Anda di halaman 1dari 5

Yang menekankan pentingnya kejasmanian, yaitu teori-teori konstitusional, dan

Konstitusi Jasmaniah (Biasanya Disebut Konstitusi Saja)


Berdasarkan atas penyelidikannya terhadap orang-orang yang dirawatnya
(N=260), maka Kretschmer menggolong-golongkan manusia atas dasar bentuk
tubuhnya menjadi empat (tiga tambah satu), yaitu :
a. Piknis atau stenis,
b. Leptosome atau asthenis,
c. Atletis, dan
d. Displastis.

a. Tipe Piknis
Ukuran mendatar lebih daripada keadaan biasa, sehingga kelihatan pendek-
gemuk.
Sifat-sifat khas tipe ini adalah :
- Badan agak pendek,
- Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar,
- Leher pendek dan kuat,
- Lengan dan kaki agak lemah,
- Kepala agak “merosot” ke muka di antara kedua bahu, sehingga bagian
atas dari tulang punggung tampak sedikit melengkung,
- Banyak lemak, sehigga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata.

Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40 tahun.
Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan table di bawah ini yang merupakan
keadaan rata-rata orang-orang yang diselidiki oleh Kretschmer (lihat Tabel 4).
TABEL 4. Keadaan Rata-Rata Orang yang Bertipe Piknis.
Keadaan Rata-Rata Pria Wanita
Tinggi badan 168 Cm 156 Cm
Lebar bahu 37 Cm 34 Cm
Dada 94,5 Cm 86 Cm
Panggul 92 Cm 94 Cm
Panjang kaki 87 Cm 80 Cm
Berat badan 68 Kg 56 Kg

b. Tipe Leptosom
Ukuran menegak lebih dari keadaan biasa, sehingga tubuh kelihatan
jangkung.
Sifat-sifat khas tipe ini adalah :
- Badan langsing kurus,
- Rongga dada kecil-sempit pipih, rusuknya mudah dihitung, perut kecil,
bahu sempit,
- Lengan dan kaki kurus,
- Tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas,
- Muka bulat telur,
- Berat relative kurang.

Sebagai ilustrasi dapat diperiksa table di bawah ini (lihat Tabel 5).
TABEL 5. Keadaan Rata-Rata Orang yang Bertipe Leptosom.
Keadaan Rata-Rata Pria Wanita
Tinggi badan 170 Cm 154 Cm
Lebar bahu 35,5 Cm 33 Cm
Dada 84 Cm 78 Cm
Panggul 85 Cm 82 Cm
Panjang kaki 90 Cm 80 Cm
Berat badan 50,5 Kg 45 Kg

c. Tipe Atletis
Ukuran-ukuran mendatar dan menegak dalam perbandingan seimbang,
sehingga tubuh kelihatan selaras, tipe ini merupakan perpaduan antara piknis
dan leptosome.
Sifat-sifat khas tipe ini ialah :
- Tulang-tulang, otot, kulit kuat,
- Badan kokoh dan tegap,
- Tinggi cukupan,
- Bahu lebar dan kuat,
- Dada besar dan kuat,
- Perut kuat,
- Panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan dada
kelihatan agak kecil,
- Tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak,
- Muka bulat telur, lebih pendek daripada tipe leptosome.

Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan hasil penyelidikan Kretschmer,


sebagaimana tersebut pada table berikut (lihat Tabel 6).
TABEL 6. Keadaan Rata-Rata Orang yang Bertipe Atletis.
Keadaan Rata-Rata Pria Wanita
Tinggi badan 170 Cm 163 Cm
Lebar bahu 39 Cm 37,4 Cm
Dada 91,7 Cm 86 Cm
Panggul 91 Cm 96 Cm
Panjang kaki 91 Cm 85 Cm
Berat badan 63 Kg 62 Kg

d. Tipe Displastis
Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan
itu, tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu di antara ketiga tipe itu
karena tidak memiliki ciri-ciri yang khas menurut tipe-tipe tersebut.
Bermacam-macam bagian seolah-olah bertentangan satu sama lain.
Kretschmer menganggap tipe displastis ini menyimpang dari konstitusi
normal.
Dalam pada itu perlu dicatat, bahwa :
(1) Tipe-tipe itu lebih nyata pada pria dan kurang nyata pada wanita,
(2) Dalam prakteknya, yang menjadi penting adalah pertentangan antara
piknis dan leptosome,
(3) Tipe-tipe tersebut terdapat baik pada orang yang mengalami gangguan
jiwa maupun pada orang yang sehat.

Yang menekankan pentingnya segi kejiwaan, yaitu teori-teori temperamen.

a. Ajaran tentang Cairan Badaniah


Ajaran tentang cairan badaniah ini, yang kemudian menjadi sangat terkenal
dan sangat besar pengaruhnya terhadap ahli-ahli yang lenih kemudian,
dirumuskan oleh Hippocrates dan selanjutnya disempurnakan oleh Galenus.

Pendapat Hippocrates
Hippocrates (460-370 Sebelum Masehi) adalah Bapak Ilmu Kedokteran,
karena itu tidak mengherankan kalau dia membahas kepribadian manusia dari
titik tolak konstitusional. Terpengaruh oleh kosmologi Empedokles, yang
menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari empat unsur
dasar yaitu : tanah, air, udara, dan api. Dengan sifat-sifat yang didukungnya
yaitu : kering, basah, dingin, dan panas, maka Hippocrates berpendapat
bahwa dalam diri seseorang terdapat empat macam sifat tersebut yang
didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada
dalam tubuh orang itu, yaitu :
1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning),
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam),
3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir), dan
4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah).

Keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam proporsi tertentu. Apabila
cairan-cairan tersebut adanya dalam tubuh dalam proporsi selaras (normal)
orangnya normal (sehat), apabila keselarasan proporsi tersebut terganggu
maka orangnya menyimpang dari keadaan normal (sakit).

TABEL 1. Tipologi Hippocrates-Galenus


Cairan badan
Prinsip Tipe Sifat-sifat khasnya
yang dominan
Chole Tegangan Kholeris Hidup (besar semangat)
keras, hatinya mudah
terbakar, daya juang
besar, optimistis
Melancole Penegaran Melankhois Mudah kecewa, daya
(rigidity) juang kecil, muram,
pesimistis
Phlegma Plastisitas Phlegmatic Tak suka terburu-buru
(kalam, tenang), tak
mudah dipengaruhi, setia
Sanguis Ekspansivitas Sanguinis Hidup, mudah berganti
haluan, ramah

TABEL 2. Ikhtisar Permulaan Perkembangan Tipologi


Empedokles Hippocrates Galenus
Unsur Sifat Sifat Cairan Cairan Tipe
Tanah Kering Kering Chole Chole Choleris
Air Basah Basah Melanchole Melanchole Melancholis
Udara Dingin Dingin Phlegmatis Phlegmatis Phlegmatis
Api Panas Panas Sanguis Sanguis Sanguinis

Anda mungkin juga menyukai