olah data, 2022

57
              Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh jawaban untuk variabel

disiplin kerja dari responden mendapatkan hasil baik, dengan nilai rata-rata

tertinggi berada pada pertanyaan "Saya sangat taat dalam menggunakan

kelengkapan atribut yang telah ditentukan oleh instansi baik pada saat WFH

maupun WFO" dengan nilai rata-rata sebesar 4,88 dan total point penilaian pada

skor 5 yaitu 67%.

Tabel 5.4
Deskripsi Variabel Insentif
Jawabann Respondenn (%) Rata-
No. Indikator Insentif Ket
1 2 3 4 5 Rata

Instansi menyediakan reward


1. 0 0 0 50 50 Baik
bagi pegawai yang berprestasi 4,26

Saya merasa semangat bekerja


2 di masa pandemi untuk 0 0 0 25 75 Baik
mencapai bonus kinerja. 4,28

Insentif sebaiknya diberikan


3 dalam bentuk uang agar 0 0 0 56 44 Baik
bermanfaat di masa pandemi. 4,20

Saya selalu konsisten bekerja


4 walaupun tidak ada insentif 0 0 0 40 60 4,15 Baik
yang diberikan oleh instansi

Frekuensi insentif pegawai


5 menurun saat pandemi Covid- 0 0 2 10 88 4,17 Baik
19

Sumber: Hasil olah data, 2022

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh jawaban untuk variabel

insemtif dari responden mendapatkan hasil baik, dengan nilai rata-rata tertinggi

berada pada pertanyaan "Saya merasa bersemangat bekerja pada saat pandemi

untuk mencapai bonus kinerja" dengan nilai rata-rata sebesar 4,28 dan total point

penilaian pada skor 5 yaitu 75%

Tabel 5.5

58
Deskripsi Variabel Produktivitas
Jawabann Respondenn (%) Rata-
No. Indikator ProduktivitasS Ket
1 2 3 4 5 Rata

Saya telah mencapai standar


kerja yang ditetapkan instansi
1 0 0 0 45 55 4,44 Baik
sehingga hasilnya memuaskan
walaupun saat Covid-19

Saya telah melaksanakan


pekerjaan dengan baik, dengan
2 0 0 0 42 58 4,00 Baik
penuh ketelitian, dan
konsentrasi

Kemampuan saya dalam


meningkatkan kuantitas
3 0 0 0 36 64 4,72 Baik
pekerjaan menandakan kinerja
saya semakin baik

Saya mampu menyelesaikan


4 0 0 0 43 57 4,61 Baik
tugas dengan cepat

Ketetapan waktu dalam


menyelesaikan pekerjaan
5 0 0 0 25 75 4,01 Baik
adalah kewajiban yang harus
saya laksanakan.

Datang dan puIang kerja


6 dengann ketetapan waktuu 0 0 0 10 80 4,22 Baik
yang teIah di tentukann.

Saya dapat membangun


7 hubungan yang baik bersama 0 0 0 40 60 4,70 Baik
rekan kerja

Saya membantu tim dan


8 berkonstribusi dalam setiap 0 3 7 8 82 4,23 Baik
kegiatan

Sumber: Hasil olah data, 2022

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh jawaban untuk variabel

produktivitas dari responden mendapatkan hasil baik, dengan nilai rata-rata

tertinggi berada pada pertanyaan "Kemampuan saya dalam meningkatkan

kuantitas pekerjaan menandakan kinerja saya semakin baik" dengan nilai rata-rata

sebesar 4,92 dan total point penilaian pada skor 5 yaitu 72%

59
5.2.2 Analisis Data

Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif dan pengujian hipotesis.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang dipergunakan terdiri dari perhitungan nilai tertinggi

dan terendah, mean, median dan standar deviasi pada setiap variabel penetian.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasional dan uji

regresi linear sederhana.

Tabel 5.6

HasiI Uji AnaIisis Deskriptif

Variabel Teknologi Informasi (X1)

VARIABE MINlMU MAXlMU


N MEAN. STD.DEVIATION
L M M

X1.1 87 2 5 4,43 0,774

X1.2 87 3 5 4,45 0,561

X1.3 87 2 5 4,20 0,738

X1.4 87 3 5 4,25 0,690

X1.5 87 3 5 4,43 0,530

X1.6 87 3 5 4,29 0,682

Sumber: Hasil PengoIahan Data SPSS 22.

Berdasarkan data disipteknologi informasi yang diolah menggunakan

program SPSS Versi 22 maka diperoleh nilai untuk variabel X1.1 minimum

sebesar 2, maximum 5, rata-rata (mean) 4,43 dan standar deviasi sebesar 0,774.

Variabel X1.2 minimum sebesar 3, maximum 5, rata-rata (mean) 4,45 dan standar

60
deviasi sebesar 0,561. Variabel X1.3 minimum sebesar 2, maximum 5, rata-rata

(mean) 4,20 dan standar deviasi sebesar 0,738. Variabel X1.4 minimum sebesar 3,

maximum 5, rata-rata (mean) 4,25 dan standar deviasi sebesar 0,690. Variabel

X1.5 minimum sebesar 3, maximum 5, rata-rata (mean) 4,43 dan standar deviasi

sebesar 0,530. Dan Variabel X1.6 minimum sebesar 3, maximum 5, rata-rata

(mean) 4,29 dan standar deviasi sebesar 0,682.

Tabel 5.7

HasiI Uji AnaIisis Deskriptif

Variabel Disiplin (X2)

VARIABE MINlMU MAXlMU


N MEAN. STD.DEVIATION
L M M

X2.1 87 3 5 4,43 0,774

X2.2 87 3 5 4,45 0,561

X2.3 87 3 5 4,20 0,738

X2.4 87 3 5 4,25 0,690

Sumber: Hasil pengolahan data spss 22

Berdasarkan data disiplin kerja yang diolah menggunakan program SPSS Versi 22

maka diperoleh nilai untuk variabel X2.1 minimum sebesar 2, maximum 5, rata-

rata (mean) 4,43 dan standar deviasi sebesar 0,774. Variabel X2.2 minimum

sebesar 3, maximum 5, rata-rata (mean) 4,45 dan standar deviasi sebesar 0,561.

Variabel X2.3 minimum sebesar 2, maximum 5, rata-rata (mean) 4,20 dan standar

deviasi sebesar 0,738. Variabel X2.4 minimum sebesar 3, maximum 5, rata-rata

(mean) 4,25 dan standar deviasi sebesar 0,690.

61
Tabel 5.8

HasiI Uji AnaIisis Deskriptif

Variabel Pemberian Insentif (X3)

VARIABE MINlMU MAXlMU STD.DEVIATIO


N MEAN.
L M M N

X3.1 87 4 5 4,43 0,754

X1.2 87 3 5 4,45 0,551

X3.3 87 2 5 4,20 0,738

X3.4 87 4 5 4,25 0,680

X3.5 87 3 5 4,43 0,410

Sumber: Hasil pengolahan data spss 22

Berdasarkan data disiplin kerja yang diolah menggunakan program SPSS Versi 22

maka diperoleh nilai untuk variabel X3.1 minimum sebesar 2, maximum 5, rata-

rata (mean) 4,43 dan standar deviasi sebesar 0,774. Variabel X3.2 minimum

sebesar 3, maximum 5, rata-rata (mean) 4,45 dan standar deviasi sebesar 0,561.

Variabel X3.3 minimum sebesar 2, maximum 5, rata-rata (mean) 4,20 dan standar

deviasi sebesar 0,738. Variabel X3.4 minimum sebesar 3, maximum 5, rata-rata

(mean) 4,25 dan standar deviasi sebesar 0,690. Variabel X3.5 minimum sebesar 3,

maximum 5, rata-rata (mean) 4,43 dan standar deviasi sebesar 0,530.

62
Tabel 5.9

HasiI Uji AnaIisis Deskriptif

VariabeI Produktivitas (Y)

STD.
VARIABEL N MINlMUM MAXlMUM MEAN.
DEVlATION
Y1 87 2 5 4,31 0,613

Y2 87 3 5 4,31 0,530

Y3 87 3 5 4,23 0,636

Y4 87 2 5 4,14 0,687

Y5 87 2 5 4,26 0,718

Y6 87 3 5 4,32 0,691

Y7 87 3 5 4,32 0,587

Y8 87 2 5 4,25 0,690

Sumber: Hasil pengolahan data spss 22

Berdasarkan data produktivitas yang diolah menggunakan program SPSS

Versi 22 maka diperoleh nilai untuk variabel Y1 minimum sebesar 2, maximum 5,

rata-rata (mean) 4,31 dan standar deviasi sebesar 0,613. Variabel Y2 minimum

sebesar 3, maximum 5, rata-rata (mean) 4,31 dan standar deviasi sebesar 0,530.

Variabel Y3 minimum sebesar 3, maximum 5, rata-rata (mean) 4,23 dan standar

deviasi sebesar 0,636. Variabel Y4 minimum sebesar 2, maximum 5, rata-rata

(mean) 4,14 dan standar deviasi sebesar 0,687. Variabel Y5 minimum sebesar 2,

maximum 5, rata-rata (mean) 4,25 dan standar deviasi sebesar 0,718. Variabel Y6

minimum sebesar 3, maximum 5, rata-rata (mean) 4,32 dan standar deviasi

sebesar 0,691. Variabel Y7 minimum sebesar 3, maximum 5, rata-rata (mean)

63
4,32 dan standar deviasi sebesar 0,587. Dan variabel Y8 minimum sebesar 2,

maximum 5, rata-rata (mean) 4,25 dan standar deviasi sebesar 0,690.

5.2.1 Analisis Variabel

1. Uji Validitas Data

Pengujian validasi digunakan untuk mengukur apaka suatu pertanyaan sah

atau valid. Kuesioner dianggap vaIid apabila suatu pertanyaan mampu

menerangkan sesuatu yang diukur dari kuesioner tersebut. Pengujian validasi pada

riset ini, diolah dengan menggunakan SPSS 22. Apabila r hitung > rtabel maka poin

pernyataan tersebut dapat dikatakan telah valid, yang dimana nilai r tabel sebesar

0,246. Hasil pengujian validitas dapat diuraikan pada tabel berikut:

a. Teknologi Informasi

Tabel 5.10

HasiI Uji validitas Teknologi Informasi

Item Personn r tabeI (Taraf


Variabel Keter.
Pertanyaan CorreIation Signfikansi 5%)

X1.1 0,702 Valld


X1.2 0,654 Valld
X1.3 0,782 Valld
X1 0,246
X1.4 0,819 Valld
X1.5 0,527 Valld
X1.6 0,810 Valld
Sumber: Hasil pengolahan data spss 22

64
a. Disiplin Kerja
TabeI 5.11
HasiI Uji validitas Disiplin Kerja

Item Personn r tabeI (Taraf


Variabel Keter.
Pertanyaan CorreIation Signfikansi 5%)

X2.1 0,552 Valld


X2.2 0,764 Valld
X2 0,246
X2,3 0,834 Valld
X2.4 0,665 Valld
Sumber: Hasil pengolahan data spss 22

b. Pemberian Insentif

Tabel 5.12

HasiI Uji validitas Pemberian Insentif

Item Personn r tabeI (Taraf


Variabel Keter.
Pertanyaan CorreIation Signfikansi 5%)

X1.1 0,686 VALlD


X1.2 0,986 VALlD
X1 X1.3 0,658 0,246 VALlD
X1.4 0,829 VALlD
X1.5 0,727 VALlD
Sumber: Hasil pengolahan data spss 22

c. Produktivitas Pegawai
Tabel 5.13
HasiI Uji vaIiditas Produktivitas
VariabeI ltem Pertanyaan Personn r tabeI (Taraf Ket

65
CorreIation Signifikansi 5%)
Y1 0,669 VALlD
Y2 0,656 VALlD
Y3 0,757 VALlD
Y4 0,737 VALlD
Y 0,246
Y5 0,813 VALlD
Y6 0,690 VALlD
Y7 0,785 VALlD
Y8 0,805 VALlD
Sumber: Hasil pengolahan data spss 22

Maka dapat diIihat dari tabel diatas bahwaa koefisienn vaIiditas r hitung >r tabel &

hasiI ujii validitas dapat dinyatakan vaIid & peneIitian ini dapat diIanjutkan.

1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner serta untuk menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila diukur berulang kali.

TabeI 5.14

HasiI Uji Reabilitas

ReaIibilitas Cronbach's
VariabeI Ket.
Coeficient AIpha.
6 Item
Teknologi Informasi (X1) 0,813 Realibel
Pertanyaan
4 Item
Disiplin Kerja 0,842 Realibel
Pertanyaan
5 Item
Pemberian Insentif 0,812 Realibel
Pertanyaan

8 Item
Produktivitas Pegawai (Y) 0,881 Realibel
Pertanyaan

Sumberr: Hasil pengolahan data spss 22.

66
Tabel tersebut memperlihatkan aIpha variabeI dependen terhadap independen

dapat disimpulkan bahwa hasiI uji reabiIitas dapat dinyatakan reliabeI.

5.2.3 Uji Asumsii KIasik

1. Uji NormaIitas

Ujii normaIitas di gunakan untuk mengetahui apakah data yang didapat

berdisribusi normaI/tidak. terdapat berapa cara untuk mendeteksi residuaI

berdistribusi normaI/tidak daIam uji normaIitas, yaitu dengan cara anaIisis grafiik

da anaIisis statistik. Uji normaIitas ini akan menggunakan uji Kolmogrov

Smirnov. Dasar pengambiIan keputusan daIam uji normalitas KoImogrov

smirnov, jika niIai signifikansii > 0,05. Makaa niIai residuaI berdistribusi normaI

& jiika niIai signfikansi < 0,05. Maka niIai residuaI tidak berdsibusi normaI.

TabeI 5.15

HasiI Uji NormaIitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual

N 87

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.
1.11632816
Deviation

Most Extreme Difference Absolute .152

Positive .152

Negative -.114

Test Statistic .152

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

67
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas diketahuii bahwaa niIai signifikansi 0,200

> 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa niIai residuaI berdisribusi normal.

2. Uji Liniearitas

Pengujian Iinieritas diIakukan daIam pengujiann modeI persanaan regresi

suatu variabeI Y atas variabeI X. Ujii Iineritas di gunakan untukk pemenuhann

syarat anaIisis regresi yang mengharuskan adanya hubungan fungsionaI antara X

& Y pada popuIasi yang Iinear.

Tabel 5.16

Uji Linieritas

ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 2.222 3 .741 1.125 .344b

Residual 54.664 83 .659

Total 56.886 86

a. Dependent Variable: Abresid

b. Predictors: (Constant), Pemberian Insentif, Teknologi Informasi, Disiplin Kerja

Sumber: HasiI PengoIahan Data SPSS 22

68
Dari hasiI tabel pengujian diatas, diketahui bahwa niIai signifikansi 0,344 >

0,05. Maka bisa di simpulkan bahwa terdapat hubungan liniear yang signifikan

antar variabel dependen dengan varibael independen.

3. Uji Heteroskedastsitas

Ujii heteroskessdastsitas ini memiliki tujuan untuk menguji apakah modeI

regresii tersebut memiliki ketidaksmaan varians darii residuaI satu pengamatan ke

resuduaI 1 pengamatan ke arah pengamatann Iainnya. ModeI regresi yangg baik

adaIah tidak adanya heteroskedastiisitas. Deteksi ada/tidak nya

heteroskedastisiitas dapat diIakukan dengan meIihat ada/tidak nya suatu pola

tertentuu padaa grafiik scaterpIot.

Tabel 5.17

Hasil Uji Heteskadestisitas

69
Sumber: Hasil pengolahan data spss 22

Dari gambarr tersebut bisa di lihat bahwa titikk data tidakk terdapat pola

jelas dan menyebar di atas dan di bawah angkaa 0 (nol) pada sumbu Y, sehingga

bisa di simpuIkan bahwa tidak ada gejala hetekesdastisitas dalam penelitian ini.

5.2.4 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan

untuk membuktikan hipotesis mengenai adanya pengaruh variabel teknologi

informasi (X1), disiplin kerja (X2) dan insentif (X2) dengan produktivitas kerja

(Y).Perhitungan statistic dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan

dalam penenlitian ini adalah dengan menggunakan SPSS versi 22. Model regresi

linear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3

70
Keterangan:

Y = skor variabel produktivitas kerja

a = konstanta

b1, b2, b3 = koefisisen regresi

X1 = Teknologi informasi

X2 = Disiplin Kerja

X3 = Insentif

TabeI 5.18

HasiI Uji Regresi Liniear Berganda

Coefficientsa

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .251 1.277 .197 .844

Teknologi
.042 .072 .032 .591 .556
Informasi

Disiplin Kerja 1.294 .129 .643 10.026 .000

Pemberian
.507 .128 .320 3.948 .000
Insentif

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22.

Hasil persamaan diatas menjelaskan bahwa:

a. Nilai konstanta sebesar 1,227 berarti nilai konsistensi variabel independen

pada dinas pariwisata kota Bali senilai 1,227.

b. Nilai koefisien regresi X1 senilai 0,032 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai teknologi informasi, produktivtas pegawai pada

Dinas Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,032.

71
c. Nilai koefisien regresi X2 senilai 0,643 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai disiplin kerja, produktivtas pegawai pada Dinas

Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,643.

d. Nilai koefisien regresi X3 senilai 0,320 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai pemberian insentif, produktivtas pegawai pada

Dinas Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,320.

5.2.5 Uji Determinan (R²)

Dalam mengetahui seberapa besar pengaruh tekonologi informasi, disiplin

kerja dan insentif terhadap produktivitas pegawai dinas pariwisata kota Bali (Y),

dilakukan perhitungan statistik,

TabeI 5.19

HasiI Uji Determinasi

Model Summaryb

Mode R Adjusted R Std. Error of


l R Square Square the Estimate

1 .952a .907 .904 1.13632

a. Predictors: (Constant), Pemberian Insentif, Teknologi Informasi,


Disiplin Kerja

b. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Sumber: Hasil pengolahan data spss 22.

Dari hasil tabel di atas terlihat jelas bahwa nilai hubungan (R) adalah 0,952.

Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,907

yang menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (teknologi informasi, disiplin

kerja dan pemberian insentif) terhadap variabel terikat (produktivitas pegawai

pada masa pandemi di dinas pariwisata kota Bali) dengan nilai 90%.

72
5.2.6 Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji-t)

Pengujian t digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel X

dengan variabel Y. Apabila nilai signifikant (Sig.) < 0,05 maka suatu variable

dinyatakan memiliki pengaruh secara significant pada variable yang lain. Adapun

kriteria penerimaan & penolakan hipotesis adalah:

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak & Ha diterima

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima & Ha ditolak

Nilai t tabel dengan alpha 5% & jumlah sampel yang dikurangi dengan jumlah

variable, maka diperoleh t tabel senilai 11, 504.

Tabel 5.20

HasiI Uji (t)

Coefficientsa

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .251 1.277 .197 .844

Teknologi
.042 .072 .032 .591 .556
Informasi

Disiplin Kerja 1.294 .129 .643 10.026 .000

Pemberian
.507 .128 .320 3.948 .000
Insentif

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Sumber: HasiI PengoIahan Data SPSS 22.

Pada TabeI di atas diketahui bahwa nilai variabel t hitung sebesar 11,504 > ttabel

0, 591 dengan nilai sigifikansi 0,556 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa teknologi

73
informasi berpengaruh tidak signifikan terhadap produktivitas pegawai pada dinas

pariwisata kota Bali. Nilai variabel t hitung sebesar 11,504 > ttabel 10, 026 dengan

nilai sigifikansi 0,000 < 0,05.

Sedangkan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas pegawai pada dinas pariwisata di kota Bali karena niIai t hitung > t tabel

dan nilai Signifikan < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai variabel t

hitung sebesar 11,504 > ttabel 10,026 dengan nilai sigifikansi 0,000 < 0,05. Dapat

disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

produktivitas pegawai pada dinas pariwisata kota Bali karena niIai t hitung >t tabel

dan nilai Signifikan < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Pemberian insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas

pegawai pada dinas pariwisata di kota Bali karena niIai t hitung > t tabel dan nilai

Signifikan < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai variabel t hitung

sebesar 11,504 > ttabel 3,948 dengan nilai sigifikansi 0,000 < 0,05. Dapat

disimpulkan bahwa pemberian insentif berpengaruh positif dan signifikan

terhadap produktivitas pegawai pada dinas pariwisata kota Bali karena niIai t hitung

> t tabel dan nilai Signifikan < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

1. Uji F (Uji Simultan)

Uji F diarahkan untuk menguji apakah semua faktor bebas saling

mempengaruhi variabel terikat. Hasil uji F melalui SPSS 22 adalah sebagai

berikut:

Tabel 5.21

Hasil Uji F

ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.

74
Squares Square
1 Regression 369953,605 3 123317,86 56,8 ,000b
8 30
Residual 21699,252 10 2169,925
Total 391652,857 13
Sumber : Data diolah 2022

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai F yang ditentukan

adalah 56.830 > F tabel 4,18 dan nilai kepentingannya adalah 0,000 < 0,05,

maka secara bersama-sama variabel informasi teknologi, disiplin kerja dan

pemberian insentif berpengaruh terhadap produktivitas pegawai dinas

pariwisata provinsi Bali.

5.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian, tujuan penelitian ini diIaksanakan adaIah untuk

mengetahui apakah teknologi informasi, disiplin kerja dan pemberian insentif

berpengaruh terhadap produktivitas pegawai di masa pandemi pada dinas

pariwisata kota Bali. DaIam peneIitian ini penulis mengumpuIkan data dengan

metode menggunakan kuesioner yang telah dibagian kepada pegawai Dinas

pariwisata kota Bali dengan jumlah responden 87 ASN dan NON ASN.

1. Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Produktivitas Pegawai Dinas

Pariwisata Provinsi Bali

Nilai koefisien regresi X1 senilai 0,032 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai teknologi informasi, produktivitas pegawai pada

Dinas Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,032. Variabel

teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap produktivitas pegawai.

Sesuai dengan nilai significant yang didapatkan dari table diatas senilai

75
0,556 > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa riset ini terdapat pengaruh

yang tidak significant.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Zulham (2021) tentang “Pengaruh Teknologi Terhadap Produktivitas

Pegawai Bank BPD SulSel” menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi

informasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan..

2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Dinas Pariwisata

Provinsi Bali

Nilai koefisien regresi X2 senilai 0,643 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai disiplin kerja, produktivitas pegawai pada Dinas

Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,643. Koefisien regresi

bernilai positive, berarti arah pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap

pegawai pada Dinas Pariwisata Bali (Y) yakni positive. Sesuai dengan

nilai significant yang didapatkan dari table diatas senilai 0,000 < 0,05,

sehingga dapat dikatakan bahwa riset ini terdapat pengaruh yang

significant.

Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2006) “Pengaruh Penerapan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pajak di Provinsi Bali”

dalam penelitiannya terdapat pengaruh positif signifikan antara penerapan

system teknologi informasi dan perbaikan struktur organisasi terhadap

produktivitas kerja aparat pajak. Hal ini berarti semakin baik pemanfaatan

teknologi informasi, maka kinerja pegawai akan semakin meningkat.

Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyatakan bahwa

76
semakin baik penggunaan teknologi informasi semakin baik kinerja

pegawai.

3. Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Produktivitas Pegawai Dinas

Pariwisata Provinsi Bali

Nilai koefisien regresi X3 senilai 0,320 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai pemberian insentif, produktivitas pegawai pada

Dinas Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,320. Koefisien regresi

bernilai positive, berarti arah pengaruh pemberian insentif (X3) terhadap

pegawai pada Dinas Pariwisata kota Bali (Y) yakni positive. Sesuai

dengan nilai significant yang didapatkan dari table diatas senilai 0,000 <

0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa riset ini terdapat pengaruh yang

significant.

Penelitian yang dilakukan Wisnu Wijaya (2010) yang berjudul “Pengaruh

disiplin kerja dan insentif terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daeran

BPR Werdhi Sedana Kabupaten Gianyar” menyimpulkan bahwa disiplin

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana Kabupaten Gianyar

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2006)

“Pengaruh Penerapan System Informasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pajak

di Provinsi Bali” dalam penelitiannya terdapat pengaruh positif signifikan antara

penerapan system teknologi informasi dan perbaikan struktur organisasi terhadap

produktivitas kerja aparat pajak. Hal ini berarti semakin baik pemanfaatan

teknologi informasi, maka kinerja pegawai akan semakin meningkat. Dengan

demikian hipotesis pada penelitian ini yang menyatakan bahwa semakin baik

77
penggunaan teknologi informasi semakin baik kinerja pegawai. Penelitian yang

dilakukan Wisnu Wijaya (2010) yang berjudul “Pengaruh disiplin kerja dan

insentif terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana

Kabupaten Gianyar” menyimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daeran BPR Werdhi Sedana

Kabupaten Gianyar

78
BAB VI

PENUTUP

6.1 KesimpuIan

6.1.1 Nilai koefisien regresi X1 senilai 0,032 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai teknologi informasi, produktivitas pegawai pada

Dinas Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,032. Variabel teknologi

informasi tidak berpengaruh terhadap produktivitas pegawai. Sesuai dengan

nilai significant yang didapatkan dari table diatas senilai 0,556 > 0,05,

sehingga dapat dikatakan bahwa riset ini terdapat pengaruh yang tidak

significant.

6.1.2 Nilai koefisien regresi X2 senilai 0,643 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai disiplin kerja, produktivitas pegawai pada Dinas

Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,643. Koefisien regresi bernilai

positive, berarti arah pengaruh disiplin kerja (X2) terhadap pegawai pada

Dinas Pariwisata Bali (Y) yakni positive. Sesuai dengan nilai significant

yang didapatkan dari table diatas senilai 0,000 < 0,05, sehingga dapat

dikatakan bahwa riset ini terdapat pengaruh yang significant.

6.1.3 Nilai koefisien regresi X3 senilai 0,320 yang artinya bahwa apabila adanya

peningkatan 1% dari nilai pemberian insentif, produktivitas pegawai pada

Dinas Periwisata kota Bali akan meningkat senilai 0,320. Koefisien regresi

bernilai positive, berarti arah pengaruh pemberian insentif (X3) terhadap

pegawai pada Dinas Pariwisata kota Bali (Y) yakni positive. Sesuai dengan

nilai significant yang didapatkan dari table diatas senilai 0,000 < 0,05,

sehingga dapat dikatakan bahwa riset ini terdapat pengaruh yang significant.

79
6.2 Saran

6.2.1 Bagi Instansi

Diharapkan adanya perhatian khusus terkait peningkatan pemahaman

teknologi informasi pada pegawai khususnya pegawai yang hampir memasuki

masa purnabakti. Terkait pemberian insentif untuk pegawai diharapkan lebih

tepat sasaran dengan indikator yang terukur agar peningkatan produktivitas

pegawai dapat lebih tinggi dibanding sebelumnya serta untuk disiplin kerja

pegawai dinas pariwisata provinsi Bali agar lebih ditingkatkan lagi untuk

perbaikan produktivitas ke depennya.

6.2.2 Bagi Univrsitas

Untuk universitas hasiI peneIitian inii menjadii sumbangsih pemirkiran

yang keIak di harapkan adanya penambahan variabel lain yang berbeda

sehingga kajiannya lebih menarik dan lebih luas, juga di jadikan bahan acuaan

untuk peneIiti selanjutnya.

80
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. (2013). Teori-Teori Pembangunan Ekonomi,Pertumbuhan


Ekonomi Dan Pertumbuhan Wilayah. Cetakan Pertama, 4.

Amanda, E. A., Budiwibowo, S., & Amah, N. 2017. Pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan di PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun. Assets:
Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, 6(1), 1-12.

Aniasari, Y., & Wulansari, R. 2021. Pengaruh Disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT. Sentra Ponselindo. Jurnal Ilmiah PERKUSI, 1(2), 139-
144.

Bintoro, D., & Daryonto, D. 2017. Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan.


Yogyakarta: Gava Media.

Busro, Muhammad. 2018 Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi


Pertama, Jakarta Prenadamedia Group.

Badeni. 2013. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi. Bandung: Alfabeta.


Dewi, R. V. K. 2021. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada
PT. Indosurya Kencana Di Bekasi. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen
Sumber Daya Manusia), 4(2), 164-171.

Edison, E. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.


Emron Edison & Yohny anwar & Imas Komariah. 2017. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung. Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori dan Aplikasi.
Alfabeta, Jakarta.

Femi, Asamu Festus. 2014. The Impact of Communication on Workers’


Performance in Selected Organisations in Lagos State Nigeria. IOSR
Journal of Humanities And Social Science, 19(8): 75-82.

Aji, A. P., & Industri, T. (2019). Analisis Dampak Kebijakan Moneter terhadap
Kinerja Sektor Industri Manufaktur di Indonesia.Agung. 2020. Produktivitas
Selama Work From Home: Sebuah Analisis Psikologi Sosial, Jurnal
Kependudukan, Vol.2 No.2

Agus.2020. Studi Ekplorasi dampak Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja
Guru Selama Pandemi Covid 19, Journal of Education, Vol 2 No.1

81
Anggarini, D. T., & Rakhmanita, A. (2020). Government Policies for Economic
Recovery and Handling COVID -19 Virus in Indonesia. Moneter - Jurnal
Akuntansi Dan Keuangan, 7(2), 140–146.

Arif Yusuf. 2013. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja: Studi Kasus
pada PT X Bandung. Jurnal the Winner. Vol. 14 No. 2

Basir. Barthos. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit Bumi
Persada

Darmawan, E, & Atmojo, M. E. 2020. Kebijakan Work From Home bagi


Aparatur
Sipil Negara di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sosial dan Pemerintahan,
093.

Dewiana. 2020. Pengaruh Kesiapan Untuk Berubah Pada Karyawan Manufaktur :


Analisis Praktek Kepemimpinan Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Manajemen, Bisnis dan Organisasi. Vol.4 No 1

Dida. Nova. 2020. Menuju Implementasi Flexible Working Arrangemen Ideal


Pasca masa Covid 19. Jurnal Desentralisasi dan Kebijakan, Vol.1 No. 2

Gisela. 2020. Analisis Pengaruh Peningkatan Jumlah Masyarakat Terkonfirmasi


Covid 19 Terhadap Produktivitas Penduduk yang Bekerja di Jabodetabek.
Jurnal Pekerjaan Sosial, Vol. 3 No. 1

Hasibuan, M. P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. : Bumi Aksara

Margareta. 2013. Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pengaruhnya Terhadap


Produktivitas Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sario Kota Menado. Jurnal
System. Vol. 1 No. 4

Maria.2020. Pangaruh Work Home-life Balance Pekerja Perempuan di Kota Ende.


Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis. Vol.7 No. 2.

Marta. 2014. Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Ilmu Administrasi. Vol. 2
No. 1

Malinasari Nia. 2016. Pengaruh Program Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dan
Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT PJB
UP Brantas Karangkates-Kab-Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Vol. 1
No. 1

82
Nidatul Izzah. 2018. Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Mechanical Division PT Mulia
Makmur Elektrikatama. Vol. 13 No. 2

Paruhuman, 2020. Studi Eksplorasi Dampak Work From Home (WFH) Terhadap
Kinerja Guru Di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Selama Pandemi
Covid-19. Jurnal Stindo Profesional, Vol. 6 No. 4

Radito. 2016. Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Jaminan
Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai.Vol. 3 No. 2

Rahmady Ary. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Kerja Pemetik The Di PTPN XII (Persero) Kebun Wonosari. Vol. 2 No. 1

Rezeky Ashal. 2020. Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Aparatur
Sipil
Negara Di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Medan (Effect of work from
Home on State Civil Apparatus Performance at Special Class 1
Immingration Office TPI Medan, Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, Vol. 14,
No. 2 Juli 2020

Ricardo. 2020. Pengaruh Work From Home Terhadap produktivitas Dosen


Politeknik Negeri Ambon. Jurnal Ekonomi, Sosial, dan Humaniora, Vol. 02
No. 02

Ridwan. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja karyawan


Pada Bagian Produksi CV. Epison Bandung. Jurnal Pendidikan Manajemen
Bisnis. Vol. 8 No. 2

Shannon, Lucky. 2015. Pengatuh Disiplin, Motivasi dan Semangat Kerja


Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado.
Jurnal EMBA, Vol. 3 No. 2

SIMATUPANG, L. (2018). Universitas Sumatera Utara Skripsi. Analisis


Kesadahan Total Dan Alkalinitas Pada Air Bersih Sumur Bor Dengan
Metode Titrimetri Di PT Sucofindo Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2, 44–
48.

Sugiono. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Jakarta:


Rajawali Pers

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit CV Andi Offset, Yogyakarta.

83
Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Penerbit: Bumi Aksara,
Yogyakarta.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana


Prenada Media.

Suyanto. 2005. Pengantar Teknologi informasi untuk Bisnis. Penerbit Andi,


Yogyakarta.

Tanzeh, A., & Arikunto, S. (2020). Metode Penelitian, 43, 22–34.

Ternadi, A. 2009. Motivasi, Disiplin, Lingkungsn Kerja Dan Produktivitas Kerja


Karyawan Di CV. Agus Jaya Garment Denpasar (Pendekatan Stuctural
Equation Modeling). Tesis, Program Studi Magister Manajemen Program
Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Nasional.

Triaryati, Nyoman. 2003. Pengaruh Adaptasi Kebijakan Mengenai Work Family


Issue Terhadap Absen Dan Turnover. [On Line] Available:
http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/indek.php/man/article/viewArticle/15636
[2021 Oktober 11].

Timpe, A.D. 2009. Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis, Motivasi Pegawai, PT.
Elx Media Komputindo. Kelompok Gramedia IKAPI Jakarta.

Usman, Husaini. 2006. Pengantar Statistik. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Wuradji. 2009. The Educational Leadership (Kepemimpinan Transformasional),


Gama Media, Yogyakarta.

Yuniarta. 2011. Pengaruh Kecerdasan Pikiran dan Kecerdasan Emosional


Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung,
Skripsi, Universitas Hindu Indonesia Denpasar.

Zesbendri, Anik Ariyanti. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. Jurnal. STIE
IPWIJAYA.

84
Lampiran:

KUESIONER

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, DISIPLIN KERJA DAN PEMBERIAN


INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS PEGAWAI DI MASA PANDEMI
COVID-19 PADA DINAS PARIWISATA BALI
Bersama ini, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar kuiesioner yang
diberikan. Informasi bapak/ibu/saudara (i) berikan merupakan bantuan yang sangat
berarti bagi saya dalam menyelesaikan laporan ini.
Atas bantuan dan perhatiannya bapak/ibu/saudara(i), saya mengucapkan banyak terima
kasih.
A. Identitas pribadi responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : P ( L (Ceklis salah satunya)

3. Usia :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Lama Bekerja :
6. Jabatan :
B. Petunjuk Pengisian
1. BacaIah dengan teIiti setiiap pernyatann sebeIum menjawab.
2. JawabIah pernyataan dengan jujur & sesuaii dengann kebenarannya
3. Beriilah tanda √ pada aIternative jawab yang di anggap paIing benar/paIing
mendekat
4. Setiap responden diharapkan hanya memilik satu jawaban daIam setiiap
pernyataan.
Adapun pedoman penilaian atau skor untuk angket atau kuiesioner nya adalah sebagai
berikut :
a. Sangat Setuju (SS) =5
b. Setuju (S) =4
c. Kurang Setuju (KS) =3
d. Tiidak Setuju (TS) =2
e. Sangatt Tidak Setuju (STS) =1

85
A. Variabel Teknologi Informasi
No. Indikator Disiplin Jawabann Respondenn

SS S KS TS STS

I. Saya memahami penggunaan absensi digital


yang diterapkan pada saat WFH.

2 Saya mengikuti zoom meeting tanpa ada


kendala dan terbiasa dengan aplikasi
tersebut.

3 Saya merasa terbantu dengan adanya


aplikasi yang digunakan pada saat WFH.

4 Pekerjaan yang saya lakukan terasa lebih


efektif dan efisien jika menggunakan
teknologi informasi baik berupa wa maupun
video conference.

5 Instansi memberikan saya pelatihan dalam


menggunakan teknologi informasi dalam
perusahaan.

6. Saya elah memanfaatkan teknologi


informasi sebelum terjadi pandemi Covid-19

B. VariabeI DisipIin
No. Indikator Disiplin Jawabann Respondenn

SS S KS TS STS

I. Saya seIaIu hadir tepat waktu pada jam kerja


baik pada saat WFH maupun WFO.

2 Saya seIaIu menyelesaian pekerjaan tepat


waktu dengan waktu yang ditetapkan baik
pada saat WFH maupun WFO.

86
3 Saya taat dalam aturan tertulis maupun tidak
tertulis

4 Saya sangat taat dalam menggunakan


kelengkapan atribut yang telah ditentukan
oleh instansi baik pada saat WFH maupun
WFO.

C. Variabel Insentif
No. Indikator Disiplin Jawabann Respondenn

SS S KS TS STS

1. Instansi menyediakan reward bagi pegawai


yang berprestasi

2 Saya merasa semangat bekerja di masa


pandemi untuk mencapai bonus kinerja.

3 Insentif sebaiknya diberikan dalam bentuk


uang agar bermanfaat di masa pandemi.

4 Saya selalu konsisten bekerja walaupun


tidak ada insentif yang diberikan oleh
instansi

5 Frekuensi insentif pegawai menurun saat


pandemi Covid-19

87
D. Variabel Produktivitas
No. Indikator Produktivitas SS S KS TS STS

1 Saya telah mencapai standar kerja yang


ditetapkan instansi sehingga hasilnya
memuaskan walaupun saat Covid-19
2 Saya telah melaksanakan pekerjaan dengan
baik, dengan penuh ketelitian, dan
konsentrasi
3 Kemampuan saya dalam meningkatkan
kuantitas pekerjaan menandakan kinerja
saya semakin baik

4 Saya mampu menyelesaikan tugas dengan


cepat

5 Ketetapan waktu dalam menyelesaikan


pekerjaan adalah kewajiban yang harus saya
laksanakan.

6 Datang dan puIang kerja dengann ketetapan


waktuu yang teIah di tentukann.

7 Saya dapat membangun hubungan yang


baik bersama rekan kerja

88
8 Saya membantu tim dan berkonstribusi
dalam setiap kegiatan

89
ANALISIS SPSS 22
1. Descriptives
Notes

Output Created 01-DEC-2022 02:57:24

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated
as missing.

Cases Used All non-missing data are used.

Syntax DESCRIPTIVES VARIABLES=T.X1


T.X2 T.X3 T.Y

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN


MAX.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,05

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Teknologi Informasi 87 19.00 30.00 25.8046 2.76540

Disiplin Kerja 87 12.00 20.00 16.8851 1.81995

Pemberian Insentif 87 15.00 25.00 21.2414 2.31258

Produktivitas Pegawai 87 26.00 40.00 33.9540 3.66285

Valid N (listwise) 87

90
2. Correlations
Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:00:31

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are


based on all the cases with valid data for
that pair.

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4


X1.5 X1.6 T.X1

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,08

91
Correlations
Notes

Output Created 01-DEC-


2022
03:00:58

Comments

Input Data D:\


BISNIS\
MIKI
SANJAY
A\
Regresi
TERBAR
U.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working
87
Data File

Missing Value Definition of Missing User-


Handling defined
missing
values
are
treated
as
missing.

Cases Used Statistics


for each
pair of
variables
are
based on
all the
cases
with valid
data for
that pair.

92
Syntax\ CORREL
ATIONS

/VARIAB
LES=X2.
1 X2.2
X2.3
X2.4
T.X2

/PRINT=
TWOTAI
L NOSIG

/MISSIN
G=PAIR
WISE.

Resources Processor Time 00:00:00,


00

Elapsed Time 00:00:00,


08

Correlations

93
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Disiplin Kerja

X2.1 Pearson Correlation 1 .561** .360** .344** .715**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .000

N 87 87 87 87 87

X2.2 Pearson Correlation .561** 1 .505** .349** .762**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000

N 87 87 87 87 87

X2.3 Pearson Correlation .360** .505** 1 .674** .831**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000

N 87 87 87 87 87

X2.4 Pearson Correlation .344** .349** .674** 1 .785**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000

N 87 87 87 87 87

Disiplin Kerja Pearson Correlation .715** .762** .831** .785** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 87 87 87 87 87

Correlations

Pemberian
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Insentif

94
X3.1 Pearson Correlation 1 .363** .187 .348** .330** .557**

Sig. (2-tailed) .001 .083 .001 .002 .000

N 87 87 87 87 87 87

X3.2 Pearson Correlation .363** 1 .523** .472** .517** .770**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000

N 87 87 87 87 87 87

X3.3 Pearson Correlation .187 .523** 1 .580** .674** .802**

Sig. (2-tailed) .083 .000 .000 .000 .000

N 87 87 87 87 87 87

X3.4 Pearson Correlation .348** .472** .580** 1 .580** .801**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000

N 87 87 87 87 87 87

X3.5 Pearson Correlation .330** .517** .674** .580** 1 .828**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000

N 87 87 87 87 87 87

Pemberian Insentif Pearson Correlation .557** .770** .802** .801** .828** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 87 87 87 87 87 87

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3. Reliability

95
Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:06:43

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with


valid data for all variables in the
procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5


X1.6

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 87 100.0

Excludeda 0 .0

Total 87 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

96
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.816 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X1.1 4.4483 .71135 87

X1.2 4.3908 .53606 87

X1.3 4.0920 .75686 87

X1.4 4.2299 .64160 87

X1.5 4.3678 .50842 87

X1.6 4.2759 .64139 87

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

X1.1 21.3563 5.511 .488 .810

X1.2 21.4138 5.920 .552 .794

X1.3 21.7126 4.905 .647 .772

X1.4 21.5747 5.177 .705 .758

X1.5 21.4368 6.295 .429 .815

X1.6 21.5287 5.229 .684 .763

97
Reliability
Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:07:36

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with


valid data for all variables in the
procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 X2.4

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,15

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 87 100.0

Excludeda 0 .0

98
Total 87 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.776 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X2.1 4.2644 .55948 87

X2.2 4.2759 .54324 87

X2.3 4.1954 .60692 87

X2.4 4.1494 .63847 87

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

X2.1 12.6207 2.168 .504 .759

X2.2 12.6092 2.101 .581 .723

X2.3 12.6897 1.844 .667 .674

X2.4 12.7356 1.894 .575 .727

Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:08:12

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

99
N of Rows in Working Data
87
File

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with


valid data for all variables in the
procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 87 100.0

Excludeda 0 .0

Total 87 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.813 5

Item Statistics

100
Mean Std. Deviation N

X3.1 4.3678 .50842 87

X3.2 4.2759 .64139 87

X3.3 4.1494 .63847 87

X3.4 4.2529 .65091 87

X3.5 4.1954 .60692 87

Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

X3.1 16.8736 4.298 .376 .834

X3.2 16.9655 3.476 .611 .774

X3.3 17.0920 3.387 .661 .758

X3.4 16.9885 3.360 .655 .760

X3.5 17.0460 3.393 .710 .743

Reliability
Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:08:30

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with


valid data for all variables in the
procedure.

101
Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6


Y.7 Y.8

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,16

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 87 100.0

Excludeda 0 .0

Total 87 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.888 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Y.1 4.2644 .55948 87

Y.2 4.2759 .54324 87

Y.3 4.1954 .60692 87

Y.4 4.1494 .63847 87

Y.5 4.2529 .65091 87

Y.6 4.2529 .70246 87

Y.7 4.3103 .53506 87

Y.8 4.2529 .63279 87

102
Item-Total Statistics

Corrected Item- Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

Y.1 29.6897 10.914 .592 .881

Y.2 29.6782 10.988 .592 .881

Y.3 29.7586 10.348 .691 .871

Y.4 29.8046 10.345 .649 .876

Y.5 29.7011 9.910 .752 .865

Y.6 29.7011 10.258 .592 .883

Y.7 29.6437 10.651 .710 .871

Y.8 29.7011 10.072 .733 .867

4. Regression
Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:11:41

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

103
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT T.Y

/METHOD=ENTER T.X1 T.X2 T.X3

/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID)
NORMPROB(ZRESID)

/SAVE RESID.

Resources Processor Time 00:00:02,56

Elapsed Time 00:00:02,75

Memory Required 4400 bytes

Additional Memory Required


608 bytes
for Residual Plots

Variables Created or RES_1


Unstandardized Residual
Modified

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Pemberian
Insentif,
Teknologi . Enter
Informasi,
Disiplin Kerjab

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

104
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate

1 .952a .907 .904 1.13632

a. Predictors: (Constant), Pemberian Insentif, Teknologi Informasi, Disiplin


Kerja

b. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

ANOVAa

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1046.644 3 348.881 270.193 .000b

Residual 107.172 83 1.291

Total 1153.816 86

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

b. Predictors: (Constant), Pemberian Insentif, Teknologi Informasi, Disiplin Kerja

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .251 1.277 .197 .844

Teknologi Informasi .042 .072 .032 .591 .556

Disiplin Kerja 1.294 .129 .643 10.026 .000

Pemberian Insentif .507 .128 .320 3.948 .000

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 25.2810 40.0664 33.9540 3.48859 87

Residual -3.74683 3.72316 .00000 1.11633 87

Std. Predicted Value -2.486 1.752 .000 1.000 87

Std. Residual -3.297 3.276 .000 .982 87

105
a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

5. Uji Asumsi Klasik

106
107
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:14:07

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all


cases with valid data for the variable(s)
used in that test.

108
Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=RES_1

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,02

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 87

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.11632816

Most Extreme Differences Absolute .152

Positive .152

Negative -.114

Test Statistic .152

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c

Regression
Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:15:55

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

109
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS BCOV COLLIN TOL

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT T.Y

/METHOD=ENTER T.X1 T.X2 T.X3.

Resources Processor Time 00:00:00,05

Elapsed Time 00:00:00,34

Memory Required 4416 bytes

Additional Memory Required


0 bytes
for Residual Plots

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Pemberian
Insentif,
Teknologi . Enter
Informasi,
Disiplin Kerjab

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

b. All requested variables entered.

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 Teknologi Informasi .382 2.616

Disiplin Kerja .272 3.674

Pemberian Insentif .170 5.868

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Coefficient Correlationsa

110
Pemberian Teknologi
Model Insentif Informasi Disiplin Kerja

1 Correlations Pemberian Insentif 1.000 -.623 -.751

Teknologi Informasi -.623 1.000 .152

Disiplin Kerja -.751 .152 1.000

Covariances Pemberian Insentif .016 -.006 -.012

Teknologi Informasi -.006 .005 .001

Disiplin Kerja -.012 .001 .017

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Collinearity Diagnosticsa

Variance Proportions

Teknologi Pemberian
Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) Informasi Disiplin Kerja Insentif

1 1 3.987 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .007 23.502 .93 .02 .04 .04

3 .004 30.059 .02 .59 .27 .00

4 .001 56.755 .06 .39 .69 .96

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Regression
Notes

Output Created 01-DEC-2022 03:18:29

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

111
Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no


missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT T.Y

/METHOD=ENTER T.X1 T.X2 T.X3

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00,30

Elapsed Time 00:00:00,31

Memory Required 4432 bytes

Additional Memory Required


0 bytes
for Residual Plots

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Pemberian
Insentif,
Teknologi . Enter
Informasi,
Disiplin Kerjab

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .952a .907 .904 1.13632

a. Predictors: (Constant), Pemberian Insentif, Teknologi Informasi, Disiplin


Kerja

112
b. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

ANOVAa

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1046.644 3 348.881 270.193 .000b

Residual 107.172 83 1.291

Total 1153.816 86

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

b. Predictors: (Constant), Pemberian Insentif, Teknologi Informasi, Disiplin Kerja

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .251 1.277 .197 .844

Teknologi Informasi .042 .072 .032 .591 .556

Disiplin Kerja 1.294 .129 .643 10.026 .000

Pemberian Insentif .507 .128 .320 3.948 .000

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 25.2810 40.0664 33.9540 3.48859 87

Std. Predicted Value -2.486 1.752 .000 1.000 87

Standard Error of Predicted


.140 .453 .232 .076 87
Value

113
Adjusted Predicted Value 24.9399 40.0699 33.9424 3.49403 87

Residual -3.74683 3.72316 .00000 1.11633 87

Std. Residual -3.297 3.276 .000 .982 87

Stud. Residual -3.339 3.572 .005 1.018 87

Deleted Residual -3.87987 4.42588 .01159 1.20101 87

Stud. Deleted Residual -3.567 3.860 .004 1.053 87

Mahal. Distance .324 12.666 2.966 2.712 87

Cook's Distance .000 .602 .020 .070 87

Centered Leverage Value .004 .147 .034 .032 87

a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai

Charts

Regression
Notes

114
Output Created 01-DEC-2022 03:22:30

Comments

Input Data D:\BISNIS\MIKI SANJAYA\Regresi


TERBARU.sav

Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


87
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no


missing values for any variable used.

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Abresid

/METHOD=ENTER T.X1 T.X2 T.X3

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED).

Resources Processor Time 00:00:00,31

Elapsed Time 00:00:00,28

Memory Required 4480 bytes

Additional Memory Required


0 bytes
for Residual Plots

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

115
1 Pemberian
Insentif,
Teknologi . Enter
Informasi,
Disiplin Kerjab

a. Dependent Variable: Abresid

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .198a .039 .004 .81154

a. Predictors: (Constant), Pemberian Insentif, Teknologi Informasi, Disiplin


Kerja

b. Dependent Variable: Abresid

ANOVAa

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.222 3 .741 1.125 .344b

Residual 54.664 83 .659

Total 56.886 86

a. Dependent Variable: Abresid

b. Predictors: (Constant), Pemberian Insentif, Teknologi Informasi, Disiplin Kerja

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

116
1 (Constant) 1.028 .912 1.127 .263

Teknologi Informasi .071 .051 .242 1.389 .169

Disiplin Kerja -.075 .092 -.167 -.812 .419

Pemberian Insentif -.039 .092 -.112 -.431 .668

a. Dependent Variable: Abresid

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value .2585 1.2838 .7603 .16076 87

Std. Predicted Value -3.121 3.257 .000 1.000 87

Standard Error of Predicted


.100 .323 .166 .054 87
Value

Adjusted Predicted Value .1158 1.1936 .7494 .16561 87

Residual -1.04819 3.15711 .00000 .79726 87

Std. Residual -1.292 3.890 .000 .982 87

Stud. Residual -1.354 3.939 .006 1.014 87

Deleted Residual -1.15164 3.23675 .01091 .85053 87

Stud. Deleted Residual -1.361 4.342 .019 1.054 87

Mahal. Distance .324 12.666 2.966 2.712 87

Cook's Distance .000 .507 .017 .060 87

Centered Leverage Value .004 .147 .034 .032 87

a. Dependent Variable: Abresid

Charts

117
118

Anda mungkin juga menyukai