TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat serta
petunjuk-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) ini
dapat kami selesaikan tanpa suatu halangan apapun. Sholawat serta salam senantiasa
terlimpahkan dan termunajatkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW
yang telah kita tunggu dan kita harapkan syafaatnya diYaumul Kiamah kelak.
Penulisan laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat terpenuhinya
mata kuliah Praktikum Pengabdian Masyarakat. Oleh karena itu kamiselaku peserta
Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
2
Salatiga yang terbentuk dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Tarbiyyah, maupun
Dakwah ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT
2. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga
3. Bapak Dr. M. Irfan Helmy, Lc., M. A selaku ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
4. Ibu Ulfah Susilawati, M. SI selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
5. Kepala Desa setempat
6. Kepala Dusun setempat
7. Pemuda, remaja, anak-anak dan segenap warga masyarakat Dusun domisili
Anggota KKN DR yang telah membantu dalam mensukseskan kegiatan ini
8. Keluarga Cemara yang mana selama kurang lebih empat puluh lima hari
melakukan koordinasi bersama.
Tidak ada mawar yang tidak berduri, tidak ada gading yang tidak retak,
sebagai hamba yang penuh kekurangan serta kekhilafan, penulis menyadari bahwa
dalam menyusun laporan KKN DR ini masih terdapat banyak sekali kekeliruan dan
kesalahan, baik dari segi isi, penyampaian kalimat, mau pun penulisan kata. Maka,
demi sempurnanya laporan KKN DR ini, kritik serta saran sangat diharapkan.
Akhir kata, semoga dengan segala keterbatasan yang ada, penulisan laporan
KKN DR ini tetap dapat bermanfaat.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................6
A. Latar Belakang................................................................................................6
B. Tujuan.............................................................................................................8
C. Target/Sasaran.................................................................................................9
D. Jadwal Kegiatan..............................................................................................9
BAB II PROGRAM KERJA.......................................................................................11
A. Program Kerja Anggota I..............................................................................11
B. Program Kerja Anggota II............................................................................12
C. Program Kerja Anggota III...........................................................................13
D. Program Kerja Anggota IV...........................................................................14
E. Program Kerja Anggota V............................................................................15
F. Program Kerja Anggota VI...........................................................................16
G. Program Kerja Anggota VII..........................................................................17
H. Program Kerja Anggota VIII........................................................................19
I. Program Kerja Anggota IX...........................................................................20
J. Program Kerja Anggota X............................................................................21
K. Program Kerja Anggota XI...........................................................................22
L. Program Kerja Anggota XII..........................................................................23
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA.......................................................25
A. Pelaksanaan Program Kerja Anggota I.........................................................25
B. Pelaksanaan Program Kerja Anggota II........................................................31
C. Pelaksanaan Program Kerja Anggota III......................................................37
D. Pelaksanaan Program Kerja Anggota IV......................................................41
4
E. Pelaksanaan Program Kerja Anggota V.......................................................47
F. Pelaksanaan Program Kerja Anggota VI......................................................52
G. Pelaksanaan Program Kerja Anggota VII.....................................................59
H. Pelaksanaan Program Kerja Anggota IX......................................................67
I. Pelaksanaan Program Kerja Anggota X.......................................................73
J. Pelaksanaan Program Kerja Anggota XI......................................................77
K. Pelaksanaan Program Kerja Anggota XII.....................................................82
L. Pelaksanaan Program Kerja Anggota XII.....................................................88
BAB V PENUTUP......................................................................................................97
A. Kesimpulan...................................................................................................97
B. Saran.............................................................................................................97
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................................99
A. Lampiran Kegiatan Anggota I......................................................................99
B. Lampiran Kegiatan Anggota II...................................................................106
C. Lampiran Kegiatan Anggota III..................................................................110
D. Lampiran Kegiatan Anggota IV..................................................................115
E. Lampiran Kegiatan Anggota V...................................................................121
F. Lampiran Kegiatan Anggota VI..................................................................125
G. Lampiran Kegiatan Anggota VII................................................................132
H. Lampiran Kegiatan Anggota VIII...............................................................140
I. Lampiran Kegiatan Anggota IX..................................................................143
J. Lampiran Kegiatan Anggota X...................................................................147
K. Lampiran Kegiatan Anggota XI..................................................................151
L. Lampiran Kegiatan Anggota XII................................................................156
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
ditingkatkan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing
serta kualitas untuk menopang negara, terlebih lagi hal ini dapat memberikan
dorongan untuk mensukseskan Indonesia emas yang digadang dimulai pada
tahun 2020 atau yang disebut dengan bonus demografisecara singkat bonus
demografi adalah keadaan dimana usia produktif lebih besar daripada non-
produktif.
Untuk mendukung program yang telah berjalan tersebut mahasiswa yang
dikenal sebagai agent of change turut melakukan tindakan ‘kecil’ berupa belajar
daridan bersama masyarakat, kegiatan ini umumnya dikenal dengan Kuliah
Kerja Nyata (KKN). Kegiatan KKN ini merupakan kegiatan yang tercantum
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni; Pengabdian Kepada Masyarakat,
selain berguna sebagai wadah untuk mengimplementasikan ilmu yang telah
didapat di Kampus, mahasiswa pun akan banyak belajar dan memahami berbagai
permasalahan yang ada sehingga terbentuk menjadi pribadi yang terbuka, kritis,
terdidik, memiliki moral yang baik, serta memiliki simpati dan empati yang
tinggi terhadap lingkungan. Sebagaimana kita ketahui bahwa pemuda adalah
penerus generasi bangsa maka mahasiswa sebagai generasi tersebut musti
dipersiapkan baik secara fisik dan batin untuk terjun ke dalam masyarakat dan
diharapkan mampu menjadi pelopor menuju ke arah kemajuan sesuai disiplin
ilmu yang mereka geluti (interdisiplin), hal ini tentu akan berdampak pada
terwujudnya cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga sebagai lembaga formal yang
memiliki kewajiban untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi maka
diadakan kegiatan KKN sebagai bentuk manifestasi Tri Dharma yakni
pengabdian masyarakat dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Pembangunan
Masyarakat melalui Penguatan Keluarga, Kelembagaan Sosial dan Desa di
tengah Masa Pandemi Covid-19”. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh
LP2M kegiatan KKN pada tahun 2021 diikuti oleh 3.202 mahasiswa yang
7
tersebar dalam 310 dusun 310 desa dari 50 kecamatan di berbagai daerah.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun ini memiliki sedikit perbedaan
fundamental dari kegiatan KKN sebelumnya, keadaan pandemi COVID-19 yang
saat ini melanda seluruh dunia membuat para pemangku kebijakan pada tiap
daerah memiliki pertimbangan yang mendalam untuk memberikan izin
melaksanakan KKN di lokasi desa, oleh karena itu Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Salatiga selaku panitia KKN IAIN
Salatiga Tahun 2021 mengeluarkan kebijakan berupa Kuliah Kerja Nyata Dari
Rumah (KKN-DR) dan Kuliah Kerja Nyata Lokasi Desa (KKN-LD), hal ini
dilakukan dengan tujuan utama yakni menekan dan mengantisipasi penyebaran
COVID-19 yang saat ini telah mencapai angka 1.252.685 kasus dengan 1.688
tambahan kasus positif terjangkit Corona virus Disease 19 (COVID-19) setiap
harinya (detikNews, 2021).
Dengan tema yang telah ditetapkan, kondisi masing-masing desa para
anggota, dan juga masa pandemi yang saat ini tengah melanda seluruh dunia
menurut penulis hal tersebut membuat anggota menemukan sisi positif untuk
berfikir kreatif dan inovatif membentuk program kerja yang dinilai relevan atau
sesuai dengan keadaan di lapangan.
B. Tujuan
8
dan kemampuan lingkungan dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah,
swasta, dan lembaga lainnya.
3. Menggalang komitmen, kepedulian dan kerjasama berbagai stakeholders
dalam upaya pengentasan kemiskinan, pemberdayaan sosial dalam berbagai
aspek khususnya bidang pendidikan dan keagamaan, serta dalam kerangka
mengatasi permasalahan sosial lainnya.
4. Menumbuhkan dan mematangkan jiwa pengabdian kepada masyarakat dan
bertanggung jawab terhadap proses pembangunan dan masa depan bangsa,
negara dan agama.
5. Meningkatkan komunikasi timbal balik antara IAIN Salatiga dengan
masyarakat sehingga mahasiswa dapat lebih berperan dalam pembangunan
sesuai permasalahan yang berkembang di masyarakat.
C. Target/Sasaran
D. Jadwal Kegiatan
Kegiatan KKN-DR ini dimulai pada tanggal 13 Januari 2021 sampai dengan
25 Februari 2021. Selanjutnya melalui musyawarah yang dilakukan oleh
kelompok 46 via daring/online maka kelompok kami setuju dan memutuskan
bahwa program kerja yang dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok
memiliki titik acuan dan puncak kegiatan pada tiap minggunyadengan tetap
9
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, berikut paparan kegiatan mingguan
dan harian kelompok 46 :
10
BAB II
PROGRAM KERJA
11
B. Program Kerja Anggota II
12
C. Program Kerja Anggota III
13
D. Program Kerja Anggota IV
14
NIM : 43040170046
Prodi : Psikologi Islam – Fakultas Dakwah
Lokasi KKN-DR : Dukuh Wonolelo, Bandongan, Magelang
15
Prodi : Psikologi Islam – Fakultas Dakwah
Lokasi KKN-DR : Dusun Candi Rejo, Desa Candigatak
16
Prodi : Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Lokasi KKN-DR : Dusun Ketitang, Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag,
Kabupaten Magelang
17
12 Yasinan remaja Rumah duka
14. Membantu acara pengajian Bapak dan Ibu Rumah Bapak Haji
Haji
18
Lokasi KKN-DR : Gedanganak, Ungaran Timur, Kab. Semarang
19
Prodi : Tadris Bahasa Inggris
Lokasi KKN-DR : Dusun Tlogorejo, Grabag, Magelang
20
Prodi : Psikologi Islam – Fakultas Dakwah
Lokasi KKN-DR : Desa Gebang, Kec.Gebang, Kab. Purworejo
21
Prodi : Pendidikan Agama Islam – Fakultas Tarbiyah
Lokasi KKN-DR : Dusun Tegalurung,Bulu,Temanggung
22
Lokasi KKN-DR : Dsn. Gadingan, Ds. Ngrapah, Kec. Banyubiru, Kab.
Semarang
1. Praktik mencuci tangan dengan benar dan Balita, Anak TK, Anak SD,
olahraga dan Anak SMP
2. Ikut serta membantu kegiatan Posyandu (Pos Posyandu Mekar Sari Dusun
Pelayanan Keluarga Berencana – Kesehatan Gadingan (Ibu dan Balita)
Terpadu)
3. Menyebarkan edukasi mengenai Covid-19 dan Tempat Umum
cara menerapkan hidup sehat melalui poster
23
(Grabag), Tempat-tempat Ibadah,
Panti Asuhan, dan Pondok
Persantren disekitar tempat
tinggal.
24
BAB III
25
belum bisa dikarenakan orang
tua yang kurang
memperhatikan
perkembangan belajar anak
dan juga keadaan sekolah saat
ini (via daring/online)
2. Mengajar Dusun Kegiatan mengaji dilakukan Kegiatan mengajar mengaji
Ngaji Kauman setelah Shalat Maghrib memiliki kendala dalam
berjamaah, yakni pada pukul keterbatasan tempat, sehingga
18.20 WIB- 19.15 WIB. Dalam banyak anak-anak yang tidak
program ini Anggota I ikut serta terkondisikan (menunggu di
mengajar mengaji Iqro’ dan Al- luar rumah), minimnya
Qur’an di salah satu kediaman sumber daya manusia dan
tokoh masyarakat, selain juga pengajaran metode lama
mengajar mengaji, anggota I juga (menuntun membaca) tidak
menyiapkan pertanyaan- membiarkan anak membaca
pertanyaan kepada peserta (anak sendiri, dalam kegiatan ini
SD dan SMP) tentang wawasan pun anggota I menemukan
keagamaan dan kebangsaan. bahwa anak yang seharusnya
belum bisa membaca Al-
Qur’an sudah diminta untuk
membawa dan membaca Al-
Qur’an,
3. Penyebara Dusun Penyebaran pamflet dilakukan Tidak ada kendala dalam
n Pamflet Kauman degan penempelan pamflet kegiatan ini, para warga dan
terkait pencegahan COVID-19 di titik juga pedagang dengan ramah
COVID-19 berkumpulnya warga seperti; pos dan terbuka menerima
dan kamling, masjid, dan juga papan masukan untuk tetap
26
Pembagian pengumuman sedangkan untuk memakai masker dan
Masker Pembelian masker dilakukan menjaga kesehatan.
dengan iuran bersama-sama
(kelompok) dengan memesan ke
konveksi sehingga kelompok
kami tidak terlalu terbebani,
kegiatan ini dilakukan di masing-
masing domisili anggota, dalam
kegiatan ini anggota satu
melaksanakanya di Dusun
Kauman, pembagian masker ini
dilakukan setelah shalat jumat
dimana ada beberapa pedagang
yang berjualan di depan Masjid
Agung Payaman, teknis dalam
program ini adalah; anggota I
menghampiri seseorang untuk
diberi masker dan juga stiker.
4. Pembuatan Dusun Anggota I datang ke Kegiatan Kendala dalam kegiatan ini
Handsaniti Kauman PKK Ibu-ibu Dusun Kauman dan adalah antusiasme Ibu-ibu
zer dari memberikan PKK yang kurang, selain itu
Lidah demo/mempresentasikan Ibu-ibu PKK hanya diberikan
Buaya pembuatan handsanitizer demo (tata cara) namun tidak
menggunakan lidah buaya, melakukan praktek karena
anggota I juga menjelaskan apa memang untuk pengadaan
saja yang dibutuhkan dalam alat dan bahan kurang
pembuatan handsanitizer tersebut, maksimal.
adapun bahan yang diperlukan
27
adalah; lidah buaya yang sudah
dibersihkan (diambil dagimgnya),
baby oil (sebagai pewangi),
alkohol (70%), botol spray,
blender, dan saringan. Anggota I
juga menjelaskan kandungan
dalam lidah buaya dan
menjelaskan perbandingan anatara
baby oil, alkohol, dan lidah buaya
yang digunakan.
5. Workshop Dusun Anggota I mengarahkan Tidak ada kendala berarti
Pengemba Wayuhrejo kelompok untuk melaksanakan dalam kegiatan ini, para
ngan kegiatan ini di Dusun Wayuhrejo warga (bapak-bapak)
UMKM dikarenakan ada saudara yang memiliki antusiasme yang
melalui tinggal di tempat tersebut tinggi, dan juga menjaga
Produk (berdomisili), selain itu Dusun protokol kesehatan dengan
Kerajinan Wayuhrejo merupakan Dusun menjaga jarak dan
Kreatif yang dekat dengan TPA (Tempat mengenakan masker sesuai
dari Botol Pembuangan Akhir) namun dengan surat undangan yang
Plastik kesadaran pengelolaan limbah dibuat.
Bekas (sampah) masih minim, kelompok
kami sepakat bahwa program
kerja ini sejurus dengan apa yang
diperlukan oleh warga dusun
Wayuhrejo, dalam kegiatan ini
Kelompok 46 bekerja sama dan
menghadirkan pemateri dari Dinas
Sosial Kota Magelang (Bapak
28
Budi Susilo dan Bapak Prayitno
Hadi) untuk melatih secara
langsung bapak-bapak yang ingin
mengembangkan UMKM dan
mengeluti kerajinan sampah botol
plastik menjadi barang bernilai
ekonomis. Dalam kegiatan ini
kelompok kami pun meminta ijin
dari aparatur desa setempat dan
melakukan kolaborasi dengan
organisasi pemuda setempat.
Selain memberikan pelatihan
pembuatan kerajinan dua pemateri
juga memberikan motivasi
(dorongan semangat untuk
berwirausaha).
6. Sosialisasi Dusun Kelompok kami kembali setuju Tidak ada kendala berarti
Pra-Nikah Wayuhrejo dengan tawaran kolaborasi dalam kegiatan ini, kelompok
bersama pemuda Dusun kami dan pemuda saling
Wayuhrejo dan melakukan membantu, selain itu
kegiatan terakhir berupa antusiasme para pemuda-
sosialisasi Pra-Nikah. Pemilihan pemudi juga sangat tinggi.
ini kembali dipertimbangkan
karena memang notabeneya
banyak sekali pemuda –pemudi
dengan rentang usia 18-30 tahun
yang tinggal di Dusun Wayuhrejo
dimana pada usia tersebut
29
merupakan usia yang pas dan
tepat untuk diberikan sosialisasi
atau pengetahuan tentang hal apa
saja yang perlu dipersiapkan
sebelum melangsungkan
pernikahan. Bentuk kegiatan ini
seperti seminar sehingga kami
menghadirkan pemateri yakni
Bapak Heru Prastya, M.E. setelah
memaparkan materi diadakan
FGD, hal ini dilakukan agar para
peserta tidak hanya teredukasi
namun juga menghasilkan output
seperti yang diharapkan, kegiatan
ini dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan protokol
kesehatan ketat.
30
B. Pelaksanaan Program Kerja Anggota II
Nama : Sabiela Hayyan Dina
NIM : 43040170096
Prodi : Psikologi Islam – Fakultas Dakwah
Lokasi KKN-DR : Dusun Sidomaju, Desa Tegalrejo Kabupaten Magelang
31
dan juga keadaan sekolah saat
ini (via daring/online).
Kendala yang terjadi ketika
semua jawaban soal mereka
tidak ingin mencari tau di
buku namun mengandalkan
adanya google.
2. Mengajar Dusun Kegiatan mengaji dilakukan Kegiatan mengajar mengaji
Ngaji Sidomaju setelah Shalat Asar, yakni pada memiliki kendala dalam
pukul 16.00 WIB- 17.00 WIB. keterbatasan tempat, sehingga
Dalam program ini Anggota II banyak anak-anak yang tidak
ikut serta mengajar mengaji Iqro’, terkondisikan (menunggu di
Al-Qur’an dan kitab di salah satu luar rumah), minimnya
kediaman tokoh masyarakat, sumber daya manusia dan
selain mengajar mengaji, anggota juga pengajaran metode lama
II juga menyiapkan pertanyaan- (menuntun membaca) tidak
pertanyaan kepada peserta (anak membiarkan anak membaca
SD dan SMP) tentang wawasan sendiri, dalam kegiatan ini
keagamaan dan kebangsaan. pun anggota II menemukan
Ketika mengaji akan berkhir pasti bahwa anak yang seharusnya
akan ada pertanyaan untuk belum bisa membaca Al-
mengasah ingatan tentang Qur’an sudah diminta untuk
keagamaan. membawa dan membaca Al-
Qur’an. Kendala lain untuk
anak yang membaca kitab
mereka bias membaca dengan
baik namun pemahaman dan
mebeikan contohnya masih
32
bingung bahkan susah sampai
bab terakhir namun bab
pertama tidak tau apa yang
dibahas.
3. Penyebara Dusun Penyebaran pamflet dilakukan Tidak ada kendala dalam
n Pamflet Tegarejo degan penempelan pamflet kegiatan ini, para warga dan
terkait pencegahan COVID-19 di titik juga pedagang dengan ramah
COVID-19 berkumpulnya warga seperti; pos dan terbuka menerima
dan kamling, masjid, dan juga papan masukan untuk tetap
Pembagian pengumuman sedangkan untuk memakai masker dan
Masker Pembelian masker dilakukan menjaga kesehatan.
dengan iuran bersama-sama
(kelompok) dengan memesan ke
konveksi sehingga kelompok
kami tidak terlalu terbebani,
kegiatan ini dilakukan di masing-
masing domisili anggota, dalam
kegiatan ini anggota dua
melaksanakanya di Dusun
Sidomaju, pembagian masker ini
dilakukan di sore hari dimana ada
warga yang sedang santai di
depan rumah , teknis dalam
program ini adalah; anggota II
menghampiri seseorang untuk
diberi masker dan juga stiker.
4. Pembuatan Dusun Anggota II datang ke Kegiatan Kendala dalam kegiatan ini
Handsaniti Sidomaju PKK Ibu-ibu Dusun Sidomaju dan adalah antusiasme Ibu-ibu
33
zer dari memberikan demo / PKK yang kurang, selain itu
Lidah mempresentasikan pembuatan Ibu-ibu PKK hanya diberikan
Buaya handsanitizer menggunakan lidah demo (tata cara) namun tidak
buaya, anggota II juga melakukan praktek karena
menjelaskan apa saja yang memang untuk pengadaan
dibutuhkan dalam pembuatan alat dan bahan kurang
handsanitizer tersebut, adapun maksimal.
bahan yang diperlukan adalah;
lidah buaya yang sudah
dibersihkan (diambil dagimgnya),
essential oil (sebagai pewangi),
alkohol (70%), botol spray,
blender, dan saringan. Anggota II
juga menjelaskan kandungan
dalam lidah buaya dan
menjelaskan perbandingan anatara
essential oil, alkohol, dan lidah
buaya yang digunakan.
5. Workshop Dusun Anggota II mengarahkan Tidak ada kendala berarti
Pengemba Wayuhrejo kelompok untuk melaksanakan dalam kegiatan ini, para
ngan kegiatan ini di Dusun Wayuhrejo warga (bapak-bapak)
UMKM dikarenakan ada saudara yang memiliki antusiasme yang
melalui tinggal di tempat tersebut tinggi, dan juga menjaga
Produk (berdomisili), selain itu Dusun protokol kesehatan dengan
Kerajinan Wayuhrejo merupakan Dusun menjaga jarak dan
Kreatif yang dekat dengan TPA (Tempat mengenakan masker sesuai
dari Botol Pembuangan Akhir) namun dengan surat undangan yang
Plastik kesadaran pengelolaan limbah dibuat.
34
Bekas (sampah) masih minim, kelompok
kami sepakat bahwa program
kerja ini sejurus dengan apa yang
diperlukan oleh warga dusun
Wayuhrejo, dalam kegiatan ini
Kelompok 46 bekerja sama dan
menghadirkan pemateri dari Dinas
Sosial Kota Magelang (Bapak
Budi Susilo dan Bapak Prayitno
Hadi) untuk melatih secara
langsung bapak-bapak yang ingin
mengembangkan UMKM dan
mengeluti kerajinan sampah botol
plastik menjadi barang bernilai
ekonomis. Dalam kegiatan ini
kelompok kami pun meminta ijin
dari aparatur desa setempat dan
melakukan kolaborasi dengan
organisasi pemuda setempat.
Selain memberikan pelatihan
pembuatan kerajinan dua pemateri
juga memberikan motivasi
(dorongan semangat untuk
berwirausaha).
6. Sosialisasi Dusun Kelompok kami kembali setuju Tidak ada kendala berarti
Pra-Nikah Wayuhrejo dengan tawaran kolaborasi dalam kegiatan ini, kelompok
bersama pemuda Dusun kami dan pemuda saling
Wayuhrejo dan melakukan membantu, selain itu
35
kegiatan terakhir berupa antusiasme para pemuda-
sosialisasi Pra-Nikah. Pemilihan pemudi juga sangat tinggi.
ini kembali dipertimbangkan
karena memang notabeneya
banyak sekali pemuda –pemudi
dengan rentang usia 18-30 tahun
yang tinggal di Dusun Wayuhrejo
dimana pada usia tersebut
merupakan usia yang pas dan
tepat untuk diberikan sosialisasi
atau pengetahuan tentang hal apa
saja yang perlu dipersiapkan
sebelum melangsungkan
pernikahan. Bentuk kegiatan ini
seperti seminar sehingga kami
menghadirkan pemateri yakni
Bapak Heru Prastya, M.E. setelah
memaparkan materi diadakan
FGD, hal ini dilakukan agar para
peserta tidak hanya teredukasi
namun juga menghasilkan output
seperti yang diharapkan, kegiatan
ini juga tetap memperhatikan
protokol kesehatan yang berlaku.
36
Lokasi KKN-DR : Dusun Kuwaton Kabupaten Temanggung
37
domisili anggota, dalam kegiatan ini saya
melaksanakanya di Dusun Kuwaton, pembagian
masker ini dilakukan setelah sholat zuhur, sembari
memasang pamphlet saya juga menghampiri warga
yang sedang di depan rumah ataupun jalan
disekitar dusun untuk membagikan masker.
4. Pembuatan Dusun Kuwaton Saya datang ke Kegiatan PKK Ibu-ibu Dusun
Handsanitizer Kuwaton dan memberikan
dari Lidah Buaya demo/mempresentasikan pembuatan handsanitizer
menggunakan lidah buaya, dan saya juga
menjelaskan apa saja yang dibutuhkan dalam
pembuatan handsanitizer tersebut, adapun bahan
yang diperlukan adalah; lidah buaya yang sudah
dibersihkan (diambil dagimgnya), baby oil (sebagai
pewangi), alkohol (70%), botol spray, blender, dan
saringan. Sayapun juga menjelaskan kandungan
dalam lidah buaya dan menjelaskan perbandingan
anatara baby oil, alkohol, dan lidah buaya yang
digunakan.
5. Workshop Dusun Wayuhrejo Anggota I mengarahkan kelompok untuk
Pengembangan melaksanakan kegiatan ini di Dusun Wayuhrejo
UMKM melalui dikarenakan ada saudara yang tinggal di tempat
Produk tersebut (berdomisili), selain itu Dusun Wayuhrejo
Kerajinan merupakan Dusun yang dekat dengan TPA
Kreatif dari (Tempat Pembuangan Akhir) namun kesadaran
Botol Plastik pengelolaan limbah (sampah) masih minim,
Bekas kelompok kami sepakat bahwa program kerja ini
sejurus dengan apa yang diperlukan oleh warga
38
dusun Wayuhrejo, dalam kegiatan ini Kelompok
46 bekerja sama dan menghadirkan pemateri dari
Dinas Sosial Kota Magelang (Bapak Budi Susilo
dan Bapak Prayitno Hadi) untuk melatih secara
langsung bapak-bapak yang ingin mengembangkan
UMKM dan mengeluti kerajinan sampah botol
plastik menjadi barang bernilai ekonomis. Dalam
kegiatan ini kelompok kami pun meminta ijin dari
aparatur desa setempat dan melakukan kolaborasi
dengan organisasi pemuda setempat. Selain
memberikan pelatihan pembuatan kerajinan dua
pemateri juga memberikan motivasi (dorongan
semangat untuk berwirausaha).
39
6. Sosialisasi Pra- Dusun Wayuhrejo Kelompok kami kembali setuju dengan tawaran
Nikah kolaborasi bersama pemuda Dusun Wayuhrejo dan
melakukan kegiatan terakhir berupa sosialisasi
Pra-Nikah. Pemilihan ini kembali dipertimbangkan
karena memang notabeneya banyak sekali pemuda
–pemudi dengan rentang usia 18-30 tahun yang
tinggal di Dusun Wayuhrejo dimana pada usia
tersebut merupakan usia yang pas dan tepat untuk
diberikan sosialisasi atau pengetahuan tentang hal
apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum
melangsungkan pernikahan. Bentuk kegiatan ini
seperti seminar sehingga kami menghadirkan
pemateri yakni Bapak Heru Prastya, M.E. setelah
memaparkan materi diadakan FGD, hal ini
dilakukan agar para peserta tidak hanya teredukasi
namun juga menghasilkan output seperti yang
diharapkan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan ketat.
40
D. Pelaksanaan Program Kerja Anggota IV
Nama : Putri Nur Bayti
NIM : 23010170301
Prodi : Pendidikan Agama Islam – Fakultas Tarbiyah
Lokasi KKN-DR : Gemoh rt05 rw03 Butuh Temanggung
41
perkembangan belajar anak
dan juga keadaan sekolah saat
ini (via daring/online)
2. Mengajar Gemoh Kegiatan mengaji dilakukan Kegiatan mengajar mengaji
Ngaji setelah Shalat Maghrib memiliki kendala dalam
berjamaah, yakni pada pukul keterbatasan tempat, sehingga
18.20 WIB- 19.15 WIB. Dalam banyak anak-anak yang tidak
program ini Anggota 9 ikut serta terkondisikan (menunggu di
mengajar mengaji Iqro’ dan Al- luar rumah), minimnya
Qur’an di salah satu kediaman sumber daya manusia dan
tokoh masyarakat, selain juga pengajaran metode lama
mengajar mengaji, anggota 9 juga (menuntun membaca) tidak
menyiapkan pertanyaan- membiarkan anak membaca
pertanyaan kepada peserta (anak sendiri, dalam kegiatan ini
SD dan SMP) tentang wawasan pun anggota 9 menemukan
keagamaan dan kebangsaan. bahwa anak yang seharusnya
belum bisa membaca Al-
Qur’an sudah diminta untuk
membawa dan membaca Al-
Qur’an,
3. Penyebara Kelurahan Penyebaran pamflet dilakukan Tidak ada kendala dalam
n Pamflet Butuh degan penempelan pamflet kegiatan ini, para warga dan
terkait pencegahan COVID-19 di titik juga pedagang dengan ramah
COVID-19 berkumpulnya warga seperti; pos dan terbuka menerima
dan kamling, masjid, dan juga papan masukan untuk tetap
Pembagian pengumuman sedangkan untuk memakai masker dan
Masker Pembelian masker dilakukan menjaga kesehatan.
dengan iuran bersama-sama
42
(kelompok) dengan memesan ke
konveksi sehingga kelompok
kami tidak terlalu terbebani,
kegiatan ini dilakukan di masing-
masing domisili anggota, dalam
kegiatan ini anggota satu
melaksanakanya di Dusun
Kauman, pembagian masker ini
dilakukan setelah shalat jumat
dimana ada beberapa pedagang
yang berjualan di depan Masjid
Agung Payaman, teknis dalam
program ini adalah; anggota 9
menghampiri seseorang untuk
diberi masker dan juga stiker.
4. Pembuatan Dusun kelompok datang ke Kegiatan Kendala dalam kegiatan ini
Handsaniti Wayuhrejo PKK Ibu-ibu Dusun wayuhrejo adalah antusiasme Ibu-ibu
zer dari dan memberikan PKK yang kurang, selain itu
Lidah demo/mempresentasikan Ibu-ibu PKK hanya diberikan
Buaya pembuatan handsanitizer demo (tata cara) namun tidak
menggunakan lidah buaya, melakukan praktek karena
kelompok juga menjelaskan apa memang untuk pengadaan
saja yang dibutuhkan dalam alat dan bahan kurang
pembuatan handsanitizer tersebut, maksimal.
adapun bahan yang diperlukan
adalah; lidah buaya yang sudah
dibersihkan (diambil dagimgnya),
baby oil (sebagai pewangi),
43
alkohol (70%), botol spray,
blender, dan saringan. kelompok
juga menjelaskan kandungan
dalam lidah buaya dan
menjelaskan perbandingan anatara
baby oil, alkohol, dan lidah buaya
yang digunakan.
5. Workshop Dusun kelompok mengarahkan Tidak ada kendala berarti
Pengemba Wayuhrejo kelompok untuk melaksanakan dalam kegiatan ini, para
ngan kegiatan ini di Dusun Wayuhrejo warga (bapak-bapak)
UMKM dikarenakan ada saudara yang memiliki antusiasme yang
melalui tinggal di tempat tersebut tinggi, dan juga menjaga
Produk (berdomisili), selain itu Dusun protokol kesehatan dengan
Kerajinan Wayuhrejo merupakan Dusun menjaga jarak dan
Kreatif yang dekat dengan TPA (Tempat mengenakan masker sesuai
dari Botol Pembuangan Akhir) namun dengan surat undangan yang
Plastik kesadaran pengelolaan limbah dibuat.
Bekas (sampah) masih minim, kelompok
kami sepakat bahwa program
kerja ini sejurus dengan apa yang
diperlukan oleh warga dusun
Wayuhrejo, dalam kegiatan ini
Kelompok 46 bekerja sama dan
menghadirkan pemateri dari Dinas
Sosial Kota Magelang (Bapak
Budi Susilo dan Bapak Prayitno
Hadi) untuk melatih secara
langsung bapak-bapak yang ingin
44
mengembangkan UMKM dan
mengeluti kerajinan sampah botol
plastik menjadi barang bernilai
ekonomis. Dalam kegiatan ini
kelompok kami pun meminta ijin
dari aparatur desa setempat dan
melakukan kolaborasi dengan
organisasi pemuda setempat.
Selain memberikan pelatihan
pembuatan kerajinan dua pemateri
juga memberikan motivasi
(dorongan semangat untuk
berwirausaha).
6. Sosialisasi Dusun Kelompok kami kembali setuju Tidak ada kendala berarti
Pra-Nikah Wayuhrejo dengan tawaran kolaborasi dalam kegiatan ini, kelompok
bersama pemuda Dusun kami dan pemuda saling
Wayuhrejo dan melakukan membantu, selain itu
kegiatan terakhir berupa antusiasme para pemuda-
sosialisasi Pra-Nikah. Pemilihan pemudi juga sangat tinggi.
ini kembali dipertimbangkan
karena memang notabeneya
banyak sekali pemuda –pemudi
dengan rentang usia 18-30 tahun
yang tinggal di Dusun Wayuhrejo
dimana pada usia tersebut
merupakan usia yang pas dan
tepat untuk diberikan sosialisasi
atau pengetahuan tentang hal apa
45
saja yang perlu dipersiapkan
sebelum melangsungkan
pernikahan. Bentuk kegiatan ini
seperti seminar sehingga kami
menghadirkan pemateri yakni
Bapak Heru Prastya, M.E. setelah
memaparkan materi diadakan
FGD, hal ini dilakukan agar para
peserta tidak hanya teredukasi
namun juga menghasilkan output
seperti yang diharapkan, kegiatan
ini dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan protokol
kesehatan ketat.
46
E. Pelaksanaan Program Kerja Anggota V
Nama : Muhammad Muslich
NIM : 43040170046
Prodi : Psikologi Islam – Fakultas Dakwah
Lokasi KKN-DR : Dukuh Wonolelo, Bandongan, Magelang
47
dan juga keadaan sekolah saat
ini yang pembelajarannya
tidak tatap muka secara
langsung
2. Mengajar Dusun Kegiatan mengaji dilakukan Dalam kegiatan mengajar
Ngaji Wonolelo setelah Shalat Maghrib berjamaah. ngaji ini tidak ada hambatan
Dalam program ini Anggota V yang serius karena Anggota V
ikut serta mengajar mengaji Iqro’ sudah mengajar mengaji di
dan Al-Qur’an di salah satu dusun tersebut sebelum
kediaman tokoh masyarakat. diadakan Kegiatan
Pengabdian Masyarakat
3. Penyebaran Dusun Penyebaran pamflet dilakukan Tidak ada kendala dalam
Pamflet Wonolelo dengan penempelan pamflet kegiatan ini, para warga dan
terkait pencegahan COVID-19 di titik juga pedagang dengan ramah
COVID-19 berkumpulnya warga seperti; pos dan terbuka menerima
dan kamling, masjid, dan juga papan masukan untuk tetap
Pembagian pengumuman sedangkan untuk memakai masker dan
Masker Pembelian masker dilakukan menjaga protokol kesehatan.
dengan iuran bersama-sama
(kelompok) dengan memesan ke
konveksi sehingga kelompok
kami tidak terlalu terbebani,
kegiatan ini dilakukan di masing-
masing domisili anggota, dalam
kegiatan ini anggota V
melaksanakanya di Dusun
Wonolelo.
4. Kegiatan Dusun Kegiatan yang dilakukan adalah Tidak ada kendala atau
48
Pengabdian Wonolelo dengan mengikuti setiap kegiatan hambatan dalam melakukan
Masyarakat yang dilakukan warga dusun, kegiatan ini karena Anggota
seperti kerja bakti, tahlilan jika V hanya mengikuti program
ada yang meninggal dan lain atau kegiatan yang dilakukan
sebagainya. oleh warga dususn setempat.
5. Workshop Dusun Anggota I mengarahkan Tidak ada kendala berarti
Pengemban Wayuhrejo kelompok untuk melaksanakan dalam kegiatan ini, para
gan UMKM kegiatan ini di Dusun Wayuhrejo warga (bapak-bapak)
melalui dikarenakan ada saudara yang memiliki antusiasme yang
Produk tinggal di tempat tersebut tinggi, dan juga menjaga
Kerajinan (berdomisili), selain itu Dusun protokol kesehatan dengan
Kreatif dari Wayuhrejo merupakan Dusun menjaga jarak dan
Botol yang dekat dengan TPA (Tempat mengenakan masker sesuai
Plastik Pembuangan Akhir) namun dengan surat undangan yang
Bekas kesadaran pengelolaan limbah dibuat.
(sampah) masih minim, kelompok
kami sepakat bahwa program
kerja ini sejurus dengan apa yang
diperlukan oleh warga dusun
Wayuhrejo, dalam kegiatan ini
Kelompok 46 bekerja sama dan
menghadirkan pemateri dari Dinas
Sosial Kota Magelang (Bapak
Budi Susilo dan Bapak Prayitno
Hadi) untuk melatih secara
langsung bapak-bapak yang ingin
mengembangkan UMKM dan
mengeluti kerajinan sampah botol
49
plastik menjadi barang bernilai
ekonomis. Dalam kegiatan ini
kelompok kami pun meminta ijin
dari aparatur desa setempat dan
melakukan kolaborasi dengan
organisasi pemuda setempat.
Selain memberikan pelatihan
pembuatan kerajinan dua pemateri
juga memberikan motivasi
(dorongan semangat untuk
berwirausaha).
6. Sosialisasi Dusun Kelompok kami kembali setuju Tidak ada kendala berarti
Pra-Nikah Wayuhrejo dengan tawaran kolaborasi dalam kegiatan ini, kelompok
bersama pemuda Dusun kami dan pemuda saling
Wayuhrejo dan melakukan membantu, selain itu
kegiatan terakhir berupa antusiasme para pemuda-
sosialisasi Pra-Nikah. Pemilihan pemudi juga sangat tinggi.
ini kembali dipertimbangkan
karena memang notabeneya
banyak sekali pemuda –pemudi
dengan rentang usia 18-30 tahun
yang tinggal di Dusun Wayuhrejo
dimana pada usia tersebut
merupakan usia yang pas dan
tepat untuk diberikan sosialisasi
atau pengetahuan tentang hal apa
saja yang perlu dipersiapkan
sebelum melangsungkan
50
pernikahan. Bentuk kegiatan ini
seperti seminar sehingga kami
menghadirkan pemateri yakni
Bapak Heru Prastya, M.E. setelah
memaparkan materi diadakan
FGD, hal ini dilakukan agar para
peserta tidak hanya teredukasi
namun juga menghasilkan output
seperti yang diharapkan, kegiatan
ini dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan protokol
kesehatan.
51
F. Pelaksanaan Program Kerja Anggota VI
Nama : Yufit Safri Alhafara
NIM : 43040170072
Prodi : Psikologi Islam – Fakultas Dakwah
Lokasi KKN-DR : Dusun Candi Rejo, Desa Candigatak
52
perkembangan belajar anak
dan juga keadaan sekolah saat
ini (via daring/online),
pembelajaran via daring
menyebabkan anak kurang
antusias untuk mengikuti
arahan dari guru, banyak
anak-anak yang cenderung
mengabaikan tugasnya dan
asik bermain game online
2. Mengajar Dusun Kegiatan mengaji dilakukan Kegiatan mengajar mengaji
Ngaji Candi Rejo, setelah Shalat Asar berjamaah, memiliki kendala dalam
Desa yakni pada pukul 16.00 WIB – keterbatasan alat dan
Candigatak, 17.00. Dalam program ini prasarana yang kurang
Kecamatan Anggota VI ikut serta mengajar memadai, minimnya sumber
Cepogo, mengaji Iqro’ dan Al-Qur’an daya manusia dan juga
Kabupaten mushola RT13 RW03 selain pengajaran membuat TPQ
Boyolali mengajar mengaji, anggota VI kerap kali libur, dikarenakan
menyiapkan beberapa pertanyaan Ustad yang mengajar juga
agar murid tidak terlalu bosan dan memiliki pekerjaan lainnya.
jenuh, pertanyaan tersebut
menganai keagamaan dan
kebangsaan.
3. Penyebara Dusun Penyebaran pamflet dilakukan Tidak ada kendala dalam
n Pamflet Candi Rejo, degan penempelan pamflet kegiatan ini, para warga dan
terkait Desa pencegahan COVID-19 di titik juga pedagang dengan ramah
COVID-19 Candigatak, berkumpulnya warga seperti; pos dan terbuka menerima
dan Kecamatan kamling, masjid, dan juga papan masukan untuk tetap
53
Pembagian Cepogo, pengumuman sedangkan untuk memakai masker dan
Masker Kabupaten Pembelian masker dilakukan menjaga kesehatan.
Boyolali dengan iuran bersama-sama
(kelompok) dengan memesan ke
konveksi sehingga kelompok
kami tidak terlalu terbebani,
kegiatan ini dilakukan di masing-
masing domisili anggota, dalam
kegiatan ini anggota enam
melaksanakanya di Dusun Candi
Rejo,Kecamatan Cepogo,
pembagian masker ini dilakukan
setelah shalat jumat dimana ada
beberapa pedagang yang
berjualan di depan Masjid Dusun
Candi Rejo teknis dalam program
ini adalah; anggota VI
menghampiri seseorang untuk
diberi masker dan juga stiker.
4. Olahraga Dusun Kegiatan oalahraga sore ini Dalam hal ini kendala yang di
Sore Candi Rejo, dilakukan dilapangan sepak bola dapati, faktor alam. Cuaca
Desa Dusun Candi rejo, kegiatan yang tidak menentu
Candigatak, olahora sore, bertujaan untuk menyebabkan hambatan
Kecamatan menjaga imun agar tetap stabil, dalam olah raga sore ini.
Cepogo, sehingga tubuh dapat terjaga dari
Kabupaten berbagai virus. Olahraga sore ini
Boyolali di ikuti oleh remaja remaja dusun
Candi Rejo dan sekiratnya. Oleh
54
raga sore ini dilakukan satu
minggu sekali yakni pada hari
jum’at padapukul 16.00 WIB
sampai pukul 17.00 WIB
5. Pembuatan Dusun Dalam progam kerja ini Anggota Kendala dalam kegiatan ini
Handsaniti Candi Rejo VI datang ke Kegiatan PKK Ibu- adalah antusiasme Ibu-ibu
zer dari RT13/RW0 ibu Dusun Candi Rejo dan PKK yang kurang, selain itu
Lidah 3 memberikan Ibu-ibu PKK hanya diberikan
Buaya demo/mempresentasikan demo (tata cara) namun tidak
pembuatan handsanitizer melakukan praktek karena
menggunakan lidah buaya, memang untuk pengadaan
anggota VI juga menjelaskan apa alat dan bahan kurang
saja yang dibutuhkan dalam maksimal.
pembuatan handsanitizer tersebut,
adapun bahan yang diperlukan
adalah; lidah buaya yang sudah
dibersihkan (diambil dagimgnya),
baby oil (sebagai pewangi),
alkohol (70%), botol spray,
blender, dan saringan. Anggota VI
juga menjelaskan kandungan
dalam lidah buaya dan
menjelaskan perbandingan anatara
baby oil, alkohol, dan lidah buaya
yang digunakan.
6. Workshop Dusun Sebelum melakukan Proker ini Tidak ada kendala b erarti
Pengemba Wayuhrejo kami para Anggota Anggota dalam kegiatan ini, para
ngan berdiskusi untuk menyiapakan warga (bapak-bapak)
55
UMKM bahan apa saja yang dibutuhkan. memiliki antusiasme yang
melalui Kami melaksanakan kegiatan ini tinggi, dan juga menjaga
Produk di Dusun Wayuhrejo dikarenakan protokol kesehatan dengan
Kerajinan ada salah satu anggot kelompak menjaga jarak dan
Kreatif saudaranya yang tinggal di tempat mengenakan masker sesuai
dari Botol tersebut (berdomisili), selain itu dengan surat undangan yang
Plastik Dusun Wayuhrejo merupakan dibuat.
Bekas Dusun yang dekat dengan TPA
(Tempat Pembuangan Akhir)
namun kesadaran pengelolaan
limbah (sampah) masih minim,
kelompok kami sepakat bahwa
program kerja ini sejurus dengan
apa yang diperlukan oleh warga
dusun Wayuhrejo, dalam kegiatan
ini Kelompok 46 bekerja sama
dan menghadirkan pemateri dari
Dinas Sosial Kota Magelang
(Bapak Budi Susilo dan Bapak
Prayitno Hadi) untuk melatih
secara langsung bapak-bapak
yang ingin mengembangkan
UMKM dan mengeluti kerajinan
sampah botol plastik menjadi
barang bernilai ekonomis. Dalam
kegiatan ini kelompok kami pun
meminta ijin dari aparatur desa
setempat dan melakukan
56
kolaborasi dengan organisasi
pemuda setempat. Selain
memberikan pelatihan pembuatan
kerajinan dua pemateri juga
memberikan motivasi (dorongan
semangat untuk berwirausaha).
7. Sosialisasi Dusun Kelompok kami kembali setuju Tidak ada kendala berarti
Pra-Nikah Wayuhrejo dengan tawaran kolaborasi dalam kegiatan ini, kelompok
bersama pemuda Dusun kami dan pemuda saling
Wayuhrejo dan melakukan membantu, selain itu
kegiatan terakhir berupa antusiasme para pemuda-
sosialisasi Pra-Nikah. Pemilihan pemudi juga sangat tinggi.
ini kembali dipertimbangkan
karena memang notabeneya
banyak sekali pemuda –pemudi
dengan rentang usia 18-30 tahun
yang tinggal di Dusun Wayuhrejo
dimana pada usia tersebut
merupakan usia yang pas dan
tepat untuk diberikan sosialisasi
atau pengetahuan tentang hal apa
saja yang perlu dipersiapkan
sebelum melangsungkan
pernikahan. Bentuk kegiatan ini
seperti seminar sehingga kami
menghadirkan pemateri yakni
Bapak Heru Prastya, M.E. setelah
memaparkan materi diadakan
57
FGD, hal ini dilakukan agar para
peserta tidak hanya teredukasi
namun juga menghasilkan output
seperti yang diharapkan, kegiatan
ini dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan protokol
kesehatan ketat.
58
G. Pelaksanaan Program Kerja Anggota VII
Nama : Fatiyatul Murtafiah
NIM : 63020170221
Prodi : Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Lokasi KKN-DR : Dusun Ketitang, Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag,
Kabupaten Magelang
59
2. Mengajar Dusun Kegiatan mengaji dilakukan Kegiatan mengajar mengaji
Ngaji Ketitang pada sore hari, yakni pada memiliki kendala dalam
(Setiap hari pukul 15.30 WIB- 17.00 WIB. keterbatasan tempat, sehingga
Senin-Kamis Dalam program ini Anggota banyak anak-anak yang tidak
selama VII ikut serta mengajar terkondisikan (menunggu di
kegiatan mengaji Iqro’, Al-Qur’an, dan luar rumah), selain itu
KKN DR juga kitab di salah satu minimnya SDM yang hanya 1
berlangsung) kediaman tokoh masyarakat orang beserta pengajar aslinya,
yang biasa digunakan anak- sedangkan anak-anak yang
anak untuk mengaji. Kegiatan belajar terdiri dari beberapa
ini termasuk kegiatan jenjang/kelas.
mingguan yang dilakukan
setiap hari Senin-Kamis.
3. Penyebara Dusun Penyebaran pamflet dilakukan Tidak ada kendala yang berarti.
n Pamflet Ketitang dengan penempelan pamflet
terkait (24 Januari pencegahan COVID-19 di titik
COVID- 2021) berkumpulnya warga dan
19 tempat yang banyak dilalui
orang, seperti; pos kamling,
masjid, dan juga papan
pengumuman.
4. Baksos Dusun Anggota VII Bersama Sahabat Anggota VII masih temasuk
Bersama Paingan, Babinsa melakukan aksi anggota baru yang mengikuti
Komunitas Desa bersih-bersih di tempat-tempat kegiatan rutinan baksos yang
Sahabat Kleteran, ibadah ( Masjid dan Gereja), dilakukan sahabat Babinsa
Babinsa Kecamatan Tempat umum ( Lapangan ), sehingga masih butuh waktu
Grabag, dan juga tempat dinas ( Balai beradaptasi untuk mengenal
Kabupaten Desa, TK, dan SD). Kegiatan anggota lain.
60
Magelang. (5 bersih sehat ini dilaksanakan
Februari seminggu sekali setiap hari
2021) Jum’at dengan lokasi yang
berbeda-beda. Pada kali ini,
anggota VII melakukan baksos
di sekitar wilayah tempat
tinggal anggota VII, yaitu
beralamat di Dusun Paingan,
Desa Kleteran, Kec. Grabag,
Kab. Magelang
5. Workshop Dusun Kelompok 46 KKN DR IAIN Sebenarnya, antusias dari
Pengemba Wayuhrejo Salatiga mengadakan masyarakat cukup tinggi. Akan
ngan (Jumat, 12 Workshop pengembangan tetapi sebagian masyarakat
UMKM Februari UMKM melalui produk masih kurang menghargai
melalui 2021) kerajinan kreatif dari botol pentingnya tepat waktu
Produk plastic bekas yang disertai ijin sehingga acara menjadi agak
Kerajinan dari daerah yang bersangkutan. molor dikarenakan menunggu
Kreatif Kegiatan ini dilaksanakan di datangnya sebagian warga
dari Botol dusun Wayuhrejo dan bekerja yang terlambat datang.
Plastik sama dengan ikatan pemuda
Bekas disana dalam naungan
OSKAR. Pemilihan tempat
didasarkan pada Dusun
Wayuhrejo merupakan Dusun
yang dekat dengan TPA
(Tempat Pembuangan Akhir)
yang sampahnya sangat
membludak Akan tetapi,
61
kesadaran pengelolaan limbah
(sampah) masih minim. Dalam
kegiatan ini kami
menghadirkan pemateri dari
Dinas Sosial Kota Magelang
(Bapak Budi Susilo dan Bapak
Prayitno Hadi) untuk melatih
secara langsung bapak-bapak
yang ingin mengembangkan
UMKM dan mengeluti
kerajinan sampah botol plastik
menjadi barang bernilai
ekonomis.
6. Sosialisasi Dusun Kelompok kami bekerjasama Tidak ada kendala berarti
Pra-Nikah Wayuhrejo lagi Bersama pemuda Dusun dalam kegiatan ini, kelompok
(Sabtu, 13 Wayuhrejo dan melakukan kami dan pemuda saling
Februari kegiatan berupa sosialisasi Pra- membantu, selain itu
2021)) Nikah. Pemilihan ini kembali antusiasme para pemuda-
dipertimbangkan karena pemudi juga sangat tinggi.
memang notabenenya banyak
sekali pemuda –pemudi dengan
rentang usia 18-30 tahun yang
tinggal di Dusun Wayuhrejo
dimana pada usia tersebut
merupakan usia yang pas dan
tepat untuk diberikan
sosialisasi atau pengetahuan
tentang hal apa saja yang perlu
62
dipersiapkan sebelum
melangsungkan pernikahan.
Bentuk kegiatan ini seperti
seminar sehingga kami
menghadirkan pemateri yakni
Bapak Heru Prastya, M.E
7. Pembagia Dusun Anggota VII membagikan Tidak ada hambatan yang
n masker Ketitang (6 masker kepada masyarakat berarti
Februari sekitar mengingat banyak
2021) sekali orang-orang desa yang
masih awam tentang
pengetahuan pentingnya
memakai masker dan menjaga
protocol kesehatan.
8. Sosialisasi Dusun Anggota VII melakukan Pengkondisian anak-anak yang
Cikur dan Ketitang (13 sosialisasi ciri-ciri keaslian masih suka rame dan tidak
UPK75 Januari 2021) uang rupiah dan sosialisasi mendengarkan saat dijelaskan.
tentang pengenalan uang
75000 an. Kegiatan ini
dilaksanakan pada hari Sabtu
minggu ke-13 pada jam
bimbel, yaitu pukul 10.00-
selesai yang diikuti oleh anak-
anak bimbel pada hari-hari
biasa.
9. Kerja Dusun Anggota VII melakukan kerja Tidak ada kendala yang berarti.
bakti Ketitang bakti Bersama warga dusun
Bersama (Setiap hari Ketitang di jalanan desa,
63
warga jum’at pagi) masjid, dan juga jalan menuju
dusun pemakaman. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap minggu,
yaitu setiap hari Jum’at.
10. Pengajian Dusun Anggota VII ikut serta dalam Tidak ada kendala yang berarti.
malam Ketitang (28 acara pengajian Jum’at kliwon
Jum’at Januari 2021) yang rutin dilakukan di dusun
Kliwon Ketitang. Anggota VII
mendengarkan apa yang
disampaikan sesepuh tentang
pelajaran kehidupan, selain itu
juga ikut melakukan bersih-
bersih setelah acara
dilaksanakan.
11. Bansos ke Kec. Sayung, Anggota VII melakukan survey Kendaraan yang kami naiki
daerah Kab. Demak dan kunjungan ke daerah yang harus puter balik karena jalan
yang (11 Februari terdampak banjir Bersama yang tidak bisa dilalui yang
terkena 2021) anak komunitas Genbi, disebabkan banjir. Jalan yang
Bencana Bidikmisi, dan Baznas. Banjir harus dilalui pun sangat terjal
Banjir yang menyebabkan warga dan sulit untuk kendaraan
tidak bisa lagi memasak melintas.
ditempat tinggalnya bahkan
beberapa yang harus
mengungsi membuat kami
trentuh dan ikut prihatin
dengan keadaan yang ada.
Disana anggota VII melakukan
survey kedalaman banjir yang
64
mencapai dada orang dewasa
serta ikut membantu
mempersiapkan pembagian
makan siang yang
dilaksanakan di dapur umum.
Selain itu kami juga
memberikan logistic berupa
barang-barang yang
bermanfaat dan dapat di
bagikan oleh penduduk yang
terdampak banjir.
12. Yasinan Rumah duka Anggota VII ikut Tidak ada kendala yang berarti.
Remaja (12-18 melaksanakan yasinan yang
Februari dilaksanakan selama 7 hari di
2021) rumah duka di dusun Ketitang
Bersama remaja desa. Kegiatan
ini dilaksanakan sehabis
maghrib.
13. Ikut serta Rumah Anggota VII turut serta Tidak ada hambatan yang
membantu Bapak Kadus membantu kegiatan posyandu berarti
kegiatan yang dilakukan di salah satu
posyandu warga desa. Anggota VII
membantu menimbang dan
mengukur anak-anak dan
balita, mengajari tata cara cuci
tangan yang baik, dan
membantu bu bidan dalam
memberi vitamin.
65
14. Membantu Rumah bapak Anggota VII ikut membantu Tidak ada hambatan yang
pelaksanaa haji (16 pelaksanaan pengajian dan berarti.
n Januari 2021) perkumpulan bapak-bapak ibu
pengajian haji yang dilaksanakan di salah
perkumpul satu rumah warga. Anggota 1
an haji ikut menyiapkan makan dan
snack untuk diberikan kepada
tamu undangan.
66
Lokasi KKN-DR : Gedanganak, Ungaran Timur, Kab. Semarang
Program
No Uraian Kegiatan Hambatan
kerja
1. Bimbingan Bimbingan belajar Mayoritas anak yang mengikuti
belajar dilaksanakan setiap hari kegiatan bimbingan belajar adalah
Senin sampai Kamis pada anak-anak jenjang SD/MI
pukul 10.00-12.00 dan sehingga suasana dan atmosfer
bertempat di rumah anggota belajar sedikit sulit dikondisikan.
7. Anggota secara bergilir Hal ini diperparah dengan anggota
melihat tugas-tugas masing- yang hanya seorang. Juga
masing anak dan bertanya beberapa anak menunjukkan
apakah bisa mengerjakan respon yang kurang dalam
tugas tersebut secara mandir. memahami pelajaran, dan sulit
Apabila menemui kesulitan menerima penjelasan. Ada pula
baru lah anggota 7 memberi yang kesadarannya kurang,
penjelasan tambahan yang sehingga dalam mengerjakan
diperlukan. tugas harus selalu dibujuk,
didampingi terus-menerus.
2. Pembagian Pembagian dilakukan secara Beberapa responden yang
masker dan random/ acak kepada seluruh disodori/ diberi
hansanitizer kalangan masyarakat. Teknis masker/handsanitizer justru
nya adalah masker/ menolak, bahkan mengabaikan.
handsanitizer dibagikan Serta terbatasnya persediaan
ketika anggota pergi masker dan handsanitizer oleh
menghadiri satu acara atau ke anggota, ketika ada sekelompok
suatu tempat umum. orang anggota tidak dapat
membagi kepada semua yang ada
disitu.
67
3. Mengajar Terdapat sebuah Pondok Murid kelas 4 mayoritas adalah
Madrasah Pesantren di dekat rumah siswa kelas 5 dan 6 di sekolah
Diniyah anggota 7, yang juga umum. Dan 75% adalah laki-laki.
menyelenggarakan Hal ini tidak mudah karena
pendidikan Madrasah mereka sangat sulit diarahkan dan
Diniyah untuk anak-anak. ditertibkan. Terkadang kelas tidak
Jenjang kelas kebanyakan berjalan dengan semestinya,
disesuaikan dengan jenjang karena dari mereka justru laria-
kelas tiap anak di sekolah larian kesana kemari, gaduh, dan
umum. Anggota 7 menolak untuk menulis atau
berkesempatan ikut serta membaca seperti yang anggota
mengajar kelas 4 setiap hari arahkan.
Sabtu.
4. Pembuatan Masih berkaitan dengan Anak-anak yang antusias justru di
dan Madrasah Diniyah. Poster jenjang kelas bawah yaitu anak-
penyebaran COVID-19 anggota jadikan anak TK A dan B, dan kelas 1, 2.
poster satu kegiatan sebagai ajang Terbatasnya alat tulis/ pensil
COVID-19 mini kompetisi dan kreasi warna dan crayon sehingga anak-
murid-murid Madin dimana anak kurang maksimal dalam
setiap anak membuat poster berkreasi.
sesuai kreatifitas dan
imajinasi masing-masing.
Kemudian beberapa karya
akan ditempelkan di mading
mushola, pondok putri, dan
pondok putra.
5. Manaqiban Manaqiban sewelasan Tidak ada hambatan yang berarti,
sewelasan dilaksanakan malam tanggal sebab kegiatan sudah rutin
68
rutinan 11 setiap bulan sesuai dilaksanakan dan seluruh pihak
kalender Hijriyah. sudah menegrti tugas masing-
Dilaksanakan malam hari masing.
setiap selesai jamaah sholat
Isya’. Serangkaian acara
diantaranya tahlil, pembacaan
manaqib Syaikh Abdul Qadir
Al-Jaelani, surat Yasin, tidak
jarang tambahan kultum oleh
asatidz/ sesepuh, dan diakhiri
dengan makan bersama.
6. Workshop Anggota I (ketua kelompok) Tidak ada kendala berarti dalam
pengembanga mengarahkan seluruh anggota kegiatan ini, para warga (bapak-
n UMKM kelompok untuk bapak) memiliki antusiasme yang
melaksanakan kegiatan ini di tinggi, dan juga menjaga protokol
Dusun Wayuhrejo kesehatan dengan menjaga jarak
dikarenakan ada saudara yang dan mengenakan masker sesuai
tinggal di tempat tersebut dengan surat undangan yang
(berdomisili), selain itu dibuat.
Dusun Wayuhrejo merupakan
Dusun yang dekat dengan
TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) namun kesadaran
pengelolaan limbah (sampah)
masih minim, kelompok kami
sepakat bahwa program kerja
ini sejurus dengan apa yang
diperlukan oleh warga dusun
69
Wayuhrejo, dalam kegiatan
ini Kelompok 46 bekerja
sama dan menghadirkan
pemateri dari Dinas Sosial
Kota Magelang (Bapak Budi
Susilo dan Bapak Prayitno
Hadi) untuk melatih secara
langsung bapak-bapak yang
ingin mengembangkan
UMKM dan mengeluti
kerajinan sampah botol
plastik menjadi barang
bernilai ekonomis. Dalam
kegiatan ini kelompok kami
pun meminta ijin dari
aparatur desa setempat dan
melakukan kolaborasi dengan
organisasi pemuda setempat.
Selain memberikan pelatihan
pembuatan kerajinan dua
pemateri juga memberikan
motivasi (dorongan dan
semangat untuk
berwirausaha).
7. Sosialisasi Kelompok kami kembali Tidak ada kendala berarti dalam
Pra-nikah setuju dengan tawaran kegiatan ini, kelompok kami dan
kolaborasi bersama pemuda pemuda saling membantu, selain
Dusun Wayuhrejo dan itu antusiasme para pemuda-
70
melakukan kegiatan terakhir pemudi juga sangat tinggi.
berupa sosialisasi Pra-Nikah.
Pemilihan ini kembali
dipertimbangkan karena
memang notabeneya banyak
sekali pemuda –pemudi
dengan rentang usia 18-30
tahun yang tinggal di Dusun
Wayuhrejo dimana pada usia
tersebut merupakan usia yang
pas dan tepat untuk diberikan
sosialisasi atau pengetahuan
tentang hal apa saja yang
perlu dipersiapkan sebelum
melangsungkan pernikahan.
Bentuk kegiatan ini seperti
seminar sehingga kami
menghadirkan pemateri yakni
Bapak Heru Prastya, M.E.
setelah memaparkan materi
diadakan FGD, hal ini
dilakukan agar para peserta
tidak hanya teredukasi namun
juga menghasilkan output
seperti yang diharapkan,
kegiatan ini dilaksanakan
dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan ketat.
71
I. Pelaksanaan Program Kerja Anggota X
Nama : Alfina Ainul Iza
NIM : 23030170136
Prodi : Tadris Bahasa Inggris
Lokasi KKN-DR : Dusun Tlogorejo, Grabag, Magelang
72
No Program Kerja Lokasi Kegiatan Uraian Kegiatan
1. Bimbel Dusun Tlogorejo Proses belajar mengajar bertempat di rumah
anggota 4. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari
Senin-Kamis pada pukul 09.30.1100. kegiatan ini
dilaksanakan dengan cara membantu para siswa
yang mendapat tugas dari sekolah mereka masing-
masing. Adapun pembelajaran tambahan yaitu
dengan mengajari mereka berbahasa inggris dasar
seperti perkenalan, menanyakan kabar,
menanyakan tempat tinggal, mengenal angka
bahasa inggris, mengenal warna dalam bahasa
inggris.
2. Mengajar Ngaji Dusun Tlogorejo Kegiatan mengaji dilakukan setelah Shalat
Maghrib berjamaah, yakni pada pukul 18.20 WIB-
19.15 WIB. Dalam program ini Anggota 4 ikut
serta mengajar mengaji Al-Qur’an di salah satu
mushola, tetapi peran anggota 4 disini hanya untuk
tempat nderes peserta sebelum mereka maju
dengan ustazd yang mengajar ngaji. Terkadang
anggota 4 juga memberikan sedikit Tanya jawab
kepada peserta tentang pengetahuan agama guna
untuk menambah wawasan mereka mengenai ilmu
yang mungkin belum mereka ketahui. Seperti
contoh “siapa saja nabi yang mendapat gelar ulul
azmi, sebutkan beberapa nama nabi beserta
mukjizat yang dimilikinya”.
3. Mengikuti Rumah Penduduk Kegiatan yasinan ini bertempat dirumah penduduk
Kegiatan RT 1 dan RT 2 RT 1 atau RT 2 yang mendapat giliran yasinan
73
Yasinan Rutinan tersebut. Acara dilaksanakan pada waktu habis
magrib. Seperti yasinan pada umumnya hanya saja
kegiatan ini terdapat tambahan-tambahan doa
seperti asmaul husna
4. Penyebaran Dusun Tlogorejo Penyebaran pamflet dilakukan degan penempelan
Pamflet terkait pamflet pencegahan COVID-19 di titik
COVID-19 dan berkumpulnya warga seperti; pos kampling,
Pembagian masjid, dan juga papan pengumuman sedangkan
Masker untuk Pembelian masker dilakukan dengan iuran
bersama-sama (kelompok) dengan memesan ke
konveksi sehingga kelompok kami tidak terlalu
terbebani, kegiatan ini dilakukan di masing-masing
domisili anggota, dalam kegiatan ini anggota 4
melaksanakanya di Dusun Tlogorejo, pembagian
masker ini dilakukan dengan berkeliling
lingkungan setempat, teknis dalam program ini
adalah; anggota 4 menghampiri seseorang untuk
diberi masker dan juga stiker.
5. Pembuatan Dusun Tlogorejo Anggota 4 mengumpulkan ibu-ibu Bank Sampah
Handsanitizer yang ada di Dusun Tlogorejo dan memberikan
dari Lidah Buaya demo/mempresentasikan pembuatan handsanitizer
menggunakan lidah buaya, anggota 4 juga
menjelaskan apa saja yang dibutuhkan dalam
pembuatan handsanitizer tersebut, adapun bahan
yang diperlukan adalah; lidah buaya yang sudah
dibersihkan (diambil dagimgnya), baby oil (sebagai
pewangi), alkohol (70%), botol spray, blender, dan
saringan. Anggota 4 juga menjelaskan kandungan
74
dalam lidah buaya dan menjelaskan perbandingan
anatara baby oil, alkohol, dan lidah buaya yang
digunakan.
6. Workshop Dusun Wayuhrejo Anggota I mengarahkan kelompok untuk
Pengembangan melaksanakan kegiatan ini di Dusun Wayuhrejo
UMKM melalui dikarenakan ada saudara yang tinggal di tempat
Produk tersebut (berdomisili), selain itu Dusun Wayuhrejo
Kerajinan merupakan Dusun yang dekat dengan TPA
Kreatif dari (Tempat Pembuangan Akhir) namun kesadaran
Botol Plastik pengelolaan limbah (sampah) masih minim,
Bekas kelompok kami sepakat bahwa program kerja ini
sejurus dengan apa yang diperlukan oleh warga
dusun Wayuhrejo, dalam kegiatan ini Kelompok
46 bekerja sama dan menghadirkan pemateri dari
Dinas Sosial Kota Magelang (Bapak Budi Susilo
dan Bapak Prayitno Hadi) untuk melatih secara
langsung bapak-bapak yang ingin mengembangkan
UMKM dan mengeluti kerajinan sampah botol
plastik menjadi barang bernilai ekonomis. Dalam
kegiatan ini kelompok kami pun meminta ijin dari
aparatur desa setempat dan melakukan kolaborasi
dengan organisasi pemuda setempat. Selain
memberikan pelatihan pembuatan kerajinan dua
pemateri juga memberikan motivasi (dorongan
semangat untuk berwirausaha).
7. Sosialisasi Pra- Dusun Wayuhrejo Kelompok kami kembali setuju dengan tawaran
Nikah kolaborasi bersama pemuda Dusun Wayuhrejo dan
melakukan kegiatan terakhir berupa sosialisasi
75
Pra-Nikah. Pemilihan ini kembali dipertimbangkan
karena memang notabeneya banyak sekali pemuda
–pemudi dengan rentang usia 18-30 tahun yang
tinggal di Dusun Wayuhrejo dimana pada usia
tersebut merupakan usia yang pas dan tepat untuk
diberikan sosialisasi atau pengetahuan tentang hal
apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum
melangsungkan pernikahan. Bentuk kegiatan ini
seperti seminar sehingga kami menghadirkan
pemateri yakni Bapak Heru Prastya, M.E. setelah
memaparkan materi diadakan FGD, hal ini
dilakukan agar para peserta tidak hanya teredukasi
namun juga menghasilkan output seperti yang
diharapkan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan ketat.
76
1. Madrasah TPQ (Taman Sebelum melakukan Hambatan yang saya temui
Pendidikan Al- kegiatan ini, saya dalam mengajar madrasah
Qur’an) Desa Gebang meminta izin terlebih yang pertama yaitu, dalam
dahulu melalui Kepala beradaptasi dengan anak-
Madrasah TPQ, bahwa anak. Walaupun di kampong
saya sedang sendiri, saya kurang
menjalankan tugas dari mengenal anak-anak
kampus berupa KKN dikarenakan sangat jarang di
(Kuliah Kerja Nyata) rumah. Yang kedua yaitu
secara daring. Untuk hambatan ketika mengajar.
itu, saya mengutarakan Karena tidak mengajar dari
maksud dan tujuan awal, jadi saya merasa kurang
kepada Kepala dapat mengikuti. Yang ketiga
Madrasah bahwa yaitu bacaan anak-anak bisa
mengajar ngaji disebut masih kurang baik.
merupakan salah satu Sehingga semakin
program kerja yang menghambat dalam
harus dijalankan. pembelajaran, karena masih
Walaupun sifatnya banyak yang harus
hanya membantu dibenarkan. Selain bacaannya
mengajar, namun yang masih belum baik,
diharapkan juga tetap masih banyak dari mereka
memberikan manfaat yang bahkan belum mengenal
kepada anak didik. huruf hijaiyyah.
2. Bimbingan Desa Gebang Bimbingan belajar Hambatan yang ditemukan
Belajar dilaksanakan setiap hari dalam kegiatan bimbel salah
Senin-Kamis pukul satunya yaitu kedisiplinan
09.00-11.00. anak-anak. Banyak dari
77
Dilaksanakan di rumah mereka yang sering tidak
siswa, secara bergiliran. datang ketika bimbel. Selain
Peserta bimbel itu, mereka juga kurang
merupakan anak SD (1- mmeperhatikan karena
6). belajarnya kadang dengan
bermain hp. Karena
pandemic, hp sering dijadikan
sebagai alasan untuk belajar
yang pada kenyataannya
tidak.
3. Penyebara Desa Gebang Penyebaran pamflet ini Tidak ada hambatan dalam
n Pamflet dilakukan dengan kegiatan ini. Warga dapat
terkait menempelkan pamflet menerima dengan baik. Baik
COVID-19 pada setiap RT. Pamflet dalam pemasangan pamflet
ditempelkan di titik- maupun penjelasan mengenai
titik tertentu yang maksud dan tujuan pamflet
mudah untuk dilihat tersebut.
orang. seperti di gapura
atau gang warga, pos
kamling, pasar, dan
masjid.
4. Pembagian Desa Gebang Pembagian masker dan Tidak ada kendala yang
Masker handsanitizer dilakukan berarti dalam kegiatan ini.
dan di beberapa titik di Desa Pembagian masker dan
Handsaniti Gebang. Seperti di handsanitizer dapat
zer pasar, masjid, dan tersalurkan dan diterima
lingkungan tempat dengan baik oleh
tinggal/setempat. Selain masyarakat.
78
membagikan masker
dan handsanitizer, saya
juga berusaha
memberikan penjelasan
mengenai update covid-
19 kepada warga, agar
mereka bisa lebih
menjaga kesehatan dan
berhati-hati.
5. Workshop Dusun Wayuhrejo Kegiatan ini dilakukan Dalam kegiatan ini, kami
Pengemba di Dusun Wayuhrejo, tidak menemukan kendala
ngan yaitu lokasi awal yang yang berarti. Secara pribadi,
UMKM seharusnya digunakan saya menilai peserta
melalui kami sebagai lokasi workshop masih kurang
Produk KKN, sebelum ada antusias. Bahkan sebelum
Kerajinan kebijakan KKN DR. acara workshop berakhir,
Kreatif Pada kesempatan ini, sebagian dari peserta sudah
dari Botol saya beserta teman- ada yang pamit pulang.
Plastik teman kelompok
Bekas sepakat untuk
mengadakan workshop
bagi warga Dusun
Wayuhrejo. Peserta
dalam workshop ini
yaitu bapak-bapak dan
ibu-ibu yang dilihat
memungkinkan untuk
bisa mengembangkan
79
usaha, atau hasil yang
diperoleh dari
workshop tersebut.
Kami menghadirkan
dua pemateri dari Dinas
Balai Kota, di mana
pemateri tersebut
memang sudah lama
mengembangkan
kerajinan dari botol
plastik bekas.
80
6. Sosialisasi Dusun Wayuhrejo Kegiatan Sosialisasi Tidak ada kendala yang
Pra-Nikah Pra-Nikah juga kami berarti dalam acara ini.
sepakati untuk kembali Peserta mengikuti acara
mengadakan acara dengan baik, dan antusias
bersama. Kami bersama mereka sangat tinggi dengan
para remaja Dusun materi yang telah dipaparkan
Wayuhrejo bekerja oleh pemateri.
sama dalam
mengadakan acara
tersebut. Peserta dalam
acara ini yaitu remaja
sampai dewasa akhir,
dengan usia 18-30
tahun. Dalam acara ini,
kami menghadirkan
pemateri yaitu Bapak
Heru Prasetya M.E.,
yang tak lain beliau
adalah salah satu dosen
IAIN Salatiga. Acara
dilaksanakan pada
malam hari, sekitar
pukul 20.00-22.00.
81
K. Pelaksanaan Program Kerja Anggota XII
Nama : Shela Safitri
NIM : 23010170284
Prodi : Pendidikan Agama Islam – Fakultas Tarbiyah
Lokasi KKN-DR : Dusun Tegalurung,Bulu,Temanggung
82
perkembangan belajar anak
dan juga keadaan sekolah saat
ini (via daring/online)
2. Mengajar Dusun Kegiatan mengaji dilakukan Kegiatan mengajar mengaji
Ngaji Tegalurung setelah Shalat Maghrib memiliki kendala dalam
berjamaah, yakni pada pukul keterbatasan tempat, sehingga
18.20 WIB- 19.15 WIB. Dalam banyak anak-anak yang tidak
program ini Anggota XI ikut serta terkondisikan (menunggu di
mengajar mengaji Iqro’ dan Al- luar rumah), minimnya
Qur’an di salah satu kediaman sumber daya manusia dan
tokoh masyarakat, selain juga pengajaran metode lama
mengajar mengaji, anggota XI (menuntun membaca) tidak
juga menyiapkan pertanyaan- membiarkan anak membaca
pertanyaan kepada peserta (anak sendiri, dalam kegiatan ini
SD dan SMP) tentang wawasan pun anggota XI menemukan
keagamaan dan kebangsaan. bahwa anak yang seharusnya
belum bisa membaca Al-
Qur’an sudah diminta untuk
membawa dan membaca Al-
Qur’an,
3. Penyebara Dusun Penyebaran pamflet dilakukan Tidak ada kendala dalam
n Pamflet Tegalurung degan penempelan pamflet kegiatan ini, para warga dan
terkait pencegahan COVID-19 di titik juga pedagang dengan ramah
COVID-19 berkumpulnya warga seperti; pos dan terbuka menerima
dan kamling, masjid, dan juga papan masukan untuk tetap
Pembagian pengumuman sedangkan untuk memakai masker dan
Masker Pembelian masker dilakukan menjaga kesehatan.
dengan iuran bersama-sama
83
(kelompok) dengan memesan ke
konveksi sehingga kelompok
kami tidak terlalu terbebani,
kegiatan ini dilakukan di masing-
masing domisili anggota, dalam
kegiatan ini anggota satu
melaksanakanya di Dusun
Tegalurung, pembagian masker
ini dilakukan habis dzuhur dengan
membagikan di tiap-tiap
pengguna jalan, teknis dalam
program ini adalah; anggota XI
menghampiri seseorang untuk
diberi masker dan juga stiker.
4. Pembuatan Dusun Anggota XI datang ke Kegiatan Kendala dalam kegiatan ini
Handsaniti Tegalurung PKK Ibu-ibu Dusun Kauman dan adalah antusiasme Ibu-ibu
zer dari memberikan PKK yang kurang, selain itu
Lidah demo/mempresentasikan Ibu-ibu PKK hanya diberikan
Buaya pembuatan handsanitizer demo (tata cara) namun tidak
menggunakan lidah buaya, melakukan praktek karena
anggota XI juga menjelaskan apa memang untuk pengadaan
saja yang dibutuhkan dalam alat dan bahan kurang
pembuatan handsanitizer tersebut, maksimal.
adapun bahan yang diperlukan
adalah; lidah buaya yang sudah
dibersihkan (diambil dagimgnya),
baby oil (sebagai pewangi),
alkohol (70%), botol spray,
84
blender, dan saringan. Anggota XI
juga menjelaskan kandungan
dalam lidah buaya dan
menjelaskan perbandingan anatara
baby oil, alkohol, dan lidah buaya
yang digunakan.
5. Workshop Dusun Anggota I mengarahkan Tidak ada kendala berarti
Pengemba Wayuhrejo kelompok untuk melaksanakan dalam kegiatan ini, para
ngan kegiatan ini di Dusun Wayuhrejo warga (bapak-bapak)
UMKM dikarenakan ada saudara yang memiliki antusiasme yang
melalui tinggal di tempat tersebut tinggi, dan juga menjaga
Produk (berdomisili), selain itu Dusun protokol kesehatan dengan
Kerajinan Wayuhrejo merupakan Dusun menjaga jarak dan
Kreatif yang dekat dengan TPA (Tempat mengenakan masker sesuai
dari Botol Pembuangan Akhir) namun dengan surat undangan yang
Plastik kesadaran pengelolaan limbah dibuat.
Bekas (sampah) masih minim, kelompok
kami sepakat bahwa program
kerja ini sejurus dengan apa yang
diperlukan oleh warga dusun
Wayuhrejo, dalam kegiatan ini
Kelompok 46 bekerja sama dan
menghadirkan pemateri dari Dinas
Sosial Kota Magelang (Bapak
Budi Susilo dan Bapak Prayitno
Hadi) untuk melatih secara
langsung bapak-bapak yang ingin
mengembangkan UMKM dan
85
mengeluti kerajinan sampah botol
plastik menjadi barang bernilai
ekonomis. Dalam kegiatan ini
kelompok kami pun meminta ijin
dari aparatur desa setempat dan
melakukan kolaborasi dengan
organisasi pemuda setempat.
Selain memberikan pelatihan
pembuatan kerajinan dua pemateri
juga memberikan motivasi
(dorongan semangat untuk
berwirausaha).
6. Sosialisasi Dusun Kelompok kami kembali setuju Tidak ada kendala berarti
Pra-Nikah Wayuhrejo dengan tawaran kolaborasi dalam kegiatan ini, kelompok
bersama pemuda Dusun kami dan pemuda saling
Wayuhrejo dan melakukan membantu, selain itu
kegiatan terakhir berupa antusiasme para pemuda-
sosialisasi Pra-Nikah. Pemilihan pemudi juga sangat tinggi.
ini kembali dipertimbangkan
karena memang notabeneya
banyak sekali pemuda –pemudi
dengan rentang usia 18-30 tahun
yang tinggal di Dusun Wayuhrejo
dimana pada usia tersebut
merupakan usia yang pas dan
tepat untuk diberikan sosialisasi
atau pengetahuan tentang hal apa
saja yang perlu dipersiapkan
86
sebelum melangsungkan
pernikahan. Bentuk kegiatan ini
seperti seminar sehingga kami
menghadirkan pemateri yakni
Bapak Heru Prastya, M.E. setelah
memaparkan materi diadakan
FGD, hal ini dilakukan agar para
peserta tidak hanya teredukasi
namun juga menghasilkan output
seperti yang diharapkan, kegiatan
ini dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan protokol
kesehatan ketat.
87
L. Pelaksanaan Program Kerja Anggota XII
Nama : Chaqiqotun Nurul Izzah
NIM : 63020170206
Prodi : Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Lokasi KKN-DR : Dsn. Gadingan, Ds. Ngrapah, Kec. Banyubiru, Semarang
88
yang berbeda-beda menjadi
PR tersendiri bagi peserta
KKN untuk lebih bisa
memberikan pemahaman dan
perhatian kepada mereka.
2. Mengajar Dusun Ngaji bersama anak-anak TPA Banyaknya anak di TPA juga
Ngaji Gadingan, bertempat di kediaman Bapak menjadi kendala dalam
Rabu, 13 Shodikin selaku Kepala Dusun pelaksanaan program kerja
Januari (Kadus), dimulai ba’da Maghrib ini, mengingat KKN
2021- sampai waktu Isya tiba. Anak- dilaksanakan secara mandiri.
Kamis, 25 anak melakukan setoran bacaan Terkadang kegiatan mengaji
Febuari mereka secara bergantian. selesai sehabis Isya, melebihi
2021 batas waktu yang sudah
Peserta KKN membimbing anak- ditentukan. Akan tetapi anak-
anak TPA dalam membaca Iqra’ anak tidak lantas bosan dan
dan Al-Qur’an agar bisa membaca tetap sabar mengantri
dengan lancar dan benar. Selain gilirannya.
itu peserta KKN juga
mengajarkan ilmu gharib, seperti
mengenali tanda-tanda waqaf dan
washol, membaca saktah, imalah,
dsb, untuk kemudian diterapkan
ketika membaca Al-Qur’an.
3. Mengadak Dusun Kelas kreasi anak ini diadakan Salah satu yang menjadi
an Kelas Gadingan, guna mengasah keterampilan dan kendala dalam kegiatan kelas
Kreasi Rabu – mengembangkan potensi anak. kreasi anak ini adalah
Anak Kamis, (20, Selain itu kegiatan ini juga untuk anggaran dana. Hal tersebut
(Membuat 21, 27, 28 mengembangkan kemampuan dikarenakan dalam kegiatan
89
kerajinan Januari kognitif (meningkatkan daya ini pembuatan kerajinan tidak
dan 2021) ingat, konsenterasi, dan hanya menggunakan barang
menggamb kemampuan mengatasi masalah), bekas saja. Anggaran dana
ar) Rabu – serta berfungsi sebagai relaksasi menjadi aspek penting dalam
Kamis, (3, anak-anak agar tidak bosan dan kegiatan ini, mengingat
4, 10, 11, kembali bersemangat. adanya dana DIPA yang
17, 18, 24, terbatas sehingga sebagian
dan 25 Kegiatan ini dilaksanakan setiap besar pengeluaran dana
Febuari hari Rabu dan Kamis di setiap menggunakan uang pribadi
2021) minggunya, Rabu membuat milik peserta KKN. Disisi
kerajinan dan kemudian Kamis lain anak-anak justru sangat
menggambar, atau sebaliknya. bersemangat dalam kegiatan
Dimulai pukul 09:00 sampai kelas kreasi anak ini dan
selesai di kediaman Bapak Kadus. sebagian dari mereka ingin
Dalam membuat kerajinan, selalu mendapat perhatian
peserta KKN mengajarkan anak- lebih sehingga terkadang
anak cara membuat gantungan peserta KKN merasa
kunci dari benang wol, membuat kewalahan. Akan tetapi
kolase dari daun, membuat untungnya peserta KKN tetap
celengan dari kardus, bisa mengkondisikan hal
menggambar keberagaman tersebut dengan baik.
budaya di Indonesia, batik, dan
sebagainya.
90
karyanya sendiri.
4. Praktik Dusun Praktik mencuci tangan dilakukan Tidak ada kendala dalam
mencuci Gadingan, di kediaman Bapak Kadus pukul praktik mencuci tangan dan
tangan Minggu, 21 08:50 WIB sampai selesai. Peserta olahraga ini, anak-anak dapat
dengan Febuari KKN menyediakan sabun untuk dikondisikan dengan baik dan
benar dan 2021 cuci tangan dan lap bersih untuk mengikuti arahan yang
Olahraga kegiatan ini. Anak-anak belajar diberikan oleh peserta KKN.
mencuci tangan dengan benar
secara bergantian. Peserta KKN
merasa perlu mengajarkan cara
mencuci tangan yang baik dan
benar kepada anak-anak
dikarenakan anak-anak masih
minim pengetahuan mengenai
kesehatan. Bahkan beberapa anak
bengesampingkan untuk mencuci
tangan mereka walaupun tangan
mereka terlihat kotor.
91
(Pos 2021 sebulan. Kegiatan Posyandu ini tidak bisa diam (banyak
Pelayanan dimulai pukul 9:15 sampai selesai. tingkah). Akan tetapi hal
Keluarga Peserta KKN membantu tersebut dianggap wajar,
Berencana mengkondisikan Ibu dan Balita mengingat perasaan anak
– yang akan mengikuti Posyandu. kecil yang belum stabil dan
Kesehatan Ibu dan Balita diharuskan balita yang bahkan belum
Terpadu) memakai masker (tidak untuk bisa dengan mudah
Batita) dan membawa memahami apa yang
perlengkapan lain yang dilakukan orang-orang di
dibutuhkan. sekitarnya.
92
Covid-19 2021 melalui poster. Kegiatan ini melalui poster ini. Anak-anak
dan cara dimulai pukul 09: 15-10:20 WIB. dapat dikondisikan dengan
menerapka baik, ikut serta dalam
n hidup Anak-anak terlebih dahulu diberi menyebarkan poster dan
sehat arahan untuk membaca dan mengikuti arahan yang
melalui memahami poster sebelum diberikan peserta KKN.
poster menempelkannya di tempat
umum. Tempat-tempat yang
menjadi sasaran penyebaran
poster seperti di mushola, mading,
pos kampling, dan lainnya.
Setelah itu peserta KKN
menganjurkan anak-anak untuk
menerapkan gaya hidup sehat,
seperti mencuci tangan pakai
sabun, mandi 2 kali sehari,
menjaga pola makan, menjaga
pola tidur dengan baik,
menggosok gigi sebelum tidur,
menjaga kebersihan lingkungan
dan juga berolahraga.
7. Pembagian Dusun Pembagian masker merupakan Anggaran dana menjadi aspek
masker Gadingan, salah satu program kerja unggulan penting sekaligus menjadi
Senin, 22 peserta KKN. Kegiatan ini kendala dalam kegiatan ini,
Febuari dilakukan pukul 09:00 WIB, mengingat adanya dana DIPA
2021 sasarannya adalah anak-anak yang terbatas sehingga
mulai dari Balita (Bawah lima sebagian besar pengeluaran
tahun), Anak TK, Anak SD, dana menggunakan uang
93
sampai dengan anak SMP. pribadi milik peserta KKN.
Akibatnya pembagian masker
Peserta KKN memilih anak-anak pun tidak merata, peserta
sebagai target/sasaran pembagian KKN hanya membagikan
masker dengan masker kepada anak-anak
mempertimbangkan adanya anak- TK, SD, dan SMP yang
anak yang tidak memakai masker berada dalam satu RT saja.
saat bepergian, di samping itu hal
ini juga sebagai bentuk
kepedulian terhadap anak yang
masih suka sembarangan dan
bahkan belum paham mengenai
cara hidup sehat di masa pandemi
ini. Anak-anak sekaligus
diberikan pengertian bahwa
memakai masker saat keluar
rumah itu penting.
8. Bakti Dusun Bakti Sosial (Baksos) termasuk Tidak ada kendala dalam
Sosial Gadingan, dalam program kerja unggulan kegiatan ini. Kegiatan bisa
(Baksos) Jumat, 12 peserta KKN. Dalam kegiatan ini berjalan dengan baik dan
bersama dan 26 peserta KKN tidak mengadakan terkondisikan.
Komunitas Febuari Baksos ini secara individu,
Sahabat 2021 melainkan ikut serta di dalamnya.
Bhabinsa Peserta KKN bekerja sama
(KSB) dengan Komunitas Sahabat
Bhabinsa (KSB) dimana
komunitas ini yang bertanggung
jawab atas berjalannya bakti
94
sosial yang dilakukan setiap hari
Jumat. Selain itu, peserta KKN
juga bekerjasama dengan
beberapa peserta KKN lain untuk
ikut serta dalam kegiatan bakti
sosial ini.
95
juga sayuran segar. Bakti sosial
ini sangat menjunjung nilai
toleransi beragama, dan tentunya
dilakukan sesuai dengan protokol
kesehatan yang berlaku.
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dari Rumah (DR) Berbasis Masjid
yang dilaksanakan Dari Rumah (DR) telah usai. Kelompok 46 telah
melaksanakan KKN-DR di tempat tinggal masing-masing dengan sebaik
mungkin. Dengan berakhirnya Program KKN-DR ini kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Allah SWT, LP2M, Dosen Pembimbing Lapangan, dan
berbagai pihak yang telah mendukung kami dari awal hingga akhir.
Program kerja yang telah kami laksanakan adalah program-program yang
berkaitan dengan keagamaan, mulai dari pembelajaran Majelis Ta’lim,
bimbingan belajar, serta kegiatan kemasyarakatan yang lainnya. Program-
program tersebut tentunya dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan yang berlaku guna mencegah penyebaran virus Covid-19. Kami
berharap dengan terlaksananya program KKN-DR ini dapat menjadi motivasi,
pembelajaran, serta mendatangkan manfaat bagi semua pihak terkait khususnya
peserta KKN dan masyarakat.
B. Saran
1. Untuk LP2M
Dalam pelaksanaan KKN yang akan datang diharapkan dapat
mempersiapkan program KKN dengan pasti dan lebih baik sesuai dengan
yang telah direncanakan, sehingga program KKN dapat berja;an maksimal
dan dapat mengkoordinasi antar pihak terkait.
2. Untuk Peserta KKN
Dalam melaksanakan KKN-DR ini peserta KKN diharapkan untuk bisa
sabar dan ikhlas, serta bertanggungjawab baik secara pribadi maupun dalam
97
kelompok. Karena semua hal tersebut akan membawa manfaat bagi diri
sendiri dan orang lain.
3. Untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa menerima dan mendukung terkait dengan
pelaksanaan KKN-DR dengan semestinya. Seperti mendukung anak-anak
dalam mengaji, bimbingan belajar, dan juga mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan peserta KKN-DR dengan tertib.
98
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dokumentasi/Foto Kegiatan
99
Gambar 1. 3 Kegiatan Bimbingan Belajar
100
Gambar 1.5 Kegiatan Demo pembuatan handsinitizer bersama
Ibu PKK Dusun
101
Gambar 1.8 Kegiatan tambahan: Gambar 1.9 Penempelan Pamflet
Sharing Minat bakat bersama pencegahan Covid-19
Remaja Dusun
102
Gambar 1.11 Kegiatan Pembagian Masker dan Edukasi
Covid-19
103
Gambar 1.13 Pra Kegiatan Sosialisasi Pra-Nikah Dusun Wayuhrejo
104
Gambar 1.15 Kegiatan Workshop UMKM Pemanfaatan botol plastic
105
B. Lampiran Kegiatan Anggota II
Data Diri Peserta KKN-DR
Dokumentasi/Foto Kegiatan
Gambar 1.1 Bimbel bersama anak Tk B Gambar 1.2 Mengaji bersama anak yang
masuk di iqra jilid 2
106
Gambar1.3 Bimbingan Belajar Bersama Anak-Anak SMP
107
Gambar 1.6 Pemberian hadiah di Gambar 1.7 Penempelan poster
akhir penutupan bimbel dengan tentang pencegaham covid – 19
acara doorprize dan tanya jawab
108
Gambar 1.9 Penggunaan sampah limpah plastik botol bekas
untuk dimanfaatkan sebagai hiasan
109
C. Lampiran Kegiatan Anggota III
Data Diri Peserta KKN-DR
Dokumentasi/Foto Kegiatan
110
\
Gambar 1.2 Membuat roket Air
bersama Anak SMP
111
Gambar 1.4 Membuat handsanitizer dari lidah buaya
112
Gambar 1.7 Workshop pengembangan UMKM melalui produk
kerajinan kreatif dari botol plastik bekas
113
Gambar 1.10 Sosialisasi Pra-Nikah
114
Nama Lengkap : Putri Nur Bayti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 17 September 1998
Usia : 22 Tahun
Alamat : Gemoh rt05 rw03 Butuh Temanggung
Agama/Kepercayaan : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
No. Telepon : 085740503340
Email : Putribayti1723@gmail.com
Facebook : Putri
Instagram : Putribay_
Dokumentasi/Foto Kegiatan
115
Gambar 1.3 Bimbingan Belajar
116
Gambar 1.5 Bimbingan Belajar
117
Gambar 1.8 Kegiatan Mengaji dan Praktik Shalat
118
Gambar 1.10 Pembuatan Handsanitizer dari Lidah Buaya
119
Gambar 1.12 Penyebaran Gambar 1.13 Workshop Gambar 1.14 Pembuatan
Pamflet terkait COVID- Pengembangan UMKM Handsanitizer dari Lidah
19 dan Pembagian melalui Produk Kerajinan Buaya
Masker Kreatif dari Botol Plastik
Bekas
120
E. Lampiran Kegiatan Anggota V
Data Diri Peserta KKN-DR
Dokumentasi/Foto Kegiatan
121
Gambar 1.3 Bimbingan
Belajar
Gambar 1.1 Bimbingan Gambar 1.2 Bimbingan
Belajar Belajar
122
Gambar 1.6 Mengajar Ngaji
123
Gambar 1.10 Pengabdian Gambar 1.11 Pengabdian Gambar 1.12 Pengabdian
Masyarakat Masyarakat Masyarakat
124
Gambar 1.15 Workshop Pengembangan UMKM Gambar 1.16 Workshop
Pemanfaatan Botol Bekas Pengembangan UMKM
Pemanfaatan Botol Bekas
125
F. Lampiran Kegiatan Anggota VI
Data Diri Peserta KKN-DR
Nama Lengkap : Yufit Safri Alhafara
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 09 Januari 2000
Usia : 21 Tahun
Alamat : Dusun Candi Rejo, Candigatak, Cepogo, Boyolali
Agama/Kepercayaan : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
No. Telepon : 085725414179
Email : yufitsafri.al@gmail.com
Facebook : Yufit Safri Alhafara
Instagram : @yufit_sapi01
Dokumentasi/Foto Kegiatan
126
Gambar 1.1
Gambar 1.2
127
Gambar 1.3
Gambar 1.4
128
Gambar 1.5
Gambar 1.6
129
Gambar 1.7
130
Gambar 1.8
Gambar 1.9
131
Gambar 1.10
Gambar 1.11
132
Gambar 1.12
133
G. Lampiran Kegiatan Anggota VII
Nama Lengkap : Fatiyatul Murtafi’ah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 10 juni 1998
Usia : 22 Tahun
Alamat : Ketitang rt 10 rw 08, Kalikuto, Grabag, Magelang
Agama/Kepercayaan : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
No. Telepon : 088232654331
Email : fatcya@gmail.com
Facebook : Fatya Nafha
Instagram : @fatya_nafha
Dokumentasi/Foto Kegiatan
134
Gambar 1.2 Membantu mengajar TPA
135
Gambar 1.4 Sosialisasi CIKUR dan UPK75
136
Gambar 1.6 Pengajian malam Jum’at kliwon
137
Gambar 1.8 Tahlilan bersama remaja di rumah duka
138
Gambar 1.10 Workshop pemberdayaan UMKM
139
Gambar 1.13 Baksos bersama Komunitas Sahabat Bhabinsa (KSB)
140
Gambar 1.15 Membantu kegiatan Gambar 1.16 Membantu kegiatan
Posyandu Posyandu
141
H. Lampiran Kegiatan Anggota VIII
Data Diri Peserta KKN-DR
Nama Lengkap : Sabila Fella Shufa
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 4 Februari 1999
Usia : 22 Tahun
Alamat : Gedanganak, Ungaran Timur, Kab. Semarang
Agama/Kepercayaan : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
No. Telepon : 085801819918
Email : sabilafella99@gmail.com
Facebook : facebook @shufa
Instagram : @fellashufa
Dokumentasi/Foto Kegiatan
142
Gambar 1.3 Bimbingan Belajar Gambar 1.4 Mengajar Murid Madin
143
Gambar 1.9 Mini Sharing Covid-19
Gambar 1.8 Penyebaran Poster
Covid-19
144
I. Lampiran Kegiatan Anggota IX
Data Diri Peserta KKN-DR
Dokumentasi/Foto Kegiatan
145
Gambar 1.3 Mengikuti kegiatan Gambar 1.4 Mengikuti kegiatan
yasinan rutinan yasinan rutinan
146
Gambar 1.6 Sosialisasi pra-nikah
147
Gambar 1.9 Kerja bakti Gambar 1.10 Kerja bakti
148
J. Lampiran Kegiatan Anggota X
Data Diri Peserta KKN-DR
Dokumentasi/Foto Kegiatan
149
Gambar 1.3 Bimbingan Belajar Gambar 1.4 Bimbingan Belajar
150
Gambar 1.6 Workshop pengembangan Gambar 1.7 Workshop pengembangan
UMKM melalui produk kerajinan kreatif UMKM melalui produk kerajinan
dari botol plastik bekas kreatif dari botol plastik bekas
151
Gambar 1.9 Membagikan Masker Gambar 1.10 Penyebaran Poster
Pencegahan Covid-19
152
K. Lampiran Kegiatan Anggota XI
Data Diri Peserta KKN-DR
Dokumentasi/Foto Kegiatan
153
Gambar 1.2 Bimbingan Belajar Gambar 1.3 Mengajar Ngaji
154
Gambar 1.6 Pembuatan Handsanitizer Gambar 1.7 Produk
Handsanitizer
155
Gambar 1.12 Workshop Gambar 1.13 Masyarakat Gambar 1.14
pengembangan UMKM Mengikuti Workshop Masyarakat mengikuti
pemanfaatan botol bekas pengembangan UMKM Workshop
pemanfaatan botol bekas pengembangan UMKM
pemanfaatan botol
bekas
156
Gambar 1.17 Sosialisasi Gambar 1.18 Sosialisasi
pra nikah pra nikah
Gambar 1.19 Sosialisasi pra nikah Gambar 1.20 Sosialisasi pra nikah
157
L. Lampiran Kegiatan Anggota XII
Data Diri Peserta KKN-DR
Dokumentasi/Foto Kegiatan
158
Gambar 1.2 Kegiatan Mengaji
Gambar 1.3 Membuat gantungan kunci Gambar 1.4 Gantungan kunci karya
dari benang wol anak-anak
159
Gambar 1.5 Kelas Kreasi menggambar dan Gambar 1.6 Membuat celengan dari
mewarnai kardus
Gambar 1.7 Praktik mencuci tangan Gambar 1.8 Praktik mencuci tangan
sebelum Bimbel sebelum Posyandu
160
Gambar 1. 9 Olahraga
161
Gambar 1.12 Kegiatan Posyandu Dusun Gadingan
Gambar 1.13 Pembagian masker kepada Gambar 1.14 Pembagian masker kepada
anak Bimbel SMP anak Bimbel TK dan SD
162
Gambar 1.15 Pemanasan sebelum Baksos sesi I
163
Gambar 1.17 Kegiatan Baksos bersih-bersih Gereja bersama KSB
164
Gambar 1.19 Kegiatan Baksos sesi II bersih-bersih lingkungan TK
165